Latar Belakang
peningkatan tekanan darah yang ringan atau berat dengan berbagai disfungsi
yang belum dapat dipecahkan dengan tuntas. HDK adalah salah satu penyebab
kematian bayi juga meningkat pada wanita hamil dengan hipertensi yang
berat.
Pada HDK juga didapati angka mortalitas dan morbiditas bayi yang cukup
Untuk itu diperlukan perhatian serta penanganan yang serius tehadap ibu
1
Formulary 2004 juga merekomendasikan MgSO4 bagi eklampsia dan
dikatakan sebagai agen yang ideal dalam mengontrol tekanan darah dan
hipertensi.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Labetalol
kecil dari fentolamin, tetapi obat ini bersifat selektif α1. Isomer
sebagai kerja antagonis beta nonselektif. Akan tetapi potensi penyekat betanya
lebih rendah dari propanolol. Labetalol memiliki kerja penghambat beta lebih
dominan dibandingkan antagonis alfa dengan rasio 3:1 setelah pemberian oral.
maupun frekuensi jantung yang nyata sehingga hipotensi yang terjadi kurang
3
disertai efek takikardia. Karena aktivitas kombinasi penghambat alfa dan beta
terapi beta bloker pada ibu. Sehingga labetalol dapat dikatakan sebagai obat
Dosis oral harian labetalol berkisar dari 200-2400 mg/hari dengan dosis awal
pada pasien dengan hipertensi gawat, dosis dapat mencapai 1,2 hingga 2,4
Efek samping yang sering timbul adalah kelelahan, lemah, sakit kepala,
diare, edema, mata kering, gatal pada kulit kepala dan seluruh tubuh serta
susah tidur. Hipotensi postural juga dapat terjadi akan tetapi sangat jarang.
Adapun efek samping yang sangat jarang terjadi tetapi merupakan efek
distress).
salah satu diantara tiga trias mematikan, bersama dengan perdarahan dan
kehamilan. Menurut the National Center for Health Statistics pada tahun
1998, hipertensi dalam kehamilan merupakan faktor resiko medis yang paling
atau lebih. Sedangkan edema tidak lagi digunakan sebagai kriteria diagnostik
karena kelainan ini terjadi pada banyak wanita hamil normal sehingga tidak
hipertensi, yaitu :
Hipertensi gestasional
Preeklamsia
Eklamsia
Superimposed preeklamsia
Hipertensi kronik
Kriteria Diagnosis
5
kehamilan :
Hipertensi Gestasional
Preeklamsia
Kriteria minimum
Kreatinin serum > 1,2 mg/dl kecuali apabila diketahui telah meningkat
sebelumnya
Eklamsia
Kejang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang wanita hamil
dengan preeklamsia
Superimposed Preeklamsia
Hipertensi Kronik
Patofisiologi
7
Faktor genetik,
Imunologik, atau inflamasi
Kebocoran kapiler
Pencegahan
preeklamsia :
Manipulasi diet
Salah satu usaha paling awal yang ditujukan untuk mencegah preeklamsia
dalam penelitian terhadap 361 wanita, diet rendah garam terbukti tidak efektif
Antioksidan
sel endotel pada preeklamsia. Davidge, dkk (1992) telah membuktikan bahwa
Penanganan
Hipertensi Gestasional
Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin terhambat, rawat
9
Preeklampsia ringan
Diet biasa
Istirahat
terminasi kehamilan
menit sampai tekanan darah turun. JIka perlu, pemberian hidralazin dapat
diulang setiap jam atau 12,5 mg IM setiap 2 jam. Apabila hidralazin tidak
tersedia, dapat diberikan nifedipin 5 mg sublingual yang jika respon tidak baik
sedangkan pada eklampsia harus terjadi dalam 12 jam timbulnya kejang. Jika
terjadi gawat janin atau persalinan tidak terjadi dalam 12 jam pasca kejang,
gunakan anestesi umum. Apabila anestesi umum tidak tersedia atau janin
Hipertensi Kronik
Jika sebelum hamil pasien telah mendapat obat antihipertensi dan terkontrol
KESIMPULAN
11
Labetalol merupakan antihipertensi non kardioselektif yang memiliki
jantung yang nyata sehingga hipotensi yang terjadi kurang disertai efek
takikardia.
takikardia neonatus yang disebabkan oleh terapi beta bloker pada ibu.
Sehingga labetalol dapat dikatakan sebagai obat alternatif yang lebih aman
DAFTAR PUSTAKA