Anda di halaman 1dari 15

CAPUT SUCCEDANEUM

Rafidah

A. Pengertian
Caput succedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lemak kepala, yang dapat melampaui sutura garis tengah. Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas kaput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang di laporkan. (Sarwono,2010).

B. Penyebab

Kaput suksedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan Vaccum ektrasi.

C. Faktor predisposisi
1. Makrosomia

2. Prematuritas 3. Disproporsi sefalopelvik 4. Distosia 5. Persalinan lama. 6. Persalinan yang diakhiri dengan alat (vacum) 7. Persalinan dengan sectio caesarian. 8. Kelahiran sungsang 9. Presentasi bokong 10.Presentasi muka 11.Kelainan bayi letak lintang

D. Gejala
1. Udema di kepala 2. Terasa lembut dan lunak pada perabaan 3. Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah 4. Udema melampaui tulang tengkorak 5. Batas yang tidak jelas 6. Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan 7. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 minggu tanpa pengobatan

E. patofisiologis
Kelainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan extravasa. Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur dengan sedikit darah. Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir.

F. Komplikasi
1. Infeksi 2. Ikterus 3. Anemia

G. Penatalaksanaan
1. Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal. 2. Pengawasan keadaan umum bayi. 3. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup. 4. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui dengan benar. 5. Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada benjolan. Berikan konseling pada orang tua.

Data objektif
a. Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran Tanda-tanda vital Suhu Nadi Pernafasan Berat badan Panjang badan Antopometri Lingkar kepala Lingkar dada : Baik : compos mentis :370C :140x/menit : 40x/menit : 3200 gram : 50 cm : 33 cm : 33 cm

b.Pemeriksaan khusus
1. Pemeriksaan fisik Kepala : Bentuk simetris, teraba benjolan pada kepala bayi (caput succedaneum) Mata : Simetris, tidak terlihat subkonjungtiva bleeding Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung Telinga : simetris, bentuk normal Mulut : tidak ada labio palatoschizis Leher : tidak kaku, tidak ada lecet pada kulit Dada : tidak ada retraksi/tarikan dinding dada yang kuat Abdomen: supel, tali pusat tampak segar dan tidak ada perdarahan tali pusat

Lanjutan
Kulit : kemerahan, terdapat verniks kaseosa,tidak ikterik, tidak sianosis Ekstremitas Ekstremitas atas : gerakan tangan aktif, jari-jari tidak polidaktili, ujung kuku tidak sianosis Ekstremitas bawah: gerakan kaki aktif, jari-jari tidak polidaktili, ujung kuku tidak sianosis Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora Anus : berlubang dan tidak ada kelainan

2.refleks
Reflek moro : ada saat dikejutkan tangan seperti merangkul Reflek rooting : ada, saat diberi rangsangan di kedua pipi, bayi langsung menoleh ke arah rangsangan Reflek sucking : ada saat jari dimasukan kedalam mulut, bayi dapat menghisap dengan baik Reflek babinsk : ada saat menyentuh atau menggosok telapak kakinya, jari-jari bayi langsung membuka Reflek grasping : ada saat telapak tangan bayi disentuh, bayi langsung menggenggam dengan cepat

ASSESMENT

BBL cukup bulan sesuai usia kehamilan dengan caput succedenium

PLANNING 1. Jelaskan kondisi bayi pada ibu 2. Lakukan pemantauan KU, TTV, kondisi bayi 3. Lakukan perawatan BBL 4. Jaga Kehangatan Bayi 5. Lakukan Rawat Gabung

Thank you

Anda mungkin juga menyukai