Di wilayah Mesir terutama di sepanjang hilir sungai Nil sejak zaman prasejarah telah berkembangan suatu peradaban yang tinggi di dunia. Peradaban ini lahir di sekitar lembah Sungai Nil. Di sepanjang hilir Sungai Nil terdapat lembah yang subur, bentuknya memanjang dan sempit. Kesuburan lembah itu adalah akibat terjadinya banjir tahunan Sungai Nil. Setelah banjir surut terjadilah lapisan lumpur di lembah tersebut yang membuat tanah itu subur.
Di lembah sungai tersebut hidup suatu bangsa yang mata pencahariannya bertani dan berternak dengan bentuk pemerintahan dan adat keagamaan yang kesemuanya diatur oleh suatu golongan kaum pemimpin agama. Di samping hidup kegamaan yang maju, kekuasaan kaum pemimpin agama baik dalam bidang rohani maupun keduaniawian meningkat pula ilmu-ilmu pengetahuan timbul dari kalangan pemimpin agama itu, seperti astronomi maupun astrologi. Di sebelah barat dan timur lembah sungai Nil terbentang gurun pasir. Dua gurun pasir itu menjadi benteng bagi daerah subur itu dari bahaya serbuan bangsa-bangsa pengembara.
Masyarakat Mesir kuno pada umumnya hidup sebagai petani gandum, beras, dan jagung serta sebagian pedagang. Mereka sudah dapat mengembangkan ilmu alam (astronomi dan astrologi).
a. totemisme, menganggap suci terhadap binatang tertentu, misalnya: sapi jantan, kucing dan buaya. b. Polytheisme, percaya pada banyak dewa, dengan dewa tertingginya dewa Ra (dewa Matahari). Pada masyarakat mesir kuno terdapat kebiasaan mengawetkan mayat (mumi).
Di Mesir kuno terdapat pandangan hidup bahwa kehidupan di akhirat merupakan kelanjutan dari kehidupan di dunia, maka manusia harus mempersiapkan diri sebelumnya karena kehidupan di dunia hanya sementara, sedangkan di akhirat itu abadi dan dapat berlangsung selama jasad manusia dapat diabadikan dalam bentuk patung atau mumi. Oleh karena itu agar mumi atau patung tidak mudah rusak dan hidup abadi, maka harus disimpan si tempat yang terlindung dalam bangunan yang kuat dan kokoh. Maka timbulah seni bangunan yang terdiri dari piramid, mastaba dan makam lainnya yang kokoh. Bangsa Mesir kuno menjelang tahun 3000 SM sudah membangun piramida dan kuil yang berhiaskan gambaran, relief dan arca yang melukiskan riwayat para raja, madah pujaan agamawi, serta kejadian sehari-hari.
Dalam menjalankan pemerintahnya, Mesir diperintah oleh seorang raja. Di Mesir terdapat kerajaankerajaan kecil yang disebut Nomen, kemudian diperintahkan oleh Menes dengan gelar Firaun atau Pharao yang kuasa mutlak. Pusat pemerintahannya antara lain di Memphis, Thebe, dan Akhenaton. Kerajaan Mesir Kuno diperkirakan berdiri sejak 3400 tahun sebelum Masehi. Rajanya disebut Firaun, yang mempunyai kekuasaan mutlak, baik dalam hal pemerintahan maupun urusan agama. Firaun disamping sebagai Kepala Negara, juga sebagai Kepala Agama dan dipuja sebagai Dewa Yang Berkuasa. Dengan mempercayai kekuasaan Firaun sebagai dewa, masya-rakat Mesir kuno tidak berani membantah sedikit pun terhadap segala perintah raja.
Sampai akhir abad ke-18 sejarah Mesir Kuno belum terungkap, sebab tulisantulisan Mesir Kuno yang banyak tampak pada dinding-dinding kuil, piramida dan bangunan lainnya belum dapat dibaca oleh para ilmuwan. Pada abad ke- 18 ketika Mesir dikuasai oleh pasukan Perancis, yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte, ditemukan sebuah batu besar di tepi Sungai Rosetta yang memuat aksara Mesir Kuno didampingi aksara Yunani yang sudah dikenal di Eropa. Batu Rosetta merupakan kunci untuk membaca tulisan-tulisan Mesir kuno, setelah dipelajari dengan tekun selama lebih 20 tahun oleh seorang sarjana Perancis bernama Champollan, maka lambat laun mulailah terungkap rahasia yang selama puluhan abad terkandung dalam peninggalan-peninggalan kebudayaan Mesir kuno.
1 Piramida Piramida terdiri dari beberapa kamar di dalamnya sebagai tempat atau tanda kuburan yang dihiasi oleh berbagai lukisan dan relief yang mencerminkan kehidupan di akhirat. Bangunan ini didirikan pada saat raja yang bersangkutan masih hidup. Pada piramid terdapat relief menggambarkan asal dan perbuatan sang raja di dunia. Penutupan ruangan dikerjakan setelah upacara pemakaman Piramida
Untuk piramid sebuah bangun geometri, lihat Limas. Piramid atau piramida adalah konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya, digunakan sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan). Sejarah[sunting | sunting sumber] Bangunan Piramida di Giza, Mesir Dalam sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta. Beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dengan alasan terdapat bangunan mirip piramida ditemukan di Mars yang berada satu lintang derajat yang sama dengan lintang derajat di Bumi, ada pula yang mengatakan
peninggalan peradaban Atlantis dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau, manusia mengalami kesulitan untuk membuat konstruksi kubah. Oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah. Konstruksi kubah sendiri baru digunakan pada masa Romawi dengan konstruksi pelengkung pada bangunan betonnya dan Romawi Timur Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu. Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4. Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan. Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda. Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti
sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya. Gunung Padang yang berada dipulau jawa, indonesia jadi buah bibir karena kemiripan bentuknya dengan piramida yang ada dimesir. setelah Tim Katastropik Purba meneliti patahan gempa Cimandiri, sekitar empat kilometer ke arah utara dari situs tersebut. Tim ini bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief. misteri "piramida" Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, terkuak. Satu per satu, peneliti menemukan bukti bahwa gunung berbentuk piramida itu buatan manusia, bukan bentukan alam. piramida padang itu terlihat seperti gunung, karena telah terkena timbunan debu vulkanik sehingga terlihat seperti gunung. Pencitraan radar menunjukkan gunung itu terdiri atas ruang bebatuan yang terstruktur, semacam kawasan pemujaan. Kontroversi merebak setelah Andi merilis ada sejenis piramida di bawah Gunung Padang pada awal tahun lalu. "Apa pun nama dan bentuknya, yang jelas di bawah itu ada ruang-ruang," kata Andi. "Selintas tak seperti gunung, seperti manmade." Kecurigaannya berawal dari bentuk Gunung Padang yang hampir segitiga sama kaki jika dilihat dari utara. Sebelumnya, Tim juga menemukan bentuk serupa di Gunung Sadahurip di Garut dan Bukit Dago Pakar di Bandung saat meneliti patahan Lembang. Usia "piramida" Giza di Mesir, yang hanya 2.500 SM. sedangkan Gunung Padang diperkirakan 4.700-10.900 tahun sebelum Masehi jika bandingkan dengan piramida dimesir Namun pembuktian belum maksimal, dan ini menyebabkan pakar geologi masih ragu terhadap "piramida padang ( cahaya )" itu. Terlalu dini untuk diumumkan. Andi Arief mengatakan pekerjaan timnya di Gunung Padang sudah hampir kelar. Untuk urusan penggalian, dia angkat tangan karena membutuhkan biaya besar. 2 Spinx Patung hewan-hewan mitologis yang berbadan singa dan bermuka manusia. Sejarah Sphinx
Sphinx di Mesir Sphinx merupakan patung singa berkepala manusia diyakini merupakan kepala Khufu. Sphinx adalah patung monumental, patung kerajaan pertama yang benar-benar kolosal di Mesir, dikenal sebagai The Great Sphinx of Giza, adalah simbol nasional Mesir, baik kuno dan modern. Ini telah mengaduk imajinasi penyair, sarjana, petualang dan wisatawan selama berabad-abad dan telah juga menginspirasi banyak spekulasi tentang umurnya, artinya, dan rahasia yang mungkin terkandung di dalamnya. Kata sphinx, yang berarti pencekik, pertama kali diberikan oleh orang Yunani untuk makhluk luar biasa yang memiliki kepala seorang wanita, tubuh singa dan sayap burung. Di Mesir, ada banyak patung sphinx, yang biasanya dengan kepala seorang raja mengenakan topi dan tubuh singa. The Great Sphinx diyakini menjadi patung batu yang paling besar di putaran abad yang pernah dibuat oleh manusia. Namun, harus dicatat bahwa Sphinx bukan sebuah monumen terisolasi dan bahwa hal itu harus diuji dalam konteks lingkungannya. Secara khusus, seperti banyak monumen Mesir, adalah sebuah kompleks yang terdiri tidak hanya dari patung besar itu sendiri, tetapi juga kuil tua, sebuah kuil Kerajaan Baru dan beberapa struktur kecil lainnya. Hal ini juga berkaitan erat dengan Khafres Valley Temple, yang tempat itu sendiri memiliki empat patung kolosal sphinx yang masig-masing lebih dari 26 meter.
Sphinx menghadap ke matahari terbit dengan sebuah kuil ke depan candi yang menyerupai matahari yang kemudian dibangun oleh raja-raja dari dinasti ke-5. Singa adalah simbol matahari pada tempat di lebih dari budaya dekat Timur kuno. Kepala manusia melambangkan kerajaan pada tubuh singa melambangkan kuasa, dan kekuatan, dikendalikan oleh kecerdasan firaun, penjamin dari tatanan kosmik, atau maat. Itu adalah simbolisme bertahan selama dua setengah milenium dalam ikonografi peradaban Mesir. Kepala dan wajah Sphinx tentu mencerminkan gaya yang milik Kerajaan Mesir Lama, dan Dinasti 4 pada khususnya. Bentuk keseluruhan wajahnya lebar, hampir persegi, dengan dagu yang luas. The hiasan kepala (dikenal sebagai -kain kepala Nemes), dengan perusahaan lipat dari atas kepala dan pesawat segitiga di belakang telinga, kehadiran kerajaan kobra uraeus pada alis, perawatan mata dan bibir semua bukti bahwa Sphinx terukir selama periode ini. Ada sebuah lubang di bagian atas kepala, sekarang diisi, bahwa setelah memberikan dukungan untuk hiasan kepala tambahan. Penggambaran Sphinx dari akhir zaman Mesir kuno menunjukkan mahkota atau bulu di atas kepala, tapi ini tidak merupakan bagian dari desain asli. Bagian atas kepala sphinx lebih datar, bagaimanapun, begitulah bentuk dari patung sphinx Mesir kemudian. Ukuran tubuh sphinx adalah 72,55 meter dan 20,22 meter. Wajah sphinx lebarnya adalah 4 meter dan tinggi mata adalah 2 meter. Mulutnya sekitar dua meter, sedangkan hidung lebih dari 1,5 meter. Telinganya lebih dari 1 meter tingginya. Bagian dari kobra (uraeus suci), hidung, telinga lebih rendah dan janggut ritual sekarang sudah hilang
muka Sphinx Tapi tentunya sphinx tidak dirancang untuk tampil tanpa hidung. Sebagai sebuah karya monumental, dulunya sosok sphinx dibangun lengkap dengan hidung dan segala aksesorisnya. Berkepala manusia (wanita), berbadan singa dan bersayap. Tak diketahui pasti alasan menghilangnya hidung sphinx. Tetapi beberapa kalangan percaya, sphinx kehilangan hidungnya sekitar 400 tahun yang lalu.. Antara tahun 1816 1817 gitu deh.. ^o^ 3 Mastaba Mastaba berbentuk seperti piramid terpotong bagian atasnya dengan tingginya kurang lebih lima meter dengan dua buah pintu asli dan dua buah pintu palsu. Jenazah berada di ruang bawah tanah dan ditutup dengan batu. Mastaba berfungsi sebagai tempat pemakaman para raja-raja yang merupakan bentuk awal piramida Ukiran alien di Mastaba Ptah Hotep ? Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah. Contohnya adalah kasus ukiran alien bermata besar di Mastaba Ptah Hotep, Saqqara, Mesir.
Sejak lama, sebagian orang percaya bahwa bangsa Mesir purba adalah keturunan alien. Piramida adalah buktinya. Karena menurut mereka mustahil manusia tanpa teknologi canggih dapat membangun struktur semegah itu. Beberapa hari setelah saya menulis soal ukiran helikopter di Abydos, seseorang mengirim email ke saya dan bertanya mengenai ukiran ini. Apakah ukiran ini benar-benar ukiran alien ? Sebenarnya, wahai para pembaca, saya merasa tidak enak hati. Karena saya dianggap punya kebiasaan menyangkal bukti-bukti teori alien masa purba. Tapi percayalah, saya tidak bermaksud menyangkal teori alien masa purba. Yang selalu saya pertanyakan adalah bukti-bukti yang diajukan. Bukankah bagus jika kita bisa memisahkan antara bukti yang hoax dengan yang sejati sehingga kita bisa berfokus hanya pada bukti yang sejati ? Saya rasa kalian pasti setuju. Ini foto yang dimaksud. Ukiran ini terdapat pada mastaba (kuburan) Ptah Hotep di kompleks Necropolis Saqqara di Mesir. Jika kalian melihat foto ini, pasti kalian akan mengambil kesimpulan bahwa foto ini benar-benar menyerupai alien dan bahwa bangsa Mesir purba memang dikunjungi oleh alien. Tapi. seperti yang saya katakan di paragraf pertama, jika kita tidak mendapat gambaran yang lebih jelas, maka kesimpulan yang diambil bisa salah. Sekarang, saya akan menunjukkan foto dengan warna yang lebih jelas. Lihat perbedaannya.
Dengan melihat gambar yang lebih jelas, maka ukiran itu semakin tidak mirip dengan alien. Beberapa web yang saya temukan menyebut gambar itu adalah gambar persembahan kepada para dewa. Tapi saya juga menyadari bahwa untuk meyakinkan kalian, saya tidak bisa hanya menunjukkan gambar yang lebih jelas itu. Harus ada bukti yang lebih konkret. Lagipula, saya percaya, bagi sebagian pembaca, ukiran itu masih terlihat seperti alien bermata besar. Jadi saya kembali menyusuri ukiran-ukiran lain yang ada di dinding Saqqara untuk mencari petunjuk. Kebetulan saya pernah dihadiahi sebuah buku mengenai Mesir oleh seorang teman yang baru kembali dari Mesir. Buku itu berjudul All of Egypt karangan EB Bonechi. Di dalamnya saya bisa melihat ukiran-ukiran lain di dinding mastaba Ptah Hotep di Saqqara dengan lebih jelas. Sambil menyusuri gambar-gambar ukiran lainnya, saya menemukan satu petunjuk yang saya rasa bisa menjadi bukti kuat bahwa ukiran itu bukan alien. Lihat foto dibawah ini. Ukiran ini berada persis di atas ukiran "alien" tersebut (lihat gambar pertama). Bisakah kalian melihat petunjuk itu ?
Petunjuk yang saya maksud adalah tanaman berwarna hijau di kiri atas foto yang menghadap ke bawah. Bisakah kalian mengenalinya ? Ini saya perbesar.
Nah, sekarang kalian bisa mengenalinya. Ya, tanaman itu mirip dengan kepala "alien" yang kita punya.
Menurut saya, bukti ini sudah cukup. Tapi jika kalian merasa tidak cukup, saya akan memberikan sedikit sentuhan terakhir. Pertama, sebuah pikiran masuk ke dalam otak saya. Bangsa Mesir adalah bangsa yang sangat teliti. Mereka membangun piramida dan kuil dengan presisi yang sangat tinggi. Jika Tanaman hijau itu sama dengan kepala "alien" yang kita punyai, maka saya rasa jumlah kelopak bunga yang ada pada kedua ukiran seharusnya juga sama banyak. Jadi saya berusaha mencari tahu apakah pemikiran saya benar atau salah. Saya menghitung jumlah kelopak bunga pada kedua ukiran. Ya, masing-masing ada sembilan helai. Keduanya ternyata merupakan objek yang sama. Jadi kepala "alien" kita ternyata adalah sekuntum tanaman yang ditaruh di sebuah pot. Lihat lehernya, bukankah mirip dengan leher sebuah pot. Sekarang, walaupun buktinya sudah cukup kuat bahwa ukiran itu bukan alien, saya masih penasaran. Tanaman apa sih yang sampai bisa menyebabkan salah paham seperti itu ? Saya menjelajahi google dan menemukan jawabannya. Tanaman itu ternyata adalah tanaman teratai. Ini adalah cuplikan gambar dari answers.com. Tanaman kita ada di kiri bawah. Bahkan kalian bisa melihat kelopaknya juga berjumlah sembilan.
Lalu, di web cgi.ebay, saya menemukan sebuah lukisan yang menunjukkan ratu Nefertari mempersembahkan bunga teratai yang sama kepada dewi Isis.
Jadi, website pertama yang saya temukan yang mengatakan bahwa ukiran itu adalah ukiran persembahan ternyata benar adanya. Saya tidak tahu, apakah foto ukiran ini sengaja dikaburkan untuk membuat kita percaya ? ataukah ini hanya semata faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan ? Kalian pasti tahu bahwa saya selalu menerima teori apapun yang diajukan oleh orang lain asalkan bukan didasarkan pada bukti hoax. Jika bukti itu adalah sebuah hoax, maka tidak layak untuk dipikirkan. Seperti yang saya katakan pada awalnya, Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah. 4 Kuil Kuil dibedakan dari dua jenis, yaitu kuil dewa dan kuil makam. Di dalam terdiri dari kamar pemujaan yang mengelilingi kamar dewa. Pada mulanya kedua kuil disatukan, kemudian dipisahkan agar tidak dicuri orang.
Seribu tahun lebih terkubur di dasar laut, kuil Mesir Kuno itu akhirnya mulai diangkat kepermukaan air. Reruntuhan kuil Mesir Kuno yang terkubur di dasar perairan Mediteranian itu mulai diangkat para arkeolog Mesir ke permukaan air. Struktur bangunan dari granit kuno gerbang kompleks istana Cleopatra itu digali dari bawah perairan kota pelabuhan Alexandria kuno.
Quote: Pengangkatan bagian-bagian pylon (gerbang utama) pintu masuk ke Kuil Isis tersebut merupakan unsur penting dalam proyek ambisius arkeologi bawah laut yang dicanangkan Mesir. Situs kota kuno itu tenggelam akibat peristiwa gempa bumi dahsyat yang terjadi sekitar abad keempat Masehi. Para penyelam dan arkeolog bawah air menggunakan crane raksasa untuk mengangkut pylon 9 ton setinggi 7,4 kaki itu. Kala diangkut ke permukaan ia sudah tertutup lumpur dan ditumbuhi rumput laut. Pekerjaan ini langsung diawasi oleh arkeolog top Mesir Zahi Hawass. Kuil yang didedikasikan untuk Isis (sosok dewi kesuburan dan sihir Mesir Kuno) itu ditaksir paling tidak sudah berusia 2.050 tahun. Ia merupakan bagian dari istana megah Ratu Cleopatra dari abad kesatu Sebelum Masehi (SM), dan penggantinya pada masa pemerintahan dinasti Ptolemaic menguasai Mesir. Istana, monumen dan bagunan lainnya dari masa itu ditemukan terkubur di bawah lantai perairan kawasan kota pelabuhan Alexandria, sebagai kota kedua terbesar di Mesir. Para arkeolog memang sudah mengeksplorasi reruntuhan di bawah air itu sejak tahun 1990-an. Kuil Isis ditemukan tim arkeolog Yunani pada tahun 1998. 5 Makam Makam merupakan tempat kuburan para bangsawan di atas gunung karang terdiri dari serambi dan tiang-tiang yang berisi patung. Hiasan dan relief memprlihatkan upacara pemakaman dan amal baik jenazah serta perbuatan tercela yang dilakukannya. 6 Aksara Peninggalan Mesir kuno yang besar pengaruhnya bagi kebu-dayaan dunia ialah aksara, yang disebut hieroglyph. Pada mulanya aksara itu berupa gam bargam bar. Lambat laun gambar-gambar itu mempunyai arti tertentu dan menjadi lambang. Alfabet Koptik mempunyai sejarah panjang, sejak zaman Dinasti Ptolemaik di Mesir atau Hellenistik, dalam penggunaan alfabet Yunani untuk menyalin naskah bahasa Demotik, dengan tujuan
melestarikan pelafalan yang benar dari bahasa Demotik. Selama 2 abad Masehi yang pertama, seluruh tulisan ahli sihir ditulis dalam aksara "Koptik Tua" (Old Coptic), yaitu bahasa Mesir ditulis dengan alfabet Yunani. Sejumlah huruf berasal dari bahasa Demotik, dan kebanyakan (meskipun tidak semua) digunakan dalam penulisan "asli" Koptik. Sejalan dengan penyebaran agama Kristen di Mesir di akhir abad ke-3, pengetahuan tentang aksara hieroglif Mesir kuno menjadi punah, demikian pula kemudian dengan bahasa Demotik, membuka jalan untuk sistem penulisan yang lebih dekat hubungannya dengan gereja Kristen. Pada abad ke-4, alfabet Koptik telah "dibakukan", terutama untuk dialek Sahidik. (Ada sejumlah perbedaan aksara di berbagai dialek Koptik.) Sekarang bahasa Koptik tidak dipakai secara umum kecuali oleh anggota gereja Koptik Ortodoks Aleksandria untuk menulis naskah keagamaan. Seluruh naskah Gnostik yang ditemukan di Nag Hammadi menggunakan alfabet Koptik.
Alfabet Nubia kuno dulu dipakai untuk menulis dalam bahasa Nubia kuno, suatu bahasa NiloSaharan umumnya ditulis dengan aksara uncial Yunani, yang mengambil dari aksara Koptik dan Meroitik yang berasal dari bahasa Demotik ke dalam kosa hurufnya. 7 Arca Patung-patung yang sengaja dibuat untuk disembah sebagai perwujudan dari kepercayaan orangorang Mesir Kuno. 8 Obelisk Tugu-tugu ramping dan runcing menjulang tinggi ke angkasa sebagai pemujaan. SEJARAH OBELISK Obelisk adalah bagian penting dari arsitektur Mesir sejak dahulu kala. Walau kata Obelisk sebenarnya adalah kata dari bahasa Yunani, yang berarti batu persegi empat yang panjang. Kata Yunani yang popular dipakai untuk menggambarkan jenis tugu ini ditemukan oleh seorang penjelajah terkenal dari Yunani bernama Herodotus.
Asal mulanya bangsa Mesir menjadikan obelisk sebagai bagian dari arsitektur kuil dan rumah mereka untuk didedikasikan atau sebagai bentuk penyembahan kepada Horus (nama lain dari dewa Ra = Matahari) anak dari Osiris dan Isis. Osiris (dewa vitalitas dan kesuburan) dan istrinya Isis (dewi kesembuhan) dianggap pasangan yang harmonis. Namun adik dari Osiris, yaitu Seth (dewa kekacauan, padang gurun dan badai) membunuh Osiris karena merasa cemburu dan membuang mayatnya ke sungai. Isis kemudian menemukan dan membangkitkannya kembali. Namun sekali lagi Seth membunuh dengan memotong tubuh Osiris menjadi 14 bagian. Seluruh potongan itu disebarkan keseluruh Mesir. Kembali Isis mencari seluruh potongan tubuh suaminya dan seluruhnya ditemukan kembali kecuali bagian alat kelaminnya yang tidak ditemukan.
Disinilah konon Obelisk menjadi lambang dari phallus (alat kelamin laki-laki) dari Dewa Osiris. Obelisk menjadi lambang kesuburan dan sekaligus menjadi lambang penyembahan kepada Dewa Matahari/Ra.
Telah tercatat bahwa di seluruh dunia saat ini ada 30 Obelisk asli (the original obelisk) dari Mesir yang masih tersisa. 8 berlokasi di Mesir, 13 di Roma, 4 di Inggris, 1 di Israel, 1 di Amerika, 1 di Turki, 1 di Ethiopia, dan sisanya tersebar di bagian dunia lainnya. Obelisk yang terbuat dari sebuah batu alami (bukan terdiri dari susunan batu). Tetapi pada masa selanjutnya berkembanglah pembuatan obelisk dalam berbagai bentuk dan model dengan prinsip yang sama yaitu 4 sisi bidang pada ujung atasnya berbentuk pyramid.
SYMBOL IBLIS Sejak awal peradaban manusia Iblis telah menyatakan keberadaan dirinya ditangah-tengah manusia. Dia selalu ingin menguasai manusia dan tanpa malu-malu menyatakan keberadaan dirinya. Dimana ada orang yang melakukan penyembahan terhadap sesuatu benda khususnya, dia pasti hadir dan bersemayam. Karena Iblis selalu mencari orang yang mau menyembah dia baik secara sadar maupun tidak.
Keberadaan Obelisk merupakan bentuk penghinaan kepada Tuhan (dengan menunjukkan phallus ke langit). Hampir disetiap kota di dunia ada tugu-tugu Obelisk seperti ini, dan itu juga merupakan bukti penguasaan Iblis atas dunia: "..seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1 Yohanes 5:19). Setiap tempat yang dikuasainya selalu disertai dengan tanda-tanda atau symbol-symbol kerajaannya. Salah satunya ialah Obelisk ini.
Sebagai symbol dominasi Iblis atas bumi ini, kehadiran beberapa obelisk tertentu (di lokasi tertentu juga) merupakan "tanda tangannya". Diketahui bahwa obelish di Washington DC merupakan symbol penguasaan Iblis atas EKONOMI dunia; obelish di Luxsor, Mesir, merupakan symbol penguasaan Iblis atas PEMERINTAHAN dunia; dan obelisk di Vatican, Roma - Italia, merupakan symbol penguasaan Iblis atas AGAMA dunia. Ekonomi, Pemerintahan, dan Agama dunia penguasaannya diwakili oleh ketiga obelisk tersebut. Penjelasan detail mengenai hal tersebut akan mencengangkan siapapun. Bahwa benda-benda mati yang disembah dan dihormati ternyata berunsurkan kekuatan-kekuatan spiritual yang tidak main-main, dan dipercaya (sebagai tradisi ritual) oleh mereka yang dianggap sangat "berwawasan sekuler" sekalipun. Dan obelisk adalah salah satunya, bukan satu-satunya. Masih begitu banyak "kehadiran" yang misterius disekitar kita, bahkan hal-hal yang telah akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Mengucap syukur atas kehadiran Ruach haKodesh di dalam kita, karena tanpa itu kita tidak punya kesanggupan untuk "membedakan" mana yang dari Tuhan dan mana yang dari musuh-musuh Tuhan.
Jelas, kehadiran Iblis telah nyata di seluruh bagian dunia ini (bd. MS: System Global Babel) di dalam segala aspek kehidupan manusia: bisnis, sosial, politik, pendidikan, gaya hidup, teknologi, dan terlebih lagi di kehidupan rohani manusia. Dalam kondisi dunia seperti ini, kehadiran The Covenant Holders menjadi teramat penting untuk berfungsi "menahan" kekuatan musuh atas gereja Tuhan. Sadar dan berjaga-jagalah, dengan pengetahuan Visi Global Elohim kita tidak akan tertipu dan dijerat oleh segala muslihat iblis. Yehua Hamasiah menyatakan janji-Nya, alam maut tidak dapat menguasai kita. Dan dimana ada Ruach HaKodesh, disitu ada kemerdekaan, merdeka menjadi kebutuhan ditengah dunia yang tidak merdeka ini. Sudahkah kita menggenapi janji itu di dalam kehidupan kita? (bs).