Anda di halaman 1dari 10

STRUKTUR PROGRAM PERULANGAN FOR NEXT

D I S U S U N OLEH: EVANI DOANA NABABAN (4123121017) HOTDI DORPALDA SAMOSIR (4123121025) PUTRI SION (4123121050)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIMED 2013

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Pemrograman merupakan suatu tahap untuk mengimplementasikan penyelesaian suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Penyusunan suatu program yang terstruktur merupakan salah satu syarat untuk membuat program yang baik, yang mudah dibaca, dipahami dan dikorekasi. Ide pemrograman terstruktur muncul karena jumlah baris program semakin lama semakin besar, tentu saja hal ini terjadi karena diinginkan aplikasi yang lengkap dan lebih berkualitas. Dengan ide pemrograman terstruktur diharapkan dapat membantu manajemen source code (kode program) sehingga program mudah untuk dikelola bagi kepentingan selanjutnya. Tujuan utama pemrograman terstruktur adalah : agar program-program besar menjadi lebih mudah ditelusuri alur logikanya, mudah untuk dimodifikasi (dikembangkan) dan mudah pula untuk ditemukan bagian yang salah ketika program sedang diuji. Untuk itu dalam pemrograman terstruktur hanya dikenal 3 struktur : 1. Sekuensial, yaitu program yang tidak memiliki lompatan. Baris program dijalankan secara normal (lurus) satu per-satu dari atas ke bawah 2. Selection, yaitu program yang memiliki pilihan apakah harus menjalankan baris program sesuai dengan urutannya atau melompati sejumlah baris program tersebut 3. Looping, yaitu program yang juga mengandung pilihan apakah akan mengulangi program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya atau tidak Pada makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai pengulangan(loopi). Pengulangan (Loop) merupakan sebuah konsep yang penting dalam pemrograman. Dengan struktur pengulangan, program dapat berjalan beberapa kali sesuai inisialisasi, jumlah iterasi dan kondisi berhenti yang ditentukan. Hal ini dapat menyederhanakan program yang kompleks menjadi lebih sederhana. Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang struktur pengulangan dengan perintah loop yang ada di dalam matlab.

Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana struktur dan fungsi program perulangan for next yang digunakan dalam pemrograman komputer.

Tujuan
Adapun tujuan dari pembuata makalah ini adalah : 1. Memahami konsep dasar dan struktur pengulangan 2. Memahami perintah pengulangan dalam matlab 3. Menerapkan sintaks-sintaks pengulangan dalam menyelesaikan persoalan

Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca lebih memahami bagaimana menerapkan struktur dan fungsi program perulangan for next pada program komputer. Sehingga memungkinkan pengguna bekerja sesedikit mungkin dan komputer bekerja sebanyak mungkin.

BAB II PEMBAHASAN
Konsep Pengulangan
Program yang efisien adalah program yang memungkinkan pengguna bekerja sesedikit mungkin dan komputer bekerja sebanyak mungkin. Salah satu cara melakukan hal tersebut adalah dengan menggunakan kembali sekumpulan baris program yang terdapat pada bagian lain dari program tersebut atau baris program yang terdapat di dalam program lain. Pengulangan merupakan sebuah konsep pemrograman yang penting kerena konsep ini memungkinkan pengguna menggunakan sekumpulan baris program berulang kali dengan tiga komponen yang mengendalikannya, yaitu : Inisialisasi , menentukan kondisi awal dilakukannya pengulangan Jumlah iterasi , menunjukkan beberapa kali pengulangan akan dilakukan Kondisi berhenti, menentukan kondisi yang dapat mengakhiri pengulangan

Contoh kasus dunia nyata yang dapat digunakan untuk menggambarkan ketiga komponen ini adalah cerita ibu mengupas sepuluh (10) butir kentang. Ibu akan mengumpulkan dulu 10 butir kentang yang akan dikupas, kemudian Ibu akan mengambil sebuah kentang kemudian mengupasnya, setelah selesai mengupas Ibu akan mengambil kentang berikutnya dan melakukan aksi mengupas lagi. Ibu akan melakukan pengupasan kentang satu per satu hingga mencapai kentang ke-10, dan seluruh kentang tersebut telah terkelupas. Ibu akan melakukan sederetan aksi yang tepat sama terhadap kesepuluh butir kentang tersebut. Maka; Inisialisasi: 10 butir kentang yang masih utuh dengan kulitnya Jumlah iterasi: 10 (sesuai jumlah kentang) Kondisi berhenti: 10 butir kentang sudah terkelupas Ketika mengimplementasikan dalam program, ketiga komponen ini tidak selalu dapat didefenisikan dalam struktur pengulangan. Mungkin saja salah satu komponen tersebut tidak didefenisikan. Pengulangan tetap dapat berjalan, asal komponen yang tidak didefenisikan tersebut dapat diketahui secara tersirat berdasarkan komponen lain yang didefenisikan. Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa pengulangan harus berhenti. Jika pengulangan tidak pernah berhenti, maka logika program salah. Pengulangan akan berhenti jika jumlah iterasi yang diminta sudah tercapai atau kondisi berhenti bernilai benar. Maka, dalam setiap pengulangan, pemrograman perlu menentukan jumlah iterasi atau kondisi berhenti dan langkah pencapaian menuju kondisi berhenti tersebut.

For var = awal to akhir step pertambahan . . . .ekspresi . . . . Next


4

Keterangan : Var Nama variabel integer yang digunakan untuk melakukan proses pengulangan Awal Nilai suatu variabel integer untuk menentukan harga awal suatu perulangan Akhir Nilai suatu variabel integer untuk menentukan harga akhir suatu perulangan Pertambahan Besarnya nilai perubahan dari nilai awal sampai nilai akhir. Jika pengulangannya menurun yaitu dari nilai yang besar menuju nilai yang kecil,maka nilai pertambahannya harus negatif. Ekspresi Suatu blok perintah yang akan dikerjakan jika kondisi dari proses pengulangan memenuhi syarat

Perulangan akan dilakukan mulai dari pencacah sama dengan nilai awal. Setelah satu operasi selesai dilakukan, nilai pencacah diubah sebesar nilai perubahan. Jika nilai pencacah hasil pengubahan telah melebihi nilai akhir, maka perulangan dihentikan. Nilai perubahan dapat positif (naik) aau negatif (turun). Pada perubahan positif, akhir harus lebih besar dari awal, sedangkan pada perubahan negatif, nilai akhir harus lebih kecil dari nilai awal. Nilai perubahan bisa tidak dinyatakan, yang berarti perulangan adalah perulangan positif dengan kenaikan 1, sehingga pernyataan menjadi :

Kadangkala, syarat nilai akhir perulangan tidak bisa ditentukan dengan pasti. Untuk itu, digunakan perulangan bersyarat. Jika nilai pencacah memenuhi syarat perulangan, maka perulangan dilanjutkan. Jika nilai pencacah tidak memenuhi syarat perulangan, maka perulangan dihentikan. Inisialisasi biasanya merupakan penetapan nilai awal dari pencacah. Nilai tersebut akan diuji pada syarat perulangan. Syarat perulangan sama sebagaimana pada pencabangan. Padanya berlaku pula operator relasi dan logika.

Aliran logika perulangan sebagai berikut :

Bila struktur Ibu mengupas kentang ingin diubah ke dalam struktur pengulangan dengan for, pemrograman harus menentukan nilai awal dan akhir pencacahan, yaitu variabel kentang. Karena ibu akan mengupas kentang pertama hingga kentang kesepuluh, maka: Nilai awal pencacahan : kentang = 1 Nilai akhir pencacahan : kentang = 10 Selama kondisi kentang >=1 dan kentang <=10 terpenuhi, aksi pengulangan akan dilakukan

Algoritma Kupas Kentang Is : Terdapat 10 kentang belum dikupas Fs : 10 kentang telah terkelupas Kamus data Kentang : integer 1 Begin 2 //inisialisasi, kondisi, dan pengubah pencacah 3 //dideklarasikan dalam sintaks for 4 For (kentang 0; kentang < 10; kentang ++) 5 {aksi pengulangan } 6 Ambil sebuah kentang 7 Kupas kulit kentang 8 Endfor 9 End Perhatikan bahwa potongan algoritma di atas tidak mencantumkan aksi pengubah pencacah kentang kentang +1. Inisialisasi, pengecekan kondisi, dan pengubah variabel pencacah
6

sudah terdapat dalam argumen for. Pada posisi pengubah variabel, pernyataan kentang++ sama dengan kentang kentang +1, penambahan akan dilakukan setelah aksi pengulangan dilaksanakan. Jalannya iterasi ini dapat ditulis dalam bentuk tabel berikut : Iterasi ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 kentang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kentang <10? Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya tidak {aksi} Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya -

Pengulangan dihentikan pada iterasi ke-11 karena kondisi kentang <10 bernilai salah. Serupa dengan struktur pengulangan dengan sintaks lain, struktur pengulangan dengan sintaks for juga dapat dilakukan dengan pencacah mundur. Berikut ini adalah beberapa contoh pengulangan struktur pengulangan for pencacah mundur : Algoritma ibu mengupas kentang dengan perhitungan mundur Algoritma Kupas Kentang Is : Terdapat 10 kentang belum dikupas Fs : 10 kentang telah terkupas Kamus data Kentang : integer 1 Begin 2 //inisialisasi, kondisi, dan pengubah pencacah 3 //dideklarasikan dalam sintaks for 4 For (kentang 0; kentang > 10; kentang --) 5 Ambil sebuah kentang 6 Kupas kulit kentang 7 Endfor 8 End Pada algoritma di atas, iterasi dilakukan 10 kali dan akan dihentikan pada iterasi ke 11 karena kondisi kentang >0 bernilai salah. Argumen yang digunakan di dalam for tidak harus selalu lengkap, kadang bagian inisialisasi tidak digunakan

For (;Kondisi pengulangan ; perubahan nilai pencacah ;) {pernyataan/ perintah pengulangan} Endfor Atau bagian kondisi pengulangan tidak kita perlukan For (Inisialisasi ;; perubahan nilai pencacah) {pernyataan/ perintah pengulangan} Endfor Ataupun bagian perubah nilai pencacah dihilangkan seperti For (Inisialisasi ;kondisi pengulangan) {pernyataan /perintah pengulangan} Endfor Juga bisa digunakan kombinasi seperti contoh algoritma di atas, dimana bagian inisialisasi dan perubah nilai pencacah dihilangkan, tetapi meskipun dihilangkan, pengulangan harus tetap mempunyai kondisi berhenti.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
1. Struktur pengulangan memungkinkan program melakukan satu atau lebih aksi beberapa kali 2. Tiga komponen pengendali aksi adalah inisialisasi, jumlah iterasi dan kondisi berhenti 3. Hal yang penting dari struktur pengulangan adalah kondisi berhenti yang akan memberikan kondisi apakah pengulangan dilakukan atau tidak 4. Aksi yang dituliskan didalam sintaks pengulangan for dijalankan jika kondisi yang dituliskan didalam argumen for . . . bernilai benar

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Mike Cohn. 1997.Teacher Your Self Caf 2 in 21 Days. Sams.net Publishing http://www.scribd.com/doc/21959365/materi-pembelajaran-2 http://telecom.itb.ac.id/~tutun/ET3041/ET3041-7.ppt

10

Anda mungkin juga menyukai