Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi (Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi).
Topologi Jaringan
Keuntungan dari jaringan mata jala Tiap sentral mempunyai derajat yang sama. Tiap sentral mempunyai hubungan langsung Peralatan switching dapat lebih sederhana Syarat saluran lebih murah Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.
Kerugian jaringan mata jala Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas Konsentrasi saluran agak rendah Jaringan mata jala yang satu dengan yang lain sulit dihubungkan
Topologi Star/bintang
Keuntungan jaringan bintang Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi. Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N Konsentrasi saluran besar Efisiensi saluran tinggi Kelemahan jaringan bintang Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua sentral di bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)
Topologi Ring/cincin
Keuntungan jaringan cincin Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall. Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan sederhana pada cincin tersebut. Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan. Kelemahan jaringan cincin Tetapi bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi. Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda. Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu jalur, tidak cocok digunakan dengan titik yang banyak.
Permasalahan Telekomunikasi
Dalam system telekomunikasi terdapat beberapa permasalahan, yaitu : 1. Jauhnya jarak antara pengirim dan penerima Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai media dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan packet loss yang besar, yang kesemuanya akan menurunkan kualitas informasi yang diterima.
2. Perbedaan platform, media, dan aturan yang digunakan pada masing-masing pengirim, penerima dan jaringan menyebabkan seringkali informasi tidak dikenali oleh penerima. Untuk itu perlu dibuat sebuah standarisasi telekomunikasi.
Permasalahan Telekomunikasi
3. Kualitas media transmisi yang digunakan Kualitas media transmisi sangat menentukan kualitas dari informasi yang diterima. Karena selama di dalam media tersebut, dapat dipastikan informasi akan mengalami redaman yang akan mengurangi kualitas informasi. Untuk itu perlu disediakan media transmisi yang memiliki redaman sekecil-kecilnya.
Permasalahan Telekomunikasi
4. Keterbatasan jalur yang disediakan . Agar dapat berkomunikasi dengan baik, jalur yang disediakan bukan hanya media fisik saja, tetapi juga jalur logic (kanal frekuensi), mengingat kanal frekuensi ini mahal dan terbatas.
Permasalahan Telekomunikasi
5. Banyaknya komunikasi yang dibangkitkan secara bersamaan Total informasi yang dikirimkan dari pembangkitan sejumlah komunikasi bisa saja sangat banyak dan melebihi dari kapasitas jalur yang ditetapkan. Untuk itu diperlukan manajemen trafik dan pemilihan route yang tepat sehingga aliran informasi dapat di kendalikan.
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi LTE
PRESENTASI DEPOK, 5 DESEMBER 2013
Teguh Firmansyah
Electrical Engineering 2013
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Perancangan Simulasi
Hasil Pengukuran & Pembahasan Kesimpulan
Teguh Firmansyah Electrical Engineering 2013
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Latar Belakang
Satu komponen LTE yang bisa diunggulkan dengan teknologi sebelumnya adalah mengenai efisiensi spektrumnya, kecepatan data hingga kehandalan sistem transmisi data karena LTE menggunakan konsep antena dengan Multiple Input Multiple Output (MIMO). Selain menggunakan MIMO, teknologi LTE juga dapat menggunakan konfigurasi antena Single Input Multiple Output (SIMO) [2].
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Antena SIMO
Persamaan patch jari-jari antena lingkaran mengikuti persamaan [1] yang diberikan oleh.
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Hasil Pabrikasi
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Hasil Pabrikasi
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Karakteristik Hasil
No. 1. 2. 3. 4.
Karakteristik Dimensi Frekuensi Tengah Bandwidth Saat S11 < -10 dB Bandwidth Saat S11 < -15 dB
Port 1 (Tx)
Port 2 (Rx1)
Port 3 (Rx2)
50 mm x 200 mm 2,35 GHz 150 MHz 85 MHz 125 MHz 65 MHz 155 MHz 90 MHz
5. 6.
7,44 dBi
7,44 dBi
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Kesimpulan
Pengkombinasian antara antena dengan konfigurasi SIMO yang ditambahkan ring parasitic radiator mampu meningkatkan kecepatan data sekaligus memiliki jangkauan yang luas. Kecepatan data yang tinggi ini ditunjang oleh teknologi SIMO, sementara jangkauan yang luas ditopang oleh tinggi nya gain antena karena menggunakan tambahan ring parasitic radiator.
Hasil pengukuran menunjukan bahwa antena Tx memiliki frekuensi tengah 2,35 GHz dengan bandwith 150 MHz saat S11 < -10 dB dan gain 7,44 dBi. Sementara itu, antena Rx1 memiliki frekuensi tengah 2,35 GHz dengan bandwith 125 MHz saat S11 < -10 dB dan gain 7,19 dBi. Sementara antena Rx2 memiliki frekuensi tengah 2,35 GHz dengan bandwith 155 MHz saat S11 < -10 dB dan gain 7,44 dBi. Nilai koefisien coupling antar antena sebesar < - 20 dB.
LOGO
Desain Antena Mikrostrip SIMO Menggunakan Parasitic Radiator Untuk Aplikasi Add your company sloganLTE
Referensi
1. Jindal, N., MIMO Broadcast Channels with Finite-rate Feedback, IEEE Trans. Inform.Theory, vol.52, no. 11, pp. 5045- 5060, Nov 2006. 2. Wilkus, Stephen A. and Kevin Linehan. MIMO and Smart Antennas for 3G And 4G Wireless System. White Paper 3G Americas : USA. 2010 3. Bahadir Yildirim and Bedri A. Cetiner, Enhanced Gain Patch Antenna with a Rectangular Loop Shaped Parasitik Radiator, Antennas and wireless propagation letters, IEEE, vol 7, issue, 2008 pages: 229-232
LOGO
Teguh Firmansyah
Electrical Engineering 2013
LOGO