Anda di halaman 1dari 31

SUBNETTING

Konsep subnetting membagi jaringan atau network menjadi beberapa bagian jaringan atau subnetwok. Bagian sub-jaringan atau beberapa subnetwork tersebut yang masing-masing memiliki alamat tersendiri. Dalam konsep IP address dalam IPv4 memiliki bentuk alamat yang terdiri dari bilangan biner dengan kapasitas 32 bit. angkaian alamat logikal dalam IPv4 terdiri dari bagian alamat jaringan atau !lamat network disebut netid dan bagian alamat mesin"komputer atau alamat #ost yang disebut #ostid. Konsep alamat ini disebut konsep alamat dengan #irarki dua level. Note : Ip address didesain dengan menggunakan hirarki dengan dua level Dalam beberapa kasus kondisi atau praktek di lapangan$ #irarki degan dua level tidakla# %ukup. &ebagai %onto# pada sebua# pengorganisasian network dengan menggunakan alamat network '4'.'4.(.( yang merupakan sebua# blok %lass B. )rganisasi ini memiliki bentuk pengalamatan #irarki dengan dua level tetapi seperti yang tampak pada gambar *.'. dalam pengalamatan IP. +ntuk mengeta#ui sebua# #ost pada internet$ pertama-tama #arus diketa#ui terlebi# da#ulu alamat pertama dari network biasa disebut netid yang digunakan. &etela# itu barula# alamat #ost atau #ostid sebagai alamat kedua yang digunakan dapat diketa#ui. Dengan kata lain alamat IP didesain menggunakan hirarki dengan dua level. model pengorganisasian ini tidak bisa memiliki lebi# dari satu p#isi%al network. Ini berarti terdapat suatu #irarki lain

Gambar 5.1. Seb ah network men!! nakan h"rark" #en!an # a $e%e$ & t"#ak bers bnet'
141.14.0.1
Comput Comput er er

141.14.0.2
Comput er

141.14.192.2

...

Comput er

...

141.14.255.254 141.14.255.25 4
Comput er Comput er

Network : 141.14.0.0

141.14.201.4

R1

To the rest of the Internet


Dari skema ini organisasi dibatasi pada dua level #irarki. ,ost tidak bisa dibagi dalam group. &emua #ost memiliki level yang sama. )rganisasi #anya memiliki sebua# jaringan - network . dengan banyak #ost. Pada gambar *.2 merupakan solusi dari masala# subnetting dimana network dibagi kedalam beberapa jaringan yang lebi# ke%il yang disebut subnetwork atau subnet.

Gambar 5.2. Seb ah Network men!! nakan h"rark" #en!an t"!a $e%e$
'4'.'4.(. '4'.'4.(.2 '
Computer Computer

...
'4'.'4.44.'2

...

'4'.'4.33.2* 4
Computer

'4'.'4.34. '4'.'4.34. 2 '


Computer Computer

...
'4'.'4.55.0

...

'4'.'4.'24.2* 4
Computer

&ubnet '4'.'4.(.(

S bnet '4'.'4.34.(

R2
'4'.'4.'02.3 '4'.'4.'02.' '4'.'4.'02.2

R(
'4'.'4.'25.3

...
Computer Computer

...

'4'.'4.2**.2* 4
Computer

'4'.'4.'25. '4'.'4.'25. ' 2


Computer Computer

'4'.'4.'0'.2*4

...

...
Computer

R1
&ite '4'.'4.(.(

1o t#e rest o/ t#e internet

Pada %onto# ini$ t#e rest o/ internet tidak mengeta#ui ba#wa se%ara /isik internet terbagi atas beberapa subnetwork. ,al ini disebabkan karena subnetwork tersebut tampak ole# t#e rest o/ internet sebagai network tunggal. &ebua# paket disediakan untuk #ost outer '4'.'4.'02.2 yang akan selalu menjangkau router '. Kemudian$ saat datagram tiba ke router subnetwork. Ini '$ interpretasi ter#adap alamat IP beruba#. disampaikan ke subnetwork

' mengeta#ui ba#wa network '4'.'4 se%ara /isik dibagi menjadi beberapa menunjukkan ba#wa paket #arus

-subnet. '4'.'4.'02.(.

1#ree 2evel o/ ,irarki Penamba#an subnetwork men%iptakan sebua# #irarki dengan level lanjut dalam sistem pengalamatan IP. &ekarang kita memba#as yaitu site, subnet, dan host. pengalamatan dengan 3 level

Dimana site sebagai level pertama$ subnet sebagai level kedua dan #ost yang merupakan level ketiga yang berarti koneksi dari #ost ke subnetwork. 2i#at gambar *.3.

Gambar 5.( )$amat #a$am network #en!an #an tan*a s bnett"n!.

141
Net"#

14

192

2
+ost"#

a. ,"tho t s bnett"n!

141
Net"#

14

192
S bnet"# b. ,"th s bnett"n!

192
+ost"#

outing dari sebua# Datagram

IP saat ini meliputi tiga langka# yaitu 6

pengiriman ke site$ pengiriman ke subnetwork dan pengiriman ke #ost. Ini beranalogi pada nomor telepon '( digit versi +&!. &eperti yan tampak pada gambar *.4 $ sebua# nomor telepon terbagi atas tiga level yaitu kode area$ nomor e7%#ange$ dan nomor koneksi.

Gambar 5.4 -onse* h"rark" *a#a nomor te$e*on

40.

./4

.902

Kode area

87%#ange

Koneksi

S bnet 0ask
&ubnet 9ask adala# angka biner 32 bit yang digunakan untuk 6 9embedakan network ID dan ,ost ID 9enunjukkan letak suatu #ost$ apaka# berada di jaringan lokal atau jaringan luar Pada subnet mask$ seluru# bit yang ber#ubungan dengan network ID di set ' dan bit yang ber#ubungan dengan #ost ID diset 0. %onto# pada IP address %lass ! sed%ara de/ault memiliki subnet address mask 2**.(.(.( yang menunjukkan batas antara network ID dan #ost ID address %lass !. :ambar *.* menunjukkan keadaan dari dua model network yang sebelumnya dimana &ubnet mask memberntuk alamat subnetwork

Gambar 5.5 1efa $t mask #an s bnet mask


De/ault 9ask '4'.'4.42.24

'4'.'4.42.24 IP !ddress

)N1
a. <it#out subnetting &ubnet 9ask 2**.2**.'02. (

'4'.'4.(.( ;etwork !ddress

'4'.'4.42.24 IP address

)N1
a. <it# subnetting

'4'.'4.34.( ;etwork !ddress

2ont"!o s 3s Non4ont"!o s S bnet 0ask


Dewasa ini$ kemungkinan sebua# non%ontigous subnet mask suda# digunakan. =aitu kumpulan dari beberapa bit yang bukan merupakan string ' diikuti ole# sebua# string ($ tetapi merupakan perpaduan dari keduanya yakni ( dan '. sekarang bagaimanapun juga #anya %ontigous mask -menggunakan ' dan diikuti dengan (. yang digunakan.

0en4ar" s bnet )##ress


Pada sebua# IP !ddress$ untuk menelusuri subnet !ddressnya dapat dilakukan dengan %ara men%ari alamat networknya. Kita bisa mengaplikasikan mask pada alamat yang dapat dilakukan dengan dua %ara yaitu dengan %ara straig#t atau s#ort%ut. Straight method menggunakan notasi biner pada alamat maupun masknya kemudian mengaplikasikan operasi !;D untuk menemukan subnet addressnya. >onto# '6 Berapaka# subnetwork address jika memiliki alamat 2((.4*.34.*3 dan subnet mask nya adala# 2**.2**.24(.(? Peme%a#an 6 Diketa#ui address nya adala# 2**.2**.24(.( 9aka aplikasikan operasi !;D pada address dan subnet mask. !ddress &ubnet 9ask ''(('((( (('(''(' (('((('( (('''((( '''''''' '''''''' ''''(((( (((((((( 2((.4*.34.*3 dan subnet mask nya adala#

&ubnetwork address ''(('((( (('(''(' (('((((( (((((((( @adi &ubnetwork address adala# 2((.4*.32.( Short-Cut Method digunakan untuk menemukan address dengan menggunakan de/ault mask. !da 3 aturan yang digunakan pada metode ini yaitu6 '. @ika byte dalam mask adala# 2** maka %opy byte dalam address 2. @ika byte dalam mask adala# ( maka pinda#kan byte dalam alamat dengan (.

3. @ika byte dalam mask bukan 2** atau bukan ( maka tulis mask dan address dalam binary dan gunakan operasi !;D untuk men%ari atau mendapatkan #asilnya. >onto# 26 Berapa address subnetwork jika address awal adala# '0.3(.5(.* dan mask adala# 2**.2**.'02.(4? Peme%a#an 6 Diketa#ui address nya adala# 2**.2**.'02.(. 9aka seperti yang tampak pada gambar *.3 dimana byte pertama$ kedua dan keempat muda# ditemukan. +ntuk byte yang ketiga kita menggunakan operasi bitwise !;D pada 54 and '02. '0.3(.5(.* dan subnet mask nya adala#

IP !ddress

19
9ask

(0 255 (0
54 '02 34

.4 192 /4
('('('(( ''(((((( ('((((((

5 0 0

255 19

&ubnet address

1efa $t 0ask #an S bnet 0ask


!ngka ' dalam de/ault mask merupakan suatu ketetapan -5$ '3 atau 24.. Dalam subnet mask$ angka ' lebi# dari sekedar nilai satu yang dikenal dalam korespondensi de/ault mask. Dengan kata lain untuk subnet mask$ penggantian beberapa nilai ( sebela# kiri dalam de/ault mask menjadi ' untuk membuat sebua# subnet mask. :ambar *.4 menunjukkan perbedaan antara kelas ! dan kelas B pada de/ault mask dan pada sebua# subnet mask untuk blok yang sama.

:ambar *.4 Perbandingan antara de/ault mask dengan subnet mask

255.255.0.0 11111111 0 255.255.224.0 11111111 0 5 m$ah S bnetworks


@umla# dari subnetworks dapat diketa#ui dengan melakukan penamba#an angka ' pada de/ault mask untuk membuat subnet mask. &ebagai %onto# dapat dili#at pada gambar *.4 dimana angka yang ditamba#kan adala# 3. #al ini menunjukkan ba#wa jumla# dari subnet adala# 23 atau 5.

11111111

00000000 1/

0000000

11111111

111 00000 ( 1(

0000000

5 m$ah a$amat *er S bnet


@umla# alamat per subnetwork dapat diketa#ui dengan meng#itung juma# digit ( pada subnet mask. &ebagai %onto# pada gambar *.4 dimana jumla# ( adala# '3. maka dari itu kemungkinan jumla# alamat 2'3 A 5'02. pada masing-masing subnet adala#

6en!a$amatan S*es"a$ #a$am S bnett"n!


Dengan subnetting$ dua alamat pada masing-masing subnet ditamba#kan pada da/tar alamat spesial atau spe%ial address. !lamat pertama masing-masing subnet dengan #ostid ( adala# subnetwork address. lamat akhir dimana semua subnet memiliki hostid ! disediakan untuk broad"ast . Beberapa alamat pada umumnya disediakan seperti spe%ial address tapi dengan mun%ulnya alamat yang tanpa pengkelasan seperti yang kita li#at maka #al ini mutlak terjadi.

0en#esa"n S bnet
+ntuk lebi# mema#ami subnetting$ baiknya terlebi# da#ulu meli#at bagaimana mendesain network subnet langka#$ yaitu6 '. 9enentukan jumla# dari subnet 2angka# pertama dalam mendesain adala# menentukan jumla# dari subnet yang diperlukan ole# sebua# organisasi. ,al ini bergantung kepada beberapa /aktor antara lain lokasi /isik dati site -jumla# dari gedung atau berapa tingkat ketinggian dari sebua# gedung.$ jumla# bagian atau departemen$ jumla# #ost yang diinginkan untiuk masing-masing subnet dan lain-lain. !gar bisa mendapatkan operasi mask yang tepat maka perlu direkomdasikan dengan sunggu#-sunggu# jumla# dari subnetwork yang merupakan perpangkatan dari 2. -($ 2$ 4$ 5. '3$ 32$ dll.. >atatan$ ba#wa ( berarti tidak memiliki subnetting. #umlah dari subnet haruslah merupakan perpangkatan dari dua 2. 9en%ari &ubnet 9ask 2angka# kedua adala# menentukan subnet mask yang berdekatan atau %ontigous mask. Beberapa %ara yang dapat digunakan dalam menemukan subnet mask dengan lebi# muda# yaitu 6 '. 9enentukan terlebi# da#ulu jumla# ' pada de/ault mask 2. 9enentukan jumla# ' yang dide/inisikan sebagai subnet 3. 1amba#kan jumla# ' pada langka# ' dan 2 4. >ari jumla# ( dengan mengurangkan angka ' pada langka# ' dari 32. 3. 9enentukan range alamat pada tiap subnet &etela# menentukan subnet mask$ network administator kemudian dapat yang bersangkutan. Dalam #al ini memuat beberapa

mengeta#ui berapa jangkauan masing-masing alamat pada tiap subnet. Dua metode yang dapat digunakan adala# dengan mengeta#ui terlebi# da#ulu alamat awal dan ak#ir dari tiap subnet. 9etode pertama$ dimulai dengan subnet pertama. !lamat pertama pada subnet yang pertama adala# alamat pertama pada blok. &etela# itu tamba#kan jumla# alamat pada masing-masing subnet untuk mengeta#ui alamat terak#ir. -Kita juga bisa menggunakan operasi ) dan ;)1 untuk melakukan ini tapi kita akan memba#asnya

pada soal lati#an.. Kemudian tamba#kan ' ke alamat ini untuk mengeta#ui alamat pertama dalam subnet berikutnya. +langi terus pro%ess ini pada subner yang sama #ingg adiketa#ui jangkauan anta alamat pada subnet tersebut. >onto# 36 Pada sebua# perusa#aan diberikan sebuat Peme%a#an 6 '. Diketa#ui jumla# ' dalam de/ault mask adala# 24 -kelas >. 2. Perusa#aan memerlukan 3 subnet. 3 bukan merupakan perpangkatan dari 2 jadi di%ari jumla# yang lebi# besar dan paling dekat dari 3 yaitu 5 yang merupakan perpangkatan dari 2 yaitu 23. 9aka diperlukan 3 bua# ' dalam subnet mask. 3. 1otal jumla# dari ' pada mask adala# 24 yakni 24 C 3. 4. 1otal jumla dari ( adala# * yang diperole# dari 32 D 24. *. 9aka 9asknya adala# 6 ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ( ( ( ( ( atau 2**.2**.2**.224 3. @umla# subnet adala# 5. * diperole# dari jumla# ( yang tersisa atau dalam desimal berjumla# 32. 5. &etela# mengeta#ui jangkauan dari semua alamat dengan menggunakan mtode pertama maka selanjutnya tinjau subnet yang pertama. a. b. address yang pertama dalam subnet ini adala# 2('.4(.34.( -address pertama dalam blok.. !lamat terak#ir dalam subnet diperole# dengan menamba#kan 3' ke alamat ini. 0. -jumla# alamat pada masing-masing subnet adala# 32 tapi kita tamba#kan #anya 3'. alamat terak#ir adala# 2('.4(.34.3'. &eperti pada subnet pertama$ untuk men%ari range address subnet kedua juga menggunakan %ara yang sama$ yaitu 6 a. !ddress atau alamat pertama pada subnet ini adala# 2('.4(.34.32 -satu setela# alamat terak#ir pada subnet pertama. b. !lamat terak#ir dalam subnet ditentukan dengan menamba#kan 3' ke alamat pertama #ingga menjadi 2('.4(.34.33. 4. Dalam masing-masing subnet memiliki jumla# subnet sebanyak 2* dimana angka site address 2('.4(.34.( -%lass >.. Perusa#aan memerlukan 3 subnet. Desain subnetnyaB

'(. ange dari alamat-alamat pada subnet yang tersisa dapat di%ari dengan menggunakan %ara yang sama. !dapun prosedurnya seperti yang tampak pada gambar *.5 yang mana dapat lebi# muda# diprogram.

Gambar 5.. 2ontoh (


&tart ,ere

2('.4(.34.(

!dd 3'

2('.4(.34.3'

'st subnet
2('.4(.34. 32

!dd '
!dd 3' 2('.4(.34.33

2nd subnet

!dd '

2('.4(.34.224

2('.4(.34.2**

5t# subnet
Einis# ,ere

>onto# 4 6 Pada sebua# perusa#aan diberikan sebuat site address '5'.*3.(.( -%lass B.. Perusa#aan memerlukan '((( subnet. Desain subnetnyaB Peme%a#an 6 '. @umla# ' pada de/ault mask adala# '3 -%lass B.. 2. Perusa#aan memerlukan '((( subnets. @umla# ini bukan merupakan perpangkatan dari 2 maka di%ari angka tertinggi dan terdekat dari '((( yang merupakan perpangkatan dari 2 yaitu 2'( atau '(24. kekurangan dalam subnet mask. 3. 1otal jumla# dari angka ' dalam subnet mask adala# 23 yang diperole# dari '3 C '(. 4. 1otal jumla# dari ( adala# 3 yang diperole# dari 32 D 23 *. 9ask nya adala# seperti yang tampak berikut ini 6 '''''''' '''''''' 2**.2**.2**.'02 ' ' ' ' ' ' ' ' ''(((((( atau Dibutu#kan '( bua# ' sebagai

3. @umla# dari subnet adala# '(24. 4. @umla# alamat pada masing-masing subnet adala# 23 -3 merupakan jumla# dari (. atau 34 5. 9an%ari range atau batasan dengan menggunakan metode kedua yang dimulai dari subnet yang ke '(24 yaitu6 a. !lamat terak#ir subnet ini adala# '5'.*3.2**.2** -alamat terak#ir dalam blok.. b. !lamat pertama dalam subnet didapatkan dengan mengaplikasikan subnet mask ke alamat address. !dapun '5'.*3.2**.'02 merupakan alamat pertama. 0. 9en%ari range alamat pada subnet yang ke '(23 dengan %ara 6 a. !lamat terak#ir dari subnet ini adala# '5'.*3.2**.'0' -satu sebelum alamat pertama dalam subnet terak#ir.. b. !lamat pertama dalam subnnet di%ari dengan%ara terapkan subnet mask pada alamat terak#ir. !dapun '5'.*3*.2**.'25 merupakan alamat pertama. '(. 9en%ari range alamat dari subnet '(22 dengan %ara 6 a. !lamat terak#ir dalam subnet ini adala# '5'.*3.2**.'24 -satu sebelum alamat pertama dalam subnet ak#ir. b. !lamat pertama dalam subnet ini di%ari dengan terapkan subnet mask kedalam alamat terak#ir dengan demikian maka '5'.*3.2**.34 merupakan alamat pertama. ''. 9elanjutkan terus #ingga seluru# subnet dikerjakan. Dengan demikian masala# akan muda# diselesaikan dengan menggunanan ba#asa %omputer modern. :ambar *.0 menunjukkan subnet dan rangenya.

Gambar 5.9. 2ontoh 4 Einis# ,ere


1.1.5/.0.0 'st subnet &ubtra%t ' 1.1.5/.255./4
'(22t# subnet

aplikasi subnet mask

1.1.5/.0./(

aplikasi subnet mask 1.1.5/.255.128 &ubtra%t ' aplikasi subnet mask &ubtra%t ' aplikasi subnet mask 1.1.5/.255.255 1.1.5/.255.191

1.1.5/.255.12.
'(23t# subnet

1.1.5/.255.192
'(24t# subnet

&tart ,ere

3ar"ab$e 7en!th S bnet 0ask &37S0'


Internet memperkenankan sebua# situs untuk menggunakan subneting dengan variabel lengt#. Pertimbangan bila #al ini dibutu#kan$ dengan syarat situs yang diperbole#kan #arus berada pada %lass > dan memiliki * bua# subnet dengan jumla# #ost 6 32$ 32$ 32$ 3($ 3(. Penggunaan subnet mask yang mempunyai 2 bit dalam subnetnya tidak diperkenankan karena #anya memiliki empat subnetwork dengan 34 alamat pada masing-masing subnetnya. &elain itu penggunaan subnet mask dengan 3 bit juga tidak diperkenankan. ,al ini dikarenakan subnet mask dengan 3 bit memiliki 5 subnetwork dengan jumla# 32 alamat pada masing-masing subnetnya. &ala# satu %ara menyelesaikan problem pengalamatan site adala# dengan teknik subnetting menggunakan variabel lengt#. Dalam kon/igurasi ini$ router menggunakan dua mask yang berbeda pengaplikasiannaya satu persatu. Pertama gunakan pada mask dengan jumla# ' sebanyak 23 bua# yaitu '''''''' '''''''' '''''''' ''((((((

atau 2**.2**.2**.'02 lalu bagi menjadi 4 subnet dalam sebua# jaringan. &etela# itu aplikasikan mask dengan 24 bua# ' yaitu '''''''' '''''''' '''''''' '''((((( atau 2**.2**.2**.224 pada sebua# subnetnya yang kemudian dibagi lagi menjadi dua bua# subsubnet. +ntuk selengkapnya per#atikan gambar *.'(

5.2 S *ernett"n!
Bila alamat %lass ! dan B tidak men%ukupi$ alamat %lass > masi# tersedia. <alau ukuran blok %lass > dengan jumla# ma7imum 2*3 alamat kemungkinan belum men%ukupi kebutu#an sebua# organisasi. &ebua# organisasi berukuran ke%il bisa saja memerlukan lebi# banyak alamat. &atu #al yang bisa dilakukan dengan kebutu#an alamat yang banyak adala# supernetting. Dalam superneting$ sebua# organisasi dapat mengkombinasikan beberapa blok %lasss > untuk membuat range alamat yang lebi# besar. Dengan kata lain$ beberapa network dikombinasikan #ingga ter%ipta sebua# supernetwork. Dengan %ara ini$ sebua# organisasi bisa mengaplikasikan satu set blok %lass >. >onto#nya pada sebua# organisasi yang memerlukan '((( alamat dengan 4 blok kelas >. )rganisasi ini kemudian dapat menggunakan beberapa alamat dalam satu supernetwork seperti yang tampak pada gambar *.''

Gambar 5.11 Seb ah S *ernetwork


Eirst >lass > !ddress F.=.32. 2
Comput er Comput er

F.=.32. '
Comput er

F.=.32.2* * F.=.33.'
Comput er

&e%ond >lass > !ddress F.=.33.2* 3 F.=.33.2*


Comput er

*
Comput er

S *ernetwork
9. :. (2.0
Comput er

Comput er Comput er

F.=.3*.2*4

Comput er Comput er

F.=.3*.2*3 Eourt# >lass > !ddress

Comput er

F.=.3*. '

F.=.34.2* * 1#ird >lass > !ddress

F.=.34.2

!ssigning !ddress -Penetapan !lamat. Ketika sebua# set dari blok %lass > untuk sebua# organisasi ditetapkan$ maka akan diper#adapkan pada dua pili#an. Pili#an pertama yaitu memili# blok se%ara a%ak atau random dan yang kedua berbasis pada beberapa aturan. @ika memili# blok se%ara random atau a%ak$ maka router berada diluar organisasi akan memper#atikan tiap-tiap blok satu persatu. Dalam #al ini router tersebut akan menganggap ba#wa masing-masing blok merupakan bagian dari site yang berbeda. Dengan %ara ini maka tiap router akan memiliki sejumla# ; masukan dalam masing-masing routing table se%ara besar-besaran. Bayangkan saja sebua# organisasi yang diberikan '(( blok %lass >. 9asing-masing router #arus memiliki '(( anggota dalam routing table walaupun semua yang berada dalam alamat ini merupakan bagian dari satu organisasi$ bukan '(( organisasi. >ara lain adala# dengan membuat sebua# superblok diluar blok. @adi masingmasing router memiliki #anya satu anggota dalam routing table. +ntuk melakukan #al ini maka perlu mengikuti beberapa peraturan ketika mendesain blok ini$ yaitu6

'. @umla# dari blok #arus perpangkatan dari 2 -'$ 2$ 4$ 5$ '3$G. 2. &emua blok #arus saling berdekatan dalam alamat- tidak ada memisa#kan antara tiap-tiap blok.. 3. Byte ketiga dalam alamat yang pertama dalam superblok #arusla# senantiasa bisa dibagi kedalam beberapa jumla# blok. Dengan kata lain$ jika jumla# blok adala# ; maka byte yang ketiga #arusla# bisa dibagi dengan ;. >onto# * 6 &ebua# perusa#aan memerlukan 3(( alamat. &et blok %lass > yang manaka# yang dapat digunakan agar dapat membuat sebua# supernet pada perusa#aan tersebut? a. '05.44.32.( b. '05.44.32.( %. '05.44.3'.( d. '05.44.32.( '05.44.33.( '05.44.42.( '05.44.32.( '05.44.33.( '05.44.34.( '05.44.*2.( '05.44.33.( '05.44.34.( '05.44.32.( '05.44.*2.( '05.44.3*.( batas yang

Peme%a#an 6 a. 1idak bisa diterima karena #anya memiliki 3 blok. Dalam #al ini dibutu#kan sedikitnya empat blok untuk membuat blok yang merupakan perpangkatan dari 2. b. 1idak diterima kaena bloknya tidak saling berdekatan. %. 1idak diterima karena 3' tidak bisa dibagi dengan 4 merupakan merupakan blok pertama . d. Diterima karena semua ketiga bagiannua memenu#i syarat. Perusa#aan diberikan beberapa alamat yang dibutu#kannya. 1idak ada pili#an lagi selain %ara ini.

S *ernet 0ask
Ketika sebua# organisasi bisa menerima satu blok address -%lass !$ B atau >.$ maka alamat pertama dalam blok dan 9ask mende/inisikan blok -batasan alamat.. Kemudian per#atikan batasan alamat yang dimulai dari mask #arus senantiasa diketa#ui -de/ault mask.. &aat sebua# organisasi membagi bloknya kedalam beberapa subnet$ alamat pertama dari subblok dan subnet mask sebaiknya mende/inisikan subblok -batasan

dari alamat.. Dalam #al ini karena alamat pertama tidak dapat mende/inisikan rangenya$ maka subnet mask #arus tetap ada. Dengan kata lain$ ketika sebua# organissasi mengkombinasikan beberapa blok menjadi sebua# superblok$ maka perlu diketa#ui alamat pertama dalam blok dan supernet mask. Dalam #al ini alamat pertama tidak bisa mende/inisikan sendiri batasannya. Diperlukan sebua# supernet mask untuk mengeta#ui berapa banyak blok yang bisa dikombinasikan pada sebua# superblok. Dalam subnetting, diperlukan alamat pertama dari subnet dan subnet mask untuk mende$inisikan batasan alamat. Dalam supernetting, diperlukan alamat pertama dari supernet dan supernet mask untuk mende$inisikan batasan dari alamat. &ebua# supernet mask menyediakan sebua# subnet mask. &ebua# subnet mask memiliki jumla# angka ' lebi# banyak dari pada de/ault mask untuk %lass >. &ebua# supernet mask untuk kelas > dibandingkan de/ault mask. :ambar *.'2 menunjukkkan perbedaan antara sebua# subnet mask dengan sebua# supernet mask. &ebua# subnet mask membagi sebua# blok menjadi 5 bua# subblok yang memiliki kelebi#an jumla# angka ' sebanyak 3 bua# -23 A 5. dibanding de/ault mask. &upernet mask mengkombinasikan delapan blok kedalam satu bua# superblok kekurangan 3 bua# anka ' dibanding de/ault mask. memiliki jumla# angka ' yang lebi# sedikit

Gambar 5.12 6erban#"n!an s bnet; #efa $t #an s *ernet mask


&ubnet 9ask '''''''' ( 9embagi ' network kedalam 5 subnet '''''''' '''''''' &ubnetting De/ault 9ask '''''''' ( '''''''' &upernetting &upernet 9ask ''''''''
kurang 3 bua# '

''' ((((
2ebi# 3 bua# '

((( ((((

'''''''' '''''''' '''''((( ((( (((( ( Kombinasi 5 network menjadi satu supernet

>onto# 3 6 Dibutu#kan lebi# kurang '3 blok %lass > untuk membuat supernetwork. Berapaka# &upernet 9asknya? Peme%a#an 6 Dibutu#kan '3 blok. +ntuk ke '3 blok tersebut perlu adanya peruba#an empat bua# angka ' menjadi ( dalam de/ault mask. 9aka dengan demikian diperole# de/ault masknya6 '''''''' !tau '''''''' ''''(((( (((((((( 2**.2**.2**.24(.(

6en!! naan S *ernet 0ask nt k menem kan a$amat *ertama.


&upernet mask dapat digunakan ole# router untuk menentukan alamat pertama dalam superblok untuk mengidenti/ikasi site -organisasi.. &ebua# subnet memuat /ungsi yan sama. &aat sebua# alamat diberikan maka subnet mask akan men%ari alamat pertama dalam supernet.

>onto# 4 6 &ebua# supernet memiliki alamat pertama yaitu 2(*.'3.32.( dan sebua# supernet mask 2**.2**.245.(. sebua# router menerima tiga paket dengan mengikut sertakan alamat asalnya 6 a. b. %. 2(*.'3.34.44 2(*.'3.42.*3 2(*.'4.33.43 Paket yang manaka# yang merupakan bagian dari supernet? Peme%a#an 6 !plikasikan supernet mask untuk meli#at apaka# alamat pertama bisa ditemukan a. 2(*.'3.34.44 !;D 2**.2**.245.( b. 2(*.'3.42.*3 !;D 2**.2**.245.( %. 2(*.'4.33.43 !;D 2**.2**.245.( 2(*.'3.32.( -alamat pertama. 2(*.'3.4(.(-bukan alamat pertama. 2(*.'4.32.( -bukan alamat pertama.

Ini berarti alamat yang merupakan bagian dari organisasi adala# alamat yang pertama -a.. Kita dapat membuktikan #al ini pada se%tion yang selanjutnya saat kita mamba#as penggunaan dari supernet mask.

6en!! naan S *ernet 0ask a$amat.

nt k menent kan batasan &ran!e'

&eperti yang tela# diketa#ui bersama ba#wa alamat pertama dalam superblok berpasangan dengan supernet mask memnentukan superblok -batasan alamat.. Perbandingan antara supernet mask dan de/ault mask akan memberikan jumla# dari

blok. 1ela# diketa#ui ba#wa de/ault mask memiliki jumla# angka ' sebanyak 24 bua#. Kurangkan jumla# angka ' dalam supernet mask dengan 24 bua# angka ' dalam de/ault mask maka akan diperole# jumla# blok. >onto# 5 6 &ebua# supernet mempunyai alamat pertama 2(*.'3.32.( dan supernet mask 2**.2**.245.(. !da berapa banyak blok dalam supernet ini dan berapa range dari setiap alamat? Peme%a#an 6 &upernet De/ault mask &elisi# 6 '''''''' '''''''' ''''(((( (((((((( 6 '''''''' '''''''' '''''''' (((((((( 63

9aka jumla# blok 6 23 atau 5 blok Dari 2(*.'3.32.( sampai 2(*.'3.30.(. !lamat pertama adala# 2(*.'3.32.(. !lamat terak#ir adala# 2(*.'3.30.2**. 1otal jumla# alamat adala# 5 7 2** atau 2(45 bua#.

5.( 6en!a$amatan Tan*a 2$ass


Ide pengalamatan mun%ul karena banyaknya masala# dalam pengalamatan. ,ingga pertenga#an ta#un '00($ batas alamat memuat sebua# blok alamat dalam kelas !$ B atau >. @umla# minimum alamat yang diterima untuk sebua# organisasi adala# 2*3 -%lass >. dan jumla# maksimum adala# '3$444$2'3 -%lass !.. Diantara kedua batasan tersebut sebua# organisasi bisa memiliki sebua# blok %lass B dan beberapa blok kelas >. <alau demikian pili#an yang ada masi# sangat terbatas. Pada kenyataannya bagaimana dengan sebua# bisnis ke%il yang #anya memerlukan '3 alamat? !tau yang #anya memerlukan dua alamat? &ejak ta#un '00($ Internet &ervi%e Provider -I&P. mun%ul ke permukaan. &ebua# I&P merupakan sebua# organisasi yang menyediakan pelayanan a%%ess internet untuk kepentingan per individu$ bisnis ke%il dan organisasi menenga# yang

tidak memerlukan membuat situs internet dan juga menjadi bagian dalam internet servi%e -seperti pelayanan internet utuk karyawan mereka. &ebua# I&P dapat menyediakan pelayanan ma%am ini. &ebua# I&P bisa diberi berapa blok %lass B atau %lass > dan membagi ruang alamat menjadi beberapa group alamat 2$ 4$ 5$ dan '3$ dan memberi batas untuk keperluan ruma# tangga dan bisnis ke%il. Pelanggan di#ubungkan dengan via dial up mengunakan modem$ D&2$ atau %abel modem ke I&P. <alau demikian tiap-tiap pelanggan memerlukan IP address. +ntuk mem/asilitasi evolusi ini maka dita#un '003 pemilik autoritas internet mengumumkan arsitektur baru yan disebut pengalamatan %lass yang mana akan membuat pengalamatan 1anpa >lass yang ak#irnya membuat pengalamatan %lass menjadi absolut.

B$ok #en!an 3ar"abe$ 7en!th


&eluru# ide dari pengalamatan tanpa %lass menggunakan blok dengan variabel lengt#. Dimana jumla# blok alamat adala# 2 alamat$ 4 alamat$ '25 alamat dan seterusnya. !da banyak perke%ualian yang akan diba#as se%ara ringkas$ namun se%ara umum sebua# blok memiliki batasan dari ukuran yang sangat ke%il #ingga ke ukuran yang sangat besar. Dalam arsitektur ini$ seluru# tempat dari alamat yaitu sebanyak 232 alamat dibagi kedalam beberapa blok dengan ukuran yang berbeda. &ebua# organisasi akan diberikan sebua# blok yang %o%ok untuk keperluannya. :ambar *.'3 memperli#atkan arsitektur dari pengalamatan %lass. Bandingkan dengan gambar 4.2 dalam %#apter 4.

Gambar 5.1( 3ar"abe$ 7en!th B$ok


&pa%e alamat

Blok dengan ukukran yang berbeda

Gambar 4.2 T !as tem*at a$amat )


B > D 8

5 m$ah )$amat 1a$am Seb ah B$ok


!da satu kondisi pada jumla# alamat dalam sebua# blok yaitu #arus merupakan perpangkatan dari 2 -2$ 4$ 5$ G.. uma# tangga mungkin diberi 2 alamat. Bisnis ke%il diberi '3 alamat dan perusa#aan besar diberi '(24 alamat

0em $a" )$amat


+ntuk memulai alamat$ #arusla# bisa dibagi ole# jumla# alamat tersebut. >onto# jika sebua# blok berisi 4 alamat maka alamat partema #arusla# bisa dibagi 4. jika blok memiliki kurang dari 2*3 alamat$ maka #anya perlu men%ek kembali byte sebela# kanan. @ika jumla#nya kurang dari 3*$*33 alamat$ maka perlu men%ek lagi dua alamat awal dari byte. Dan seterusnya. >onto# 0 6 =ang manaka# yang merupakan alamat pertama dari sebua# blok yang berisi '3 alamat?.. a. b. 2(*.'3.34.32 '0(.'3.42.44

%. '4.'4.33.5( d. '234*.24.*2 Peme%a#an 6

,anya dua yang memungkinkan yaitu a dan %. alamat 2(*.'3.34.32 memenu#i syarat karena 32 bisa dibagi dengan '3. !lamat '4.'4.33.5( juga memenu#i syarat karena 5( #abis dibagi '3. >onto# '( 6 =ang manaka# yang dapat menjadi alamat awal dari blok yang berisi '(24 alamat? a. b. 2(*.'3.34.32 '0(.'3.42.(

%. '4.'4.32.( d. '23.4*.24.*2 Peme%a#an 6 ,anya satu jawaban yang memenu#i syarat yaitu %. untuk men%ari jawaban maka #arus di%ari yang bisa dibagi dengan 4. byte yang paling kanan dari alamat adala# ( dan byte kedua paling kanan juga #arus bisa dibagi dengan 4 -buktikan sendiriH. ,anya alamat '4.'4.32.( yang bisa memenu#i untuk kondsi seperti ini.

0ask
@ika mengingat kembali pelajaran yang lalu$ saat sebua# organisasi diberikan sebua# blok dalam pengalamatan %lass maka organisasi tersebut #arus diberi alamat dari blok dan sebua# mask -de/ault mask.. Dalam subnetting$ ketika sebua# organisasi di%atat sebagai sebua# subblok$ maka itu berarti organisasi tersebut diberi alamat awal dan subnet mask. Dalam supernetting$ saat sebua# organisasi diberi beberapa alamat %lass >$ maka itu berarti organisasi itu diberi alamat awal dan sebua# supernet mask. Dengan menggunakan konsep yang sama dalam menangani pengalamatan %lass. Ketika sebua# organisasi diberi sebua# blok$ maka organissasi tersebut diberi alamat awal dan mask. Ini adala# dua #al merupakan rangkaian in/ormasi mende/inisikan seluru# blok. yang dapat

Notas" S$ash

9enuliskan mask 4 byte terkadang

tidakla# muda#. &eperti yang tela#

diketa#ui ba#wa mask merupakan beberapa angka ' pada sebela# kiri yang diikuti ole# beberapa ( pada sebela# kanan. +ntuk 2**.2**.2**.224 maka bisa diketa#ui ba#wa masknya memiliki 24 bua# angka '. !ngka ini dapat diikutkan pada ak#ir %lassless address. Inila# yang disebut notasi slash atau notasi CID% &Classless interdomain routing'. >ID mempunyai dua ide yaitu alamat tanpa pengkelasan -%lassless. dan routing yang senantiasa dilakukan dengan menggunakan interdomain routing. Pada %#apter 3 akan diba#as tentang routing dan konsep >ID . &ebua# bentuk alamat dalam notasi slas# akan tampak pada gambar *.'4 >atatan ba#wa sebua# mask dan sebua# slas# diikuti ole# sebua# angka dengan maksud yang sama. !ngka bit se%ara umum berada dalam setiap alamat dalam blok. :ambar *.'4 ;otasi &las#

). B. 2. 1>n
Notasi slash biasanya disebut notasi CIDR
n setela# slas# mende/inisikan jumla# dari bit adala# sama dalam setiap alamat dalam blok. 9aka jika n adala# 2( ini berarti 2( bit paling kiri identik dengan setiap alamat dengan '2 bit yang tidak sama. Dengan muda# jumla# alamat dalam blok ini dapat ditemukan dan alamat ak#ir dari in/ormasi ini.

6an<an! 6ref"= #an 6ref"=


Dua bentuk yang seringkali digunakan dalam pengalamatan %lass adala# panjang pre/i7 dan pre/i7. Pre/i7 adala# nama lain untuk bagian yang biasa pada range alamat -serupa dengan netid.. Panjang pre/i7 dalam slas# notasi disebut n.

6an<an! S f"= #an S f"=


Dua bentuk yang seringkali digunakan dalam pengalamatan alamat adala# panjang su//i7 dan su//i7. &u//i7 merupakan bagian yang bervariasi -serupa dengan #ostid.. Panjang su//i7 dalam slas# notsi adala# 32 D n. >onto# '' 6

&ebua# organisasi yang ke%il diberikan blok dengan alamat awal dan panjang pre/i7 2(*.'3.34.24"20 -dalam notasi slas#.. Berapa range dari blok? Peme%a#an 6 !lamat awal adala# 2(*.'3.34.24. untuk mengeta#ui alamt ak#ir$ maka kita menyimpan 20 bit awal dan mengganti 3 bit terak#ir dengan '. !lamat awal !lamat ak#ir 6 6 ''(('''' ((('(((( (('(('(' (((''((( ''(('''' ((('(((( (('(('(' ((('''''

1erdapat #anya 5 alamat dari blok ini. >onto# '2 6 Pen%arian range dari beberapa alamat seperti pada %onto# '' dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang lain. 9isalkan panjang dari su//i7 adala# antara 32 D 20 atau 3. jadi terdapat 23 A 5 alamat dalam blok ini. @ika alamat awalnya adala# 2(*.'3.34.24 maka alamat ak#ir adala# 2(*.'3.34.3' -24 C 4 A 3'..

6an<an! 6ref"= #an 0ask


1erdapat relasi satu satu antara sebua# mask dengan panjang pre/i7 seperti yang tampak pada table *.'. >atatan ba#wa anggota yang ber%etak tebal sebenarnya merupakan de/ault mask untuk %lass !$ B dan >. 1abel *.' Pre/i7 2engt# Mask n '25.(.(.( ' '02.(.(.( 2 224.(.(.( 3 24(.(.(.( 4 245.(.(.( * 2*2.(.(.( 3 "'4 2**.2*2.(.( "22 2**.2**.2*2.( "3( 2**.2**.2**.2*2 "'3 2**.245.(.( "2' 2**.2**.245.( "20 2**.2**.2**.245 "'2 2**.24(.(.( "2( 2**.2**.24(.( "25 2**.2**.2**.24( "'' 2**.224.(.( "'0 2**.2**.224.( "24 2**.2**.2**.224 "'( 2**.'02.(.( "'5 2**.2**.'02.( "23 2**.2**.2**.'02 "0 2**.'25.(.( "'4 2**.2**.'25.( "2* 2**.2**.2**.'25 (n Mask (n Mask (n Mask

2*4.(.(.( 4 2**.(.(.( 5

"'* "'3

2**.2*4.(.( 2**.2**.(.(

"23 "24

2**.2**.2*4.( 2**.2**.2**.(

"3' "32

2**.2**.2**.2*4 2**.2**.2**.2**

&ebua# blok dalam %lass !$ B dan > dapat dengan muda# dipresentasikan dalam notasi slas# sebagai !$ B$ >$ D"n dimana n bernilai 5 -%lass !.$ '3 -%lass B. atau > -%lass>..

0en4ar" )$amat Network


Dapatka# !lamat network -alamat pertama dalam blok. diketa#ui jika satu dari alamat dalam blok dan panjang pre/i7 diberikan? @awabannya suda# pasti ya. Panjang sebua# pre/i7 adala# mask. @ika mask tela# diketa#ui maka dengan menggunakan operasi !;D antara mask dan alamat$ maka alamat pertama bisa diketa#ui. Dengan demikian$ karena alamat berada dalam alamat tak berkelas merupakan jaminan untuk bisa berdekatan dan pre/i7 terdiri atas angka dari /i7ed bit$ maka alamat network dapat diketa#ui. &impan n bit pertama dan ganti t#e rest o/ bitnya dengan (. >onto# '3 6 Berapaka# alamat network jika sala# satu alamatnya adala# '34.'00.'4(.52"24? Peme%a#an 6 Panjang pre/i7 adala# 24 yang berarti ba#wa #arus menyimpan 24 bit pertama dan mengganti bit tersisa -*. dengan (. ke * bit #arusla# byte terak#ir. Byte terak#ir adala# ('('(('(. Penggantian * bit terak#ir menjadi ( #ingga diperole# ('(((((( atau 34. alamat network adala# '34.'00.'4(.34"24. >onto# '3 6 Berapaka# alamat network jika sala# satu alamatnya adala# '34.'00.'4(.52"24? Peme%a#an 6 Panjang pre/i7 adala# 24 yang berarti #arus menyimpan 24 bit pertama dan mengganti sisa bit -*. dengan (. !dapun * bit #anya memperngaru#i byte terak#ir.

Byte terak#ir adala# ('('(('(. :anti * bite terak#ir dengan ( maka kita akan mendapatkan ('(((((( atau 34. alamat network adala# '34.'00.'4(.34"24.

S bnett"n!
&ubnetting dapat digunakan pada pengalamatan tanpa %lass. &aat sebua# organisasi diberi blok alamat maka akan terbentuk subnet untuk mengeta#ui kebutu#annya. ;etwork administrator dapat mendesain sebua# subnet mask sebagaimana yang tela# diba#as sebelumnya pada pengalamatan tanpa pengkelasan. Disini akan tampak pro%edure yang %ukup muda#. Panjang pre/i7 -n. meningkat untuk mende/inisikan panjang dari pre/i7 subnet. &ebagai %onto#$ jika panjang pre/i7 -satu diberikan pada organisasi. adala# '4$ maka panjang pre/i7 subnet adala# dapat men%apai 2( untuk men%iptakan 5 subnet -23 A5.. >onto# '4 6 &ebua# organisasi diberi blok '3(.34.'2.34"23. organisasi ini memerlukan empat subnet. Berapakan alamat subnet dan range addresnya untuk tiap subnet? Peme%a#an 6 Panjang su//i7 adala# 3 yang berarti total jumla# alamat dalam blok adala# 34 -23.. @ika kita membuat empat bua# subnet maka tiap subnet mempunyai '3 alamat. '. Pertama kali %ari subnet pre/i7nya -subnet mask.. Diperlukan empat bua# subnet yang berarti perlu menamba#kan dua bua# ' pada pre/i7. &ubnet pre/i7 kemudian menjadi "25. 2. Batasan untuk subnet pertama adala# '3(.34.'2.34"5( sampai '3(.34.'2.40"25. 3. Batas dari subnet kedua adala# '3(.34.'2.5("25 sampai '3(.34.'2.0*"25. 4. Batas subnet ketiga adala# '3(.34.'2.03"25 sampai '3(.34.'2.'''"25. *. Batas daro subnet keempat adala# '3(.34.'2.''2"25 sampai '3(.34.'2.'24"25. >atatan ba#wa termasuk pre/i7 pada setiap alamat yang tela# dikenal. +ntuk pre/i7 utama adala# 23$ untuk pre/i7 subnet adala# 25. gambat *.'* menunjukkkan

sebua# %onto# dari sebua# site yang menggunakan blok ini dengan subnetting -#anya tampak gambar alamat subnet yang seder#ana..

Gambar 5.15 2ontoh 14

'3(.34.'2.03"25

'3(.34.'2.5("25

'3(.34.'2.34"25 S"te : 1(0.(4.12./4>2/

Ke dan dari t#e rest o/ internet

>onto# '* 6 &ebua# I&P diberikan sebua# blok alamat yang dimulai dari '0(.'((.(.("'3. I&P tersebut perlu mendistribusikan alamat ini kedalam tiga group pelanggan dengan mengikuti aturan 6 a. Kelompok pertama sebanyak 34 pelanggan dimana masing-masing mempunyai 2*3 alamat b. Kelompok kedua sebanyak '25 pelanggan dimana masing-masing mempunyai '25 alamat %. Kelompok ketiga sebanyak '25 pelanggan dimana masing-masing mempunyai 34 alamat. Desainla# subblok dan berikan notasi slas# untuk tiap subblok. >ari juga berapa alamat yang masi# mungkin setela# terbentuk alokasi ini

1(0.(4.12.112>2.

Peme%a#an 6 '. :roup ' +ntuk kelompok ini tiap-tiap pelanggan memerlukan 2*3 alamat. Ini berarti ba#wa panjang su//i7 adala# 5 -25 A 2*3.. &edangkan panjang pre/i7 adala# 32 D 5 A 24. 9aka alamatnya adala# 6 Pelanggan pertama Pelanggan kedua Pelanggan ke 34 '0(.'((.(.("24 '0(.'((.'.("24 '0(.'((.33.("24 '0(.'((.(.2**"24 '0(.'((.'.2**"24 '0(.'((.33.2**"24

1otal A 34 7 2*3 A '3$354 2. :roup 2 +ntuk kelompok ini masing-masing pelanggan memerlukan '25 alamat. Ini berarti ba#wa panjang su//i7 adala# 4 -24 A '25.. &edangkan panjang pre/i7 adala# 32 D 4 A 2*. 9aka alamatnya adala# 6 Pelanggan pertama Pelanggan kedua Pelanggan ke 34 '0(.'((.34.("2* '0(.'((.34.'25"2* '0(.'24.'25"2* '0(.'((.34.'24"2* '0(.'((.34.2**"2* '0(.'((.'24.2**"2*

1otal A '25 7 '25 A '3$354 3. :roup 3 +ntuk kelompok ini masing-masing pelanggan memerlukan 34 alamat. Ini berarti ba#wa panjang su//i7 adala# 3 -23 A 34.. &edangkan panjang pre/i7 adala# '0(.'((.'25.("23 '0(.'((.'25.34"23 '0(.'24.'02.34"23 1otal A '25 7 34 A 5$'02 @umla# alamat yang diberikan adala# 6 3*$*33 @umla# alokasi alamat adala# @umla# alamat yang tersedia 6 4($03( 6 24$*43 '0(.'((.'25.33"23 '0(.'((.'25.'24"23 '0(.'((.'*0.2**"23 32 D 3 A 23. 9aka alamatnya adala# 6 Pelanggan pertama Pelanggan kedua Pelanggan ke 34

S *ernett"n!
Dalam pengalamatan tak berkelas tidak dipelukan supernetting. &eluru# ide dari pengalamatan tak berkelas adala# untuk aplikasi konsep supernetting dalam %lass > untuk ke %lass lain. Dalam pengalamatan tanpa %las$ sebua# organisasi diberi ukuran blok yang tepat yang berarti tidak perlu melakukan supernetting. @ika sebua# organisasi diberi sebua# blok dan kemudian digunakan untuk men%ari kebutu#annya pada blok yang lebi# besar$ blok baru dapat disediakan dan blok yang asli dapat di buang.

0"!ras"
&ebua# pertanyaan mungkin mun%ul$ kapan ide pengalamatan tanpa kelas akan bisa diimplementasikan se%ara total. Di#arapkan agar setiap organisasi akan menggunakan pengalamatan tanpa %lass. )rganisasi yang tela# diberikan sebua# blok %lass baik itu %lass !$ B atau > dapat menggunakan notasi slas# -"5$ "'3$ "24. atau membuang blok mereka kemudian meminta sebua# blok dengan ukuran yang %o%ok.

2$ass$ess Inter#oma"n Ro t"n! &2I1R'


Pengalamatan tak ber%lass memberi solusi ter#adap masala# yang %ukup rumit yang timbul akibat pengalamat ber%lass. 1api #al ini menimbulkan #al yang baru. outer perlu meroute sesuai dengan arsitektur yang baru. !kan diba#as kesulitan serta solusi untuk kasus >ID ini pada %#apter 3.

5.4 -E: TER0S


>ontigous mask De/ault mask ,ostid 9ask 9asking ;etid ;on%ontigous mask &las# notation &ubnet mask >lassless Interdomain outing ->ID . &ubnetwork &u//i7 &upernet mask &upernetting Iariable D lengt# subnetting &ubnetting Pre/i7

5.5 S mmar?
&ubnetting adala# pembagian sebua# network yang besar menjadi beberapa network yang lebi# ke%il. &ubnetting menamba#kan sebua# level intermediate pengalamatan IP >lass alamat !$ B$ > dapat disubnet &ubnetid dide/inisikan sebagai p#ysi%al network 9asking adala# sebua# proses mengekstrak alamat subnetwork dari sebua# IP address &ebua# network atau subnet network merupakan #asil apliksi operasi !;D bit wise pada IP address dan mask Konsep k#usus pengalamatan dalam IP address tergantung pada subnetting &ebua# %ontigous mask -sebua# string dari ' diikuti ole# sebua# string dari ( adala# sangat direkomendasikan. Dalam subnetting variabel yang panjang$ lebi# dari satu subnet mask diaplikasikan ole# router &upernetting merupakan kombinasi dari beberapa network menjadi sebua# network yang lebi# besar Dalam pengalamatan tak ber%lass$ terdapat blok dengan panjang variabel yang tak memiliki kelas. &eluru# tempat untuk alamat dibagi kedalam beberapa blok yang berdasar pada keperluan organisasi !lamat pertama dan mask dalam pengalamatan tak ber %lass dapat mende/inisikan seluru# blok &ebua# mask dapat diekspresikan dalam nitasi slas# yang mana sebua# slas# diikuti ole# jumla# ' dalam mask. pada #irarki dalam

Anda mungkin juga menyukai