Anda di halaman 1dari 31

dr. Nuraiza Meutia, M.

Biomed BAGIAN FISIOLOGI FK USU

Semua

sel tubuh mempunyai potensial membran yang disebabkan perbedaan distribusi ion Na, K & anion . Saraf & otot adalah jaringan yg dapat tereksitasi, Sel-selnya mampu mengalami perubahan potensial membran yg cepat untuk sementara waktu.

Potential Membran = perbedaan voltase listrik pada membran plasma suatu sel , disebabkan perbedaan konsentrasi ion yg dipertahankan oleh protein-protein pada membran. Membrane structure phospholipids integral proteins form channels

2 Jenis kanal ion : 1. Leakage channels (non-gated or passive channels)


Selalu terbuka

2.

Gated channels
Terbuka/menutup bergantung stimulus.

1. chemically gated peka terhadap senyawa hormon, neurotransmiter & ion (e.g,. H+, Ca2+) 2. voltage gated peka terhadap perubahan potensial membran 3. mechanically gated peka thd stimulus mekanis (vibration, pressure, stretch; e.g., stretch or touch receptors)

beda potensial sebesar 70 mV pada membran dalam kondisi istirahat. Ini terjadi akibat perbedaan konsentrasi Na+, K+, Cl, dan protein anions (A) intra dan ekstrasel
Suatu Perbedaan konsentrasi Ion terjadi karena: Berbedanya permeabilitas neurilemma terhadap Na+

and K+ Kerja aktif pompa sodium-potassium .

Intracellular environment different from extracellular environment in ionic composition

Outside: more Na+, Cl-

Inside: more K+, protein (anion)

Negative inside compared to outside; RMP = -70 mV

Merupakan alat transport aktif (butuh energi)


Diffusion Diffusion

Memindahkan : 3 Na+ out of cell; 2 K+ into cell

sets up and maintains ion gradients necessary for diffusion

Perubahan dapat berupa 3 event :


Depolarization bagian dalam membran

berkurang kenegativannya. Potensial meningkat menuju nol. Repolarization potensial membran kembali ke nilai potensial istirahat. Hyperpolarization bagian dalam membran menjadi lebih negatif daripada keadaan istirahat

Fluktuasi

potensial yang terjadi berfungsi sebagai sinyal listrik, 2 bentuk dasar :

Memiliki

Potensial berjenjang (graded potential), berfungsi

sebagai sinyal jarak dekat. Potensial aksi (action potential), menjadi sinyal utk jarak jauh.

1. Graded potential : Short-lived, perubahan lokal potential membran Decrease in intensity with distance Besarnya potensial bergantung kekuatan stimulus yg diberikan graded potential yang cukup besar (mencapai threshold/ambang) dapat menginisiasi action potential

Arus

yang terjadi segera menghilang akibat kebocoran membran plasma. Can only travel over short distances

potensial

membran berubah dari -70 mV ke +30 mV, then back to -70 mV Hukum all-or-none :
Potensial aksi dimulai & terjadi, atau tidak sama

sekali. continues once started


Menjalar

di sepanjang membran sel peka rangsang / excitable cells (neuron dan otot)
Disebut impuls saraf bila berjalan sepanjang akson.

Memungkinkan

komunikasi jarak jauh Penjalaran satu arah dari asal stimulasi Memiliki komponen depolarisasi, repolarisasi dan undershoot (hyperpolarisasi)
depolarization: -70 mV to +30 mV

Akibat adanya influx Na+ repolarization: +30 mV to -70 mV Akibat adanya efflux K+ undershoot (hyperpolarization): -70 mV to -90mV Perindahan kalium berlanjut.

Potensial

aksi (AP) melalui akson sebagai suatu impulse 2 jenis conduction:


continuous

saltatory

AP

melompat dari satu node of Ranvier ke node berikutnya Terjadai pada serat yang memiliki myelin Hemat ATP (Na+/K+ pump hanya digunakan pada nodes) faster

Semua

bentuk AP adalah sama dan tidak bergantung intensitas stimulus. Stimulus yang kuat menghasilkan AP lebih sering. Susunan saraf pusat menterjemahkan kuatnya stimulus dengan membaca frekuensi impuls yang di transmisikan

arrows stimulus applied Downward arrows stimulus stopped Length of arrows strength of stimulus Action potentials vertical lines
Upward

Figure 11.14

1. 2.

Fiber diameter
larger (thicker) is faster (because of lower

resistance)

Degree of myelination
myelinated fibers are quicker because of

saltatory conduction

1. 2.

temperature
warmer goes faster
colder goes slower

pH
pH < 7.35 (H+ meningkat) decreased

excitability (depression) pH > 7.45 (H+ berkurang) increased excitability

3. inhibitory chemicals menurunkan permeabilitas membran terhadap Na+ (harder to depolarize)


alcohol, sedatives, anesthetics

4. excitatory chemicals mempermudah depolarization


caffeine, nicotine

5. Ca2+ levels
Ca2+ berkurang increases excitability Ca2+ banyak decreases excitability

Hubungan

antar neuron , dimana informasi disampaikan dari satu neuron (presynaptic neuron) ke neuron lain (postsynaptic neuron) antara neuron dengan efektor (otot atau kelenjar) :
neuromuscular junction (NMJ)

Hubungan

neuron ke otot neuroglandular junction (NGJ) neuron ke kelenjar.

one

presynaptic neuron goes to one postsynaptic neuron; e.g., simple reflex arc presynaptic

synapses

postsynaptic

axonal

terminal dari presynaptic neuron melepaskan neurotransmitter (NT)

postsynaptic

membrane (pada neuron atau efektor) memiliki reseptor yg mampu mengenali NT

1. impuls saraf sampai di axon terminal, depolarisasi membuka voltage-gated Na+ dan Ca2+ channels di presynaptic membrane --> Ca2+ masuk ke sel saraf 2.masuknya Ca2+ ke dalam sel memindahkan vesikel ke tepi melepaskan NT ke dalam synaptic cleft

3. NT berdifusi melintasi celah sinap 4. NT berikatan pada receptor di postsynpatic membrane 5. Kanal ion terbuka di postsynpatic membrane , melewatkan ion masuk.

32

Selesai BIOLISTRIK

Anda mungkin juga menyukai