Anda di halaman 1dari 98

PERENCANAAN SPILLWAY EMBUNG BAREN MAYUNG DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH BERDASARKAN KRITERIA TEKNIS DAN EKONOMIS

Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

oleh: Baiq Dewi Rosmala Eka Nin si! "#A $$% $&&

'URUSAN TEKNIK SIPIL "AKULTAS TEKNIK UNI(ERSITAS MATARAM

&$#$

ii

T) as Ak!i*

PERENCANAAN SPILL+AY EMBUNG BAREN MAYUNG DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH BERDASARKAN KRITERIA TEKNIS DAN EKONOMIS
Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing

1. Pembimbing Utama

artana! ST.! "T. . #$P. 1%&'()1* 1%%+() 1 ((, ,. Pembimbing Pendamping

Tanggal :

Agustus ,(1(

".-agus -udianto! ST.! "T. #$P. 1%&(1,(. 1%%+() 1 ((.

Tanggal :

Agustus ,(1(

"engetahui! /etua Jurusan Teknik Sipil 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram

$r. Joedono! "23 . #$P. 1%*%(%,& 1%++() 1 ((,

iii

T) as Ak!i*

PERENCANAAN SPILL+AY EMBUNG BAREN MAYUNG DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH BERDASARKAN KRITERIA TEKNIS DAN EKONOMIS
4leh : Baiq Dewi Rosmala Eka Nin si! "#A $$% $&& Telah dipertahankan di depan 5e6an Penguji Pada tanggal ,% Juli ,(1( 5an dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Tim Penguji : 1. Penguji $

Agustono Setia6an! ST.! "Sc. #$P. 1%&((11) 1%%&(, 1 ((1 ,. Penguji $$

Agung Setia6an! ST.! "T. #$P. 1%.+(.,( 1%%+() 1 ((1 ). Penguji $$$

$ 7ayan 8asa! ST.! "T. #$P. 1%.+(%1+ 1%%*1, 1 ((1 "ataram! Agustus ,(1( 5ekan 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram

Pathurahman! ST.! "T. . #$P. 1%..1,)1 1%%'() 1 (1+

i1

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S7T atas segala berkat! bimbingan dan karunia-#ya! sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Tugas akhir ini mengambil judul ,Perencanaan Spillway Embung Baren Mayung Di Kabupaten Lombok Tengah Berdasarkan Kriteria Teknis Dan Ekonomis-. Tujuan tugas akhir ini adalah menentukan dimensi pelimpah untuk melimpaskan debit air banjir berdasarkan aspek teknis dan ekonomis. Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan guna mencapai gelar sarjana 9S1: di Jurusan Teknik Sipil 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram. "engingat keterbatasan penulis! penulis menyadari sepenuhnya bah6a tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan! oleh karena itu saran dan kritik yang bersi;at membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas akhir berikutnya.

"ataram!

Agustus ,(1( Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH


Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan baik moril dan materil dari berbagai pihak! oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. -apak Pathurahman! ST.! "T.! selaku 5ekan 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram! ,. -apak $r. Joedono! "23.!selaku /etua Jurusan Teknik Sipil Uni1ersitas "ataram! ). $bu <atna 8uniarti! ST.! "Sc93ng:.! selaku /etua Program Studi Teknik Sipil Uni1ersitas "ataram! '. $bu umairo Saidah! ST.! "T.! selaku /oordinator -idang /eahlian idro! *. -apak artana! ST.! "T.! selaku dosen Pembimbing Utama! .. -apak ". -agus -udianto! ST.! "T.! selaku dosen Pembimbing Pendamping! &. -apak Agustono Setia6an! ST.! "Sc.! dan -apak Agung Setia6an! ST.! "T.! selaku dosen tamu! +. Abah dan "ama tercinta serta Adik-adikku atas do=a dan dukungannya yang selalu ada dalam suka maupun duka! %. /ak 5edi sipil =(,! /ak 2en sipil =()! Pandi sipil =(*! 3ka sipil =(*! #isa sipil (*! yang telah banyak membantu penyelesaian Tugas Akhir ini! 1(. Sahabat-sahabatku sipil =(*! "urni! $ndah! >astri! Ayu! <ia! 3lin yang senantiasa memberikan dukungan semangat! sehingga terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini. 11. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu! yang telah memberikan bantuan kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah S7T! memberikan imbalan yang setimpal atas bantuan yang diberikan kepada penulis.

1i

DA"TAR ISI
alaman alaman Judul .................................................................................................... i alaman Pengesahan.......................................................................................... /ata Pengantar.................................................................................................... Ucapan Terima /asih.......................................................................................... 5a;tar Tabel ....................................................................................................... ii i1 1 i?

5a;tar $si ............................................................................................................. 1i 5a;tar @ambar .................................................................................................... ?i 5a;tar >ampiran ................................................................................................. ?ii 5a;tar #otasi ...................................................................................................... ?iii $ntisari................................................................................................................. ?1i Abstract............................................................................................................... ?1ii BAB I PENDAHULUAN '.1.1.1Uji /onsistensi dengan menggunakan metode <APS........................)' '.1.1.,Analisis 5istribusi 0rekuensi..............................................................)+ '.1.1.)Pemeriksaan uji kesesuaian distribusi ;rekuensi.................................'( '.1.1.'5istribusi curah hujan jam-jaman.......................................................'' DA"TAR PUSTAKA +(

1ii

DA"TAR TABEL

1iii

DA"TAR GAMBAR
@ambar #.# Peta >okasi Studi.............................................................................'

i?

DA"TAR LAMPIRAN
>ampiran 1 >ampiran , >ampiran ) >ampiran ' >ampiran * >ampiran . >ampiran & >ampiran + >ampiran % Peta 5AS -aren "ayung 5ata curah hujan harian maksimum dan tahunan pos hujan yang berpengaruh terhadap lokasi studi Tabel ;aktor ;rekuensi / untuk agihan >og #ormal @ra;ik perhitungan Smirno1 /olmogoro1 Tabel perhitungan penelusuran banjir 5a;tar harga satuan alat! upah dan bahan tahun aggaran ,(1( Analisis harga satuan tiap-tiap jenis pekerjaan @ambar potongan tubuh embung dan pelimpah untuk lebar pelimpah 1( meter Tabel Perhitungan <encana Anggaran -iaya /onstruksi

DA"TAR NOTASI
A
d

A luas areal total 9km,: A curah hujan rata-rata areal 9mm: A curah hujan di pos 1! ,! )! ....n 9mm:

d 1 ! d , ! d ) !....d n

A1 ! A, ! A) !.... An A luas daerah pengaruh pos 1! ,! )! ....n 9km,: n


i

A jumlah data hujan A data curah hujan 9mm: A rerata curah hujan 9mm:

Sk ! Sk ! Dy

BB

A nilai statistik A nilai statistik A besarnya curah hujan rancangan 9mm: A nilai rata-rata curah hujan 9mm: A ;aktor ;rekuensi A standar de1iasi A besarnya curah hujan rancangan 9mm: A reduced 1ariate sebagai ;ungDs periode T " ln # ln # T $ % & ' T & A reduced standard de(iation ;ungsi dari banyaknya data A curah hujan harian maksimum pada periode ulang T tahun A harga rata-rata log dari curah hujan harian maksimum A koe;isien kepencengan A jumlah t yang diobser1asi A curah hujan yang diperkirakan dengan periode ulang tertentu A data curah hujan 9mm: A parameter chi kuadrat terhitung A A derajat kebebasan jumlah kelas distribusi

!T

!
KT
S
T
n t

Sn ET >og ! 2s n ET !i )h*
dk +

?i

,
ma?

parameter! untuk chi-kuadrat A ,

A penyimpangan absolut peluang teoritis dan pengamatan " peluang teoritis A peluang empiris A curah hujan rata-rata sampai jam ke-t 9mm: A curah hujan harian maksimal dalam ,' jam 9mm: A periode hujan 9jam: A jumlah jam-jaman 9jam: A hujan e;ekti; pada jam ke-t 9mm: A koe;isien pengaliran A kemungkinan hujan pada T tahun 9mm: A debit puncak banjir 9m)Gdetik: A hujan satuan 9mm: A tenggang 6aktu dari permulaan banjir sampai puncak banjir 9jam: A 6aktu yang diperlukan penurunan debit! dari debit puncak 9jam: A limpasan sebelum mencapai debit puncak 9m)Gdetik: A panjang alur sungai 9km: A 6aktu konsentrasi 9jam: A 6aktu satuan hujan 9jam: A limpasan setelah mencapai debit puncak 9m)Gdetik: A koe;isien pembagian kecepatan aliran

P
PF
<t <,' T t <ct 2 <n -p ,. Tp T(!) -a > tg tr Cd

A $ 4 S

A luas 5AS 9km, : A debit yang masuk pada t A jam 9m)Gdt: A debit yang keluar pada t A jam 9m)Gdt: A tampungan pada t A jam 9m)Gdt:
=

tampungan pertama 9m)/dt:

,
C

tampungan kedua 9m)/dt: A debit yang le6at pelimpah 9mGdt):

?ii

2 > 2d h d 7 a >= n /p /a H d h1 hl >1 >h I 26 P? >? I S0

A koe;isien limpahan A lebar e;ekti; ambang pelimpah 9m: A tinggi air diatas ambang pelimpah 9m: A koe;isien limpahan pada saat h A d A tinggi air diatas mercu pelimpah 9m: A tinggi tekanan rencana di atas mercu pelimpah 9m: A tinggi pelimpah 9m: A konstanta 9diperoleh pada saat h A d yang berarti 2 A 2d: A panjang pelimpah yang sesungguhnya A jumlah pilar-pilar di atas mercu pelimpah A koe;isien kontraksi pada pilar A koe;isien kontraksi pada dinding samping A ele1asi dasar saluran pada suatu bidang 1ertikal 9m: A ke dalam air pada bidang tersebut 9m: A tinggi tekanan kecepatan pada bidang tersebut 9m: A kehilangan tinggi tekanan yang terjadi diantara dua buah bidang 1ertikal yang ditentukan. A panjang rembesan arah 1ertikal A panjang rembesan arah horiHontal A perbedaan tinggi air hulu dan hilir A angka rembesan menurut >ane A tekanan air pada titik E A jarak jalur rembesan pada titik E 9 m: A beda tinggi energi 9m: A Angka keamanan

J "1 A jumlah momen penahan 9tm: J "h A jumlah momen guling 9tm: ; J A koe;isien geser A jumlah gaya horiHontal 9ton: J K A jumlah gaya 1ertikal 9ton: Lma? A daya dukung maksimum 9tGm,:

?iii

J " A J "h M J"1 9tm: L e A 5aya dukung yang diijinkan 9tGm,: A 3ksentrisitas akibat beban yang bekerja 9m: In0isa*i 3mbung dalam pembangunannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pelimpah (spillway)merupakan salah satu bagian yang terpenting dari embung yang ber;ungsi untuk membuang kelebihan air! sehingga harus memenuhi syaratsyarat teknis dan ekonomis dalam pembangunannya. 5ilihat dari sisi ekonomisnya lebar spillway mempengaruhi besar atau kecilnya 1olume bangunan utama! semakin besar lebar spillway yang direncanakan maka 1olume bangunan utama 9tubuh embung: semakin kecil sehingga 1olume pekerjaan embung menjadi lebih kecil. Sebagai dasar pertimbangan a6al! penetapan lebar spillway dilakukan dengan meninjau terhadap kondisi topogra;i dan bentuk palung sungai! sehingga akan didapatkan alternati; lebar spillway yang menghasilkan 1olume dan biaya konstruksi ekonomis. Analisis dalam perencanaan ini menggunakan analisis hidrologi! analisis hidrolika dan analisis stabilitas yang kemudian dilakukan perhitungan -4C dan <A- untuk masing-masing alternati; lebar spillway sehingga akan didapatkan alternati; lebar spillway yang menghasilkan 1olume dan biaya konstruksi paling ekonomis. 5ari hasil perhitungan -4C dan <A- diperoleh alternati; lebar spillway yang paling ekonomis yaitu sebesar 1( m dengan biaya pekerjaan <p'!).&!+.1!+,..11%. Ka0a k)n1i: 3mbung! >ebar spillway! -iaya! 3konomis.

?i1

Abstract 5am in the de1elopment needs cost by doHens. Spill6ay is one o; the most important part o; dam that ser1es to discard any e?cess 6ater! there;ore must meet the technical reNuirements and economic de1elopment. Kie6ed ;rom the economic side 6idth o; spill6ay a;;ects the siHe o; the 1olume main building! the greater 6idth o; the spill6ay is planned then the main building 1olume is smaller that dam becomes smaller then it=s 1olume. As an initial basis! the determination o; the 6idth spill6ay 6ill be done by re1ie6ing the topography and shape o; ri1erbed! that 6ill get 6ide spill6ay alternati1es that produce the 1olume and economical construction costs. The analysis in this plan is using hydrologic analysis! hydraulic analysis and stability analysis that per;ormed -4C and <A- calculation ;or each 6idth spill6ay alternati1e then an alternati1e spill6ay 6idth 6ill be obtained that produces 1olume and most economical construction costs. 0rom the calculation result o; -4C and <A- obtained that alternati1e 6idth spill6ay the most economical is 1( m at a cost <p '!).&!+.1!+,..11%. Ke2wo*3 4 5am! 6idht o; spill6ay! 2ost! 3conomical

?1

BAB I PENDAHULUAN #.# La0a* Belakan /abupaten >ombok Tengah merupakan daerah yang sebagian besar 6ilayahnya berupa lahan kering dengan curah hujan tahunan sebesar 1.*(( mm di dataran rendah sampai dengan ,.*(( mm di dataran tinggi! sehingga menyebabkan ketersediaan sumberdaya air kecil. -erdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan upaya-upaya untuk meman;aatkan sumberdaya air yang ada secara optimal. Pembangunan bangunan pemanen air hujan berupa embung yang menampung air saat air berlebih 9musim hujan: untuk diman;aatkan pada saat diperlukan merupakan kebutuhan yang mendesak. Pembangunan embung merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan air permukaan yang diman;aatkan masyarakat untuk kebutuhan air irigasi maupun untuk kebutuhan air baku. Penyediaan air serta kelengkapan sarana maupun prasarananya seperti embung! jaringan irigasi! sistem peman;aatan air dan lain sebagainya merupakan salah satu program pemerintah yang memegang peranan penting dalam sektor pertanian! guna menunjang ter6ujudnya keberhasilan pembangunan di bidang pertanian dalam upaya meningkatkan produksi s6asembada beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah terus berupaya secara berkesinambungan melaksanakan program tersebut. 3mbung sebagai bangunan sipil yang di;ungsikan untuk menampung air dilengkapi dengan bangunan pengambilan! bangunan pelimpah dan beberapa bangunan pelengkap lainnya. Perancangan suatu embung diusahakan dapat menampung air secara optimum guna didistribusikan ke daerah irigasi ataupun keperluan lainnya pada saat musim kemarau dapat digunakan atau dialiri guna memenuhi kebutuhan air. 5engan adanya embung atau 6aduk berbagai man;aat baik secara teknik! sosial maupun ekonomi! diharapkan dapat menunjang keberhasilan program tersebut diatas.

, 3mbung -aren "ayung merupakan salah satu sarana yang akan dibangun pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut diatas. 3mbung tersebut akan dibangun di desa <enteng! kecamatan Praya! kabupaten >ombok Tengah! pro1insi #usa Tenggara -arat. >okasi dapat dicapai dengan kendaraan motor! berada pada jarak ,. km dari kota "ataram ke arah selatan. 3mbung dalam pembangunannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pelimpah 9spillway:merupakan salah satu bagian yang terpenting dari embung yang ber;ungsi untuk membuang kelebihan air! sehingga harus memenuhi syaratsyarat teknis dan ekonomis dalam pembangunannya. 5ilihat dari sisi ekonomisnya lebar pelimpah mempengaruhi besar atau kecilnya 1olume bangunan utama! semakin besar lebar spillway yang direncanakan maka 1olume bangunan utama 9tubuh embung: semakin kecil sehingga 1olume pekerjaan embung menjadi lebih kecil. Sebagai dasar pertimbangan a6al! penetapan lebar pelimpah dilakukan dengan meninjau terhadap kondisi topogra;i dan bentuk palung sungai! sehingga akan didapatkan alternati; lebar spillway yang menghasilkan 1olume dan biaya konstruksi ekonomis. -erdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan analisis tentang perencanaan spillway embung -aren "ayung berdasarkan aspek teknis dan ekonomis. #.& Pe*)m)san Masala! -erdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. -erapa besaran debit banjir rancanganO ,. -erapa dimensi pelimpah yang secara teknis memadai untuk melimpaskan debit air banjir dan menghasilkan perencanaan yang ekonomis berdasarkan hasil perhitungan 1olume konstruksi dan rencana anggaran biayaO ). -erapa dimensi dan bagaimana tipe kolam olak yang cocok untuk embung -aren "ayungO

) #.5 T)6)an Adapun tujuan dari studi ini adalah: 1. "engetahui besaran debit banjir rancangan. ,. "enentukan dimensi pelimpah untuk melimpaskan debit air banjir berdasarkan aspek teknis dan ekonomis. ). "enentukan tipe dan dimensi kolam olak yang cocok untuk embung -aren "ayung. #.7 Man8aa0 5ari analisis perencanaan lebar pelimpah embung diharapkan dapat digunakan sebagai re;erensi dalam perencanaan pelimpah 9spillway: embung -aren "ayung di desa <enteng sehingga dalam perencanaannya dapat memenuhi aspek teknis dan ekonomis secara optimal! sehingga embung yang dibangun dapat ber;ungsi untuk menyediakan air bagi masyarakat secara e;ekti;. #.% Ba0asan Masala! -atasan masalah yang dianalisa dalam studi ini meliputi : 1 , ) Analisis hanya membahas perencanaan spillway dan tidak dilakukan optimasi pola tanam. Kolume tampungan embung sudah ditetapkan berdasarkan study terdahulu. Perhitungan -4C dan <A- hanya pada tubuh embung dan spillway dan tidak memperhitungkan bangunan pelengkap seperti intake! jembatan pelimpah!dan yang lainnya.

' #.9 Lokasi Dae*a! Peneli0ian Studi ini mengambil lokasi di embung -aren "ayung yang terletak di desa <enteng! kecamatan Praya -arat! kabupaten >ombok Tengah! pro1insi #usa Tenggara -arat.

>okasi embung -aren "ayung

@ambar #.# Peta >okasi Studi

BAB II DASAR TEORI &.# Tin6a)an P)s0aka &.#.# Ban )nan Pelim:a! Sari 9,((&:! melakukan optimasi lebar pelimpah embung urugan tanah berdasarkan harga satuan menggunakan teknik regresi polinomial non linear! dari perhitungan hidrolika didapatkan nilai 0roude sebesar 1,!%&! sehingga type kolam olakan yang digunakan adalah type kolam olak US-< type $$$! lebar pelimpah yang optimum untuk perencanaan embung Selak berdasarkan teknik optimasi diperoleh lebar pelimpah 1* m dengan biaya pekerjaan embung <p 1.%)1.,1).+)&!akim 9,((&:! merencanakan pelimpah embung Pengkemit di desa Teru6ai kecamatan Pujut kabupaten >ombok Tengah! dari perhitungan hidrolika didapatkan debit banjir rancangan kala ulang *( tahun 9C*(: adalah 1+!.,, m)Gdtk. /apasitas embung Pengkemit dapat ditentukan dengan menggunakan metode simulasi dan didapatkan kapasitas embung yaitu ,),!,)&+ ?1() m). 5ari gra;ik lengkung kapasitas didapatkan ele1asi pelimpah yaitu P1'*!*( m sedangkan ele1asi dasar pelimpah yaitu P1',!,( m! sehingga tinggi pelimpah adalah )!) m dan lebar e;ekti; pelimpah adalah 1( m. &.#.& Ha* a Sa0)an Peke*6aan arga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan! alat! dan upah tenaga berdasarkan perhitungan analisis. arga bahan didapat di pasaran! dikumpulkan dalam satu da;tar yang dinamakan da;tar harga satuan bahan. arga alat diperoleh dari analisa biaya kepemilikan dan biaya operasional. Sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam suatu da;tar yang dinamakan da;tar harga satuan upah 9$brahim!-.!1%%):.

. &.& Lan3asan Teo*i &.&.# Analisis Hi3*olo i 2urah hujan daerah ini harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah hujan. "eskipun cara yang terbaik belum diketahui! umumnya untuk menghitung curah hujan daerah dapat digunakan standar luas daerah sebagai berikut 9Sosrodarsono!S.!Takeda!/.!1%%%:: a. 5aerah dengan luas ,*( ha yang mempunyai 1ariasi topogra;i yang kecil!dapat di6akili oleh sebuah alat ukur curah hujan. b. Untuk daerah antara ,*( ha-*(.((( ha dengan , atau ) titik pengamatan! dapat digunakan cara rata-rata. c. Untuk daerah antara 1,(.((( ha-*((.((( ha yang mempunyai titik-titik pengamatan yang tersebar cukup merata dan dimana curah hujannya tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi topogra;i! dapat digunakan cara aljabar rata-rata.jika titik-titik pengamatan itu tidak tersebar maka digunakan cara Thiessen. d. Untuk daerah yang lebih besar dari *((.((( ha! dapat digunakan cara isohyet atau cara potongan antara 9inter/section method:. Ada ) macam cara yang berbeda dalam menentukan tinggi curah hujan rata-rata di atas areal tertentu dari angka-angka curah hujan di beberapa titik pos penakar atau pencatat yaitu 9Soemarto! 1%+&: : .a .b .c 2ara tinggi rata-rata! Poligon Thiessen! $sohyet. &.&.#.# C)*a! H)6an Ra0a;Ra0a

&

@ambar &. # "etode Poligon Thiessen 2urah hujan rerata dengan cara ini dihitung dengan persamaan 9Soemarto!1%+&: :
d=
n A1 .d1 + A, .d , + .... An .d n A .d = i i A A i =1

9,-1:

dengan :

A
d

: luas areal total 9km,:! : curah hujan rata-rata areal 9mm:!

d 1 ! d , ! d ) !....d n : curah hujan di pos 1! ,! )! ....n 9mm:! A1 ! A, ! A) !.... An : luas daerah pengaruh pos 1! ,! )! ....n 9km,:. &.&.#.& U6i Konsis0ensi Da0a H)6an Selain kekurangan atau kehilangan data! data hujan yang didapatkan dari stasiun masih sering terdapat kesalahan yang berupa ketidak panggahan data 9inconsistency:. 5ata hujan yang inconsistent dapat terjadi karena beberapa hal antara lain 9Sri arto!1%%): : a. Alat ganti dengan alat yang berspesi;ikasi lain! b. Perubahan lingkungan yang mendadak! c. >okasi dipindahkan. Untuk memperoleh hasil analisis yang baik! data hujan harus dilakukan pengujian konsistensi terlebih dahulu untuk mendeteksi penyimpangan ini. Uji konsistensi juga meliputi homogenitas data karena data konsisten berarti data

+ homogen. Pengujian konsistensi ada berbagai cara diantaranya <APS 9,escaled Ad0usted Partial Sum:. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Sk
BB B

Sk Dy

9,-,:

A (!1!,! Q ! n

Dy =
B

(
n i =1
k

)
)

9,-):

Sk =
i +1

9,-':

k dengan : n
i

A 1!,!)! Q ! n A jumlah data hujan! A data curah hujan 9mm:! A rerata curah hujan 9mm:.

Sk ! Sk ! Dy

BB

A nilai statistik

#ilai statistik C
- = maks S k
( k n BB

9,-*:

#ilai Statistik < 9,ange:


, =maks S k
( k n BB

min S k
( k n

BB

9,-.: dengan : C n
,y G ,y G n

A nilai statistik A jumlah data hujan


-y G n

5engan melihat nilai statistik di atas maka dapat dicari nilai asil yang didapat dibandingkan dengan nilai n syarat.
-y G n

dan dan

syarat

% Tabel &. # #ilai kritis yang diijinkan untuk metode <APS


%(R 1( 1!(* ,( 1!1( )( 1!1, '( 1!1) *( 1!1' 1(( 1!1& S1(( 1!,, Sumber 1 Sri 2arto3 %445 n
-G n

,G

%*R 1!1' 1!,, 1!,' 1!,. 1!,& 1!,% 1!).

%%R 1!,% 1!', 1!'. 1!*( 1!*, 1!** 1!*)

%(R 1!,1 1!)' 1!'( 1!', 1!'' 1!*( 1!.,

%*R 1!,+ 1!') 1!*( 1!*) 1!** 1!., 1!&*

%%R 1!)+ 1!.( 1!&( 1!&' 1!&+ 1!+. ,!((

&.&.#.5 Analisis Dis0*i<)si "*ek)ensi / A i!an Jenis distribusi ;rekuensi yang banyak digunakan dalam hidrologi yaitu 9Sri arto! 1%%):: 1. Agihan #ormal! ,. ). '. Agihan >og #ormal! Agihan >og Pearson Type $$$! Agihan @umbel.

Persamaan untuk masing-masing jenis distribusi ;rekuensi adalah sebagai berikut : 1. 5istribusi #ormal
! T = ! + K T .S

9,-&:

dengan :

!T

: besarnya curah hujan rancangan 9mm:! : nilai rata-rata curah hujan 9mm:! : ;aktor ;rekuensi! : standar de1iasi.
= + K T .S

!
KT
S

,.

5istribusi >og #ormal


T

9,-+:

dengan :
T

: besarnya curah hujan rancangan 9mm:! : nilai rata-rata curah hujan 9mm:!

KT
S

: ;aktor ;rekuensi! : standar de1iasi.

1(

).

5istribusi @umbel
1 !T = b + a 1 S = a Sn b=!
n T

9 ,-% : 9,-1(:

S Sn
i

9,-11:

S=

()
i =1

9,-1,:

n 1

dengan :

!
n t

: rata-rata curah hujan 9mm:! : reduced 1ariate sebagai ;ungDs periode T! 1 ln # ln # T $ % & ' T &! : reduced standard de(iation sebagai ;ungsi dari banyaknya data.

Sn '.

5istribusi >og Pearson Type $$$ >angkah-langkah perhitungan dengan cara ini adalah sebagai berikut: a. itung harga rata-rata :
n

log ! = b.

log !
i =1

9,-1): itung harga standar de1iasi :

S=

(log !
n i =1

log !

9,-1': itung koe;isien kepencengan 92s:

n 1
n

c. n log ! i log !
i =1

6S =

( n 1)( n ,) ( S . log ! )

9,-1*:
)

11 d. dengan periode ulang T :


log ! T = log ! + K .S

itung logaritma hujan atau banjir

9,-1.: itung anti log ET untuk

e. dengan : ET S

mendapatkan curah hujan rencana dengan kala ulang T. : curah hujan harian maksimum pada periode ulang T tahun! : standar de1iasi!

>og ! : harga rata-rata log dari curah hujan harian maksimum! 2s n ET : koe;isien kepencengan! : jumlah t yang diobser1asi! : curah hujan yang diperkirakan dengan periode ulang tertentu

5alam statistik dikenal beberapa parameter yang berkaitan dengan analisis data yang meliputi rata-rata! simpangan baku! koe;isien 1ariasi! koe;isien ske6ness 9kecondongan atau kemencengan: dan koe;isien kurtosis 9Suripin! ,((': Parameter statistik yang diperlukan untuk pemilihan distribusi yang sesuai dengan sebaran data adalah sebagai berikut 9Soe6arno! 1%%*:: a.
! =

<ata-rata hitung 9 ! :
1 n !i n i =1

9,-1&:

dengan:
!

A nilai rerata curah hujan 9mm: A data curah hujan 9mm: A jumlah data Standar de1iasi 9 S :

!i n b.
n

S=

(!
i =1

n 1

9,-1+:

1, c. /oe;isien 1ariasi 9 67 :

67 =

S !

9,-1%:

1)

d.

/oe;isien kemencengan 9 6S : n ! i !
i =1 n

6S = e.

( n 1)( n ,) S
n

9,-,(:
)

/oe;isien kurtosis 9 6k : n, ! i !
i =1

6k =

'

( n 1)( n ,)( n )) S

9,-,1:
'

Tabel &. & Syarat Penentuan Jenis Agihan /eterangan #o Agihan Syarat 1 #ormal 2ST(!2k T ) -ila analisa tidak ada yang , >og #ormal memenuhi 2S T )2K syarat maka ) @umbel 2ST1.'!2kT *.' digunakan log person type $$$ Sumber 1 Sri 2arto3 %445 &.&.#.7 U6i Ke1o1okan A i!an "enurut Soe6arno 91%%*:! untuk menentukan kecocokan 9the goodness o8 8it test: distribusi ;rekuensi dari sampel data terhadap ;ungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau me6akili distribusi ;rekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter. Pengujian parameter yang biasanya dilakukan yaitu : 1. Uji 2hi-/uadrat 9chi/s9uare: Uji 2hi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi yang telah dipilih dapat me6akili distribusi ststistik sampel data yang dianalisis. Parameter Uji 2hi-kuadrat dapat dihitung dengan rumus 9Soe6arno! 1%%*: : )h , =
i =1 +

( :i Ei ) ,
Ei

9,-,,:

dengan : )h* : parameter chi kuadrat terhitung!

1' + :i Ei : jumlah sub-kelompok! : jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i! : jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i.

Jumlah kelas distribusi dihitung dengan rumus:

+ = 1 + ).,, log n
Sedangkan harga derajat kebebasan dapat dicari dengan persamaan:
dk = + , 1

9,-,):

9,-,':

dengan :
dk
+

: derajat kebebasan! : jumlah kelas distribusi! : parameter! untuk chi-kuadrat A ,

$nterpretasinya yaitu : a. !h* U !cr* ! maka distribusi teoritis yang digunakan dapat diterima! b. !h* U !cr* ! maka distribusi teoritis yang digunakan tidak dapat diterima. ,. Uji Smirno1-/olmogoro1 Pengujian ini dilakukan dengan menggambarkan probabilitas untuk tiap data! yaitu dari perbedaan distribusi empiris dan distribusi teoritis yang disebut Vma?. 5alam bentuk persamaan dapat ditulis 9Suripin! ,((': : ma? = maksimum [ P P F] dengan: ma? : penyimpangan absolut peluang teoritis dan pengamatan! : peluang teoritis! : peluang empiris. 9,-,*:

P
PF
adalah : a. b.

>angkah berikutnya adalah membandingkan antar Vma? dengan Vcr. $nterpretasinya Vma? U Vcr ! maka distribusi teoritis yang digunakan dapat diterima! Vma? S Vcr ! maka distribusi teoritis yang digunakan tidak dapat diterima.

1*

&.&.#.% Dis0*i<)si H)6an Untuk mentrans;ormasikan curah hujan rancangan menjadi debit banjir rancangan diperlukan curah hujan jam-jaman. Pembagian curah hujan tiap jam dihitung berdasarkan metode rasional. Adapun langkah perhitungannya sebagai berikut 9Soemarto! 1%+&: : a. Persamaan rata-rata curah hujan sampai jam ke-t
*

, T ,t = *; T t
dengan : <t <,' T t

9,-,.:

A curah hujan rata-rata sampai jam ke-t 9mm:! A curah hujan harian maksimal dalam ,' jam 9mm:! A periode hujan 9jam:! A jumlah jam-jaman 9jam:.

b. 2urah hujan pada jam ke-t


,t = = ,t < t ( t %) ,( t %)

9,-,&:

dengan : t A 6aktu hujan 9jam: c. 2urah hujan e;ekti; ,c = , n < 6 ,ct = ,n < ,atio ,atio = ,t =< %.. . . dengan : <ct 2 <n A hujan e;ekti; pada jam ke-t 9mm:! A koe;isien pengaliran! A kemungkinan hujan pada T tahun 9mm: 9,-,+: 9,-,%: 9,-)(:

&.&.#.9 De<i0 Ban6i* Ran1an an Analisis debit banjir rancangan dilakukan untuk mengetahui besaran debit banjir yang akan terjadi untuk tiap kala ulang tertentu. 5ebit banjir rancangan

1. yang akan dipakai didasarkan pada rumus empirik dengan cara hidrogra; satuan sintetik. Terdapat banyak metode perhitungan hidrogra; banjir! antara lain #akayasu! #akayasu. Adapun rumus SS dari #akayasu adalah sebagai berikut : -p = dengan : -p 6 ,. Tp T(!) : debit puncak banjir 9m)Gdetik:! : koe;isien pengaliran! : hujan satuan 9mm:. : tenggang 6aktu dari permulaan banjir sampai puncak banjir 9jam:! : 6aktu yang diperlukan oleh penurunan debit! dari debit puncak sampai menjadi )(R dari debit puncak 9jam:. -agian lengkung naik 9rising limb: hidrogra; satuan mempunyai rumus: 6. A.,( )!..( (!)T p + T(!) ) 9,-)1: SS @ama $! SS SS Snyder dan lain sebagainya. 5ebit banjir yang

digunakan sebagai perencanaan adalah analisa debit banjir dengan metode

t -a = - p T p
dengan : -a t

,! '

9,-),:

: limpasan sebelum mencapai debit puncak 9m)Gdetik:! : 6aktu 9jam:.


t T p T (!)

-agian lengkung turun 9decreasing limb::


-d > (!) - p

: : :

-d = - p .(!)

9,-)):

(!) - p > -d > (!)) - p

-d = - p . (!) -d = - p .(!)

t T p + ( ! * T( ! ) 1! * T( ! )

9,-)': 9,-)*:

(!) , - p > -d

t T p +1! *T( ! ) , T( ! )

1&

Tenggang 6aktu :
T p = t g + (!+ t r

9,-).: 1* km 1* km tg A (!,1 >(!& tg A (!' P (!(*+ > 9jam: 9jam: 9,-)&: 9,-)+: 9,-)%: 9,-'(:

Untuk : > > tr T.35 dengan : > tg tr Cd 2atatan : A WX.tg

U S

A (!* tg sampai tg

: panjang alur sungai 9km:! : 6aktu konsentrasi 9jam:. : 6aktu satuan hujan 9jam: : limpasan setelah mencapai debit puncak 9m)Gdetik:

#ilai W 9koe;isien limpasan: dapat diperoleh dengan persamaan 9Soemarto!1%+&: : A(!'&G(.) (!,* dengan: A koe;isien pembagian kecepatan aliran A > A luas das 9km, : A panjang sungai 9km:

@ambar &. & Pembagian lengkung pada idrogra; #akayasu Adapun rumus SS @A"A $ 9Soemarto!1%+&: adalah sebagai berikut :

1+ dengan: A 5 A luas das 9km, : A kerapatan jaringan kuras 9drainage density:

1%

&.&.#.= Penel)s)*an Ban6i* "asalah yang sering timbul pada lokasi disuatu daerah aliran sungai adalah tidak adanya data pengukuran pada tempat tersebut! sedangkan hal ini sangat dibutuhkan untuk program pengembangannya. Untuk mendekati hal ini dicoba mendapatkan data yang dimaksud dari data pengukuran pada lokasi yang lain! yaitu dengan cara penulusuran banjir 98lood routing: 9Sri arto! 1%%):. "enurut Soemarto 91%+&:! persamaan kontinuitas yang umum dipakai dalam penelusuran banjir sebagai berikut :
ds d1 : + :, := 1 , > : =

9,-'1: 9,-',: 9,-'): 9,-'':

d s = S , S1

>1 + > , : + :, t + 1 t = S , S1 , , dengan : $ A debit yang masuk pada t A jam 9m)Gdt:!

4 S

A A

debit yang keluar pada t A jam 9m)Gdt:! tampungan pada t A jam 9m):.

<umus tersebut dapat ditulis sebagai berikut :


>1 + > , : : t + S 1 1 t = S , + , t , , ,

9,-'*:

atau : > 1 + > , S1 :1 S , :, + = + , , t , t jika : S1 :1 =1 , t S , :, + = , , t >1 + > , + 1 = , , $1 dan $, diperoleh dari debit yang masuk!

9,-'.:

9,-'&: 9,-'+: 9,-'%:

1 = tampungan pertama 9m)/dt:!

,(

, = tampungan kedua 9m)/dt:.


&.&.& Analisis Hi3*olika Analisis hidrolika merupakan perhitungan ulang perilaku aliran air dengan menganalisis berdasarkan hukum kontinuitas dan hukum kekekalan energi. @ayaM gaya yang bekerja pada aliran disebabkan gaya gra1itasi dan gaya tekan serta dinamika air. &.&.&.# Ali*an 3i Pelim:a! Analisis hidraulik digunakan untuk menentukan dimensi pelimpah dan tinggi jagaan 98reeboard:! sedangkan dimensi struktur akhir ditentukan berdasar optimasi lebar pelimpah yang dihubungkan dengan biaya timbunan. 5imana bangunan pelimpah umumnya terdiri dari empat bagian utama yaitu : 1. ,. ). '. Saluran Pengarah Aliran Saluran Pengatur Aliran Saluran Peluncur Peredam 3nergi
Saluran Pengatur Saluran Peluncur Peredam 3nergi

Saluran Pengarah

Penampang memanjang

@ambar &. 5 5enah -angunan Pelimpah

,1

&.&.&.& Sal)*an Pen a*a! Ali*an -agian ini ber;ungsi sebagai penuntun dan pengarah aliran agar tetap dalam kondisi hidrolika yang baik. Pada saluran ini kecepatan masuk air supaya tidak melebihi ' mGdt lebar saluran mengecil ke arah hilir! kedalaman dasar saluran pengarah aliran biasanya diambil lebih besar 1G* ? tinggi rencana limpasan di atas mercu ambang pelimpah. &.&.&.5 Sal)*an Pen a0)* Ali*an a. Tipe bendung pelimpah 9o(er 8low weir type: -endung pelimpah sebagai salah satu komponen dari saluran pengatur aliran dibuat untuk lebih meningkatkan pengaturan serta memperbesar debit air yang akan melintasi pelimpah. 5ebit yang melalui pelimpah dengan ambang tetap dihitung berdasarkan rumus : C A dengan : C A 2 A A > A debit yang le6at pelimpah 9m)Gdt:! koe;isien limpahan! lebar e;ekti; ambang pelimpah 9m:! tinggi air diatas ambang pelimpah 9m: 2 ? > ?
)G,

9,-*(:

b. /oe;isien >impahan /oe;isien limpahan pada pelimpah biasanya berkisar antara ,!( sGd ,!1 yang dipengaruhi oleh beberapa ;aktor sebagai berikut : 1. ,. ). /edalaman air di dalam saluran pengarah aliran /emiringan lereng udik pelimpah Tinggi air di atas mercu pelimpah

/oe;isien limpahan 92: dari tipe standar suatu pelimpah dapat diperoleh dengan rumus $6agaki! sebagai berikut : 2d A ,!,(( - (!('1.
2d ?
( ! %%

9,-*1:

,,
h 1 + ,a 2d 1!.( h 1+a 2d

2 dengan : 2 h

9,-*,:

A A d A

koe;isien limpahan! koe;isien limpahan pada saat h A d! tinggi air diatas mercu pelimpah 9m:! tinggi tekanan rencana di atas mercu pelimpah 9m:! tinggi pelimpah 9m: konstanta 9diperoleh pada saat h A d yang berarti 2 A 2d:.

2d A

7 A a A

c. >ebar 3;ekti; Pelimpah <umus-rumus yang digunakan untuk menghitung lebar e;ekti; pelimpah 9dari 2i1il 3ngineering 5epartement U.S. Army: > dengan : > n A >= - , Yn . /p P /aZ . A A panjang e;ekti; pelimpah 9m:! panjang pelimpah yang sesungguhnya 9m:! jumlah pilar-pilar di atas mercu pelimpah! koe;isien kontraksi pada pilar! koe;isien kontraksi pada dinding samping! tinggi muka air diatas mercu pelimpah 9m: 9,-*):

>= A /p A /a A A

&.&.&.7 Sal)*an Pel)n1)* <encana teknis saluran peluncur didasarkan pada perhitungan hidrolika untuk memperoleh gambaran kondisi pengaliran melalui saluran tersebut pada debit-debit tertentu 9debit banjir rencana! debit banjir abnormal! dan lain-lain:. -entuk dan dimensi saluran serta tinggi dindingnya ditentukan berdasarkan kedalaman aliran air yang melintasi saluran. -erbagai metode perhitungan telah banyak dikembangkan untuk mendapatkan garis permukaan aliran di dalam saluran peluncur.

,) "etode perhitungan yang didasarkan pada teori -ernoulli! sebagai berikut : [, P d, P h1, A [1 Ph11 P h> dengan : H d h1 hl A ele1asi dasar saluran pada suatu bidang 1ertikal 9m:! A kedalaman air pada bidang tersebut 9m:! A tinggi tekanan kecepatan pada bidang tersebut 9m:! A kehilangan tinggi tekanan yang terjadi diantara dua buah bidang 1ertikal yang ditentukan 9m:. &.&.&.% Pe*e3am Ene* i @una meredusir energi yang terdapat di dalam aliran tersebut maka diujung hilir saluran peluncur biasanya dibuat suatu bangunan yang disebut peredam energi 9scour protection stilling basin:! adapun tipe secara umum adalah : 1. ,. ). Tipe loncatan 9water 0ump type: Tipe kolam olakan 9stilling basin type: Tipe bak pusaran 9roller bucket type: Pertimbangan dalam menentukan tipe peredam energi adalah : a. @ambaran karakteristik hidrolis pada peredam energi yang direncanakan. b. ubungan lokasi antara peredam energi dengan tubuh embung. kedudukan calon peredam energi. d. Situasi serta tingkat perkembangan dari sungai sebelah hilir. Pelimpah pada embung -aren "ayung didesain dengan tipe pasangan batu kali karena ketersediaan bahan yang ada di sekitar lokasi! material batu tersedia dalam jumlah yang sangat banyak. c. /ondisi-kondisi topogra;i! geologi dan hidrolika di daerah tempat 9,-*':

,'

@ambar &. 7 -atuan di lokasi rencana embung -aren "ayung /apasitas aliran yang melalui pelimpah merupakan debit keluaran dari tampungan embung yang telah mencapai kapasitas maksimum. -angunan pelimpah dimaksudkan untuk membuang kelebihan debit 9debit banjir:. &.&.5 Analisis S0a<ili0as Analisis stabilitas pelimpah ditentukan oleh gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pelimpah antara lain : 1. ,. ). Tekanan air Tekanan tanah -eban mati 9berat sendiri: pelimpah Untuk mengetahui keamanan dari tubuh pelimpah harus diadakan analisa stabilitas. 5alam analisa stabilitas pelimpah dilakukan kontrol terhadap : 1. ,. ). @aya @uling @aya @eser 5aya dukung tanah

,*

&.&.5.# Pe*!i0)n an Rem<esan Spillway Untuk menghitung tekanan air tanah dihitung dengan menganalisa jalur rembesan dengan menggunakan metode >ane yang juga disebut angka rembesan lane 9weighted creep ratio method:. Angka rembesan menurut lane adalah :
1 L( + Lh ) 6w = 2

9,-**:

dengan :

>1 A panjang rembesan arah 1ertikal 9m:! >h A panjang rembesan arah horiHontal 9m:! I A perbedaan tinggi air hulu dan hilir 9m:! 26 A angka rembesan menurut >ane. dan PA dengan : P A tinggi tekanan air pada titik E 9m:! A jarak jalur rembesan pada titik E 9 m:! I A beda tinggi energi 9m:. &.&.5.& S0a<ili0as 0e*!a3a: a2a )lin Persamaan yang dipakai sebagai berikut :
S@ =

MI

9,-*.:

M( Mh
A angka keamanan! jumlah momen 1ertikal 9tm:! jumlah momen horiHontal 9tm:.

9,-*&:

dengan : S0 J "1 A J "h A

#ilai keamanan adalah 1!*.

,. &.&.5.5 S0a<ili0as 0e*!a3a: a2a ese* Persamaan yang dipakai adalah :


S@ = 8 . 7

9,-*+:

dengan : S0 ; JK J A angka keamanan! A koe;isien geser! A jumlah gaya 1ertikal 9ton:! A jumlah gaya horiHontal 9ton:!

&.&.5.7 S0a<ili0as 0e*!a3a: Ga2a D)k)n Tana! Persamaan yang dipakai adalah : 3ksentrisitas : e =
ma? =
L

.e 7 1 < L

M 7

L ,

9,-*%: 9,-.(:

dengan : Lma? J" JK L e A daya dukung maksimum 9tGm,:! A J "h M J"1 9tm:! A jumlah gaya-gaya 1ertikal 9ton:! A daya dukung yang diijinkan 9tGm,:! A eksentrisitas akibat beban yang bekerja 9m:.

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 5.# Pelaksanaan Pe*en1anaan Tahap persiapan yang dimaksud adalah sur1ey lokasi yang merupakan langkah a6al yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran sementara tentang lokasi penelitian! pengumpulan literatur-literatur dan re;erensi yang menjadi landasan teori. 5.#.& Pen )m:)lan Da0a Pengumpulan data dapat diperoleh dari obser1asi langsung dilapangan dan dapat juga diperoleh dari instansi-instansi terkait. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam skripsi ini meliputi : a. Peta topogra;i daerah yang dikaji b. 5ata tanah c. 5ata 5AS d. 5ata curah hujan e. 5a;tar harga satuan bahan dan upah tahun anggaran ,(1( ;. 5ata-data lain yang dapat menunjang analisis ini 5.#.5 Analisis Hi3*olo i Analisis hidrologi dilakukan untuk : 1. ,. "enentukan besarnya debit banjir rancangan yang digunakan untuk mendesain dimensi pelimpah yang e;ekti; pada embung -aren "ayung. Untuk menentukan 1olume embung yang diperoleh dengan cara simulasi pada study terdahulu dan dari gra;ik lengkung kapasitas didapatkan ele1asi pelimpah.

5.#.# Ta!a: Pe*sia:an

,&

,+ 5.#.7 Analisis S0a<ili0as Analisis stabilitas merupakan perhitungan bangunan berdasarkan pada jenis bahan bangunan serta geologi bangunan tersebut ditempatkan. Stabilitas suatu bangunan ditentukan oleh kondisi tanah yang menahan beban bangunan tersebut. /emampuan tanah dalam memikul bangunan diatasnya tergantung pada si;at! jenis dan pengaruh terhadap gaya luar. 5.#.% Pe*en1anaan Pelim:a! Penetapan lebar bangunan pelimpah dilakukan dengan analisis routing 6aduk. Sebagai dasar pertimbangan a6al! penetapan lebar pelimpah dilakukan dengan meninjau terhadap kondisi topogra;i dan bentuk palung sungai! sehingga akan didapatkan alternati; lebar spillway yang menghasilkan 1olume dan biaya konstruksi ekonomis. 5ebit banjir rancangan yang digunakan adalah debit kala ulang *( tahun karena embung yang direncanakan adalah embung batu kali. 5.#.9 Analisis Ha* a Sa0)an Analisis harga satuan pekerjaan diperoleh dari jumlah harga bahan!alat dan upah. arga bahan!alat dan upah diperoleh dari da;tar harga satuan upah! bahan dan peralatan /abupaten >ombok Tengah tahun anggaran ,(1(.

,% 5.& Ba an Ali* Pe*en1anaan "ulai

5ata Tanah

5ata Topogra;i

5ata ujan

5ata 5AS

5ata arga Satuan Upah -ahan dan Peralatan

Uji konsistensi metode <APS

>engkung kapasitas

ujan rerata

Analisis pemilihan Agihan

Uji analisis Agihan

2urah hujan rancangan

5ebit banjir metode SS #akayasu

5ebit Aliran 5asar metode SS @ama $

<outing banjir le6at 6aduk C rencana spillway

)(

5esain spillway

Analisis stabilitas

Analisis -4C dan <APembahasan

/esimpulan

Selesai @ambar 5. # -agan Alir Perencanaan

BAB I( ANALISIS DAN PEMBAHASAN 7.# Analisis Hi3*olo i Analisis hidrologi sangat diperlukan dalam perencanaan pelimpah 9Spillway:. 5alam analisis ini dimaksudkan untuk dapat menghasilkan keluaran berupa debit banjir rencana. 5ebit banjir rencana tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam mendimensi pelimpah dan bangunan pelengkap embung lainnya. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan debit banjir rencana 3mbung -aren "ayung antara lain : a. Analisis curah hujan b. Uji konsistensi c. Analisis 5istribusi 0rekuensi d. Uji /ecocokan 5istribusi 0rekuensi e. 5istribusi ujan ;. Analisis debit banjir rancangan g. Penelusuran -anjir 7.#.# Analisis Da0a C)*a! H)6an Untuk menganalisis debit banjir dalam studi ini diperlukan data curah hujan yang berasal dari -alai $n;ormasi Sumber 5aya Air Propinsi #T-. 5ata curah hujan yang dipakai yaitu stasiun Pengadang dan Jurang Sate karena merupakan stasiun yang berpengaruh pada daerah tangkapan embung -aren "ayung.

)1

),

Jurang Sate

1.1, km,

%!'+ km,

Pengadang

@ambar 7. # Polygon 5AS -aren "ayung 1. >uas pengaruh stasiun Pengadang %.'+ km, ,. >uas pengaruh stasiun Jurang Sate 1!1, km, 5alam studi ini digunakan data curah hujan selama 1* tahun yaitu dari tahun 1%%* sampai dengan tahun ,((%. 5ata curah hujan yang tersedia adalah data curah hujan harian maksimum dan data curah hujan tahunan yang dapat dilihat di lampiran. 5ari data tersebut maka dapat diketahui rerata curah hujan harian maksimum dan data curah hujan tahunan di 5AS -aren "ayung yang dapat dilihat pada tabel '.1 dan tabel '.,.

))

Tabel 7. # <erata curah hujan harian maksimum sta. Pengadang dan Jurang Sate
#o Tahun 1 1%%* Tgl /ejadian ujan Sta. Pengadang 9mm: .*!&( &!& &&!.( *'!' 1((!%( 1&!& '%!(( (!(( .(!(( (!,( +)!*( (!(( *%!*( )1!(( 1((!*( '.!)( 1(+!,( +!1( %'!(( 1'!,( %(!(( '(!(( **!(( (!(( **!&( 1!*( '&!)( (!(( 1'1!%( (!&( %!'+ ujan Sta. Jurang Sate 9mm: ( *&!*( ( %%!.( )* %(!(( (!(( 11&!1( (!(( %)!(( (!(( &)!'( *)!*( *+!'( (!(( .%!)( (!(( .%!&( )&!(( %)!&( (!(( %'!,( .)!'( *%!)( (!1( +1!(( )(!&( 11(!*( ,(!.( ,*)!1( 1!1, <ata-rata ujan 5aerah 9mm: *+!++ 1,!+& .%!** *%!(% %'!(. ,*!,( ')!%, 1,!1* *)!&& %!+) &'!+) &!., *+!++ ))!+' %(!(& '+!.% %.!%& 1'!'% ++!(+ ,,!'* +(!.. '*!., **!+& .!1* '%!%) %!&* '*!*+ 11!'& 1,%!)1 ,.!+% 1(!.( "a? <ata-rata ujan 5aerah 9mm: *+!++ .%!** %'!(. ')!%, *)!&& &'!+) *+!++ %(!(& %.!%& ++!(+ +(!.. **!+& '%!%) '*!*+ 1,%!)1

,.-Jan ,&-#op , 1%%. ,'-Jan (,-5es ) 1%%& (&-5es 1,-"ei ' 1%%+ (&-Jan ,%-Sep * 1%%% (%-Agust ,*-Jan . ,((( 1*-"ar 1)-#op & ,((1 1'-#op ,*-"ar + ,((, ,+-#op 1.-5es % ,(() 11-Sep 1*-5es 1( ,((' (,-Jan ,+-5es 11 ,((* (+-Apr 1+-5es 1, ,((. 1(-Jan ('-"ar 1) ,((& ,1-Jan ,,-5es 1' ,((+ (+-"ar ('-#op 1* ,((% 1(-Jan 1(-Jan >uas pengaruh hujan sumber1hasil perhitungan

keterangan : >uas pengaruh stasiun Pengadang >uas pengaruh stasiun Jurang Sate total

: %!'+ km, : 1!1, km, : 1(!. km,

)' Tabel 7. & 5ata curah hujan tahunan stasiun Pengadang dan Jurang Sate
#o 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* Tahun 1%%* 1%%. 1%%& 1%%+ 1%%% ,((( ,((1 ,((, ,(() ,((' ,((* ,((. ,((& ,((+ ,((% Stasiun hujan Jurang Sate Pengadang 1&&+!&( 1*),!.( ,1.,!*( 1&,,!*( 1'1&!(( 1)%1!(( ,'+,!+( 11*)!'( ,(.)!+( 1&11!%( ,'**!*( 1')*!.( 11*'!'( 11+.!*( 1%1)!+( 11''!*( 1&(.!+( ,('+!*( 1),*!*( 1,%(!(( ,,''!%( 1,(1!)( 1.11!)( 1(%+!*( 1.1+!.( 1,*,!%( ,1(*!.( 1,*1!*( 1'*.!%( 1'1&!1( Sumber 1 Balai 2idrologi

7.#.#.# U6i Konsis0ensi 3en an men )nakan me0o3e RAPS 5alam penelitian ini uji konsistensi data curah hujan dilakukan dengan menggunakan metode <APS 9,escaled Ad0usted Partial Sums:. Analisis uji konsistensi metode <APS pada stasiun Pengadang untuk tahun 1%%* adalah sebagai berikut : 1. 2urah hujan tahun 1%%* 9 81 : ,. Jumlah data hujan 9 n : ). #ilai rata-rata keseluruhan hujan 9 8 : '. #ilai Statistik S/ B A 1*),.. A 1* A 1)+%.1% A 9 81 M 8 : A 1*),.. M 1)+%.1% A 1').'1 *. #ilai Statistik D
,

A A

:, n

91').'1: , 1*

A 1)&1.1.

)*

.. #ilai Statistik SK BB

SK B D A
A
1').'1 ''..''

A (.), &. arga "utlak \ SK BB \ A (.), asil perhitungan untuk tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada Tabel '.). Tabel 7. 5 Uji <APS stasiun Pengadang
#4 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* Tahun 1%%* 1%%. 1%%& 1%%+ 1%%% ,((( ,((1 ,((, ,(() ,((' ,((* ,((. ,((& ,((+ ,((% ujan 9mm: 1*),!.( 1&,,!*( 1)%1!(( 11*)!'( 1&11!%( 1')*!.( 11+.!*( 11''!*( ,('+!*( 1,%(!(( 1,(1!)( 1(%+!*( 1,*,!%( 1,*1!*( 1'1&!1( SkB 1')!'1 '&.!&) '&+!*' ,',!&* *.*!'& .11!++ '(%!1% 1.'!*1 +,)!+, &,'!.) *).!&* ,'.!(. 1(%!&& -,&!%1 (!(( **(*!. ( ).&!(' 5y, 1)&1!1. 1*1*1!,, 1*,..!&( )%,+!.1 ,1)1.!+' ,'%*%!+1 111.,!.1 1+('!1. '*,'*!,% )*((.!,) 1%,(.!'& '().!)& +()!)* *1!%' (!(( 1%%)1(!& . 1),+&!)+ SkBB (!), 1!(& 1!(& (!*' 1!,& 1!)& (!%, (!)& 1!+* 1!., 1!,( (!** (!,* -(!(. (!(( 1,!)) (!+, $ SkBB$ (!), 1!(& 1!(& (!*' 1!,& 1!)& (!%, (!)& 1!+* 1!., 1!,( (!** (!,* (!(. (!(( 1,!'. (!+)

Total ,(+)&!( <ata-rata 1)+%!1% Sumber 1 2asil Perhitungan Perhitungan n A 5y A SkBBma?A SkBBminA C A < A Kesim:)lan CGn(.* <Gn(.* 1* ''.!'' 1!+* -(!(. $ SkBB ma? $ A SkBB ma?-SkBBmin A

1!+* 1!%1

A A

(!'&. (!'%)

U U

1!1+( 1!)**

%*RAAAAAAAS4k] %*RAAAAAAAS4k]

). 5ari hasil perhitungan pada Tabel '.) untuk Uji <APS data curah hujan! didapatkan nilai
-G n

-G

serta

,G

,G

Tabel %*R 9pada tabel

,.1: memenuhi syarat.

Analisis uji konsistensi metode <APS pada stasiun Jurang Sate untuk tahun 1%%* adalah sebagai berikut : 1. 2urah hujan tahun 1%%* 9 81 : ,. Jumlah data hujan 9 n : ). #ilai rata-rata keseluruhan hujan 9 '. #ilai Statistik S/ B : A 1&&+.& A 1* A 1+)).,1 A#
%

&

A 1&&+.& M 1+)).,1 A -*'.*1 *. #ilai Statistik D


,

:, n

9 *'.*1: , 1* A

A 1%+.(&

.. #ilai Statistik SK BB

SK B D A
A
*'.*1 *.).%1

A -(.1 &. arga "utlak \ SK BB \ A (.1

)& asil perhitungan untuk tahun-tahun selanjutnya dapat dilihat pada Tabel '.' Tabel 7. 7 Uji <APS Stasiun Jurang Sate
#4 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* Tahun 1%%* 1%%. 1%%& 1%%+ 1%%% ,((( ,((1 ,((, ,(() ,((' ,((* ,((. ,((& ,((+ ,((% ujan
(mm)

SkB -*'!*1 ,&'!&% -1'1!', *(+!1& &)+!&& 1.).1!( . .+,!,* &.,!+* .).!'' 1,+!&) *'(!') )1+!*, 1()!%1 )&.!)1 (!(( .,).!)( '1*!&*

5y, 1%+!(& *())!+* 1)))!)1 1&,1.!(1 ).)+*!(+ 1,)'%+!%* )1()1!)1 )+&%*!.& ,&(()!&, 11('!+, 1%'&(!&) .&.)!.& &1%!+& %''(!'* (!(( )1&%%*!'% ,11%%!&(

SkBB -(!1( (!'% -(!,* (!%( 1!)1 ,!'1 1!,1 1!)* 1!1) (!,) (!%. (!*. (!1+ (!.& (!(( 11!(. (!&'

$ SkBB$ (!1( (!'% (!,* (!%( 1!)1 ,!'1 1!,1 1!)* 1!1) (!,) (!%. (!*. (!1+ (!.& (!(( 11!&* (!&+

1&&+!&( ,1.,!*( 1'1&!(( ,'+,!+( ,(.)!+( ,'**!*( 11*'!'( 1%1)!+( 1&(.!+( 1),*!*( ,,''!%( 1.11!)( 1.1+!.( ,1(*!.( 1'*.!%( ,&'%+!1( 1+))!,1

Total <ata-rata Sumber 1 2asil Perhitungan Perhitungan n A 5y SkBma? SkBBmin C < A A A A A

1* *.)!% 1 ,!'1 -(!,* $ SkBB ma? $ A SkBB ma? - SkBB min A

,!'1 ,!..

Kesim:)lan CGn(.* A (.* <Gn A

(!.,) (!.++

U U

1!1+( 1!)**

%*R AAAAAAAS4k] %*R AAAAAAAS4k]

5ari hasil perhitungan pada Tabel '.' untuk Uji <APS data curah hujan! didapatkan nilai
-G n

-G

serta

,G

,G

Tabel %*R 9 pada tabel

,.1: memenuhi syarat.

)+ 7.#.#.& Analisis Dis0*i<)si "*ek)ensi 5alam statistik dikenal beberapa jenis distribusi ;rekuensi dan yang banyak digunakan dalam hidrologi adalah: agihan normal! agihan log Pearson Type $$$! agihan >og #ormal dan agihan @umbel. "asing-masing agihan memiliki si;at-si;at khas sehingga setiap data hidrologi harus diuji kesesuainnya dengan si;at statistik masing-masing agihan tersebut. Pemilihan agihan yang tidak benar dapat menyebabkan kesalahan perkiraan yang besar! baik o(erestimated maupun underestimated. 5engan demikian! pengujian data hidrologi sangat diperlukan untuk menentukan agihan yang tepat. 5ari serangkaian data curah hujan yang tersedia dapat dilakukan pengelompokan data dengan mengurutkan dari besar ke kecil! selanjutnya dicari parameter pemilihan curah hujan yang sesuai dengan distribusi. Analisis parameter pemilihan curah hujan dapat dilihat pada tabel '.*. Tabel 7. % Analisis pemilihan agihan
#o. 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* Tahun 1%%* 1%%. 1%%& 1%%+ 1%%% ,((( ,((1 ,((, ,(() ,((' ,((* ,((. ,((& ,((+ ,((% Ei *+!++ .%!** %'!(. ')!%, *)!&& &'!+) *+!++ %(!(& %.!%& ++!(+ +(!.. **!+& '%!%) '*!*+ 1,%!)1 9Ei - ! : -1)!+1 -)!1' ,1!)& -,+!&+ -1+!%, ,!1' -1)!+1 1&!)+ ,'!,+ 1*!)% &!%& -1.!+, -,,!&. -,&!11 *.!., (!(( 9Ei - ! :, 1%(!&( %!+% '*.!.& +,+!(& )*&!++ '!*% 1%(!+) )(,!(' *+%!*) ,).!%. .)!*( ,+,!%( *1+!(& &)*!1& ),(*!%, &%&,!&* 9Ei - ! :) -,.))!)% -)1!(+ %&*%!1( -,)+,+!%, -.&&(!). %!+* -,.).!(% *,'%!)1 1')1'!(. ).'&!.. *(.!(& -'&*+!), -11&%1!%' -1%%))!') 1+1*,,!, * 1',.,'!& . 9Ei - ! :' ).).*!)' %&!&) ,(+**1!)' .+*&(&!%, 1,+(+(!), ,1!11 ).'1*!(. %1,,%!&( )'&*'%!%* *.1*(!,% '(),!+& +(())!'' ,.+)%+!. *'('&*!'. 1(,&&%'%!)% 1,&.1(*+!*(

Total 1(%(!)& Sumber 1 2asil Perhitungan

)%

Syarat pemilihan distribusi #4<"A> : 2S T ( ^ 2/ T ) >4@ #4<"A> : 2S T )2K @U"-3> : 2S T 1!1)%. ^ 2/ T *!'((, >4@ P3A<S4# : 8ang tidak termasuk dalam distribusi diatas

Parameter statistik di hitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : a. <ata-rata 9 ! :


! =

1 1 9 ? 1(%(.)& A &,..%1 !i : A n 1*

b. Standar de1iasi SA

( !i ! )
n 1

&%&,.&* A ,).+. 1'

c. /oe;isien 1ariasi 21 A
S ,).+. A A (!)) ! &,..%1

d. /oe;isien kemencengan 2s A

n !i !
i =1

( n 1)( n ,). S
n

1* )1',.,'.&. = (.+. 1'.1).9 ,).+.: )

e. /oe;isien /urtosis 2k A

1* )1* )1,&.1(*+.* = = '.(* ( n 1)( n ,).9n ): S 1'.1).1,.9,).+.: '


i =1 '

n , !i !

'

6s (.+. = ! Jadi 2s A,..121 6( (.))

5ari hasil perhitungan diatas 2 s A ,..12 ( ! maka distribusi yang memenuhi syarat adalah distribusi >og #ormal.

'( ETr A ! +K Tr . 9 Si : Untuk mencari curah hujan rancangan dengan cara >og #ormal yaitu dengan nilai 21 A (.)) didapat nilai / dari tabel ;aktor ;rekuensi / untuk agihan log normal pada lampiran. Tr A *( /Tr A ,.'..

"aka curah hujan rancangan untuk kala ulang *( tahun dapat diketahui dan perhitungannya sebagai berikut : ETr E*( E*( A ! +K Tr . 9 Si : A &,..%1 P ,.'.. ? ,).+. A 1)1!(*) mm

7.#.#.5 Peme*iksaan )6i keses)aian 3is0*i<)si 8*ek)ensi Pada studi perencanaan ini posisi penggambaran 9ploting position: dipakai cara yang dikembangkan oleh 7eibull! yang perhitungannya dapat dilihat pada tabel '... Tabel 7. 9 Perhitungan uji kecocokan
Ei 5istribusi Probabilitas 9Pe: 9 R : #o 9 mm: ')!%, 1 .!,* '*!*+ , 1,!*( '%!%) ) 1+!&* ' *)!&& ,*!(( * **!+& )1!,* . *+!++ )&!*( & *+!++ ')!&* + .%!** *(!(( % &'!+) *.!,* 1( +(!.. .,!*( 11 ++!(+ .+!&* 1, %(!(& &*!(( 1) %'!(. +1!,* 1' %.!%& +&!*( 1* 1,%!)1 %)!&* Sumber 1 2asil Perhitungan

'1 Setelah penggambaran pada kertas probabilitas logaritmik didapat maka selanjutnya perlu dilakukan pengujian kecocokan. dengan beberapa metode. a. Uji Smirno1-kolmogoro1. Untuk lebih jelas mengenai uji Smirno1-kolmogoro1 dapat disajikan pada tabel '.&. Tabel 7. = Uji Smirno1-kolmogoro;
m Ei 9mm: mG9nP1:.1((R 1 ')!%, .!,* , '*!*+ 1,!*( ) '%!%) 1+!&* ' *)!&& ,*!(( * **!+& )1!,* . *+!++ )&!*( & *+!++ ')!&* + .%!** *(!(( % &'!+) *.!,* 1( +(!.. .,!*( 11 ++!(+ .+!&* 1, %(!(& &*!(( 1) %'!(. +1!,* 1' %.!%& +&!*( 1* 1,%!)1 %)!&* Sumber 1 2asil perhitungan @ra;is +!*( 1(!(( 1'!+( 1%!+( ,,!+( ,&!*( ,&!*( '.!1( **!.( .*!'( &.!'( &%!(( +)!*( +.!*( %%!'( Analitis-@ra;is ,!,* ,!*( )!%* *!,( +!'* 1(!(( 1.!,* )!%( (!.* ,!%( &!.* '!(( ,!,* 1!(( *!.*

al tersebut dapat dilakukan

maks =1.!,*

Tabel 7. > #ilai kritik untuk uji Smirno1-kolmogoro1

Gn * 1( 1* ,( ,* )( )* '( '* *(

(!,( (!'* (!), (!,& (!), (!,1 (!1% (!1+ (!1& (!1+ (!1*
1!(& n

(!1( (!*1 (!)& (!)( (!,. (!,' (!,, (!,( (!1% (!1+ (!1&
1!,, n

(!(* (!*. (!'1 (!)' (!,% (!,& (!,' (!,) (!,1 (!,( (!1%
1!). n

(!(1 (!.& (!'% (!'( (!). (!), (!,% (!,& (!,* (!,' (!,)
1!.) n

nS*(

Sumber 1 2idrologi Terapan # Sri 2arto &

',

5ari tabel '.+ nilai kritik untuk uji Smirno1-kolmogoro1 dengan derajat kesalahan 9 : A * R diperoleh cr A (!)' sedangkan dari tabel '.& didapatkan nilai maks A 1.!,*. "aka maks A (!1.) U (!)'. Jadi sebaran >og #ormal diterima. b. Uji 2hi-/uadrat Pengujian juga dilakukan dengan cara uji 2hi-/uadrat! yaitu dengan cara mengurutkan data dari yang besar ke kecil 9atau sebaliknya:. Penentuan jumlah kelas dengan persamaan Sturgest : / A 1P)!),, >og n A 1P).),, >og 1* A '!%(& diambil * Penentuan range atau jarak kelas : < A nilai data terbesar M nilai data kecil A 1,%!)1 M ')!%, A +*!)%
, +*!)% A A 1&!(+ K *

Penentuan $nter1al kelas : $ A

5erajat kebebasan : 5/ A /-9PP1: A * M 9,P1: A , Perhitungan uji 2hi-/uadrat data curah hujan di sajikan pada tabel '.% di ba6ah ini. Tabel 7. ? Uji 2hi /uadrat data curah hujan
Probabilitas UPU .1!(( UPU &+!(+ UPU %*!1* UPU 11,!,) UPU 1,%!)1 Total Sumber 1 2asil Perhitungan ')!%, .1!(( &+!(+ %*!1* 11,!,) 3; )!(( )!(( )!(( )!(( )!(( 1*!(( 4; & , ' 1 1 1*!(( 3; - 4; -'!(( 1!(( -1!(( ,!(( ,!(( 9 3; - 4; :, 1.!(( 1!(( 1!(( '!(( '!(( ,.!((

')

Tabel 7. #$ 5e1iasi /ritis Untuk 2hi SNuaren Test


/oe;isien signi;ikan 5erajat /ebebasan a A (.%* a A (.%( a A (.1( a A (.(* 1 Q. (!(, ,!&1 )!+' , (!1 (!,1 '!.1 *!%% ) (!)* (!*+ .!,* &!+1 ' (!&1 1!(. &!&+ %!'% * 1!1* 1!.1 %!,' 11!(& . 1!.' ,!, 1(!.' 1,!*% & ,!1& ,!+) 1,!(, 1'!(& + ,!&) )!'% 1)!). 1*!*1 % )!)) '!1& 1'!.+ 1.!%, 1( )!%' '!+& 1*!%% 1+!)1 1, *!,) .!) 1+!** ,1!() 1' .!*& &!&% ,1!(. ,)!.+ 1. &!,. %!)1 ,)!*' ,.!) 1+ %!)% 1(!+. ,*!%% ,+!+& ,( 1(!+* 1,!'' ,+!'1 )1!'1 ,* 1'!.1 1.!'& )'!)+ )&!.* )( 1+!'% ,(!. '(!,. ')!&& '( ,.!*1 ,%!(* *1!+ **!&. *( )'!&. )&!.% .)!1& .&!* .( ')!1% '.!'. &'!' &%!(+ &( *1!&' **!)) +*!*) %(!*) +( .(!)% .'!,+ %.!*+ 1(1!++ %( .%!1) &)!,% 1(&!*. 11)!1' 1(( &&!%) +,!). 11+!* 1,'!)' Sumber 1 Soewarno3 %44A

5ari tabel nilai 2hi-kuadrat dengan derajat kebebasan 5/ A , dan W A *R diperoleh nilai E , A *!%%. arga E, diperoleh dengan menggunakan persamaan di ba6ah ini :
! , =
i =1 +

9:@ E@ : , ,. = = 1!&) < *!%% E@ 1*

Jadi sebaran >og #ormal dapat diterima.

''

7.#.#.7 Dis0*i<)si 1)*a! !)6an 6am;6aman Perhitungan agihan curah hujan jam-jaman dengan mengambil durasi 9lama hujan: ' jam. 5engan menggunakan persamaan diba6ah ini! maka perhitungannya adalah sebagai berikut : Untuk Jam ke 1 <1 A A <t
,,' ' ' t
,G)

,,' ' , G ) 9 : ' 1 A (!.)( <,' mm

A <t.t M 9t M 1: <9t-1: A (!.)( <,' . 1 M 91-1:.( A (!.)( <,' mm

Untuk Jam ke , <, A A


,,' ' ' t
,G)

,,' ' , G ) 9 : ' ,

A (!)%& <,' mm <t A <t.t M 9t M 1: <9t-1: A (!)%& <,' . , M 9,-1:.(!.)( <,' A (!1.' <,' mm Untuk Jam ke ) <) A A <t
,,' ' ' t
,G)

,,' ' , G ) 9 : ' ) A (!)() <,' mm

A <t.t M 9t M 1: <9t-1: A (!)() <,' . ) M 9)-1:.(!)%& <,' A (!11* <,' mm

'* Untuk Jam ke ' <' A A


,,' ' ' t
,G)

,,' ' , G ) 9 : ' '

A (!,*( <,' mm <t A <t.t M 9t M 1: <9t-1: A (!,*( <,' . ' M 9'-1:.(!)() <,' A (!(%1 <,' mm Jadi agihan hujan jam-jaman sampai jam ke T ditunjukkan seperti pada tabel '.11 sebagai berikut : Tabel 7. ## ujan Jam-jaman
Jam 1 , ) ' <ata-rata hujan sampai hujan ke T 9<t: (!.)( <,' (!)%& <,' (!)() <,' (!,*( <,' Sumber 1 2asil perhitungan 2urah ujan pada jam ke T 9<t: (!.)( <,' (!1.' <,' (!11* <,' (!(%1 <,'

ujan e;ekti; kala ulang *( tahun ditunjukkan seperti pada tabel '.1, Tabel 7. #& ujan e;ekti; kala ulang *( tahun
ja m 1 , ) ' _ <atio 9R: .) 1.!' 11!* ujan e;ekti; <e 9mm: .1!%1% 1.!(%' 11!,% <t A 1)1!(*) mm /oe;esien <un 4;; A (!&* <e 9hujan e;ekti;: A 1)1!(*) . (!&* A %+!,% mm

%!1 +!%++ 1(( %+.,% Sumber 1 2asil perhitungan

'. 7.#.& Koe8isien :en ali*an /oe;isien pengaliran adalah suatu 1ariabel yang nilainya di dasarkan pada kondisi daerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut. #ilai koe;isien dapat dilihat pada tabel '.1). 5ilihat dari kondisi daerah 3mbung -aren "ayung termasuk dalam kategori pegunungan dengan kemiringan tinggi! sehingga angka koe;isien pengalirannya diambil A (!&*! maka pada perhitungan debit digunakan koe;isien pengaliran (!&*. Tabel 7. #5 #ilai koe;isien pengaliran
5eskripsi /oe;isien 2 5aerah pegunungan dengan kemiringan tinggi (.&* - (.%( 5aerah pegunungan tersier (.&( M (.+( 5aerah hutan dan bergelombang (.*( M (.&* 5aerah dataran dengan ditanami (.'* M (..( 5aerah persa6ahan (.&( M (.+( Sungai di daerah pegunungan (.&* M (.+* Sungai kecil di daerah dataran (.'* M (.&* Sungai dengan daerah aliran sungai besar (.*( M (.&* Sumber 1 Sosrodarsono dan Takeda3 %4B5

7.#.5

Analisis De<i0 Ban6i* Ran1an an 5alam studiGperencanaan ini debit banjir rancangan yang dibutuhkan

adalah debit banjir dengan kala ulang *( tahun. -erdasarkan kelengkapan data yang ada! maka untuk perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode hidrogra; Satuan Sintetik #akayasu adalah : >uas 5AS > 9Panjang sungai: A 1(!*% km , A 1(*% a A %!*+. km A 9A>:(!,*

Aliran dasar sungai 9metode SS @ama $:

A A )!&*. m)Gdtk

'&

7aktu /onsentrasi : Untuk >U 1* km a. 7aktu konsentrasi 9tg: tg A (.,1 >


(! & (!&

tg A (!,1 . %!*+.

A 1.(, jam

b. 7aktu satuan hujan 9tr: tr A (!* tg sampai tg! diambil tr A 1.(, jam c. Tenggang 6aktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir! Tp A tg P (!+ . 1.(, A 1.(, P (!+1. A 1.+' jam T , jam d. 7aktu yang diperlukan untuk penurunan debit dari debit puncak menjadi )(R dari debit puncak9 T ( !) :! T ( !) A W . tg A 1.'. ? 1.(, A 1.'+% jam e. 5ebit Puncak Cp Cp A )!.( (!)Tp + T ) A A 1!'1 m)Gdet )!.( (!)., +1!'+% ) (!) 5engan <oA1 mm 9hujan satuan:. ;. >impasan naik 9<ising limb:
t -a =-p Tp
,! ' ,! '

A.,o

1(!*%.1

t =1!'1. ,

g. -agian >engkung Turun! Untuk Cd S (!) Cp


-d1 = -p . (!)
t Tp T( ! ) t , 1! '+%

= 1!'1. (!)

Untuk (!) Cp S Cd S (!), Cp


t Tp +( ! * . T( ! )

-d , = -p . (!) Untuk (!), Cp S Cd

1! * . T( ! )

= 1!'1. (!)

t , +( ! * .1! '+% 1! * .1! '+%

t Tp +1! * T( ! )

-d ) = -p . (!)

, . T( ! )

= 1!'1. (!)

t , +1! * .1! '+% , .1! '+%

'+ Untuk hasil perhitungan pada table '.1'. Tabel 7. #7 idrogra; satuan sintetik #akayasu
Jam 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 1& 1+ 1% ,( ,1 ,, ,) ,' ,* ,. ,& ,+ ,% )( )1 ), -agian limpasan
t -a = -p Tp
,.'

idrogra; Satuan Sintetik #akayasu dapat dilihat

C (!),. 1!'(.
t Tp T(.)

-d 1 = -p . (.) -d , = -p . (.)

(!**1 (!,%' (!1&, (!1(. (!(&1 (!('& (!(), (!(,1 (!(1' (!((% (!((. (!((' (!(() (!((, (!((1 (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!(((

t Tp +(.* T(.) 1.* Tp

-d ) = -p . (.)

t Tp +1.* T(.) , Tp

Sumber 1 2asil perhitungan

'% Tabel 7. #% Perhitungan hidrogra; banjir rancangan #akayasu kala ulang *( tahun
Jam ( 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 1& 1+ 1% ,( ,1 ,, ,) ,' ,* ,. ,& ,+ ,% )( )1 ), U 9t!i: (!((( (!),. 1!'(. (!**1 (!,%' (!1&, (!1(. (!(&1 (!('& (!(), (!(,1 (!(1' (!((% (!((. (!((' (!(() (!((, (!((1 (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( 2urah ujan <e1 .1!%1+ (!((( ,(!1*. +&!(.. )'!1)% 1+!,)) 1(!.'& .!*+& '!'(( ,!%)% 1!%.' 1!)1, (!+&. (!*+* (!)%1 (!,.1 (!1&' (!11& (!(&+ (!(*, (!()* (!(,) (!(1. (!(1( (!((& (!((* (!(() (!((, (!((1 (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( <e, 1.!(%' (!((( *!,)% ,,!.)( +!+&) '!&)% ,!&.& 1!&1, 1!1'' (!&.' (!*1( (!)'1 (!,,+ (!1*, (!1(, (!(.+ (!('* (!()( (!(,( (!(1' (!((% (!((. (!((' (!(() (!((, (!((1 (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( <e) 11!,%( <e' +!%++ 5ebit m)Gdet (!((( ,(!1*. %,!)(* Aliran 5asar m)Gdet )!&*. )!&*. )!&*. 5ebit m)Gdet )!&*. ,)!%1, %.!(.1 .'!,(( '%!..) )+!((' ,1!)%1 1'!'*. 1(!*+. +!,', .!&*) *!&*+ *!(%) '!.'% '!)*) '!1** '!(,, )!%)' )!+&* )!+)* )!+(% )!&%, )!&+( )!&&, )!&.& )!&.) )!&.1 )!&*% )!&*+ )!&*+ )!&*& )!&*& )!&*& %..(.1

(!((( )!.&* 1*!+&* .!,,' )!),' 1!%'1 1!,(1 (!+(, (!*). (!)*+ (!,)% (!1.( (!1(& (!(&1 (!('+ (!(), (!(,1 (!(1' (!((% (!((. (!((' (!(() (!((, (!((1 (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( (!((( ,!%,. 1,!.)+ '!%** ,!.'& 1!*'* (!%*. (!.)% (!',& (!,+* (!1%( (!1,& (!(+* (!(*& (!()+ (!(,* (!(1& (!(11 (!((+ (!((* (!(() (!((, (!((, (!((1 (!((1 (!((( (!((( (!((( (!((( (!(((

.(!''' )!&*. '*!%(. )!&*. )'!,'+ )!&*. 1&!.)' )!&*. 1(!&(( )!&*. .!+)( )!&*. '!'+. )!&*. ,!%%& )!&*. ,!((, )!&*. 1!))& )!&*. (!+%) )!&*. (!*%& )!&*. (!)%% )!&*. (!,.. )!&*. (!1&+ )!&*. (!11% )!&*. (!(&% )!&*. (!(*) )!&*. (!()* )!&*. (!(,' )!&*. (!(1. )!&*. (!(11 )!&*. (!((& )!&*. (!((* )!&*. (!(() )!&*. (!((, )!&*. (!((1 )!&*. (!((1 )!&*. (!((1 )!&*. (!((( )!&*. "a?imum

Sumber 1 2asil Perhitungan

*(

@ambar 7. & @ra;ik hidrogra; banjir rancangan kala ulang *( tahun

*1 Tabel 7. #9 5ebit banjir rancangan embung -aren "ayung


T 9jam: ( 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 1& 1+ 1% ,( ,1 ,, ,) ,' ,* ,. ,& ,+ ,% )( )1 ), C*( 9m)Gdtk: )!&*. ,)!%1, %.!(.1 .'!,(( '%!..) )+!((' ,1!)%1 1'!'*. 1(!*+. +!,', .!&*) *!&*+ *!(%) '!.'% '!)*) '!1** '!(,, )!%)' )!+&* )!+)* )!+(% )!&%, )!&+( )!&&, )!&.& )!&.) )!&.1 )!&*% )!&*+ )!&*+ )!&*& )!&*& )!&*& Sumber 1 2asil perhitungan

*, 7.#.7 Pe*!i0)n an Penel)s)*an Ban6i* Untuk mendapatkan besar debit yang keluar le6at pelimpah maka dilakukan penelusuran banjir le6at 6aduk. Tabel 7. #= ubungan ele1asi! tampungan dan luas areal
#o 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 1& 3le1asi 9m: 1'+ 1'% 1*( 1*1 1*, 1*) 1*' 1** 1*. 1*& 1*+ 1*% 1.( 1.1 1., 1.) 1.' Kolume >uas 9m): 9m,: 1( .(( 1( .(( )(( &(( 1((( 11(( ,((( 1.(( '((( 1%(( .((( ,*(( 1(((( *%(( 1&((( &*(( ,*((( %1(( ).((( 11,(( '+((( 1)1(( .,((( 1.)(( +(((( 1+*(( 1((((( ,(%(( 1,*((( ,)%(( 1'+((( ,.,(( Sumber 1 Data study terdahulu

*)

@ambar 7. 5 @ra;ik >engkung /apasitas 3mbung -aren "ayung Perhitungan penelusuran banjir akan ditelusuri banjir dengan kala ulang *( tahun dengan tinggi dan lebar pelimpah yang telah direncanakan di atas! periode penelusuran t = 1!( jam. 5engan menggunakan persamaan ,.'1 sampai dengan persamaan ,.'% didapat kedalaman maksimum aliran yang keluar dari pelimpah. Perhitungan penelusuran banjir ini ditunjukan seperti pada tabel '.1+ dan '.1% untuk alternati; lebar spillway + m! untuk perhitungan penelusuran banjir alternati; yang lain dapat dilihat di lampiran .

*'

Tabel 7. #> ubungan ele1asi! tampungan dan debit


3le1asi 2 4ut;lo6 "A7 m)Gdtk 1.(!'( (!((( (!((( 1.(!*( ,!1(( (!*)1 1.(!.( ,!1(( 1!*() 1.(!&( ,!1(( ,!&.1 1.(!+( ,!1(( '!,*( 1.(!%( ,!1(( *!%'( 1.1!(( ,!1(( &!+(+ 1.1!1( ,!1(( %!+)% 1.1!,( ,!1(( 1,!(,1 1.1!)( ,!1(( 1'!)'' 1.1!'( ,!1(( 1.!+(( 1.1!*( ,!1(( 1%!)+, 1.1!.( ,!1(( ,,!(+' 1.1!&( ,!1(( ,'!%(1 1.1!+( ,!1(( ,&!+,% 1.1!%( ,!1(( )(!+.' 1.,!(( ,!1(( )'!((1 1.,!1( ,!1(( )&!,)+ 1.,!,( ,!1(( '(!*&1 1.,!)( ,!1(( ')!%%% 1.,!'( ,!1(( '&!*1+ 1.,!*( ,!1(( *1!1,. 1.,!.( ,!1(( *'!+,1 1.,!&( ,!1(( *+!.(( 1.,!+( ,!1(( .,!'.) 1.,!%( ,!1(( ..!'(+ 1.)!(( ,!1(( &(!'), 1.)!1( ,!1(( &'!*)' 1.)!,( ,!1(( &+!&1) 1.)!)( ,!1(( +,!%.& 1.)!'( ,!1(( +&!,%* 1.)!*( ,!1(( %1!.%. 1.)!.( ,!1(( %.!1.% 1.)!&( ,!1(( 1((!&1, 1.)!+( ,!1(( 1(*!),' 1.)!%( ,!1(( 11(!((* 1.'!(( ,!1(( 11'!&*) Sumber 1 2asil Perhitungan CG, m)Gdtk (!((( (!,.. (!&*1 1!)+( ,!1,* ,!%&( )!%(' '!%,( .!(11 &!1&, +!'(( %!.%1 11!(', 1,!'*1 1)!%1* 1*!'), 1&!((( 1+!.1% ,(!,+. ,1!%%% ,)!&*% ,*!*.) ,&!'1( ,%!)(( )1!,), ))!,(' )*!,1. )&!,.& )%!)*. '1!'+' ')!.'+ '*!+'+ '+!(+' *(!)*. *,!.., **!((, *&!)&. Storage 91(. m): (!((( (!('* (!(.% (!(%) (!11. (!1'( (!1.' (!1+* (!,(. (!,,& (!,'+ (!,.% (!,%( (!),) (!)*. (!)+% (!',, (!'*( (!'&+ (!*(. (!*)' (!*., (!*%, (!.,, (!.*, (!.+, (!&1, (!&'* (!&&& (!+1( (!+', (!+&* (!%(% (!%'' (!%&% 1!(1) 1!('+ SGIt m)Gdtk (!((( 1,!*)( 1%!1)( ,*!&)1 ),!)), )+!%), '*!*)) *1!).) *&!1%' .)!(,' .+!+*' &'!.+* +(!*1* +%!.%& %+!+&% 1(+!(.1 11&!,') 1,'!%%+ 1),!&*' 1'(!*1( 1'+!,.. 1*.!(,, 1.'!)&. 1&,!&)( 1+1!(+' 1+%!')+ 1%&!&%, ,(.!+)1 ,1*!+&1 ,,'!%11 ,))!%*1 ,',!%%( ,*,!.(1 ,.,!,1, ,&1!+,) ,+1!')) ,%1!('' ` m)Gdtk (!((( 1,!,.' 1+!)&% ,'!)*1 )(!,(& )*!%., '1!.,% '.!''' *1!1+) **!+*, .(!'*' .'!%%' .%!'&) &&!,'. +'!%.' %,!.,% 1((!,', 1(.!)+( 11,!'.% 11+!*11 1,'!*(& 1)(!'*% 1).!%.. 1')!')( 1'%!+*, 1*.!,)' 1.,!*&. 1.%!*.' 1&.!*1* 1+)!',& 1%(!)() 1%&!1', ,('!*1& ,11!+*. ,1%!1.1 ,,.!')1 ,))!..+ a m)Gdtk (!((( 1,!&%* 1%!++, ,&!111 )'!'*& '1!%(, '%!')& *.!,+) .)!,(' &(!1%. &&!,*' +'!)&. %1!**& 1(,!1'+ 11,!&%) 1,)!'%, 1)'!,') 1')!.1& 1*)!('( 1.,!*1( 1&,!(,* 1+1!*+* 1%1!&+. ,(,!()( ,1,!)1. ,,,!.', ,))!((+ ,''!(%% ,**!,,+ ,..!)%' ,&&!*%+ ,++!+)+ )((!.+* )1,!*.+ ),'!'+* )).!'). )'+!',1

**

Tabel 7. #? idrogra; in;lo6 out;lo6 C*( tahun


Jam ke ( 1 , ) ' * . & + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 1& 1+ 1% ,( ,1 $n;lo6 9m)Gdtk: )!&*. ,)!%1, %.!(.1 .'!,(( '%!..) )+!((' ,1!)%1 1'!'*. 1(!*+. +!,', .!&*) *!&*+ *!(%) '!.'% '!)*) '!1** '!(,, )!%)' )!+&* )!+)* )!+(% )!&%, $A9$1P$,:G, 9m)Gdtk: 1!+&+ 1)!+)' *%!%+& +(!1)( *.!%)1 ')!+)) ,%!.%& 1&!%,) 1,!*,1 %!'1' &!'%& .!,** *!',. '!+&1 '!*(1 '!,*' '!(+% )!%&+ )!%(' )!+** )!+,, )!+(( 9m)Gdtk : (!((( (!((( 1,!&.1 *&!*1* 1(,!'&( 11.!*,+ 11&!1*& 1(+!'&1 %'!.+' &.!(+( .*!+,& *&!%'1 *1!+.) '&!1*1 ')!*&) '(!.(' )+!1+* ).!,*( )'!..+ ))!)+% ),!).1 )1!*', 9m)Gdtk: (!((( 1)!+)' &,!&'& 1)&!.'. 1*%!'(1 1.(!).1 1'.!+*' 1,.!)%* 1(&!,(* +*!'%' &)!),* .'!1%& *&!,++ *,!(,, '+!(&' ''!+*+ ',!,&' '(!,,+ )+!*&) )&!,'' ).!1+) )*!)', 4ut;lo6 9m)Gdtk: (!((( (!*&' 1*!,), )*!1&. ',!+&' ')!,(' )+!)+) )1!&11 ,.!,%, 1%!..& 1*!)+' 1,!))' 1(!1)& +!''% &!'&( .!.&) .!(,' *!*.( *!1+' '!++) '!.', '!'*1 3le1asi 9m: 1.(!'( ( 1.(!*( + 1.1!)) . 1.,!() . 1.,!,. & 1.,!,& & 1.,!1) ' 1.1!%, & 1.1!&' + 1.1!*1 & 1.1!)' * 1.1!,1 ' 1.1!11 * 1.1!() ' 1.(!%+ , 1.(!%) % 1.(!%( * 1.(!+& + 1.(!+* * 1.(!+) & 1.(!+, ) 1.(!+1 ,

9m:
( (!1(+ (!%). 1!.). 1!+.& 1!+&& 1!&)' 1!*,& 1!)'+ 1!11& (!%'* (!+1' (!&1* (!.)' (!*+, (!*)% (!*(* (!'&+ (!'** (!')& (!',) (!'1,

*.
1.(!+( ) 1.(!&% . 1.(!&% ( 1.(!&+ . 1.(!&+ , 1.(!., 1 1.(!.' % 1.(!.& 1 1.(!.% ( 1.(!&( . 1.(!&1 +

,, ,) ,' ,* ,. ,& ,+ ,% )( )1 ),

)!&+( )!&&, )!&.& )!&.) )!&.1 )!&*% )!&*+ )!&*+ )!&*& )!&*& )!&*&

)!&+. )!&&. )!&.% )!&.* )!&., )!&.( )!&*% )!&*+ )!&*& )!&*& )!&*&

)(!+%1 )(!)+, ,%!%.+ ,%!.)) ,%!).) ,%!1'* 1%!.'1 ,1!,+* ,,!.', ,)!&.) ,'!.&.

)'!.&& )'!1*+ ))!&)+ ))!)%+ ))!1,* ),!%(* ,)!)%% ,*!(') ,.!)%% ,&!*1% ,+!'))

'!,%* '!1+% '!1(' '!()* )!%+( )!%)* ,!11* ,!'(1 ,!.)& ,!+') )!(,%

(!'() (!)%. (!)%( (!)+. (!)+, (!,,1 (!,'% (!,&1 (!,%( (!)(. (!)1+

Sumber 1 2asil Perhitungan

*&

@ambar 7. 7 @ra;ik hidrogra; in;lo6-out;lo6 C*( tahun lebar pelimpah + m 5ari perhitungan penelusuran banjir diperoleh tinggi muka air maksimum yang melimpas diatas spillway seperti ditunjukkan tabel '.,( berikut: Tabel 7. &$ Tinggi muka air dengan beberapa alternati; lebar spillway
>ebar Spillway 9m: + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. 4ut;lo6 9m)Gdt: ')!,(' '*!).( '&!''( '%!,,1 *(!&,' *,!'(& *)!+). **!1', *.!,&) 3le1asi muka air banjir 9m: P1.,!,,& P1.,!1%) P1.,!1,1 P1.,!(** P1.1!%%' P1.1!%'' P1.1!+%& P1.1!+*, P1.1!+1( Tinggi muka air diatas spillway 9m: 1!+&& 1!&%) 1!&,1 1!.** 1!*%' 1!*'' 1!'%& 1!'*, 1!'1(

*+

7.&

Analisis Hi3*olika Analisis hidrolika sangat penting untuk mendimensi pelimpah dan kolam

olak. 5alam analisis hidrolika dihasilkan tinggi aliran di atas pelimpah dan juga kecepatan aliran dimana nantinya dapat menentukan tipe kolam olak dan dimensinya. 7.&.# Desain Spillway Ti:e O ee Em<)n Ba*en Ma2)n 5alam perencanaan ini diambil spillway dengan tipe :gee. 5ata yang diperlukan dalam mendesain Spillway dengan lebar + m antara lain: a. 5ebit yang mele6ati pelimpah b. 3le1asi puncak pelimpah c. 3le1asi tinggi air banjir d. 3le1asi dasar pelimpah e. >ebar pelimpah ;. Tipe pelimpah g. /emiringan dibagian downstream 5ari tabel '.1+ didapat melalui pelimpah Ko. Ko ho o o A A = Le88 . 2 = &..,* ) 1!+&& = )!(1% mGdtk A , g = 1%!., = (!'.* A P ho
7o , )!(1% , ')!,('

A ')!,(' m)Gdt A P 1.(!' m A P 1.,!,&& m A P 1'%!',( m A +!( m A 4gee A 1K : 1 A 1!+&& m! maka didapat kecepatan sebelum

A 1!+&& P (!'.* A ,!)', m

>ebar e;ekti; mercu : /a A (!1( b untuk pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada %( ( kearah aliran. Jadi lebar e;ekti; mercu pelimpah : > A >= M ,B9n./p P /a: A +- ,B9(P (!1(:B1!+&& A &!.,* m.

*% Spillway yang digunakan adalah tipe ogee! analisa dimensinya sebagai berikut :
ho (!'.* = = (!1%% m 2o ,!)',

#ilai <1! <,! Ec dan 8c adalah : Ec 8c <1 <, A (!,+, ? A (!1&* ? A (!*(( ? A (!,(( ? A (!,+, ? 1!+&& A (!*,% m A (!1&* ? 1!+&& A (!),+ m A (!*(( ? 1!+&& A (!%)% m A (!,(( ? 1!+&& A (!)&* m

Pro8il Down Stream 1 5ari gra;ik Parameter untuk pro;il bentuk :+EE! didapat : k n y y y y A 1!+&) A 1!&&. A -k .
! 2
n

A -1!+&) . 1!+&& A -)!*1.

! 1!&&. 1!+&&

! 1!&&. 1!+&&

A -1!1'% . E1!&&. "encari titik singgung garis lengkung dengan garis lurus yang

dy A y A -,!('1 E(!&&. QQQ. Persamaan 91: d)

kemiringannya diambil 1 : 1. Tg A
dy 1 A - = 1 QQQ.. persamaan 9,: d) 1

Subtitusi persamaan 1 dan , -1 E E y A -,!('1 E(!&&. A (!*&* m. A (!*&* m disubtitusikan ke dalam rumus : A -1!1'% . E 1! &&. A -1!1'% ? (!*&* 1! &&. A -(!')
E (!&&. = 1 = (!'% ,!('1

.(

Selanjutnya perhitungan koordinat E dan 8 dapat dilihat pada table '.,1 Tabel 7. &# #ilai koordinat E dan 8
#o 1 , ) ' * . E 9m: 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,575 8 9m: -0,019 -0,066 -0,135 -0,226 -0,335 -0,430 Sumber 1 hasil perhitungan

7.&.& Pe*!i0)n an Kolam Olak Peredam energi pada bangunan pelimpah ber;ungsi untuk merubah aliran dengan kecepatan tinggi dalam kondisi super kritis menjadi aliran pada kondisi subkritis. 5engan demikian kandungan energi dengan daya penggerus yang sangat kuat yang timbul dalam aliran tersebut direduksi sehingga mencapai tingkat normal kembali. Tipe peredam energi yang digunakan pada studi perancangan ini adalah tipe kolam olakan.
ho o <1 <, K1 P d1 P1'%!', m 1 d, P1'+!%)+ , 1 )

Ko

datum

@ambar 7. % Skema penampang memanjang pada pelimpah

.1

5igunakan Persamaan Bernoully :


7 P P o A d1 P 1 ,g
,

-esarnya kecepatan aliran : n b A (!'.* A >e;; A &!.,* m


')!,(' A A A1 b1 .d 1 &!.,*d 1

K1 A

Selanjutnya dimasukkan dalam persamaan bernoully : PP o


7 A d1 P 1 ,g
')!,(' d1 P &!.,* B d1 1%!., ')!,(' d1 P &!.,* B d1 1%!.,
,

1(!%+ P ,!)', A

1)!),,

5engan Trial and 3rror diperoleh : Sehingga didapatkan : K 1 A Jadi kehilangan energi A

d 1 A (!)** meter

')!,(' A 1*!%.1 mGdtk &!.,* . d 1

7i , 1*!%.1, = = 1,!%+' m ,g 1%!.,

a. "enentukan jenis kolam olak Untuk menentukan jenis kolam olakan maka harus mencari nilai angka 8roude. 5engan menggunakan persamaan dan perhitungannya sebagai berikut : 0r A 0r A
71 g .d 1
1*!%.1 %!+1) (!)**

A +!**) S '!*(

"aka digunakan /olam 4lak CSB, Type >>>. b. "enghitung Tinggi Air di dalam /olam 4lak

.,
d1 , 1 + + @r 1 ,

d, A

d, A '!1, m c. 5imensi /olam 4lak US-< Type $$$.

(!, n) -lok muka n ) ) ) (!* d1 d1 d1 -lok halang d1 (!+, d, 1 1

9h P d1: P (..( (!)&* (!&* n) n) n) (!&* n) 1 , Ambang ujung

,!&d,

@ambar 7. 9 /olam olakan US-< type $$$ tinggi blok muka G pemecah aliran 9d1: A h A (!)** b A (!)** tinggi ambang ujung 9n: tinggi blok halang tengah n ) lebar blok halang 9b: y tebal atas blok halang tengah Panjang kolam olak total : 5ibulatkan G diambil d. 5esain Tinggi Jagaan 1. Tinggi Jagaan Pada Saat di Atas "ercu A A
d 1 91+ + @r : = (!*,' m 1+
d1( ' + @r ) A (!&') m .

A (!&*Bn ) A (!**& m A d, A '!1, m A (!+, ? '!1, A )!)&+ m

jarak antar blok muka dan blok halang (!+, y

A (!,Bn) A (!1'% m > A ,!& ? d, A ,!& ? '!1, A 11!1,' m A 11!* m

.) 0b A (!. P (!()& K( d(1G) A (!. P (!()& ? )!(1% ? 1!+&&1G) A (!&)+ m ,. Tinggi Jagaan Pada Saat "eluncur 0b A (!. P (!()& K1 d11G) A (!. P (!()& ? 1*!%.1 ? (!)**1G) A 1!(1+ m ). Tinggi Jagaan Pada /olam 4lak 0b A (!. P (!()& K, d,1G) A (!. P (!()& ? 1!,11 ? '!1,1G) A (!..+ m Tabel 7. && Perhitungan kolam olak
>ebar Spillway 9m: + % 1( 11 1, 1) 1' 1* Panjang /olam 4lak Total 9m: 11!* 11 1(!* 1(!* 1( %!* %!* %!* Tinggi Jagaan 5i atas mercu 9m: (!&)+ (!&), (!&,& (!&,, (!&1+ (!&1' (!&11 (!&(+ (!&(* Tinggi Jagaan Pada saat meluncur 9m: 1!(1+ 1!((& (!%%& (!%+& (!%+( (!%&, (!%.. (!%*% (!%*' Tinggi Jagaan Pada kolam olak 9m: (!.+, (!.&+ (!.&' (!.&1 (!..+ (!... (!..' (!.., (!..(

1. % Sumber 1 hasil perhitungan

.'

7.5

Analisis S0a<ili0as Spillway Em<)n Ba*en Ma2)n Analisis struktur merupakan perhitungan stabilitas bangunan berdasarkan

pada jenis bahan bangunan serta geologi bangunan tersebut ditempatkan. Stabilitas suatu bangunan disamping ditentukan oleh kondisi tanah yang menahan beban bangunan tersebut. /emampuan tanah dalam memikul bangunan diatasnya tergantung pada si;at! jenis dan pengaruh terhadap gaya luar. Untuk mengetahui keamanan dari tubuh pelimpah harus diadakan analisa stabilitas. 5alam analisa stabilitas pelimpah dilakukan kontol terhadap : 1. @aya @uling ,. @aya @eser ). 5aya dukung tanah 7.5.# Pe*!i0)n an Rem<esan Spillway 5ataMdata yang berasal dari study terdahulu : - -erat Jenis Tanah 9Xt: - Sudut @eser - /ohesi Tanah 9c: - -erat Jenis -atu 9Xb: - -erat Jenis Air 96: - -erat Jenis Sedimen 9s: - /oe;isien tekanan tanah akti; 9ka: - /oe;isien tekanan tanah pasi; 9kp: - /oe;isien @empa 9kh: A A A A A A A A A 1!++& )( (!1&( ,!,(( 1!((( 1!.*( (!))( )!((( (.(&( tGm)
o

tGm, tGm) tGm) tGm)

.*

@ambar 7. = <embesan pada tubuh spillway dengan lebar + m Perhitungan rembesan ini menggunakan metode >ane yang juga disebut angka rembesan lane 9weighted creep ratio method:. Adapun perhitungan rembesan ini ditinjau , keadaan yaitu pada keadaan muka air normal dan pada keadaan muka air banjir. -erdasarkan gambar jalur rembesan maka dengan menggunakan persamaan 9,.**: dan 9,.*.:. Perhitungan rembesan untuk lebar spillway + m dapat dilihat pada tabel '.,) dan tabel '.,'.

..

Tabel 7. &5 Perhitungan rembesan pada keadan muka air normal


Titik A A-B --2 C 2-5 D 5-3 E 3-0 " 0-@ G @H -$ I $-J ' J-/ K /-> L >-" M "-# N #-4 O 4-P ,.*,' ,..(,' (.((( ,+.*,( (.((( 1.((( (.))) ,(.*(( )).((& 1).'+( 1).'+( (.((( 1.((( (.((( 1.((( ),..&) 1).)'' 1).'+( (.1). (.((( 11.*(( ).+)) )1..&) 1,.%)* 1,.'+( -(.'** ).((( (.((( ).((( ,&.+'( 11.)&( 1,.'+( 1.11( (.((( '.(,( 1.)'( ,'.+'( 1(.1'* 1*.'+( *.))* ).((( (.((( ).((( ,).*(( %.*%& 1*.'+( *.++) (.((( '.((( 1.))) ,(.*(( +.)&, 1,.'+( '.1(+ *.*(( (.((( *.*(( 1%.1.& &.+,+ 1,.'+( '..*, (.((( '.((( 1.))) 1)...& *.*+1 1&.%+( 1,.)%% ..((( (.((( ..((( 1,.))) *.()& 1&.%+( 1,.%') (.((( ).((( 1.((( ..))) ,.*+& 11.%+( %.)%) ,.((( (.((( ,.((( *.))) ,.1&+ 11.%+( %.+(, (.((( 1.((( (.))) ).))) 1.).1 1).%+( 1,..1% ).((( (.((( ).((( ).((( 1.,,* 1).%+( 1,.&** @aris >1 9m: Panjang <embesan >h 9m: > >6 9m: I m m 1(.%+( PA -d m 1(.%+(

Sumber 1 2asil Perhitungan

.& Tabel 7. &7 Perhitungan rembesan pada keadaan muka air banjir
Titik A A-B --2 C 2-5 D 5-3 E 3-0 " 0-@ G @H -$ I $-J ' J-/ K /-> L >-" M "-# N #-4 O ,.*,' (.((( ,..(,' ,+.*,( Sumber 1 2asil Perhitungan 4-P (.((( 1.((( (.))) ,(.*(( )).((& 1).'+( 1*.)*& 1.+&& 1.((( (.((( 1.((( ),..&) 1).)'' 1*.)*& ,.(1) (.((( 11.*(( ).+)) )1..&) 1,.%)* 1'.)*& 1.',, ).((( (.((( ).((( ,&.+'( 11.)&( 1'.)*& ,.%+& (.((( '.(,( 1.)'( ,'.+'( 1(.1'* 1&.)*& &.,1, ).((( (.((( ).((( ,).*(( %.*%& 1&.)*& &.&.( (.((( '.((( 1.))) ,(.*(( +.)&, 1'.)*& *.%+* *.*(( (.((( *.*(( 1%.1.& &.+,+ 1'.)*& ..*,% (.((( '.((( 1.))) 1)...& *.*+1 1%.+*& 1'.,&. ..((( (.((( ..((( 1,.))) *.()& 1%.+*& 1'.+,( (.((( ).((( 1.((( ..))) ,.*+& 1).+*& 11.,&( ,.((( (.((( ,.((( *.))) ,.1&+ 1).+*& 11..&% (.((( 1.((( (.))) ).))) 1.).1 1*.+*& 1'.'%. ).((( (.((( ).((( ).((( 1.,,* 1*.+*& 1'..), @aris >1 9m: Panjang <embesan >h 9m: > >6 9m: I m m 1,.+*& PA -d m 1,.+*&

.+

Stabilitas terhadap erosi ba6ah tanah'piping Stabilitas terhadap erosi ba6ah tanahGpiping dapat diketahui dengan menggunakan metode Lane. -erdasarkan persamaan 9,.**: yaitu :
1 L( + 2 ( ) 6L = 2w

"aka berdasarkan gambar jalur rembesan pada lampiran didapatkan nilai : >1 A ,.!(,' A 1)!'+ Sehingga :
6L = ,.!(,' + ,(!*(( = )!'*1 1)!'+

1G)>h A ,(!*((

Jadi nilai 2> lebih besar daripada koe;isien 2>= A 1!. 9harga minimum jenis tanah yaitu lempung keras berdasarkan /P-(,:. 7.5.& Pe*!i0)n an Ga2a;Ga2a Yan Te*6a3i Pa3a T)<)! Pelim:a!. @aya-gaya yang terjadi pada tubuh bangunan pelimpah yaitu tekanan air 97:! tekanan tanah 9S: dan beban mati bendung sendiri 9@:. <umus-rumus yang dipakai antara lain : @aya A K ? dengan : K A 1olume bangunan! = -erat jenis 9tGm):
@ambar '.. @aya-gaya yang terjadi pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air banjir dengan lebar spill6ay A + meter

.%

@ambar '.* @aya-gaya yang terjadi pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air normal dengan lebar spill6ay A + meter

@ambar 7. > @aya-gaya yang terjadi pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air normal dengan lebar spillway A + meter

@ambar '.. @aya-gaya yang terjadi pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air banjir dengan lebar spill6ay A + meter

@ambar 7. ? @aya-gaya yang terjadi pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air banjir dengan lebar spillway A + meter

&(

Perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada pelimpah untuk alternati; lebar pelimpah + m dapat dilihat pada tabel '.,* dan '.,. sedangkan perhitungan gayagaya untuk alternati; yang lain dapat dilihat dilampiran : Tabel 7. &% Perhitungan gaya-gaya pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air normal
@aya P1 P, P) P' P* Ps Pd Jumlah @1 @1a @, @) @' U1 U, U) Uraian (!*B1(!%+c, (!*B.c,B91!++&-1:B(!)) (!*B*!*c,B91!++&-1:B) (!*B)c,B91!++&-1:B(!)) (!*B)c,B91!%*-1:B) (!*B,!'&*c,B91!.*-1: 9&G1,:B1(!%+c,B(!(& _<h (!*&*B11!'+B,!, (!*B1(!**B11!'+B,!, (!*B1,!(,(B,!, *!*B'B,!, )B'!(,B,!, (!*B91,!%')P1,!))%:B' (!*B9'!1(+P'!.*,:B' (!*B9*!++)P*!))*:B'!(, _<1 >uas ? tekanan t .(!,+( *!,.% -'(!,'+ 1!)1& -11!%&* ,!''% '!%,) ,,!(1. -1*!+', -1'*!))& -,+!+'+ -*,!+(( -,+!%'' *(!.+) 1&!*,( ,,!*'+ -1+1!(,( >engan m +!1.( 1!((( (!..& 1!((( 1!((( *!'1* +!+%, _"h 1(!+)+ &!()) .!(1( 1(!(,( ,!(1( 1(!(,( .!(,( ,!(1( _"1 "omen tm '%1!++. *!,.% -,.!+), 1!)1& -11!%&* 1)!,.1 ')!&&' *1.!&(1 -1&1!.%, -1(,,!,(, -1&)!)&. -*,%!(*. -*+!1&& *(&!+'' 1(*!'&1 '*!),1 -1,%*!+.+

Jumlah Sumber 1 2asil Perhitungan

&1 Tabel 7. &9 Perhitungan gaya-gaya pada tubuh pelimpah pada keadaan muka air banjir.
@aya P1 P, P) P' P* Ps Pd Pa Jumlah Uraian (!*B1,!+*&c,B91!++&-1: (!*B.c,B91!++&-1:B(!)) -(!*B*!*c,B91!++&-1:B) (!*B)c,B91!++&-1:B(!)) -(!*B)c,B91!++&-1:B) (!*B,!&'*c,B91!.*-1: &G1,B1,!+*&c,B(!(& (!*B(!)**c, _<h >uas ? tekanan t +,!.*1 *!,.% -'(!,'+ 1!)1& -11!%&* ,!''% .!&*( -(!(.) '.!1*1 -1*!+', -1'*!))& -,+!+'+ -*,!+(( -,+!%'' *+!1%1 ,*!(,+ )(!(%) -1!(&% -*!*)* -1.*!(&) >engan m +!&+. 1!((( (!..& 1!((( 1!((( *!'1* %!.') '!.1+ _"h 1(!+)+ &!()) .!(1( 1(!(,( ,!(1( 1(!(,( .!(,( ,!(1( 1(!+)+ &!()) _"1 "omen tm &,.!1'. *!,.% -,.!+), 1!)1& -11!%&* 1)!,.1 .*!(+& -(!,%1 &&1!%+) -1&1!.%, -1(,,!,(, -1&)!)&. -*,%!(*. -*+!1&& *+)!(&* 1*(!..% .(!'++ -11!.%& -)+!%,+ -1,1(!+%+

@1 (!*&*B11!'+B,!, @1a (!*B1(!**B11!'+B,., @, (!*B1,!(,(B,!, @) *!*B'B,!, @' )B'!(,(B,!, U1 (!*B91'!1P1,!(&':B' U, (!*B9&!,+P.!'+):B' U) (!*B9&!(+.P.!'.):B'!1' 71 (!*&*B1!+&& 7, (!)**B1*!*%1 Jumlah _<1 Sumber 1 2asil Perhitungan

&,

Tabel 7. &= <ekapitulasi perhitungan gaya-gaya pada tubuh pelimpah


>ebar Spillway 9m: + % 1( 11 1, 1) 1' 1* 1. Jumlah @aya oriHontal
J<hA,,!(1. J<1A -1+1!(,( J<hA,,!(1. J<1A -1+1!(+& J<hA,,!(1. J<1A-1+1!'1) J<hA,,!(1. J<1A -1+1!''& J<hA,,!(1. J<1A-1+,!'(, J<hA,,!(1. J<1A -1+,!'&, J<hA,,!(1. J<1A1+,!*+) J<hA,,!(1. J<1A -1+,!.*' J<hA,,!(1. J<1A-1+,!+)*

#ormal Jumlah @aya Kertikal 9ton:

"omen 9tm:
J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%*!+.+ J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%..1&& J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%'!*'* J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%'!&(% J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%&!()+ J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%&!)%' J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%*!+.+ J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%.!,)* J"hA*1.!&(1 J"1A-1,%*!).*

Jumlah @aya oriHontal 9ton:


J<hA'.!1*1 J<hA''!%+.

-anjir Jumlah @aya Kertikal


J<1A-1.*!(&) J<1A-1..!(.*

"omen 9tm:
J"hA&&1!%+) J"1A-1,1(!+%+ J"hA&*%!1&( J"1A-1,1.!),1 J"hA&'+!).) J"1A-1,1)!+1% J"hA&)+!'&% J"1A-1,1+!1+* J"hA&,%.'.) J"1A-1,,(!1.1 J"hA&,,!(+. J"1A-1,,)!*(' J"hA&1*!,,* J"1A-1,,1!%)* J"hA&(+!..* J"1A-1,,*!((1 J"hA&(,!*%% J"1A-1,,'!(&)

J<hA''!((% J<1A-1..!'*( J<hA')!1(* J<1A-1.&!,,& J<hA',!,+' J<1A-1.+!,+' J<hA'1!.(* J<1A-1.+!%(1 J<hA'(!%&. J<1A-1.%!1,) J<hA'(!)&( J<1A-1.%!.+& J<hA)%!+11 J<1A-1.%!%&*

Sumber 1 hasil perhitungan

&)

7.5.5 Pe*!i0)n an Kon0*ol S0a<ili0as Untuk mengetahui keamanan dari tubuh pelimpah harus diadakan analisis stabilitas. 5alam analisis stabilitas pelimpah dilakukan kontrol terhadap : 1. @aya @uling ,. @aya @eser ). 5aya dukung tanah 7.5.5.# Kon0*ol Pa3a Kea3aan M)ka Ai* No*mal 5ari tabel '.,* maka didapat : <h <1 " A ,,!(1. t A -1+1!(,( t "h "1 A *1.!&(1 tm A -1,%*!+.+ tm

A *1.!&(1 P 9-1,%*!+.+: A -&&%!1&( tm

a. /ontrol terhadap guling


S@ = =

M( Mh

1,%*!+.+ = ,!*(+ >1!*......................aman *1.!&(1

b. /ontrol terhadap geser


S@ = = 8 . 7

(!& )1+1!(,( = *!&*. > 1!* ,,!(1.

...............aman

c. /ontrol terhadap tekanan tanah 3ksentrisitas :


e= = M L , 7

11!(,( &&%!1&( , 1+1!(,( =1!&(.

&'

Tekanan tanah :
ma? =
L L 1+1!(,( . )1!&(. = 1 + 1,!(,( 1,!(,( .e 7 1 + <

ma? A ,&!++, tGm, U L A '( tGm, QQQQQQok

7.5.5.& Kon0*ol Pa3a Kea3aan M)ka Ai* Ban6i* 5ari tabel '.,. maka didapat : <h <1 " A '.!1*1 t A -1.*!(&) t "h "1 A A &&1!%+) tm -1,1(!+%+ tm

A &&1!%+) P 9-1,1(!+%+: A -')+!%,( tm

a. /ontrol terhadap guling


S@ = =

M( Mh

1,1(!+%+ =1!*., >1!*......................aman &&1!%+)

b. /ontrol terhadap geser


S@ = = 8 . 7

(!& )1.*!(&) = ,!*(' >1!* '.!1*1

..............................aman

c. /ontrol terhadap tekanan tanah 3ksentrisitas :


e= = L M , 7

1,!(,( ')+!%,( , 1.*.(&) = )!)*1

&*

Tekanan tanah :
ma? =
L L 1.*!(&) . ))!)*1 = 1 + 1,!(,( 1,!(,( .e 7 1 + <

ma? A ).!&(* tGm, U L A '( tGm, QQQQQQok]

Tabel 7. &> <ekapitulasi hasil perhitungan kontrol stabilitas >ebar Spill6ay 9m: @aya guling S0S1!* #ormal @aya @eser S0S1!*
*!&*. 9aman: *!&*+ 9aman: *!&.+ 9aman: *!&.% 9aman: *!+(( 9aman: *!+(, 9aman: *!+(* 9aman: *!+(+ 9aman: *!+1) 9aman:

@aya 5ukung Tanah 9tGm,:


,&!++, 9ok: ,&!+%% 9ok: ,+!(&+ 9ok: ,+!(+. 9ok: ,+!)1( 9ok: ,+!),* 9ok: ,+!',& 9ok: ,+!''1 9ok: ,+!*', 9ok:

@aya guling S0S1!*


1!*.% 9aman: 1!.(, 9aman: 1!.,, 9aman: 1!.*( 9aman: 1!.&) 9aman: 1!.%' 9aman: 1!&(+ 9aman: 1!&,% 9aman: 1!&)* 9aman:

-anjir @aya @eser S0S1!*


,!*(' 9aman: ,!*+' 9aman: ,!.'+ 9aman: ,!&1. 9aman: ,!&+. 9aman: ,!+', 9aman: ,!++% 9aman: ,!%', 9aman: ,!%)( 9aman:

@aya 5ukung Tanah 9tGm,:


).!&(* 9ok: ).!)*) 9ok: )*!&*+ 9ok: )*!'*. 9ok: )*!&1+ 9ok: )*!*1& 9ok: )*!1') 9ok: )'!%1, 9ok: ))!%() 9ok:

,!*(+ 9aman: ,!*(% % 9aman: ,!*(* 1( 9aman: ,!*(. 11 9aman: ,!*1( 1, 9aman: ,!*11 1) 9aman: ,!*(+ 1' 9aman: ,!*(% 1* 9aman: ,!*(& 1. 9aman: Sumber 1 hasil perhitungan

&.

7.7

Analisis S0a<ili0as T)<)! Em<)n Ba*en Ma2)n -erikut disajikan diagram gaya-gaya yang bekerja pada tubuh embung

7.7.# Pe*!i0)n an Ga2a;Ga2a Yan Te*6a3i Pa3a T)<)! Em<)n . pada kondisi ekstrim pada saat tinggi muka air banjir paling tinggi untuk lebar spillway + m yaitu 1!+&& m.

@ambar 7. #$ @aya-gaya yang bekerja pada tubuh embung Perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada tubuh embung pada kondisi ekstrim dapat dilihat pada tabel '.,% berikut : Tabel 7. &? Perhitungan gaya-gaya pada tubuh embung pada kondisi ekstrim L)as @ 0ekanan Len an Momen Ga2a U*aian t m tm P6 (!*B1,!+.c, +,!&1. '!,+& )*'!.,% Pd 9&G1,:B1,!+.c,B(!(& .!&** *!1'* )'!&*' Ps (!*B(!.1c,B91!.*-1: (!1,1 (!,() (!(,* Pa (!*B,c,B91!++&-1:B(!)) (!*+* 1!))) (!&+1 Pp (!*B,c,B91!++&-1:B) -*!),, 1!))) -&!(%. _"h '(*!')' Jumlah _<h +'!+** 71 ,B1)!.B,!, *%!+' 1!((( *%!+'( 7, (!*B1)!.B1)!.B,!, ,()!'*. %!(.& 1+''!..+ 7 ,B1*!.B,!, .+!.' &!+(( *)*!)%, Pu (!*B1,!+.,B1*!. -1((!),' 1(!'(( -1(')!).* _"1 ,,1(!)*+ Jumlah _<1 ,)1!.1,
Sumber 1 2asil Perhitungan

&& 7.7.& Pe*!i0)n an Kon0*ol S0a<ili0as Untuk mengetahui keamanan dari tubuh embung harus diadakan analisis stabilitas. 5alam analisis stabilitas embung dilakukan kontrol terhadap : 1. @aya @uling ,. @aya @eser 5ari tabel '.,% maka didapat : <h <1 A +'.+** t A ,)1..1, t "h "1 A '(*!')' tm A ,,1(!)*+ tm

a. /ontrol terhadap guling


S@ = =

M( Mh

,,1(!)*+ = *!'*, >1!*......................aman '(*!')' 8 . 7

b. /ontrol terhadap geser


S@ = =

(!& ) ,)1!.1, = 1!%11 > 1!* +'!+**

...............aman

&+

7.%

Analisis Ha* a Sa0)an Perhitungan biaya pelimpah didasarkan atas biaya terendah dari beberapa arga bahan! alat dan upah diperoleh dari

alternati; perancangan lebar pelimpah. anggaran ,(1(.

da;tar harga satuan upah!bahan dan peralatan kabupaten >ombok Tengah tahun <incian Perhitungan -iaya Pekerjaan 3mbung untuk alternati; lebar spillway + m dapat dilihat pada tabel '.)( berikut! sedangkan untuk rincian perhitungan biaya pekerjaan alternati; lebar spillway % m! 1( m! 11 m! 1, m! 1)m! 1' m! 1* m dan 1. m dapat dilihat di lampiran. Tabel 7. 5$ Perhitungan biaya pekerjaan embung dengan lebar spillway + m
#o $ 1 , $$ 1 Uraian Pekerjaan P3/3<JAA# P3<S$APA# "obilisasiGdemobilisasi personil dan peralatan pekerjaan de6atering Sub Total $ P3/3<JAA# TU-U 3"-U#@ @alian tanah yang hasil galiannya dibuang ke tempat pembuangan dengan jarak angkut sembarang Timbunan tanah dengan alat untuk mengisi bekas galian termasuk pemadatan. Pasangan batu kali 1 Pc : ' Ps Plesteran 1 Pc : ) Ps Siaran1 Pc : , Ps Sub Total $$ P3/3<JAA# SP>LL?A @alian tanah yang hasil galiannya dibuang ke tempat pembuangan dengan jarak angkut sembarang Timbunan tanah dengan alat untuk mengisi bekas galian termasuk pemadatan. Pasangan batu kali 1 Pc : ' Ps Plesteran 1 Pc : ) Ps Siaran1 Pc : , Ps Satuan Kolume arga Satuan 9<p: .!(((!(((.((( >s >s 1.((( 1.((( '!(((!(((.((( Jumlah arga 9<p: .!(((!(((.((( '!(((!(((.((( 1(!(((!(((.(((

m)

*(),.'%,

11!*)1.1)(

*+!()(!)1%.'&.

, ) ' * $$$ 1

m) m) m, m,

,.'.+.+ '%%*.'11 1),.')' )'*&.&+.

))!%,1.+&( .'&!(((.&'( )'!.)).')( ,&!+*+.'&(

+!%+'!+1&.+.) )!,),!()'!.1)..(' '!*+.!.')...% %.!),+!.1'.,*% )!)%%!%.*!((+.+&1

m)

'11.,.'

11!*)1.1)(

'!&',!))+..'+

, ) ' * .

m) m) m, m, m) /g

%..((( 11',.11, )...)%, 1&1.))+ *,.,%. *&*,.*.(

))!%,1.+&( .'&!(((.&'( )'!.)).')( ,&!+*+.'&( ,!1(&!'*&.++( ,+!,''.&+(

)!,*.!'%%.*,( &)+!%'&!')+.*.) 1,!.+%!'11..+* '!&&)!,1'.*)) 11(!,11!.1&.,%, 1.,!'&%!&%1..)& 1!()&!1((!)11.+&+

-eton tak bertulang /1&* & Pembesian Sub Total $$$ Sumber 1 hasil perhitungan

&% -erikut disajikan total biaya konstruksi embung dengan biaya persiapan <p 1(.(((.((( untuk masing-masing alternati; lebar spillway< Tabel 7. 5# <ekapitulasi hasil akhir analisa biaya pekerjaan tubuh embung dan pelimpah embung -aren "ayung >ombok Tengah >ebar -iaya konstruksi -iaya konstruksi #o Pelimpah Pelimpah Tubuh 3mbung Total -iaya 9m: 9<p: 9<p: 9<p: A 2 5 92 P 5: 1.()&.1((.)11!+& ).)%%.%.*.((+!+& 1 + '.''&.(.*.),(!&'% + 1 1.1,).(*'.,..!(+ ).,&(.*,*.,%&!,( , % '.'().*&%.*.)!,%1 ) + 1.,1..&&..,'(!*& ).1'1.(+*.*+*!*' ) 1( '.).&.+.1.+,.!11% , . 1.)(...,%.',1!(* ).(...11&.%)'!), ' 11 '.)+,.&'&.)**!)&+ ) . 1.)%'.*)*.&&.!)( ,.%%1.1*(.,+)!1( * 1, '.)%*..+..(*%!'11 . * 1!'+*.*1(.((1!++ ,.%1&.+').%)(!'1 . 1) '.'1).))*.%),!,%. ( . ,.+').*)'..&.!1* & 1' 1..'+.1%).+&%!'% '.',1.,((.1*'!11& ( 1..+%.,(+.)(1!*' ,.&&,.(.&.(()!%1 + 1* '.'&1.,&*.)(*!'*( ( ( 1.(),.+*,.+%&!+& ,..%%.*%..,),!+* % 1. '.*(*.''%.1)(!&,& , * Sumber 1 hasil perhitungan

+(

-erikut disajikan gra;ik hubungan lebar spillway dengan biaya pekerjaan tubuh embung dan pelimpah pada gra;ik '.11 :

@ambar 7. ## @ra;ik ubungan lebar spillway dan biaya konstruksi 5ari hasil perhitungan analisa biaya pekerjaan diperoleh biaya konstruksi paling ekonomis pada alternati; 1( m karena penurunan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh embung lebih besar daripada kenaikan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh spillway! dengan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh embung sebesar <p ,!%+*!++,!*)*.(&(! pada tubuh spill6ay sebesar <p +%.!,',!,'&.(.& dan dinding spill6ay sebesar <p '%.)%(.&',!'%! sedangkan pada alternati; lebar spillway 1.m menjadi tidak ekonomis karena penurunan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh embung lebih kecil dari pada kenaikan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh spillway dengan biaya pekerjaan pasangan batu kali pada tubuh embung sebesar <p,!*.&!,%,!'...)1)! pada tubuh spill6ay sebesar <p 1!)..!.(*!&().,'( dan dinding spill6ay sebesar <p )%..),.()(!)).

BAB ( PENUTUP %.# Kesim:)lan 5ari hasil perencanaan! baik analisis hidrologi! analisis hidrolika maupun analisis bangunan spillway 9pelimpah: pada embung -aren "ayung maka dapat disimpulkan : 1. Pada perhitungan hidrologi didapatkan debit banjir rancangan kala ulang *( tahun 9C*(: adalah sebesar %.!(.1 m)Gdtk. ,. /apasitas embung -aren "ayung ditentukan dengan menggunakan metode simulasi pada penelitian terdahulu dan didapatkan kapasitas embung yaitu &(.((( m). 5ari gra;ik lengkung kapasitas didapatkan ele1asi pelimpah yaitu P 1.(!'( m sedangkan ele1asi dasar pelimpah yaitu P 1'%!', m! sehingga tinggi pelimpah adalah 1(!%+ m dan alternati; lebar pelimpah yang menghasilkan perencanaan ekonomis adalah 1( m dengan biaya konstruksi yaitu <p '!).&!+.1!+,..11%. ). 5ari perhitungan hidrolika tipe kolam olakan yang digunakan adalah tipe /olam 4lak US-< Type $$$.

+1

+,

%.& Sa*an 5ari analisis yang telah dilakukan dalam perencanaan lebar pelimpah! hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Untuk memudahkan perencanaan lebar pelimpah dalam memperoleh biaya konstruksi teknik optimasi dapat dilakukan! sehingga dalam perencanaan dapat menganalisa alternati; lebar pelimpah yang lebih banyak lagi. ,. 5alam perencanaan embung diharapkan agar dapat dilakukan peninjauan terhadap aspek sosial dan dampak terhadap lingkungan. ). Analisis biaya konstruksi sebaiknya memperhitungkan biaya konstruksi bangunan pelengkap lainnya seperti intake! jembatan pelimpah! dan yang lainnya.

+)

DA"TAR PUSTAKA akim! A <.! ,((&! Perencanaan Pelimpah Embung Pengkemit Di Desa Teruwai Kecamatan Pu0ut Kabupaten Lombok Tengah! Skripsi S1 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram! "ataram. $brahim! -.!1%%)! ,encana Dan Estimasi ,eal :8 6ost! -umi Aksara! Jakarta. Sari! > P.! ,((&! :ptimasi Lebar Pelimpah Embung Crugan Tanah Berdasarkan 2arga Satuan Menggunakan Teknik ,egresi Polynomial Don Linear! Skripsi S1 0akultas Teknik Uni1ersitas "ataram! "ataram. Soemarto! 25.! 1%+&! 2idrologi Teknik! Usaha #asional! Surabaya. Soe6arno! 1%%*! 2idrologi3 Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data! #o1a! -andung. Sosrodarsono!S.! dan Takeda! /.! 1%+)! 2idrologi untuk Pengairan! Pradnya Paramita! Jakarta. Sri arto! -r.! 1%%)! Analisis 2idrologi! @ramedia Pustaka Utama! Jakarta. Suripin! ,(('! Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelan0utan ! Andi 4;;set! 8ogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai