Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS VCO (VIRGIN COCONUT OIL) DENGAN

BANTUAN BAKTERI YOGHURT (Lactobacillus bulgaricus)

BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh : Ketua Penelitian : Herlin Nur Fitri (1103644) Anggota : Meidita Aulia Danus (1100144) Reska Ruviandra (1105091) Radita Maulasari (1105852)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014


1

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN 1. Judul Kegiatan : Perbandingan Kualitas Dan Kuantitas Pembuatan Vco Menggunakan Jamur Saccharomyces Cerevisae Dan Bakteri Lactobacillus Bulgaricus 2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Herlin Nur Fitri b. NIM : 1103644 c. Jurusan : Pend. Biologi d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jalan Geger Kalong Girang no. 47A f. Alamat Email : herlinnf@gmail.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIDN : c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : b. Sumber lain (Sebutkan) : 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan Bandung, 18 Februari 2014 Menyetujui Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

(_______________________) NIP/NIK.

(Herlin Nur Fitri) NIM. 1103644

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Pendamping Direktur Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

Dosen

(__________________________) NIP/NIK.

(___________________) NIP/NIK.

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Usulan PKM-P .............................................................................ii Daftar Isi ......................................................................................................................iii Ringkasan ......................................................................................................................1 Bab I Pendahuluan ........................................................................................................2 a. b. c. d. e. Latar belakang ...................................................................................................2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3 Tujuan ................................................................................................................3 Luaran yang Di harapkan ...................................................................................3 Kegunaan/Manfaat .............................................................................................3

Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................................4 a. b. c. Pengertian VCO ................................................................................................4 Jamur Saccharomyces cereviseae ......................................................................6 Bakteri Lactobacillus bulgaricus .......................................................................7

Bab III Metode Penelitian ...........................................................................................10 a. b. c. d. e. Jenis Penelitian ................................................................................................10 Populasi dan Sampel ........................................................................................10 Waktu dan Tempat Penelitian ..........................................................................10 Alat dan Bahan ................................................................................................10 Langkah Kerja .................................................................................................10

Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan .............................................................................12 a. b. Jadwal Kegiatan ...............................................................................................12 Rancangan Biaya .............................................................................................12

Daftar Pustaka .............................................................................................................13 Lampiran .....................................................................................................................15 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 .......................................................................................................................6 Gambar 2 .......................................................................................................................8 DAFTAR TABEL Tabel 1 .........................................................................................................................10 Tabel 2 .........................................................................................................................10 Tabel 3 .........................................................................................................................12 Tabel 4 .........................................................................................................................12 Tabel 5 .........................................................................................................................15
3

RINGKASAN VCO merupakan minyak kelapa hasil fermentasi oleh jamur Saccharomyces cerevisae. Jamur ini merombak substrat yang berupa krim hasil santan kelapa menjadi minyak dan menghasilkan asam laktat. Selain jamur Saccharomyces cerevisae diduga bakteri Lactobacillus bulgaricus juga dapat merombak substrat krim kelapa sehingga dapat menghasilkan minyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan hasil dari fermentasi oleh jamur Saccharomyces cerevisae dan bakteri Lactobacillus bulgaricus dari segi kuantitas dan kualitas. Penelitian dilakukan dengan membuat minyak hasil fermentasi oleh jamur Saccharomyces cerevisae dan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Pemberian bibit jamur dan bakteri sebanyak 0,5% dari berat krim setelah diendapkan dan dibuang airnya. Selanjutnya didiamkan selama satu sampai dua minggu untuk menunggu hasil minyak fermentasi. Setelah didapat minyak hasil fermentasi, minyak dipanaskan dengan tujuan menghentikan proses fermentasi. Untuk menunggu hasil kualitas dari masing-masing minyak yang didapat, didiamkan selama dua bulan untuk mengetahui minyak hasil fermentasi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Buah kelapa di tingkat petani umumnya diolah menjadi kopyor. Namun dengan menurunnya harga kopyor maka pendapatan petani dari mengolah kelapa menjadi kopyor sangat rendah. Untuk mengatasi rendahnya harga kopyor, perlu dilakukan diversifikasi produk kelapa sehingga petani tidak hanya terfokus mengolah buah kelapa menjadi kopyor, tetapi juga menjadi produk lain sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka. Peningkatan pendapatan petani akan lebih nyata jika usaha diversifikasi produk dilakukan sendiri oleh petani. Salah satu produk diversifikasi dari buah kelapa yang dapat dilakukan pada tingkat petani adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil) (Elfianus, 2008). Meningkatkan nilai jual dengan pembuatan VCO umumnya dilakukan dengan proses pemanasan. Proses pemanasan yang dilakukan oleh masyarakat umumnya tidak efisien karena membutuhkan tenaga yang besar, selain itu vco yang dihasilkan berwarna kekuning-kuningan dan diperoleh hasil samping padatan coklat kehitamhitaman yang sebagian besar merupakan protein kelapa yang sudah terdenaturasi. Namun dewasa ini pembuatan VCO telah dikembangkan melalui proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme berupa bakteri dan jamur. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Husmaini (2011), pembuatan vco dilakukan dengan bantuan ragi roti yang biasa di jual dipasaran. Ragi roti tersebut mengandung jamur Saccharomyces cerevisae sehingga dalam pembuatan vco akan mengalami proses fermentasi untuk menghasilkan vco yang berwarna bening. Bedasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya maka kami terdorong untuk membuat penelitian tentang pembuatan vco dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut dipilih karena memiliki metabolism yang mirip dengan Saccharomyces cerevisae yaitu dapat memecah karbohidrat yang terkandung pada buah kelapa. Pada saat proses fermentasi, karbohidrat akan di metabolisme sehingga memisahkan minyak dari substratnya.Maka dari itu kami melakukan penelitian ini untuk membandingkan hasil yang berupa kualitas (mencakup warna, aroma, dan viskositas) dan kuantitas (jumlah minyak yang dihasilkan) VCO yang dihasilkan dari jamur Saccharomyces cerevisae dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengaruh jamur Saccharomyces cerevisae terhadap pembuatan VCO ? 2. Bagaimana pengaruh bakteri Lactobacillus bulgaricus terhadap pembutan VCO ? 3. Bagaimana perbandingan kualitas dan kuantitas pembuatan VCO yang menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisae dan Lactobacillus bulgaricus ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jamur Saccharomyces cerevisae dalam pembuatan VCO. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam pembuatan VCO. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian perbedaan bakteri terhadap kualitas dan kuantitas VCO serta untuk mengetahui mikroorganisme mana yang menghasilkan VCO paling baik. D. LUARAN YANG DI HARAPKAN Luaran yang diharapkan adalah artikel ilmiah mengenai mikroorganisme yang paling baik untuk menghasilkan VCO dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta produk VCO dengan kualitas dan kuantitas yang baik. E. KEGUNAAN atau MANFAAT 1. Untuk memberitahu kepada masyarakat cara pembuatan VCO yang efisien. 2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pembuatan VCO yang efisien menggunakan bakteri dan jamur yang akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian VCO Buah kelapa di tingkat petani umumnya diolah menjadi kopyor. Namun dengan menurunnya harga kopyor maka pendapatan petani dari mengolah kelapa menjadi kopyor sangat rendah. Untuk mengatasi rendahnya harga kopyor, perlu dilakukan diversifikasi produk kelapa sehingga petani tidak hanya terfokus mengolah buah kelapa menjadi kopyor, tetapi juga menjadi produk lain sehingga akan meningkatkan pendapatan mereka. Peningkatan pendapatan petani akan lebih nyata jika usaha diversifikasi produk dilakukan sendiri oleh petani. Salah satu produk diversifikasi dari buah kelapa yang dapat dilakukan pada tingkat petani adalah minyak kelapa murni (virgin coconut oil) (Elfianus, 2008). Menurut Elfianus (2008) VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar air dan asam lemak bebas rendah, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Minyak kelapa murni diyakini memiliki sejumlah khasiat untuk menjaga kesehatan manusia seperti mengurangi gejala salah cerna makanan, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan membantu pencegahan infeksi bakteri, virus serta jamur. Minyak kelapa murni (VCO) dipercaya mengandung antioksidan dan vitamin E yang bisa membantu mencegah penyakit kanker. Minyak ini juga diyakini baik untuk menjaga kesehatan kulit agar tetap lembut dan halus serta mengurangi resiko terkena kanker kulit. Pengolahan VCO dapat dilakukan dalam skala rumah tangga terutama oleh para petani. Dengan metode sederhana, alat dan investasi yang terjangkau oleh petani, hasil olahan dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi dengan prospek pasar yang cukup menjanjikan, sehingga diharapkan pengolahan ini dapat meningkatkan pendapatan petani. Teknologi untuk memproduksi VCO sangatlah beragam. Salah satunya adalah dengan pengolahan cara basah atau fermentasi, tanpa pemanasan dan enzimatis atau bahan pembantu kimia (Admin,2013).

Asam Lemak yang terkandung dalam Minyak VCO/Virgin Coconut Oil berbeda dengan asam lemak berantai panjang (LCFA-long chain fatty acid). VCO yang mengandung 92% asam lemak rantai sedang ini bisa terus diserap melalui dinding usus sesampainya di saluran cerna, proses ini lebih cepat karena tanpa melalui proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya langsung dipasok masuk kedalam aliran darah dan langsung dibawa kedalam organ hati untuk dimetabolisir. Didalam hati VCO diproses menjadi energi saja, bukan kolesterol dan timbunan lemak, energi tersebut digunakan untuk meningkatkan fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan jaringan tubuh. MCFA dalam VCO ini juga dimiliki oleh ASI (Air Susu Ibu) yang merupakan makanan kaya gizi. Karena itulah VCO sangat baik untuk dikonsumsi oleh siapapun mulai dari Bayi, Anak, Remaja, Orang Dewasa Ibu Hamil atau menyusui sampai yang sudah lanjut usia. Virgin Coconut Oil tidak menghasilkan asam lemak trans dan radikal bebas yang bersifat toksik dan karsinogenik yang berbahaya. Di dalam alur proses pencernaan minyak VCO di metabolisir menghasilkan energi saja, tidak ada kolesterol dan juga tidak ada timbunan sisa lemak, dengan demikian VCO lebih aman dan bermanfaat untuk di konsumsi dibandingkan minyak lain. Minyak merupakan zat makanan yang berperan penting untuk menjaga kesehatan, jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein minyak adalah merupakan sumber energi yang lebih efisien. Lebih daripada itu, kandungan Minyak VCO mampu meningkatkan daya tahan tubuh menjadi lebih optimal, karena Virgin Conut Oil (VCO) mampu langsung diserap oleh tubuh dan langsung diubahkan menjadi energi, sehingga secara otomatis membuat sistem kekebalan tubuh menjadi berfungsi secara sempurna. Dengan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi optimal maka konsumen tidak akan mudah terserang penyakit, dan hal ini tentu saja lebih menguntungkan dibandingkan apabila konsumen harus berobat karena sakit. Minyak Kelapa Murni / Minyak VCO memiliki karakteristik yang luar biasa. Kandungan MCFA-nya merupakan asam lemak esential bagi pemenuhan nutrisi tubuh (Any, 2013). VCO kaya akan protein, enzim, omega, Lactobacillus fermentum dan

Saccharomycess cereviseae. VCO ini mengandung asam laurat 51%, kaprilat 8.9%, kaprat 7% disamping itu juga mengandung omega 3 (4%), 6 dan 9 serta vitamin A, D, E,K dan tiga jenis phytohormon dalam jumlah yang cukup tinggi. VCO merupakan minyak dan lemak makan yang dihasilkan tanpa mengubah sifat
8

fisiko kimia minyak. VCO merupakan minyak kelapa yang memiliki kandungan asam laurat dan vitamin E yang tinggi, selain itu minyak kelapa memiliki susunan molekul yang kecil sehingga mudah diserap serta memberikan tekstur yang lembut dan halus pada kulit (Purwati, 2012). Menurut Suhirman (2004) dalam Purwati (2012) menyatakan bahwa asam laurat (C-12) bersifat anti bakteri lebih kuat dibandingkan kaprilat (C-8), kaprat (C-10) dan miristat (C-14). Sedangkan Andi (2005) dalam Purwati (2012) menambahkan bahwa asam laurat menghancurkan dinding sel mikroba bakteri dan virus yang terdiri dari lipid, kandungan lipid dihancurkan maka dinding selnya hancur, isi sel keluar sehingga mikroba mati. Asam lemak jenuh rantai menengah dapat diubah menjadi monolaurat, monokaprilat, dan monokaprat yang berfungsi sebagai antimikroba. Salah satu bakteri patogen yang terdapat pada kulit adalah Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab intoksitasi dan sering terdapat pada poripori dan permukaan kulit sehingga dapat pula menjadi penyebab terjadinya berbagai macam infeksi seperti jerawat, bisul, pneumonia, dan lainnya. Menurut Soebagio, Sriwidodo dan Anggraini (2009) dalam Purwati (2012 )penggunaan minyak 30 % dari jumlah air yang digunakan pada pembuatan sabun cair dapat menghasilkan sabun yang dapat melembabkan dan menghaluskan kulit yang kering. B. Jamur Saccharomyces cereviseae Saccharomyches cerevisiae adalah organisme eukariot yang tergolong dalam jenis khamir. Morfologinya yaitu berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur dan membentuk blastopora.

Gambar 1. Saccharomyches cerevisiae (Jean-Michael, 2005)


9

Saccharomyches cerevisiae berkembang biak dengan cara membelah diri melalui budding cell. Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel. Koloni organisme ini berbentuk bulat, warna kuning muda, permukaan berkilau, licin, tekstur lunak dan memiliki sel bulat dengan askospora 1-8 buah (Nikon, 2004 ; Landecker, 1972 ; Lodder, 1970) . Taksonomi Saccharomyces spp. menurut Sanger (2004), sebagai berikut : Super Kingdom : Eukaryota Phyllum : Fungi Subphyllum : Ascomycota Classis : Saccharomycetes Ordo : Saccharomycetales Familia : Saccharomycetaceae Genus : Saccharomyces Species : Saccharomyches cerevisiae Khamir dapat berkembang biak dalam gula sederhana seperti glukosa, maupun gula kompleks disakarida yaitu sukrosa (MARX, 1991). Selain itu untuk menunjang kebutuhan hidup diperlukan oksigen, karbohidrat, dan nitrogen. Pada uji fermentasi gula-gula mempunyai reaksi positif pada gula dekstrosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, raffinosa, trehalosa, dan negatif pada gula laktosa (LODDER, 1970). Saccharomyches cerevisiae dapat menghasilkan enzim-enzim yang dilepaskan ke lingkungan sekitarnya untuk menghancurkan substrat tempat tumbuhnya menjadi senyawa-senyawa organik yang dapat larut. Enzim-enzim yang dihasilkan akan membantu terjadinya proses fermentasi. Subtrat yang dihancurkan ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat didalam endosperm biji kelapa. Minyak umumnya dapat berikatan dengan karbohidrat dan protein. Dengan dihancurkannya karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan Saccharomyces sp, maka minyak maupun protein masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di permukaan karena memiliki berat jenis yang lebih ringan, sedangkan proteinnya akan mengendap (Febrian,Chandra, dkk., 2011). C. Bakteri Lactobacillus bulgaricus Lactobacillus bulgaricus merupakan sejenis mikroba yang memakan laktosa dan mengeluarkan asam laktat. Asam laktat tersebut sekaligus mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa ( gula susu) sehingga orang yang tidak tolern terhadap susu murni dapat mengkonsumsi yoghurt tanpa mendapat masalah kesehatan.
10

Sehingga susu bisa dikonsumsi oleh orang yang intoleran terhadap susu murni. Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu BAL yang digunakan sebagai starter kultur untuk susu fermentasi. Bakteri ini dapat ditemukan didalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupaan sebagian kecil dari flora usus. Lactobacillus bulgaricus tersebar luas di lingkungan, dalam tubuh hewan, produk makanan, dll namun tidak bersifat patogen (Feliatra et al., 2004) Lactobacillus bulgaricus bersifat termodurik ( hidup pada suhu pasteurisasi 63-750 C). bakteri ini merupakan isolat dari yoguhrt komersia bersifat membentuk lendir. Lactobacillus bulgaricus berbentuk batng dengan ukuran sel berukurn 0,50,8 m X 2,0-9,0 m. Merupakan bakteri gram positif, bersifat anaerob fakultatif, tidak terbentuk spora dan non motil. Pada susu, bakteri ini membentu rantai pendek yang terdii dari 3-4 sel. Memiliki suhu optimum pertumbuhannya yaitu sekitar 37-450 C. Bersifat homofermentatif dengan menghasilkan asam laktat sebesar 1,7-2,1 % pada susu. Kondisi optimum untuk pertumbuhannya adalah sedikit asam atau sekitar pH 5,5 (Dwiari et al., 2008). Pertumbuhan Lactobacillus bulgaricus optimal pada suhu 37 oC dengan fase adaptasi (lag phase) pada 0 - 2 jam, fase eksponensial 2 14 jam dan mulai mencapai fase stasioner pada 14 jam inkubasi dengan jumlah total Lactobacillus bulgaricus mencapai 4,9 x 109 pada 16 jam inkubasi (Malaka, 2007).

Gambar 2. Bakteri Lactobacillus bulgaricus Sumber : Malaka, 2007 Klasifikasi dari Lactobacillus bulgaricus menurut Weiss et al. (1984) dalam Malaka (2007) : Kingdom Divisio Classis : Bacteria : Fimicules : Bacilli
11

Ordo : Lactobacillales Familia : Lactobacillaceae Genus : Lactobacillus Species : Lactobacillus delbrueckii Subspecies : Lactobacillus delbrueckii Subsp. Bulgaricus Bakteri Lactobacillus bulgaricus ini sering digunakan untuk proses fermentasi. Proses fermentasi sering didefinisikan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh manusia untuk memperoleh produk yang berguna, dimana terjadi pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerob. Penguraian dari kompleks menjadi sederhana dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan energi (Perry, 1999). Sesuai dengan teori tersebut, Bakteri Lactobacillus bulgaricus dapat memecah karbohidrat sehingga kemungkinan Lactobacillus bulgaricus ini akan memecah senyawa karbohidrat yang terdapat didalam endosperm biji kelapa. Ketika karbohidrat telah terpecah maka minyak dan protein yang berikatan akan terlepas dan berpisah sesuia dengan massa jenisnya.

12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Krim santan diberi perlakuan dengan jamur pada ragi roti (Saccharomyces cereviseae) dan bakteri pada yoghurt (Lactobacillus bulgaricus) dengan tiga kali replikasi. B. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini yaitu pohon kelapa yang berada di daerah Subang. Sampel yang digunakan adalah buah kelapa yang sudah tua. Buah kelapa tersebut akan menghasilkan krim santan. Bakteri pada yoghurt (Lactobacillus bulgaricus) dan jamur pada ragi roti (Saccharomyces cerevisae) yang dikultur dari bibit yoghurt dan ragi roti yang sudah tersedia dipasaran. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini di mulai pada Desember 2014 sampai dengan Februari 2015 yang dilaksanakan di di laboratorium Mikrobiologi FPMIPA UPI. D. Alat dan Bahan 1. Alat Tabel 1. Daftar alat yang digunakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Alat Laboratorium Autoclave Batang pengaduk kaca Beaker glass Blender Botol semprot Cawan petri Colony counter Corong Gelas ukur Jarum Inokulasi Labu Erlenmeyer Lampu spirtus Pinset Pipet tetes Rak tabung reaksi Spatula Tabung reaksi Timbangan mekanik pH meter Baskom Spesifikasi HL36AE GMC Normax 12x100mm SIBATA Pyrex 100 ml Pyrex 100 ml Pyrex 13x150 mm HF 300 Universal Jumlah 1 Buah 1 Buah 5 Buah 1 Buah 1 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 10 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 10 Buah 1 Buah 1 Buah 5 Buah 1 Buah 1 kotak 2 buah
13

2. Bahan Tabel 2. Daftar Bahan yang digunakan No Nama bahan 1 Alkohol 70% 2 Kertas HVS 3 Akuades 4 Pepton 5 Agar 6 Beef ekstrak 7 H2O 8 Kain kasa 9 Kapas 10 Plastik anti panas 11 Spirtus 12 Sumbat kapas 13 Sarung tangan karet 14 Kelapa 15 Ragi roti 16 Yoghurt plain E. Langkah Kerja 1. Tahap Persiapan Alat dan bahan disiapkan sesuai dengan keperluan yang akan digunakan. Kulit kelapa yang berwarna coklat dihilangkan hal ini bertujuan agar minyak yang nanti akan dihasilkan jernih, selanjutnya kelapa diparut halus. Spesifikasi Gasindo Dari daerah Subang Merk Fermipan Merk Cimory Jumlah 50 ml 100 lembar 5 liter 10 g 30 g 15 gam 2 liter 5 gulung 1 bungkus 2 bungkus 1 liter 50 buah 2 pasang 3 5 3

2. Tahap Penelitian a. Pembuatan santan Pada percobaan ini,dibagi kedalam dua kelompok. Kelompok A VCO yang difermentasi oleh Saccharomyces cerevicae dan kelompok B VCO yang difermentasi oleh Lactobacillus bulgaricus. Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu 50-600C) masing-masing sebanyak dua liter, kemudian diperas hingga diperoleh santan sebanyak 2, 5 liter. Santan yang diperoleh dimasukkan ke dalam stoples yang telah dihubungkan dengan slang plastik pada bagian dasarnya. Toples yang telah bersisi santan dengan ditutup dengan kertas agar tidak banyak terkontaminasi, kemudian disimpan selama 6-12 jam agar terjadi pemisahan antara air dengan krim santannya. b. Fermentasi

14

Setelah air dan krim santan tampak terpisah, air yang terpisah dibuang melalui selang pada bagian dasar toples, sehingga tertinggal di dalam stoples hanya krim santannya saja. Krim santan yang diperoleh dari percobaan kelompok A dan kelompok B ditimbang selanjutnya tambahkan ragi roti pada kelompok A dan plan yoghurt pada kelompok B sebanyak o,5% dari berat krim santan

tersebut dan aduk-aduklah hingga merata. Krim yang telah diberi ragi ditutup dan disimpan di dalam ruang inkubasi dengan suhu 300C selama 5 hari. c. Pemanasan Selama inkubasi ini proses fermentasi oleh ragi dan bakteri akan berlangsung. Setelah masa inkubasi mencapai 5 hari, minyak yang terbentuk akan tampak berada di permukaan. Minyak tersebut dipisahkan dari bahan-bahan lain yang mengendap di bawahnya, kemudian dipanaskan selama 10-40 menit.

3. Analisis Data Untuk menganalisis penelitian ini digunakan tes organoleptik yaitu tes yang menggunakan alat indera untuk menguji kualitas yang berupa aroma, viskositas, dan warna.

4. Rancangan Alur Penelitian Persiapan penelitian

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian disiapkan dan disterilisasi

Persiapan bahan Krim Santan

Buah kelapa yang sudah tua

Dibuat santan lalu tunggu hingga membuat 2 lapisan

Penelitian

Analisis data

Kesimpulan dan laporan penelitian dibuat

Krim Santan di campurkan dengan Saccharomyces cereviseae dan Lactobacillus bulgaricus


15

Bagan 1. Alur Penelitian BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Jadwal Kegiatan Waktu pelaksanaan : Desember 2014 Februari 2015 Lokasi Penelitian : Laboratorium Mikrobiologi FPMIPA UPI Bandung Tabel 3. Jadwal Kegiatan No. 1. 2. Nama Kegiatan Studi Literatur Pembuatan Pengajuan 3. 4. 5. 6. 7. Persiapan alat bahan Pembuatan VCO Tes organoleptik Analisis Data Pembuatan laporan Proposal Bulan ke -1 1 2 3 4 Bulan ke -2 1 2 3 4 1 Bulan ke -3 2 3 4

B. Rancangan Biaya Tabel 4. Rancangan Biaya No. 1 2 3 4 Total Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang Bahan habis pakai Perjalanan Lain-lain Biaya Rp 2.580.000,00 Rp 740.000,00 Rp 2.200.000,00 Rp 870.000,00 Rp 6.090.000,00

16

I. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2013. Cara Membuat VCO. [online] tersedia : http://vco-id.com/caramembuat-vco-virgin-coconut-oil/ diakses pada tanggal [17 Februari 2014] Any. 2013. Manfaat dan Khasiat VCO. [online] tersedia :

http://www.vcosemeru.com/?Manfaat_dan_Khasiat_VCO diakses pada tanggal [17 Februari 2014] Dwiari et al. (2008). Teknologi Pangan Jilid 2. Jakarta: Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajer dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Elfianus, Goniwala. 2008. Teknik Pengolahan Virgin Coconut Oil Menggunakan Ragi Tape. Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 2, 2008. Febrian, chandra, dkk. (2011). Laporan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil). [Online]. Tersedia: parkyongyoo.files.wordpress.com/2012/.../pembuatan-virginoil-vco.do. [17 Februari 2014] Feliatra et al. (2004). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur Indonesia 6(2): 75-80 Husmaini, dkk.. 2011. Growth and Survival of Lactic Acid Bacteria Isolated from Byproduct of Virgin Coconut Oil as Probiotic Candidate for Poultry. International Journal of Poultry Science 4(10) : 309-314 Landecker, E.M . 1972 . Fundamental of the Fungi . Prentice Hall Inc . NewYork University. NewYork . USA . pp . 59-61 Lodder, J . 1970 . The Yeast : A Taxonomic Study Second Revised and Enlarged Edition . The Netherland, Northolland Publishing Co ., Amsterdam . Marx jean, L . 1991 . Revolusi Bioteknologi . Terjemahan : WILDER YATIM . Edisi I, Cetakan l, kota : Jakarta. Yayasan Obor Indonesia : 69-73. Malaka R. (2007). Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu. Citra Emulsi Nikon . 2004 . Saccharomyeces Yeast Cells : Nikon Microscopy . Phase Contrast lmageGaIlery .http//w ww .microscopyu .com/galleries/pliasecontrast/sacc

haromvcessmall .html (15 Juni 2004) Perry. (1999). Perrys Chemical Engineers Handbook. Amerika Purwati, Endang, dkk.. 2012. Susu Kambing Virgin Coconut Oil Dapat Meningkatkan Kesehatan Kulit Melalui pH dan Bakteri Baik (Bakteri Asam Laktat) serta
17

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Sanger . 2004. Peptidase of Saccharomyces cerevisae. http //merops . Sanger.ac. Uk/speccards/peptidase/spOO 0895 .htm [17 Februari 2014]

18

J. LAMPIRAN 1. Lampiran Anggaran Biaya Tabel 5. Uraian Rancangan Biaya Uraian


Peralatan penunjang pkm : Alat Tulis Kantor Flashdisk 8 GB Merk HP Gelas ukur pyrex Waskom Timbangan kue Thermometer Botol Saringan Bahan penelitian : Kelapa Ragi roti Aquades Yoghurt plain merk cimory Kertas HVS Sinar Dunia 80 Gr Tinta Printer (Refill) Perjalanan : Konsumsi rapat panitia peneliti Pulsa Handphone (Komunikasi) Perjalanan membeli bahan dan alat-alat Lain-lain : Pembuatan banner dan poster Total

Jumlah
1 4 5 4 1 2 10 4 3 5 5 3 1 5 5 4 2

Satuan
set Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Kilogram Sachet Liter Liter Rim Buah Kali Org Kali

Nominal
Rp.200.000 Rp.100.000 Rp.150.000 Rp.50.000 Rp.450.000 Rp.50.000 Rp.10.000 Rp 20,000 Rp.50.000 Rp.10.000 Rp.5000 Rp.100.000 Rp.40.000 Rp.35.000 Rp.200.000 Rp.100.000 Rp 400.000,00

Jumlah
Rp.200.000 Rp.400.000 Rp.750.000 Rp.200.000 Rp.450.000 Rp.100.000 Rp. 100.000 Rp.80.000 Rp.150.000 Rp.50.000 Rp.25.000 Rp.300.000 Rp.40.000 Rp.175.000 Rp.1.000.000 Rp.400.000 Rp 800.000,00

Buah

Rp 435.000,00

Rp 870.000,00 Rp 6.090.000,00

2. Biodata Peneliti a. Biodata Ketua Nama Lengkap : Herlin Nur Fitri

Tempat, tanggal lahir : Sumedang, 5 April 1992 Jenis Kelamin Fakultas Jurusan/Angkatan Email : Perempuan : FPMIPA : Pend. Biologi/2011 : herlinnf@gmail.com
_____________________

Herlin Nur Fitri (1103644)


19

b. Biodata Anggota Nama Lengkap : Meidita Aulia Danus

Tempat, tanggal lahir : Bekasi, 15 Mei 1994 Jenis Kelamin Fakultas Jurusan/Angkatan Email : Perempuan : FPMIPA : Pend. Biologi/2011 : meidita.aulia@student.upi.edu
_____________________

Meidita Aulia Danus (1100144)

Nama Lengkap

: Radita Maulasari

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 9 Desember 1993 Jenis Kelamin Fakultas Jurusan/Angkatan Email : Perempuan : FPMIPA : Pend. Biologi/2011 : radita.maulasari@student.upi.edu
_____________________

Radita Maulasari (1105852)

Nama Lengkap

: Reska Ruviandra

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 6 April 1994 Jenis Kelamin Fakultas Jurusan/Angkatan Email : Perempuan : FPMIPA : Pend. Biologi/2011 : reskaruviandra@gmail.com
_____________________

Reska Ruviandra (1105091)

20

Anda mungkin juga menyukai