Anda di halaman 1dari 14

Nicko Erdyk/08711189

ADHD

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

Angka

kejadian ADHD di seluruh dunia diperkirakan mencapai hingga lebih dari 5 %. Dilaporkan lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Di Amerika Serikat, penelitian menunjukkan kejadian ADHD mencapai 7%.

Beberapa

penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari ADHD. Namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ADHD.

Konflik keluarga. Sosial ekonomi keluarga

yang tidak

memadai. Jumlah keluarga yang terlalu besar. Orang tua terkena kasus kriminal. Orang tua dengan gangguan jiwa. Anak yang diasuh di penitipan anak. Riwayat kehamilan dengan eklamsia, perdarahan antepartum, fetal distres, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu merokok saat hamil, dan alkohol

Terdapat

mutasi gen pengkode neurotransmitter dan reseptor dopamin(D2 dan D4) pada kromosom 11p.

Trauma

lahir atau hipoksia yang berdampak injury pada lobus frontalis di otak. Pengurangan volume sereblum. Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan laktat serta gangguan fungsi oligodendrosit.

Kurangnya

deteksi dini Gangguan pada masa kehamilan (infeksi, genetic, keracunan obat, alkohol, dan rokok, serta stress psikogenik) Gangguan pada masa persalinan (premature, postmatur, hambatan persalinan, induksi, kelainan persalinan)

sensitif terhadap suara dan cahaya, suka menjerit dan sulit tidur. Sulit minum ASI. Tidak senang digendong, suka membenturkan kepala, dan sering marah berlebihan. Keluhan yang terlihat pada anak yang lebih besar adalah, tampak canggung, sering mengalami kecelakaan, perilaku berubah-ubah, gerakan konstan ataumonoton, lebih ribut dibandingkan anak-anak lainnya, kurang konsentrasi, tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan buruk, koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri sendiri, dan gangguan tidur.

3 gejala utama: 1. Inatensi 2. Hiperaktif 3. Impulsive Gejala lain : Sikap menentang Cemas Problem sosial

Terapi

yang diberikan untuk tatalaksana pasien ADHD harus dilaksanakan secara menyeluruh, dimulai dari Edukasi dengan keluarga, terapi perilaku hingga penatalaksanaan dengan obatobatanfarmasi.

antidepresan seperti Ritalin, Dexedrine, d esoxyn, adderal, cylert,buspar, dan clonidine

Suplemen

nutrisi, defisiensi mineral, dan gangguan asam amino

Banyak bertanya memalukan..

Anda mungkin juga menyukai