Anda di halaman 1dari 5

Studi kasus kontrol untuk lahir mati

sampel plasma diperoleh dari trimester kedua kehamilan dan pada saat setiap kunjungan prenatal (setiap 4 minggu sampai 24 minggu dan setiap 2 minggu sebelum dan sesudah melahirkan). Di antara 31 kasus lahir mati dengan kehamilan 34 minggu. Subjek kontrol yaitu kehamilan tanpa komplikasi yang sesuai dengan usia kehamilan aterm dan memiliki sampel plasma dikumpulkan pada kehamilan 30-34 minggu. Subjek kontrol dicocokkan dengan usia kehamilan, pungsi vena, paritas, kebiasaan merokok, dan indeks massa tubuh. Konsentrasi plasma ibu sVEGFR-1, sENG, dan PIGF ditentukan oleh sensitifitas dan spesifik immunoassay .

Penilaian risiko pada bayi lahir mati yang mengabaikan perawatan prenatal

Dalam studi kohort kami, tidak ada kasus intrapartum dengan bayi lahir mati. Di antara 8 bayi lahir mati yang diidentifikasi dengan biomarker dari studi kohort dan kasus kontrol, 7 memiliki lesi plasenta sugestif. Lesi ini 15% ditemukan pada kehamilan dengan resiko terjadi preeklampsi. Pasien yang mengalami bayi lahir mati terjadi chrioamnionitis, lesi terkait dengan penolakan antifetal ibu dan kematian janin.

Peningkatan impedansi aliran darah ke plasenta merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya bayi lahir mati. Penanda disfungsi plasenta (seperti peningkatan serum ibu alfa-fetoprotein atau human chorionic gonadotropin), dikaitkan dengan peningkatan risiko lahir mati dan komplikasi kehamilan lainnya seperti preeklamsia dan SGA. Penurunan perfusi uteroplasenta dengan penerapan klip aorta perut pada usia kehamilan serta terjadi ketidakseimbangan faktor angiogenik/antiangiogenik, hambatan pertumbuhan janin dan iskemia plasenta serta hipertensi sistemik.

Kesimpulan
Risiko preeklampsia berat dan lahir mati pada trimester ketiga dapat menggunakan penentuan konsentrasi plasma ibu dari faktor angiogenik/antiangiogenik pada kehamilan 30-34 minggu. Statin memiliki potensi untuk mengubah kelainan faktor angiogenik/antiangiogenik. untuk mencegah bayi lahir mati dan/ atau preeklamsia berat. Pasien dengan resiko bayi lahir mati, setelah diidentifikasi bisa menjalani perawatan intensif antepartum dan mencegah komplikasi prematuritas.

Anda mungkin juga menyukai