Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapiberharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberikan perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005). Kehamilan merupakan tantangan perkembangan yang harus dihadapi seluruh keluarga, daripasangan suami-istri hingga anggota keluarga yang lain. Masa kehamilan banyak disertaitekanan dan ancaman, khususnya bagi calon ibu.,seperti perubahan citra tubuh, perubahan hormonal, bahkan ketidaknyamanan di berbagai aspek fisiologis dan psikologis. Oleh karenaitu, seluruh anggota keluarga harus dapat beradaptasi terhadap kehamilan in danmenginterpretasikannya 2005). Wanita hamil menghadapi kurun waktu 9 bulan masa kehamilan untuk mulaiberadaptasi terhadap perannya sebagai seorang ibu. Hal tersebut bukanlah suatu hal yangmudah, terutama apabila itu merupakan kehamilan pertama. Langkah awal calon ibu dalamberadaptasi dengan terhadap peran sebagai ibu ialah menerima ide kehamilan danmengasimilasi status hamil ke dalam gaya hidup wanita tersebut (Lederman, 1984 dalamBobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005). Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi di negara kita yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan kesehatan Indonesia, 2002/2003) dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Asuhan pada kehamilan normal ini diperlukan karena berdasarkan kebutuhan masing-masing (Grossman, Eichler,Winckoff, 1980 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen,

masa ini adalah masa kritis pada ibu hamil disebabkan adanya komplikasi pada kehamilan (Syaifudin, 2001 : hal 87). Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua safe motherhood cukup baik yaitu 87% pada tahun 1997, namun mutunya perlu ditingkatkan terus (Saifudin, 2001). Diharapkan dengan program kesehatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis tanpa adanya penyulit atau komplikasi. Jika semua kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian karena komplikasi selama kehamilan dapat berkurang dengan kehamilan secara fisiologis, diharapkan ibu mengerti tentang perubahan fisiologis kehamilan. Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Walaupun kebanyakan wanita merangkul perubahan khamilan, beberapa mulai mersa kehilangan kontrol atas tubuh mereka. Pada wanita dengan riwayat makan teratur, kehamilan dapat berupa pengalaman yang menakutkan atau membebaskan. Hal ini dapat memperburuk akar penyebab gangguan tersebut, dan kesehatan janin dapat menderita jika wanita mencoba untuk menurunkan berat badan dengan makan lebih sedikit. Sebaliknya, mereka 9 bulan kehamilan dapat terobsesi dengan citra tubuh dan pilihan makanan. Dalam kasus yang sangat jarang, kehamilan dapat memicu anoreksia (Smith 2000). Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatanuntuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakityang mungkin terjadi selama hamil muda. (Kusmiyati, 2008) Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran abdomen secara keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan tidak percaya diri. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil yang akan mempengaruhi persepsi dan sikapnya akan citra tubuhnya selama kehamilan. .(Lynda Juall, 2006).

Salmawati (2002) mahasiswa FIK UI mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Perubahan Fisiologis Pada Bentuk Tubuh Selama Kehamilan Terhadap Respon Emosional Ibu Hamil Primigravida di Poli kebidanan RSCM Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan bermakna antara perubahan fisiologis pada bentuk tubuh selama kehamilan terhadap respon emosional ibu hamil. Peneliti melakukan studi pendahuluan dengan mewawancarai 10 orang ibu primigravida yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Jagarkarsa dan didapatkan hasil bahwa 6 orang (60%) ibu yang tidak mengerti perubahan fisiologis selama kehamilan seperti terjadinya perubahan pada kulit ibu yaitu timbulnya garis kecoklatan pada daerah dahi, tulang pipi dan leher (cloasma), timbulnya garis kecoklatan mulai dari umbilicus sampai tulang pubis (linea nigra), timbulnya garis-garis diperut (striae gravidarum), pembesaran perut yang terjadi tiap trimester, perubahan payudara selama kehamilan, mengeluh kurang percaya diri selama kehamilan, merasa cemas& khawatir tubuh tidak akan kembali kebentuk semula, merasa tidak nyaman selama kehamilan dan 4 orang (40%) ibu mengerti perubahan fisiologis selama kehamilan. seperti terjadinya perubahan pada kulit ibu yaitu timbulnya garis kecoklatan pada daerah dahi, tulang pipi dan leher (cloasma), timbulnya garis kecoklatan mulai dari umbilicus sampai tulang pubis (linea nigra), timbulnya garis-garis diperut (striae gravidarum), pembesaran perut yang terjadi tiap trimester, perubahan payudara selama kehamilan, tidak mempengaruhi rasa percaya dirinya, tidak merasa cemas tubuh tidak akan kembali kebentuk semula, merasa nyaman dengan kehamilan. Dimana hal tersebut merupakan perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida belum faham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan dengan perubahan citra tubuh

I.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran abdomen secara keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan tidak percaya diri. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil yang akan mempengaruhi persepsi dan sikapnya akan citra tubuhnya selama kehamilan. Apabila nantinya masalah ini tidak segera ditangani akibatnya ibu tersebut akan mengalami gangguan citra tubuh yang akan berdampak buruk yakni depresi yang akan berpengaruh pada perkembangan janinnya. Ibu tersebut akan mengalami perubahan persepsi tentang tubuh yng diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Adapun tanda dan gejala terjadinya gangguan citra tubuh diantaranya ibu akan menolak untuk menyentuh bagian tubuh yang berubah pada dirinya, tidak dapat menerima perubahan tersebut, akan mengurangi kontak sosial sehingga ibu akan menarik diri dari lingkungannya, selalu berperasaan negatif pada tubuhnya, mengungkapkan keputusasaan, mengungkapkan ketakutan ditolak, dan akan menolak penjelasan akan perubahan pada tubuhnya selama kehamilan.(Lynda Juall, 2006). Pada wanita hamil khususnya primigravida penjelasan mengenai perubahan fisiologis sangatlah penting dan perlu. Hal ini dikarenakan nantinya akan mempengaruhi sejauh mana pemahaman ibu primigavida tersebut akan perubahan fisiologis selama kehamilan dan untuk membedakan apakah permalahan selama kehamilan tersebut bersifat fisiologis atau patalogis yang dapat mengancam kehamilan. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian seberapa besar pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologi dengan kejadian perubahan citra tubuh . Berdasarkan studi pendahuluan dengan mewawancarai 10 orang ibu primigravida yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Jagarkarsa

dan didapatkan hasil bahwa 6 orang (60%) ibu yang tidak mengerti perubahan fisiologis selama kehamilan seperti terjadinya perubahan pada kulit ibu yaitu timbulnya garis kecoklatan pada daerah dahi, tulang pipi dan leher (cloasma), timbulnya garis kecoklatan mulai dari umbilicus sampai tulang pubis (linea nigra), timbulnya garis-garis diperut (striae gravidarum), pembesaran perut yang terjadi tiap trimester, perubahan payudara selama kehamilan,, mengeluh kurang percaya diri selama kehamilan, merasa cemas& khawatir tubuh tidak akan kembali kebentuk semula, merasa tidak nyaman selama kehamilan dan 4 orang (40%) ibu mengerti perubahan fisiologis selama kehamilan. seperti terjadinya perubahan pada kulit ibu yaitu timbulnya garis kecoklatan pada daerah dahi, tulang pipi dan leher (cloasma), timbulnya garis kecoklatan mulai dari umbilicus sampai tulang pubis (linea nigra), timbulnya garis-garis diperut (striae gravidarum), pembesaran perut yang terjadi tiap trimester, perubahan payudara selama kehamilan, dan tidak mempengaruhi rasa percaya dirinya, tidak merasa cemas tubuh tidak akan kembali kebentuk semula, merasa nyaman dengan kehamilan. Dimana hal tersebut merupakan perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida belum faham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada dirinya. Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian tentang :Apakah ada hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis selama kjehamilan dengan perubahan citra tubuh ? I.2.2.Pertanyaan Penelitian a. Bagaimanakah gambaran usia, pendidikan, pekerjaan, usia gestasi primigravida di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? b. Bagaimankah gambaran : 1) Pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? 2) Citra tubuh primigravida di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ?

c. Adakah hubungan : 1) Usia primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? 2) Pendidikan primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? 3) Pekerjaan primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? 4) Usia kehamilan primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 ? d. Adakah hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 I.3 Tujuan Penelitian I.3.1. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Pengetahuan Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Hamil dengan Perubahan Citra Tubuh di Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan.Tahun 2011. I.3.2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran usia, pendidikan, pekerjaan, usia gestasi primigravida di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2010 ? b. Mengetahui gambaran 1) Pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 2) Perubahan citra tubuh primigravida di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 c. Mengetahui hubungan antara 1) Usia primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 2) Pendidikan primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011

3) Pekerjaan primigravida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 4) Usia kehamilan primigrvida dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 d. Mengetahui hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Tahun 2011 I.4. Manfaat Penelitian I.4.1. Bagi Peneliti Menambah bahan awal penelitian terkait untuk diadakan penelitian lanjutan yang lebih mendalam tentang hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan dengan perubahan citra tubuh.. a. Bagi Responden Menambah pengetahuan primigravida khususnya tentang kehamilan sehingga apabila ada perubahan yang muncul mereka tidak merasa cemas. b. Bagi Tempat Penelitian Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya tentang perubahan fisiologis selama hehamilan dan perubahan citra tubuh selama kehamilan. c. Bagi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya dan bahan bacaan bagi mahasiswa. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah hubungan pengetahuan primigravida tentang perubahan fisiologis dengan perubahan citra tubuh di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta yang akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2011.

Anda mungkin juga menyukai