Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH TUGAS PROFESSIONAL BEHAVIOUR

NAMA NIM

: ANDI RENATA BASTARIO : 08/266799/KU/12720

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Sebagai seroang lulusan fakultas kedokeran tentu banyak pilihan bidang yang dapat ditempuh oleh seorang dokter, mulai dari dokter klinisi, dokter peneliti, dokter pengajar ataupun bisa menjadi pakar dalam bidang tertentu, maupun terlibat dalam instasi yang terkait dengan pembuatan kebijakan. Dari semua bidang tersebut, saya pribadi bercita-cita untuk menjadi seorang klinisi dimana saya bisa secara langsung menerapkan ilmu-ilmu yang telah saya pelajari baik itu selama pendidikan selama jenjang S1 maupun yang saya dapatkan dari kegiatan kepanitraan klinik. Hal kuat yang melatarbelakangi saya untuk menempuh jalan ini adalah terutama saya merasa bahagia ketika bertemu pasien, dapat mendengarkan keluhan mereka, dapat membantu pasien baik itu dalam proses kesembuhan ataupun selama proses pasien menjalani keadaan penyakitnya. Dari sekian banyak hal yang telah saya alami selama menempuh pendidikan, menjadi seorang klinisi tentu saja juga menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Dengan banyak sekali daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga kesehatan terutama seorang dokter, tentu hal ini menjadi cambuk bagi saya untuk menjadi seorang klinisi. Saya sangat tertatik bisa pergi ke berbagai daerah dimana tenaga seorang klinisi masih sangat dibutuhkan. Saya akan merasa menjadi seorang dokter yang benar-benar mengabdikan ilmunya jika saya nanti bisa menjadi seorang klinisi yang handal. Motivasi lainnya yang saya dapatkan antara lain adalah dari keluarga saya sendiri. Saya ingin menjadi seorang dokter yang handal di keluarga saya. Oleh karena itu, dengan menjadi klinisi tentu saja saya dapat menjadi seorang dapat diandalkan dalam keluarga saya. Dalam pemikiran saya menjadi seorang dokter berarti saya harus menjadi seorang klinisi, karena ketika saya belum mengaplikasikan secara langsung apa yang seharusnya seorang dokter lakukan maka dalam hati saya mengatakan kalau saya belum benar-benar menjadi seorang dokter. Meskipun dalam perjalannanya akan banyak sekali resiko-resiko yang akan saya hadapi, hal itu justru memancing saya untuk lebih professional menjalani profesi ini. Dan lebih lagi saya merasa bertanggung jawab kepada Tuhan atas diberikannya kesempatan kepada saya untuk menjalani profesi ini, sebagai bentuk rasa syukur, saya akan menjalani profesi ini dengan penuh amanah. Menjadi seorang klinisi tentu tidak membatasi saya untuk mempunyai ketertarikan di bidang lain. Diantara bidang-bidang yang tersedia saya mempunyai keinginan kuat untuk menjadi seorang pendidik dalam bidang ilmu ini. Menjadi pendidik mempunyai arti bahwa saya siap untuk berbagi dengan semua orang apa yang telah saya dapatkan selama ini. Dan

sebagai seorang dokter saya merasa mempunyai kewajiban bahwa saya harus menyampaikan apa yang telah guru dan dosen ajarkan kepada generasi selanjutnya agar generasi selanjutnya dapat menjadi dokter yang lebih baik, dan dapat mencapai melebihi apa yang telah dicapai pendidiknya. Dari kecil saya memang mempunyai kegemaran berbagi ilmu kepada teman-teman saya tentang apa yang telah saya pelajari. Untuk memfasilitasi hal tersebut, tentu menjadi seorang pendidik di bidang kedokteran akan membuat hidup saya lebih bearti. Saya sangat bahagia ketika saya dapat menyampaikan ilmu yang telah saya dapatkan dan akan lebih bahagia lagi seandainya ilmu itu berasal dari bidang kedokteran karena akan sangat banyak manfaatnya baik itu untuk diri saya sendiri, untuk masyarakat dan untuk kemajuan ilmu kedokteran. Hal lain yang melatarbelakangi saya untuk menjadi seorang pendidik adalah masih sangat kurangnya tenaga pendidik bidang kedokteran terutama di daerah asal saya yaitu Bengkulu. Fakultas kedokteran saja baru pertama kali berdiri di tempat saya adalah bertepatan dengan saya masuk ke FKUGM. Saya sangat sedih ketika melihat minimnya tenaga pengajar di daerah asal saya, sampai-sampai peserta didik disana harus pergi jauh-jauh meningggalkan tempat tinggal untuk pergi ke pulau jawa demi mendapatkan kuliah dari pakar. Hal ini tentu sangat memotivasi saya untuk mejadi tenaga pendidik yang bertanggung jawab untuk pendidikan kedokteran terutama di tempat daerah saya berasal. Untuk mencapai impian saya tersebut tentu tidaklah mudah, saya ingin menjadi seorang klinisi di satu sisi saya punya kewajiban untuk menjadi tenaga pendidik kedokteran. Karena saya sendiri mempunyai ketakutan apakah saya bisa untuk mewujudkan cita-cita saya tersebut. Dari sekian banyak hal saya takuti adalah apakah saya bisa membagi waktu dan tetap bersikap professional terhadap kedua bidang tersebut. Di satu sisi saya punya kewajiban kepada pasien-pasien saya dan di sisi lainnya saya punya kewajiban terhadap murid-murid saya nantinya. Namun dari pengalaman yang telah saya dapatkan, saya tentu dapat meneladani banyak figure di fakultas kedokteran yang telah menjalani pilihan yang sama. Dari apa yang telah saya lihat selama menjalani pendidikan tentu ada banyak guru dosen yang bisa saya contoh. Di tengah kesibukannya dalam menangani pasien para dosen tersebut masih sempat untuk memberikan kuliah, membimbing tutorial, mendengarkan refleksi kasus dan

mengarjarkan keterampilan. Oleh karena itu, saya sangat optimis saya bisa mewujudkan impian saya karena para pendahulu saya telah memberikan tauladan yang benar-nebar baik. Berbagai persiapan sudah saya lakukan dalam rangka mewujudkan impian saya itu, untuk menjadi klinisi yang baik saya telah belajar secara sungguh-sungguh mulai dari pendidikan s1 dan periode rotasi. Cerminan apa yang telah saya lakukan dapat saya lihat dai nilai yang sangat memuaskan yang saya dapatkan. Selain itu, saya juga melatih diri saya untuk menjadi seorang dokter yang baik pada periode rotasi maupun selama KKN yang memberikan banyak kesempatan belajar menjadi seorang dokter yang professional. dalam hal menjadi pendidik saya juga telah mempersipakan diri saya mulai dari saya masuk ke fakultas kedokteran. Saya sangat senang ketika teman-teman ingin belajar dari saya dan sebaliknya. Lalu selama pendidikan s1 saya juga mendaftarkan diri saya sebagai seorang asisten dosen di bagian anatomi, dimana selama periode tersebut saya benar-benar dapat menjadi seorang pendidik dan saya dapat membayangkan seperti inilah diri saya yang saya harapkan di masa depan. Tentu dari semua persiapan tadi belum cukup bagi saya untuk mewujudkan impian saya. Untuk itu kedepannya saya telah mempersiapkan apa saja yang akan saya lakukan mulai dari belajar lebih giat lagi, memasang target-target apa yang harus saya capai sesuai dengan timeline, berlatih untuk bersikap lebih professional, belajar untuk bersikap mandiri dan tentu saja menerapkan prinsip bahwa saya harus belajar seumur hidup. Dan tentu saja hal itu akan saya mulai dengan mewujudkan diri sebagai pribadi yang professional Demikian tulisan saya tentang impian saya, tentang bidang yang ingin saya jalani dan bagaimana saya mempersiapkan dan apa saja yang harus dicapai setelah ini. Semoga semuanya berjalan baik seperti apa yang saya cita-citakan selama ini.

Anda mungkin juga menyukai