Anda di halaman 1dari 33

BAB I Pendahuluan

Definisi infeksi okupasional atau penyakit infeksi akibat kerja adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan diakibatkan karena kontak dengan bakteri, virus, parasit atau jamur. Istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak jaman Hippocrates, sekitar 400 tahun sebelum masehi, dimana untuk menginvestigasi suatu penyakit haruslah juga meliputi riwayat pekerjaan pasien. apak dari ilmu kesehatan kerja, enardino

!ama""ini #$%&&'$($4) mengamati bahwa orang yang sering kontak dengan mayat cenderung untuk menderita demam tinggi. *ecara garis besar transmisi penyakit infeksi akibat kerja dapat melalui kontak dengan darah, udara dan terakhir dibantu melalui vector #+im, ,00-). .ekerjaan tertentu memiliki risiko yang lebih tinggi tertular infeksi okupasional karena sifat pekerjaan dan lingkungan kerja seperti yang tampak pada tabel $ dibawah ini.

/abel $. Infeksi yang terkait kelompok pekerja tertentu

0amun perlu ditekankan bahwa tingginya resiko dapat bervariasi meskipun berada dalam kategori pekerja yang sama. *eorang perawat kejiwaan akan lebih rendah risiko tertular infeksi dibandingkan dengan perawat di unit penyakit menular. !esiko infeksi mungkin juga tidak terkait langsung dengan jenis pekerjaannya. 0elayan di banyak negara berkembang misalnya, berada pada risiko tinggi infeksi HI1 bukan karena pekerjaannya,

melainkan karena sifat mobile atau sering berpindah tempat. Hal yang sama berlaku untuk pengemudi truk dan personil militer #2issling et al, ,003) 4ngka kejadian penyakit infeksi akibat kerja yang terjadi setiap tahun tidak diketahui dengan pasti karena minimnya pelaporan. 0amun berdasarkan data dari Occupational Health Statistics Bulletin, pada tahun ,00& di Inggris, dilaporkan sekitar $$00 kasus infeksi akibat kerja, meskipun angka ini hanya merupakan perkiraan kotor saja. .enyakit infeksi akibat kerja bisa saja ditemukan di populasi umum. *elain itu sama seperti penyakit infeksi lainnya, sebagian besar penyakit infeksi akibat kerja juga dapat dicegah. /ujuan dari penulisan ini adalah untuk mengenali jenis perkerjaan apa saja yang rentan terhadap penyakit infeksi tertentu sehingga penyebarannya dapat dicegah.

BAB II Pembahasan

/ansmisi penyakit infeksi akibat kerja bermacam'macam seperti misalnya udara, darah atau material infeksius lainnya serta inokulasi atau gigitan serangga. 5rganisme pathogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka dan lecet pada kulit atau melalui selaput mukosa serta inhalasi. *ecara garis besar pennularan penyakit infeksi akibat kerja dibagi menjadi & yaitu darah, udara serta transmisi yang diperantarai oleh vektor.

A. Bloodborne Disease +ebih dari 300.000 kasus needlesticks injury terjadi setiap tahunnya di 4merika *erikat, dengan setidaknya 3.000 kasus dengan HI1 positif. *ayangnya kejadian needlestick injury ataupun kontak dengan cairan terkontaminasi seringkali tidak dilaporkan #!ussi, ,0$$). .ada tindakan operasi kejadian luka ditemukan sekitar $3 6 dan 306 diantaranya didapatkan kontak dengan darah sedangkan kasus yang dilaporkan hanya , 7 $$6 saja #+ynch dan 8hite, $--&). *alah satu upaya untuk mengurangi kejadian needlestick injury adalah dengan menggunakan syringe khusus seperti yang ada pada gambar di bawah ini.

&

9ambar $#4) *yringe dengan retractable needle # ) Blunt-tipped blood-drawing needle 9ambar #4) adalah syringe dengan retractable needle, dimana setelah jarum digunakan sedikit dorongan pada ujung syringe akan menarik jarum ke dalam syringe. 9ambar # ) adalah Blunt-tipped blood-drawing needle. *etelah darah diambil, dorongan pada tabung koleksi akan menggerakkan jarum berujung tumpul maju melalui jarum dan melewati titik jarum tajam #!ussi, ,0$$). .ada tahun $--( Center o Disease Control atau :D: telah menyusun pedoman dan regulasi untuk mengurangi dan mencegah penyebaran infeksi di kalangan pekerja kesehatan terutama yang ditularkan melalui darah. .edoman dan regulasi dari :D: tersebut telah dimasukkan ke dalam Occupational Sa ety and Health Administration #5*H4) pada tahun $--$ bersamaan dengan pelatihan tahunan, perencanaan untuk pengurangan paparan serta penyediaan vaksin H 1 untuk mereka yang beresiko. .ada tahun $--3 mulai diperkenalkan Standart !recautions, yaitu kombinasi antara "ni#ersal !recautions dengan isolasi cairan tubuh yang terkontaminasi. ;eskipun infeksi yang ditularkan melalui darah cukup banyak tetapi yang angkanya cukup signifikan untuk tenaga kesehatan hanya ada & yaitu HI1, Hepatitis dan Hepatitis

:. 2etiga penyakit diatas seringkali diakibatkan karena kejadian needlestick injury #!ussi, ,0$$).

$. Hepatitis Hepatitis disebabkan oleh Hepatitis B $irus #H 1) yang merupakan virus D04

dari amiliae Hepadnaviridae. ;anusia yang terinfeksi adalah satu'satunya reservoir

infeksi. Hepatitis

biasanya bersifat sel limiting disease dan asmptomatis, meskipun pada

beberapa kasus dijumpai infeksi yang persisten serta disertai gangguan fungsi hati derajat ringan sampai berat. .asien dengan infeksi kronis beresiko terjadinya sirosis dan karsinoma hepatoseluler#+im, ,00-). .ekerja dengan resiko tertinggi penularan Hepatitis adalah

pekerja di sektor kesehatan. !esiko terinfeksi setelah terpapar virus H 1 misalnya pada kasus'kasus needlestick injury adalah antara % ' &06 #;ahoney et al., $--(). *ebelum ditemukan vaksin Hepatitis pada tahun $-<$, kejadian Hepatitis di

kalangan pekerja kesehatan dan petugas laboratorium cukup tinggi sekitar $0 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Hal ini dikarenakan seringnya kontak dengan darah ataupun cairan tubuh lainnya #;ahoney et al., $--(). 1irus Hepatitis tampak dibawah mikroskop elektron sebagai partikel dua lapis.

+apisan luar virus ini terdiri atas antigen, disingkat Hbs4g yang membungkus bagian dalam virus yang disebut partikel inti atau core. .artikel inti ini berukuran ,( nm dan dalam darah selalu terbungkus oleh antigen permukaan. *edangkan antigen permukaan selain merupakan pembungkus patikel inti, juga terdapat dalam bentuk lepas berupa partikel bulat berukuran ,, nm dan partikel tubular yang berukuran sama dengan panjang berkisar antara 30 7 ,30 nm. *truktur virus dapat dilihat seperti dibawah ini =

9ambar ,. *truktur virus Hepatitis

2onsentrasi virus Hepatitis

tertinggi ditemukan di darah diikuti cairan tubuh

lainnya seperti cairan serebrospinal, synovial, pleural, perikardial, peritoneal dan cairan amnion serta semen dan sekreni vagina. /ransmisi virus yang diakibatkan karena kontak urine, faeces dan ludah jarang terjadi sebab konsentrasi virus Hepatitis pada cukup

rendah kecuali pada kasus'kasus tertentu misalnya gigitan manusia dimana seringkali juga terjadi kontak dengan darah. /ransmisi virus melalui kontak seksual dan maternal juga sering terjadi pada populasi umum. :D: memperkirakan bahwa dijumpai 400 kasus infeksi H 1 baru akibat kecelakaan kerja diantara tenaga kesehatan di 4* pada tahun $--3, turun dari $(.000 pada tahun $-<& #;ahoney et al., $--(). .enurunan dramatis ini terutama disebabkan pengenalan imunisasi Hepatitis . *emua tenaga kesehatan wajib mendapatkan imunisasi

untuk virus Hepatitis . .enggunaan sistem needleless dan pembuangan benda tajam juga akan mengurangi resiko cedera akibat tertusuk benda tajam #!ussi, ,0$$). >ntuk diagnosis infeksi H 1 dapat menggunakan pemeriksaan darah atau serum guna deteksi antigen atau antibodi yang diproduksi oleh individu yang terinfeksi. *elain untuk diagnosis pemeriksaan serologis juga dapat digunakan untuk memantau progresifitas penyakit dan monitoring hasil pengobatan. 4da beberapa jenis pemeriksaan serologis yang dapat digunakan antara lain H s4g dan anti Hbs, H c dan anti Hbc4g, H e dan anti Hbe serta H 1 D04 #8ong et al.,,00(). H s4g .ada infeksi virus Hepatitis #H 1), hepatitis surface antigen #H s4g)

merupakan petanda serologik infeksi H 1 pertama yang muncul di dalam serum dan mulai

terdeteksi antara $ sampai $, minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta meningkatnya *9./. *elanjutnya Hbs4g merupakan satu'satunya petanda serologik selama & 7 3 minggu. .ada kasus yang sembuh, H s4g akan hilang antara & sampai % bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, H s4g akan tetap terdeteksi sampai lebih dari % bulan. *elain merupakan selubung luar partikel Dane, H s4g juga merupakan selubung partikel bulat dan partikel tubuler yang masing'masing tidak mengandung protein core serta H 1 D04. .emeriksaan H s4g berguna untuk diagnosa infeksi H 1, baik untuk keprluan klinis maupun epidemiologik. skrining darah di unit'unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi terapi hepatitis 4nti 7 H s 4nti H s merupakan antibodi spesifik untuk H s4g, muncul di darah $ sampai 4 bulan setelah timbulnya gejala. ;unculnya antiH s menyusul hilangnya Hbs4g menandakan kesembuhan dan karena antiH s dapat menetralisir H 1 maka antiH s disebut antibodi yang protektif #Dienstag et al., ,003). 2adang'kadang, pada $0 7 ,06 penderita dengan hepatitis kronis, bisa ditemukan anti H s, dikatakan bahwa antiH s kronis #Dienstag et al., ,003).

tersebut ditujukan kepada determinan subtipe yang berlainan dengan H s4g yang ada #Dienstag et al., ,003). H c4g dan 4nti 7 H c 4nti H c merupakan antibodi pertama yang muncul di dalam darah pasca infeksi, biasanya mulai terdeteksi pada minggu ke % 7 <. ;ula'mula Ig; antiH c bentuk Ig; mendominasi selama % bulan pertama dan setelah % bulan bentuk Ig9 yang dominan. Ig;

antiH c merupakan petanda serologik hepatitis

akut atau hepatitis

kronik fase

reaktivasi. .ada window period juga didapat Ig; antiH c positif #Dienstag et al., ,003). .ada $ 7 36 penderita dengan hepatitis akut, H s4g tidak terdeteksi karena titer yang

rendah. .ada kasus tersebut adanya Ig; anti H c dapat digunakan untuk memastikan diagnosa hepatitis akut #Dienstag et al., ,003). 2adang'kadang ditemukan Ig9 antiH c

dengan H s4g dan anti H s yang negatif, bila hal ini ditemukan pada individu dengan faktor resiko tertular infeksi H 1 yang tinggi atau pada individu yang tinggal di daerah dengan prevalensi H s4g yang tinggi, besar kemungkinan hasil tersebut positif palsu, akan tetapi sebaliknya bila individu tersebut bukan seseorang dengan faktor resiko tertular infeksi H 1 atau tinggal di daerah dengan prevalensi H s4g rendah, maka kemungkinan individu tersebut baru saja terinfeksi H 1, dengan anti H s yang belum muncul %window period&. 2emungkinan lain, Ig9 antiH c positif dengan H s4g dan anti H s negatif bisa ditemukan pada ?occult hepatitis@ yaitu bila ditemukan H 1 D04 positif #Dienstag et al., ,003). H e4g dan 4nti 7 H e H e4g tidak ikut membentuk virus utuh, tidak berperan pada proses replikasi virus tetapi disekresi langsung dari hepatosit ke dalam serum. Dalam klinik H e4g digunakan sebagai indeks replikasi virus, tingkat infektivitas, beratnya penyakit dan respon terapi. 4ntigen ini muncul pada minggu & 7 % pasca infeksi yang merupakan periode yang paling infeksius. .ada kasus'kasus hepatitis akut yang @self limited@, H e4g akan hilang segera

setelah puncak meningkatnya *9./, sebelum hilangnya Hbs4g dan selanjutnya akan

<

muncul anti Hbe. .ersistensi H e4g positif lebih dari $0 minggu menunjukkan adanya progresi penyakit menuju kronis #;ilich dan +iang, ,00&). 4ntiH e merupakan antibodi spesifik untuk H e4g. ;eskipun terdapat kesamaan yang signifikan dalam susunan asam amino antara H c4g dan H e4g, akan tetapi pengenalan kedua antigen oleh sistim imun berbeda. 0amun demikian ada suatu ?cross reactive@ kedua antigen tersebut pada tingkat :D4A /cell #;ilich dan +iang, ,00&). H 1 D04 H 1 D04 bisa ditemukan dalam &0 hari pasca infeksi, dengan puncaknya pada % minggu. .emeriksaan H 1 D04 dilakukan dengan sampel dari serum dan sel'sel hepar, pemeriksaan tersebut dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. .emeriksaan H 1 D04 kuantitatif di dalam serum penting untuk mengetahui aktifitas penyakit, efektifitas obat antiviral, memprediksi hasil terapi antiviral, deteksi dini timbulnya resistensi serta menentukan adanya ?occult hepatitis@ #Dienstag et al, ,003)..

9ambar &. .ola serologis infeksi H 1

*atu'satunya cara yang telah terbukti efektif untuk pencegahan infeksi virus Hepatitis adalah vaksinasi. .emberian vaksinasi sebanyak & dosis mampu memberikan sebesar -06. *eseorang yang sudah menerima vaksin

kekebalan terhadap virus Hepatitis Hepatitis

akan tetap memiliki kekebalan terhadap infeksi virus meskipun kadar 4nti H s tetapi

sudah tidak terdeteksi. *eseorang yang sudah menerima vaksinasi Hepatitis

pemeriksaan 4nti H s masih negatif maka disarankan untuk pemberian vaksinasi ulangan sebanyak & kali. 4pabila setelah vaksinasi ulangan 4nti Hb* masih tetap negatif dapat diberikan vaksinasi dengan Hepatitis Imunoglobulin #H I9) dan kemungkinan

pemberian vaksinasi tambahan apabila didapatkan kontak dengan cairan yang diduga terkontaminasi virus Hepatitis #!ussi, ,0$$). 2ombinasi H I9 dan vaksin hepatitis

mampu memberikan kekebalan pasif terhadap individu yang beresiko untuk terpapar virus Hepatitis , meskipun H I9 tidak mampu untuk menghentikan replikasi virus tetapi

mampu mencegah progresifitas penyakit ke arah kronis #.atel, ,00&). Badwal vaksinasi untuk Hepatitis adalah pada bulan ke 0, & dan %. Individu yang

baru menerima $ atau , dosis vaksin tidak perlu mengulang dari awal tetapi cukup mendapat dosis yang belum diberikan. 2arena setelah pemberian vaksin tetap memerlukan waktu untuk pembentukan antibody, seringkali interval pemberian vaksin dipersingkat untuk individu'individu yang beresiko misalnya diberikan pada minggu 0, $, dan & minggu serta terakhir setelah $, bulan. !egimen seperti ini mampu memberikan kekebalan sebesar <& 6 pada minggu keempat dan akan terus naik tanpa dosis vaksin tambahan. .emberian dosis vaksin terakhir pada bulan ke %'$, amatlah penting sebab mampu memberikan imunitas jangka panjang #.atel, ,00&).

$0

,. Hepatitis : Hepatitis : disebabkan oleh Hepatitis : 1irus #H:1) yang merupakan virus !04 dari genus Hepacivirus. .enyakit ini pertama kali ditemukan pada awal tahun $-(0, dimana saat itu dijumpai adanya hepatitis yang terkait transfusi tetapi tidak disebabkan virus hepatitis 4 maupun dan dapat menyebabkan fibrosis hati yang progresif serta berlanjut

ke sirosis dan karsinoma hepatoseluler. Di 4merika *erikat kejadian Hepatitis : memang sering dikaitkan dengan tranfusi apalagi sebelum ditemukan pemeriksaan CI4 pada akhir tahun <0'an. *elain melalui kontak dengan darah H:1 juga ditularkan cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. !esiko terinfeksi virus Hepatitis : setelah kecelakaan yang melibatkan bahan terkontaminasi adalah antara 0,4'$,<6. 2ebanyakan kasus yang diperoleh melalui penggunaan narkoba suntikan dan paparan seksual. 0amun :D: memperkirakan bahwa sekitar 4 persen kasus di 4merika *erikat terkait dengan pekerjaan dan melibatkan petugas kesehatan. erdasarkan data dari :D:, prevalensi Infeksi H:1 diantara petugas kesehatan adalah sama seperti yang pada populasi umum = $,36. setelah kontak dengan bahan infeksius pekerja perawatan kesehatan untuk terinfeksi darah, resiko serokonversi untuk hepatitis : berkisar dari 06 sampai $06, dengan rata'rata $,<6. .eriode inkubasi untuk hepatitis : bervariasi ,',4 minggu, dengan rata'rata % sampai ( minggu. 4ntibodi untuk H:1 #anti'H:1) dapat terdeteksi setalah 3 sampai % minggu infeksi, dan akan permanen tanpa melihat apakah virus tersebut aktif bereplikasi atau tidak.

$$

9ambar 4. .ola *erologis pada infeksi H:1

*ebagian besar infeksi hepatitis : tidak bergejala tetapi <36 nya berkembang menjadi kronis. .emberian Interferon alfa',b cukup efektif dalam mengobati infeksi H:1 kronis. 4ngka kesembuhannya akan lebih tinggi apabila pengobatan diberikan saat infeksi akut atau awal perjalanan infeksi kronis. #Baeckal et al., ,00$). *ampai saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah virus Hepatitis : sehingga tindakan terbaik adalah untuk mencegah penularan virus Hepatitis : di antara tenaga kesehatan adalah melalui dengan kepatuhan terhadap standar pengamanan umum seperti penggunaan sarung tangan atau tindakan aseptik. Individu yang memiliki riwayat kontak darah atau cairan tubuh pasien hepatitis : harus dilakukan monitoring pada % minggu, & bulan dan % bulan untuk melihat adanya serokonversi #!ussi, ,0$$).

&. HI1'4ID*

$,

.enyakit Ac'uired (mmunode iciency Syndrome #4ID*) ini pertama kali dikenal di 4merika pada tahun $-<$, meskipun kuat dugaan bahwa sesungguhya penyakit ini sudah muncul di 4frika pada awal $-&0'an. 4ID* disebabkan oleh Human (mmunode iciency $irus #HI1) yang merupakan virus !04 dari keluarga retrovirus. 1irus HI1 pertama kali diidentifikasi oleh +uc ;ontagnier pada tahun $-<&, pada waktu itu pertama kali diberi nama +41 #+ymphadenopathy 1irus) sedangkan !obert 9allo menemukan virus penyebab 4ID* pada tahun $-<4 yang saat itu dinamakan H+/1'III. *edangkan tes untuk memeriksa HI1 yaitu C+I*4 baru tersedia pada tahun $-<3 #Djoerban dan Djau"i ,00%).

9ambar 3. *truktur HI1

>04ID* memperkirakan bahwa tahun ,00% ada &-,3 juta orang dengan HI1 posotif di seluruh dunia #,,% juta lebih dari pada ,004). Bumlah infeksi baru pada tahun ,00% juga naik menjadi 4,& juta #400.000 lebih dari pada ,004). Di Indonesia sendiri kasus 4ID* pertama kali dilaporkan secara resmi oleh Departemen 2esehatan pada tahun $-<( yaitu pada seorang warga negara elanda di ali. *ebenarnya sebelum itu telah ditemukan kasus pada Desember $-<3 yang secara klinis sangat sesuai dengan 4ID* dan dari &D pemeriksaan C+I*4 menunjukkan hasil positif. Hanya saat itu ketika dilakukan

$&

pemeriksaan 8estern

lot di 4merika *erikat hasilnya negatif sehingga tidak dilaporkan

sebagai kasus 4ID*. 2asus kedua HI1'4ID* di Indonesia dilaporkan pada bulan ;aret $-<% di !*:; Bakarta pada pasien Hemofilia dan termasuk jenis non'progressor, artinya kondisi kesehatan dan kekebalannya cukup baik, sampai tahun ,00, pasien tersebut masih menjalani pengobatan di !*:; Bakarta #Djoerban dan Djau"i ,00%). .enularan virus HI1 sering terjadi melalui darah dan kontak seksual. /enaga kesehatan termasuk kelompok resiko tinggi untuk terinfeksi HI1 # ell, $--(). :ara penularan yang paling yang sering terjadi adalah melalui darah atau cairan tubuh lainnya. !esiko penularan HI1 setelah needle stick injury sekitar 0,,36 ' 0,46. .ada tahun ,000 diperkirakan ada $%.000 kasus H:1, %%.000 kasus H 1 dan $.000 kasus HI1 di seluruh dunia terjadi di kalangan tenaga kesehatan #.russ'>tun dan !apiti, ,003). !esiko infeksi HI1 karena kejadian needlestick injury $0 kali lebih rendah dibandingkan dengan H:1 dan $00 kali lebih rendah dibandingkan H 1. Hal ini dikarenakan penggunaan 4!1 baik itu sebagai tindakan .rofilaksi .asca .ajanan pada individu dengan riwayat kontak cairan tubuh yang terkontaminasi HI1 maupun pada pasien HI1 sehingga kadar #iral load'nya tersupresi #!ussi, ,0$$). 4da & metode yang umumnya digunakan untuk deteksi HI1, yaitu .:! #!olymerase Chain )eaction), tes antibodi HI1, dan tes antigen HI1. .:! merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat #D04 dan !04) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HI1 di dalam tubuh manusia. /es ini sering pula dikenal sebagai tes beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat #HI1 044/) #2nipe et al., ,00$). .:! D04 biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya D04 virus

$4

#8H5, ,00(). *edangkan, untuk deteksi !04 virus dapat dilakukan dengan metode realtime .:! yang merupakan metode kuantitatif. Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HI1 pada $$'$% hari sejak awal infeksi terjadi. /es ini biasanya digunakan untuk mendeteksi HI1 pada bayi yang baru lahir, namun jarang digunakan pada individu dewasa karena biaya tes .:! yang mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya #2nipe et al., ,00$). >ntuk mendeteksi HI1 pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes antibodi HI1 yang murah dan akurat. *eseorang yang terinfeksi HI1 akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut. /es antibodi HI1 akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva #liur), dan urin. *ejak tahun ,00,, telah dikembangkan suatu penguji cepat #rapid test) untuk mendeteksi antibodi HI1 dari tetesan darah ataupun sampel liur #saliva) manusia #Hung Ean et al., ,00$). *ampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu. 2emudian, kepingan alat uji #test strip) dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu kemerahan #Hung Ean et al., ,00$). /ingkat akurasi dari alat uji ini mencapai --.%6, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan C+I*4 #Hung Ean et al., ,00$). *elain C+I*4, tes antibodi HI1 lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah 8estern blot #2nipe et al., ,00$). /es antigen dapat mendeteksi antigen #protein p,4) pada HI1 yang memicu respon antibodi. .ada tahap awal infeksi HI1, p,4 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah. /es antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal. /es

$3

ini jarang digunakan sendiri karena sensitivitasnya yang rendah dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap HI1 terbentuk #2nipe et al., ,00$). .encegahan penularan HI1 sama seperti pada penyakit infeksi lainnya. .etugas kesehatan yang terpapar oleh bahan infeksius misalnya darah infeksi HI1 harus diberikan profilaksis pasca pajanan dengan obat antiretroviral. *aat ini regimen .rofilaksi .asca .ajanan yang sering digunakan adalah pemberian Fidovudine dan +amivudine selama 4 minggu, dan ada beberapa ahli yang merekomendasikan penambahan .rotease Inhibitor. Di 4merika *erikat .rofilaksi .asca .ajanan untuk HI1 menggunakan Fidovudine dan +amivudine #:ombivir), 0efilnavir, Idinavir dan *aGuinavir gel. #.atel, ,00&). .ekerja seks juga berisiko untuk terinfeksi HI1. .revalensi infeksi HI1 antara pekerja seks bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. .revalensi HI1 pada pekerja seks di 4frika *elatan mencapai 306 di tahun ,000. /ingginya tingkat infeksi di antara pekerja seks di negara berkembang disebabkan oleh kombinasi berbagai macam faktor, termasuk diantaranya kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, akses terbatas ke pelayanan kesehatan dan minimnya tindakan pencegahan, kemampuan terbatas untuk menegosiasikan penggunaan kondom, status sosial yang rendah dan hidup bersama penyalahguna narkoba #+im, ,00-).

B. Airborne Diseases 5rganisme patogen ditularkan oleh pasien yang terinfeksi melalui batuk dan bersin dalam bentuk droplets untuk kemudian dihantarkan melalui udara dan terjadi kontak dengan mukosa atau dihirup oleh seseorang. *etelah kontak dengan mukosa kemudian

$%

terjadi proses autoinokulasi yang melengkapi proses penularan. ;ayoritas infeksi saluran pernapasan ditularkan melalui kontak dengan droplet dan tindakan pencegahan kontak seringkali cukup untuk mencegah penyebaran salah satunya dengan menggunakan masker #+im, ,00-).

1. /uberkulosis

/uberkulosis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh ;ycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam. .enularan / : terjadi melalui inhalasi droplet berisi kuman *. +uberculosis. ;ulai tingginya kasus / : dan munculnya multi'resistan terhadap ;ycobacterium tuberculosis juga mengingatkan kita akan pentingnya / : nosokomial. *trategi untuk mengendalikan dan mencegah / :: meliputi program manajemen resiko, pengawasan yang efektif, kontrol lingkungan, penggunaan alat pelindung diri dan vaksinasi :9 #;en"ies et al., $--3). .uncak kejadian / : di 4merika adalah pada tahun $-<0 dan awal $--0'an, setelah itu angka kejadian / : di 4merika terus menurun, meskipun demikian / : tetap merupakan penyakit menular yang penting dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi di seluruh dunia. 4dalah penting untuk membedakan apakah itu suatu infeksi / : yang aktif atau tidak. *ekitar -36 orang yang terinfeksi akan mengandung organisme dengan respon kekebalan tubuh yang sehat dan tidak pernah berkembang menjadi suatu bentuk / : yang aktif dan tidak akan menular #.atel, ,00&). !esiko aktivasi / : tertinggi pada , tahun pertama setelah infeksi. Hal ini akan meningkat apabila respon imun seseorang terganggu, seperti misalnya pada penderita HI1,

$(

gi"i kurang, kemoterapi kanker, diabetes melitus, atau penyakit lainnya. .ada tahun ,00< di 4merika *erikat, ditemukan $,.<-< kasus / : aktif dengan kejadian 4,, per $00.000. 4ngka tersebut mengalami penurunan sebesar 306 jika dibandingkan dengan tahun $--,, saat dimana kasus / : mencapai puncaknya. Hampir %06 kasus / : aktif di 4merika *erikat terjadi di antara mereka yang lahir di negara lain. ;eksiko, Eilipina 1ietnam, dan India adalah meyumbang sekitar setengah dari penderita / : di 4merika *erikat #!ussi ,0$$). Diagnosis / : .aru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya /4 pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikit , dari & pemeriksaan spesimen *.* #*ewaktu'.agi'*ewaktu) /4 hasilnya positif. ila hanya $ spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu

rontgen dada atau pemeriksaan dahak *.* diulang. 2alau dalam pemeriksaan radiologi, dada menunjukkan adanya tanda'tanda yang mengarah kepada / : maka yang bersangkutan dianggap positif menderita / :. 2alau hasil radiologi tidak menunjukkan adanya tanda'tanda / :, maka pemeriksaan dahak *.* harus diulang #4min, ,00%). ila ketiga spesimen dahak hasilnya negatif, maka diberikan antibiotik berspektrum luas selama $ hingga , minggu, amoksilin atau kotrimoksasol. ila tidak berhasil, dan

penderita yang bersangkutan masih menunjukkan adanya tanda'tanda / :, maka ulangi pemeriksaan dahak *.*. *elanjutnya prosedur terdahulu dilakukan, yakni kalau dalam pemeriksaan ulang ternyata dahak *.* positif, maka yang bersangkutan adakah positif menderita / :. 0amun, apabila dahak negatif, maka ulangi pemeriksaan radiologi. 4pabila hasil radiologi mendukung / : dianggap sebagai penderita / : dengan /4

$<

negatif, radiologi positif. 4pabila baik radiologi tidak mendukung / :, spesimen dahak negatif, maka yang bersangkutan bukan / : #4min, ,00%). >ntuk skrining awal / : sebenarnya dapat dingunakan *antou, test atau ..D test tetapi karena tingginya prevalensi / : di Indonesia, maka tes tersebut pada orang dewasa, tidak memiliki makna lagi. /etapi pada anak, uji tuberkulin merupakan pemeriksaan yang paling bermanfaat untuk menunjukkan sedangHpernah terinfeksi *ycobacterium

tuberculosis # loch dan 4lan, ,003). +okasi penyuntikan uji mantouD umumnya pada I bagian atas lengan bawah kiri bagian depan, disuntikkan intrakutan #ke dalam kulit). .enilaian uji tuberkulin dilakukan 4<7 (, jam setelah penyuntikan dan diukur diameter dari pembengkakan #indurasi) yang terjadi=

$. .embengkakan #Indurasi) = 07 4mm, uji mantouD negatif. 4rti klinis = tidak ada infeksi ;ycobacterium tuberculosis. ,. .embengkakan #Indurasi) = 37 -mm, uji mantouD meragukan. Hal ini bisa karena kesalahan teknik, reaksi silang dengan *ycobacterium atypikal atau pasca vaksinasi :9. &. .embengkakan #Indurasi) = JK $0mm, uji mantouD positif. 4rti klinis = sedang atau pernah terinfeksi *ycobacterium tuberculosis. /enaga kesehatan termasuk beresiko untuk tertular / : dikarenakan seringnya kontak antara tenaga kensehatan dengan penderita / :. 5leh karena itu :D: menerbitkan pedoman pencegahan penularan / : untuk tenaga kesehatan yang telah diperbaharui pada tahun ,003. .edoman :D: tersebut antara lain mencakup identifikasi pasien yang

$-

infeksius, penggunaan alat pengaman pribadi, vaksinasi

:9 dan pemantauan kesehatan

berkala di kalangan tenaga kesehatan. :D: juga menganjurkan untuk meng'isolasi pasien yang beresiko untuk menularkan / : di ruang isolasi dengan tekanan negatif, penggunaan respirator 0 -3 untuk tenaga kesehatan yang akan kontak dengan pasien serta meminimalisasi tindakan diagnostik dan terapetik di ruang isolasi #;en"ies et al., $--3).

-. Se#ere Acute )espiratory Distress Syndrome Se#ere Acute )espiratory Syndrome atau yang lebih dikenal dengan nama *4!* penyakit paru akut yang disebabkan oleh coronavirus. *4!* pertama kali ditemukan di Hong 2ong pada tahun ,00, diawali dengan seorang pria :ina berkunjung dari :ina *elatan dan menyebarkan infeksi ke tamu lain dari hotel tempat ia menginap. 4kibatnya wabah *4!* menyebar ke seluruh dunia ketika tamu tersebut kembali ke negara asalnya. :ina, Hong 2ong, /aiwan, *ingapura dan 2anada termasuk negara'negara yang paling parah terkena dampak *4!* #8ong, ,004). 8H5 memperkirakan bahwa sekitar <000 kasus terjadi di seluruh dunia dan ((4 diantaranya berakhir dengan kematian, Case .atality )ate untuk *4!* adalah -,%6. 4sal usul virus ini masih belum diketahui dengan pasti, tetapi studi terbaru menunjukkan bahwa kelelawar mungkin merupakan inang definitif alami. Dari kelelawar virus mungkin telah menular ke hewan liar lainnya termasuk kucing musang yang dijual di pasar :hina selatan sebagai makanan eksotis #+i et al., ,003). .erjalanan *4!* diawali dengan demam mendadak tinggi kadang disertai dengan menggigil, sakit kepala dan mialgia, dan pada beberapa kasus, mungkin dijumpai diare.

,0

9angguan pernafasan ringan sering dijumpai pada beberapa hari berikutnya kadang disertai batuk produktif dan dispnea, dan mungkin juga dijumpai hipoksemia. .ada <0'-06 kasus perbaikan terjadi setelah %'( hari, tetapi pada L $06 kasus terjadi kegagalan pernafasan yang bersifat progresif dan sampai memerlukan ventilator. .emeriksaan laboratorium untuk *4!* juga tidak spesifik seperti leukopenia, trombositopenia, gangguan fungsi hati dan peningkatan kreatinin phospokinase. 9ambaran foto thoraD pada *4!* bervariasi dan tidak ada yang patognomonis. .ada awal perjalanan penyakit mungkin tidak menunjukkan kelainan tetapi seiring dengan berkembangnya penyakit akan dijumpai gambaran infiltrat yang progresif. 2arena tidak adanya simptom dan pemeriksaan penunjang yang spesifik untuk diagnosis *4!* menggunakan kriteria klinis dari 8H5. *eseorang dicurigai atau suspected *4!* apabila didapatkan
1. *alah satu dari gejala dari infeksi saluran nafas termasuk demam dengan suhu &< M:

atau lebih
2. .ernah mengalami salah satu diantara

2ontak dengan seseorang yang didiagnosis mengidap *4!* pada kurun waktu $0 hari terakhir

;engunjungi salah satu dari daerah yang teridentifikasi oleh 8H5 sebagai area dengan transmisi lokal *4!* #adalah sebagian kawasan /iongkok, Hong 2ong, *ingapura dan provinsi 5ntario, 2anada).

,$

*eseorang yang dicurigai *4!* apabila memenuhi kriteria diatas ditambah dengan gambaran radiologi yang mengarah pneumonia atipik atau 4!D* disebut probable atau kemungkinan *4!* . *eiring dengan kemajuan teknologi diagnostik, 8H5 menambahkan $ lagi yaitu ?laboratory confirmed *4!*@ apabila didapatkan seseorang dengan probable disertai pemeriksaan .:!, C+I*4 atau immuno lourescence yang mendukung ke arah *4!*. 2etiga metode untuk diagnosis *4!* seperti yang disebutkan diatas masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. .emeriksaan C+I*4 cukup dapat diandalkan tetapi hanya dapat dikerjakan setelah ,$ hari dari onset penyakit. .emeriksaan .:! mampu mendeteksi material genetik dari coronavirus akan tetapi meskipun spesifik tetapi tidak sensitif. 4rtinya apabila seseorang menunjukkan hasil yang positif kemungkinan besar orang tersebut memang menderita *4!* akan tetapi apabila hasilnya negatif belum tentu bukan menderita *4!*. *ampai sekarang belum ada pengobatan yang efektif untuk *4!*. /indakan yang dapat dikerjakan sementara ini hanya berupa pemberian antipiretik, suplementasi oksigen, dan penggunaan ventilator apabila diperlukan. .enggunaan obat'obat antiretroviral dan steroid masih belum jelas efikasinya. 2arena belum adanya terapi yang efektif untuk *4!* tindakan pencegahan mempunyai peranan yang sangat penting guna membatasi penyebaran *4!*. /erlebih bagi tenaga kesehatan sebab berdasarkan data dari 8H5 sekitar ,,6 dari pasien *4!* di Hong 2ong petugas kesehatan. Bumlah tempat lain bahkan lebih tinggi= 4$6 di *ingapura dan &46 di 9uangdong. +angkah'langkah yang digunakan untuk membatasi penyebaran *4!* antara lain melakukan skrining dan karantina untuk individu'individu yang diduga

,,

mengidap *4!*, penggunaan alat pengaman pribadi dan membatasi kontak dengan pasien untuk tenaga kesehatan.

3. 4vian Influen"a

4vian Influen"a merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh virus influen"a sub tipe H30$ #HKHemaglutinin, 0K0euramidase) yang pada umumnya menyerang unggas #burung dan ayam). *truktur virus H30$ dapat dilihat pada gambar di bawah ini

9ambar %. *truktur 1irus H30$ .enularan atau transmisi dari virus secara umum dapat terjadi melalui inhalasi, kontak langsung, ataupun kontak tidak langsung # ridges et.al., ,00&). *ebagian besar kasus infeksi H.4I pada manusia disebabkan penularan virus dari unggas ke manusia # eigel et.al., ,003). .ada tahun $--( dari total $< orang yang didiagnosis telah terinfeksi dengan H30$ di Hongkong dimana % diantaranya meninggal menunjukkan bahwa adanya

,&

kontak langsung dari korban dengan unggas yang terinfeksi. /idak ada risiko yang ditimbulkan dalam mengkonsumsi daging unggas yang telah dimasak dengan baik dan matang #;ounts et.al.,$---). eberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui risiko terinfeksi H30$ bagi para pakerja atau peternak unggas # ridges et.al., ,00,), penelitian tentang risiko tenaga kesehatan yang menangani pasien avian influen"a 4 #*chults et.al., ,003), dan juga penelitian tentang kemungkinan transmisi virus H30$ pada binatang lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cara memberi makan binatang seperti kucing, macan, ataupun macan tutul dengan unggas yang terinfeksi dengan H30$ terbukti bahwa binatang pemakan daging tersebut dapat mengalami kelainan paru berupa pneumonia, se#ere di use al#eolar damage, dan dapat menyebabkan kematian #2eawcharoen et.al., ,004, 2uiken et.al., ,004). ;asa inkubasi virus avian influen"a 4 #H30$) sekitar ,' 4 hari setelah terinfeksi #Nuen et.al., $--<), namun berdasarkan hasil laporan belakangan ini masa inkubasinya bisa mencapai antara 4'< hari #:hotpitayasunondh et.al., ,003). *ebagian besar pasien memper' lihatkan gejala awal berupa demam tinggi #biasanya lebih dari &< o :) dan gejala flu serta kelainan saluran nafas.9ejala lain yang dapat timbul adalah diare, muntah, sakit perut, sakit pada dada, hipotensi, dan juga dapat terjadi perdarahan dari hidung dan gusi. 9ejala sesak nafas mulai terjadi setelah $ minggu berikutnya. 9ejala klinik dapat memburuk dengan cepat yang biasanya ditandai dengan pneumonia berat, dispneu, takipneu, gambaran radiografi yang abnormal seperti di use/ multi ocal/ patchy in iltratesO interstitial in iltratesO dan kelainan segmental atau lobular. 2ematian dan komplikasi biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan, Acute )espiratory Distress Syndrome #4!D*), #entilator-associated pneumonia, pulmonary

,4

hemorrhage, pneumothoraD, pansitopenia, )eye0s syn-drome, sepsis syndrome, dan bakteremia #:hotpitayasunondh et.al., ,004). 9ambaran lain yang juga sering dijumpai berdasarkan hasil laboratorium adalah, leukopenia, limfopenia, thrombositopenia, peningkatan transaminase, hiperglikemia, dan peningkatan kreatinin #Hien et.al., ,004) .enderita yang terinfeksi H30$ pada umumnya dilakukan pemeriksaan spesimen klinik berupa swab tenggorokan dan cairan nasal. >ntuk uji konfirmasi terhadap infeksi virus H30$, harus dilakukan pemeriksaan dengan cara = #a) mengisolasi virus, #b) deteksi genom H30$ dengan metode !olymerase Chain )eaction #.:!) menggunakan sepasang primer spesifik, #c) tes imunoflouresensi terhadap antigen menggunakan monoklonal antibodi terhadap H3, #d) pemeriksaan adanya peningkatan titer antibodi terhadap H30$, dan #e) pemeriksaan dengan metode western blotti terhadap H3'spesifik# eigel et.al., ,003 dan 8H5, ,003). >ntuk diagnosis pasti, salah satu atau beberapa dari uji konfirmasi tersebut diatas harus dinyatakan positif. Dewasa ini terdapat 4 jenis obat antiviral untuk pengobatan ataupun pencegahan terhadap influen"a, yaitu amantadine, rimantadine, "anamivir, dan oseltamivir #tamiflu). ;ekanisme kerja amantadine dan rimantadine adalah menghambat replikasi virus. *edangkan "anamivir dan oseltamivir merupakan inhibitor neuraminidase. *ebagaimana kita ketahui bahwa neuraminidase ini diperlukan oleh virus H30$ untuk lepas dari sel hospes pada fase budding sehingga membentuk virion yang infektif. ila neuraminidase ini dihambat oleh oseltamivir atau "anamivir, maka replikasi virus tersebut dapat dihentikan. 0amun demikian belum ada uji klinik pada manusia yang secara resmi dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas dari "anamivir dan oseltamivir untuk pengobatan avian influen"a 4 #H30$) #Herman dan *trorck., ,003). *ecara invitro memang telah diketahui bahwa

,3

virus H30$ sensitif terhadap oseltamivir dan "anamivir, oleh sebab itu dianjurkan bagi penderita yang diduga terinfeksi virus H30$ dapat diberikan obat oseltamivir atau "anamivir #+eneva et.al.,,000). 0amun belakangan ini telah ditemukan bahwa 1irus H30$ yang diisolasi beberapa kasus penderita flu burung telah resisten terhadap oseltamivir #8H5,,003). eberapa obat lain sedang diteliti untuk dapat digunakan sebagai

penghambat virus H30$ antara lain adalah peramivir, long'acting topica neuroamidase inhibitor, ribavirin, dan interferon alfa. Disamping pemberian obat antiviral, terapi suportif di dalam perawatan di rumah sakit sangat penting untuk dilaksanakan. *ebagian besar penderita memerlukan oksigenasi, dan pemberian cairan parenteral #infus). 5bat lain yang dapat diberikan adalah antibiotika berspektrum luas dan juga kortikosteroid # eigel et al., ,003). *ampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah manusia terhadap infeksi H30$. erbagai upaya pengembangan vaksin H30$ untuk manusia telah dan

sedang dilakukan. /he 1ational (nstitute o Allergy and (n ectious Diseases "SA #0I4ID), menyatakan bahwa uji keamanan terhadap vaksin baru H30$ telah dilakukan sejak awal tahun ,003. eberapa perusahaan farmasi antara lain *anofi .asteur dan :hiron sedang

mengem'bangkan kandidat vaksin yang akan melakukan uji klinik fase I bekerja'sama dengan 0I4ID. *ebagai upaya pencegahan, 8H5 merekomendasikan untuk orang'orang yang mempunyai risiko tinggi kontak dengan unggas atau orang yang terinfeksi seperti peternak unggas, tenaga kesehatan, atau dokter hewan untuk diberikan terapi profilaksi dengan (3 mg oseltamivir sekali sehari, selama ( sampai $0 hari. eberapa hal yang patut diper'

hatikan untuk mencegah semakin meluasnya infeksi H30$ pada manusia adalah dengan

,%

menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan diri, gunakan penutup hidung dan sarung tangan apabila memasuki daerah yang telah terjangkiti atau sedang terjangkit virus flu burung, dan amati dengan teliti kesehatan kita apabila telah melakukan kontak dengan unggasHburung. *egeralah cari perhatian medis apa'bila timbul gejala'gejala demam, infeksi mata, danHatau ada gangguan pernafasan.

C. $ectorborne Diseases

2ontak dengan vektor arthropada terutama nyamuk sering terjadi di antara jagawana, pekerja pembibitan,petani, peternak, pekerjaan konstruksi, tentara, dan pekerjaan lain yang bekerja di luar ruangan. +angkah'langkah pencegahan yang harus dilakukan oleh para pekerja di luar ruangan untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk'misalnya dengue atau malaria' antara lain mengenakan kemeja lengan panjang, menggunakan repellants, memasang kelambu jika tidur di luar pintu, menghindari pekerjaan luar ruangan saat fajar dan senja #!ussi, ,0$$),

1. ;alaria

;alaria adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh .lasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk 4nopheles. ;alaria sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis dimana vektornya yaitu nyamuk 4nopheles dapat bertahan hidup dan berkembang biak. >mumnya parasit malaria, .lasmodium sp dapat menyelesaikan siklus pertumbuhan dalam nyamuk pada suhu di atas ,0 :. *etiap tahun ditemukan sekitar &00' &30 juta kasus malaria dengan penyumbang terbanyak ada di daerah *ub'*ahara 4frika.

,(

.ekerjaan yang beresiko untuk terinfeksi malaria terutama terutama adalah pekerjaan yang berhubungan dengan hutan seperti penebang kayu. *elain itu .encegahan malaria adalah dengan menggunakan profilaksi obat anti malaria untuk mereka yang bepergian ke daerah endemis serta menghindari gigitan nyamuk baik itu penggunaan kelambu atau repellant #!ussi, ,0$$).

,. Dengue Dengue atau demam berdarah adalah infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan disebabkan oleh Elavirus, suatu virus !04. 8H5 melaporkan saat ini Dengue telah menjadi penyakit endemik di lebih dari $00 negara baik itu di wilayah di 4frika, 4merika, ;editerania /imur, 4sia /enggara dan .asifik 4sia /enggara dan arat .asifik dengan

arat .asifik yang paling terasa dampaknya. *ekitar ,,3 miliar orang

kini beresiko untuk terinfeksi demam berdarah dan sekitar 30 juta kasus terjadi di seluruh dunia setiap tahun. 0yamik Aedes aegypti yang merupakan vektor utama, berkembang biak di sekitar tempat tinggal manusia sehingga dengue diketanl sebagai penyakit urban #.atel, ,00&). 4da 4 tipe serotipe virus dengue. /idak ada Imunitas'silang antar serotipe dan wabah dapat terjadi setiap kali apabila muncul serotipe baru di suatu populasi. !esiko demam berdarah dengue lebih besar apabila terjadi infeksi sekunder dengan serotipe yang berbeda #+im, ,00-). Hal ini disebabkan karena tingginya kadar antigen virus yang beredar sementara di hadapan sudah ada heterologous non-neutrali2ing yang dapat mengaktifkan komplemen dan pada akhirnya akan memicu terjadinya plasma leakage. *emua orang yang

,<

tinggal di daerah endemik beresiko terlepas dari pendudukan namun ekspatriat yang tinggal di daerah endemik memiliki resiko lebih tinggi karena mereka sebagian besar tidak mempunyai kekebalan terhadap dengue #!ussi, ,0$$).

,-

BAB III Kesimpulan .enyakit infeksi akibat kerja adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan diakibatkan karena kontak dengan bakteri, virus, parasit atau jamur. *ecara garis besar transmisi penyakit infeksi akibat kerja dapat melalui kontak dengan darah, transmisi melalui udara dan terakhir dibantu melalui vektor. .ekerjaan yang beresiko antara lain pekerja kesehatan, petani, dokter hewan peternak unggas, militer, pekerja konstruksi dan lain'lain. *ama seperti penyakit infeksi pada umumnya, penyakit infeksi akibat kerja dapat dicegah salah satunya dengan vaksinasi, perlindungan yang memadai, serta meminimalisir kontak dengan bahan'bahan infeksius. >ntuk vaksin misalnya, terbukti dapat mengurangi resiko seseorang untuk terinfeksi hepatitis atau pemberian :9 mampu mencegah

bentuk / : lebih yang berat misalnya meningitis / :.

&0

Daftar Pustaka

4min F, ahar 4. /uberkulosis .aru. uku 4jar Ilmu .enyakit Dalam Cdisi I1. Departemen .enyakit Dalam E2 >I. ,00% =-<<'--4 4min F, ahar 4. .engobatan /uberkulosis ;utakhir. uku 4jar Ilmu .enyakit Dalam Cdisi I1. Departemen .enyakit Dalam E2 >I. ,00% =-<<'--4 eigel BH, Earrar B, Han 4;, et.al. 4vian influen"a #H30$) infection in humans. 0 Cngl B ;ed. ,003 = $&(4'$&<3. ell D;. 5ccupational risk of human immunodeficiency virus infection in healthcare workers= an overview. 4merican Bournal of ;edicine $--( O $0, #suppl. 3 )= - 7 $4. loch, 4lan .O 4dvisory :ouncil for the Climination of /uberculosis #*eptember $--3). *creening for tuberculosis and tuberculosis infection in high'risk populations. !ecommendations of the 4dvisory :ouncil for the Climination of /uberculosis. ;;8! $--3O 44= $-7&4. ridges : , 2eurhnet ;B, Hall : . /ransmission of influen"a = im'plecation for control in health care setting :lin Infect Dis. ,00&O &( = $0-4 7 $$0$. :enters for Disease :ontrol and .revention. 9uidelines for preventing the transmission of ;ycobacterium tuberculosis in health care facilities, $--4. ;;8! $--4O 4&= $ 7 $&,. :enters for Disease :ontrol and .revention. !ecommendations for follow'up of health' careworkers after occupational eDposure to hepatitis : virus. ;;8! $--<O 4(= %0& 7 %0% . :hotpitayasunondh /, >ngchusak 2, Hanshaoworakul 8, et al. Hu'man disease from influen"a 4 #H30$), /hailand, ,004. Cmerg Infect Dis ,003O $$ = ,0$',0-. Dienstag B+, Isselbacher 2B. 4cute 1iral Hepatitis. In 2asper D+, raunwald C, Eauci 4*, Hauser *+, +ongo D+ and Bameson B+,HarrisonPs .rinciples of Internal ;edicine. $% th ed. ;c 9raw'Hill,$<,,'$<&<. ,003. Djoerban F, Djau"i *. HI1H4ID* di Indonesia. uku 4jar Ilmu .enyakit Dalam Cdisi I1. Departemen .enyakit Dalam E2 >I. ,00% =$<,3'$<,Herman !4, and *trock ;. .ossibel .andemic /hreat on the hori"on'4vian influen"a 4 #H30$). 8orld Drug Infor. ,003O $%#4) = $'4. Hien //, +iem 0/, Dung 0/, et al. 4vian influen"a 4 #H30$) in $0 patients in 1ietnam. 0 Cngl B ;ed ,004O &30= $$(-'$$<<. Hung Ean, :onner !E, 1illarreal +.. 4ID*= *cience and *ociety. Bones Q artlett .ublishers. = ,0$0 = $30'$3$. Baeckel C, :ornberg ;, 8edemeyer H, et al. /reatment of acute hepatitis : with interferon alfa',b. 0ew Cngland Bournal of ;edicine ,00$O &43= $43, 7 $43( 2eawcharoen B, 5raveerakul 2, 2uiken /. 4vian influen"a H30$ in tigers and leopards Cmerg Infect Dis . ,004 = ,$<-',$-$. +eneva I4, !oberts 0, 9ovorkova C4, 9oloubeva 59, 8ebster !9. /he neuraminidase inhibitor 9*4$04 #oseltamivir phosphate) is efficacious against 4HHong

&$

2ongH$3%H-( #H30$) and 4H Hong 2ongH$0(4H-- #H-0,) influen"a viruses. 4ntiviral !es ,000O4<=$0$'$$3. +im 12C. 5ccupational Infections. ;alaysian B .athol ,00-O &$ = $7+i 8, *hi F, Nu ;, !en 8, *mith :, Cpstein B, 8ang H, :rameri 9, Hu F, Fhang H, Fhang B, ;cCachern B, Eield H, Das"ak ., Caton , Fhang *, 8ang +. ats are 0atural !eservoirs of *4!*'like :oronaviruses. *cience ,003O &$0= %(%'+ynch ., 8hite ;:. .erioperative blood contact and eDposures= 4 comparison of incident reports and focused studies. 4merican Bournal of Infection :ontrol --&O ,$= &3( '&%&. ;ahoney EB, *tewart 2, Hu H, :oleman ., 4lter ;B. .rogress toward the elimination of hepatitis virus transmission among health care workers in the >nited *tates. 4rch Intern ;ed $--(O $3(=,%0 $ '& 2issling C, 4llison CH, *eeley B4, !ussell *. Eisherfolk are among groups most at risk of HI1= cross'country analysis of prevalence and numbers infected. 4ID* ,003O $-= $-&-'$-4%. 2nipe D;, Howley .;. Eields virology, 1olume $. +ippincott 8illiam Q 8ilkins. ,00$ = 3-%'3-<. ;en"ies D, Eanning 4, Nuan +, Eit"gerald ;. /uberculosis among health care workers. 0 Cngl B ;ed $--3O &&,= -,'<. ;ilich D, +iang /.B.CDploring the iological asis of Hepatitis e 4ntigen in hepatitis 1irus Infection. Hepatology ,00&O&<=$0(3'$0<%. ;ount 48, 2wong H., Isureita H*, et.al. :ase control study of risk faktors for avian influen"a 4#H30$) disease, Hongkong, $--(. B Infect Dis $--- = 303'30< 5ccupational Health *tatistics ulletin ,00&H,004. Health and *afety CDecutive. >nited 2ingdom .atel D, 5ccupational Infections. 4 : 5ccupational Infections and Cnvironmental ;edicine ,nd Cdition. ;B .ublishing 9roup. ,00& = <%'<3 .russ'>stun 4., !apiti CHN. Cstimation of the global burden of disease attributable to contaminated sharps injuries among health'care workers. 4m B Ind ;ed ,003O 4<=4<,'-0 !ussi ;, iological Ha"ards. 5ccupational and Cnvironmental Health %th Cdition. 5Dford >niversity .ress. ,0$$ = ,<$',-3 *pach DH, Hofmann B. Hepatitis *erologic and 1irologic ;arkers of Hepatitis 1irus Infection, 4vailable at=http=HHdepts.8ashington.eduHhepstudyHhep HHclindDHserologyHindeD.html /okars BI, ;c2inley 9E, 5tten B. >se and efficacy of tuberculosis infection control practices at hospital with previous outbreaks of multidrug'resistant tuberculosis . Infection :ontrol and Hospital Cpidemiology ,00$O ,,= 44- 7 433 8H5. #,00%) = :umulative 0umber of :onfirmed Human :ases of4vian Influen"a 4H #H30$) !eported to 8H5, ,< 4gustus ,00%. 4vailable from = http=HHwww.who.intHcsrHdiseaseHavianRinfluen"aHcountryHcasesRtableR,00%R0<R,&He nHindeD.htm. 8H5. 8H5 inter'country'consultation= influen"a 4HH30$ in humans in 4sia=;anila, .hilippines, %'( ;ay%3 1ol. III, 0o.,, 4gustus ,003. available from= http=HHwww.who.intHcsrHresourcesHpublicationsHinfluen"aH8H5.

&,

8H5 meeting on development an evaluation of influen"a pandemic vaccines, ,'& 0ovember ,003= http=HHwww.who.intH vaccineRresearchHdiseasesHinflu' en"aHmtgR0,$,03HenHindeD,.html. 8H5. Carly detection of HI1 infection in infants and children= http=HHwww.who.intHhivHpaediatricHCarlydiagnostictestingforHI11erREinalR;ay0(. pdf 8ong 5. *evere acute respiratory syndrome #*4!*). 5ccup Cnviron ;ed ,004O%$ = e$ 8ong D2, /anaka N, +ai :+, ;i"okami ;, Eung B, Nuen ;E.Hepatitis 1irus :ore' !elated 4ntigens as ;arkers for ;onitoring :hronic Hepatitis Infection. B of :lin ;icrob, ,00(O &-4,'4( 8H5. 8H5 inter'country'consultation= influen"a 4HH30$ in humans in 4sia=;anila, .hilippines, %'( ;ay%3 1ol. III, 0o.,, 4gustus ,003. available from= http=HHwww.who.intHcsrHresourcesHpublicationsHinfluen"aH8H5. 8H5 meeting on development an evaluation of influen"a pandemic vaccines, ,'& 0ovember ,003= http=HHwww.who.intH vaccineRresearchHdiseasesHinflu' en"aHmtgR0,$,03HenHindeD,.html.

&&

Anda mungkin juga menyukai