Primary Sifilis
Kontak awaldengan infeksi T. pallidum Spirochetes menembus membran mukosa dibawa oleh darah ke seluruh tubuh
Terinkubasi 3-4 minggu Berkembang pada lokasi masuknya, terdapat lesi ulser Disebut primary chancre
Chancre biasanya asymptomatic terdapat ulser dilapisi berwarna coklat Terdapat edema disekitar jaringan Letaknya:
bibir, mukosa oral, lidah, langit-langit, dan dinding posterior pharyngeal
Awalnya menunjukan bentuk modul sekitar 1 cm setelah beberapa hari permukaannya pecah. Chancre menghilang secara spontan dalam 38 minggu.
Secondary sifilis
Terjadi sekitar 1-4 bulan setalah infeksi pada sekitar 1/3 pasien, primary chancre dapat muncul pada waktu yang bersamaan.
Tanda :
lesi kulit generalisasi sekitar 75% dari kasus, ulcer mukosa generalisasi lymphadenopathy sekitar 50% kasus simptom sistemik yang terlihat seperti
influenza termasuk demam, sakit kepala, malaise, sakit tenggorokan dan segera diikuti dengan munculnya ruam dan stomatitis.
Karakteristiknya sedikit meninggi berwarna putih keabuaan area mengkilap pada membran mukosa disebut mucous patches pada lidah, palatum lunak, tonsil atau pipi tetapi jarang pada jaringan gingiva. Lesi dibungkus dengan membrab keabuan yang mengandung banyak spirochetes.
Lesi kulit mayoritas ditemukan pada wajah, tangan, kaki dan genitalia dan berbentuk macular merah kering atau paular spot
Tertiari sifilis
Sifilis ini dapat terjadi dalam 2-4 tahun setelah infeksi pertama
karakteristik lesi adalah gumma, biasanya terlokalisasi single atau multiple, ukuran yang bervariasi
Gumma awalnya kecil pucat dan pada area mukosa dengan ulserasi berkembang dengan cepat menjadi area necrosis yang besar pada kasus palatum terkadang membuat lubang ke dalam rongga hidung
Congenital sifilis
T.palidum merupakan satu dari sedikit mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk menular melalui plasenta, oleh karena itu fetus dapat terinfeksi selama trimester 2 atau 3 dari ibu yang menderita sifilis.
Penegakan diagnosis
a. Nontreponemal Digunakan antigen tidak spesifik yaitu kardiolipin yang dikombinasikan dengan lesitin dan kolesterol. Contohnya tes fiksasi komplemen (Wasserman, Kolmer) dan tes flokulasi (VDRL, RPR, ART,RST).
b. Treponemal Bersifat spesifik karena antigennya ialah treponema atau ekstraknya. Digolongkan menjadi empat kelompok :
tes imobilisasi (TPI), tes fiksasi komplemen (RPCF), tes imunofluoresens (FTA Abs), tes hemaglutinasi (TPHA, SPHA, MHA-TP)
Differential Diagnosis
penatalaksanaan
Obat yang paling efektif untuk sifilis adalah procaine benzylpenicillin. Jika pasien sensitive terhadap penisilin dapat diberikan doxycycline atau erythromycin.
Pencegahan