Anda di halaman 1dari 116

A Allahu Akbar Setiap mukmin tentu menyadari, bahwa kita adalah makhluk yang lemah, makhluk tidak berdaya,

yang tidak memiliki kekuatan apa-apa, kecuali bila kita diberi pertolongan dari-Nya. Dialah Allah Yang Maha Besar, Dialah Allah Yang Menguasai alam semesta beserta seluruh isinya. Sikap hamba yang pasrah, dengan menyerahkan dan menyandarkan segala urusan kepada Allah adalah sikap utama dalam slam. Dalam slam, sikap pasrah, yang dibarengi kesadaran akan keagungan dan kebesaran Allah, disebut dengan takbir! Dan simbol takbir disampaikan dengan mengucapkan kalimat A""A#$ A%BA&! yang artinya Allah Maha Besar. %alimat 'akbir terdiri dari dua kata, yaitu kata Allah dan kata Akbar. "a(ad) Allah merupakan salah satu dari nama-nama 'uhan. Asma Allah adalah la(ad) yang disebut sebagai ismul*+ami*, yang berarti nama yang mengumpulkan! artinya kalimat ini ber(ungsi mengumpulkan atau memuat seluruh asma-asma Allah yang lain. Sedangkan la(ad) Akbar, yang merupakan salah satu dari Asmaul #usna adalah kata yang berbentuk 'a(dil atau Superlati,e yang berarti Maha Besar. Dengan mengatakan bahwa hanya Allah semata yang Maha Besar, maka secara langsung, ungkapan ini meniadakan setiap perasaan atau kesadaran diri yang merasa besar, hebat, atau apa pun. Dari 'akbir pula menegaskan bahwa kita sama sekali diharamkan untuk sombong, angkuh atau membanggakan diri. %arena takbir berasal dari kata kabbara-yukabbiru-takbiran, sedangkan kata takabbur berasal dari kata takabbara-yatakabbarutakabbaruran, artinya merasa paling besar atau sombong. Dan si(at ini tidak boleh dimiliki oleh

manusia kecuali hanya Allah sa+a yang berhak untuk membanggakan dirinya atas seluruh kekuasaa Nya yang Dia ciptakan. Maka dari itu Allah menuntun kita untuk menyadari akan hal ini dengan melakukan takbir dalam shalat. Agar kita men+adi orang yang selalu merendahkan hati terhadap Allah maupun terhadap sesama. %arena 'akbir adalah sikap pasrah, tunduk, sekaligus kepatuhan, maka pantas bila dalam ibadah sholat, sikap pertama yang harus dilakukan adalah 'akbir. Dalam ibadah sholat, 'akbir dilakukan bukan hanya dengan mengucapkan kalimat Allahu Akbar, tapi dipertegas dengan mengangkat kedua tangan kita sebagai penyerahan total kepadaNya. Dan ucapan takbir apabila dilakukan dengan penuh kesadaran dan menyadari apa yang diucapkan. Adalah ungkapan pena(ian atau meniadaan atas si(at diri dari si(ar takabbur. $capan takbir ini dila(aad)kan pada saat berdiri takbiratul ihram, pada saat ruku*, menu+u su+ud, menu+u duduk i(tirasy, dan menu+u duduk tahiyyat, setidaknya -. kali dalam sehari semalam. Mustahil +ika seseorang shalat namun tidak ada perubahan yang lebih baik dari si(at takabbur yang ada dalam hatinya, sesungguhnya pada hakikatnya ia belum bertakbir. &asulullah bersabda/ 0ya*tii 1alannaasin)amanun yushalluna wala yushalluun2. Artinya/ Akan datang satu masa atas manusia mereka melakukan shalat namun pada hakikatnya mereka tidak shalat 3 #&. Ahmad4. Shalat yang demikian ter+adi tehadap orang-orang muna(i5, yaitu apabila dia berdiri shalat sesungguhnya hanya mempermainkan Allah. Sebagaimana Al 5ur*an telah menggambarkan shalatnya orang-orang muna(i5, bahwa apabila ia berdiri shalat hanyalah menipu Allah. 6rang-orang muna(i5 tersebut apabila berkata dihadapan Allah tetapi hatinya tidak mengikuti apa yang diucapkan. nnal muna(i5iina yukhadi*unallah wa hua khadi*ihum, id)a 5aamuu ilash shalati 5aamuu

kusalaa, yuraauuna annasa wala yad)kurunallaha illa 5aliila 37S. An Nisaa8 9.: / ;.<4 #al inilah penyebab utama mengapa banyak orang shalat namun tidak ada perubahan dari si(at-si(at buruknya, bahkan makin tidak berakhlak. Mereka melakukan shalat akan tetapi tidak dilakukan dengan sepenuh hati. %arena didalam shalat harus melibatkan seluruh aspek gerak, hati dan pikiran tertu+u kepada Allah, yang disebut lillahita*ala. Sebagaimana diucapkan dalam bacaan doa i(titah, inna shalati wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahirabbil*alamin. Dan mengapa Allah melarang orang-orang shalat secara tegas bagi yang tidak menyadari apa yang diucapkan. "aa ta5rabuush shalata wa antum sukara hatta ta*lamu ma ta5uuluun. Artinya/ +anganlah kamu mendekati shalat, sedangkan kamu dalam keadaan tidak sadar 3mabuk4, sehingga mengerti apa yang kamu ucapkan. 37S. An Nisaa* 9.: / .=4. #al ini mudah di(ahami, alangkah nai(nya seseorang +ika berbicara namun tidak mengerti dan tidak menyadari apa yang diucapkan. Barangkali orang akan disebut 0gila2 +ika berbicara kepada seseorang yang dihormati namun tidak menyadari apa yang diucapkan. Apakah kita tetap akan mengatakan bahwa shalat kita benar-benar telah sadar atau hanya mempermainkan Allah. Sesungguhnya kita berkata dan bermuna+at kepada 'uhan Yang mera+ai seluruh makhluk. Masihkah kita akan berbicara 0mengigau2 setiap berdiri shalat > Dan hal ini kita lakukan setiap saat melaksanakan shalat. Mari kita kembali menge,aluasi shalat kita selama ini. Dan menyadari mengapa shalat kita tidak memberikan e(ek yang lebih baik dari kehidupan kita. Shalat bukanlah berkonsentrasi kepada suatu benda sebagaimana pengertian umum selama ini. Akan tetapi merupakan +alan berdialog dengan

Allah yang Maha Mendengar dan Maha Dekat. Dan 'uhan akan merespons apa sa+a yang diucapkan dalam setiap doa-doa kita. 'idak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa khusyu* dalam berdialog dengan &abb seru sekalian alam. %arena sesungguhnya dialog atau berbicara bisa dilakukan oleh siapapun yang sadar. Dialog dalam shalat berarti doa, yaitu mengungkapkan perasaan seperti memohon kemudahan re+eki, memohon ampunan, memohon petun+uk dan yang lainnya. Abu Sangkan B Bismillahirrahmarirrahim Bagi setiap muslim, tentu sangat akrab dengan satu la(ad) yang senantiasa dibaca dalam berbagai akti,itas keseharian! la(ad) tersebut adalah/ B SM ""A# &&A#MAN &&A# M yang artinya ?Dengan Menyebut Asma Allah Yang Maha @emurah lagi Maha @enyayang?. Mengucapkan ?Basmallah? sangat dian+urkan ketika hendak memulai suatu urusan yang baik seperti makan, hendak minum, naik kendaraan, membaca Al 7ur8an dan sebagainya. &asulullah bersabda/ setiap perkara yang baik tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim, maka dia terputus. 3#&. Al %hatib4 3lihat A5imusshalah hal <;A4, As sira+ al lMunir, +ilid =, hal BC4 @ada la(a) &ahman dan &ahim, meski keduanya berasal dari Asmaul #usna! namun masing-masing memiliki titik tekan yang berbeda! &ahman adalah cinta kasih 'uhan untuk men+adikan sesuatu kepada hamba-hambaNya! sedangkan &ahim adalah cinta kasih 'uhan untuk menyempurnakan segala apa yang diberikan kepada hamba-hambaNya. 'erlepas apakah Bismillah men+adi bagian dari surat Al Datihah dalam Al5uran atau tidak! kalimat

Bismillahirrahmanirrahim memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ibadah shalat. @erbedaan ekspresi dalam mengucapkan Bismillah hanya pada masalah diucapkan 3diartikulasikan4 atau cukup di hati sa+a. Ada dua pendapat mengenai bacaan ?bismillahirrahmanirrahim? di saat membaca surat Al Datihah dalam shalat. Dibaca dengan suara +ahar 3keras4 atau dibaca dengan suara sirr 3pelan4. @endapat yang membaca Basmalah dengan di+aharkan berasal dari riwayat bnu Abbas, bahwa &asulullah senantiasa men+aharkan Basmallah pada dua surat sampai dia wa(at 3#& Daru5utni4! "ihat Sunan Daaru5utni, +ilid ;, +u) ; hal =E.4. Diriwayatkan dari Nu8man Al munir. Aku pernah Shalat dibelakang Abu #urairah ra. Maka ia membaca bismillahirrahmanirrahim kemudian dibacanya ummul Al 5ur8an 3surat Al(atihah4 dan didalam hadist tersebut tatkala mengucapkan salam dia berkata. Demi 'uhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya. Sesungguhnya shalatkulah yang paling mirip dengan &asulullah 3#&. An Nasai4 - Sunan An Nasai, +iid ;, +u) <, hal ;=.. @endapat kedua, membaca Basmalah dengan pelan 3sirr4. Dari Anas ra. Berkata/ aku dengan &asulullah saw dengan Abu bakar, $mar dan $sman, tetapi aku tidak pernah mendengar mereka membaca ?bismillahirrahmanirrahim? 3#&. mam Muslim4 Dari Anas ra bin Malik. berkata/ Aku biasa Shalat dibelakang nabi saw. Di belakang Abu Bakar, $mar dan $sman. Mereka hanya memulai bacaaan dengan ?alhamdulillahi rabbil 8alamin? dan tidak pernah kudengar mereka membaca bismillahirrahmanirrahim pada awal bacaan 3al(atihah4 dan tidak pula pengahabisannya.3 #&, imam Muslim4.

Didalam ensiklopedi Nurcholis Ma+id hal. =C< menyebutkan, bahwa dalam shalat membaca Al Datihah bukanlah suatu persoalan, sedangkan bismillahirrahmanirrahim termasuk di dalam surat Al Datihah atau tidak, masih diperselisihkan. %alau mengambil berbagai pendapat mengenai surat Al Datihah, maka yang wa+ib betul dibaca dalam shalat adalah dimulai dengan ?Alhamdulillah? sampai ?wa la al dhallin?, sedang membaca ?bismillah?-nya tidak wa+ib. @emahaman ini tidak berarti mengatakan bahwa bismillah bukan dari Al 7ur8an. Bahwa bismillah bagian dari Al 5ur8an memang betul, yaitu terdapat dalam surat Al Naml, yang menceritakan tentang surat Nabi Sulaiman kepada &atu Bil5is dari Sulaiman dan dimulai dengan kalimat sebagai berikut, ?Dengan nama Allah Maha @emurah, Maha @engasih2 37S,<F/=E4. Sebelum surat ini turun, ketika hendak membaca Al 7ur8an, Nabi membaca ?bismikallahumma?. Gadi bismillah pada awal surat yang turun sebelum Al Naml merupakan tambahan dari Nabi. ni sekedar untuk men+elaskan kenapa ada orang yang membaca bismillah dengan keras dan ada yang tidak dalam shalat. @ersoalan ini saya kira sudah selesai masalahnya, tidak perlu kita perdebatkan. %ita akan mengambil makna dari surat Al Datihah yang dibaca pada awal berdiri dalam shalat. Yaitu diawali kalimat ?bismillahirrahmanirrahim?, Dengan Nama Allah Yang Maha pengasih dan Maha @enyayang. Sebenarnya mengandung bentuk kesadaran yang dalam bagi asal usul penciptaan manusia. Yaitu tentang tu+uan Allah menciptakan 0manusia2 untuk di+adikan ?khali(ah? dimuka bumi ini. Suatu penghormatan tertinggi atas manusia yang diberi kelebihan kedudukan diatas malaikat dan iblis. Maka dari itu, manusia memiliki kekuasaan untuk mengatur dan memelihara

kelangsungan hidupnya maupun alam sekitarnya. #al inilah yang dikatakan oleh Nabi, bahwa barang siapa yang tidak membaca ?bismillahirrahmanirrahim? dalam setiap peker+aannya sesungguhnya mereka telah terputus. Artinya manusia telah mengkhianati akan tugas yang diberikan kepadanya, bahwa setiap kebaikan yang dilakukan seharusnya mengatasnamakan Allah Yang Maha @engasih dan @enyayang, bukan mengatasnamakan dirinya atau keluarganya. Dan didalam men+alankan tugas mulia ini, Allah mengingatkan bahwa sesungguhnya manusia adalah ?Duta Besar? Allah yang diutus untuk mengurus bumi dan seisinya. %arena sebagai duta besar Allah, maka setiap urusan harus dimulai mengucapkan ?bi ismillah? 3Atas Nama Allah4 bukan ?bi ismii? 3Atas nama diri sendiri4. tulah mengapa didalam shalat dimulai dengan membaca surat Al Datihah. Didalamnya terkandung pu+ian dan doa untuk memohon petun+uk dalam men+alankan tugas sebagai khali(ah. Agar tidak menyimpang dari ketentuan Allah, yaitu +alan yang lurus dan bukan +alan orang-orang yang sesat, iyyaka na8budu wa iyyaka nasta8iin, ihdina as shiratal musta5iim, shirata allad)ina an8amta 8alaihim, ghairil maghdhubi 8alaihim wa la adhaliin ..... Dengan memaknai pu+ian dan doa dalam surat Al Datihah ini, sebenarnya seorang yang menyadari atas bacaan Al Datihah, akan dibentuk kesadarannya sebagai hamba Allah yang sangat akrab dengan 'uhannya. Disaat mengucapkan makna ?kepada-Mu aku menghamba 3ibadah4 dan kepada-Mu aku memohon pertolongan?, serta ?memohon petun+uk atas +alan terang 3hidayah4 dari kegelapan pikiran maupun hati?. Apabila seseorang membaca dan memaknai dengan benar atas dialog yang disampaikan, pastilah orang-orang yang shalat selalu mendapatkan tuntunan dalam hidupnya dari Allah Swt.

Abu Sangkan H Hahaya lahy slam adalah agama wahyu yang diturunkan Allah untuk umat manusia. Berbagai ayat atau tanda bertebaran bukan hanya pada teks-teks Al5uran tapi +uga pada seluruh ciptaanNya. Allah dalam memberikan ayat-ayat Nya selalu menya+ikan dengan kemasan yang sangat indah, simbolik, namun sarat makna. Dan semua itu hanya bisa dimengerti oleh hamba-hambaNya yang dibersihkan hatinya. Di antara perlambang yang seringkali digunakan Allah adalah cahaya. Dalam Surat An-Nur ayat =A, Allah ber(irman/ Allah 3@emberi4 cahaya 3kepada4 langit dan bumi. @erumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. @elita itu di dalam kaca 3dan4 kaca itu seakan-akan bintang 3yang bercahaya4 seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, 3yaitu4 pohon )aitun yang tumbuh tidak di sebelah timur 3sesuatu4 dan tidak pula di sebelah barat3nya4, yang minyaknya 3sa+a4 hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Hahaya di atas cahaya 3berlapis-lapis4, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaanperumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Biasanya simbol cahaya 3nur4 digunakan untuk mere(leksikan makna hidayah atau petun+uk. Sebagaimana sinar matahari yang menerangi bumi sehingga manusia dapat melakukan banyak hal di muka bumi. Hahaya atau petun+uk dalam slam

disebut dengan #idayah. 6leh Allah, setiap hamba sangat dian+urkan untuk selalu meminta hidayah kepadaNya, karena hanya Allah yang memiliki dan memberikan hidayah kepada kita. Dan cara terbaik memohon hidayah kepadaNya adalah melalui ibadah shalat. @ada dasarnya shalat adalah satu upaya bagi hamba untuk selalu memperoleh petun+uk dan bimbingan dariNya. %arena tugas manusia sebagai khali(ah adalah men+aga semesta ini, maka sesungguhnya setiap manusia selalu membutuhkan bimbingan tentang bagaimana mengolah semesta dan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya, agar memberikan kemaslahatan bagi semua pihak. #idayah Allah yang diberikan ketika shalat bermakna sangat luas. #idayah atau cahaya lahy ini dapat berupa apa sa+a, menyesuaikan dengan peran kekhali(ahan yang diemban setiap hamba. 'erkadang, hidayah itu berupa inspirasi, gagasan, ima+inasi, pemikiran-pemikiran atau kreati,itas yang kemudian dapat memberikan kebahagiaan kepada sesama manusia. Akhirnya, bila setiap hamba mau merenungkan lebih +auh, apa pun pro(esi atau bidang yang digeluti, maka shalat dapat men+adi media e(ekti( kita untuk memperta+am daya pikir, daya +uang, daya kreati(, hingga emosi kita dalam menapaki roda kehidupan ini. Allah adalah cahaya diatas cahaya, Dia-lah yang mengeluarkan manusia dari kegelapan 3dhulumat4 menu+u terang 3An Nur4. Ada dua +alan terang 3An Nur4 yang diturunkan Allah kepada manusia, yaitu berupa kitab suci yang tertulis 3Al 7ur8an4 dan berupa ilham yang diturunkan kedalam hati tidak berbentuk tulisan. Namun keduanya tidak bisa dipisahkan, karena masing-masing saling membenarkan petun+uk tersebut. Iahyu yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai landasan kebenaran yang akan dialami bagi orang-orang beriman berupa

ilham yang diturunkan kedalam hatinya. Apabila hati orang-orang mukmin merasakan ketenangan ketika menyebut nama Allah, maka sesungguhnya pengalaman ini telah selaras dengan keterangan dalam Al 5ur8an. Berarti wahyu yang tertulis dengan petun+uk Allah yang dirasakan oleh orang-orang beriman adalah sama . %ebanyakan orang hanya mampu memahami Al 5ur8an sampai batasan ilmu pengetahuan. Sedangkan orang-orang beriman dalam memahami Al 7ur8an, disamping memahami secara tertulis +uga memahami berupa cahaya ilahi yang diturunkan kedalam hatinya. Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk 3menerima4 agama slam lalu dia mendapat cahaya dari 'uhannya 3sama dengan orang-orang yang membatu hatinya4> Maka celakalah yang membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka dalam kesesatan yang nyata. 37S. AJ Jumar 9=-:/<<4 %enyataan ini telah dirasakan oleh hampir semua orang-orang slam, bahwa ilmu agama sudah dalam genggaman otaknya. Namun kemampuan untuk melaksanakan agama dan merasakan amatlah sulit. Seperti rasa iman dan ta5wa, secara umum orang bisa memahami dengan pengetahuannya, namun hatinya belum tentu mampu merasakan iman yang apabila disebut nama Allah bergetar hatinya. nnamal mukminuna allad)ina id)a d)ukira allahu wa+ilat 5uluubuhum.....37S Al An(aal 9B:/<4. Banyak orang shalat namun belum tentu merasakan kenikmatan shalat, banyak orang berd)ikir belum tentu mereka merasakan ketenangan hatinya. Dan Allah telah menegaskan bahwa semua petun+uk Allah dalam Al 5ur8an mengarahkan kita untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam beribadah, karena tidak seorangpun yang mampu beribadah tanpa pertolongan Allah melalui cahayaNya 3iyyaka na8budu wa iyyaka nasta8in4 Baik membersihkan hati dari keke+ian dan kemungkaran,

kesabaran, dan keta5waan. Semuanya harus melalui tuntunan ilahy dengan cahaya yang menyinari. Sebab tanpa tuntunan-Nya mustahil kita mampu berbuat baik. Ia na(sin wama sawwaha (a alhamaha (u+uraha wata5wa. Demi +iwa dan penciptaannya,kepada +iwa itu diilhamkan +alan keburukan dan +alan keta5waan.37S Asy Syams 9-;:/F-B4. ....wash bir wa ma shabruka illa billa. Bersabarlah kamu, akan tetapi kamu tidak akan bisa sabar kecuali dengan pertolongan Allah 3 7S An Nahl 9;C:/;<F4. %alaulah tidak ada kekuatan dan rahmat Allah, tidak ada diantara kalian yang mampu bersih hati selamanya, kecuali Allah yang akan membersihkan hati siapa sa+a yang dikehendaki. 3 7S. Annur 9<.:/ <;4 Dan aku tidak membebaskan diriku 3dari kesalahan4, karena sesungguhnya na(su itu selalu menyuruh kepada ke+ahatan, kecuali na(su yang diberi rahmat oleh 'uhanku. 37S. Yusu( 9;<:/A=4 Al 7ur8an telah menyadarkan kita, bahwa tidak ada satupun orang mampu berbuat baik, kecuali melalui tuntunan hidayah-Nya. nilah spiritualitas yang hadir se+ak menusia diturunkan kemuka bumi. Spiritual adalah relasi se+arah yang pernah ter+adi pada saat manusia mengambil saksi atas adanya Allah dan sanggup menerima tugas kekhali(ahan dimuka bumi. Alastu birabbikum > 7aaluu balaa syahidna.... Bukankah Aku ini 'uhanmu, tentu ya Allah kami bersaksi atas keberadaan-Mu....37S. Araa( 9F:/;F<4 %esadaran spiritual ini menun+ukkan, bahwa didalam men+alankan kehidupan dimuka bumi,

memerlukan petun+uk langsung dari Allah melalui shalat untuk mendapatkan in(ormasi berupa intuisi atau melalui ayat-ayat Allah yang tertulis. #al ini yang dilakukan oleh Nabi Muhamad pada saat mengalami problem, beliau melakukan shalat untuk mendapatkan petun+uk dan bimbingan dalam menyelesaikan masalahnya. Dai d)a ha)abahu amrun (a)a8a ilash shalati . Abu Sangkan D Do8a ?Berdoalah kepada-%u, niscaya akan %uperkenankan bagimu. Sesungguhnya orangorang yang menyombongkan diri dari menyembah%u akan masuk neraka Gahanam dalam keadaan hina dina?. 37S. Al Mu8min 9.E:/ CE4. ?Doa adalah sen+ata orang yang beriman dan tiangnya agama serta cahaya langit dan bumi?. 3#&. #akim4! Doa adalah bentuk permohonan seorang hamba kepada Allah SI'. Doa +uga men+adi salah satu cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan Sang khalik. Doa merupakan inti ibadah sekaligus men+adi sen+ata bagi orang-orang beriman. Doa +uga men+adi kunci bagi terbukanya pertolongan Allah SI'. ?Shalat adalah do8a?, demikian menurut sebuah hadis. badah shalat, yang dimulai dari takbir dan ditutup dengan salam, di dalamnya banyak memuat ungkapan-ungkapan yang mengandung pu+ian dan doa. %arena prinsipnya, shalat men+adi cara hamba untuk menun+ukkan kebaktian dan permohonan kepada Sang %halik. #akikat doa adalah penuntun

bagi seseorang untuk mengubah dirinya agar men+adi lebih baik. Allah SI' ber(irman dalam Al 7uran surat Al Ba5arah ayat ;BC, ?Dan apabila hamba-hamba-%u bertanya kepadamu tentang Aku, maka 3+awablah4, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-%u, maka hendaklah mereka itu memenuhi 3segala perintah%u4 dan hendaklah mereka beriman kepada-%u, agar mereka selalu berada dalam kebenaran?. Al Ba5arah ayat <E;, ?Dan di antara mereka ada orang yang berdoa/ 0Ya 'uhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka?. Dalam Al 7uran surat Al A8raa( ayat AA Allah SI' memerintahkan umat-Nya untuk berdoa dengan sikap merendahkan diri dan suara yang lembut, ?Berdoalah kepada 'uhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas?. Namun, selain keharusan berdoa dengan merendahkan diri dengan suara yang lembut, kita +uga harus memiliki adab dan tata cara berdoa yang benar. Yakni memelihara keyakinan di dalam hati, bahwa doa kita akan dikabulkan, bersungguhsungguh dalam berdoa, berbaik sangka kepada-Nya, dan mengulang-ulang doa sebanyak mungkin. Sikap doa ini telah dia+arkan nabi pada waktu duduk i(tirasy dalam shalat, diawali memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan 3rabbigh(irli4 , memohon dikasihani 3warhamni4,memohon ditutup aib kesalahan diri 3wa+burni4,memohon diangkat dera+at hidup didunia dan diakhirat 3war(a8ni4, memohon dilimpahkan re+eki

3war)u5ni4, memohon diberi petun+uk dan tuntunan 3wahdini4,memohon diberikan kesehatan lahir dan bathin 3wa a(ini4 dan memohon ampunan atas segala kehila(an 3wa8(uanni4. Doa-doa ini diucapkan secara berulang-ulang memberikan dampak kepada mental dan spiritual seseorang apabila dilakukan dengan serius, bukan sekedar membaca. Mengapa demikian> %arena doa yang diucapkan dengan +elas dan diulang-ulang akan tersimpan dalam memori otak si pendoa. Apabila diniatkan oleh hatinya, akan mempengaruhi respons otak yang menghantarkan impuls listrik keseluruh syara( otak dan seluruh tubuhnya. %alau sudah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya, akan beker+a secara otomatis mempengaruhi gerakan otot, tulang dan organ tubuh yang lainnya. %arena otak telah diprogram secara terus menerus berupa kata-kata positi(. Dan program inilah yang menggetarkan seluruh syara( yang mendorong seku+ur tubuh dan pikirannya untuk berbuat seperti yang telah ditanamkan berulang-ulang. %arena otak merupakan motor penggerak yang memiliki +aringan listrik yang amat rumit ke seluruh anggota tubuh manusia. Motor menggerak ini beker+a atas in(ormasi yang ditanamkan melalui data yang tersimpan dalam memori otaknya. Data ini menghasilkan gerak re(lek tanpa harus dikendalikan pikiran sadarnya. Maka dari itu, mengapa shalat harus dilakukan dengan sadar dan mengerti apa yang diucapkan. %arena akan mempengaruhi gerakan perilakunya sesuai data yang ditanamkan secara berulang-ulang tersebut. Apabila didalam men+alankan shalatnya tidak dilakukan dengan serius dan tidak diinginkan oleh hatinya, maka gerakan bawah sadarnya +uga akan ter+adi sesuai data yang kita masukkan dalam pikiran kita, yang disebut Neuro "inguistic @rograming 3N"@4. Shalat telah membentuk pikiran positi( yang ditanamkan berulang-ulang dalam otak , sehingga

membentuk program bawah sadar men+adi karakter tubuh dan gerakan. Apabila shalat dilakukan dengan perasaan malas, maka akan tercipta secara otomatis tubuhnya men+adi malas untuk melaksanakan shalat ketika mendengarkan suara ad)an dikumandangkan. Demikian pula dengan doa yang diulang-ulang. Seluruh tubuhnya akan merespons apa yang telah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya dan mempengaruhi perilakunya. Sehingga setiap saat dorongan dalam bawah sadarnya akan berbuat seperti apa yang diinginkan dalam pikirannya. Misalnya, ketika seseorang dalam doanya ingin mempunyai rumah atau mobil. Gika niatnya ditanamkam benar-benar dari hatinya, maka otak akan merespons niat kita tersebut sehingga disimpan dalam memori. Dari memori ter+adi pemrograman yang akan menggerakkan seluruh syara( pada otak. Dan syara( akan mengendalikan tubuh untuk berbuat secara otomatis untuk meraih apa yang dicita-citakan. Disamping itu, gelombang pikiran otak akan selalu bergetar yang dihantarkan oleh gelombang elektromanetik yang akan memancarkan energi keseluruh alam. Ketaran pikiran ini akan selalu memancar tanpa henti menembus tanpa halangan. Sehingga dengan mudah pikiran kita ditangkap oleh pikiran yang memancar pula dari pihak yang lain tanpa disadarinya. Dan ter+adilah proses hukum alam saling bertemu dalam gelombang yang sama. @ikiran positi( akan bertemu dengan pikiran positi(, dan pikiran negati( akan bertemu dengan pikiran negati(. nilah yang dimaksudkan dengan 'he "aw 6( Atraction. Di dalam berdoa, disamping pengaruhnya terhadap mental dan tubuh, +uga ter+adi hubungan khusus dengan Sang Maha @encipta. %etika sesesorang meman+atkan doanya, ruhaninya menembus tertu+u kepada pusat energi yang paling tinggi, yaitu Allah Swt. Dengan melakukan doa secara khusus dan penuh keyakinan, sesungguhnya ia sedang meraih

energi 'uhan yang selalu terpancar kepada +iwa orang yang mendekati-Nya. Lnergi 'uhan,hanya bisa turun kepada hati yang pasrah dan merendahkan diri. %ekuatan pasrah akan menghasilkan intuisi dan kecerdasan spiritual yang luar bisa. Abu Sangkan L Lsa Allah adalah 'uhan Yang Maha Lsa. Dialah 'uhan seluruh makhluk, dan tiada sekutu bagiNya. Dalam Al 7uran surat Ali mran ayat ;B disebutkan/ ?Allah menyatakan bahwa tidak ada 'uhan melainkan Dia 3yang berhak disembah4, Yang menegakkan keadilan. @ara Malaikat dan orangorang yang berilmu 3+uga menyatakan yang demikian itu4. 'ak ada 'uhan melainkan Dia 3yang berhak disembah4, Yang Maha @erkasa lagi Maha Bi+aksana ?. @engakuan hamba terhadap keesaan Allah SI' tertuang dalam kalimat tauhid "aa ilaaha ilallah, yang berarti tidak ada sesuatu 3tuhan4 yang berhak disembah kecuali Allah. Dikisahkan dalam #adis &iwayat Bukhari, dan Muslim, bahwa &asulullah SAI bersabda kepada Mu8ad) bin Gabal ra, ?Gadikanlah perkara yang pertama kali kamu dakwahkan ialah agar mereka mentauhidkan Allah ?. Satu sikap penting dalam ibadah shalat adalah pengesaan seorang hamba akan Allah sebagai satusatunya 'uhan yang disembah. $ngkapan ini dirangkum dalam dua kalimat syahadat yang selalu

dibaca ketika dalam posisi tasyahud! baik tasyahud awal atau pun pada tasyahud akhir. ?#ai manusia, sembahlah 'uhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang men+adikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air 3hu+an4 dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hu+an itu segala buah-buahan sebagai re)ki untukmu! karena itu +anganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui ?. 37S. Al Ba5arah 9<:/ <;-<<4. De(inisi LSA 3tauhid4 menurut bahasa adalah mengetahui bahwa sesuatu 3'uhan4 itu satu. Sedangkan secara umum, tauhid dipahami sebagai pengesaan Allah SI'. Agar dalam mengabdi kepada-Nya tidak menduakan-Nya. ?Barang siapa mengharap per+umpaan dengan 'uhannya, maka hendaklah ia menger+akan amal yang saleh dan +anganlah ia mempersekutukan satu +ua pun dalam beribadat kepada 'uhannya. ?. 37S. Al %ah(i 9;B:/ ;;E4. @engesaan yang diungkapkan dengan kalimat "aa ilaaha ilallah 3'idak ada sesuatu yang kita cintai atau kita sembah selain Allah4! dalam hal ini bisa sa+a berupa anak kita, pasangan hidup kita, ataupun pangkat, +abatan, materi berlimpah, maupun hobi, dan lain sebagainya, yang kemudian menghantui dan menguasai pikiran kita. &asulullah diutus Allah, untuk memperbaiki kembali tatanan kehidupan manusia dalam berketuhanan dan menyempurnakan syariat sebelumnya. %arena sepeninggal para nabi sebelumnya, masyarakat telah banyak merubah konsep ketuhanan yang murni 3hani(4 men+adi menuhankan para pendeta, rahib-rahib, bahkan menuhankan para nabi sang pembawa risalah. Masalah ini telah terungkap dalam Al 5ur8an/

?Mereka itu men+adikan rahib-rahib dan pendetanya sebagai tuhan selain Allah ...? 97S. At 'aubah 9-:/=;4 ?Manusia men+adikan sesembahan selain Allah, dan mereka mencitai 'uhan seolah seperti mencitai Allah. Sedangkan orang-orang mukmin mencitai Allah lebih dahsyat lagi ....? 97S. Al Ba5arah 9<:/;CA4 %emudian Al 5ur8an meluruskan kembali dengan menurunkan surat Al khlas, 5ul huwa Allahu ahad, Allahu ash shamad,....... %eberhasilan &asulullah untuk menciptakan kondisi kemurnian spiritual masyarakat Arab, ditandai dengan pembersihan berhala-berhala yang disimpan di dalam %a8bah. "angkah ini menandakan agama tauhid telah tegak kembali. Sehingga didalam shalat, seorang hamba menyerahkan dirinya dengan tertu+u langsung kepada Allah tanpa perantara. Sebagaimana didalam sebuah doa i(titah diungkapkan, ? nni wa++ahtu wa+hiya lillad)i (atharassamawati wal ardh, hani(an musliman wama ana minal musyrikin, inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbail 8alamin?. ?Aku hadapkan wa+ahku kepada Ia+ah 'uhan Yang Menciptakan "angit dan Bumi dengan lurus sebagai orang yang berserah diri dan tidak menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah 'uhan Sekalian Alam?. %onsep ini telah men+adi baku didalam a+aran slam sampai sekarang. 6leh karenanya, Allah sangat keras ancamannya bagi orang yang melakukan dosa syirik 3menyekutukan Allah4. #al ini untuk menegaskan bahwa 'uhan Sang @encipta Alam

semesta hanyalah satu adanya 3monoteisme4. slam tidak mengakui dan menolak adanya perantara didalam beribadah shalat maupun berd)ikir kepada Allah. Sehingga shalat merupakan ibadah yang sangat indi,idual, walaupun dilaksanakan secara ber+amaah. %etauhidan ini 3mengesakan Allah4 sangat penting dipela+ari. Sebab +ika tidak, arah spiritual seseorang akan ter+ebak kedalam spiritual yang tidak bisa dipertanggung+awabkan sehingga tersesat. %etika ruhani seseorang mencari 'uhan, kemudian menemukan pendapat bahwa 'uhan adalah seorang laki-laki atau berwu+ud manusia, maka ruhani sang pencari 'uhan tersebut akan mengarah kepada persepsi apa yang dipikirkan. Apabila arah pikirannya berkonsentrasi kepada benda-benda seperti lilin, suara musik, patung dan lain-lain, maka +iwanya berhenti kepada benda-benda yang dipikirkan dalam samadinya. Sebagaimana seseorang yang sedang mencintai sebuah benda, misalnya mobil. @ikiran dan +iwanya pasti akan selalu teringat mobil tersebut, dan +iwanya tidak bisa keluar dari apa yang dipikirkan. Akan tetapi apabila seseorang yang mengarahkan +iwanya kepada yang bukan benda, yaitu Jat Mutlak @enguasa Alam Semesta, maka +iwa akan menembus dan meluas tak terbatas melampaui ruang dan waktu. @ikiran manusia tidak mampu menghayalkan wu+ud 'uhan, karena mata tidak pernah melihatnya, telinga tidak pernah mendengarkan suaranya. Sehingga otak kita tidak pernah menerima in(ormasi melalui reseptor indria kita. %etika indria manusia tidak memberikan in(ormasi tentang keadaan Iu+ud 'uhan, maka otak tidak akan bergetar memberikan persepsi tentang 'uhan. Akan tetapi kalau kita bertuhan dengan perantara benda-benda, indria kita akan memberikan in(ormasi kepada otak melalui neurotransmiter dan disimpan dalam

memori otak. Sehingga setiap kali mengingat 'uhan, pasti yang bergetar adalah impuls listrik pada temporal lobes. nilah yang diyakini oleh Michael @ersinger sebagai 'itik 'uhan 3Kod Spot4. Dalam penelitiannya, seseorang yang sedang membicarakan 'uhan atau mendengarkan tentang ketuhanan maka temporal lobes-nya akan bergetar. @ersinger lalu tertarik untuk menciptakan ruangan laboratorium spiritual untuk membantu orang yang ingin menggetarkan titik tuhan dalam otaknya. Haranya dengan membuat alat ukur elektromagnetik scranial yang ditempelkan pada otaknya agar ia bisa ber+umpa 'uhan. @enelitian ini telah menghebohkan dunia spiritual klasik yang dilakukan para su(i dan ahli ketuhanan murni. %arena pendapat @ersinger ini +ustru mengaburkan nilai ketuhanan slam yang tidak bisa dipersepsikan oleh otaknya. Menurutnya, siapapun bisa berspiritual tanpa harus beragama (ormal. %arena itu spiritual yang dikembangkan oleh @ersinger adalah spiritual digital, yang berasal dari getaran otak yang berspiritual dengan perantara benda-benda. Sehingga benda-benda 3berhala4 itulah yang menggetarkan impuls listrik pada temporal lobes si penyembah berhala yang dikirim melalui reseptor mata dan telinga. Berbeda dengan penyembah 'uhan Yang Maha Lsa, yaitu 'uhan yang tidak bisa ditangkap oleh reseptor mata, telinga, penciuman sehingga temporal lobes pada otak tidak bergetar. %erancuan ini men+adi masalah baru didalam berketuhanan, dan merusak tatanan agama (ormal sehingga semua agama sama, atau berspiritual tidak harus berketuhanan. Maka semakin +elaslah, bahwa 0keesaan2 Allah men+adi kabur akibat pemahaman persepsi yang salah, karena konsep spiritual yang dikembangkan adalah spiritual digital. Abu Sangkan

D Dikih Satu hal penting dalam pembahasan shalat adalah (ikih. %arena (ikih sebagai kompilasi hukum slam di dalamnya memuat aturan-aturan, tata cara dan prosedur penyelenggraan ibadah, termasuk penyelenggaraan ibadah shalat. Sholat dalam (i5ih adalah rangkaian gerak gerik yang kita mulai dengan niyat, talbiratul ihram, dan lalu diahiri dengan salam, diawali dengan 0Allahu akbar2 yang diahiri dengan ucapan 0assalamu alaikum2. Artinya kita tidak akan dapat melakukan sholat tanpa melakukan tahap serta syarat dalam (i5ihiyah tersebut. Akan tetapi rutinitas sholat (i5iyah tersebut hanya menon+olkan sisi (isik dari penyembahan terhadap 'uhan, serta kecendrungan yang muncul adalah shalat hanya dimaknai sebagai sebuah kewa+iban hamba terhadap 'uhannya, sehingga sholat hanya rutinitas yang men+emukan bagi umat manusia. %alau diperhatikan dari maknanya 0(i5h2 berasal dari bahasa Arab 0(i5hun2, berarti pemahaman yang mendalam atas tu+uan gerakan 3perbuatan4 dan perkataan. Makna ini diambil dari pengertian kata Di5h dalam Al 5ur*an. Damali haa ulaai al 5aumi yakaduna ya(5ahuna hadiitsa ...... .....maka mengapa orang-orang itu 3kaum muna(i54 hampir-hampir tidak memahami 3ya(5ahuna4 pembicaraan sedikitpun 3 7S, An Nisa, */ FB4 .....mereka memilki hati, akan tetapi tidak dapat memahami 37S, Al A*ra( 9F: / ;F- 4 waman yuridillahu bihi khairan yu(a55ihu (i addin ..... .....barangsiapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka Allah pahamkan dalam beragama. Di5h shalat secara khusus memiliki kelengkapan makna dan pemahaman yang terkandung dalam setiap gerakan dan ucapan yang disyariatkan oleh

Allah Swt. Sehingga setiap gerakan seperti takbir, rukuk, su+ud, i(tirasy, tahiyyat dan salam tidak hanya sekedar bergerak. Akan tetapi merupakan sebuah simbol-simbol gerak rasa kepatuhan dan kecintaan hati seorang hamba kepada tuhannya. tu sebabnya mengapa &asulullah menyuruh umatnya shalat dengan gerakan yang tumakninah, dan tidak dilakukan dengan terburu-buru. %arena setiap gerakan dalam setiap rakaat mempunyai (aidah yang berpengaruh terhadap tubuhnya. @ada saat berdiri tumakninah maupun rukuk dan su+ud dengan tumakninah, tulang-tulang maupun otot akan merasakan istirahat. Demikian +uga setiap bacaan yang diucapkan akan memberikan pengaruh kepada perubahan +iwa bagi yang shalat dengan merendahkan hatinya. %arena setiap berdoa, berarti berhubungan dengan Yang Maha Menciptakan. &asulullah menuntun tata cara shalat secara khusus dan bersi(at mahdhah. Yaitu suatu syariat yang bersi(at baku dan tidak boleh ada seorangpun yang merubah tatanan shalat ini. Dasar ini mengacu kepada sabda &asulullah 0shallu kama raitumuni ushalli, shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat Aku shalat?. 'untunan praktis yang dia+arkan rasulullah kepada para sahabat ini, disampaikan turun-temurun sampai kepada umat slam sekarang. Ialaupun ada perbedaan sedikit masalah (uru* 3cabang-cabang4 tetapi tidak merubah rukun ketetapan prinsip syar*i. #al ini hanya disebabkan karena perbedaan dalam memahami peristiwa yang dilakukan Nabi dalam men+alankan ibadah shalat yang memang menyesuaikan kondisi +amaah pada waktu itu. Banyak hadist &asulullah yang menceritakan bahwa beliau selalu mengkontrol gerakan shalat dan kekhusyu*an para sahabat ketika melakukan shalat. %etika diantara ada +amaah yang salah melakukan ruku* atau su+ud. Beliau langsung menegur dan membetulkan shalatnya, lalu +amaah yang lainnya mengikutinya. Namun berita-berita penga+aran Nabi

kepada +amaah tidak selalu lengkap yang kita peroleh dari ahli (i5h. %arena dalam setiap penga+aran dan praktek yang dilakukan oleh nabi kepada para sahabat berbeda-beda. 'erkadang nabi shalat gerakannya agak dipercepat ketika menghadapi +amaah yang sepuh. Dan terkadang pula Nabi shalat membutuhkan waktu yang lama, sehingga pernah dikeluhkan oleh sahabat yang mengikuti ber+amaah dengan Beliau. Dengan adanya perbedaan kondisi dan situasi yang dibawakan oleh Nabi, menyebabkan seolah-olah shalat yang dilakukan diberbagai negara slam itu berbeda-beda. %arena kebanyakan umat mengira shalat nabi hanya melakukan satu gaya sa+a. Sehingga ketika ada seorang dari ma)hab yang lainnya melaksanakan shalat yang berbeda, dianggap bid*ah dan sesat. #al inilah yang menyebabkan perdebatan pada kalangan masyarakat, karena ketidaktahuan proses se+arah rilwayah dan dirayah hadist maupun mustahul hadist. Sahabat Nabi memperoleh kedudukan sangat penting dalam (ikih. @ertama, sebagai ahli hadits karena mereka adalah orang yang ber+umpa dengan &asulullah saw dan meninggal dunia sebagai orang slam. %arena itu, dari mereka pula kita mewarisi ikhtila( 3perbedaan4 di kalangan kaum Muslim. %edua, era sahabat +uga dikenal sebagai masa berakhirnya masa tasyri8. nilah embrio ilmu (i5h yang pertama. Bila pada )aman tasyri8 orang mem,eri(ikasi pemahaman agamanya atau mengakhiri perbedaan pendapat dengan meru+uk pada &asulullah, maka pada )aman sahabat ru+ukan itu adalah diri mereka sendiri. Sementara itu, perluasan kekuasaan slam dan interaksi antara slam dengan peradaban-peradaban lain menimbulkan masalah-masalah baru. Dan para sahabat merespon situasi ini dengan mengembangkan (i5h 3pemahaman4 mereka. %etika menceritakan i+tihad pada )aman sahabat,

Abu Jahrah menulis/ Di antara sahabat ada yang beri+tihad dalam batas-batas al-%itab dan al-Sunnah, dan tidak melewatinya! ada pula yang beri+tihad dengan ra8yu bila tidak ada nash, dan bentuk ra8yunya bermacam-macam! ada yang beri+tihad dengan 5iyas seperti Abdullah bin Mas8ud! dan ada yang beri+tihad dengan metode mashlahat, bila tidak ada nash. Dengan demikian, )aman sahabat +uga melahirkan prinsip-prinsip umum dalam mengambil keputusan hukum 3istinbath! al-hukm4! yang nanti di(ormulasikan dalam kaidah-kaidah ushul (i5h. %etiga, i+tihad para sahabat men+adi ru+ukan yang harus diamalkan, perilaku mereka men+adi sunnah yang diikuti. Al-Syathibi menulis, ?Sunnah sahabat r.a. adalah sunnah yang harus diamalkan dan di+adikan ru+ukan?. Dalam perkembangan ilmu (i5h, mad)hab sahabat - sebagai ucapan dan perilaku yang keluar dari para sahabat - akhirnya men+adi salah satu sumber hukum slam di samping istihsan, 5iyas, mashalih mursalah dan sebagainya. Mad)hab sahabat pun men+adi hu++ah. 'entang hal ini, ulama berbeda pendapat. Sebagian menganggapnya sebagai hu++ah mutlak! sebagian lagi sebagai hu++ah bila bertentangan dengan 5iyas! sebagian lainnya hanya menganggap hu++ah pada pendapat Abu Bakar dan $mar sa+a, berdasarkan hadits ?berpeganglah pada dua orang sesudahku, yakni Abu Bakar dan $mar?! dan sebagian yang lain, berpendapat bahwa yang men+adi hu++ah hanyalah kesepakatan khula(a8 al-&asyidin. %arena posisi sahabat begitu istimewa, maka tidak mengherankan bila ma)hab sahabat men+adi ru+ukan penting bagi perkembangan (i5h slam sepan+ang se+arah. 'entu sa+a, menurut kesepakatan ahl al-sunnah, di antara para sahabat itu yang paling penting adalah khula(a al-rasyidun. Bila mereka sepakat, pendapat mereka dapat membantu memecahkan masalah (i5h! bila mereka ikhtila(, ma)hab sahabat menimbulkan kemusykilan yang sulit diatasi.

Di5h para sahabat 3khula(a rasyidun4 adalah (ondasi utama dari seluruh bangunan (i5h slam sepan+ang )aman. Di5ih shahabi memberikan dua macam pola pendekatan terhadap syari8ah yang kemudian melahirkan tradisi (i5h yang berbeda. khtila( di antara para sahabat, selain mewariskan kemusykilan bagi kita sekarang, +uga - seperti kata 8$mar ibn Abdul A)i) - menyumbangkan kha)anah yang kaya untuk memperluas pemikiran. Setelah Nabi Muhammad saw meninggal dunia, orang-orang slam bertanya pada sahabat dalam urusan hukum-hukum agama. 'idak semua sahabat men+awab pertanyaan mereka, dan mereka pun tidak bertanya pada semua sahabat. Sebagian sahabat sedikit sekali memberi (atwa, mungkin karena ketidaktahuan, kehati hatian, atau lagi-lagi pertimbangan politis. Sebagian lagi banyak sekali memberi (atwa, mungkin karena pengetahuan mereka, atau karena posisinya memungkinkan untuk itu. Menarik untuk dicatat, bahwa dalam kha)anah (i5h ahl al-Sunnah para khali(ah sedikit sekali memberi (atwa atau meriwayatkan al-hadits. Abu bakar meriwayatkan hanya ;.< hadits, $mar A=F hadits, $tsman ;.C hadits, Ali ABC hadits. Gika semua hadits mereka disatukan hanya ber+umlah ;.;; hadits, kurang dari <FM hadits yang diriwayatkan Abu #urairah 3Abu #uraiah meriwayatkan A=F. hadits4. tu karena para tabi8in, yakni mereka yang berguru pada sahabat, umumnya bukanlah murid al%hula(a al-&asyidin. Abu Sangkan K Khaib Surat Al Ba5arah diawali dengan kalimat mutasyabihat 0alim lam miim2, kemudian men+elaskan bahwa Al 7ur*an adalah kitab penuh

kebenaran dan tidak ada keraguan didalamnya bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan yang gaib, sebagaimana (irman Allah/ Ali( lam miim. %itab 3Al 5ur*an4 tidak ada keraguan padanya. @etun+uk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang KA B, melaksanakan S#A"A', dan mengin(akkan sebagian re)eki yang %ami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada 3Al 5ur*an4 yang diturunkan kepadamu 3Muhammad4 dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum engkau,dan mereka yakin akan adanya akhirat. 37S, Al Ba5arah 9<:/;-.4 stilah 0KA B2, oleh masyarakat sering dikaitkan dengan makhluk gaib atau ilmu gaib 3mistik4 dunia lain yang menyeramkan. %arena memang kata gaib mempunyai arti tidak kasat mata, maya, tidak terlihat, seperti +in, malaikat, syurga, neraka, dan hari kiamat. Sebagian masyarakat ada yang menolak ketika membicarakan persolan gaib karena alasan tidak masuk akal. #al ini berawal para ahli ilmu modern, mendasari setiap peneliatian harus bersi(at empiris. Sehingga sesuatu yang tidak bisa di(ahami oleh indrianya akan ditolak dan dikatakan tidak termasuk ka+ian ilmiah. Dasar ilmu empirisme ini berakibat kepada masyatakat modern men+adi alergi terhadap dunia gaib, dalam hal ini beru+ung ketidakpercayaan terhadap adanya Allah, syurga, neraka yang bersi(at gaib. %arena dianggap keberadaan Allah dan seluruh ciptaan Allah yang gaib dianggap tidak ilmiah dan tidak masuk akal. tu sebabnya mengapa akhirnya banyak orang meninggalkan agama, dan bahkan menetapkan diri sebagai golongan atheis 3tidak percaya adanya 'uhan4. @adahal agama banyak menceritakan persoalan yang tidak kasat mata 3gaib4, baik yang bersi(at materi maupun immateri seperti perasaan dan cinta. %epercayaan kepada yang gaib +ustru dalam slam sangat ditekankan, karena membicarakan kesadaran tentang asal usul ke+adian manusia maupun alam semesta. Disamping itu, memberikan kesadaran

akan tu+uan hidup manusia didunia maupun diakhirat kelak. %esadaran ini tidak mungkin bisa di(ahami, apabila hanya mendasari pengetahuannya dengan ma)hab empirisme yang serba materi. Mengapa konsep keimanan sangat penting untuk memulai kesadaran berketuhanan. Sehingga slam menempatkan man sebagai landasan kepercayan atau kesadaran awal dari kehidupan beragama. Maka dari itu pembahasan masalah ketuhanan tidak terlepas dari iman kepada yang gaib, seperti iman kepada Allah 3Yang Maha gaib4, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab suci, iman kepada hari akhir, iman kepada para nabi, iman kepada ketetapan baik dan buruk dari Allah swt. %eimanan ini termasuk sebuah kesadaran yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang hidup. %arena kesadaran merupakan sebuah ruangan tersendiri dari aspek ke+iwaan manusia. %arena dengan kesadaran, manusia akan mengerti akan diri yang se+ati atas keberadaannya. %esadaran bagi orang-orang materialisme, merupakan bentuk kesadaran pada tara( kesadaran seperti orang bangun tidur atau dari pingsan. Akan tetapi ada tingkat kesadaran pada tatanan mental, yaitu kesadaran yang berkaitan dengan tingkat intelektualitas dan kualitas kesadaran. Ada perbedaan yang sangat ta+am antara kedua tingkat kesadaran tersebut. %esadaran bagi yang sudah sadar dari tidur dan tidak pingsan belum tentu memiliki kualitas kesadaran. 6rang gila misalnya, ia memiliki tingkat kesadaran pertama. Akan tetapi ia tidak menyadari akan dirinya, terkadang ia mengaku ra+a Gawa dan berperilaku layaknya seorang ra+a, padahal dia hanyalah seorang tukang batu. Mungkin sebagian manusia berada pada tingkat kesadaran primitip, tidak menyadari bahwa bumi yang ditempati sedang berputar dengan kecepatan tinggi, bahkan melebihi kecepatan peluru yang ditembakkan. %esadaran yang dirasakan tidaklah demikian. Seolah bumi hanya diam dan mataharilah yang bergerak dari

arah timur ke barat. Seandainya ilmu pengetahuan tidak pernah kita dapatkan masalah asal usul ke+adian manusia. Mungkinkan kita percaya, bahwa kita pernah hidup didalam perut seorang ibu>. Disana kita makan tanpa menggunakan mulut dan tidak perlu beker+a untuk mencarinya. Sebelumnya kita berasal dari sel seperma yang sangat kecil bentuknya. Dan mungkin kita tidak akan percaya bahwa bahan untuk menciptakan manusia adalah berasal dari sari pati tanah. @adahal kita hidup, sadar dan tidak pingsan. Apakah untuk menyadari sesuatu harus dengan penglihatan mata dan pendengaran telinga> @erlukan kita menyadari dengan melihat dan merasakan bumi sedang berputar cepat. 'entu tidak. %ita hanya memerlukan kesadaran intelektual untuk membangun kesadaran ini. Demikian pula kesadaran tentang 0'uhan2, kita tidak harus melihat secara langsung akan keberadaan Sang @encipta untuk menyadari dan mengimani-Nya. Hukup memahami bahwa seluruh benda yang tergelar pastilah ada yang merancang. Gustru bagi yang tidak percaya adanya yang merencanakan alam semesta, Al 5ur*an menyebutnya sebagai orang sangat primitip dan rendah ilmu pegetahuannya. 6leh sebab itu, bagi orang-orang percaya dan sadar atas keberadaan dan kebenaran adanya Allah disebut ulul albab, yaitu orang yang memiliki kesadaran tinggi. Sebagaimana Dirman Allah/ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dasn siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,3yaitu4 orang-orang yang menginat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka meikirkan tentang penciptaan langit dan bumi3seraya berkata4/ Ya 'uhan kami,tiadalah Lngkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Lngkau,maka peliharalah kami dari siksa neraka 37S. Ali mran 9=:/;-E-;-;4 Dasar inilah yang dikatakan kesadaran keimanan

terhadap adanya 'uhan Yang Maha Menciptakan. Setelah memahami kesadaran ini, maka wa+iblah kita mengakui dan menyerahkan diri dan +iwa kita untuk berbakti kepada-Nya. man bukanlah semata-mata percaya bahwa 'uhan itu ada. Gika persoalannya 'uhan itu ada, maka iblis adalah makhluk yang tidak sa+a percaya bahwa 'uhan itu ada, dia bahkan berhadapan langsung dengan 'uhan dalam suatu dialog yang sengit dalam drama kosmis sekitar pengangkatan Adam sebagai khali(ah. 'etapi, iblis yang demikian itupun dikutuk sebagai ka(ir. 0 a menolak dan menyombongkan diri,dan ia termasuk diantara mereka yang tidak beriman 37S. Al Ba5arah 9<:/=.4. %alau iblis di+adikan contoh, maka beriman itu tidak cukup hanya dengan penegasan diri bahwa 'uhan itu ada. Beriman ialah mempercayai 'uhan dan menaruh kepercayaan kepada 'uhan. Apapun yang dianugerahkan Allah kepada kita, itu harus diterima dengan ridha.itulah yang disebut radhiyatan mardhiyah. Dengan demikian,Allah akan mengatakan / Masuklah engkau ke dalam golongan hambahamba-%uN Masuklah engkau ke dalam syurga-%u 37S,Al Da+r,B-/<--=E4. Shalat merupakan +alan meletakkan kepercayaan kepada Allah, sehingga dibuka dalam doa i(titah/ inna shalati wa nusuki,wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 1alamin. Sesungguhnya shalatku, pengabdianku, hidup dan matiku hanya mengikuti keputusan Allah 'uhan @enguasa Alam. Namun +ika didalam kesadarannya kita tidak memiliki keimanan, maka shalat yang demikian tidak memberikan dampak apa-apa terhadap +iwa pelakukanya. man kepada Yang Kaib, bukan berarti mempercayai sesuatu yang tidak ada. Sesungguhnya yang gaib itu adalah nyata adanya. Sebagaimana ruh

yang dikandung dalam badan kita. Secara kasat mata ruh tidak kelihatan oleh mata, akan tetapi 0NYA'A2 adanya. %enyataan ini yang tidak bisa diukur dengan konsep emperis materialisme. %arena yang bukan materi +uga sebenarnya 0empiris2. Mengapa kita mengingkari adanya perasaan 0cinta2 dalam dada. @adahal perasaan itu bukanlah berada dalam lempengan hati berupa daging. a ada pada dimensi ruhani yang +uga bersi(at gaib. Sama halnya dengan adanya Allah, secara (isik tidak ada alat ukur untuk menangkap keberadaan Allah maupun (iman Allah, karena alat ukur seperti indria hanyalah menangkap sesuatu yang bersi(at terbatas. 'elinga tidak mampu menangkap suara gerakan kuman atau semut yang sedang ber+alan, mata telan+ang tidak mampu melihat ruang angkasa yang sangat luas. Akan tetapi keberadaan Allah hanya bisa dirasakan oleh hati orang yang beriman. Sehingga respons-Nya menggetarkan hati yang menyebut Nama Allah 3d)ikrullah4. Abu Sangkan

H
Hati
Setiap manusia memiliki hati dan perasaan, baik rasa marah, rasa benci, rasa memiliki, rasa rindu, rasa cinta maupun rasa percaya 3iman4 dan rasa mengingkari 3ku(ur4 keberadaan Allah. %alau kita menyadari, setiap apa yang kita lakukan dan kita ucapkan muncul dari sebuah perasaan. Dan dari perasaan 3a(eksi4 inilah muncul sebuah tindakan 3konasi4. Namun selama ini hal yang menyangkut perasaan 3hati4 masih disangkut pautkan hanya pada persoalan agama dan 'uhan. @adahal segala bentuk tindakan pasti berasal dari apa yang dirasakan,

apakah peasaan baik maupun perasaan buruk. Ditegaskan oleh ahli agama, terutama yang memperhatikan masalah akhlak kepada Allah, berpendapat bahwa hati manusia merupakan kunci pokok pembahasan menu+u pengetahuan tentang Allah 3makri(atullah4. #ati +uga berperan sebagai pintu dan sarana Allah memperkenalkan kesempurnaann diri-Nya. Sebagaimana sabda Nabi mengatakan/ Tidak dapat memuat zat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali 'hati' hamba-Ku yang mukmin lunak dan tenang. (HR. Abu Dawud) #adist ini menyiratkan bahwa, pengetahuan tentang Allah tidak bisa sekedar di(ahami oleh pikiran dan pengetahuan yang berasal dari respons indrawi, akan tetapi hanya bisa dirasakan dan di(ahami oleh hatinya. %arena indrawi hanya bisa menangkap sesuatu yang terbatas. Baik penglihatan, pendengaran dan penciuman, hanya mampu ditangkap oleh indria dengan ukuran tertentu. Selebihnya dari ukuran tersebut tidak akan tertangkap. Sebaliknya hati mampu menangkap sesutu yang tersembunyi dibalik materi, seperti perasaan senang, rasa indah terhadap sebuah benda 3art4, rasa cinta terhadap sesama maupun kepada 'uhan. Sehingga Allah memberikan isyarat akan hal ini dalam Dirmannya/ Dan e ungguhnya Kami !adikan untuk i i ne"aka !ahannam kebanyakan da"i !in dan manu ia. #e"eka mempunyai hati tetapi tidak dipe"gunakan untuk memahami dan me"eka mempunuai mata tetapi tidak dipe"gunakan untuk melhat dan me"eka mempunyai telinga tidak dipe"gunakan untuk mendenga", me"eka itu epe"ti binatang te"nak, bahkan me"eka lebih e at lagi. #e"eka itulah $"ang-$"ang yang lalai. (%&. Al A'"aa' ()*+,)-).

Apakah me"eka tidak pe"nah bepe"gian dimuka bumi ini upaya hatinya te" entak memiki"kan kemu nahan itu, atau mengiang di telinganya untuk di denga"kan. &ebena"nya yang buta bukan mata melainkan 'hati' yang ada dalam dada. (%&. Al Ha!! (//*+01). Demikian +uga rasa iman, tidaklah dikatakan orang beriman +ika hanya sampai kepada pemahaman pengetahuan membaca kitab secara tertulis sebagaimana ahli kitab yang terdahulu yang telah tercabut rasa imannya. %enyataan ini pernah ter+adi pengakuan orang Arab Badui yang mendatangi &asulullah, bahwa dirinya telah beriman kepada Allah. Namun pengakuan orang Badui tersebut dibantah oleh Allah yang disampaikan melalui &asulullah. 2"ang-$"ang A"ab badui itu be"kata+ Kami telah be"iman. Katakan (kepada me"eka) kamu belum be"iman, tetapi kami telah tunduk, ka"ena iman itu belum ma uk ke dalam hatimu (%&, Al Hu!u"at,0-+,0) Dan man itu sesungguhhnya diturunkan oleh secara langsung dan dapat di(ahami dan dirasakan oleh yang menerimanya. ....tetapi Allah-lah yang men!adikan kamu cinta kepada keimanan dan men!adikan iman itu indah dalam hatimu e"ta men!adikan kamu benci keada keka'i"an dan kedu"hakaan. #e"eka itulah yang $"ang-$"ang yang mengikuti !alan yang lu"u . &ebagaimana ka"unia dan nikmat da"i Allah, dan Allah #aha #engetahui lagi bi!ak ana. (%&. Al Hu!u"aat (0-*+)-3). @enggunaan istilah hati dalam Al 7ur8an menandakan pentingnya hati sebagai tempat yang diperhatikan oleh Allah Swt. karena tempat perasaan baik maupun buruk.

Al 7ur8an menggunakan istilah 7alb 3hati4 dan menyebutnya sebanyak ;=< kali. Makna dasar kata 5alb ialah membalik, kembali, pergi ma+u mundur, berubah, naik turun. Diambil dari latar belakangnya, hati mempunyai si(at yang selalu berubah. Sebab hati adalah tempat dari kebaikan dan ke+ahatan, kebenaran dan kesalahan. #ati adalah tempat dimana 'uhan mengungkapkan diri-Nya sendiri kepada manusia. %ehadiran-Nya terasa didalam hati, dan wahyu maupun ilham diturunkan ke dalam hati para nabi maupun wali-Nya. Allah ber(irman / ...ketahuilah bahwa e ungguhnya Allah membuat bata an anta"a manu ia dan hatinya dan e ungguhnya kepada-nyalah kamu ekalian akan dikumpulkan (%&. Al An'al (3*+/0). ....maka 4ib"il telah menu"unkannya (Al 5u"'an) kedalam hati nu"animu dengan izin Allah, membena"kan wahyu ebelumnya, men!adi peun!uk dan kaba" gembi"a bagi $"ang-$"ang yang be"iman (%&. ,Al ba5a"ah (/*+-)). #ati adalah pusat pandangan, pemahaman dan ingatan 3d)ikir4. @enegasan pengertian tersebut +elas sekali di(irmankan Allah dalam Al 7ur8an / Apakah me"eka tidak pe"nah bepe"gian dimuka bumi ini upaya hatinya te" entak memiki"kan kemu nahanitu, atau mengiang ditelinganya untuk didenga"kan. &ebena"nya yang buta bukan mata, melainkan hati yang ada didalam dada (%&. Al Ha!! (//*+01). 4anganlah kamu tu"utkan $"ang yang hatinya telah kami alpakan da"i mengingat Kami (ziki"), $"ang yang hanya mengikuti hawa na' unya a!a,dan keadaan "ang itu udah kete"laluan (%&. Al Kah'i (,3*+/3).

#emang hati me"eka telah kami tutup hingga me"eka tidak dapat memahaminya, begitu pula liang telinganya telah te" umbat.... ( %&. Al Kah'i (,3*+6)). Apakah me"eka tidak me"enungkan i i Al Al %u"'an. atau adakah hati me"eka yang te"kunci. (%&. #uhammad (0)*+/0). Dan e ungguhnya Kami !adikan untuk i i ne"aka !ahannam kebanyakan da"i !in dan manu ia. #e"eka mempunyai hati tetapi tidak dipe"gunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan me"eka mempunyai mata (tetapi) tidak dipe"gunakan untuk mendenga". #e"eka itu epe"ti binatang te"nak, bahkan me"eka lebih e at lagi,me"eka itulah $"ang-$"ang yang lalai. (%&. Al A'"aa',)+,)-). man tumbuh dan bersemayam di dalam hati. dan didalam hati pula tumbuhnya keka(iran, kemungkaran serta penyelewengan dari +alan yang lurus. 6leh sebab itu Allah tetap menegaskan, bahwa perilaku ibadah seseorang tidak bisa hanya dilihat dari sekedar syarat sah rukun syariat sa+a, akan tetapi harus sampai kepada pusat iman, yaitu hati. %arena sering dan banyaknya ibadah yang kita lakukan, kerap kali kita bahkan peribadatan selalu menuntut pemurnian hati 3keikhlasan4. @adahal kemurnian hati inilah yang akan menghasilkan sesuatu yang ha5, serta memberi dampak kepada iman seseorang secara langsung. man yang benar mempunyai ciri tersendiri dan diakui oleh Al 5ur8an. a tertegun dan terharu tatkala nama Allah disebut. Sehingga terdorong ingin meluapkan kegembiraan dan kerinduannya seraya bersu+ud dan menangis. #al ini disebabkan adanya kesadaran +iwa yang mampu menembus sinar ilahy yang selalu memancar kepada +iwa yang mau mendekat kepada Allah. Dengan hatilah seorang mukmin mampu menangkap petun+uk yang

diturunkan oleh Allah Swt. Dan dengan hati pula Allah menurunkan kesesatan seseorang yang mengingkari Allah. Allah menilai segala perbuatan manusia ditentukan oleh niat yang ada dalam hati. &asulullah menuntun kita untuk beker+a dengan hati. %arena Allah hanya mau menerima segala perbuatan yang diniatkan dengan sungguh-sungguh, dan menolak perbuatan orang-orang yang hatinya muna(i5. Seperti diungkapkan dalam Al 7ur8an / 7nnal muna'i5iini yukhadi'uunallah,wa hua yakhidi'uhum ..... (%& An 8i aa' (0*+,0/) Abu Sangkan

Ikhlas
Niat merupakan pendorong kehendak manusia untuk mewu+udkan suatu tu+uan yang dituntutnya. @endorong ini banyak sekali ragamnya. Ada yang bersi(at materiil, dan ada pula yang bersi(at spiritual. Ada yang bersi(at indi,idual, dan ada yang bersi(at sosial. Ada yang bertu+uan duniawi, dan ada yang bertu+uan akhirat. Ada yang berkaitan dengan hawa na(su, dll. 9:ahwa anya egala amal pe"buatan te"gantung pada niat, dan bahwa anya bagi tiap-tiap $"ang mempe"$leh menu"ut apa yang diniatkannya. :a"ang iapa hi!"ahnya kepada Allah dan Ra ul8ya, maka hi!"ahnya kepada Allah dan Ra ul-8ya, dan ba"ang iapa hi!"ahnya kepada dunia yang ingin didapatkannya, atau wanita yang hendak dinikahinya, maka hi!"ahnya kepada apa yang ditu!unya 9. (HR. :ukha"i, #u lim, Abu Daud, AtTa"midzi dan An-8a a'7)

9:a"ang iapa yang menghendaki keuntungan akhi"at, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan ba"ang iapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami be"ikan kepadanya ebagian da"i keuntungan dunia dan tidak ada baginya uatu kebahagiaan pun di akhi"at 9. (%&. A y-&yu"aa+ /;) 9&e ungguhnya Allah tidak mene"ima amal kecuali !ika (pelaku) amal itu ikhla dan menca"i ke"idhaan Allah dengannya 9. (HR. 8a a'i) Sebagai seorang mukmin, hendaknya pendorongnya dalam beramal itu adalah semata-mata menghendaki keridhaan Allah dan demi akhirat, tidak mencampuri suatu amal dengan kecenderungan dunia, misalnya karena menghendaki harta dunia, menghendaki kedudukan, mencari san+ungan, tidak ingin dicela, dll, dan inilah yang disebut ikhlas. khlas dengan pengertian seperti di atas merupakan buah tauhid yang sempurna kepada Allah SI' yaitu metauhidkan ibadah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah SI', seperti yang sering kita ungkapkan di dalam sholat ketika membaca Al-Datihah/ A, ?#anya Lngkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Lngkaulah kami mohon pertolongan. ? Dengan ikhlas yang murni inilah, kita bisa membebaskan diri kita dari segala bentuk perbudakan, melepaskan diri dari segala penyembahan selain Allah, seperti penyembahan kepada dinar, dirham, perhiasan, wanita, kedudukan, tahta, kehormatan, na(su, dll, dan dapat men+adikan kita seperti yang diperintahkan oleh Allah SI' kepada &asul-Nya, 9Katakanlah, '&e ungguhnya halatku, ibadahku, hidupku danmatiku hanyalah untuk Allah, Rabb ekalian alam, tiada ekutu bagi-8ya, dan demikianlah yang dipe"intahkan kepadaku dan aku

adalah $"ang yang pe"tama-tama menye"ahkan di"i (kepada Allah).'9 (%&. Al-An'am+ ,1/-,1<). &iya8 merupakan lawan dari ikhlas merupakan kedurhakaan yang sangat berbahaya terhadap diri dan amal, +uga termasuk dosa yang merusak, sebagaimana (irman Allah SI', ?... seperti orang yang mena(kahkan hartanya karena riya8 kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hu+an lebat, lalu men+adilah dia bersih 3tidak bertanah4. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petun+uk kepada orangorang yang ka(ir ?. 37S. Al Ba5arah 9<:/ <C.4 Di ayat lain Allah SI' ber(irman, 9#aka kecelakaanlah bagi $"ang-$"ang yang h$lat, (yaitu) $"ang-$"ang yang lalai da"i h$latnya, $"ang-$"ang yang be"uat "iya', dan enggan (men$l$ng dengan) ba"ang yang be"guna 9. (%&. Al-#a'un (,;)*+6-)) 'entang riya8 ini di dalam hadits, &asulullah SAI pun bersabda, 9&e ungguhnya $"ang yang pe"tama-tama diadili pada ha"i kiamat adalah $"ang yang mati yahid. Dia didatangkan ke pengadilan, dipe"lihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. #aka diapun mengakuinya. Allah be"tanya, 9Apa yang engkau pe"buat dengan nikmat-nikmat itu.9 Dia men!awab, 'Aku be"pe"ang kepada =ngkau hingga aku mati yahid.' Allah be"'i"man, 9=ngkau du ta. Tetapi engkau be"pe"ang upaya dikatakan, 'Dia adalah $"ang yang gagah be"ani.' Dan memang begitulah yang dikatakan (tentang di"imu) 9.

Kemudian dipe"intahkan aga" dia di e"et dengan muka te"telungkup lalu dilempa"kan ke dalam ne"aka. :e"ikutnya yang diadili adalah e e$"ang yang mempe"la!a"i ilmu dan menga!a"kan e"ta membaca Al-%u"'an. Dia didatangkan ke pengadilan, lalu dipe"lihatkan kepadanya nikmatnikmatnya. #aka diapun mengakuinya. Allah be"tanya, 9Apa yang engkau pe"buat dengan nikmat-nikmat itu.9 Dia men!awab, 'Aku mempela!a"i ilmu dan menga!a"kannya e"ta aku membaca Al-%u"'an ka"ena-#u.' Allah be"'i"man, 9=ngkau du ta. Tetapi engkau mempela!a"i ilmu aga" dikatakan, 'Dia adalah $"ang yang be"ilmu,' dan engkau membaca Al-%u"'an aga" dikatakan,'Dia adalah 5a"i' (pandai membaca).' Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang di"imu) 9. Kemudian dipe"intahkan aga" dia di e"et dengan muka te"telungkup lalu dilempa"kan ke dalam ne"aka. :e"ikutnya yang diadili adalah $"ang yang dibe"i kelapangan $leh Allah dan !uga dibe"i-8ya be"bagai macam ha"ta. >alu dia didatangkan ke pengadilan, dipe"lihatkan kepadanya nikmatnikmatnya. #aka diapun mengakuinya. Allah be"tanya, 9Apa yang engkau pe"buat dengan nikmat-nikmat itu.9 Dia men!awab, 'Aku tidak meninggalkan atu !alanpun yang =ngkau uka aga" dina'kahkan ha"ta, melainkan aku mena'kahkannya ka"ena-#u.' Allah be"'i"man, 9=ngkau du ta. Tetapi engkau melakukannya aga" dikatakan, 'Dia e$"ang pemu"ah.' Dan memang begitulah yang dikatakan (tentang di"imu) 9. Kemudian dipe"intahkan aga" dia di e"et dengan muka te"telungkup lalu dilempa"kan ke dalam ne"aka 9. (HR. #u lim, An-8a a'7, At-Ta"midzi dan 7bnu Hiban)

'atkala Mu8awiyah mendengar hadits ini, maka ia pun menangis hingga pingsan. Setelah siuman dia berkata, 8Allah dan &asul-Nya benar. Allah telah ber(irman, 9:a"ang iapa yang menghendaki kehidupan dunia dan pe"hia annya, ni caya Kami be"ikan kepada me"eka bala an peke"!aan me"eka itu di dunia dengan empu"na dan me"eka di dunia tidak akan me"ugi. 7tulah $"ang-$"ang yang tidak mempe"$leh di akhi"at, kecuali ne"aka 9.' (%&. Huud (,,*+ ,6,1) Abu Sangkan

J
Jama'ah Ada begitu banyak dalil yang menun+ukkan keutamaan shalat ber+amaah. "engkapnya demikian/ Dari Abi #urairah ra bahwa &asulullah SAI bersabda, 9&e ungguhnya halat yang paling be"at buat $"ang muna'ik adalah halat 7 ya dan &hubuh. &eandainya me"eka tahu apa yang akan me"eka dapat da"i kedua halat itu, pa tilah me"eka akan mendatanginya me ki dengan me"angkak. &ungguh aku punya keinginan untuk meme"intahkan halat dan didi"ikan, lalu aku meme"intahkan atu $"ang untuk !adi imam. Kemudian pe"gi be" amaku dengan bebe"apa $"ang membawa eikat kayu baka" menu!u ke uatu kaum yang tidak ikut menghadi"i halat dan aku baka" "umah-"umah me"eka dengan api 9. (HR :ukha"i 100, 16), /0/;, )//0. #u lim 16, dan la'az hadit ini da"inya).

#adits ini adalah hadits yang shahih, karena terdapat di dalam dua kitab tershahih di dunia, yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Sehingga kebenaran riwayat hadits ini tidak perlu diotak-atik lagi. Seluruh umat slam sepan+ang masa sepakat atas keshahihan kedua kitab shahih ini. Selain hadits merangkak di atas, &asulullah SAI +uga bersabda tentang keutamaan shalat +amaah dalam hadits lainnya, seperti/ shalatnya seseorang dengan ber+amaah lebih banyak dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tu+uh kali. 3#& Muslim dalam kitab al-masa+id wa mawwadhiusshalah no. CAE4. bnu #a+ar dalam kitabnya Dathul Bari +ilid < halaman ;== dalam kitab a)an telah menyebutkan secara rinci apa sa+a yang membedakan keutamaan seseorang shalat ber+amaah dengan yang shalat sendirian. Di antaranya adalah ketika seseorang men+awab a)an, bersegera shalat di awal waktu, ber+alannya menu+u mas+id dengan sakinah, masuknya ke mas+id dengan berdoa, menunggu +amaah, shalawat malaikat atas orang yang shalat, serta permohonan ampun dari mereka, kecewanya syetan karena berkumpulnya orang-orang untuk beribadah, adanya pelatihan untuk membaca Al7uran dengan benar, penga+aran rukun-rukun shalat, keselamatan dari kemuna(ikan dan seterusnya. Semua itu tidak didapat oleh orang yang melakukan shalat dengan cara sendirian di rumahnya. Dalam hadits lainnya disebutkan +uga keterangan yang cukup tentang mengapa shalat ber+amaah itu +auh lebih berharga dibandingkan dengan shalat sendirian. Dari Abi #urairah ra bahwa &asulullah SAI bersabda, 9&halatnya e e$"ang dengan be"!amaah lebih banyak da"i pada bila halat endi"ian atau halat di pa a"nya dengan dua puluh ekian de"a!at. Hal

itu ka"ena dia be"wudhu dan membagu kan wudhu?nya, kemudian mendatangi ma !id di mana dia tidak melakukannya kecuali untuk halat dan tidak menginginkannya kecuali dengan niat halat. Tidaklah dia melangkah dengan atu langkah kecuali ditinggikan baginya de"a!atnya dan dihapu kan ke alahannya hingga dia ma uk ma !id....dan malaikat tetap be" halawat kepadanya elama dia be"ada pada tempat halatnya e"aya be"d$a, 9@a Allah be"ikanlah ka ihmu kepadanya, @a Allah ampunilah dia, @a Allah ampunilah dia... 9. (HR #u lim dalam kitab al-ma a!id wa mawwadhiu halah n$. 10-) @ada kesempatan lain, &asulullah SAI bersabda dengan hadits yang lainnya/ Da"i Abi Da"da? "a bahwa Ra ulullah &AA be" abda, 9Tidaklah < $"ang yang tinggal di uatu kampung atau pel$ $k tapi tidak melakukan halat !amaah, kecuali yetan telah mengua ai me"eka. Hendaklah kalian be"!amaah, ebab "igala itu memakan d$mba yang lepa da"i kawanannya 9. (HR Abu Daud 60) dan 8a ai /B,;1 dengan anad yang ha an)! Da"i 7bnu #a ?ud "a be"kata bahwa aku melihat da"i kami yaitu tidaklah e e$"ang meninggalkan halat !amaah kecuali $"ang-$"ang muna'ik yang udah dikenal kemuna'ikannya atau e$"ang yang memang akit yang tidak bi a be"!alan 9. (HR #u lim)! Da"i 7bni Abba "a bahwa Ra ulullah &AA be" abda, 9&iapa yang mendenga" azan namun tidak mendatanginya untuk halat, maka tidak ada halat baginya. Kecuali bagi $"ang yang uzu" 9. (HR 7bnu #a!ah )-<, Ad-Da"u5uthuni ,B0/;, 7bnu Hibban /;10, Al-Hakim ,B/06 dan anadnya hahih).

Dengan adanya hadits-hadits ini, akhirnya para ulama berbeda pendapat tentang hukum shalat ber+amaah. Ada yang bilang (ardhu 8an, ada yang bilang (ardhu ki(ayah, ada yang bilang sunnah muakkadah dan ada +uga yang bilang syarth. Shalat ber+ama8ah itu adalah wa+ib bagi tiap-tiap mukmin, tidak ada keringanan untuk meninggalkannya terkecuali ada ud)ur 3yang dibenarkan dalam agama4. #adits-hadits yang merupakan dalil tentang hukum ini sangat banyak, di antaranya/ 9Da"i Abu Hu"ai"ah "adhiallaahu anhu, ia be"kata,Telah datang kepada 8abi hallallaahu alaihi wa allam e$"ang lelaki buta, kemudian ia be"kata, 'Aahai Ra ulullah, aku tidak punya $"ang yang bi a menuntunku ke ma !id, lalu dia m$h$n kepada Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam aga" dibe"i ke"inganan dan cukup halat di "umahnya.' #aka Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam membe"ikan ke"inganan kepadanya. Ketika dia be"paling untuk pulang, beliau memanggilnya, e"aya be"kata, 'Apakah engkau mendenga" ua"a adzan (panggilan) halat.', ia men!awab, '@a.' :eliau be" abda, '#aka hendaklah kau penuhi (panggilah itu)' 9. (HR. #u lim) 9Da"i Abu Hu"ai"ah "adhiallaahu anhu ia be"kata+ 'Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam be" abda, '&halat yang paling be"at bagi $"ang muna'ik adalah halat 7 ya' dan halat &ubuh. &eandainya me"eka itu mengetahui pahala kedua halat te" ebut, pa ti me"eka akan mendatanginya ekalipun dengan me"angkak. Aku pe"nah be"niat meme"intahkan halat aga" didi"ikan kemudian akan kupe"intahkan alah e$"ang untuk mengimami halat, lalu aku be" ama bebe"apa $"ang ambil membawa bebe"apa ikat kayu baka" mendatangi $"ang-$"ang yang tidak hadi" dalam

halat be"!ama'ah, dan aku akan baka" "umah"umah me"eka itu' 9. (#utta'a5 'alaih) 9Da"i Abu Da"da' "adhiallaah anhu, ia be"kata, 'Aku mendenga" Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam be" abda, 'Tidaklah be"kumpul tiga $"ang, baik di uatu de a maupun di du un, kemudian di ana tidak dilak anakan halat be"!ama'ah, te"kecuali yaitan telah mengua ai me"eka. #aka hendaklah kamu enantia a be" ama !ama'ah (g$l$ngan yang banyak), ka"ena e ungguhnya e"igala hanya akan memang a d$mba yang !auh te"pi ah (da"i "$mb$ngannya)' 9. (HR. Ahmad, Abu Daud, An-8a ai dan lainnya, hadit ha an ) 9Da"i 7bnu Abba , bahwa anya 8abi hallallaahu alaihi wa allam be" abda, ':a"ang iapa mendenga" panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada halat baginya, te"-kecuali ka"ena udzu" (yang dibena"kan dalam agama)' 9. (HR. Abu Daud, 7bnu #a!ah dan lainnya, hadit hahih) 9Da"i 7bnu #a 'ud "adhiallaahu anhu, ia be"kaa, '&e ungguhnya Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam menga!a"i kami unnah- unnah (!alan!alan petun!uk dan kebena"an) dan di anta"a unnah- unnah te" ebut adalah halat di ma !id yang dikuman-dangkan adzan di dalamnya.(HR. #u lim) Shalat ber+ama8ah mempunyai keutamaan dan pahala yang sangat besar, banyak sekali haditshadits yang menerangkan hal tersebut di antaranya adalah/ 9Da"i 7bnu Cma" "adhiallaahu anhuma , bahwa anya Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam be" abda, '&halat be"!ama'ah dua puluh tu!uh kali lebih utama da"ipada halat endi"ian 9.

(#utta'a5 'alaih) 9Da"i Abu Hu"ai"ah "adhiallaahu anhu, ia be"kata,':e" abda Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam, '&halat e e$"ang dengan be"!ama'ah lebih be a" pahalanya ebanyak /6 atau /) de"a!at da"ipada halat di "umahnya atau di pa a" (mak udnya halat endi"ian). Hal itu dika"enakan apabila alah e$"ang di anta"a kamu telah be"wudhu dengan baik kemudian pe"gi ke ma !id, tidak ada yang mengge"akkan untuk itu kecuali ka"ena dia ingin halat, maka tidak atu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali dengannya dinaikkan atu de"a!at baginya dan dihapu kan atu ke alahan da"inya ampai dia mema uki ma !id. Dan apabila dia ma uk ma !id, maka ia te"hitung halat elama halat men!adi penyebab baginya untuk tetap be"ada di dalam ma !id itu, dan malaikat pun mengu-capkan halawat kepada alah e$"ang da"i kamu elama dia duduk di tempat halatnya. Da"a malaikat be"kata, '@a Allah, be"ilah "ahmat kepadanya, ampunilah dia dan te"imalah taubatnya.' &elama ia tidak be"buat hal yang mengganggu dan tetap be"ada dalam keadaan uci' 9. (#utta'a5 'alaih) Shalat ber+ama8ah bisa dilaksanakan dengan seorang makmum dan seorang imam, sekalipun salah seorang di antaranya adalah anak kecil atau perempuan. Dan semakin banyak +umlah +ama8ah dalam shalat semakin disukai oleh Allah Subhanahu wa 'a8ala. 9Da"i 7bnu Abba "adhiallaahu anhuma , ia be"kata, 'Aku pe"nah be"malam di "umah bibiku, #aimunah ( alah atu i t"i 8abi hallallaahu alaihi wa allam), kemudian 8abi hallallaahu alaihi wa allam bangun untuk halat malam, maka aku pun ikut bangun untuk halat be" amanya, aku be"di"i di amping ki"i beliau, lalu beliau mena"ik kepalaku dan menempatkanku di amping

kanannya' 9. (#utta'a5 'alaih) 9Da"i Abu &a'id Al-Khud"i dan Abu Hu"ai"ah "adhiallaahu anhuma, keduanya be"kata, 'Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam be" abda, ':a"ang iapa ba-ngun di waktu malam ha"i kemudian dia membangunkan i te"inya, kemudian me"eka be"dua halat be"!ama'ah, maka me"eka be"dua akan dicatat ebagai $"ang yang elalu be"dziki" kepada Allah' 9. (HR. Abu Daud dan AlHakim, hadit hahih) 9Da"i Abu &a'id Al-Khud"i "adhiallaahu anhu, ':ahwa anya e$"ang laki-laki ma uk ma !id edangkan Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam udah halat be" ama pa"a ahabatnya, maka beliau pun be" abda, '&iapa yang mau be" edekah untuk $"ang ini, dan menemaninya halat.' >alu be"di"ilah alah e$"ang da"i me"eka kemudian dia halat be" amanya' 9. (HR. Abu Daud dan AtTi"midzi, hadit hahih) 9Da"i Cbay bin Ka'ab "adhiallaahu anhu, ia be"kata, 'Ra ulullah hallallaahu alaihi wa allam be" abda, &halat e e$"ang be" ama $"ang lain (be"dua) lebih be a" pahalanya dan lebih men ucikan da"ipada halat endi"ian, dan halat e e$"ang ditemani $leh dua $"ang lain (be"tiga) lebih be a" pahalanya dan lebih menyucikan da"ipada halat dengan ditemani atu $"ang (be"dua), dan emakin banyak (!umlah !ama'ah) emakin di ukai $leh Allah Ta'ala' 9. (HR. Ahmad, Abu Daud dan An-8a ai, hadit ha an) Abu Sangkan

K
%husyuk

%husyu #ampir semua umat beragama mencari atau berlomba-lomba mencari kekhusyuan dalam ibadahnya, bahkan bila mungkin +uga khusyu dalam kehidupannya, namun apa dan dimana serta bagaimanakah khusyu itu sebenarnya, banyak orang berusaha konsentrasi dalam ibadahnya, ada +uga yang berusaha menyatu dengan alam agar mendapatkan apa yang dinamakan khusyu tersebut, namun kenyataannya apa yang ter+adi, mengapa sang khusyu tiada kun+ung tiba, sehingga orang akhirnya ada yang merasa (rustasi karena tidak pernah berhasil mencapainya, tentu sa+a akibat dari rasa (rustasi ini akan sulit diperkirakan akibatnya. Benarkah hingga sedemikian sulitnya untuk mendapatkan apa yang dinamakan khusyu tersebut>, Ataukah disebabkan oleh ketidak tahuan bahwa sebenarnya khusyu adalah hadiah, sehingga tidak akan didapatkan dengan cara memaksakan, melainkan harus ditunggu kedatangannya dengan sabar, syukur, berserah diri serta tertib. Gika khusyu adalah hadiah, mengapa ada sebagian orang yang konsentrasi dengan cara-cara shalat pan+ang ataupun dengan berd)ikir pan+ang ternyata dapat +uga mencapai khusyu, walaupun dengan pengorbanan yang besar baik itu dari segi waktu maupun tenaga, sekiranya untuk mendapatkan khusyu haruslah sedemikian besar pengorbanannya, tentu akan sulitlah bagi orang-orang biasa yang mempunyai kesibukan keseharian yang cukup banyak, sedangkan khusyu itu sendiri adalah hak bagi semua orang. Bagi mereka yang berkeluangan waktu dan tenaga, mereka dapat melakukan pengkonsentrasian dengan melakukan shalat taupun d)ikir pan+ang, sehingga dengan terkurasnya tenaga hingga habis. Maka tanpa terasa, mereka telah bersih diri, sabar serta berserah diri. Dalam hal ini khusyu bisa didapatkan walaupun mereka hanya mendapatkan khusyu

ibadah dan bukan khusyu kehidupan. Di sisi lain, ada orang yang berusaha meraih khusyuk dengan cara menyatu dengan alam. Mereka merasa mendapatkan ketenangan +iwa yang mereka anggap kekhusyuan walaupun sebenarnya adalah bukan. Semua itu dikarenakan menyatu dengan alam adalah menyatukan +iwa dengan bumi, ataupun se+auh-+auhnya menyatukan +iwa dengan alam semesta, yang kedua-duanya masih termasuk hitungan dunia. Sedangkan khusyu kaitannya adalah dengan akhirat. %esalahan-kesalahan tersebut memang umum ter+adi. 'entu sa+a penyebabnya adalah kesulitan dalam membedakan yang mana mata bathin dengan yang mana mata terbuka hi+ab ghaib. Mata terbuka hi+ab ghaib adalah mata yang dapat melihat mahluk ghaib, tentu sa+a yang terlihat bukanlah yang Maha Khaib, ataupun akhirat yang +auh diluar alam semesta. Sedangkan mata bathin tentu sa+a tidak melihat melalui kedua matanya itu, karena pada saat mata bathin terbuka, semua panca indera tetap ber(ungsi seperti biasanya dan tidaklah seperti orang yang kehilangan kesadarannya. Sekarang pertanyaannya adalah, +adi dapatkah dan atau bagaimanakah kita sebagai orang-orang biasa sa+a dapat mencapai apa yang dinamakan khusyu beribadah, bahkan khusyu dalam kehidupan. Gawabannya tentu sa+a dapat. Masalah bagaimana mendapatkannya, kita harus menelaah lebih dahulu dasar-dasar pendukung pemberian hadiah khusyu itu sendiri. @ada dasarnya islam adalah pola hidup yang harus di dukung oleh kesadaran yang setinggi-tingginya. 6leh karena itulah maka umat islam diwa+ibkan melaksanakan shalat lima waktu sebagai pembentukan pola beribadah, yang harus dilakukan dengan kesadaran sepenuhnya. %arena itu, sangat

tidak disarankan kita shalat sambil menutup mata. Bahkan pergerakannya pun haruslah dilakukan dengan setertib-tertibnya agar lisan maupun pergerakan shalat itu senantiasa tetap ter+aga niat. Arti serta tu+uan shakat, tidak men+adi susut dimakan lalai karena sudah terbiasa atau begitu rutinnya. Segala sesuatu perbuatan manusia itu, yang pertama-tama di lihat adalah niatnya. Seperti yang sudah umum kita lihat dalam keseharian, bagaimana salam yang begitu sering di ucapkan men+adi berubah (ungsi dan artinya men+adi 9 ay hal$? sa+a, padahal saling memberi salam itu sebenarnya adalah saling mendo8a kan. Niat bersalam itu niat mendo8akan orang, tu+uannya adalah agar orang yang dido8akan tersebut selamat dunia akherat, mendapat rahmat serta berkah dari Allah. #ukumnya bagi orang yang mendo8akan akan mendapat pahala yang sama, tanpa mengurangi sedikitpun pahala dari orang yang dido8akannya. Adapun dalam kehidupan keseharian kita +uga dia+arkan untuk membaca Basmallah setiap kali hendak melakukan sesuatu, serta do8a-do8a harian yang dapat men+adi pagar kehidupan kita. Asalkan semuanya itu dilakukan dengan selalu menyadari sepenuhnya akan niat, maksud serta tu+uan setiap segala sesuatu yang kita lakukan. 6leh karena itu, dalam melaksanakan shalat usahakanlah senantiasa melaksanakannya penuh dengan kesadaran serta ketertiban, tertib dalam setiap gerakan serta lisan. 'idak kehilangan niat, maksud, tu+uan serta melakukannya hanya karena Allah. Demikian pula dalam melaksanakan kehidupan keseharian kita, lakukanlah semua karena Allah serta +elas niat, maksud, tu+uannya. Gadikanlah segala sesuatu dalam kehidupan kita men+adikan kita mengingat Allah. Menge+ar pahala karena di suruh Allah melalui rosulnya,

menghindari dosa karena dilarang Allah melalui rosulnya, berdo8a meminta kepada Allah yang Maha %aya serta Maha @engasih lagi @enyayang. %ata rosulNya, Basmallah menempatkan Allah menemani serta mengawasi kita. Begitulah yang disampaikan &osul Allah tentang keseharian. ngatlah, bahwa mengingat Allah dan rosulNya akan senantiasa memperkuat syahadat kita. Sedangkan pola hidup islami akan membuat kita otomatis berd)ikir mengingat Allah pada saat berdiri, duduk dan tidur. Dengan demikian, dapat dikatakan, bahwa dengan melakukan ibadah yang penuh dengan kesadaran dan ketertiban, ditambah hidup dengan pola islami, tawadhu, sabar serta pandai bersyukur dan senantiasa berprasangka baik pada Allah, isti5omah dalam men+alankan semua itu, nsyaAllah hadiah khusyu dalam beribadah maupun khusyu dalam keseharian yang didambakan akan kita didapatkan. Hiri-ciri khusyu, bila kita mendapatkannya adalah terbukanya mata bathin kita, yang dapat dirasakan sebagai rasa haru yang sangat, apabila kita sedang mengingat Allah, akhirat, surga, &asulullah, dosadosa yang telah lalu serta lain-lain hal yang berkaitan dengan ruhani kita. &asa haru tersebut membuat kita merasa hati tergores rindu, menetes airmata, ban+ir airmata, bahkan bisa sampai menangis tersedu-sedu. Sebagai catatan tambahan, dalam keseharian kita di +alanan, baik dalam berkendaraan maupun ber+alan kaki, seringkali tanpa disadari kita menghancurkan pola hidup islami kita dengan menghinakan diri men+adi preman bahkan men+adi perampok, yang merampas atau merampok hak orang lain dengan memotong, memepet, mengambil +alan orang lain, menghalangi, menyebrang dengan berlambatlambat, saling memaki atau mengumpat serta lainlain perangai tidak terpu+i yang kita lakukan, perlu kita sadari bahwa semua orang ingin cepat sampai

ke tu+uan dengan tenang, tentram dan aman di +alan, men+alin dan men+aga silaturahmi sangatlah di sarankan bagi orang slam. Abu Sangkan

L
Lillahi Ta'ala
"illahi ta8ala, secara sederhana dapat diartikan dengan ?hanya karena Allah yang suci?. %alimat ini bukan hanya men+adi ungkapan lisan tapi seharusnya men+adi prinsip dalm hidup dan kehidupan setiap hamba kepada Allah. %alimat "illahi ta8ala kerap muncul dalam setiap ibadah dalam slam termasuk +uga shalat. Dan biasanya kalimat >illahi ta'ala 3karena Allah4, selalu diucapkan pada saat awal-awal melakukan suatu peker+aan 3ibadah4! dalam hal ini disebut niat. 3lihat entri Niat4 Allah men+adikan kita pada hakekatnya ber(ungsi sebagai khali(ah-Nya diatas dunia ini. 'ugas kekhali(ahan inilah yang apabila di+alankan dengan semestinya dengan dilandasi oleh petun+uk-petun+uk yang Dia sampaikan dalam bentuk wahyu tekstual maupun pemahaman kita terhadap ayat-ayat uni,ersal-Nya, maka akan men+adi ibadah buat kita. Sistematika kehidupan kita ini dimulai dari setetes mani yang bercampur untuk kemudian seiring dengan sunnatullah atau hukum alamnya, terus mengalami perkembangan tahap demi tahap sehingga men+adi sosok manusia sempurna. tupun baru pada tahapan bayi kecil tak berdaya. %emudin kita tunduk pada kaidah sunnatullah yang berproses sampai men+adi dewasa dan tua. Demikian seterusnya. ni hendaknya men+adi bagian dari

pembela+aran atas kedewasaan pola pikir dan pola pemahaman kita terhadap segala sesuatunya. Gika awalnya kita bertindak hanya karena ikut-ikutan, maka mulailah kita bela+ar kenapa kita melakukan sesuatu atau kenapa kita harus mempercayai sesuatu itu sebagai sebuah kebenaran. Demikian pula misalnya dalam hal ibadah, +ika sebelumnya kita beribadah hanya karena mengharap surga atau takut karena neraka, maka bela+arlah untuk mulai menyikapi (enomena surga dan neraka sebagai moti,ator kita kepada tingkat ibadah yang lebih tinggi lagi yaitu tingkat ibadah yang hanya berharap ridho-Nya Allah. Dengan demikian, maka tingkat keikhlasan kita beribadahpun secara berangsurangsur tumbuh dengan sendirinya. %arena yang ada dipikiran kita selama ini, ibadah itu untuk menyenangkan Allah dan bukan untuk menyenangkan diri kita. Salah atau tidak akhirnya kembali kepada seberapa +auh g$$d-will kita melakukannya. 'idak ada yang perlu dipermasalahkan dengan surga dan nerakanya, tapi mulailah kita bela+ar untuk mencapai ma5am lebih tinggi dari sekedar itu. Anggaplah ibadah karena mengharap pahala tertentu itu adalah ibadahnya anak kecil, dan karena kita sudah tidak lagi kecil, maka kitapun harus meng-update sasaran ibadah kita. Demikianlah yang seharusnya seperti yang tercantum dalam surah C ayat ;C<. %atakanlah/ 9&e ungguhnya halatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, R$bb eme ta alam9 - % . al-An'am 1+,1/ Abu Sangkan

M
Mi'raj
&asululah SAI menerima perintah Shalat melalui Mi8ra+. Dan beliau bersabda ?&halat adalah #i'"a!-

nya $"ang be"iman?. "alu, apa hubungan %husyu8 dengan M 8&AG> %husyu8 merupakan kondisi pikiran yang terkendali dan terpusat ke satu arah. Mi8ra+ berasal dari peristiwa sra dan Mi8ra+. sra8 Mi8ra+ adalah dua buah etimologi yang bermakna 0per+alanan malam yang menggunakan tangga?, maka dengan demikian secara terminilogi sra Mi8ra+ adalah per+alana spirituil yang senantiasa linier secara bertahap semakin meningkat ke atas. Gika diilustrasikan, ibarat peringkat yang kian meningkat le,elnya hingga mencapai dera+at pemahaman secara komprehensi( atas ob+ek selaku sub+ek. @er+alanan spiritual yang paripurna oleh Muhammad Saw telah merekomendasikan bentuk penyembahan manusia terhadap 'uhan Nya dalam koridor syari8ah yang sangat uni,ersal bukan (rigid serta kering dari nilai. Apa relasi M 8&AG dengan shalat> Sholat adalah sebuah wu+ud nyata persembahan kemanusiaan yang hakiki, maka Sholat men+adi bentuk persembahyangan manusia terhadap 'uhan Nya yang senantiasa harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan keyakinan. Shalat didirikan bukan karena sesuatu apa atau siapa pun, tetapi hanya karena Allah. Shalat men+adi hubungan 3shilatun4 antara hamba dan 'uhannya. nilah mengapa dalam hadis disebutkan, ?Shalat adalah mi8ra+nya orang mu8min?. Dalam istilah tasawu(, sholat yang berorientasi pada ?pengakuan? 'uhan terhadap penyembahan Nya, sehingga konsekwensi bagi seorang su(i adalah sholat ku ini diterima atau tidak. Gadi ketika kita berbicara syah kah sebuah penyembahan maka cukup ikuti perintah (i5ih. Akan tetapi bila kita bertanya diterimakah sholat kita ataukah berman(aatkah sholat tersebut, sebagaimana yang diungkapkan diatas bahwa sholat yang didudukan sebagai Mi8ra+, maka ada ter+adinya prosesi linier terhadap konsepsi kita tentang 'uhan yang dalam

hal ini sholat adalah media komunikasi 'uhan dengan hamba nya sehingga kerinduan ibnul "abby bertemu dengan 'uhannya selalu menggunakan media sholat. Begitu pula Guned al Baghdad, yang melakukan sholat .EE raka8at setiap harinya, adalah sebuah mani(estasi su(i terhadap pengakuan kebesaran Allah SI'. $paya linier pengakuan terhadap 'uhan segalanya, dera+at yang paling tinggi dalam pengakuan Al 7ur8an adalah keta5waan kepada Allah oleh hambanya yang termani(estisasikan dalam pengambilan peran kemanusiaan sebagai hamba yang senantiasa mendedikasikan pengakuannya dalam sholat. mplikasi dari hal tersebut adalah peningkatan dera+at iman yang berwu+ud ta5wa terhadap 'uhan yang Maha Lsa. Maka konsepsi Al 7ur8an tentang ?amr Maru( Nahyi Munkar? akan terwu+ud dalam ?the grand design? kemanusiaan. %etika seorang hamba mendedikasikan pengakuan ada )at tunggal yang menguasai alam seisinya ini, maka ketebalan iman tersebut akan men+adikan tonggak bagi perilaku kemanusiaan se+ati. Dia sadar sholat yang mendekatkan diri kepada Allah akan mere(leksikan kembali, bahwa nilai yang ada didalamnya bermuatan mendekatkan diri kepada Allah SI'. Sholat sebagai kekuatan spiritual, yaitu internalisasi seluruh nilai-nilai serta makna sholat dalam kerangka kehidupan baik sebagai indi,idu maupun komunitas masyarakat negara. Dengan demikian, sholat akan bermakna sebagai penekanan serta penyadaran sang hamba yang manusiawi sebagai mahluk yang memegang mandataris sebagai pemimpin dimuka bumi. Maka segala implikasi pikiran, amaliyahnya selalu bertumpu pada kerangka kepemimpinan kemanusiaan yang menebar kedamaian dalam kebersamaan. Sebagai sebuah kekuatan spirituil sholat adalah

tameng bagi kerusakan hati yang sudah senantiasa dekat dengan 'uhannya, sehingga +ikalau sa+a setiap manusia ndonesia memaknai sholat serta mampu men+adikan sebagai kekuatan spiritualnya, maka ?little bit garansi? bagi terciptanya kehidupan yang semerbak dengan aroma kekuatan spirituil sholat itu sendiri, yaitu, tanpa kekerasan, tanpa pengklaiman kebenaran, tanpa ada kerusakan serta sungguh indahnya agama ini. Abu Sangkan

N
Niat
Sahabat-sahabat &asulullah adalah generasi terbaik ummat ini. Mereka terus bela+ar dari &asulullah apa-apa sa+a yang harus diker+akan dan apa sa+a yang mesti mereka tinggalkan. Soal men+aga lurusnya niat di dalam hidup dan per+uangan mereka, tak bosan-bosan para sahabat itu berguru kepada &asulullah. Seperti dikisahkan oleh $mamah radhiyallahu 8anhu. Ada e$"ang laki-laki yang datang menemui Ra ulullah dan be"tanya, 9Aahai Ra ulullah, Apakah pendapat engkau tentang e e$"ang yang be"pe"ang dengan tu!uan menca"i pahala dan p$pula"ita di"i. Kelak, apa yang akan ia dapat di akhi"at.9 Ra ulullah men!awab, 9Dia tidak mendapatkan apa-apa 9.2"ang itu mengulangi lagi pe"tanyaannya ampai tiga kali. Tetapi Ra ulullah tetap men!awabnya, 97a tidak mene"ima apa-apaE9 Kemudian beliau be" abda, &e ungguhnya Allah tidak mene"ima uatu amal pe"buatan, kecuali yang mu"ni dan yang mengha"apkan "idha-8ya. (HR. Abu Daud dan 8a a'i). Dalam kesempatan lain Abu Said Al-%hudri telah

mengambil pela+aran berharga dari &asulullah pada saat ha+i wada8. 9Tiga pe"ka"a yang men!adikan e$"ang mukmin tidak akan men!adi pengkhianat+ 7khla be"amal ka"ena Allah, membe"ikan na ihat yang baik kepada pa"a pemimpin kaum #u limin, dan enantia a k$mitmen te"hadap !ama'ah 9.(HR 7bnu Hibban). Seni men+aga lurusnya niat tidaklah mudah. %arenanya, seperti dikatakan oleh Dudhail bin ?lyadh ?#eninggalkan amal ka"ena manu ia adalah "iya', dan be"amal ka"ena manu ia adalah yi"ik. #aka, ikhla adalah apabila Allah menyelamatkan kamu da"i keduanya ?. $rgensi niat sangatlah mendasar bagi kehidupan dan per+uangan setiap mukmin. Dengannya segala amal akan diukur. nilah yang didengar dan diamalkan $mar bin %hatab dari &asulullah, ?:ahwa amal itu te"gantung niat-nya9. Maka, tak berlebihan kalau mam Sya(i8i menyebut hadits &asulullah ini adalah sepertiga dari seluruh ilmu. Niat yang baik sering mengubah sesuatu yang mubah men+adi ibadah, Ia+ar bila perhatian para sala(usshalih kepada niat begitu besar. Dengarlah apa yang dikatakan oleh Yahya bin %atsir, ?Dela!a"ilah niat dalam be"amal, ka"ena niat itu lebih cepat ampai kepada Allah da"i pada amal yang engkau lakukan itu ?. Meski upaya men+aga lurusnya niat telah diupayakan, namun mereka tak merasa puas dan cukup begitu sa+a. man yang benar telah men+adikan mereka memadukan antara rasa pengharapan dan kecemasan. %arenanya, mereka masih menambahinya dengan istigh(ar. mam #asan Al-Bashri berkata/ ?De"banyaklah i tigh'a" di "umahmu, di "uang makan, di tengah pe"!alanan,

di pa a", tempat ke"!a, di pe"temuan-pe"temuan dan di mana pun di"imu be"da aat itu. &ebab engkau tidak akan tahu di temapt manakah tu"unnya magh'i"ah Rabb-mu?. Nah bagaimana dengan kita> Sebuah masyarakat muslim yang utuh men+adi dambaan setiap sahabat. 'indak tanduk ucapan mereka bisa men+adi cermin bagi ucapan di atas. Apalagi sebuah +ama8ah da*wah. bnu Mas8ud, misalnya, pernah memberi nasehat, 9Aahai ekalian manu ia, hendaklah kalian elalu taat dengan !ama'ah kaum mu limin. Ka"ena e ungguhnya ia adalah tali Allah yang k$k$h yang dipe"intahkan untuk dipegang. &e ungguhnya apa yang tidak engkau ukai dalam kebe" amaan di !ama'ah itu, adalah lebih baik da"i apa yang engkau ukai dalam keadaan te"pecah belah 9. #al serupa +uga dilakukan para sahabat lainnya. @ara sahabat lebih suka memutuskan masalah dengan syura, agar barisan masyarakat muslim tetap rapat. Suatu hari $mar ber-pidato, 9&e ungguhnya Allah telah mengumpulkan untuk 7 lam ini $"ang-$"ang yang layak untuk memeluknya. >alu Allah menyatukan hati me"eka dan men!adikan me"eka be" auda"a. &e$"ang mu lim dengan mu lim yang lain bagaikan atu tubuh. :ila yang atu te"kena akit yang lain tak akan tinggal diam. Ka"enanya, angat layak bila me"eka men!adikan pe"ka"a me"eka diputu kan dengan yu"a be" ama pa"a ahli di anta"a me"eka,9 Demikian mam bnu Garir meriwayatkan. %arenanya, $mar bin %hatab dalam men+alankan pemerintahannya, men+adikan para sahabat senior, khususnya pengikut perang Badr, untuk men+adi tim penasihatnya. Mereka bahkan tak boleh tinggal +auh di luar Madinah. Saat genting setelah wa(atnya &asulullah +uga

men+adi waktu penting para sabahat untuk men+aga agar barisan da8wah slam tetap utuh, seperti yang ditun+ukkan oleh Ali bin Abi 'halib, misalnya. %isahnya, setelah Abu Bakar di angkat men+adi %hali(ah, Abu Su(yan menemui Ali seraya berkata, ?=ngkau dikalahkan dalam u"u an kekua aan ini $leh uku %u"ai y yang !umlah wa"ganya edikit. Demi Allah, kalau engkau mau, kami akan memenuhi kampungnya dengan laki-laki dan kudakuda (menye"bu), !ika engkau mau ?. Mendengar itu, Ali bin Abi 'halib men+awab lantang, 9Apakah engkau ini ma ih men!adi mu uh 7 lam dan kaum mu limin. &e ungguhnya emua ini (pengangkatan Abu :aka") tak me"ugikan 7 lam dan umatnya edikitpun. Dan e ungguhnya kami mengetahui bahwa Abu :aka" memang layak untuk itu ?. $ntuk men+aga agar masyarakat mereka selalu rapi, para sahabat itu selalu berusaha untuk dekat antara yang satu dengan yang lain. Menghindari perselisihan dan mengutamakan persatukan. Sebagai pengikatnya, mereka menepatkan kerinduan akan ridha Allah untuk mengalahkan potensi-potensi kon(lik di antara mereka. Seperti yang diucapkan oleh bnu Mas8ud, ?e ungguhnya Allah, dengan keadilan dan pengetahuan-8ya men!adikan kebahagian dan uka cita di dalam ikap yang yakin dan "idha, dan men!adikan duka dan ne tapa di dalam ikap "agu-"agu dan benci te"hadap ketentuan-8ya?. Mereka saling menghibur bila ada yang diu+i oleh Allah. Suatu hari Ali bin Abi 'halib menemui 8Adi bin #atim yang nampak kusut masai. &aut mukanya menggambarkan kesedihan yang berat. ?#engapa engkau tampak be" edih hati.? Adi men+awab, ?span styleO?(ont-style/ italic!?PBagaimana aku tidak sedih, sedangkan dua orang anakku terbunuh dan mataku tercongkel dalam pertempuran?. Ali menyahut, ?:a"ang iapa "idha te"hadap takdi" Allah, maka takdi" itu tetap be"laku ata nya dan ia

mendapatkan pahala-8ya. Dan ba"ang iapa yang tidak "idha te"hadap takdi"-8ya, maka takdi" itu pun tetap be"laku ata nya dan te"hapu lah pahalanya?. Sikap ini +uga kemudian diwarisi oleh para tabi8in. "ihatlah apa yang dikatakan #asan Al-Bashri, ?:a"ang iapa yang "idha te"hadap apa yang udah men!adi u"atan hidupnya, maka !iwanya akan me"a a lapang mene"ima hal itu, dan Allah pun akan membe"kahinya. Tetapi, ba"ang iapa yang tidak "idha, maka pandangannya men!adi empit dan Allah !uga tidak membe"kahinya?. Selain itu, para sahabat itu +uga men+auhi berlaku curang. Al-Baiha5i meriwayatkan, bahwa setiap tahun Abdullah bin &awahah datang menemui Yahudi %haibar untuk menetapkan berapa bagian dari panen kurma yang harus mereka setor kepada &asulullah. Abdullah bin &awahah menetapkan separoh hasil panen yang harus disetorkan. Maka mereka mengeluh. 6rang-orang Yahudi itu +uga berusaha menyuap Abdullah bin &awahah. Dengan marah Abdullah menolak, ?Aahai mu uh-mu uh Allah. Kalian akan membe"iku makanan k$t$". Demi Allah, aku ini datang da"i $"ang yang paling te"cinta di anta"a elu"uh manu ia. Dan e ungguhnya kalian lebih aku benci da"i pada ke"a dan babi. 8amun ketahuilah, kebencianku kepada kalian, !uga kecintaanku kepada Ra ulullah, tidak akan membuatku be"buat tidak adil dengan mene"ima uap itu?. Mendengar itu orang-orang Yahudi itu berkata ?Dengan ikap epe"ti itulah langit dan bumi tegak?. Abu Sangkan

O
Otak

&e ungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, ilih be"gantinya malam dan iang, bahte"a yang be"laya" di laut membawa apa yang be"guna bagi manu ia, dan apa yang Allah tu"unkan da"i langit be"upa ai", lalu dengan ai" itu Dia hidupkan bumi e udah mati (ke"ing)-nya dan Dia eba"kan di bumi itu egala !eni hewan, dan pengi a"an angin dan awan yang dikendalikan anta"a langit dan bumiF ungguh (te"dapat) tanda-tanda (kee aan dan kebe a"an Allah) bagi kaum yang memiki"kan. (%&. Al :a5a"ah (/*+,10). Ketahuilah, ungguh !ika dia tidak be"henti (be"buat demikian) ni caya Kami ta"ik ubunubunnya, (yaitu) ubun-ubun $"ang yang mendu takan lagi du"haka 9. (%&. Al 'A5la (-1*+,6,1). $ngkapan ?ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka? dalam ayat di atas sungguh menarik. @enelitian yang dilakukan di tahun-tahun belakangan mengungkapkan bahwa bagian pre(rontal, yang bertugas mengatur (ungsi-(ungsi khusus otak, terletak pada bagian depan tulang tengkorak. @ara ilmuwan hanya mampu menemukan (ungsi bagian ini selama kurun waktu CE tahun terakhir, sedangkan Al 7ur8an telah menyebutkannya ;.EE tahun lalu. Gika kita lihat bagian dalam tulang tengkorak, di bagian depan kepala, akan kita temukan daerah (rontal cerebrum 3otak besar4. Buku ber+udul = ential $' Anat$my and Dhy i$l$gy, yang berisi temuan-temuan terakhir hasil penelitian tentang (ungsi bagian ini, menyatakan/ Dorongan dan hasrat untuk merencanakan dan memulai gerakan ter+adi di bagian depan lobi (rontal, dan bagian pre(rontal. ni adalah daerah korteks asosiasi. Berkaitan dengan

keterlibatannya dalam membangkitkan dorongan, daerah pre(rontal +uga diyakini sebagai pusat (ungsional bagi perilaku menyerang. Gadi, daerah cerebrum ini +uga bertugas merencanakan, memberi dorongan, dan memulai perilaku baik dan buruk, dan bertanggung +awab atas perkataan benar dan dusta. Gelas bahwa ungkapan ?ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka? benar-benar meru+uk pada pen+elasan di atas. Dakta yang hanya dapat diketahui para ilmuwan selama CE tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al 7ur8an se+ak dulu. Otak manusia dan Shalat Ra ulullah aw be" abda+ 9:a"ang iapa menghadap Allah (meninggal dunia), edangkan ia bia a melalaikan halatnya, maka Allah tidak mempedulikan edikit-pun pe"buatan baiknya (yang telah ia ke"!akan t b)9. Hadi t Riwayat Tab"ani. Sholat itu bikin otak kita sehat 9#aka di"ikanlah halat ka"ena Tuhanmu dan be"ku"banlah9 (%&. Al Kaut a" (,;3*+/) Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang diberikan oleh A""A# kepadanya. Seorang Doktor di Amerika 3Dr. Didelma4 telah memeluk slam karena beberapa kea+aiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya. a amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal (ikiran. Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk slam dia amat yakin pengobatan secara slam dan oleh sebab itu telah membuka sebuah klinik yang bernama ?@engobatan melalui Al 7ur8an?. %a+ian pengobatan

melalui Al-7uran dengan menggunakan obatobatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-7uran. Di antara berpuasa, madu, bi+i hitam 3+adam4 dan sebagainya. %etika ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk slam maka Doktor tersebut memberitahu bahwa sewaktu ka+ian sara( yang dilakukan, terdapat beberapa urat sara( di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah. @adahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk ber(ungsi secara yang lebih normal. Setelah membuat ka+ian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan, bahwa darah tidak akan memasuki urat sara( di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika su+ud. $rat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu sa+a. ni artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwa+ibkan oleh slam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Gadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk ber(ungsi secara normal. 6leh karena itu ke+adian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut agama slam ?sepenuhnya? karena si(at (itrah ke+adiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini. Makhluk Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang walaupun akal mereka ber(ungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan secara normal. Gustru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak segansegan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan (itrah ke+adiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk mempertimbangkan secara lebih normal.

Abu Sangkan

P
Pasrah
Ada indikasi bahwa slam adalah inisial seseorang masuk ke dalam lingkaran a+aran lahi. Sebuah Ayat Suci melukiskan bagaimana orang-orang Arab Badui mengakui telah beriman tapi Nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada mereka bahwa mereka belumlah beriman melainkan baru ber- slam, sebab iman belum masuk ke dalam hati mereka 3lihat, 7S. al-#u+arat .-/;.4. Gadi, iman lebih mendalam daripada slam, sebab dalam konteks (irman itu, kaum Arab Badui tersebut barulah tunduk kepada Nabi secara lahiriah, dan itulah makna kebahasaan perkataan ? slam?, yaitu ?tunduk? atau ?menyerah ?. 'entang hadits yang terkenal yang menggambarkan pengertian masingmasing slam, iman dan ihsan, bn 'aimiyah men+elaskan bahwa agama memang terdiri dari tiga unsur/ slam, iman dan ihsan, yang dalam ketiga unsur itu terselip makna ke+en+angan/ orang mulai dengan slam, berkembang ke arah iman, dan memuncak dalam ihsan. bn 'aimiyah menghubungkan pengertian ini dengan (irman Allah, 9Kemudian Kami (Allah) wa"i kan Kitab &uci pada kalangan pa"a hamba Kami yang Kami pilih, maka da"i me"eka ada yang (ma ih) be"buat zalim, da"i me"eka ada yang tingkat pe"tengahan (mu5ta hid), dan da"i me"eka ada yang be"gega dengan be"bagai kebi!akan dengan izin Allah9 (%&. Gathi"<6+</). Menurut bn 'aimiyah, orang yang menerima warisan %itab Suci 3yakni, mempercayai dengan berpegang pada a+aran-a+arannya4 namun masih

+uga berbuat )alim adalah orang yang baru berslam, men+adi seorang Muslim, suatu tingkat permulaan pelibatan dari dalam kebenaran. a bisa berkembang men+adi seorang yang beriman, men+adi seorang mu8min, untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat menengah 3mu5tashid4, yaitu orang yang telah terbebas dari perbuatan )alim, namun perbuatan keba+ikannya sedang-sedang sa+a. Dalam tingkatnya yang lebih tinggi, pelibatan diri dalam kebenaran itu membuat ia tidak sa+a terbebas dari perbuatan +ahat atau d)alim dan berbuat baik, bahkan ia ?bergegas? dan men+adi ?pelomba? atau ?pemuka? 3sabi54 dalam berbagai kebaiikan, dan itulah orang yang telah berihsan, mencapai tingkat seorang muhsin. 6rang yang telah mencapai tingkat mu5tashid dengan imannya dan tingkat sabi5 dengan ihsannya, kata bn 'aimiyah, akan masuk surga tanpa terlebih dulu mengalami a)ab. Sedangkan orang yang pelibatannya dalam kebenaran baru mencapai tingkat ber- slam sehingga masih sempat berbuat d)alim, ia akan masuk surga setelah terlebih dulu merasakan a)ab akibat dosa-dosanya itu. Gika ia tidak bertobat tidak diampuni Allah 3"ihat, bn 'aimiyah, al- man 9%airo/ Dar al-'hiba8at alMuhammadiyah, tt.:, hal. ;;4. @ada saat ini, tentu sa+a, kata-kata ?al- slam? telah men+adi nama sebuah agama, khususnya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. yaitu agama slam. 'api, secara generik, ? slam? bukanlah nama dalam arti kata sebagai nama +enis atau sebuah proper noun. Dan ini melibatkan pengertian tentang istilah itu yang lebih mendalam, yang +ustru banyak diketemukan dalam %itab Suci. @erkataan itu, sebagai kata benda ,erbal yang akti(, mengandung pengertian sikap pada sesuatu, dalam hal ini sikap pasrah atau menyerahkan diri kepada 'uhan. Dan sikap itulah yang disebutkan sebagai sikap keagamaan yang benar dan diterima 'uhan/

9&e ungguhnya agama bagi Allah ialah ikap pa "ah pada-8ya (al-7 lam) (%&. Al-7m"an <+,-). Maka selain dapat diartikan sebagai nama sebuah agama, yaitu agama slam, perkataan al- slam dalam (irman ini bisa diartikan secara lebih umum, yaitu menurut makna asal atau generiknya, yaitu ?pasrah kepada 'uhan,? suatu semangat a+aran yang men+adikan karakteristik pokok semua agama yang benar. nilah dasar pandangan dalam al-7ur8an bahwa semua agama yang benar adalah agama slam, dalam pengertian semuanya menga+arkan sikap pasrah kepada 'uhan, sebagaimana antara lain bisa disimpulkan dari (irman Nya. Dan !anganlah kamu ekalian be"bantahan dengan pa"a penganut Kitab &uci (Ahl al-Kitab) melainkan dengan yang lebih baik, kecuali te"hadap me"eka yang dzalim. Dan nyatakanlah kepada me"eka itu, 9Kami be"iman kepada Kitab &uci yang ditu"unkan kepada kami dan kepada yang ditu"unkan kepada kamuF Tuhan kami dan Tuhan kamu adalah #aha = a, dan kita emua pa "ah kepada-8ya (mu limun) (%.&. al-'Ankabut /-+01). Sama dengan perkataan ?al- slam? di atas, perkataan ?muslimun? dalam (irman itu lebih tepat diartikan menurut makna generiknya, yaitu ?orangorang yang pasrah kepada 'uhan?. Gadi seperti diisyaratkan dalam (irman itu, perkataan muslimun dalam makna asalnya +uga men+adi kuali(ikasi para pemeluk agama lain, khususnya para penganut %itab Suci. ni +uga diisyaratkan dalam (irman/ 9Apakah me"eka menca"i (agama) elain agama Tuhan. Dadahal telah pa "ah (a lama - 9be"7 lam9) kepada-8ya me"eka yang ada di langit dan di bumi, dengan taat atau pun eca"a te"pak a, dan kepada-8ya-lah emuanya akan kembali. 8yatakanlah, 9Kami pe"caya kepada Tuhan, dan kepada a!a"an yang ditu"unkan kepada kami, dan

yang ditu"unkan kepada 7b"ahim, 7 ma'il, 7 ha5, @a'5ub e"ta anak tu"un me"eka, dan yang di ampaikan kepada #u a dan '7 a e"ta pa"a 8abi yang lain da"i Tuhan me"eka. Kami tidak membeda-bedakan me"eka itu, dan kita emua pa "ah (mu limun) kepada-8ya. Dan ba"ang iapa menganut agama elain ikap pa "ah (al-7 lam) itu, ia tidak akan dite"ima, dan di akki"at te"ma uk $"ang-$"ang yang me"ugi. (%&. Al-'lm"an <+3<-36). bn %atsir dalam ta(sirnya tentang mereka yang pasrah 3muslimun4 itu mengatakan yang dimaksud ialah ?mereka dari kalangan umat ini yang percaya pada semua Nabi yang diutus, pada semua %itab Suci yang diturunkan, mereka tidak mengingkarinya sedikitpun, melainkan menerima kebenaran segala sesuatu yang diturunkan dari sisi 'uhan dan dengan semua Nabi yang dibangkitkan oleh 'uhan? 3'a(sir bn %atsir 9Beirut/ Dar al-Dikr, ;.E. #Q;-B. M4, +ilid ;, hal. =BE4. Sedangkan al-Jamakhsari memberi makna pada perkataan Muslimun sebagai ?mereka yang bertawhid dan mengikhlaskan diri pada-Nya,? dan mengartikan al- slam sebagai sikap memaha-esakan 3ber-tawhid4 dan sikap pasrah diri kepada 'uhan? 3taisir al-%asksha( 9'eheran/ ntisharat-e A(tab, tt.: +ilid ;, hal. ..<4. Dari berbagai keterangan itu dapat ditegaskan bahwa beragama tanpa sikap pasrah kepada 'uhan, betapapun seseorang mengaku sebagai ?muslim? atau penganut ? slam?, adalah tidak benar dan tidak bakal diterima oleh 'uhan. Selan+utnya, pen+elasan yang sangat penting tentang makna ?al- slam? ini +uga diberikan oleh bn 'aimiyah. a mengatakan bahwa ?al- slam? mengandung dua makna adalah/ pertama, ialah sikap tunduk dan patuh, +adi tidak sombong! kedua, ketulusan dalam sikap tunduk kepada satu pemilik atau penguasa, seperti di(irmankan Allah, ?wa ra+ulan salam-an li ra+ul-in? 3Dan seorang lelaki yang tulus tunduk kepada satu orang lelaki4 37S. al-

Jumar =-/<-4. Gadi orang yang tulus itu tidak musyrik, dan ia adalah seorang hamba yang berserah diri hanya kepada Allah, @angeran sekalian alam, sebagaimana Allah (irmankan/ Dan iapalah yang tidak uka kepada agama 7b"ahim kecuali $"ang yang memb$d$hi di"inya endi"i. Dadahal ungguh Kami telah memilihnya di dunia, dan ia di akhi"at pa tilah te"ma uk $"ang$"ang yang alih. Ketika Tuhannya be" abda kepadanya, 9:e" e"ah di"ilah engkauE', lalu ia men!awab, 9Aku be" e"ah di"i (a lam-tu) kepada Tuhan e"u ekalian alam 9. Dan dengan a!a"an itu 7b"ahim be"pe an kepada anak-anaknya, demikian pula @a'5ub. 9Aahai anak-anakku, e ungguhnya Allah telah memilihkan agama untuk kamu ekalian, maka !anganlah ampai kamu mati kecuali kamu adalah $"ang-$"ang yang pa "ah -mu limun- (kepada-8ya) (%.&. Al-:a5a"ah (/*+,<;-,</). 9Katakanlah (Hai #uhammad), 9,&e ungguhnya aku telah dibe"i petun!uk $leh Tuhanku ke a"ah !alan yang lu"u . @aitu agama yang tegak, a!a"an 7b"ahim, yang hani', dan tidaklah dia te"ma uk $"ang-$"ang mu y"ik 9. Katakan !uga (hai #uhammad), 9&e ungguhnya embahyangku, da"mabaktiku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah e"u ekalian alam, tiada e"ikat bagi-8ya. :egitulah aku dipe"intahkan, dan aku adalah yang pe"tama da"i kalangan $"ang-$"ang yang pa "ah 9. (%&. Al-An'am ( 1*+,1,-,1<). Dan kembalilah kamu emua kepada Tuhanmu, e"ta be" e"ah di"ilah kamu emua (a limu) kepada-8ya ebelum tiba kepada kamu azab, lalu kamu tidak te"t$l$ng lagi. (%&. Al-Huma" (<-*+60). Demikian itu sebagian dari pen+elasan yang

diberikan bn 'aimiyah tentang makna al- slam 9lihat, bn 'aimiyah, al-Amr bi al-Ma8ru( wa alNahy 8an al-Munkar 3Beirut/ Dar al-%itab al-Gadid, ;-FC, hal. F<-=4. Berdasarkan pengertian-pengertian itu +uga harus dipahami penegasan dalam al-7ur8an bahwa semua agama para Nabi dan &asul adalah agama slam. Yakni, agama yang menga+arkan sikap tunduk dan patuh, pasrah dan berserah diri secara tulus kepada 'uhan dengan segala 5udrat dan iradat-Nya. Maka sebagai misal, mengenai Nabi brahim as. ditegaskan bahwa dia bukanlah seorang penganut agama komunal seperti Yahudi atau Nasrani, melainkan dia adalah seorang yang tulus mencari dan mengikuti kebenaran 3hani(4 dan yang pasrah kepada 'uhan 3muslim4 37S. 8Ali 8 mran =/CF4. Demikian agama seluruh Nabi keturunan brahim, khususnya anak-cucu Ya85ub atau Bani srail, sebagaimana dilukiskan dalam penuturan %itab Suci, demikian/ 9Adakah kamu menyak ikan tatkala maut datang kepada @a'5ub, dan ketika ia be"tanya kepada anak-anakuya, 9Apakah yang akan kamu ekalian embah epeninggalku.9 #e"eka men!awab, 9Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhan leluhu"mu, 7b"ahim, 7 ma'il dan 7 ha5, yaitu Tuhan @ang #aha = a, dan kepada-8ya kamu emua pa "ah (mu lim) (%& Al-:a5a"ah (/*+,<<). Abu Sangkan

Q
Qiblat
%iblat adalah kata Arab yang meru+uk arah yang ditu+u saat seorang Muslim mendirikan sholat, dan ibadah semisal menyembelih hewan 5urban, berdo8a dan se+enisnya. @ada mulanya, kiblat mengarah ke Yerusalem. Menurut bnu %atsir, &asulullah SAI dan para sahabat shalat dengan menghadap Baitul Ma5dis. Namun, &asulullah lebih suka shalat menghadap kiblatnya Nabi brahim, yaitu %a*bah. 6leh karena itu beliau sering shalat di antara dua sudut %a8bah sehingga %a*bah berada di antara diri beliau dan Baitul Ma5dis. Dengan demikian beliau shalat sekaligus menghadap %a8bah dan Baitul Ma5dis. Setelah hi+rah ke Madinah, hal tersebut tidak mungkin lagi dilakukan. Beliau shalat dengan menghadap Baitul Ma5dis. Beliau sering menengadahkan kepalanya ke langit menanti wahyu turun agar %a8bah di+adikan kiblat shalat. Allah pun mengabulkan keinginan beliau dengan menurunkan ayat ;.. dari Surat al-Ba5arah/ &ungguh Kami ( e"ing) melihat mukamu menengadah ke langit, maka ungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu ukai. Dalingkanlah mukamu ke a"ah #a !idil Ha"am. Dan dimana a!a kamu be"ada, palingkanlah mukamu ke a"ahnya. Dan e ungguhnya $"ang$"ang (@ahudi dan 8a "ani) yang dibe"i Al Kitab (Tau"at dan 7n!il) memang mengetahui, bahwa be"paling ke #a !idil Ha"am itu adalah bena" da"i TuhannyaF dan Allah ekali-kali tidak lengah da"i apa yang me"eka ke"!akan (#ak udnya ialah 8abi #uhammad &AA e"ing melihat ke langit mend$a dan menunggu-nunggu tu"unnya wahyu yang meme"intahkan beliau menghadap ke :aitullah). Guga diceritakan dalam suatu hadits riwayat mam

Bukhari/ Dari al-Bara bin A)ib, bahwasanya ketika Nabi SAI pertama tiba di Madinah, Beliau turun di rumah kakek-kakek atau paman-paman dari Anshar. Dan bahwasanya Beliau shalat menghadap Baitul Ma5dis enam belas atau tu+uh belas bulan. Dan Beliau senang kiblatnya di+adikan menghadap Baitullah. Dan shalat pertama Beliau dengan menghadap Baitullah adalah shalat Ashar dimana orang-orang turut shalat 3bermakmum4 bersama Beliau. Seusai shalat, seorang lelaki yang ikut shalat bersama Beliau pergi kemudian melewati orangorang di suatu mas+id sedang ruku. "antas dia berkata/ ?Aku bersaksi kepada Allah, sungguh aku telah shalat bersama &asulullah SAI dengan menghadap Makkah?. Merek pun dalam keadaan demikian 3ruku4 merubah kiblat menghadap Baitullah. Dan orang-orang Yahudi dan ahli kitab senang Beliau shalat menghadap Baitul Ma5dis. Setelah beliau memalingkan wa+ahnya ke Baitullah, mereka mengingkari hal itu. Sesungguhnya sementara orang meninggal dan terbunuh sebelum berpindahnya kiblat, sehingga kami tidak tahu apa yang akan kami katakan tentang mereka. %emudian Allah yang Maha 'inggi menurunkan ayat ?dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu? 3alBa5arah, </;.=4. #al itu ter+adi pada tahun C<.. Dengan turunnya ayat tersebut, kiblat diganti men+adi mengarah ke %a*bah di Mekkah. Selain arah shalat, kiblat +uga merupakan arah kepala hewan yang disembelih, +uga arah kepala +ena)ah yang dimakamkan. Abu Sangkan

R
Ruh

Al 7ur8an telah membahas tentang hakekat asalusul manusia yang di awali dari proses ke+adian manusia yaitu dari segumpal darah 37S. -C/;-A4, dan setelah melewati beberapa tahapan dan sempurna ke+adiannya, dihembuskan-Nyalah kepadanya ruh ciptaan 'uhan 37S. =B/F;-F<4. Dari ayat-ayat ini men+adi +elas bahwa hakekat manusia terdiri dari dua unsur pokok yakni, gumpalan tanah 3materiQbadan4 dan hembusan ruh 3immateri4. Di mana antara satu dengan satunya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan agar dapat di sebut manusia. Dalam perspekti( sistem na(s, ruh men+adi (aktor penting bagi akti,itas na(s manusia ketika hidup di muka bumi ini, sebab tanpa ruh, manusia sebagai totalitas tidak dapat lagi berpikir dan merasa. &uh adalah )at murni yang tinggi, hidup dan hakekatnya berbeda dengan tubuh. 'ubuh dapat diketahui dengan pancaindra, sedangkan ruh menelusup ke dalam tubuh sebagaimana menyelusupnya air ke dalam bunga, tidak larut dan tidak terpecah-pecah. $ntuk memberi kehidupan pada tubuh selama tubuh mampu menerimanya. Sudah lama ?kemisteriusan? ruh men+adi perdebatan di kalangan ulama slam 3teolog, (iloso( dan ahli su(i4 yang berusaha menyingkap dan menelan+angi keberadaannya. Mereka mencoba mengupas dan mengulitinya guna mendapatkan kepastian tentang hakekat ruh. Dalam bahasa Arab, kata ruh mempunyai banyak arti. %ata ruh untuk ruh! %ata rih yang berarti angin! %ata rawh yang berarti rahmat. &uh dalam bahasa Arab +uga digunakan untuk menyebut +iwa, nyawa, na(as, wahyu, perintah dan rahmat. Gika kata ruhani dalam bahasa ndonesia digunakan untuk menyebut lawan dari dimensi +asmani, maka dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut semua +enis makhluk halus yang tidak ber+asad, seperti malaikat dan +in.

Dalam al-7ur8an, ruh +uga digunakan bukan hanya satu arti. 'erm-term yang digunakan al-7ur8an dalam penyebutan ruh, bermacam-macam. Diantaranya ruh di sebut sebagai sesuatu/ Dan me"eka be"tanya kepadamu tentang "$h. Katakanlah+ 9R$h itu te"ma uk u"u an Tuhan-ku, dan tidaklah kamu dibe"i pengetahuan melainkan edikit9. (%&. Al-7 "a'+ 36) #anya sa+a, ruh manusia diyakini sebagai )at yang men+adikan seseorang masih tetap hidup. Gawaban singkat al-7ur8an atas pertanyaan itu 3lihat 7S. Alsra8/ BA4, menun+ukkan bahwa ruh akan tetap men+adi ?rahasia? yang kepastiannya hanya bisa diketahui oleh Allah semata. Selan+utnya al-7ur8an +uga banyak menggunakan kata ruh untuk menyebut hal lain, seperti/ a. Malaikat Gibril, atau malaikat lain dalam 7S. AlSyu8ara8 ;-=, al-Ba5arah BF, al-Ma8ari+ ., al-Naba8 =B dan al-7adr .. b. &ahmad Allah kepada kaum mukminin dalam 7S. al-Mu+adalah <</ c. %itab suci al-7ur8an dalam 7S. Al-Shura A<. 'entang bagaimana hubungan ruh itu sendiri dengan na(s, para ulama berbeda pendapat mengenainya. bn Man)ur mengutip pendapat Abu Bakar al-Anbari yang menyatakan, bahwa bagi orang Arab, ruh dan na(s merupakan dua nama untuk satu hal yang sama, yang satu dipandang mu8anath dan lainnya mudhakkar. Ibnu Sina !"#$%&' H()'#$*#!" M+, bnu Sina mende(inisikan ruh sama dengan +iwa 3na(s4. Menurutnya, +iwa adalah kesempurnaan awal, karena dengannya spesies 3+ins4 men+adi

sempurna sehingga men+adi manusia yang nyata. Giwa 3ruh4 merupakan kesempurnaan awal, dalam pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies 3+ins4 men+adi manusia yang bereksistensi secara nyata. Artinya, +iwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi de(inisi +iwa, lantaran ia bisa dinamakan +iwa +ika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku dengan mediasi alat-alat tertentu yang ada di dalamnya, yaitu berbagai anggota tubuh yang melaksanakan berbagai (ungsi psikologis. bnu Sina membagi daya +iwa 3ruh4 men+adi = bagian yang masing-masing bagian saling mengikuti, yaitu/ ;. Giwa 3ruh4 tumbuh-tumbuhan, mencakup dayadaya yang ada pada manusia, hewan dan tumbuhtumbuhan. Giwa ini merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh yang bersi(at alamiah dan mekanistik, baik dari aspek melahirkan, tumbuh dan makan. <. Giwa 3ruh4 hewan, mencakup semua daya yang ada pada manusia dan hewan. a mende(inisikan ruh ini sebagai sebuah kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersi(at mekanistik dari satu sisi, serta menangkap berbagai parsialitas dan bergerak karena keinginan. =. Giwa 3ruh4 rasional, mencakup daya-daya khusus pada manusia. Giwa ini melaksanakan (ungsi yang dinisbatkan pada akal. bnu Sina mende(inisikannya sebagai kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersi(at mekanistik, dimana pada satu sisi ia melakukan berbagai perilaku eksistensial berdasarkan ikhtiar pikiran dan kesimpulan ide, namun pada sisi lain ia mempersepsikan semua persoalan yang bersi(at uni,ersal. Imam -ha.ali %/#$/#/ H(*#/'$**** M+

Sebagaimana bn Sina, mam Kha)ali membagi +iwa men+adi tiga golongan, yaitu/ ;. Giwa nabati 3al-na(s al-nabatiyah4, yaitu kesempurnaan awal ba5gi benda alami yang hidup dari segi makan, minum, tumbuh dan berkembang. <. Giwa hewani 3al-na(s al-hayawaniyah4, yaitu kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi mengetahui hal-hal yang kecil dan bergerak dengan iradat 3kehendak4. =. Giwa insani 3al-na(s al-insaniyah4, yaitu kesempurnaan awal bagi benda yang hidup dari segi melakukan perbuatan dengan potensi akal dan pikiran, serta dari segi mengetahui hal-hal yang bersi(at umum. Giwa insani inilah, menurut alKha)ali di sebut sebagai ruh 3sebagian lain menyebutnya al-na(s al-nati5ahQ+iwa manusia4. a sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh, sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan na(s yang mempunyai daya 3al-8a5l4, yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak. Selan+utnya al-Kha)ali men+elaskan bahwa kalb, ruh dan al-na(s al mutmainnah merupakan nama-nama lain dari alna(s al-nati5ah yang bersi(at hidup, akti( dan bisa mengetahui. &uh menurut al-Kha)ali terbagi men+adi dua, pertama yaitu di sebut ruh hewani, yakni +auhar yang halus yang terdapat pada rongga hati +asmani dan merupakan sumber kehidupan, perasaan, gerak, dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan. %edua, berarti na(s nati5ah, yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada. Al-Kha)ali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan +asad merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini al-

Kha)ali mengemukakan hubungan dari segi maknawi karena wu+ud hubungan itu tidak begitu +elas. "agi pula a+aran slam tidak membagi manusia dalam kenyataan hidupnya pada aspek +asad, akal atau ruh, tetapi ia merupakan suatu kerangka yang saling membutuhkan dan mengikat! itulah yang dinamakan manusia. Ibn Tu0ail A1al abad I2(/'# H( **'/ M+ Menurut bn 'u(ail, sesungguhnya +iwa yang ada pada manusia dan hewan tergolong sebagai ruh hewani yang berpusat di +antung. tulah (aktor penyebab kehidupan hewan dan manusia beserta seluruh perilakunya. &uh ini muncul melalui sara( dari +antung ke otak, dan dari otak ke seluruh anggota badan. Dan inilah yang yang men+adi dasar terwu+udnya semua aksi anggota badan. &uh ber+umlah satu. Gika ia beker+a dengan mata, maka perilakunya adalah melihat! +ika ia beker+a dengan telinga maka perilakunya adalah mendengar! +ika dengan hidung maka perilakunya adalah mencium dsb. Meskipun berbagai anggota badan manusia melakukan perilaku khusus yang berbeda dengan yang lain, tetapi semua perilaku bersumber dari satu ruh, dan itulah hakikat )at, dan semua anggota tubuh seperti seperangkat alat. Ibn Taimi3ah 44*$"&' H(*&4!$*!&' M+ bn 'aimiyah berpendapat bahwa na(s tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah, bukan pula dari materi dan (orma. Selain itu, na(s bukan bersi(at (isik dan bukan pula esensi yang merupakan si(at yang bergantung pada yang lain. Sesungguhnya na(s berdiri sendiri dan tetap ada setelah berpisah dari badan ketika kematian datang. a menyatakan bahwa kata al-ruh +uga digunakan untuk pengertian +iwa 3na(s4. &uh yang mengatur badan yang ditinggalkan setelah kematian adalah ruh yang dihembuskan ke dalamnya 3badan4 dan

+iwalah yang meninggalkan badan melalui proses kematian. &uh yang dicabut pada saat kematian dan saat tidur disebut ruh dan +iwa 3na(s4. Begitu pula yang diangkat ke langit disebut ruh dan na(s. a disebut na(s karena si(atnya yang mengatur badan, dan disebut ruh karena si(at lembutnya. %ata ruh sendiri identik dengan kelembutan, sehingga angin +uga disebut ruh. bn 'aimiyah menyebutkan bahwa kata ruh dan na(s mengandung berbagai pengertian, yaitu/ ;. &uh adalah udara yang keluar masuk badan. <. &uh adalah asap yang keluar dari dalam hati dan mengalir di darah. =. Giwa 3na(s4 adalah sesuatu itu sendiri, sebagaimana (irman Allah SI'/ ... 'uhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang ... 37S. al-8An8am, A.4. .. Giwa 3na(s4 adalah darah yang berada di dalam tubuh hewan, sebagaimana ucapan ahli (i5ih, ?#ewan yang memiliki darah yang mengalir dan hewan yang tidak memiliki darah yang mengalir?. A. Giwa 3na(s4 adalah si(at-si(at +iwa yang tercela atau +iwa yang mengikuti keinginannya. 'entang tempat ruh dan na(s di dalam tubuh, bn 'aimiyah men+elaskan/ ?'idak ada tempat khusus ruh di dalam +asad, tetapi ruh mengalir di dalam +asad sebagaimana kehidupan mengalir di dalam seluruh +asad. Sebab, kehidupan membutuhkan adanya ruh. Gika ruh ada di dalam +asad, maka di dalamnya ada kehidupan 3nyawa4! tetapi +ika ruh berpisah dengan +asad, maka ia berpisah dengan nyawa2. bn 'aimiyah menyatakan bahwa +iwa 3na(sQruh4 manusia sesungguhnya ber+umlah satu, sementara al-na(s al-ammarah bi al-su8, +iwa yang memerintahkan pada keburukan akibat dikalahkan hawa na(su sehingga melakukan perbuatan maksiat

dan dosa, al-na(s al-lawwamah, +iwa yang terkadang melakukan dosa dan terkadang bertobat, karena didalamnya terkandung kebaikan dan keburukan! tetapi +ika ia melakukan keburukan, ia bertobat dan kembali ke +alan yang benar. Dan dinamakan lawwamah 3pencela4 karena ia mencela orang yang berbuat dosa, tapi ia sendiri ragu-ragu antara perbuatan baik dan buru, dan al-na(s almutmainnah, +iwa yang mencintai dan menginginkan kebaikan dan keba+ikan serta membenci ke+ahatan. Ibn Qa33im al$Jau.i3ah 4)*$"/* H(*&)&$*!/# M+ bn 7ayyim al-Gau)iyah menggunakan istilah ruh dan na(s untuk pengertian yang sama. Na(s 3+iwa4 adalah substansi yang bersi(at nurani 8alawi kha(i( hayy mutaharrik atau +ism yang mengandung nur, berada di tempat yang tinggi, lembut, hidup dan bersi(at dinamis. Gi)m ini menembus substansi anggota tubuh dan mengalir bagaikan air atau minyak )aitun atau api di dalam kayu bakar. Selama anggota badan dalam keadaan baik untuk menerima pengaruh yang melimpah di atasnya dari +ism yang lembut ini, maka ia akan tetap membuat +aringan dengan bagian-bagian tubuh. %emudian pengaruh ini akan memberinya man(aat berupa rasa, gerak dan keinginan. bn 7ayyim men+elaskan pendapat banyak orang bahwa manusia memiliki tiga +iwa, yaitu na(s mutmainnah, na(s lawwamah dan na(s amarah. Ada orang yang dikalahkan oleh na(s mutmainnah, dan ada yang dikalahkan oleh na(s ammarah. Mereka berargumen dengan (irman Allah/ Aahai !iwa yang tenang (na' mutmainnah) ... (%&. Al-Ga!"+ /)). Aku ungguh- ungguh be" umpah dengan ha"i

kiamat dan aku bena"-bena" be" umpah dengan !iwa lawwamah (%&. al-%iyamah+ ,-/) &e ungguhnya !iwa itu bena"-bena" menyu"uh kepada kebu"ukan (na' amma"ah) (%&. @u u'+ 6<) bn 7ayyim men+elaskan bahwa sebenarnya +iwa manusia itu satu, tetapi memiliki tiga si(at dan dinamakan dengan si(at yang mendominasinya. Ada +iwa yang disebut mutmainnah 3+iwa yang tenang4 karena ketenangannya dalam beribadah, bermahabbah, ber-inabah, ber-tawakal, serta keridhaannya dan kedamaiannya kepada Allah. Ada +iwa yang bernama na(s lawwamah, karena tidak selalu berada pada satu keadaan dan ia selalu mencela! atau dengan kata lain selalu ragu-ragu, menerima dan mencela secara bergantian. Ada +uga pendapat yang mengatakan bahwa na(s lawwamah dinamakan demikian karena orangnya sering mencela. Sedangkan na(s ammarah adalah na(su yang menyuruh kepada keburukan. Gadi, +iwa manusia merupakan satu +iwa yang terdiri dari ammarah, lawwamah dan mutmainnah yang men+adi tu+uan kesempurnaan dan kebaikan manusia. Sehingga ada kemiripan antara pendapat bn 7ayyim dengan pendapat bn 'aimiyah tentang tiga si(at +iwa ini. bn 7ayyim +uga men+elaskan dan membagi men+adi tiga kelompok kaum (iloso( yang terpengaruh oleh ide-ide @lato. a menyebutkan tiga +enis cinta pada masing-masing kelompok tersebut, yaitu/ ;. Giwa langit yang luhur 3na(s samawiyah 8alawiyah4 dan cintanya tertu+u pada ilmu pengetahuan, perolehan keutamaan dan kesempurnaan yang memungkinkan bagi manusia, dan usaha men+auhi kehinaan. <. Giwa buas yang penuh angkara murka 3na(s sab8iyyah ghadabiyyah4 dan cintanya tertu+u pada pemaksaan, tirani, keangkuhan di bumi,

kesombongan, dan kepemimpinan atas manusia dengan cara yang batil. =. Giwa kebinatangan yang penuh syahwat 3na(s hayawaniyyah shahwaniyyah4 dan cintanya tertu+u pada makanan, minuman dan seks. Dari konteks pembicaraan bn 7ayyim ini, dapat dipahami bahwa ketiga macam +iwa ini bukan berdiri sendiri dan bukan pula berarti +iwa yang yang tiga, tetapi ia merupakan tiga daya untuk satu +iwa. 5il6s60 Lain ;. Al-Na))am berpendapat bahwa ruh adalah +ism dan +iwa. a hidup dengan sendirinya. a masuk dan bercampur dengan badan sehingga badan tersebut men+adi bencana, mengekang dan mempersempit ruang lingkupnya. %eberadaannya dalam badan adalah untuk menghadapi kebinasaan badan dan men+adi pendorong bagi badan untuk memilih. Seandainya ruh telah lepas dari badan, maka semua akti,itas badan hanyalah bersi(at eksidental dan terpaksa. <. Al-Gubba8i berpendapat bahwa ruh adalah termasuk +ism, dan ruh itu bukan kehidupan. Sebab kehidupan adalah a8rad 3ke+adian4. a beranggapan bahwa ruh tidak bisa ditempati a8rad. =. Abu al-#udhail beranggapan bahwa +iwa adalah sebuh de(inisi yang berbeda dengan ruh dan ruhpun berbeda dengan kehidupan, karena menurutnya kehidupan adalah termasuk a8rad. a menambahkan, ketika kita tidur +iwa dan ruh kita kadang-kadang hilang, tetapi kehidupannya masih ada. .. Sebagian mutakallimin lain meyakini bahwa ruh adalah de(inisi kelima selain panas, dingin, basah dan kering. 'etapi mereka berbeda ketika membahas tentang akti,itas ruh. Sebagian berpendapat akti,itas ruh bersi(at alami, tetapi sebagian lain berpendapat bersi(at ikhtiyari. Dalam (ilsa(at dan tasawu( slam, di samping istilah ruh dan al-na(s, ditemukan +uga istilah al-5alb dan

al-8a5l. Lmpat istilah ini tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat ibarat kacang dengan kulit arinya. @ara ulama di atas hampir semua sepakat bahwa pengertian ruh adalah sama dengan na(s 3kecuali Abu #udhail4. #anya sa+a, ketika mereka berusaha mengupas lebih dalam lagi tentang peran, macam-macam, (ungsi ruh dan tu+uan penciptaan ruh bagi kehidupan manusia terkesan berbeda. Meskipun perbedaan tersebut amat tipis sekali karena kesemuaan pembahasan diatas saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang terkadang pada proses dan (ase tertentu mereka mende(inisikannya sama. 'erlepas dari pro dan kontra berbagai pendapat mengenai ruh dan hal-hal yang terkait dengannya, satu hal yang pasti, bahwa kebenaran tentang hakekat dari ruh itu sendiri tetap men+adi rahasia Allah semata dan a hanya membukakan sedikit celah pintu bagi manusia untuk mencoba membuka dan menyingkapnya secara utuh. Materi manusia merupakan saripati tanah liat yang merupakan cikal bakal Nabi Adam dan keturunannya. Materi atau sel benih 3nut(ah4 ini, yang semula adalah tanah liat, setelah melewati berbagai proses, akhirnya men+adi manusia. 'anah liat berubah men+adi makanan 3melalui tanaman dan hewan4. Makanan men+adi darah, darah men+adi sperma dan indung telur. Sperma kemudian bersatu dengan indung telur dalam suatu wadah 37S. <=/;.4 hasil dari persatuan yang ter+adi di dalam rahim, setelah melalui proses trans(ormasi yang pan+ang sehingga men+adi resam tubuh yang harmonis 3+ibillah4 dan men+adi cocok untuk menerima ruh. Adapun penerimaan ruh ini semuanya langsung dari Allah, dan ini diberikan tatkala embrio sudah siap dan cocok untuk menerimanya. "ihat Ali ssa 6thman, Manusia menurut Al-Kha)ali, cet. 3Bandung/ @ustaka, ;-BF4, ;;A.

Shalat Merupakan @er+alanan &uhani menu+u Allah SI'! Shalat adalah proses per+alanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan oleh seorang hamba untuk dapat menemui Sang @enciptanya. Shalat dapat men+ernihkan +iwa dan mengangkat pelaksana shalat untuk dapat mencapai tara( kesadaran yang lebih tinggi dan menggapai pengalaman puncak spiritual. Shalat memiliki kemampuan untuk dapat mengurangi kecemasan, karenaterdapat lima unsur didalamnya, yaitu / ;. Meditasi atau doa yang teratur, minimal lima kali dalam satu hari. <. &elaksasi melalui gerakan-gerakan shalat. =. #etero atau auto sugesti dalam bacaan shalat. .. Kroup therapy dalam shalat ber+ama*ah A. #ydro therapy dalam mandi +unub atau wudhu* sebelum shalat Shalat adalah salah satu ibadah yang berkaitan dengan meditasi transcendental, yaitu mengarahkan +iwa kepada satu obyek dalam waktu beberapa saat, seperti halnya dalam melakukan hubungan langsung antara hamba dengan 'uhannya. %etika shalat ruhani bergerak menu+u D)at Yang Maha Mutlak, pikiran terlepas dari keadaan riil dan panca indera melepaskan diri dari segala macam keruwetan dan kebisingan peristiwa di sekitarnya, termasuk +uga keterikatan terhadap rasa sedih, gelisah, gembira dan sebagainya. Shalat adalah satu cara untuk mengembalikan kesadaran diri yang tertinggi dengan per+alanan mi*ra+ yaitu menu+u kepada ketinggian lahi yang luas sehingga kesadaran ruhani kembali kapada kedudukannya sebagi duta lahi 3khali(atullah4 yang membawa pesan-pesan ilahiyah. Abu Sangkan

S
Sujud
%etika seseorang sedang melaksanakan sholat baik itu sunat maupun wa+ib, ada gerakan dimana mengisyaratkan penghambaan diri kepada @encipta Alam Semesta, Alloh SI' yaitu melakukan su+ud. Su+ud dilakukan selain sebagai tanda penghambaan +uga biasanya dilakukan ketika mendapatkan nikmat, ini yang dinamakan su+ud syukur, dan ini dilakukan diluar sholat namun +ika dilakukan ketika sholat, maka di su+ud di rakaat terakhir karena di saat inilah permohonan ampunan dan doa , insya Alloh terkabul. Anggota badan yang termasuk dalam melakukan su+ud ada tu+uh yaitu dua telapak tangan, dua telapak kaki, dua lutut 3 kanan dan kiri4 dan wa+ah 3 kening dan hidung4 %etika melakukan su+ud, kening tidak boleh terhalang oleh apapun baik itu rambut maupun kopiah yang dipergunakan. 6leh karena inilah di Asia Selatan ada kopiah yang digunting bagian keningnya sehingga keningnya tidak terhalang kopiah dan posisi kopiah tetap tegak tidak dimiringkan. Mengapa begitu pentingnya kening > %arena kening adalah bagian dari kepala dan didalam kepala ada akal, pikiran, otak dan anggota lainnya. Takbiratul Ihram @ostur/ berdiri tegak, mengangkat kedua tangan se+a+ar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah. Man(aat/ Kerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening 3lim(e4 dan kekuatan otot lengan. @osisi +antung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen

men+adi lancar. %emudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas. Rukuk @ostur/ &ukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. @osisi kepala lurus dengan tulang belakang. Man(aat/ @ostur ini men+aga kesempurnaan posisi dan (ungsi tulang belakang 3corpus ,ertebrae4 sebagai penyangga tubuh dan pusat syara(. @osisi +antung se+a+ar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. 'angan yang bertumpu di lutut ber(ungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat. I7tidal @ostur/ Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga. Man(aat/ *tidal adalah ,ariasi postur setelah rukuk dan sebelum su+ud. Kerak berdiri bungkuk berdiri su+ud merupakan latihan pencernaan yang baik. 6rgan organ pencernaan di dalam perut mengalami pemi+atan dan pelonggaran secara bergantian. L(eknya, pencernaan men+adi lebih lancar. Sujud @ostur/ Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, u+ung kaki, dan dahi pada lantai. Man(aat/ Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. @osisi +antung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. %arena itu, lakukan su+ud dengan tuma*ninah, +angan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. @ostur ini +uga menghindarkan gangguan wasir. %husus bagi wanita, baik rukuk maupun su+ud memiliki man(aat

luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan. Duduk @ostur/ Duduk ada dua macam, yaitu i(tirosy 3tahiyyat awal4 dan tawarruk 3tahiyyat akhir4. @erbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Man(aat/ Saat i(tirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syara( ner,us schiadius. @osisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu ber+alan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih 3urethra4, kelen+ar kelamin pria 3prostata4 dan saluran ,as de(erens. Gika dilakukan. dengan benar, postur ir(i mencegah impotensi. Rariasi posisi telapak kaki pada i((irosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Kerak dan tekanan harmonis inilah yang men+aga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita. Salam Kerakan/ Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Man(aat/ &elaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Kerakan ini mencegah sakit kepala dan men+aga kekencangan kulit wa+ah. BL& BADA# secara, kontinyu bukan sa+a menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dalam. Pa8u K989rdasan Kerakan su+ud dalam salat tergolong unik. Dalsa(ahnya adalah manusia menundukkan diri serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi 3ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis4 yang didalami @ro( Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada dera+at setinggi tingginya. Mengapa> Dengan melakukan gerakan su+ud secara rutin, pembuluh

darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. @ada saat su+ud, posisi +antung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. tu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu ker+a sel-selnya. Dengan kata lain, su+ud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. &isetnya telah mendapat pengakuan dari #ar,ard $ni,ersitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk slam setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan su+ud. P9rindah P6stur Kerakan gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan 3stretching4. ntinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. %eunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk +ari kaki dan tangan. Su+ud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat su+ud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi ter+adi pada otot dada, bagian tubuh yang men+adi kebanggaan wanita. @ayudara tak hanya men+adi lebih indah bentuknya tetapi +uga memperbaiki (ungsi kelen+ar air susu di dalamnya. Mudahkan P9rsalinan Masih dalam pose su+ud, man(aat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot otot perut 3rectus abdominis dan obli5uus abdominis eSternuus4 berkontraksi penuh. %ondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk menge+an lebih dalam dan lama. ni menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan menge+an yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang men+adi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia +ustru lebih elastis.

%ebiasaan su+ud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ organ perut pada tempatnya kembali 3(iksasi4. P9rbaiki K9suburan Setelah su+ud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk i(tirosy 3tahiyyat awal4 dan duduk tawarruk 3tahiyyat akhir4. Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. @unggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. @ada posisi ini tumit kaki kiri akan memi+it dan menekan daerah perineum. 'ekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum. A19t Muda @ada dasarnya, seluruh gerakan salat bertu+uan merema+akan tubuh. Gika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit ter+adi. Apalagi +ika dilakukan secara rutin, maka sel sel yang rusak dapat segera tergantikan. &egenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar. Kerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada keTkencangan. kulit wa+ah. Kerakan ini tak ubahnya relaksasi wa+ah dan leher. Yang tak kalah penTtingnya, gerakan ini menghinTdarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya %alimat su+ud di dalam al-7ur8an Ayat-ayat al-7ur8an yang mengandungi perkataan ?su+ud? adalah/ /+<0. Dan apabila Kami be"kata kepada pa"a malaikat, 9&u!udlah kamu kepada Adam9, lalu

me"eka u!ud kecuali 7bli . 7a enggan, dan ia $mb$ng, dan ia men!adi anta"a $"ang-$"ang yang tidak pe"caya (ka'i"). /+63. Dan apabila Kami be"kata, 9#a uklah banda" "aya ini, dan makanlah dengan enang da"ipadanya di mana aha!a kamu mengkehendaki, dan ma uklah pada pintu ge"bang dengan be" u!ud, dan katakanlah, 'Tidak membebankan'F Kami akan mengampuni kamu ata pelangga"anpelangga"an kamu, dan menambahkan kepada $"ang-$"ang yang be"buat baik 9. /+,/6. Dan apabila Kami membuatkan Rumah untuk men!adi tempat be"kun!ung bagi manu ia, dan tempat aman, dan, 9Ambillah bagi kamu medan 7b"ahim untuk tempat $lat 9. Dan Kami membuat pe"!an!ian dengan 7b"ahim dan 7 mail, 9:e" ihkanlah Rumah-Ku untuk $"ang-$"ang yang mengelilinginya, dan $"ang-$"ang yang be"tekun (iktika'), dan $"ang-$"ang yang tunduk, $"ang$"ang yang u!ud 9. <+0<. Aahai #a"iam, patuhlah kepada Demeliha"a kamu, u!udlah, dan tunduklah, be" ama $"ang$"ang yang tunduk 9. <+,,<. Tidaklah me"eka emua amaF ebahagian da"ipada ahli Kitab adalah atu umat yang tegak, yang membaca ayat-ayat Allah pada tengah malam, dan be" u!ud. 0+,;/. Apabila kamu di kalangan me"eka, dan melakukan $lat bagi me"eka, maka hendaklah eg$l$ngan da"ipada me"eka be"di"i be" ama kamu, dan hendaklah me"eka mengambil en!ataen!ata me"eka. Apabila me"eka u!ud, hendaklah me"eka be"ada di belakang kamu, dan hendaklah eg$l$ngan lain yang belum menyembah datang, dan menyembah be" ama kamu, dengan mengambil kewa padaan me"eka dan en!ata- en!ata me"eka.

2"ang-$"ang yang tidak pe"caya be"inginkan kamu lengah da"ipada en!ata- en!ata kamu, dan ba"angba"ang kamu, lalu me"eka akan menye"bu kamu dengan e"buan ekali gu . Dan tidaklah be" alah ke ata kamu !ika kamu dalam gangguan da"ipada hu!an, atau kamu akit, untuk meletakkan en!ataen!ata kamu, tetapi ambillah kewa padaan kamu. Allah menyediakan bagi $"ang-$"ang yang tidak pe"caya, azab yang hina. 0+,60. Dan Kami menaikkan di ata me"eka Iunung, dengan mengambil pe"!an!ian me"eka dan Kami mengatakan kepada me"eka, 9#a uklah pintu ge"bang dengan be" u!ud9, dan Kami mengatakan kepada me"eka, 94anganlah mencabuli &abat9F dan Kami mengambil da"ipada me"eka atu pe"!an!ian yang kukuh. )+,,. Kami mencipta kamu, kemudian Kami membentuk kamu, kemudian Kami be"kata kepada pa"a malaikat, 9&u!udlah kamu kepada Adam9F maka me"eka u!ud, kecuali 7bli F ia bukanlah da"ipada $"ang-$"ang yang u!ud. )+,/. :e"katalah Dia, 9Apakah yang menghalangi kamu da"ipada be" u!ud ketika Aku meme"intahkan kamu.9 :e"kata, 9Aku lebih baik da"ipada dia. =ngkau cipta aku da"ipada api, dan dia =ngkau cipta da"ipada tanah liat 9. )+,/;. Dan ahli-ahli ihi" melempa"kan di"i, be" u!ud. )+,1,. Dan apabila dikatakan kepada me"eka, 9Tinggallah di banda" "aya ini, dan makanlah da"ipadanya di mana aha!a kamu mengkehendakiF dan katakanlah, 'Tidak membebankan'F dan ma uklah pada pintu ge"bang, dengan be" u!ud. Kami akan mengampuni kamu ata pelangga"anpelangga"an kamu, dan menambahkan kepada $"ang-$"ang yang be"buat baik 9.

)+/;1. &e ungguhnya $"ang-$"ang yang di i i Demeliha"a kamu tidak meny$mb$ngkan di"i untuk menyembah-8yaF me"eka mela'azkan an!ungan8ya, dan kepada-8ya me"eka u!ud. -+,,/. 2"ang-$"ang yang be"taubat, $"ang-$"ang yang menyembah, $"ang-$"ang yang memu!i, $"ang-$"ang yang be"pe"gian, $"ang-$"ang yang tunduk, $"ang-$"ang yang u!ud, $"ang-$"ang yang menyu"uh pada yang baik dan mela"ang da"ipada kemungka"an, dan $"ang-$"ang yang men!aga hadhad Allah - dan be"ilah kamu be"ita gembi"a kepada $"ang-$"ang mukmin. ,/+0. Apabila @u u' be"kata kepada bapanya, 9Ayah, aya melihat ebela bintang, dan mataha"i, dan bulanF aya melihat me"eka u!ud kepada aya 9. ,/+,;;. Dan dia menaikkan ibu dan bapanya ke ata a"a y ( inggah ana)F dan yang lain, !atuh be" u!ud kepadanya. :e"kata, 9Ayah, inilah inte"p"eta i mimpi aya yang dahuluF Demeliha"a aya telah membuatnya bena". Dia telah be"budi baik kepada aya apabila Dia mengelua"kan aya da"i pen!a"a, dan Dia mendatangkan kamu da"i gu"un etelah yaitan menyeli ihkan anta"a aya dan auda"a aya. Demeliha"a aya halu te"hadap apa yang Dia mengkehendakiF e ungguhnya Dialah @ang #engetahui, @ang :i!ak ana. ,<+,6. Kepada Allah u!ud egala yang di langit dan bumi, dengan "ela atau membenci, epe"ti !uga bayang-bayang me"eka pada waktu pagi dan petang. ,6+/-. Apabila Aku telah membentukkannya, dan menghembu kan R$h-Ku ke dalamnya, !atuhlah kamu dengan be" u!ud kepadanya.

,6+<;. Kemudian pa"a malaikat u!ud, ke emuanya. ,6+<,. Kecuali 7bli F ia enggan untuk men!adi anta"a $"ang-$"ang yang u!ud. ,6+</. :e"katalah Dia, 9Aahai 7bli , apakah ebabnya kamu tidak be" ama $"ang-$"ang yang u!ud.9 ,6+<<. :e"kata, 9Aku tidak akan u!ud kepada makhluk yang =ngkau cipta da"ipada tanah liat yang ke"ing, da"ipada lumpu" yang dibentuk 9. ,6+-3. Dan menyan!unglah kamu dengan memu!i Demeliha"a kamu, dan !adilah anta"a $"ang-$"ang yang u!ud, ,1+03. Tidakkah me"eka me"enungkan egala e uatu yang Allah menciptakan yang meneba"kan bayangnya ke kanan dan ke ki"i, be" u!ud kepada Allah dengan me"endah di"i. ,1+0-. Kepada Allah u!ud egala yang di langit, dan tiap-tiap makhluk yang me"ayap di bumi, dan pa"a malaikat. #e"eka tidak meny$mb$ngkan di"i. ,)+1,. Dan apabila Kami be"kata kepada pa"a malaikat, 9&u!udlah kamu kepada Adam9F maka me"eka u!ud, kecuali 7bli . 7a be"kata, 9Adakah aku akan u!ud kepada apa yang =ngkau cipta da"ipada tanah liat.9 ,)+,;). Katakanlah, 9De"cayalah kepadanya, atau tidak mempe"cayaiF $"ang-$"ang yang dibe"i pengetahuan ebelumnya, apabila dibacakan kepada me"eka, !atuh di ata dagu-dagu me"eka dengan be" u!ud, ,3+6;. Dan apabila Kami be"kata kepada pa"a malaikat, 9&u!udlah kamu kepada Adam9F maka me"eka u!ud, kecuali 7bli F ia adalah da"ipada !in,

dan ia melakukan ke'a i5an te"hadap pe"intah Demeliha"anya. Apa, adakah kamu mengambil ia dan ketu"unannya untuk men!adi wali-wali ( ahabat- ahabat) kamu, elain da"ipada Aku, edang me"eka adalah mu uh bagi kamu. :etapa bu"uknya pengganti bagi $"ang-$"ang yang zalimE ,-+63. #e"eka itulah $"ang-$"ang yang Allah telah me"ahmati ke ata me"eka - pa"a 8abi da"ipada ketu"unan Adam, dan da"ipada $"ang-$"ang yang Kami bawa be" ama 8uh, dan da"ipada ketu"unan 7b"ahim dan 7 "ail, dan da"ipada $"ang-$"ang yang Kami telah membe"i petun!uk dan Kami pilih. Apabila ayat-ayat @ang Demu"ah dibacakan kepada me"eka, me"eka !atuh be" u!ud, dan menangi . /;+);. Dan ahli-ahli ihi" melempa"kan di"i-di"i me"eka, be" u!ud. #e"eka be"kata, 9Kami pe"caya kepada Demeliha"a Ha"un dan #u a 9. /;+,,1. Dan apabila Kami be"kata kepada pa"a malaikat, 9&u!udlah kamu kepada Adam9F maka me"eka u!ud, kecuali 7bli F ia enggan. //+,3. Tidakkah kamu melihat bagaimana kepada Allah u!ud egala yang di langit, dan egala yang di bumi, dan mataha"i, dan bulan, dan bintangbintang, dan gunung-gunung, dan p$k$k-p$k$k, dan haiwan-haiwan, dan "amai da"ipada manu ia. Dan "amai, wa!a"lah azab ke ata me"ekaF dan e iapa yang Allah menghinakan, maka tiadalah yang memuliakannya. &e ungguhnya Allah buat apa aha!a yang Dia mengkehendaki. //+/1. Dan apabila Kami menempatkan untuk 7b"ahim tempat Rumah, 94anganlah kamu menyekutukan Aku dengan e uatu. Dan kamu be" ihkanlah Rumah-Ku untuk $"ang-$"ang yang mengelilinginya, dan $"ang-$"ang yang be"di"i, dan $"ang-$"ang yang tunduk, $"ang-$"ang yang

u!ud. //+)). Aahai $"ang-$"ang yang pe"caya, tunduklah kamu dan u!udlah kamu, dan embahlah Demeliha"a kamu, dan buatlah kebaikan, aga" kamu be"untung. /6+1;. Tetapi apabila dikatakan kepada me"eka, 9&u!udlah kamu kepada @ang Demu"ah9, me"eka be"kata, 9Dan apakah ia @ang Demu"ah. Adakah kami akan u!ud kepada apa yang kamu meme"intahkan kami.9 Dan ia menambahkan me"eka dalam pela"ian. /6+10. @ang melalui malam dengan be" u!ud kepada Demeliha"a me"eka, dan be"di"i. /1+01. #aka ahli-ahli ihi" melempa"kan di"i, be" u!ud. /1+/,-. Dan apabila kamu be"balik-balik anta"a $"ang-$"ang yang u!ud. /)+/0. Aku mendapati dia dan kaumnya u!ud kepada mataha"i, elain da"ipada AllahF yaitan menampakkan indah amalan-amalan me"eka bagi me"eka, dan ia menghalangi me"eka da"ipada !alan, maka me"eka tidak mendapat petun!uk. /)+/6. &upaya me"eka tidak u!ud kepada Allah, yang mengelua"kan yang te" embunyi di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu menyembunyikan dan apa yang kamu menyia"kan. 2"ang-$"ang yang mempe"cayai ayat-ayat Kami hanyalah yang apabila me"eka dipe"ingatkan dengannya !atuh be" u!ud, dan me"eka menyan!ung dengan memu!i Demeliha"a me"eka, dan tidak meny$mb$ngkan di"i. Apabila Aku telah membentuknya, dan menghembu kan R$h-Ku ke dalamnya, !atuhlah kamu u!ud kepadanyaE9 Kemudian pa"a malaikat u!ud, ke emuanya,

:e"kata, 9Aahai 7bli , apakah yang menghalangi kamu da"ipada be" u!ud kepada apa yang Aku telah cipta dengan tangan-Ku &endi"i. Adakah kamu meny$mb$ngkan di"i, atau kamu te"ma uk $"ang-$"ang yang tinggi.9 Atau, adakah $"ang yang patuh pada waktu malam, u!ud dan be"di"i, edang dia takut pada akhi"at, dan mengha"apkan penga ihan Demeliha"anya. Katakanlah, 9Adakah me"eka ama - $"ang-$"ang yang mengetahui dengan $"ang-$"ang yang tidak mengetahui.9 Hanya $"ang-$"ang yang mempunyai minda mengingati. 0,+<). Dan da"ipada ayat-ayat-8ya adalah malam dan iang, dan mataha"i dan bulan. 4anganlah kamu u!ud kepada mataha"i dan bulan, tetapi u!udlah kepada Allah yang mencipta me"eka, !ika Dia kamu embah. 03+/-. #uhammad adalah "a ul Allah, dan $"ang$"ang yang be" ama dia, ke"a te"hadap $"ang$"ang yang tidak pe"caya, penga ih e ama me"eka. Kamu melihat me"eka tunduk, u!ud, menca"i pembe"ian da"ipada Allah, dan kepua an hati. Tanda me"eka adalah pada muka-muka (wa!ah) me"eka, beka u!ud. 7tulah pe" amaan me"eka di dalam Tau"at, dan pe" amaan me"eka di dalam 7n!il - epe"ti ebi!i benih yang mengelua"kan tuna nya, dan menguatkannya, dan ia membe a" dengan tegap, dan tegak di ata ganggangnya, menak!ubkan penyemai-penyemai, upaya melaluinya Dia menimbulkan ma"ah $"ang$"ang yang tidak pe"caya. Allah men!an!ikan $"ang-$"ang anta"a me"eka, yang pe"caya dan membuat ke"!a-ke"!a kebaikan, dengan keampunan dan upah yang be a". 6;+0;. >a'azlah an!ungan-8ya pada malam ha"i, dan pada hu!ung-hu!ung u!ud. 6<+1/. #aka kamu u!udlah kepada Allah, dan

embahlahE 66+1. Dan bintang-bintang dan p$k$k-p$k$k be" u!ud, 13+0/. Dada ha"i apabila beti di ingkap, dan me"eka di e"u untuk be" u!ud, tetapi me"eka tidak b$leh. 13+0<. Dandangan me"eka me"endah, kehinaan menutupi me"eka, ke"ana me"eka telah di e"u untuk be" u!ud edang me"eka e!ahte"a. )1+/1. Dan ebahagian da"ipada malamF u!udlah kepada-8ya, dan an!unglah Dia melinta i malam yang pan!ang. 30+/,. Dan apabila al-%u"'an dibacakan kepada me"eka, me"eka tidak u!ud. -1+,-. Tidak ekali-kaliE 4anganlah kamu mentaatinya, dan u!udlah, dan dekatkanlah Abu Sangkan

T
Thuma7ninah
Dalam setiap ibadah yang disyariatkan Allah kepada manusia sungguh mengandung berbagai hikmah yang luar biasa. Mestinya kita semakin sadar dan bersyukur atas kasih sayang Allah yang diberikan kepada kita melalui perintah untuk melaksanakan berbagai ibadah ritual. @antas bila &asulullah saw dan para sahabat seolah memiliki energi yang tidak terbatas dalam berdakwah dan ber+uang demi slam. %ita yakin &asulullah saw dan para sahabat melakukan shalat dengan tuma8ninah sehingga memberikan energi positi( yang luar biasa

pada diri beliau dan para sahabat. %etenangan dan +eda dalam melakukan sesuatu adalah salah satu bentuk pelatihan dalam mengontrol pikiran kita. Gika kita melakukan sesuatu dengan penuh ketenangan, maka pikiran akan lebih terkonsentrasi. 'indakan kita akan diringi dengan kesadaran tinggi, dan kita bisa mengendalikan pikiran kita. nilah makna dasar thuma*ninah yang berarti tenang atau kondisi dalam ketenangan. @ikiran yang tenang dan damai adalah pikiran yang penuh dengan energi yang melimpah karena tidak habis oleh pikiran-pikiran lain. Gika kita damai dan tenang, maka pikiran kita akan terpusat pada pikiran yang kita pilih dan akan menghasilkan energi yang luar biasa. Seharusnya umat slam yang selalu melakukan shalat dengan tumaninah setiap hari sudah melakukan latihan moti,asi yang luar biasa. Seharusnya umat slam saat ini adalah umat yang memiliki moti,asi tinggi dan menghasilkan pencapaian yang luar biasa dalam kehidupan dunia dan akhirat. 'uma8ninah, adalah sebuah syarat mencapai kekhusyu8an dalam shalat. Sebuah riwayat menerangkan, bahwa sebelum shalat subuh, &asulullah mempunyai kebiasaan melakukan istirahat dalam posisi tiduran miring yang disebut 5ailulah. %ebiasaan ini beliau lakukan pula men+elang shalat dhuhur. &elaksasi sebagaimana &asulullah lakukan merupakan hal penting bagi orang yang hendak melakukan shalat, karena shalat merupakan per+alanan +iwa menu+u Allah sehingga diperlukan persiapan yang serius namun rileks. Shalat berbeda dengan olahraga, karena shalat sepenuhnya bersi(at terapi, baik (isik maupun +iwa. Kerakan tubuh pada waktu shalat, tidak dilakukan dengan hentakan atau gerakan keras seperti halnya orang olah raga senam dalam peregangan otot. Kerakan shalat harus dilakukan dengan rileks

dengan pengendoran tubuh secara alamiah, seperti gerakan orang ngulet saat bangun tidur. 6rang tai chi pun melakukan meditasi dengan gerakan ngulet, yaitu gerakan yang telah di pola mengikuti alur tubuh secara alami. Di dalam tuma8ninah, aspek meditasi +elas sekali. Saat berdiri, benar-benar berdiri. Bukan berdiri seperti orang ber-upacara bendera atau berdiri seperti orang latihan karate, tetapi berdirilah yang tenang dan kendor agar seluruh organ tubuh berada dalam posisinya secara alami. %ita bisa merasakannya pada saat kita berdiri di tepi pantai melihat pemandangan yang indah, debur ombak bergulungan menghampiri sampai menyentuh kaki kita. Saat itu tubuh kita sangat rileks. Seluruh organ tubuh menempati posisnya. %ita berdiri nyaman dan santai, seperti berdirinya anak kecil usia balita. Berdirinya orang dewasa terlihat kaku dan terpola oleh pikirannya, karena menganggap +ika berdiri seharusnya seperti peraga busana, tegap seperti militer, atau seperti berdirinya orang sedang memamerkan ba+u yang baru dibeli. @ostur orang dewasa inilah yang membuat orang gampang merasa +enuh dan stress karena berdiri tidak secara alami. Banyak dokter terkemuka menyakini bahwa penyakit-penyakit modern dan penuaan dini antara lain disebabkan oleh ketidakmampuan orang dalam menghadapi stress. %ebanyakan dari kita telah lupa tentang bagaimana caranya rileks. @adahal kita mengetahuinya secara naluriah semasa bayi. Namun pelan-pelan kita melupakannya ketika tumbuh men+adi dewasa. Sementara itu, kecepatan dan tekanan hidup modern mulai membuat kita lelah. Gika anda mempunyai kecenderungan untuk men+adi terlalu intelek, bela+arlah untuk berpindah kesisi emosional dan intuisi alamiah Anda dengan men+adi lebih terbuka dan menerima apa yang dikatakan hati nurani anada, yaitu ikhlas. Suatu sikap yang dia+arkan

islam, yang bermakna rileks yang paling dalam seperti yang pernah kita lakukan saat masih bayi. &asulullah melakukan shalat dengan tuma*ninah 3rileks4, yaitu sikap tenang atau diam se+enak sehingga dapat menyempurnakan perbuatannya, dimana posisi tulang dan organ tubuh lainnya dapat berada pada tempatnya dengan sempurna. %ebanyakan orang mengira, bahwa +umlah bacaan dalam setiap gerakan shalat di+adikan sebagai ukuran waktu selesainya sikap berdiri, duduk, rukuk, maupun su+ud. @adahal bacaan itu bukanlah sebuah aba dalam shalat kita. Setiap bacaan yang diulang-ulang merupakan aspek meditasi, autoterapi, autosugesti, berdo*a, mencari inspirasi, penyembuhan, menunggu intuisi atau petun+uk, bahkan untuk menemukan sebuah ketenangan yang dalam. Akibatnya, bisa +adi lamanya berdiri mencapai lima menit, duduknya lima menit, su+udnya sepuluh menit, sehingga lamanya shalat bisa mencapai lebih dari setengah +am. Apalagi shalat bukan hanya untuk menterapi mental tetapi +uga untuk menterapi (isik agar bias kendor dan rileks. 'entunya tidak mungkin dilakukan dengan terburu-buru, karena aspek meditati( dalam shalat tidak akan ditemukan. Gika dilakukan dengan tuma*ninah, selepas dari shalat kita akan mendapatkan apa yang dikatakan oleh muad)d)in sebagai sebaik-baik amal 3hayya ala kh$i"il amal4 atau peak eSperience. Mengacu pada &asulullah, beliau melakukan i8tidal lama sekali sehingga oleh para +ama*ahnya dikira beliau lupa. @adahal bacaan yang di baca pendek sekali dan bisa dilakukan dengan cepat, tapi &asulullah melakukannya dengan berdiri cukup lama. Guga pada saat duduk, beliau melakukannya lama sekali sehingga +uga dikira lupa. @ada saat duduk 3i(tirasy4 sebenarnya Beliau sedang melakukan dialog untuk menyelesaikan persoalan

yang dirasa rumit untuk dipecahkan. @ada saat itulah Beliau sedang menunggu +awaban atas kesulitan yang Beliau alami. Mengapa kita tidak mengambil pela+aran dari cara Beliau dengan men+adikan shalat sebagai alat untuk berkomunikasi dan memohon pertolongan kepada Allah, serta tempat untuk mengistirahatkan +iwa dan (isik. Apabila kita telah melakukan shalat dengan benar, dengan cara relaksasi yang dalam dan penyerahan yang total kepada Allah, mak tidaklah mungkin orang yang sudah melakukan shalat akan berhati kasar atau pikirannya melon+ak-lon+ak karena tidak tenang. Menurut hasil penelitian Al,an Koldstein, ditemukan adanya )at endorphin dalam otak manusia yaitu )at yang memberikan e(ek menenangkan yang disebut endogegonius. Drs. Subandi MA men+elaskan, bahwa kelen+ar endor(ina dan enka(alina yang dihasilkan kelen+ar pituitrin di otak ternyata mempunyai e(ek yang mirip dengan opiate 3candu4 yang memiliki (ungsi menimbulkan kenikmatan 3plea u"e p"inciple4, sehingga disebut opiate endogen. Apabila seseorang dengan senga+a memasukkan )at mor(in ke dalam tubuhnya maka akan ter+adi penghentian produksi endorphin. @ada pengguna narkoba, apabila dilakukan penghentian mor(in dari luar secara tibatiba, orang akan mengalami sakau 3ketagihan yang menyiksa dan gelisah4 karena otak tidak lagi memproduksi )at tersebut. $ntuk mengembalikan produksi endorphin di dalam otak bias dilakukan dengan meditasi, shalat yang benar atau melakukan d)ikir-d)ikir yang memang banyak memberikan dampak ketenangan. 6rang yang melakukan shalat dengan tenang dan rileks akan menghasilkan energi tambahan dalam tubuhnya, sehingga tubuh merasa (resh. tulah sebabnya mengapa &asulullah begitu yakin bahwa shalat merupakan +alan yang ampuh untuk

mengubah perilaku manusia, yang tidak baik men+adi berakhla5 mulia. Sebagaimana Allah menegaskan dalam kitab al-7ur*an / 9&e ungguhnya ahalat memiliki kekuatan mengubah pe"ilaku manu ia da"i pe"buatan ke!i dan munka"9. (al-Ankabuut /-+06) Bisa dimengerti, mengapa shalat +ika dilakukan dengan benar mampu mengubah perilaku manusia men+adi baik dan bermoral. &asulullah telah memberikan teknik alamiah yang di butuhkan (isik dan +iwa secara alamiah. Saat tubuh kita capek dan stress, &asulullah telah memberikan terapi (isik berupa hydro-therapy 3terapi air4, dengan menggunakan air wudhu. "alu disunahkan pula menaburi wewangian pada tubuh yang akan memberika e(ek relaksasi pada pikiran 3aroma therapy4. #al ini +uga banyak dilakukan oleh para pelaku meditasi di timur sebelum mereka melakukan meditasi. Bahkan dewasa ini, banyak rumah-rumah spa telah menyediakan aroma therapy dengan esensi bunga-bunga maupun rempahrempah untuk memberikan ketenangan dan kesegaran bagi tubuh maupun pikiran. Guga disediakan terapi air, dengan cara mengguyur bagian-bagian tubuh seperti kaki, tangan, kepala yang akan memberikan rasa segar dan menurunkan suhu badan yng ter+adi akibat terlalu lelah atau penat 3stress4. Sebaiknya kita harus sudah merubah paradigma dari teosentris men+adi antroposentris. %ita yang seharusnya butuh Allah, bukan Allah yang butuh kita, sehingga kita akan merasakan bahwa beribadah adalah sesuatu yang memang dibutuhkan oleh +iwa, pikiran dan (isik kita. Shalat men+adi sesuatu yang mengasyikkan dan menyenangkan. Namun terkadang kita masih seperti anak kecil yang takut kepada orang tuanya. Saat +am makan kita dicari-cari, diwa+ibkan makan siang. @agi-pagi pun kita siap menyiapkan diri, mandi, sarapan, lalu

berangkat ke sekolah. Seolah seluruh akti,itas dilakukan untuk memenuhi kewa+iban berbakti kepada keinginan orang tua kita, sehingga ada rasa takut pada saat +am makan, +am berangkat sekolah, dan waktunya mandi di sore hari. Akibatnya, kita merasa bersalah kepada orang tua apabila kita tidak sempat makan siang. @adahal itu merupakan kesalahan yang akan berdampak kepada diri sendiri, yang dapat menyebabkan kita sakit. Memang agak sulit untuk mengubah suatu kebiasaan yang sudah mengakar dan mendarah daging dari budaya kita. Namun kita mencoba mempraktikan latihan-latihan d)ikir dan shalat untuk menemukan rasa yang telah lama hilang. Dengan kesadaran baru yang kita bangkitkan, insya Allah dari sekarang dan seterusnya shalat akan men+adi tempat kita bercengkerama dengan Allah, karena Dialah pusat ilmu pengetahuan, sumber kehidupan, dan pusat perencanaan kehidupan dari seluruh mahkuk. 94adikanlah aba" dan halat ebagai pen$l$ngmu. Dan e ungguhnya yang demikian itu ungguh be"at kecuali bagi $"ang-$"ang yang khu yuJ, yaitu $"ang-$"ang yang meyakini, bahwa me"eka akan menemui Tuhannya, dan bahwa me"eka akan kembali kepada-8ya9. (al-:a5a"ah + 06-01). Hara memasuki shalat, menurut ayat tersebut diatas, dalam bentuk praktek adalah seperti di bawah ini / ;. #eningkan pikiran anda agar rileks. $sahakan tubuh Anda tidak tegang. 'ak perlu mengkonsentrasikan pikiran sampai mengerutkan kening karena Anda akan merasakan pusing dan capek. Gika ter+adi seperti itu, kendorkan tubuh Anda sampai terasa nyaman kembali. <. Biarkan tubuh meluruh, agak dilemaskan, atau bersikap serileks mungkin.

=. %emudian rasakan getaran kalbu yang bening dan sambungkan rasa itu kepada Allah. Biasanya kalau sudah tersambung, suasana sangat hening dan tenang, serta terasa getarannya menyelimuti +iwa dan (isik. Ketaran +iwa inilah yang menyambungkan kepada Jat, yang menyebabkan pikiran tidak liar kesana kemari. .. Bangkitkan kesadaran diri, bahwa anda sedang berhadapan dengan Jat Yang Maha %uasa, Yang Meliputi Segala sesuatu, Yang Maha #idup, Yang Maha Suci dan Yang Maha Agung. Sadari bahwa anda akan memu+a dan bersembah su+ud kepadaNya serendah-rendahnya, menyerahkan segala apa yang ada pada diri anda. Biarkan ruh anda mengalir pergi, dengan suka rela menyerahkan diri / 9Hidup dan matiku hanya untuk Allah emata?. A. Berniatlah dengan senga+a dan sadar sehingga muncul getaran rasa yang sangat halus dan kuat menarik ruhani meluncur kehadirat-Nya. @ada saat itulah ucapkan takbir 0A""A#$ A%BA&2. Gagalah rasa tadi dengan meluruskan niat, rasakan kelurusan +iwa anda yang terus bergetar menu+u Allah. Setelah itu, menyerahlah secara total, inna halati wanu uki wamahyaya wamamati lillahi "abbil Kalamin 3sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah semata4. C. &asakan keadaan berserah yang masih menyelimuti getaran +iwa anda, dan mulailah perlahan-lahan membaca setiap ayat dengan tartil. @astikan anda masih merasakan getaran pasrah saat membaca ayat di hadapan-Nya. %emudian lakukanlah ruku*. Biarkan badan anda membungkuk dan rasakan. @astikan bahwa ruh anda perlahanlahan turut ruku* dengan perasaan hormat dan pu+ilah Allah Yang Maha Agung dengan membaca/ 9 ubhaana "abbiyal adhiimi wabihamdihi?. Gika antara ruhani dengan (isik anda telah seirama, maka

getaran itu akan bertambah besar dan kuat, dan bertambah kuat pula kekhusyu*an yang ter+adi. F. Setelah rukuk, anda berdiri kembali perlahan sambil mengucapkan pu+ian kepada Jat Yang Maha Mendengar/ ? amiallahu liman hamidah? 3semoga Allah mendengar orang yang memu+i-Nya4. &asakan keadaan ini sampai ruhani anda mengatakan dengan sebenarnya. Gangan sampai sedikitpun tersisa dalam diri anda rasa untuk ingin dipu+i, yang ter+adi adalah keadaan nol, tidak ada beban apa-apa kecuai rasa hening. B. %emudian secara perlahan sambil tetap berd)ikir/ ?Allahu Akbar?, bersu+udlah serendahrendahnya. Biarkan tubuh anda bersu+ud, rasakan su+ud anda agak lama. Gangan mengucapkan pu+ian kepada Allah Yang Maha Suci, ubhaana "abbiyal aJla wabihamdihi, sebelum ruh dan (isik anda bersatu dalam satu su+udan. Biasanya terasa sekali ruhani ketika memu+i Allah dan akan berpengaruh kepada (isik, men+adi lebih tunduk, ringan dan harmonis. -. Selan+utnya, lakukanlah shalat seperti di atas dengan pelan-pelan, tuma*ninah pada setiap gerakan. Gika anda melakukannya dengan benar, getaran +iwa akan bergerak menuntun (i(sik anda. Sempurnakan kesadaran shalat anda sampai salam. ;E. Sehabis shalat, duduklah dengan tenang. &asakan getaran yang masih membekas pada diri anda. &uhani anda masih merasakan getaran takbir, su+ud, rukuk, dan penyerahan diri secara total. %emudian pu+ilah Allah dengan memberikan pu+ian itu langsung tertu+u kepada Allah, agar +iwa kita mendapatkan energi lahi serta membersihkannya. ?#aka apabila kamu telah menyele aikan halatmu, ingatlah Allah di waktu be"di"i, di waktu duduk, dan di waktu be"ba"ing. Kemudian apabila kamu telah me"a akan tenang, maka di"ikanlah

halat ( ebagaimana bia a). &e ungguhnya halat itu adalah kewa!iban yang ditentukan waktunya ata $"ang-$"ang yang be"iman9. (an-8i aJ+ ,;<) Abu Sangkan

:
:shalli
Niat ketika mau shalat merupakan suatu keharusan. Gika kita akan melakukan akti,itas apapun, hendaklah berniat terlebih dahulu. Cma" bin Khattab ".a. be"kata+ &aya telah mendenga" Ra ulullah aw., be" abda, 9&e ungguhnya ah atau tidaknya uatu amal, te"gantung pada niatL 9. (H.R. :ukha"i dan mu lim). @ara ulama, meletakkan niat sebagai rukun pertama dalam semua ibadah. Bahkan, yang men+adi pembeda antara ibadah dengan adat adalah niat. Sesuatu perbuatan biasa, tetapi kalau diniatkan untuk ibadah, maka ia berubah men+adi ibadah. $S#A"" , sebenarnya adalah mela(alkan atau mengucapkan niat, misalnya membaca 9C halli 'a"dla dzuh"i a"baJa "akaJatin mu ta5bilal kiblati adaJan lillahi ta'ala9 3Saya berniat melakukan shalat (ardlu d)uhur empat rakaat dengan menghadap kiblat dan tepat pada waktunya sematamata karena Allah SI'4 pada men+elang takbiratul ihram. Dalam shalat itu sesuatu yang sudah men+adi kebiasaan di kalangan warga N$ 3nahdliyin4. 'etapi sepertinya men+adi asing dan sesuatu yang disoal oleh sebagian kalangan yang tidak sepemahaman dengan warga nahdliyin. Adapun yang tidak memperbolehkan melihat karena

usholli tidak berdasarkan dalil. &asulullah saw bila memulai shalat langsung menghadap kiblat kemudian takbiratul ihram dan tidak pernah membaca ushalli terlebih dahulu. Ali bin Abi Thalib ".a. be"kata+ 9&e ungguhnya Ra ulullah &aw pe"nah be" abda+ Kunci ( ya"at) halat adalah be" uci, pembukanya takbi" dan penutupnya alam9. (HR.A&.&ya'iJi, Ahmad, Abu Daud, 7bnu #a!ah Dan Ti"midzi). Setelah takbiratul ihram, dilan+utkan dengan memaca doa i(titah, membaca a'udzubillah, membaca Datihah pada setiap raka8at, membaca amin, membaca surat yang hapal setelah surat Al Datihah kemudian ruku, su+ud, tahiyyat, dan diakhiri dengan salam. Gadi, membaca $shalli ketika mulai shalat tidak ada contoh dari &asul saw. Ra ulullah aw be" abda, M&halatlah epe"ti kalian melihat aku halatN. &asulullah adalah tauladan bagi muslim yang ingin mendapat cinta Allah. 9&e ungguhnya telah ada pada di"i Ra ulullah ha"i kiamat dan dia banyak menyebut Allah9. (%.&. Al Ahzab (<<* +/,). Bukti cinta kepada Allah adalah mengisi kehidupan dengan berbagai akti,itas yang didasari niat yang tulus ikhlas hanya untuk mengabdi kepada Allah dengan mengikuti aturan &asulullah saw . 9Katakanlah, '4ika kamu bena"-bena" mencintai Allah, ikutilah aku, ni caya Allah menga ihi dan mengampuni d$ a-d$ amu.' Allah #aha Dengampun lagi #aha Denyayang9. (%.&. Ali7m"an (<*+ <,.)

@ersoalan niat, apakah harus diucapkan atau cukup di dalam hati> @ara ulama berbeda pendapat. Ada yang mengatakan harus diucapkan dan banyak para ulama yang sepakat bahwa niat itu tempatnya di hati alias tidak perlu diucapkan. Abu Hu"ai"ah ".a be"kata+ Ra ulullah aw. :e" abda, 9&e ungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan "upamu, tetapi melihat atau mempe"hatikan niat dan keikhla an dalam hatimu9. (H.R. #u lim). ;. Adapun hukum mela(alkan niat shalat pada saat men+elang takbiratul ihram menurut kesepakatan para pengikut ma)hab mam Sya(i8iy 3Sya(i8yah4 dan pengikut ma)hab mam Ahmad bin #ambal 3#anabilah4 adalah sunnah, karena mela(alkan niat sebelum takbir dapat membantu untuk mengingatkan hati sehingga membuat seseorang lebih khusyu* dalam melaksanakan shalatnya. <. Gika seseorang salah dalam mela(alkan niat sehingga tidak sesuai dengan niatnya, seperti mela(alkan niat shalat 8Ashar tetapi niatnya shalat D)uhur, maka yang dianggap adalah niatnya bukan la(al niatnya. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itu 3shalat 8Ashar4 bukanlah niat, ia hanya membantu mengingatkan hati. Salah ucap tidak mempengaruhi niat dalam hati sepan+ang niatnya itu masih benar. =. Menurut pengikut ma)hab mam Malik 3Malikiyah4 dan pengikut mam Abu #ani(ah 3#ana(iyah4 bahwa mela(alkan niat shalat sebelum takbiratul ihram tidak disyari*atkan kecuali bagi orang yang terkena penyakit was-was 3peragu terhadap niatnya sendiri4. Menurut pen+elasan Malikiyah, bahwa mela(alkan niat shalat

sebelum takbir menyalahi keutamaan 3khila(ul aula4, tetapi bagi orang yang terkena penyakit was-was hukum mela(alkan niat sebelum shalat adalah sunnah. Sedangkan pen+elasan al #ana(iyah bahwa mela(alkan niat shalat sebelum takbir adalah bid*ah, namun dianggap baik 3istihsan4 mela(alkan niat bagi orang yang terkena penyakit was-was. Sebenarnya tentang mela(alkan niat dalam suatu ibadah wa+ib pernah dilakukan oleh &asulullah saw pada saat melaksanakan ibadah ha+i. 9Da"i Ana ".a. be"kata+ &aya mendenga" Ra ullah aw mengucapkan, M>abbaika, aku enga!a menge"!akan um"ah dan ha!i9. (HR. #u lim). .. Memang ketika Nabi Muhammad SAI mela(alkan niat itu dalam men+alankan ibadah ha+i, bukan shalat, wudlu* atau ibadah puasa, tetapi tidak berarti selain ha+i tidak bisa di5iyaskan atau dianalogikan sama sekali atau ditutup sama sekali untuk mela(alkan niat. A. Memang tempatnya niat ada di hati, tetapi untuk sahnya niat dalam ibadah itu disyaratkan empat hal, yaitu slam, berakal sehat 3tamyi)4, mengetahui sesuatu yang diniatkan dan tidak ada sesuatu yang merusak niat. Syarat yang nomor tiga 3mengetahui sesuatu yang diniatkan4 men+adi tolok ukur tentang diwa+ibkannya niat. Menurut ulama (i5h, niat diwa+ibkan dalam dua hal. @ertama, untuk membedakan antara ibadah dengan kebiasaan 3adat4, seperti membedakan orang yang beri*tika( di mas+id dengan orang yang beristirah di mas+id. %edua, untuk membedakan antara suatu ibadah dengan ibadah lainnya, seperti membedakan antara shalat D)uhur dan shalat 1Ashar.

C. %arena mela(alkan niat sebelum shalat tidak termasuk dalam dua kategori tersebut tetapi pernah dilakukan Nabi Muhammad dalam ibadah ha+inya, maka hukum mela(alkan niat adalah sunnah. mam &amli mengatakan/

?Disunnahkan mela(alkan niat men+elang takbir 3shalat4 agar mulut dapat membantu 3kekhusyu8-an4 hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewa+ibkan mela(alkan niat?. 3Nihayatul Muhta+, +u) ,/ .=F4 Gadi, (ungsi mela(alkan niat adalah untuk mengingatkan hati agar lebih siap dalam melaksanakan shalat sehingga dapat mendorong pada kekhusyu*an. %arena mela(alkan niat sebelum shalat hukumnya sunnah, maka +ika diker+akan dapat pahala dan +ika ditinggalkan tidak berdosa.

Abu Sangkan

2
29na ;a<a
Rena Ha,a adalah ,ena utama dalam tubuh yang membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan. Darah ini mengandung H6< karena darah yang dikandung merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi 3pembakaran4. Rena ca,a terdiri dari < bagian yaitu /

;. Rena ca,a in(erior 3pembuluh balik besar bawah4 adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah +enis ini mengandung banyak H6<. <. Rena Ha,a Superior 3pembuluh balik besar atas4 adalah pembuluh darah yang menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini +uga mengandung banyak H6<. 9&halat adalah pe"kataan-pe"kataan dan pe"buatan-pe"buatan yang dimulai dengan takbi" dan di udahi dengan alam yang dengannya itu kita dianggap be"ibadah (kepada Allah) dengan ya"at- ya"at yang telah ditentukan9. Seperti itulah yang kita ketahui. &utinitas yang setiap hari kita +alankan. Sebuah perintah Allah yang men+adi cermin ketakwaan kita. Namun ternyata, shalat mengandung man(aat yang lebih luas dibandingkan perkataan dan perbuatan yang dide(inisikan di atas. Shalat +uga merupakan akti,itas (isik ringan yang menghasilkan man(aat luar biasa bagi kesehatan karena sangat sesuai dengan anatomi dan (ungsi tubuh manusia. Dimulai dengan takbiratul ihram, mengangkat kedua tangan dan mendekapnya di dada bagian bawah. %etika mengangkat kedua tangan, rongga dada mengembang dan otot bahu meregang. &egangan otot ini menyebabkan getah bening mengalir dari tangan ke arah leher. Ketah bening merupakan cairan penting untuk pertahanan tubuh dari penyakit. Sisa getah bening, hasil perlawanannya dengan antigen, dialirkan ke ,ena besar di leher untuk selan+utnya didaur ulang. Kerakan takbiratul ihram men+adi awal pengaliran tersebut. Selain itu, dengan mengembangnya rongga dada dan paru-paru, aliran darah yang kaya oksigen

akan mengalir lancar. &uku* adalah meletakan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang belakang dan menahannya sehingga memperlancar peredaran darah dan getah bening. @eregangan ini +uga memelihara tulang belakang sebagai penyangga tubuh dan pusat syara( beserta ligamen dan otot-otot pendukungnya. Selan+utnya, ketika su+ud, posisi otak lebih rendah dari +antung mengakibatkan darah yang kaya oksigen mengaliri ke ;< daerah bagian yang ada di otak. 6leh karena itu, ketika melakukan su+ud, sebaiknya kita tidak tergesa-gesa 3tuma*ninah4 agar darah yang mengalir ke otak dapat maksimal. ?&aat yang paling dekat anta"a Allah dan hamba-8ya adalah di aat u!ud, maka pe"banyaklah d$a pada waktu itu?. 3#&. Muslim4. Darah dibutuhkan untuk energi, karena otak merupakan pusat akal dan pengendali tubuh kita. Kerakan duduk dalam shalat 3duduk diantara dua su+ud dan tahiyat4 mengakibatkan tubuh bertumpu pada pangkal paha. @osisi telapak kaki yang terlipat menyebabkan otot tungkai meregang dan mengalami relaksasi. Mengoptimalkan (ungsi kaki sebagai penopang tubuh kita. 'erakhir, pada saat salam kepala diputar ke kanan dan kiri secara maksimal mengakibatkan otot sekitar leher dan kepala meregang sehingga melancarkan aliran darah dan berman(aat untuk men+aga kelenturan urat leher. Kerakan-gerakan di atas, berdiri-ruku*-berdiri dan su+ud-duduk-su+ud, masing-masing U BA kali sehari adalah latihan alat-alat tubuh dan memperlancar aliran darah dan getah bening. Dengan demikian, metabolisme dalam tubuh kita akan ber+alan dengan baik. Man(aat latihan ini akan optimal +ika hanya kita melakukan setiap gerakan dengan benar. Seperti diriwayatkan dalam hadits.

9:eliau (#uhammad aw.) mengangkat kedua tangannya dengan membuka !a"i-!a"inya lu"u ke ata (tidak me"egangkanhhya dan tidak pula menggemgamnya)9, (HR.Abu Dawud), 9dan mengengkatnya e!a!a" bahu9 (HR. :ukha"i dan HR.8a aJi), 9tetapi te"kadang e!a!a" (daun) telinga9 (HR.:ukha"i dan Abu Dawud) 94ika kamu "ukuJ, letakkan kedua tanganmu pada kedua lututmu, kemudian "egangkanlah !a"i-!a"imu, kemudian tenanglah ampai "ua tulang belakangmu mantap di tempatnya9. (HR.7bnu Khuzaimah dan 7bnu Hibban) 9Apabila engkau u!ud, tekanlah wa!ahmu dan kedua tanganmu ke tanah ehingga etiap "ua tulangmu kembali ke tempatnya9. (HR.7bnu Khuzaimah) Melakukan gerakan shalat shalat sebagaimana yang disunnahkan oleh &asulullah adalah wa+ib. 'idak boleh menyimpang sedikitpun. 6leh karena itu, mendirikan atau menegakkan shalat membutuhkan per+uangan dan kesungguhan, bukan sekedar melaksanakan seperti yang selama ini banyak dilakukan orang. 9:e"apa banyak $"ang yang melak anakan halat, keuntungan yang dipe"$leh da"i halatnya, hanyalah capai dan payah a!a9. (HR. 7bnu #a!ah)F Bukan hanya berman(aat bagi +asmani, shalat +uga merupakan akti,itas +iwa yang penuh makna. Sebuah proses per+alanan spiritual yang mengantarkan seseorang kepada penciptanya. Mengingatkan manusia akan kedudukannya sebagai khali(atullah, sehingga terciptalah +iwa yang tercerahkan dan berserah diri pada Allah. 9:e"di"ilah kamu dengan tenang ka"ena Allah9. (%& Al :a5a"ah (/*+/<3)

Dengan +iwa yang tenang, kesehatan +iwa pun akan tercipta. Ialaupun sangat sulit untuk mende(inisikan dan mengaplikasikannya dalam setiap shalat kita, kita harus tetap berusaha untuk menciptakan kekhusyuan dalam diri kita. Abu Sangkan

=
=udhu
Iudhu, secara sederhana dapat diartikan sebagai gerakan syar8i yang terdiri dari membasuh muka, tangan, kepala, telinga maupun kaki. Iudhu diposisikan sebagai amaliah yang benar-benar menghantar kita semua, untuk hidup dan bangkit dari kegelapan +iwa. Dalam wudlu segala masalah dunia hingga akhirat disucikan, diselesaikan dan dibangkitkan kembali men+adi hamba-hamba yang siap menghadap kepada Allah SI'. Bahkan dari titik-titik gerakan dan posisi yang dibasuh air, ada titik-titik sentral kehambaan yang luar biasa. tulah, mengapa para su(i senantiasa memiliki wudhu secara abadi 3wudhu daim4, men+aga kesucian dalam kondisi dan situasi apa pun, ketika mereka batal wudhu, langsung mengambil wudhu seketika. Iudhu adalah +uga termasuk hyd"$-the"apy atau terapi air. Dalam satu ayat Allah ber(irman secara khusus mengenai wudhu. ?Aahai $"ang-$"ang yang be"iman, apabila engkau hendak mendi"ikan h$lat, maka ba uhlah wa!ahmu dan kedua tanganmu ampai iku- iku, dan u aplah pada kepalamu dan kaki-kakimu ampai kedua mata kaki?

Manusia yang mengaku beriman, apabila hendak bangkit menu+u Allah ia harus berwudhu +iwanya. a bangkit dari kealpaan demi kealpaan, bangkit dari kegelapan demi kegelapan, bangkit dari loronglorong sempit duniawi dan mimpi di tidur pan+ang hawa na(sunya. a harus bangkit dan hadir di hadapan Allah, memasuki ?sholat? hakikat, dalam muna+at demi muna+at, sampai ia berhadapan dan menghadap Allah. Man0aat 1udhu, ?&ungguh ummat-Ku akan di e"u pada ha"i kiamat dalam keadaan be"cahaya ka"ena beka wudhunya9. 3#& Bukhari dan Muslim4. Selain memiliki banyak keutamaan, wudhu ternyata sangat berman(aat terhadap kesehatan. Dr Ahmad Syau5y brahim, peneliti bidang penderita penyakit dalam dan penyakit +antung di "ondon mengatakan, ?Da"a Daka" ampai pada ke impulan mencelupkan angg$ta tubuh ke dalam ai" akan mengembalikan tubuh yang lemah men!adi kuat, mengu"angi keke!angan pada ya"a' dan $t$t, men$"malkan detak !antung, kecema an, dan in $mnia ( u ah tidu")9. Dalam buku Al- 8+aa) Al- lmiy (ii Al- slam wa AlSunnah Al-Nabawiyah di+elaskan, setelah melalui eksperimen pan+ang, ternyata orang yang selalu berwudhu mayoritas hidung mereka lebih bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. &ongga hidung bisa mengantarkan berbagai penyakit. Dari hidung, kuman masuk ke tenggorokan dan ter+adilah berbagai radang dan penyakit. Apalagi +ika sampai masuk ke dalam aliran darah. Barangkali inilah hikmah dian+urkannya i tin yaa5 3memasukkan air ke dalam hidung4 sebanyak tiga kali kemudian menyemburkannya setiap kali wudhu. Ada pun berkumur-kumur dimaksudkan untuk

men+aga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi. Berkumur men+aga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel. Sementara membasuh wa+ah dan kedua tangan sampai siku, serta kedua kaki memberi man(aat menghilangkan debu-debu dan berbagai bakteri. Apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan kotoran lainnya yang keluar melalui kulit. Dan +uga, sudah terbukti secara ilmiah penyakit tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar kebersihan kulitnya rendah. Dari segi rohani, wudhu menggugurkan 8daki-daki8 yang menutupi pahala. Bersama air wudhu, dosadosa kita dibersihkan, sebagaimana diriwayatkan Abu #urairah &A, Ra ulullah &AA be" abda, 9Apabila e$"ang hamba mu lim atau mukmin be"wudhu, tatkala ia memba uh wa!ahnya kelua"lah da"i wa!ahnya elu"uh d$ a yang dilakukan matanya be" amaan dengan ai" itu atau dengan tete an te"akhi"nya. Apabila dia memba uh dua tangannya maka akan kelua" elu"uh d$ a yang dilakukan tangannya be" amaan dengan ai" itu atau tete an ai" yang te"akhi". Apabila dia memba uh dua kakinya maka kelua"lah elu"uh d$ a yang telah dilangkahkan $leh kakinya be" ama ai" atau tete annya yang te"akhi" ehingga dia ele ai wudhu dalam keadaan be" ih da"i d$ a-d$ a 9. (HR #u lim) Maka, berbahagialah orang-orang yang selalu men+aga wudhunya dan men+aga hatinya tetap suci. &ahasia di balik &itual Iudhu! ?&empu"nakanlah dalam be"wudhu dan g$ $klah ela- ela !a"i kalian9. #al ini diterangkan dalam hadist riwayat mam yang empat 3 mam Abu #ani(ah, mam Malik, mam Sya(i8i, mam Ahmad #ambal4. Menurut pandangan medis hal ini sangatlah rasional. %arena pada bagian tersebut terdapat

banyak serabut sara(, arteri, ,ena, dan pembuluh lim(e. Menggosok pada sela-sela +ari sudah semestinya memperlancar aliran darah peri(er 3terminal4 yang men+amin pasokan makanan dan oksigen. 'itik lain yang terkena basuhan air adalah siku. Selain menyentuh aspek hygiene, pada siku bagian bawah terdapat titik-titik penting dalam akupuntur. 'ermasuk +uga u+ung tungkai 3lutut ke bawah4 memiliki titik akupuntur yang penting. @ada bagian telingga pun memiliki titik akupuntur. Menurut cabang spesi(ikasi kedokteran di Hhina, bagian telinga bisa direpresentasikan sebagai tubuh manusia. Bentuk telinga ini serupa dengan bentuk tubuh saat meringkuk dalam rahim ibu. %epalanya adalah bagian yang sering dipasang anting. Dalam lubang adalah rongga tubuh tempat tersimpannya organ-organ dalam. Melakukan stimulasi seperti wudhu akan berpengaruh baik terhadap (ungsi organ dalam. Adapun lingkaran luar menggambarkan punggung. @emi+atannya +uga seolah melakukan stimulasi daerah punggung dan ruas-ruas tulang belakang. "alu adakah rahasia matematis antara hubungan ritual wudhu dengan susunan tulang dan sendi> Menurut dr Sagiran, +umlah ruas tulang manusia ada =A. yang sama dengan +umlah hari dalam satu tahun hi+riah. #itungan +umlah ini didapat dari rumus, yakni anggota wudhu di kaki, di tangan, dan di muka yang dibasuh pada saat wudhu dikalikan dengan kali pembasuhan. %alau tangan dan kaki di basuh tiga kali, kepala diusap hanya sekali. Maka ritual berwudhu seperti halnya sama sa+a dengan membasuh seluruh tubuh. Selain sebagai ritual bersuci, berwudhu +uga mengandung unsur perawat kesehatan tubuh. Abu Sangkan

>
>A
Yaa! adalah salah satu huru( dari huru(-huru( annida8, yang artinya huru( panggilan yang digunakan untuk memanggil. @ada mulanya annida8 hanya ditu+ukan untuk memanggil seseorang sa+a, namun pada tahapan selan+utnya an- nida8 ini ditu+ukan pula untuk menyeru pada +umlah yang banyak. Dalam kitab Al(iyah bnu Malik, An-nida8 3seruan4 menggunakan beberapa huru( huru( nida8, di antaranya/ a. VQham)ahQ8hai8, b. QyaQ8hai8 ,mari, c. QayQ8hai,mari, d. QyaQ QwaQ WQayyaQ QhayyaQ. Semua ini digunakan untuk menyeru orang yang dekat. e. Qham)ah, digunakan untuk menyeru orang yang dekat (. QAyQmenyeru kepada yang dekat dihati dan selalu hadir dalam benaknya. g. adakalanya diperuntukkan Q QAyQ dan Qham)ahQuntuk memanggil orang yang tinggi martabatnya, dengan penuh kesopanan. h. QayQdigunakan untuk yang dekat meskipun tidak nampak, atau pada tempat yang +auh. Hontoh/ Ya rabbiQ8Ya 'uhanku. Dalam peribadatan slam, Allah selalu memanggil 3mengundang4 dengan panggilan yang sangat mesra. Dalam ilmu balaghoh, panggilan yang ditu+ukan dengan tu+uan tertentu agar ditanggapi dengan maksimal, biasanya digunakan har( nida yang +amak. "ihat sa+a ayat-ayat perintah takwa, puasa, )akat, +uga termasuk shalat.

Diantara panggilan yang mesra dalam kehidupan badah kita adalah panggilan ad)an. Ad)an yang sistematika kalimat secara utuh dimulai dari takbir 3Allahu Akba"4, syahadat tauhid 3A yhadu anal ilaha illallah4, syahadat &asul 3A yhadu anna muhammada" "a ulullah4, dilan+utkan panggilan mesra untuk shalat 3Hayya ala halah4 kemudian diiringi panggilan untuk mencapai kebahagiaan atau kemenangan 3Hayya alal 'alah4! lalu ditutup dengan takbir kembali. Menarik untuk disimak bahwa ketika ad)an kita disunahkan untuk men+awab panggilan ad)an dengan cara mengulangi kembali setiap kalimat yang diserukan muad)in 3orang yang ad)an4! tapi khusus untuk kalimat Hayya 'ala halah dan hayya 'alal 'alah kita men+awabnya dengan >aa haula wala 5uwwata illa billah 3tidak ada daya dan kekuatan kecuali milik Allah4. Secara simbolik ungkapan ini menyiratkan bahwa ketika kita diseru untuk shalat maka sebenarnya kita tidak mampu menger+akannya kecuali mendapat kekuatan dari Allah. Begitu pula dengan a+akan untuk mencapai kebahagiaan. $ngkapan ini sekaligus menyiratkan bahwa dalam shalat atau usaha kita semata-mata karena perkenan Allah. Maka tidak ada tempat bagi kita untuk sombong atau berbangga hati bahwa kita sendiri yang dapat melakukan shalat. nilah mengapa kita tidak diperbolehkan untuk 8u+ub 3berbangga diri akan amal ibadah kita4. @anggilan ad)an ini menyiratkan makna yang sangat agung, sehingga terkesan ekstrim. Bahwa shalat lebih baik daripada tidur. Bagi orang yang tidak mengerti arti spiritual, mereka akan mengatakan tidak mungkin shalat menyebabkan kebahagiaan dan lebih baik daripada tidur. $ngkapan menga+ak untuk memasuki dimensi kebahagiaan 3hayya 'alal 'alah4 terkadang kita mempertanyakan,dimanakah letak kebahagiaan yang hakiki tersebut> Dua perbandingan antara tidur

dan shalat, sebenarnya sangat +elas ge+ala yang ditimbulkan oleh masing-masing wilayah. Yaitu wilayah (isik pada orang tidur, mengistirahatkan pikiran, (isik 3tubuh4 dari akti,itas sehari-hari sehingga orang men+adi relaks dan kembali segar. Namun apabila pikiran dan +iwa sedang gelisah, tidak mampu tidur dengan baik 3imsomnia4. Sebaliknya shalat, sesungguhnya melibatkan seluruh dimensi pada manusia, yaitu dimensi (isik atau tubuh dalam rakaat shalat ter+adi peregangan dan penenangan otot dan tulang maupun syara( pada otak. Dengan proses yang sangat sederhana namun mampu menenangkan, yaitu dengan terapi air 3hydro therapi4, aroma therapi, (isio therapi. %emudian dilan+utkan menenangkan hati dengan berd)ikir kepada Allah. %onsep shalat ini ter+adi secara holistik, menenangkan (isik dan bathin. Gika hal ini dilakukan dengan benar, maka panggilan ad)an akan sangat menggairahkan bagi orang yang mengerti akan kebutuhan (itrahnya sebagai manusia. Abu Sangkan

Anda mungkin juga menyukai