Anda di halaman 1dari 29

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI MODULATOR OPTIK

ISTN
Kelompok : ULFAR 12221789

ANGKATAN VI PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (S1 !URUSAN TEKNIK ELEKTRO INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL !AKARTA

2"1#
DAFTAR ISI

$OVER DAFTAR ISI I% PENDA&ULUAN% 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan II% PEM'A&ASAN 2.1 Optik Nonlinier 2.2 Material Optik Nonlinier 2.3 Efek Elektro Optik 2.4 Modulasi 2.5 Modulasi Optik 2.6 Modulator Optik III% PENUTUP !"T!# $%&T!'!

'A' I PENDA&ULUAN
1%1 L()(* 'el(k(+,

Manusia se(agai )ak*luk +iptaan Tu*an ,ME dan se(agai -akil Tu*an di (u)i .ang )eneri)a a)anat/N.a untuk )engelola keka.aan ala). &e(agai *a)(a Tu*an .ang )e)pun.ai ke-aji(an untuk (eri(ada* dan )en.e)(a* Tu*an &ang $en+ipta dengan tulus. &elain itu0 dala) ke*idupan se*ari/ *ari )anusia tidak dapat lepas dari alat/ alat teknologi .ang pada setiap -aktu teknologi/ teknologi terse(ut terus (eke)(ang. &erta u)at )anusia dituntut untuk )enge)(angkan dan )engikuti perke)(angan teknologi terse(ut. e-asa ini teknologi/teknologi .ang ada tela* (an.ak .ang )enggunakan optik. &e*ingga alat/alat terse(ut dapat le(i* efisien dan le(i* +anggi*. 1%2 T-.-(+ Tujuan dala) penulisan )akala* ini adala* untuk )ena)(a* pengeta*uan dan infor)asi (agi .ang )e)(a+an.a dan di*arapkan dapat (er)anfaat (agi kita se)ua &erta untuk )e)enu*i nilai )ata kulia* optik.

'A' II PEM'A&ASAN

2%1 Op)/k No+l/+/e* Optik Nonlinier adala* il)u pengeta*uan )odern ter(aru .ang (er*u(ungan dengan feno)ena fisika .ang terjadi aki(at )edan .ang diti)(ulkan ole* laser. Teknologi ini dina)akan teknologi fotonik se(agai pengganti teknologi elektronik untuk )e)perole*0 )en.i)pan0 )en.iapkan0 )engiri) dan )e)proses infor)asi. 'onsep ko)puter optik0 proses sin.al optik dan i)age analisis sedang dike)(angkan dengan )enggunakan proses optik nonlinier se(agai kon1ersi frekuensi0 )odulasi +a*a.a0 opti+al s-it+*ing0 opti+al logi+0 pen.i)pan )e)ori optik0 dan opti+al li)iter fun+tion. &ifat optik nonlinier suatu (a*an diungkapkan )elalui *u(ungan antara polarisasi listrik terinduksi dala) (a*an dengan )edan listrik +a*a.a .ang )elalui (a*an terse(ut. &ifat opti+ nonlinier suatu (a*an akan na)pak jika intensitas +a*a.a .ang )elalui (a*an +ukup tinggi. &ifat nonlinieritas (a*an terse(ut diungkapkan dengan susepti(ilitas non linier 232 n 44 dengan n 5 2 dan 3 )asing/)asing untuk susepti(ilitas nonlinier orde kedua dan ketiga (erturut/turut637. %ntuk (e(erapa aplikasi optik nonlinier0 .aitu8 se+ond *ar)oni+ dapat direalisasikan dala) -aktu dekat. &edangkan untuk t*ird generation *ar)oni+

2&9:40 i)age analisis0 *ig* densit. data storage0 elektro/optik spatial lig*t )odulation generation2T9:40 all/opti+al s-it+*ing0 sangat (erguna (agi opti+al infor)asi. prosessing dan aplikasi dala) teleko)unikasi di )asa depan. 'euntungan ter(esar dala) )enggunakan all/opti+al proses adala* penguatan ke+epatan .ang )en+apai su(pi+ose+ond. &e+ara garis (esar de1i+e optik non linier dapat dili*at dala) ta(el di (a-a*.

2%2%1 'e0e*(p( Apl/k(1/ Op)/k No+l/+/e* 2 No+l/+/e* o*3e*42 Material .ang *an.a )e)iliki sifat optik nonlinier order/20 (ila )aterial terse(ut disinari dengan +a*a.a dengan )edan listrik E 5 E; +os ; t. )aka polarisasi .ang terjadi pada )aterial 8 $5<
214

E; +os ; t = > < 224 E; 2 6 +os 2; t = 17 214

Terli*at (a*-a se(agai efek dari susepti(ilitas order/20 polarisasi )engandung (agian d+ dan (agian (erosilasi dengan frekuensi 2 di sa)ping (agian .ang (erfrekuensi. Bagian .ang (erosilasi dengan frekuensi 2 akan )enginduksikan +a*a.a (erfrekuensi sa)a. ?ni .ang dise(ut se+ond *ar)oni+ generatin 2&9:4. @ika )aterial dikenai sekaligus ole* )edan listrik d+ dan (erosilasi dengan 8 E 5 Ed+ = E; +os ; t 224 Maka susepti(ilitas order/2 )e)(erikan su)(angan ter*adap susepti(ilitas linier .akni 8 <
214

=<

224

Ed+ 234

se*ingga indek (iasn.a (ergantung pada )edan Ed+ . 9al ini .ang dise(ut dengan efek elektrooptik atau $o+kel .ang )e)(eri peluang ter*adap proses )odulasi +a*a.a. $rinsip )odulasi dilukiskan dala) ga)(ar 2 di (a-a* ini 8

&elanjutn.a andaikan dua (erkas +a*a.a )asing/)asing Es +os ; st dan Ep +os ; pt dengan ; p A ; s 0 )en.inari )aterial. &e+ara serentak0 kedua )edan itu akan )eni)(ulkan polarisasi .ang (erkaitan dengan order/2 .akni 8 B<
224

Ep Es +os 2; p / ; s4 t 244

)aka .ang selanjutn.a )enginduksikan )edan listrik di dala) )aterial 8 E? <


224

Ep Es +os ; ? t 254
p

i)ana ; ? 5 ;

/;

&e*ingga )engaki(atkan )edan ini (ersa)a )edan E p +os ; polarisasi <


224

t akan )enginduksikan

?p Es +os ;

t dengan ?p adala* intensitas +a*a.a E p. $olarisasi ini

selanjutn.a )enginduksikan )edan 8 Eo <


224

?p Es +os ; st 264 st akan dile-atkan )elalui )aterial dengan suatu faktor

@adi0 +a*a.a Es +os ;

penguatan .ang (ergantung pada susepti(ilitas order/2 )aterial dan intensitas ?p dari )edan Ep +os ; pt. 9al ini dapat diperli*atkan dala) ga)(ar 3

2 No+l/+/e* o*3e*4# Material .ang )e)iliki susepti(ilitas order/3 (ila disinari +a*a.a dengan )edan E; +os ; t0 )aka polarisasi se*u(ungan dengan susepti(ilitas order/3 adala* 8 1C6 <
234

E; 3 63C4 +os ; t = > +os 3; t7 2D4

Maka suku kedua dari polarisasi itu akan )enginduksikan )edan (erfrekuensi 3 kali. $eristi-a ini dise(ut t*ird *ar)oni+ generatin2T9:4. &uku perta)a (ersifat linier0 dan itu )e)(eri su)(angan ter*adap susepti(ilitas linier 8 <
214

= 1CE <

234

E; 2 2E4

@ika no adala* indeks (ias se(elu)n.a0 )aka dala) keadaan dilalui +a*a.a (erintensitas ? 2 E; 4 indeks itu (ergeser )enjadi 8 n 5 no = n2? 2F4 dengan n2 )erupakan para)eter .ang (ergantung pada < 234 dari )aterial. ?ndeks (ias .ang (ergantung intensitas +a*a.a terse(ut )erupakan dasar (agi reka.asa de1ais untuk s-it+*ing. ala) ga)(ar di (a-a* ini diperli*atkan ske)a de1aisn.a.

&edangkan ga)(ar 4(. )e)perli*atkan *u(ungan antara intensitas trans)isi dan intensitas )asukan. &elanjutn.a dengan )enggunakn ga(ungan )edan d+ Ed+ dan )edan E; +os ; t0 polarisasi .ang (erkaitan dengan nonlinier order/3 )engandung B<
234

E; Ed+ 2 +os ; t 21G4

engan de)ikian0 susepti(ilitas linier (eru(a* )enjadi 8 <


214

=B<

234

E;

2114

se*ingga indeks (ias (ergantung pada Ed+ 2. $eristi-a ini dikenal se(agai efek elektrooptik kuadratik atau efek 'err. dala) ga)(ar 5 di(a-a* ini 8 isa)ping se(agai )odulator0 efek ini )erupakan dasar (agi opti+al s*utter atau s-it+*ing dan dire+tional +oupler. &eperti diperli*atkan

2.2 M()e*/(l Op)/k No+l/+/e* Material/)aterial optik nonlinier .ang dipakai saat ini dala) fa(rikasi de1ais/ de1ais fotonik pasif dan aktif adala* kristal/kristal anorganik .ang (ersifat feroelektrik )isaln.a kristal 'aliu) ideteriu) $ospat2' $4 untuk pengganda frekuensi laser0 kristal Lit*iu) Nio(at2LiN(O34 untuk )odulator elektrooptik dan kristal Bariu) Titanat2BaTiO34 untuk aplikasi konjugasi fasa. Meskipun teknologi penu)(u*an kristal untuk )aterial/)aterial ini (erke)(ang jau* dan optik nonlinieritasn.a +ukup untuk ke(an.akan aplikasi fotonik0 na)un )aterial/)aterial ini )e)pun.ai kelakuan .ang tak )enguntungkanH )isaln.a *arus dala) (entuk kristal tunggal. 9al lain .ang le(i* sulit diatasi adala* (a*-a kristal/kristal itu dala) opti+al s-it+*ing )asi* terlalu la)(at. 'eter(atasan/ keter(atasan ini )e)aksa orang untuk )en+ari (e(erapa alasan 8 1. Iaktu respon sangat +epat. 2. &usepti(ilitas off/resonan+e sa)a atau le(i* (esar dari pada kristal organik. 3. Muda* difa(rikasi. 4. Muda* diintegrasikan di dala) de1ais. 5. !)(ang kerusakann.a ter*adap laser +ukup tinggi 6. 9argan.a relatif le(i* )ura*. Na)un de)ikian0 *ingga saat ini )asi* *arus dilakukan riset untuk penge)(angann.a. Be(erapa aspek .ang )enjadi o(.ek riset dala) optik nonlinier antara lain adala* 8 1. $e)a*a)an tentang proses optik nonlinier. 2. 'aitan antara proses optik nonlinier dan struktur )aterial. 3. #eka.asa dan sintesis )aterial untuk )e)perole* sifat/sifat ter)al dan )ekanik serta sta(ilitas ter*adap +a*a.a .ang (aik. )aterial (aru .ang tepat dala) aplikasin.a. Material/)aterial organik )erupakan kandidat (agi optik nonlinier karena

2%# E5ek Elek)*o Op)/k Efek elektro/optik adala* peru(a*an dala) sifat optik (a*an se(agai tanggapan )edan listrik .ang (er1ariasi la)(at di(andingkan dengan frekuensi +a*a.a. ?stila* ini )en+akup seju)la* feno)ena .ang (er(eda0 .ang dapat di(agi lagi )enjadi !. $eru(a*an $en.erapan 1. Ele+troa(sorption8 peru(a*an u)u) pen.erapan konstanta. 2. 'eld.s* "ranJ/efek8 peru(a*an dala) pen.erapan dita)pilkan di (e(erapa se)ikonduktor )assal. 3. Kuantu)/+onfined efek &tark8 peru(a*an dala) pen.erapan di (e(erapa su)ur kuantu) se)ikonduktor . 4. Efek elektro/+*ro)atik8 pe)(entukan (and serapan pada (e(erapa panjang gelo)(ang0 .ang )eni)(ulkan peru(a*an -arna. B. $eru(a*an ?ndeks Bias 1. $o+kels efek 2atau efek elektro/optik linear48 peru(a*an indeks (ias (er(anding lurus dengan )edan listrik. 9an.a padatan kristal tertentu )enunjukkan efek $o+kels0 karena )e)erlukan kurangn.a si)etri in1ersi. 2. Efek 'err 2atau efek elektro/optik kuadrat0 KEO efek48 peru(a*an indeks (ias se(anding dengan kuadrat dari )edan listrik. &e)ua (a*an )ena)pilkan efek 'err0 dengan (esaran (er1ariasi0 tetapi u)u)n.a jau* le(i* le)a* daripada efek $o+kels. 3. Elektro/g.ration8 peru(a*an akti1itas optik. $eru(a*an dala) pen.erapan dapat )e)iliki efek .ang kuat pada indeks (ias untuk panjang gelo)(ang dekat tepi pen.erapan0 karena *u(ungan 'ra)er/'ronig. Menggunakan definisi kurang

ketat efek elektro/optik )e)ungkinkan juga )edan listrik osilasi pada frekuensi optik0 orang juga (isa ter)asuk pen.erapan nonlinier 2pen.erapan tergantung pada intensitas +a*a.a4 untuk kategori a4 dan efek 'err optik 2indeks (ias tergantung pada +a*a.a intensitas4 untuk kategori (4. p*otoeffe+t dan fotokondukti1itas0 efek p*otorefra+ti1e. iko)(inasikan dengan )eni)(ulkan efek elektro/optik

2%6 Mo3-l(1/ Modulasi adala* proses peru(a*an 21ar.ing4 suatu gelo)(ang periodik se*ingga )enjadikan suatu sin.al )a)pu )e)(a-a suatu infor)asi atau suatu proses penu)pangan sin.al/sin.al infor)asi ke dala) sin.al pe)(a-a 2+arrier40 se*ingga dapat ditrans)isikan ke tujuan. engan proses )odulasi0 suatu infor)asi 2(iasan.a (erfrekeunsi renda*4 (isa di)asukkan ke dala) suatu gelo)(ang pe)(a-a0 (iasan.a (erupa gelo)(ang sinus (erfrekuensi tinggi. Terdapat tiga para)eter kun+i pada suatu gelo)(ang sinusiuodal .aitu 8 a)plitudo0 fase dan frekuensi. 'etiga para)eter terse(ut dapat di)odifikasi sesuai dengan sin.al infor)asi 2(erfrekuensi renda*4 untuk )e)(entuk sin.al .ang ter)odulasi. $eralatan untuk )elaksanakan proses )odulasi dise(ut )odulator0 sedangkan peralatan )odulasi4 untuk )e)perole* infor)asi infor)asi a-al 2ke(alikan dari dari proses dise(ut de)odulator dan peralatan .ang )elaksanakan kedua proses

terse(ut dise(ut )ode). ?nfor)asi .ang dikiri) (isa (erupa data analog )aupun digital se*ingga terdapat dua jenis )odulasi .aitu 1. )odulasi analaog 2. )odulasi digital

2%6%1 Mo3-l(1/ A+(lo,

ala) )odulasi analog0 proses )odulasi )erupakan respon atas infor)asi sin.al analog. Teknik u)u) .ang dipakai dala) )odulasi analog 8 Modulasi (erdasarkan sudut 8 Modulasi "ase 2$*ase Modulation / $M4 Modulasi "rekuensi 2"reLuen+. Modulatio / "M4

Modulasi !)plitudo 2!)plitudo Modulation / !M4 8 ou(le/side(and )odulation -it* unsuppressed +arrier 2used on t*e radio !M (and4 ou(le/side(and suppressed/+arrier trans)ission 2 &B/&M4 ou(le/side(and redu+ed +arrier trans)ission 2 &B/#M4 &ingle/side(and )odulation 2&&B0 or &&B/!M40 1er. si)ilar to single/ side(and suppressed +arrier )odulation 2&&B/&M4 Nestigial/side(and )odulation 2N&B0 or N&B/!M4 Kuadrature a)plitude )odulation 2K!M4

2%6%2 Mo3-l(1/ D/,/)(l ala) )odulasi digital0 suatu sin.al analog di/)odulasi (erdasarkan aliran data digital. $eru(a*an sin.al pe)(a-a dipili* dari ju)la* ter(atas si)(ol alternatif. Teknik .ang u)u) dipakai adala* 8 $*ase &*ift 'e.ing 2$&'40 digunakan suatu ju)la* ter(atas (erdasarkan fase. "rekeunsi &*ift 'e.ing 2"&'40 digunakan suatu ju)la* ter(atas (erdasarkan frekuensi.

!)plitudo &*ift 'e.ing 2!&'40 digunakan suatu ju)la* ter(atas a)plitudo.

2%7 Mo3-l(1/ Op)/k $ada teori )odern0 diketa*ui (a*-a +a*a.a )erupakan gelo)(ang .ang dapat )e)iliki sifat/sifat seperti pe)(iasan0 pe)antulan0 interferensi0 difraksi0 dan polarisasi. $era)(atan +a*a.a dapat dianalisis se+ara )endetail )enggunakan teori gelo)(ang elektro)agnetik. Teori ini untuk )enjelaskan +a*a.a dala) frekuensi0 panjang gelo)(ang0 dan fasa. Teori lain .ang (erke)(ang (er*u(ungan dengan +a*a.a adala* teori kuantu) +a*a.a atau dise(ut juga teori "oton. Teori ini )e)andang +a*a.a se(agai pera)(atan paket energi .ang dise(ut foton. Energi .ang dikandung dala) tiap foton di*u(ungkan dengan frekuensi dari +a*a.a adala*8 Ep5*.f di)ana 8 Ep adala* energi foton 2@oule4 * adala* konstanta $lan+k 260626.1G/34 @oule/s4 f adala* frekuensi 29ertJ4 Teori foton ini digunakan dala) analisis dan )enjelaskan tentang pe)(angkitan dan deteksi +a*a.a. 9al ini sangat )e)(antu dala) )engga)(arkan transfor)asi +a*a.a ke dala) arus elektron 2elektrik4 dan se(alikn.a. Modulasi optik atau )odulasi +a*a.a adala* teknik )odulasi .ang

)enggunakan (erkas +a*a.a (erupa pulsa pulsa +a*a.a se(agai sin.al pe)(a-a infor)asi. Berkas +a*a.a .ang digunakan disini adala* (erkas +a*a.a .ang di*asilkan ole* suatu su)(er +a*a.a 2laser atau LE 4. i(andingkan dengan )odulasi i kon1ensional0 )odulasi +a*a.a )e)iliki keunggulan dala) *al keta*anan ter*adap derau .ang sangat tinggi0 karena sin.al tidak dipengaru*i )edan elektro)agnet. per detik. sa)ping itu0 siste) ini )e)ungkinkan adan.a (itrate *ingga )en+apai ratusan giga(it ala) )odulasi optik0 sin.al dapat di)odulasi a)plitudon.a .ang dikenal dengan )odulasi intensitas 2?ntensit. Modulation4 (erupa !)plitudo &*ift 'e.ing 2!&'4 C On/Off 'e.ing 2OO'4. &elain itu0 (erkas +a*a.a dapat juga di)odulasi frekuensin.a

atau le(i* tepat )odulasi panjang gelo)(ang 2Ia1elengt* Modulation4. ketiga adala* di)odulasi fasan.a 2$*asa Modulation4. 2%7%1 Tek+/k Mo3-l(1/ Op)/k

an .ang

ala) )odulasi optik ko*eren0 sin.al +a*a.a .ang di)odulasikan dapat direpresentasikan dala) (entuk ru)us (esaran elektrik. !dapun ru)us dasar (esaran terse(ut dapat didefinisikan 8

di)ana 8 'eterangan

ari persa)aan dasar diatas0 dapat diturunkan tiga )a+a) teknik )odulasi optik 8 1. !)plitude &*ift 'e.ing 2!&'4 atau dise(ut juga On/Off 'e.ing 2OO'4 .ang )e)odulasi sin.al optik dengan peru(a*an a)plitudo antara OGP dan O1P se)entara frekuensi konstan dan tak ada lo)patan fasa. 2. "reLuen+. &*ift 'e.ing 2"&'4 .an )e)odulasi sin.al optik dengan peru(a*an "rekuensi -1 2 o)ega 14 dan -2 2 o)ega 24 dan )e-akili sin.al (iner0 se)entara a)plitudo konstan dan tak terjadi lo)patan fasa. 3. $*ase &*ift 'e.ing 2$&'4 .ang )e)odulasi sin.al optik (erdasarkan peru(a*an fasa )enurut gelo)(ang sinus8

di)ana (eta adala* indeks )odulasi dan adala* frekuensi )odulasi o)ega M

2%7%2 Fo*m() A8(l Mo3-l(1/ S/1)em Op)/k %ntuk -aktu .ang la)a0 non/return/to/Jero on/off/ke.ing 2N#Q/OO'4

)endo)inasi for)at )odulasi .ang digunakan dala) siste) ko)unikasi serat optik. "or)at )odulasi N#Q/OO' ini *an.a akan dise(ut OO'. !lasanRalasan .ang )ungkin )endasari penggunaan OO' pada a-al aplikasi serat optik se(agai siste) ko)unikasi8 perta)a0 OO' ini *an.a )e)(utu*kan (and-idt* elektrik .ang relatif ke+il untuk trans)itter dan re+ei1er 2di(andingkan dengan #Q/ OO'4H .ang kedua0 OO' tidak sensitif ter*adap noise fasa laser 2di(andingkan $*ase &*if 'e.ing4H dan .ang terak*ir OO' )e)iliki konfigurasi .ang seder*ana pada trans)itter )aupun re+ei1er. $ada (e(erapa ta*un terak*ir0 se(agai)ana ko)unikasi serat optik .ang )engala)i ke)ajuan dala) *al datarates .ang se)akin tinggi0 pe)(anding. Blok diagra) trans)itter N#Q diperli*atkan dala) ga)(ar di(a-a* ini 0 di)ana sin.al elektrik di)odulasi dengan se(ua* )odulator intensitas eksternal. Modulator intensitas ini (isa (erupa jenis Ma+*/Qe*nder atau jenis ele+tro/a(sor(tion0 .ang )engu(a* sin.al elektrik OO' dengan data rate #( )enjadi suatu sin.al optik OO' pada data rate .ang sa)a. Le(ar pulsa optik pada se(ua* pulsa P1P .ang terisolasi 2antara (it/(it PGP4 sa)a dengan ke(alikan dari data rate 21C #(4. %ntuk )endeteksi suatu sin.al optik N#Q0 digunakan se(ua* fotodiode .ang seder*ana pada re+ei1er0 .ang akan )engu(a* da.a optik sin.al )enjadi arus listrik. dete+tion 2 4. ise(ut juga dire+t I M dan ko)unikasi jarak jau* se(agai dengan a)plifier optik0 )odulasi OO' akan )enjadi referensi .ang (aik

2%9 Mo3-l()o* Op)/k

Modulator optik (erfungsi )e)odulasi +a*a.a dengan +ara )engu(a*/u(a* a)plitude0 frikuensi0 fasa0 atau intensitas +a*a.a se*ingga )a)pu )e)(a-a sin.al info. Berdasarkan te)pat terjadin.a )odulasi0 ada 2 )a+a) )odulasi optik0 se*ingga dengan sendirin.a ada 2 )a+a) )odulator0 .aitu )odulator internal 2internal )odulator4 dan )odulator eksternal 2eSternal )odulator4. Modulator internal )e)odulasi +a*a.a di dala) perangkat su)(er +a*a.an.a0 sedangkan )odulator eksternal )e)odulasi +a*a.a di luar perangkat su)(er +a*a.an.a. Berdasarkan interaksi antara sin.al )asukan dengan )edia interaksi optik0 )aka terdapat tiga jenis )odulator ekstern .aitu elektro/optik0 )agneto/optik0 dan a+ousto/opti+. T 'lasifikasi Modulator Optik Menurut sifat (a*an .ang digunakan untuk )e)odulasi sinar0 )odulator di(agi )enjadi dua kelo)pok8 )odulator serap dan )odulator (ias. 'oefisien pen.erapan (a*an )odulator dapat di)anipulasi ole* efek "ranJ/'eld.s*0 Kuantu)/+onfined &tark0 eS+itoni+ pen.erapan0 atau peru(a*an konsentrasi +arrier (e(as. Biasan.a0 jika (e(erapa efek terse(ut )un+ul (ersa)a/sa)a0 )odulator dise(ut )odulator elektro/ a(sorpti1e. Modulator (ias paling sering )enggunakan efek elektro/optik0 )odulator lain di(uat dengan efek a+ousto/optik atau efek )agneto/optik atau )enga)(il efek .ang terjadi pada )odulator0 +onto*n.a 8 )odulator ele+tr/opti+0 keuntungan dari peru(a*an polarisasi dala) kristal +air. Modulator (ias di(eri na)a (erdasarkan )odulator a+ousto/optik0 dll. $engaru* operasi )odulator (ias adala* peru(a*an fase dari sinar. ?ni dapat dikon1ersi )enjadi )odulasi a)plitudo ole* interfero)eter atau +ouplers terara*.

2%9%1 Mo3-l()o* I+)e*+(l (S-m0e* $(:(;( !da dua su)(er +a*a.a .ang dikenal dala) ko)unikasi optik8 Lig*t E)itting iode 2LE 4 dan ?llu)inating Laser iode 2?L 4 .ang le(i* sering dise(ut laser. $er(andingan karakteristik LE dan L!&E#8

!. Lig*t E)itting 1.

iode 2LE 48

a.a optik keluaran renda*.

2. $enguatan +a*a.a tidak ada. 3. &ta(il ter*adap su*u. 4. isipasi panas ke+il.

5. !rus pa+u ke+il. 6. Lifeti)e le(i* sedikit. D. Tidak +o)pati(le dengan fi(er optik single )ode se*ingga tidak +o+ok untuk ko)unikasi jarak jau* 2long *aul4. B. Lig*t !)plifi+ation (. &ti)ulated E)ission of #adiation 2L!&E#48 1. a.a optik keluaran (esar.

2. Terdapat penguatan +a*a.a. 3. 'urang sta(il ter*adap su*u. 4. isipasi panas (esar.

5. !rus pa+u (esar. 6. Lifeti)e le(i* la)a. D. 'o)pati(le dengan fi(er optik jenis single )ode se*ingga sangat +o+ok digunakan untuk ko)unikasi jarak jau*. ari per(andingan karakteristik di atas0 )aka diperole* (a*-a L!&E# )e)pun.ai kriteria .ang le(i* (aik dan le(i* +o+ok untuk siste) .ang digunakan daripada LE se(agai su)(er +a*a.a. 2%9%2 Mo3-l()o* Ek1)e*+(l !. Modulator Elektro/Optik

Modulator eksternal elektro/optik adala* )odulator .ang )e)anfaatkan interaksi sin.al elektrik dengan )edia interaksi. ?nteraksi .ang terjadi pada elektro/ optik ini adala* terjadin.a peru(a*an indek (ias )edia interaksi aki(at pengaru* )edan elektrik .ang di(erikan kepada )edia interaksi terse(ut. @ika )edan elektrik di(erikan kepada )edia interaksi optik )aka distri(usi elektron pada )edia interaksi akan terdistorsi dan terpolarisasi se*ingga )en.e(a(kan indeks (ias )edia interaksi (eru(a* optik atau )aka )ode pera)(atan (erkas akan (eru(a* (aik (erupa peru(a*an fasa ataupun panjang gelo)(ang. $engaru* )edan elektrik pada peru(a*an indeks (ias )edia interaksi )eng*asilkan dua )a+a) interaksi elektro/optik .aitu 8 Efek $o+kels .ang )erupakan efek linier elektro/optik pada )edia interaksi Jat padat. Efek 'err .ang )erupakan efek kuadrat elektro/optik pada )edia interaksi .ang u)u)n.a (erupa Jat +air. a. Modulator Ma+* Qe*nder Ma+* Qe*nder )erupakan jenis )odulator eksternal elektro/optik0 )odulator ini (ekerja )e)pengaru*i (erkas +a*a.a .ang )elintas dengan )enggunakan )edan elektro)agnetik tertentu .ang di*asilkan ole* pulsa/pulsa listrik. !tau dengan kata lain )odulator ini (ekerja (erdasarkan prinsip perpaduan 2interfering4 dua (erkas +a*a.a ko*eren .ang )eng*asilkan pola garis/garis +a*a.a 2fringe4 sesuai dengan (esarn.a (eda fasa antara dua (erkas +a*a.a tadi. :a)(ar di(a-a* adala* ske)a dasar ?nterfero)eter Ma+* Qe*nder. $ada ga)(ar terse(ut na)pak jelas +ara kerja alat jika ili*at dari ara* ra)(atan +a*a.an.a se+ara isotropik se*ingga akan )engu(a* karakteristik pandu gelo)(ang karakteristik )edia interaksi. engan (eru(a*n.a karakteristik terse(ut

'eterangan 8 & su)(er (erkas $ titik fokus lensa L2 I10I20I3 )uka gelo)(ang optik L1 dan L2 lensa koli)ator 1 dan 2 )edia se)i pantul M1 dan M2 +er)in pe)antul

$er(edaan fasa .ang terjadi (isa dise(a(kan dua *al0 .aitu per(edaan fasa karena pe)antulan atau per(edaan karena lintasan. $ada kasus ini per(edaan fasa .ang diti)(ulkan dise(a(kan karena per(edaan lintasan .ang dite)pu* kedua (erkas sinar. $er(edaan fasa aki(at pantulan tidak terjadi di sini0 karena terjadin.a pantulan pada )asing/)asing (erkas sinar sa)a0 .aitu tiap (erkas sa)a/sa)a )engala)i dua kali pe)antulan. Beda fasa antara dua (erkas +a*a.a pada titik $ dapat din.atakan dala) persa)aan

di)ana 8

* adala* selisi* jarak antara dua (erkas +a*a.a dala) interfero)eter. n adala* indeks (ias )ediu) pera)(atan optik.

$ada titik $0 te)pat (erte)un.a dua (erkas +a*a.a tadi0 akan terjadi pola dengan titik pusat 2fringe4 terang jika 8

dan fringe gelap jika 8

ari persa)aan diatas per(edaan fasa

0 pola interferensi )un+ul aki(at per(edaan lintasan

antara dua (erkas +a*a.a .ang )asuk dala) interfero)eter se*ingga )eni)(ulkan antara kedua (erkas terse(ut. @ika tidak ada per(edaan lintasan antara kedua (erkas0 )aka tidak akan ti)(ul interferensi karena tidak ada (eda fasa antara kedua (erkas se*ingga keduan.a akan )en.atu ke)(ali dengan se)purna. $er(edaan lintasan ini )un+ul karena kedua (erkas ti(a pada titik .ang (er(eda pada L2 se*ingga keduan.a )en+apai titik fokus lensa L2 .aitu $ dengan )ene)pu* jarak lintasan .ang (er(eda pula.'arena pola interferensi .ang )un+ul tergantung pada diturunkan ru)us (eda fasa di atas0 )aka akan para)eter n dan para)eter *0 )aka persa)aan di atas dapat diturunkan (erdasarkan kedua para)eter terse(ut. Bila diperole* 8

#u)us Beda "asa 2

ari penurunan persa)aan di atas0 seperti .ang ditunjukkan ole* persa)aan (eda fasa 2a4terli*at (a*-a peru(a*an fasa tergantung pada peru(a*an indeks (ias n dan peru(a*an jarak * aki(at pergeseran posisi kee)pat ko)ponen optik .aitu L10 L20 M10 M2. $eru(a*an fasa terse(ut (er(anding lurus dengan peru(a*an kedua para)eter tadi. &elain itu0 )un+ul konstanta .ang )e)(uat (eda fasa tidak )enjadi nol (ila tidak ada peru(a*an indeks (ias atau peru(a*an jarak lintasan. &edangkan pada persa)aan (eda fasa ( )enunjukkan pengaru* jarak dala) peru(a*an fasa dan persa)aan (eda fasa + )enunjukkan *al serupa untuk indeks (ias )ediu) pera)(atan. Berdasarkan ga)(ar )odel pris)a di atas0 reda)an .ang diala)i (erkas +a*a.a pada interfero)eter Ma+* Qe*nder terjadi saat )ele-ati )ediu) udara0 )edia se)i pantul 2 1 dan 240 lensa koli)ator 2L1 dan L24. Berkas diserap udara dan lensa/ )enjadi (entuk lain (aik (erupa panas )aupun terse(ut tak dapat diperkirakan (esarn.a lensa terse(ut ke)udian (eru(a*

*a)(uran (erkas. Ti)(uln.a reda)an

tergantung karakteristik lensa/lensa dan juga )ediu) udara di sekitar interfero)eter. B. Modulator !kusto/Optik &uatu )odulator eksernal a+ousto/optik 2!OM40 juga dise(ut sel Bragg0 )odulator ini )enggunakan efek a+ousto/optik untuk pelenturkan dan pergeseran frekuensi +a*a.a )enggunakan gelo)(ang suara 2(iasan.a di radio/frekuensi4. Modulator ini digunakan dala) laser untuk K/s-it+*ing0 dala) teleko)unikasi untuk )odulasi sin.al0 dan dala) spektroskopi untuk kontrol frekuensi. &e(ua* transduser pieJoelektrik terpasang pada )aterial seperti ka+a. &e(ua* dri1e sin.al listrik .ang (erosilasi agar transduser (ergetar0 .ang )en+iptakan gelo)(ang suara di ka+a. ?ni dapat dianggap se(agai perpinda*an pesa-at periodik ekspansi dan ko)presi .ang )engu(a* indeks (ias. Ma*a.a .ang )asuk )en.e(ar dari indeks )odulasi .ang di*asilkan periodik dan terjadi gangguan serupa dala) difraksi Bragg. interaksi ini dapat dianggap se(agai e)pat gelo)(ang pen+a)puran antara fonon dan foton. &ifat/ sifat +a*a.a keluar !OM dapat dikontrol dala) li)a +ara8 1% De5lek1/

&e(ua* (erkas difraksi .ang )un+ul pada sudut U .ang tergantung pada panjang gelo)(ang +a*a.a V relatif ter*adap panjang gelo)(ang dari suara W.

dala) reJi) Bragg dan

dengan +a*a.a8 nor)al ter*adap gelo)(ang suara0 di )ana ) 5 ...0 /20 /10 G0 10 20 ... adala* urutan difraksi. ifraksi dari )odulasi sinusoidal dala) kristal tipis *an.a ifraksi dala) kristal )engalir kete(alan ala) kristal te(al dengan )eng*asilkan ) 5 /10 G0 1 difraksi perinta*.

)ediu) )en.e(a(kan difraksi perinta* .ang le(i* tinggi. Bragg.

)odulasi le)a*0 *an.a perinta* p*ase)at+*ed adala* difraksi0 ini dise(ut difraksi efleksi sudut dapat (erkisar 1/5GGG le(ar (alok 2ju)la* (intik/(intik diatasi4. !ki(atn.a0 lendutan .ang ada (iasan.a ter(atas pada pulu*an )illiradians. 2% I+)e+1/)(1 u)la* +a*a.a difraksi ole* gelo)(ang suara tergantung pada intensitas suara. Ole* karena itu0 intensitas suara dapat digunakan untuk )engatur intensitas +a*a.a dala) (erkas difraksi. Biasan.a0 intensitas .ang difraksi )enjadi ) 5 G agar dapat (er1ariasi antara 15X sa)pai FFX dari intensitas +a*a.a )asukan. intensitas order ) 5 1 dapat (er1ariasi antara GX dan EGX. #% F*ek-e+1/ &atu per(edaan dari difraksi Bragg adala* (a*-a +a*a.a adala* *a)(uran dari pesa-at (ergerak. 'onsekuensi dari *al ini adala* frekuensi f (erkas difraksi dala) ) keterti(an akan oppler/(ergeser dengan ju)la* .ang sa)a dengan frekuensi gelo)(ang suara ". e)ikian pula0

$ergeseran frekuensi juga di(utu*kan ole* fakta (a*-a energi dan )o)entu) 2dari foton dan fonon4 .ang kekal dala) proses. $ergeseran frekuensi .ang k*as negara/of/t*e/art. ala) (e(erapa !OMs0 dua gelo)(ang akustik (er1ariasi dari 2D M9J0 untuk !OM le(i* )ura*0 sa)pai 4GG M9J0 untuk perangkat ko)ersial perjalanan di ara* .ang (erla-anan dala) )ateri0 )en+iptakan se(ua* gelo)(ang (erdiri. ifraksi dari gelo)(ang (erdiri tidak pergeseran frekuensi +a*a.a difraksi. 6% T(:(p &elain itu0 fase (erkas difraksi juga akan (ergeser ole* fase dari gelo)(ang suara. ta*ap ini dapat diu(a* dengan ju)la* .ang se-enang/-enang. 7% Pol(*/1(1/ 'esegarisan akustik gelo)(ang trans1ersal atau gelo)(ang longitudinal tegak lurus dapat )engu(a* polarisasi. :elo)(ang akustik )enginduksi fase pergeseran/ (irefringent0 seperti dala) sel $o+kels. "ilter )erdu a+ousto/optik0 teruta)a daJJler0 .ang dapat )eng*asilkan (entuk pulsa 1aria(el0 didasarkan pada prinsip ini 617. !+ousto/opti+ )odulator jau* le(i* +epat daripada perangkat )ekanik k*as seperti +er)in .ang dapat di)iringkan. Iaktu .ang diperlukan !OM untuk )enggeser (alok keluar dari dala) se+ara kasar ter(atas pada -aktu transit dari gelo)(ang suara di (alok 2(iasan.a 5/1GG nanodetik4. 9al ini +ukup +epat untuk )en+iptakan )odelo+king aktif dala) laser ultrafast. 'etika kontrol le(i* +epat adala* )odulator elektro/optik perlu digunakan. Na)un0 ini )e)(utu*kan tegangan .ang sangat tinggi 2)isaln.a 1G kilo1olts40 sedangkan !OMs )ena-arkan jangkauan le(i* lendutan0 desain seder*ana0 dan konsu)si da.a renda* 2kurang dari 3 -att4.

&e(ua* )odulator a+ousto/opti+ terdiri dari transduser pieJoelektrik .ang )en+iptakan gelo)(ang suara dala) (a*an seperti gelas atau kuarsa. &e(ua* (erkas difraksi +a*a.a dala) (e(erapa perinta*. engan (ergetar )aterial dengan sinusoida )urni dan )iring !OM gelo)(ang se*ingga +a*a.a ini ter+er)in dari suara datar ke difraksi orde perta)a0 *ingga FGX defleksi efisiensi dapat di+apai. $% Mo3-l()o* M(,+e)o4Op)/k &e(ua* )odulator +a*a.a )agneto/optik spasial 2MO&LM4 adala* se(ua* perangkat progra))a(le real/ti)e untuk )odulasi a)plitudo dan C atau fase dari sin.al optik dua di)ensi pada ke+epatan tinggi. Baru/(aru ini0 ka)i )enge)(angkan tegangan dorong (agi refleksi MO&LM dengan kristal jenis satu di)ensi )agneto/ fotonik 2M$M4 struktur. T*e MO&LM didorong ole* tegangan dari fil) su(strate. %ntuk efek pieJoelektrik tinggi0 fil) su(strate disi)pan pada la.er refleksi dilakukan dengan perlakuan panas. Ole* karena itu0 untuk efisiensi optik tinggi0 lapisan refleksi dala) tipe refleksi M$M *arus )e)iliki keta*anan panas .ang tinggi. &e(ua* )odulator +a*a.a )agneto/optik spasial 2MO&LM4 adala* dua di)ensi elektrik &LM 2spatial lig*t )odulator4 (erdasarkan pada efek )agneto/optik .ang dikenal se(agai efek "arada.. Efek "arada. adala* properti dari (e(erapa (a*an

transparan .ang )en.e(a(kan rotasi polarisasi +a*a.a )elintasi )elalui Jat seperti ketika )aterial terkena )edan )agnet. &e(ua* MO&LM terdiri dari kotak persegi )agnetis )esas (ista(le 2piksel4 .ang dapat digunakan untuk )e)odulasi insiden +a*a.a terpolarisasi ole* efek "arada.. 'eadaan setiap piSel dapat diaktifkan se+ara elektrik se*ingga pola o(jek dapat ditulis ke dala) &LM )enggunakan ko)puter. engan de)ikian0 perangkat dapat (erfungsi se(agai &LM .ang dapat diprogra). &truktur dasar dari MO&LM adala* se(ua* (is)ut/doping fil)0 )agnetik (esi/ garni+ fil) epitaSiall. .ang diletakkan di atas su(strat0 kristal garnet transparan non )agnetik. "il) ini ke)udian terukir di kotak persegi )esas )agnetis (ista(le0 dan garis dri1e sekarang didepositkan di antara )ereka. $erangkat .ang di*asilkan adala* )atriks n S n piSel0 seperti diga)(arkan pada ga)(ar di(a-a*.

'etika +a*a.a terpolarisasi linier terjadi pada perangkat0 su)(u polarisasi +a*a.a ditrans)isikan akan diputar 45 derajat seara* jaru) ja) untuk keadaan )agnetik. Bidang polarisasi diputar 45 derajat (erla-anan ara* jaru) )agnet (agi negara se(alikn.a0 seperti .ang ditunjukkan pada ga)(ar di(a-a*. 'eadaan )agnetisasi se(ua* piksel dapat diu(a* dengan )engiri)kan arus listrik untuk dua garis output (erda)pingan. &e(ua* anal.Jer dapat )engu(a* rotasi polarisasi ke for)at (erguna. @ika analisa ini ditetapkan pada ara* )e)(uat sudut 45 derajat

dengan su)(u polarisasi asli0 seperti .ang ditunjukkan pada ga)(ar di (a-a* ini0 *an.a (erla-anan ara* jaru) ja) diputar +a*a.a dapat )ele-ati anal.Jer terse(ut.

@adi )odulasi intensitas atau ke+era*an sinar insiden akan diperole*. !tau0 su)(u anal.Jer dapat diatur tegak lurus dengan .ang polariJer itu. output sa)a tapi akan polarisasi ara* .ang (erla-anan. )agnet piksel ala) *al ini0 +a*a.a (alok )ele-ati )agnet piksel di negara/negara .ang (er(eda akan )e)iliki a)plitudo engan kata lain0 output dari dengan negara/negara .ang (er(eda )e)iliki per(edaan fasa 1EG

derajat0 .ang diinginkan untuk aplikasi tertentu pe)rosesan sin.al optik.

&e(agai keadaan )agnetisasi Jat .ang sta(il0 pada MO&LM )e)iliki kapasitas pen.i)panan. 'eadaan diaktifkan )elalui arus listrik. !rus ini dapat )eng*asilkan panas0 karena kerugian o*)ik0 .ang )e)(atasi kinerja MO&LM. 'e+epatan s-it+*ing dari do)ain )agnetik itu sendiri dala) perangkat terse(ut dapat sangat +epat0 u)u)n.a urutan pulu*an nanodetik. &aat ini0 256 S 256 piksel MO&LM tersedia se+ara ko)ersial. @arak DGY )0 ke+epatan fra)e ke pusat/pusat antara piksel (iasan.a 9J0 dan rasio kontras 3GG81 pada panjang gelo)(ang 633 n). sekitar 1GG/3GG

'ekurangan uta)a dari MO&LM adala* trans)itansi .ang renda*0 .ang *an.a sekitar 5X untuk ke(an.akan panjang gelo)(ang laser. 2%9%6 S/m-l(1/ Mo3-l()o* Op)/k 3e+,(+ Kopl/+, (+)(* D-( P(+3- Gelom0(+,

Modulator optik

.ang didasarkan dengan kopling antar dua pandu gelo)(ang

2-a1e guide40 sala* satu pandu gelo)(angn.a (ersifat pasif dan tidak a(sorptif. $andu gelo)(ang kedua .ang diletakkan sejajar pandu gelo)(ang perta)a (ersifat optik non linear2NLO4 dengan koefisien NLO orde dua .ang (esar dan a(sorptif. $erpinda*an energi antar dua pandu gelo)(ang pada ke dua pandu gelo)(ang NLO. Medan listrik terse(ut (erasal dari sin.al .ang akan ditrans)isikan &etela* )ele-ati ta*ap penguatan. Medan listrik .ang diterapkan )engu(a* indeks (ias pandu gelo)(ang NLO .ang )ela*irkan peru(a*an fase gelo)(ang .ang sedang )era)(at. %njuk kerja )odulator seperti eStin+tion ratio0 insertion loss0 dri1e 1oltage dan freLuen+. (and-idt* dikaji pada (er(agai para)eter )aterial dan geo)etri untuk )endapatkan para)eter .ang opti)al. &e*ingga diperole* *asil (erupa 8 1. %ntuk )e)per(esar eStin+tion ratio dan )e)perke+il insertin loss0 pandu gelo)ang NLO *arus )e)iliki konstanda a(sorpsi .ang dan panjang )odulator tidak terlalu (esar. 2. %ntuk )e)perke+il dri1e 1olatage )aka jarak antar dua pandu gelo)ang *arus ke+il dan indeks (ias pandu gelo)(ang NLO *arus (esar. 3. $e)asangan elektroda dengan struktur s.))etr. +oplanar .ang )e)iliki nis(a* :CI 2jarak antar elektroda di(agi le(ar elektroda4 .ang (esar dapat )e)per(esar (and-idt* 4. $engaru* ke*adiran elektroda ter*adap pera)(atan gelo)(ang dapat diperke+il dengan )enggunakan elektroda .ang +ukup te(al dari e)as atau perak.

'A' III PENUTUP

@adi Modulator optik adala* suatu di1ais .ang (erfungsi )e)odulasi +a*a.a dengan +ara )engu(a*/u(a* a)plitude0 frekuensi0 fasa0 atau intensitas +a*a.a se*ingga )a)pu )e)(a-a sin.al info. Berdasarkan te)pat terjadin.a )odulasi0 ada 2 )a+a) )odulasi optik0 se*ingga dengan sendirin.a ada 2 )a+a) )odulator0 .aitu )odulator internal 2internal )odulator4 dan )odulator eksternal 2eSternal )odulator4. Modulator sedangkan internal )e)odulasi +a*a.a di dala) perangkat su)(er +a*a.an.a0 )odulator eksternal )e)odulasi +a*a.a di luar perangkat su)(er

+a*a.an.a. Berdasarkan interaksi antara sin.al )asukan dengan )edia interaksi optik0 )aka terdapat tiga jenis )odulator eksternal .aitu elek+tro/opti+0 )agneto/opti+0 dan a+ousto/opti+. &etiap jenis )odulator )e)pun.ai kele(i*an dan kele)a*an )asing/ )asing.

DAFTAR PUSTAKA

T. &u*ara0 M. "uji)ura0PIa1eguide Nonlinear/Opti+ e1i+esP0 &pringer0 2GG3. "ran+is T. &. ,u03iang.ang ,ang0 ?ntrodu+tion to opti+al engineering0 1FFD. :uent*er0 #.d.0 1FFG. Modern Opti+s0 @o*nIille. and &ons. *ttp8CC---.ittelko).a+.idCli(rar.CindeS.p*pZ1ie-5arti+le[+atid5238siste)/ ko)unikasi/optik[id52E28)odulasi/+a*a.a[option5+o)\+ontent[?te)id515 *ttp8CCelektroindonesia.+o)CelektroCinst24.*t)l

Anda mungkin juga menyukai