Anda di halaman 1dari 6

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Ichwan Pradana 5212105701 Ihsan Kurniawan 5212105702 Marthony Mandra 5212105703 Mirza Rahmat Suharta 5212105704 M. Fajar Budiman 5212105705

Hanung Adi Wijaya - 5211105710

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Jurusan Sistem Informasi 2014

METODE SINTETIS
PENGERTIAN

Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki pengembangan dalam sistem (Sommerville and Sawyer : 1997). Salah satu teknik elisitasi kebutuhan yaitu dengan menggunakan metode sintetis. Metode sintetis adalah suatu metode untuk mengubah kebutuhan yang belum terstruktur menjadi suatu model untuk menggambarkan karakteristik dan hubungan sistem serta memberikan petunjuk yang baik dalam mengenali kebutuhan. Metode sintetis umumnya terintegrasi pada fase lain dari siklus hidup pengembangan produk. Tujuannya adalah untuk meningkatkan komunikasi antar programmer dan klien. Alasan memilih metode sintetis dapat disebabkan karena metode ini memberikan model untuk menggambarkan fitur sistem dan interaksi serta menjelaskan persyaratan yang lebih baik daripada metode apapun. Metode inipun lebih efektif dan murah, selain itu juga sering digunakan pada tahap lain dari siklus hidup pengembangan produk (SDLC). Ciri-ciri metode sintetis jika dilihat dari kategori sebagai berikut : Stakeholder Participation Melibatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan dan sistem analis untuk mengidentifikasi kebutuhan atau persyaratan. Observable Phenomena Beberapa bagian dari proses ini didasarkan pada fenomena pengamatan. Future system knowledge Semakin besar penerapan metode ini semakin memberikan beberapa ide tentang sistem di masa depan. Hal ini merupakan salah satu keuntungan terbesar dari metode ini, karena dapat berubah dengan mengidentifikasi apa yang terbaik dan apa yang seharusnya.

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Page 1

Understanding the domain Metode ini menjadi sarana yang sangat efektif untuk memahami domain. Identifying sources of requirements Metode sintetis menghasilkan volume data yang memberikan detail tentang asal-usul dan konsekuensi dari kebutuhan lokal dan keterbatasan sumber daya. Predictive ability of unique attributes elicited Merupakan fitur yang paling penting pada metode ini yaitu kemampuan memprediksi dan menemukan atribut yang unik.

CONTOH

Beberapa contoh metode sintetis antara lain : Skenario Teknik ini disebut juga storyboard pasif, yaitu dengan menggambarkan rincian tepat dari proses saat ini dan saat yang akan datang, yang terdiri dari tindakan dan interaksi antara pengguna dan sistem. Prototipe Teknik ini disebut juga storyboard interaktif, yaitu dengan memberikan stakeholder suatu model atau sistem dengan harapan akan disampaikan pada akhir proyek. Hal ini sering digunakan untuk memperoleh dan memvalidasi persyaratan sistem. Prototipe umumnya merupakan visualisasi dan bagian-bagian yang sebenarnya dari suatu sistem. Teknik ini digunakan jika terdapat kesepakatan besar atas ketidakpastian kebutuhan, atau diperlukannya umpan balik (feedback) dari pemangku kepentingan (stakeholder). Sebuah prototipe adalah versi awal dari perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep, mencoba pilihan rancangan, dan mencari lebih jauh tentang kesalahan dan solusi yang dimungkinkan. JAD/RAD Merupakan singkatan dari Joint Application Design, yaitu sebuah teknik untuk mengembangkan kerja sama, pemahaman, dan kerja tim antara klien, pengguna, dan pengembang. JAD memiliki 2 (dua) buah tahap antara lain JAD/Plan dan JAD/Design dimana masing-masing tahap tersebut terdiri dari tiga fase yaitu penyesuaian, diskusi,

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Page 2

dan penutup. JAD dapat mengatasi masalah artikulasi, komunikasi, dan tindakan manusia selama proses elisitasi.

JAD memiliki 4 (empat) prinsip antara lain : o Memiliki kelompok yang dinamis; o Penggunaan visual aid untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman; o Melakukan perawatan yang terstruktur dam proses yang rasional; o Memiliki filosofi dokumen what you see is what you get. Teknik ini hampir mirip dengan brainstorming, perbedaannya adalah para pemangku kepentingan (stakeholder) dan pengguna (user) juga diperbolehkan untuk berpartisipasi dan berdiskusi pada desain sistem yang diusulkan. Peserta diharapkan akan mampu mengartikulasikan pengetahuan implisit. Selain itu, fasilitator kelompok mencoba untuk tidak melakukan pemaksaan kategori pada peserta, karena tidak ada jaminan bahwa para peserta benar-benar akan berbagi kategori dengan satu sama lain. Selain itu, karena peserta dapat memiliki status yang sangat berbeda dalam organisasi, ada bahaya bahwa beberapa diantaranya akan merasa sulit untuk mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan, terutama jika itu sangat tidak populer. Permintaan kontekstual (contextual inquiry) Teknik ini merupakan kombinasi dari wawancara terbuka, observasi tempat kerja, dan prototipe yang digunakan untuk desain interaktif. Appreciative Inquiry Merupakan teknik pengembangan organisasi, yang berfokus pada peningkatan hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan sebuah organisasi daripada menghilangkan hal-hal yang menjadi keburukannya. Dengan kata lain teknik ini menghargai apa yang baik dan berharga dalam situasi saat ini dengan kemungkinan dapat menemukan dan memahami cara untuk mengadakan perubahan positif untuk masa depan.

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Page 3

KELEBIHAN & KEKURANGAN

Kelebihan : Dibangun atas aspek-aspek positif dari sebuah organisasi; Menghargai kontributor sehingga dapat menambah motivasinya; Mudah melibatkan individu karena memiliki gaya bahasa yang santai dan memberikan fokus tertentu kepada individu tersebut; Sangat cocok bagi pengguna yang tidak memahami aspek teknis dari persyaratan kebutuhan perangkat lunak, karena merepresentasikan visual dari produk akhir; Merupakan metode yang paling efektif dan meyakinkan jika dibandingkan dengan metode lain. Kekurangan : Memakan waktu yang relatif lebih lama; Membutuhkan komitmen periodik.

KESIMPULAN

Dalam melakukan elisitasi kebutuhan perangkat lunak dapat menggunakan beberapa metode yang tersedia. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan metode tersebut harus dilakukan sesuai dengan pemahaman tentang sifat dari masing-masing metode, domain masalah, konteks organisasi, jenis kebutuhan sumber, dan lain sebagainya. Salah satu metode dalam elisitasi kebutuhan yaitu metode sintetis yang merupakan metode untuk mengubah kebutuhan yang belum terstruktur menjadi suatu model untuk menggambarkan karakteristik dan hubungan sistem serta memberikan petunjuk yang baik dalam mengenali kebutuhan dan bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar programmer dan klien. Metode sintetis memiliki beberapa contoh teknik antara lain skenario, prototipe, JAD/RAD, permintaan kontekstual, dan lain sebagainya. Metode ini juga memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Namun jika dibandingkan dengan beberapa metode elisitasi yang lain, metode sintetis merupakan metode yang paling efektif dan cukup meyakinkan.

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Page 4

REFERENSI

Amber, Ashfa dkk. 2011. Requirement Elicitation Methods. IEEE. Isam Al Mrayat, Osam dkk. 2013. Requirements Elicitation Techniques: Comparative Study. International Journal of Recent Development in Engineering and Technology Volume 1, Issue 3. Maiden, N. & Rugg, G. 1996. ACRE: Selecting Methods for Requirement Acquisition. IEEE, Software Engineering Journal. 11(3):183-19247. Sommerville and Sawyer. 1997. Requirements Engineering. A Good Practice. John Wiley and Sons.

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak - C

Page 5

Anda mungkin juga menyukai