OLEH
KELOMPOK LIMA (V)
ANGGOTA:
1. Chainur rahman (1210211004)
2.Dery mulya tama(1110213012)
3.Fadilla ratib(1210211020)
4.Ikbal zunaidi(1110213021)
5.Pebriandi lukman(1110213018)
6. Annisa Fitri (1210212079)
2014
ondernemer,
di
Jerman
dikenal
dengan
unternehmer.
Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan
Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat
memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Istilah
kewirausahaan
berasal
dari
terjemahan
entrepreneuship
,untuk
Secara umum kewirausahaan diartikan sebagai suatu sikap, jiwa dan kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain
diberikan oleh
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer, 1996)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
Kewirausahaan adalah mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk
atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum
diketahui sepenuhnya.( HarveyLeibenstein(1968,1979)
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali
merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru timbul secara
kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan inovasi tersebut merupakan
cirri-ciri yang melekat kepada wirausaha.
Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovasi. Bagaimana
alam pikiran seseorang wirausaha sehingga menjadi sumber kreativitas dan inovasi?
1. Seorang wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
2. Selalu mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
3. Selalu berorientasi kepada tindakan.
4. Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
5. Tidak malu untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
6. Tidak pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
7. Tidak pernah takut gagal.
Ditinjau dari aspek kreativitas dan inovatif seorang wirausaha sering diidentifikasikan
sebagai orang yang secara sistematis menerapkan kreativitas / gagasan baru. Ada yang
berpendapat bahwa sifat kreativitas adalah sifat bawaan sehingga tidak dapat diajarkan
kepada orang lain yang tidak mempunyai sifat bawaan tersebut. Akan tetapi, kebanyakan para
ahli berpendapat bahwa pada dasarnya setiap orang adalah kreatif artinya setiap orang
dilahirkan membawa potensi sifat-sifat kreativitas, akan tetapi orang menjadi tidak kreatif
karena factor lingkungan dan kesalahan-kesalahan cara berpikir. Kesalahan cara berpikir
yang merupakan belenggu mental untuk berpikir secara kreatif, antara lain :
a. Selalu mempunyai jawaban yang benar, sehingga tidak pernah menganggap bahwa ada
kemungkinan beberapa jawaban yang benar.
b. Memfokuskan berpikir secara logis, tetapi jika terlalu memfokuskan kepada berpikir logis
akan menghambat berpikir kreatif.
c. Mentaati peraturan secara menyeluruh, sehingga mematikan prakarsa-prakarsa.
d. Spesialisasi berlebihan, sehingga tidak mengetahui aspek lasin/bidang lain selain yang
ditekuni.
e. Takut dikatakan tidak kreatif atau bodoh, sehingga tidak berani mengemukakan pendapat.
f. Takut berbuat salah dan gagal.
g. Rasa rendah diri.
Mengurangi pengangguran
DAFTAR PUSTAKA