Anda di halaman 1dari 25

BST & CRS HERNIA INGUNIAL LATERAL (HERNIA SKROTALIS)

RIZKI PERDANA ARDYAN PREMATA G

IDENTITAS PASIEN
Keterangan Umum Nama Tn. E TL/Umur 34 thn

Jenis Kelamin

Pria

Ruang/Kelas

Poli bedah

Riwayat Hidup Alamat Pendidikan Agama Suku Pekerjaan Perkawinan Tanggal Pemeriksaan

Soreang
Islam Sunda Buruh bangunan Sudah Menikah 15 Matet 2010

Keluhan Utama: benjolan pada buah zakar sebelah kanan Anamnesis: os mengeluhkan adanya benjolan pada buah zakar sebelah kanan semenjak 1 tahun yang lalu. Keluhan muncul terutama saat os beraktifitas dan ketika mengedan saat buang air besar, dan hilang saat os berbaring dan dapat dimasukkan kembali oleh tangan. Benjolan tersebut tidak disertai rasa nyeri. Keluhan sulit buang air besar maupun diare disangkal oleh pasien. Os mengaku tidak mengalami kelainan pada saat buang air kecil. Os mengaku belum pernah mengalami kejadian ini sebelumnya dan pasien tidak mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya tersebut. Demam, penurunan nafsu makan, riwayat trauma di daerah perut dan kemaluan dan penurunan berat badan disangkal oleh pasien.

Pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan sehari harinya sering mengangkat benda berat. Riwayat batuk lama lebih dari 1 bulan dan riwayat meminum obat lebih dari 4 bulan disangkal oleh pasien. Pasien mengaku suka memakan sayur dan buah buahan. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat keluhan yang sama.

Pemeriksaan Fisik (Status Generalis)


PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM Pasien terlihat sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis TANDA VITAL Tekanan Darah:150/70_ mmHg (dalam batas Nadi : __82_____ x/menit normal) Suhu : ___36,5__ oC Pernafasan: Frekuensi Jenis : __24___ x/menit : Regular/VBS__

STATUS GENERALIS

Kepala Dalam Batas Normal -Konjungtiva tidak anemis - Sklera tidak ikterik

Leher Dalam Batas Normal -JVP tidak meningkat - KGB tidak teraba

Thorax Dalam Batas Normal - IPPA Cor/Pulmo normal

Abdomen Dalam Batas Normal (I,P,P,A) -Datar, lembut, massa (-), -hepar dan lien tidak teraba. -Nyeri tekan (-) nyeri lepas (-), -Bising usus (+) normal

Ekstrimitas Dalam Batas Normal (I,P,P,A) edema -/-, sianosis -/-

STATUS LOKALIS (Scrotal)

Pemeriksaan Fisik (Status Lokalis)


Inspeksi : - Terlihat benjolan di scrotum kanan, bertambah besar ketika mengedan dan terdengar suara, tidak terlihat kemerahan. Palpasi : - Benjolan terpisah dengan testis, isi solid, dapat dimasukan (dilakukan oleh Os), terdapat hubungan dengan Inguinal Kanal, Nyeri tekan (-), testis (+/+),

SCROTAL Dextra Sinistra

Tes lain : valsava test (+), finger test (menonjol di ujung jari), Transiluminasi (-)

DIAGNOSIS

Hernia Scrotalis (Hernia Inguinal Lateralis) Dextra reponible

Usulan Pemeriksaan: Lab Darah & Urin, Foto torak. Prognosis: - Quo ad vitam: ad bonam - Quo ad functionam: ad bonam

Pembahasan Kasus

HERNIA INGUINAL LATERALIS (HERNIA SCROTALIS)

DEFINISI:
Hernia: Penonjolan keluar sebuah organ dari ruang dimana ia berada. Hernia scrotalis: Hernia ingunal yang masuk ke dalam kantung skrotal. Hernia inguinalis: Penonjolan isi perut/organ perut melalui inguinal kanal

EPIDEMIOLOGI:
Inguinal hernia 80% dari seluruh kasus hernia abdominal eksterna. Pada anak-anak:
10 20/ 1000 kelahiran hidup Laki-laki : perempuan = 4: 1 Mayoritas indirecta, directa <1% Bayi prematur 7 10 %

Pada orang dewasa:


Angka kejadian = 10 15% Rasio laki-laki : perempuan = 12 : 1 Pada usia 25 40 th = 5 8% Pada usia 75 tahun = 45%

ETIOLOGI
3 faktor penting yang saling mempengaruhi dalam proses terjadinya hernia inguinalis, yaitu:

Patent processus vaginalis


Diakibatkan karena gagal menutupnya prosesus vaginalis setelah lahir. Ditemukan 20-30% orang dewasa memiliki processus vaginalis patent tanpa hernia sepanjang hidupnya

Peningkatan tekanan intra abdomen yang berulang


Aktivitas fisik yang berlebihan (bekerja berat) Konstipasi Batuk kronis Gangguan berkemih obstruktif

Kelemahan otot dan jaringan ikat daerah abdomen


Atrofi karena proses penuaan Kurang olah raga Kehamilan multipel Penyakit-penyakit kronis yang menyebabkan kelemahan umum Penyakit kelainan sintesa kolagen

TIPE HERNIA
Terdapat beberapa tipe hernia inguinal, secara umum yaitu : Inguinalis Lateralis
pintu hernia terletak lateral dari Vasa epigastrica inferior. Inguinalis Indirecta / Indirect Inguinal Hernia

Inguinalis Medialis
pintu hernia terletak medial dari Vasa epigastrica inferior. Inguinalis Directa / Direct Inguinal Hernia.

Hernia Richter
Sebagian dinding usus mengalami inkarserasi/ strangulasi

Sliding Hernia
Sebagian kantung hernianya dibentuk oleh dinding organ yang mengalami herniasi

Pantaloon Hernia
Terdapat Hernia inguinalis lateralis dan medialis secara bersamaan

Perbedaan direct dan indirect


Indirect Patients age Cause Any age but ussualy young Maybe congenital Direct Older Acquired

Bilateral
Protusion on coughing Appearance on standing

20%
Oblique Does not reach full size immediately

50%
Straight Reach full size immediately Reduce immediately

Reduction on lying down

May not reduce

immediately
Descent into scrotum Occlution of internal ring Neck of sac Strangulation Relation to inferior epigastric vessels Common Controls Narrow Not uncommon Lateral Rare Does not control Wide Unusual Medial

Clinical Grading
Grade Reponible Irreponible Incarceration Strangulation Reduction + Pain Colic Steady increase Obstruction + + Toxic ++ leukositosis

Hernia Reponible

Perbedaan Hernia Reponible & Irreponible


Isi hernia dapat keluar masuk Keluar jika berdiri/mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong Tidak ada keluhan nyeri/gejala obstruksi usus

Hernia Irreponible
Isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke perut Biasanya disebebkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia Tidak ada keluhan rasa nyeri/tanda sumbatan usus

Hernia Irreponible dengan gangguan pasase : Hernia Inkarserata Hernia Irreponible dengan gangguan vaskularisasi : Hernia Strangulata

Klasifikasi Hernia
Nyhus Classification System
Tipe 1 = HIL dengan ukuran cincin interna yang normal Tipe 2 = HIL dengan ukuran cincin interna yang melebar Tipe 3A = HIM dengan kelemahan dinding posterior Tipe 3B = HIL dengan kelemahan dinding posterior Tipe 3C = Hernia femoralis Tipe 4 = Hernia rekurens

Tanda dan Gejala


Gejala Klinis:
1. Penonjolan, tumor, massa daerah lipat paha 2. Akut maupun kronis 3. Terkadang hanya berupa keluhan pegal atau rasa tidak nyaman pada daerah lipat paha ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan kesehatan rutin

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
1. Hernia ingunalis lateralis berbentuk ellips, tidak mudah tereduksi, terkadang mencapai skrotum.

2. Hernia inguinalis medialis bentuk sirkular, simetris, terletak dekat cincin externa. (Trigonum Hasselbach)

Palpasi
Tes Kompresi: Jari pemeriksa menutup cincin interna dan penderita diminta melakukan manuver valsalva:
1. Tidak ada penonjolan = HIL 2. Terdapat penonjolan = HIM

Diagnosa Banding
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Lipom Hematoma Varikokel Hidrokel Tumor Testis Torsio Testis Epididimitis Kista

MANAGEMENT
Prinsip pertama adalah
memperbaiki keadaan umum pasien terlebih dahulu Berikan infuse cairan Ringer Laktat Berikan antibiotik spectrum luas untuk mencegah terjadinya infeksi

Konservatif
Dengan menggunakan trust/abdominal binder. Dengan catatan penanganan non surgery di berikan jika stage hernia masih stage 1 jika sudah tidak bisa direduksi maka pengobatannya adalah surgery

Surgical
Terdapat 2 cara pembedahan
Anterior classic groin hernioplasty
Marcy simple ring closure
Digunakan untuk hernia yang terjadi karena penebalan dan pelebaran deep ring saja. Biasanya dilakukan pada pasien HIL anak-anak.

Bassini Shouldice hernioplasty


Digunakan untuk mengatasi hernia indirect dan direct Dapat memperbaiki hesselbach triangle yang rusak dan superficial ring Approksimasi Aponeurosis M. transversus abdominis dengan Lig. Inguinale Poupart Letak Spermatic Cord secara anatomis tidak berubah

Mc Vay lotheissen
Digunakan untuk memperbaiki myopectinal orifice di deep ring, hesselbach triangle dan femoral canal Approksimasi Fascia transversalis dengan Lig. Cooper Efektif untuk Hernia femoralis, selain untuk Hernia directa dan indirecta Umumnya membutuhkan relaxing incision karena tegangan yang terjadi

Berikan pasien edukasi kepada pasien


Jangan mengangkat beban terlalu berat. Jangan mengejan/ batuk terlalu keras. Dan hindari kagiatan yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominal.

Komplikasi
Tidak ditangani :
Meningkatnya keparahan (Clinical Grading) hernia Obstruksi saluran pencernaan Infeksi Perforasi Abses lokal Trauma pada Spermatic Cord Trauma pada Vasa spermatica atrofi/ nekrosis testis Trauma pada N. Ilioinguinalis, N. Genitofemoralis, N. cutaneus femoris lateralis Trauma pada Vasa femoralis

Intra Operatif:

Post Operatif:
Infeksi Hematoma Trauma pada nervus akibat fibrosis maupun pembentukan neuroma pasca bedah Adhesi dan obstruksi usus

Anda mungkin juga menyukai