Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas.

BAB II OBESITAS
I. Definisi Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.( http://medicastore.com/penyakit/42/Obesitas.html) Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan men adi ! kelompok: " Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20#40% " Obesitas sedang : kelebihan berat badan 4$#$00% " Obesitas berat : kelebihan berat badan %$00%. Obesitas berat ditemukan sebanyak &% dari antara orang#orang yang gemuk II. III. IV. Status gizi Menu planning Metabolis e 'dalah umlah keseluruhan reaksi kimia dan (isik dan pengubahan energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan. $. 'nabolisme meliputi reaksi ) reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang dibutuhkan untuk perumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang disintesis dari *at yang lebih simpel disertai penggunaan energi.

2. +atabolisme meliputi reaksi ) reaksi kimia untuk memecah kompleks molekul men adi moleku yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi. !. ,eaksi anabolic dan katabolic berlangsung dalam sel ) sel tubuh secara bersamaan dan berkelan utan. !alu" etaboli#

'dalah serangkaian reaksi kimia khusu yang melibatkan anabolisme dan katabolisme. $. ,eaksi dalam sel pada dasarnya adalah reaksi reduksi ) oksidasi (redoks)- yang melibatkan pemindahan satu atau lebih elektro dari satu reaktan ke reaktan lain. a. Oksidasi adalah reaksi kimia yang atom atau molekulnya melepaskan electron dan dikatakan teroksidasi. b. ,eduksi adala reksi kimia yang atom atau molekulnya mendapat electron dan dikatakan tereduksi. c. +arena electron yang dilepas selama reaksi oksidasi tidak dapat muncul dalam bentuk bebas dalam sel hidup- setiap reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi sehingga electron yag dilepas diterima oleh atom atau molekul lain. d. .alam sel hidup- reaksi oksidasi biasanya melbatkan pelepasan keseuruhan atom /idrogen (bukan satu elektron) dari suatu senya0a dan reduksi pada dasarnya berarti mendapatkan satu atom /idrogen. 2. 1n*im megkatalis (mempercepat) setiap langkah dalam alur metabolic. Sebagian besar reaksi en*imatik membutuhkan koen*im- se enis senya0a organic yang berikatan dengan en*im sehingga men adi lebih e(ekti(. +oen*im dapat bertindak sebagai pemba0a electron dari satu reaksi ke reaksi selan utnya yang kemudian dapat beroksidasi atau tereduksi selama proses berlangsung. a. 2ikotinamida adenine dinukleotida (2'.) adalah koen*im yang menerima electron dan men adi tereduksi. +oen*im ini beker a sama dengan e*im laktat dehidrogenase dalam metabolisme glukosa dan pembentukan '34. 2ikotinamida terbentuk dari niasin- se enis 5itamin 6.

b. 7la5in adenin dinukleotida (7'.) adalah koen*i akseptor electron lainnya. +oen*im ini beker a dengan suksinat dehidrogenase dan terbentuk dari ribo(la5in atau 5itamin 62. !. '34 adalah senya0a (os(at berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk tubuh. '34 terbentuk dari nukleotida adenosine ditambah dua gugus (os(at dalam ikatan yang berenergi tinggi. a. /idrolosis '34 melepaskan $ (os(at men adi adenosine di(os(at ('.4) dan melepaskan energi. 4elepasan (os(at lainnya untuk memnbentuk adenosine mono(os(at ('84) melepakan lebih banyak energi. b. 1nergi yang dilepaskan dari katabolisme makanan dipakai '.4 untuk berikatan kembali dan membentuk '34 sebagai simpanan energi. 1nergi yang dilepaskan '34 digunakan untuk akti5itas seluler dan sebagai sumber energi reaksi anabolic. c. Sistem '34 ) '.4 adalah cara utama pemindahan energi dalam sel. (1thel Sloane. 'natomi dan (isiologi utuk pemula. 9akarta : 1:;. 200!. hal. 2<<#!00.) A. B. '. $a"bo%i&"at P"otein Le a#

V. A.

(a#to" )ang E#ste"nal

e penga"u%i

*. Pola Ma#an Be"lebi%an

Orang yang kegemukan lebih responsi( dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap isyarat lapar eksternal- seperti rasa dan bau makanan- atau saatnya 0aktu makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan- bukan makan pada saat ia lapar. 4ola makan berlebih inilah yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan ika sang indi5idu tidak memiliki kontrol diri dan moti5asi yang kuat untuk mengurangi berat badan. +. $u"ang ,e"a#-Ola%"aga 3ingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat tubuh. 4engeluaran energi tergantung dari dua (aktor : a) tingkat akti5itas dan olah raga secara umum= b) angka metabolisme basal aagatau tingkat energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan (ungsi minimal tubuh. .ari kedua (aktor tersebut metabolisme basal memiliki tanggung a0ab dua pertiga dari pengeluaran energi orang normal. 8eski akti5itas (isik hanya mempengaruhi satu pertiga pengeluaran energi seseorang dengan berat normaltapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan akti5itas (isik memiliki peran yang sangat penting. 4ada saat berolahraga kalori terbakar- makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang. +alori secara tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk beker a seharian akan mengalami penurunn metabolisme basal tubuhnya. +ekurangan akti(itas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat- obesitas membuat kegiatan olah raga men adi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut. 9adi olah raga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak sa a karena dapat membakar kalori- melainkan uga karena dapat membantu mengatur ber(ungsinya metabolis normal. .. Ling#ungan 7aktor lingkungan ternyata uga mempengaruhi seseorang untuk men adi gemuk. 9ika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah

simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk men adi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh (aktor eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah#masalah psikologis sehubungan dengan kegemukan. (Obesitas &an (a#to" Pen)ebab. /ainun Mu0ta&in. 9akarta- $! 8ei 2004) B. Inte"nal

*. ,eneti# +egemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. >tulah sebabnya kita seringkali men umpai orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak#anak yang gemuk pula. .alam hal ini nampaknya (aktor genetik telah ikut campur dalam menentukan umlah unsur sel lemak dalam tubuh. /al ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang ber umlah besar dan melebihi ukuran normal- secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. 8aka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relati( sama besar. +. $e"usa#an Pa&a Sala%satu Bagian Ota# Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus )sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang langsung berhubungan dengan bagian#bagian lain dari otak dan kelen ar diba0ah otak. /ipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah lain pada otak- sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsur kimia0i dari darah. .ua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hipotalamus lateral (/?) yang menggerakan na(su makan (a0al atau pusat makan)= hipotalamus 5entromedial (/@8) yang bertugas merintangi na(su makan (pemberhentian atau pusat kenyang). .ari hasil penelitian didapatkan bah0a bila /? rusak/hancur maka indi5idu menolak untuk makan atau minum- dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum (diberi in(us). Sedangkan bila kerusakan ter adi pada bagian /@8 maka seseorang akan men adi rakus dan kegemukan.

(Obesitas &an (a#to" Pen)ebab. /ainun Mu0ta&in. 9akarta- $! 8ei 2004) .. (a#to" pe"#e bangan 4enambahan ukuran atau umlah sel#sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya umlah lemak yang disimpan dalam tubuh. 4enderita obesitasterutama yang men adi gemuk pada masa kanak#kanak- bisa memiliki sel lemak sampak & kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. 9umlah sel#sel lemak tidak dapat dikurangi- karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi umlah lemak di dalam setiap sel. .( http://id.0ikipedia.org/0iki/Obesitas A !0 okt) Faktor Hormon Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

VI. A. B.

Pe e"i#saan (isi# Labo"ato"iu -Patologi $lini#

Anda mungkin juga menyukai