Anda di halaman 1dari 17

1

MATA KULIAH : EKONOMI BISNIS KULIAH MINGGU KE : (IV) Nomer pokok bahasan : 4 Pokok bahasan : FILSAFAT BISNIS MODERN Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami pengertian filsafat bisnis b. Mengetahui beberapa keuntungan penerapan filsafat bisnis c. Menjelaskan bentuk-bentuk aplikasi dari filsafat bisnis d. Menguraikan beberapa kendala dalam menerapkan filsafat bisnis Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kulaih mimbar Media : Papan tulis, OHP Latihan/Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah : A. Pengertian filsafat bisnis : Filsafat bisnis : adalah suatu pandangan atau konsepsi yang bersifat hakiki dan menjadi landasan dalam menentukan berbagai kebijakan untuk mencapai keuntungan yang paling optimal di jaman modern. Dengan demikian filsafat bisnis akan selalu mempengaruhi kebijakan usaha yang dilakukan oleh pengusaha, artinya dewasa ini tingkah laku dari pengusaha akan di warnai dengan filsafat bisnisnya. Yang menjadi pertanyaan : bagaimana sebenarnya bentuk pandangan tersebut ? Pengusaha dewasa ini dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan tidak lagi menggunakan mekanmisme dan pendekatan yang bersifat konvensional yaitu hanya : sekedar survival, dikenal oleh masyarakat, atau asal jalan saja, namun cara memperoleh keuntungan tersebut harus menggunakan pendekatan yang dapat menjadi panutan atau cermin kehidupannya. Pengusaha dewasa ini berbeda pandangan bisnisnya jika dibandingkan dengan pengusaha generasi sebelumnya. Perbedaan tersebut mencakup berbagai aspek, misalnya : gaya hidup, selera, tata nilai, persepsi maupun faktor lingkungan. Pengusaha dewasa ini memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi b. Nilai kemanusiaan yang cukup tinggi c. Wawasan pemikiran yang cukup luas d. Cara berpikir yang pragmatis dan sistematis e. Pemikiran bisnis yang maju dan inovatif f. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan g. Mampu mengadaptasi faktor-faktor lingkungan h. Peka terhadap peluang usaha i. Keberanian dalam melakukan spekulasi j. Memiliki kemahiran dalam melakukan negosiasi k. Mampu mengelola sumber daya secara optimal

B.

Keuntungan penerapan filsafat bisnis : Seorang pengusaha yang mempunyai dan mampu menerapkan filsafat bisnis dengan tepat, maka akan memperoleh beberapa keuntungan yaitu sebagai berikut : a. Pengusaha mempunyai arah atau pedoman dalam melaksanakan kegiatan baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang. b. Pengusaha mempunyai kerangka pemikiran yang lebh terprogram, terencana, terkendali, terpola dan sistematis. c. Pengusaha mempunyai kemampuan untuk dapat membaca keadaan atau situasi yang ada relevansinya dengan kesempatan usahanya. d. Pengusaha mempunyai keberanian dalam mengambil sikap, tindakan atau keputusan yang ada kaitannya dengan usahanya. Bentuk aplikasi dari filsafat bisnis : Berikut ini dikemukakan contoh aplikasi dari filsafat bisnis : C.1. Pengusaha mempunyai tujuan mencari keuntungan : Jika pada suatu tahun tertentu pengusaha tersebut berhasil memperoleh keuntungan, maka dari keuntungan yang diperoleh tersebut perlu dianalisa lebih lanjut (dilakukan penilaian terhadap keuntungan). Ada dua cara dalam menganalisa keuntungan yaitu : - Rentabilitas ekonomis : yaitu perbandingan antara laba usaha dengan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut dan dinaytakan dalam prosentase. - Rentabilitas modal sendiri/rentabilitas usaha : yaitu perbandingan antara jumlah keuntungan yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan keuntungan atau dengan kata lain : kemampuan suatu perusahaan dengan menggunakan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Dari kedua cara tersebut dapat diketahui bahwa dalam menganalisa atau menghitung tingkat keuntungan dengan cara yang berbeda akan menghaislkan tingkat keuntungan yang berbeda pula. Sedangkan kerangka berpikir pengusaha (filsafat bisnisnya) dalam meningkatkan keuntungan adalah sebagai berikut : a. Menambah biaya usaha sampai pada tingkat tertentu di usahakan agar tercapai tambahan penjualan yang tinggi, atau dengan kata lain tambahan penjualan harus lebih besar daripada tambahan biaya usaha. Hal ini dapat dicapai dengan kebijakan, misalnya : - memperbesar volume penjualan per unit produk pada tingkat harga penjualan tertentu, atau : - menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas penjualan unit tertentu. b. Mengurangi pendapatan dari penjualan sampai pada tingkat tertentu diusahakan adanya pengurangan biaya usaha yang sebesar-

C.

besarnya, atau dengan kata lain : mengurangi biaya usaha relatif lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari penjualan. C.2. Pengusaha berusaha menciptakan hubungan yang selaras dan serasi : Filsafat bisnis modern memberi landasan pandangan yang dapat digunakan dalam berusaha. Pandangan baru mengatakan bahwa keuntungan optimal dapat dicapai tanpa harus monopoli semua kesempatan usaha, melainkan dapat dicapai dengan mendistribusikan kegiatan yang dapat didelegasikan kepada pengusaha lain, apabila biaya yang dikeluarkan lebih rendah namun tidak mengorbankan standard kualitas, misalnya : - perusahaan batik - perusahaan elektronik - perusahaan pesawat terbang - perusahaan sepatu memperhatikan kenyataan tersebut, perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan selalu bekerja sama sehingga tercipta hubungan yang selaras dan serasi serta akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Setiap pengusaha yang ingin mengembangkan kegiatannya akan selalu menciptakan hubungan yang selaras dan serasi agar usahanya saling terpelihara, terbina dan berkembang karena tidak harus menghadapi musuh saingannya melainkan menghadapi patner kerja yang kompak. C.3. Pengusaha berusaha menciptakan sistem bak angkat / payung : Karakteristik dari perusahaan besar tentu akan berbeda dengan perusahaan kecil, namun tidak ada alasan untuk hidup berpisah dan saling bermusuhan. Perusahaan besar biasanya mempunyai potensi dan peluang usaha yang lebih besar dibanding dengan perusahaan kecil. Oleh karena itu perusahaan besar harus mulai memberikan bimbingan, pembinaan, dan mengarahkan perusahaan kecil untuk berkembang. Misalnya : - Perusahaan besi Cilegon : menawarkan emping mlinjo dari pengusaha kecil ke Perancis. - Perusahaan pupuk Pusri : menawarkan krupuk palembang ke pasaran Eropa Dengan cara demikian maka perusahaan besar akan dapat berperan sebagai bapak angkat /payung bagi perusahaan kecil, sistem ini merupakan suatu pendekatan yang cukup simpatik dan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Adapun bentuk bimbingan / pembinaan dapat mencakup : a. Aspek permodalan b. Aspek tehnologi c. Aspek pemasaran d. Asek kewirausahaan C.4. Pengusaha berusaha memasyarakatkan bisnis sampingan : Filsafat bisnis modern mengajarkan kepada pengusaha untuk lebih maju, kreatif dan memiliki kemampuan untuk melihat dan menciptakan peluang untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam hal ini kreativitas sering menciptakan daya guna atau meningkat daya guna dari barang atau barang sisa atau bahan rusak untuk diubah menjadi barang baru yang memiliki manfaat baru atau memiliki daya guna baru yang dapat memberikan kemudahan bagi konsumen.

Jadi jika seandainya usaha pokoknya lesu, maka bisnis sampingan ini dapat digalakkan dan mempunyai peluang untuk memperoleh keuntungan. Misalnya : Perusahaan : tas, sepatu, sandal, ikat pinggang dari bahan kulit, dapat memunculkan barang sampingan baru : - klep pompa - gantungan kunci - dompet uang logam - kerudung lampu - asesori mobil D. Kendala-kendala dalam menerapkan filsafat bisnis : Walaupun filsafat bisnis sudah diakui sebagai konsepsi atau pemikiran yang maju, maka di dalam penerapannya tidak semudah yang kita bayangkan karena ada beberapa kendala yaitu sebagai berikut : a. Terbatasnya informasi yang ada kaitannya dengan peluang usaha b. Terbatasnya kemampuan pengusaha dalam memprediksi peluang usaha di masa yang akan datang c. Terbatasnya kemampuan pengusaha dalam menganalisa faktor lingkungan d. Terbatasnya kemampuan dalam mencitakan kreativitas atau inovasi baru e. Terbatasnya kemampuan menajerial dari pengusaha f. Terbatasnya wawasan bisnis dari pengusaha g. Terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh pengusaha h. Terbatasnya kemampuan pengusaha dalam mengantisipasi faktor resiko dan ketidak pastian dalam berusaha i. Terbatasnya kemampuan pengusaha dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah maupun pesaing

KULIAH MINGGU KE : (V) Nomer pokok bahasan :5 Pokok bahasan : PERANAN PERBANKAN DALAM BISNIS Sasaran belajar : Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu a. Memahami dan menjelaskan fungsi serta peranan bank di Indonesia b. Menjelaskan sistem perbankan di Indonesia c. Menguraikan tugas dan peranan bank dalam kaitannya dengan kegiatan bisnis d. Menjelaskan hubungan antara bank dengan perusahaan. Waktu kuliah : menit Bentuk pengajaran : Kuliah mimbar Media : Papan tulis, OHP Latihan/Alat evaluasi : Terlampir Materi kuliah : A. Fungsi Bank Indonesia (Bank Sentral) : - Diberi kekuasaan oleh pemerintah untuk (mengendalikan dan mengawasi kehidupan dan sistem perbankan) - Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan nilai uang - Menentukan kebijaksanaan moneter, dan kredit serta peraturan-peraturan operasional yang berlaku bagi sistem perbankan. (Diberi kepercayaan menentukan manajemen operasional kebijaksanaan kredit). Tugas Bank Indonesia (Bank Sentral) : - Mengatur nilai satuan uang Indonesia menurut cara yang sebaik-baiknya bagi kemakmuran nusa dan bangsa dan menjaga kestabilannya - Menyelenggarakan peredaran uang dengan memiliki hak monopolinya terjadi dari uang kertas bank dan memajukan pembayaran secara giral serta pembayaran luar negeri - Memajukan perkembangan yang sehat bagi urusan kredit dan perbankan serta melaksanakan pengawasannya Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indoensia No. 11/1953, menentukan Dewan Moneter sebagai otorita tertinggi di bidang perbankan. Undangundang ini juga memasukkan Dewan Moneter dalam manajemen Bank Indonesia, bersama-sama dengan Direksi dan Dewan Penasehat. Tugas lain serta fungsi dari Bank Indonesia adalah : memberikan uang mula atau pinjaman kepada pemerintah sejumlah tertentu dan mengelola hutanghutang negara, yaitu mengeluarkan, menarik dan membayarkan bunganya. Adapun yang menjadi tugas utama dari Dewan Moneter adalah : - Menentukan kebijaksanaan moneter secara umum bagi Bank Indonesia. - Menentukan struktur bunga - Mengendalikan dan mengarahkan kredit dengan menggunakan pengendalian kredit secara selektif - Mengelola cadangan devisa luar negeri

B.

C.

Peranan Bank Indonesia (Bank Sentral) - Mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang kertas dan uang logam - Membantu pemerintah dalam penjualan obligasi pemerintah dan memberikan pinjaman jangka pendek kepada pemerintah - Menyusun suatu anggaran devisa untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mempercepat kegiatan pembangunan - Mendorong dan mengawasi agar dapat dicapai suatu perkembangan perbankan dan kredit yang sehat. - Menyusun anggaran kredit untuk suatu periode tertentu dan menyerahkannya kepada pemerintah melalui Dewan Moneter Sistem Perbankan di Indonesia : Dalam Undang-Undang Pokok Perbankan Nomer 14 tahun 1967 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan : - Bank : adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasajasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. - Lembaga Keuangan : adalah semua badan yang melalui kegiatankegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. Jenis lembaga perbankan menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat yaitu : 1. Bank sentral : yaitu Bank Indonesia yang bertugas mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah, membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta mengkoordinasikan membina dan mengawasi semua perbankan. 2. Bank umum : yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. 3. Bank tabungan : yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama membungakan dananya dalam kertas berharga. 4. Bank pembangunan : yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka mengengah dan panjang dibidang pembangunan.

D.

E. Tugas Bank : - Memberikan kredit (pinjaman) kepada orang atau badan usaha yang membutuhkannya. Kredit ini untuk tujuan kegiatan yang produktif dan dapat diberikan dengan kredit jangka panjang, kredit jangka menengah serta kredit jangka pendek.

Menarik uang dari masyarakat, dalam hal ini masyarakat dapat menyimpan uang yang tidak atau belum dipergunakan dalam bentuk rekening koran, deposito maupun tabanas. Memberikan jasa-jasa dalam bidang lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Jasa ini dapat berupa pengeluaran cek, membeli dan menjual wesel, penukaran valuta asing. Memberikan jaminan bank, menyewakan tempat untuk menyimpan barang-barang berharga.

F. Perananan Bank dalam kaitannya dengan kegiatan bisnis : - Memindahkan uang - Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran - Mendiskonto surat wesel - Membeli dan menjual wesel - Membeli dan menjual cek - Memberi jaminan bank (bank garansi) G. Hubungan antara Bank dengan Perusahaan : Perusahaan pada masa sekarang dapat dikatakan sangat memerlukan jasa-jasa dari bank, baik berupa : - pengambilan pinjaman (kredit) - transaksi jasa pengiriman uang - penyimpanan uang dalam bentuk : rekening koran, inkaso amupun kliring. Dilain pihak bank sebagai lembaga keuangan menjual kepercayaan dan jasajasa tersebut. Untuk itu bank memperoleh bunga komisi atau provisi dari penjualan kredit dan pemberian jasa itu. Dengan demikian bank berusaha sebanyak mungkin menarik nasabah dengan cara memperbesar dana, memperluas pemberian kredit dan jasa perbankan lainnya, meningkatkan sistem pelayanan serta melakukan kegiatan pemasaran terpadu. H. Beberapa macam transaksi bank yang sering dilakukan perusahaan : H.1. Penggunaan Cek : Cek : adalah merupakan perintah pembayaran (kepada Bank) dari orang yang menandatanganinya untuk membayar kepada orang yang membawanya atau orang yang namanya tersebut diatas cek itu, sejumlah uang yang tertera diatasnya. Karakteristik dari cek : - Orang yang menandatangani cek adalah orang yang mempunyai simpanan uang dalam bentuk rekening giro di bank. - Cek tersebut merupakan alat pembayaran walaupun bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Cek : - Umurnya hanya 70 hari terhitung dari tanggal dikeluarkannya. - Seorang berhak menolak pembayaran dengan cek apabila ia kurang percaya kepada orang atau bank yang mengeluarkannya. - Pada prinsipnya digunakan dalam satu kali pembayaran saja, walaupun kemungkinan terjadi pindah tangan beberapa kali. H.2. Rekening Koran Giro :

Giro : adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. H.3. Penggunaan Bilyet Giro : Bilyet Giro : adalah surat perintah dari nasabah kepada bank sebagai penyimpanan dana, untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank atau pada bank lainnya. Jadi bilyet giro : tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank oleh penerimanya, tetapi hanya merupakan alat pemindah bukuan dana ke rekening lain, baik pada bank yang sama maupun pada bank yang berlainan.

KULIAH MINGGU KE : (VI) Nomor pokok bahasan Pokok bahasan Sasaran belajar

Waktu kuliah Bentuk pengajaran Media Latihan/Alat evaluasi Materi kuliah A.

: 6 : BENTUK HUKUM DAN PEMILIKAN PERUSAHAAN : Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa mampu : a. Memahami dan menjelaskan arti pentingnya pemilihan bentuk perusahaan b. Menyebutkan dan menjelaskan bentuk bentuk perusahaan c. Menyebutkan kebaikan dan keburukan bentuk-bentuk perusahaan d. Menjelaskan dan membedakan perusahaan perseorangan, firma, komanditer, koperasi dan perseorangan terbatas : menit : Kuliah mimbar : Papan tulis, OHP : Terlampir :

Pemilihan bidang usaha : Sebelum kita menentukan bentuk badan hukum dari usaha yang akan dikembangkan, maka terlebih dahulu harus ditentukan bidang usaha apa yang akan dipilih. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan bidang usaha yaitu sebagai berikut : A.1. Cara dalam melihat peluang usaha : Sebelum kita memilih atau menentukan bidang usaha apa yang akan di kembangkan, maka terlebih dahulu dianalisa apakah bidang usaha yang dipilih tersebut sudah jenuh atau belum, disamping itu juga dianalisa bagaimana prospeknya. Dalam hal ini ada 3 (tiga) alternatif yang dapat dijadikan dasar dalam melihat peluang usaha yaitu sebagai berikut : a. Peluang usaha, dengan cara menghasilkan barang ataui jasa yang masih baru. Jadi dalam hal ini barang atau jasa yang akan dihasilkan tersebut benar-benar baru di pasaran dan bukan merupakan modifikasi dari barang/jasa yang pernah ada. b. Peluang usaha, dengan cara menghasilkan barang yang sama jenisnya tetapi modelnya yang baru. Jadi dalam hal ini barang/jasa yang dihasilkan sudah pernah diproduksi dan mengalami perubahan dalam berbagai segi agar lebih sesuai dengan selera konsumen. c. Peluang usaha, dengan cara menghasilkan barang atau jasa tiruan yang baru tetapi tidak baru dipasar. Jadi dalam hal ini barang atau jasa yang dihasilkan adalah merupakan peniruan dari barang atau jasa yang sudah ada di pasaran hanya saja barang atau jasa tersebut sudah dilakukan berbagai modifikasi.

10

Jika ditinjau dari segi peluang usaha, maka alternatif yang pertama mempunyai peluang yang cukup benar, sebab apabila kita mampu memproduksi barang atau jasa yang sama sekali baru berarti masih belum ada pesaingnya. Namun untuk dapat menghasilkan barang atau jasa tersebut diperlukan penelitian, inovasi dan kejelian dalam menangkap peluang yang ada. A.2. Cara dalam menganalisa peluang usaha : Agar kita dapat memperoleh gambaran seberapa jauh bidang usaha yang akan dipilih dapat memenuhi persyaratan, maka ada beberapa hal yang perlu dianalisa yaitu sebagai berikut : a. Bagaimana kemungkinan tingkat keuntungan yang akan diperoleh, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. b. Bagaimana kemungkinan penyediaan bahan atau komponen yang akan menunjang kelancaran kegiatan produksi. c. Bagaimana kemungkinan penyediaan tenaga kerjanya. d. Bagaimana kemungkinan penguasaan tehnisnya. e. Bagaimana kemungkinan resiko. f. Bagaimana kemungkinan prospek produksinya. g. Bagaimana kemungkinan penyediaan dananya. h. Bagiamana kemungkinan ekspansi usahanya. i. Bagaimana kedudukan produk atau jasa tersebut dalam masa kehidupannya di pasaran dewasa ini. j. Berapa jumlah permintaan produk dimasa lampau, kini dan kemungkinannya di masa yang akan datang. k. Bagaimana komposisi permintaan pada setiap sektor pasar. l. Bagaimana kecenderungan perkembangan dari permintaan. m. Berapa proyeksi ramalan penjualan yang dapat diperoleh. n. Bagaimana kemungkinan persaingan yang akan dihadapi. o. Bagaimana peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan produk dan pemasarannya. Walaupun kelima belas hal tersebut diatas penting dan berhubungan satu dengan yang lainnya, namun dalam menganalisa peluang usaha : proyeksi pangsa pasar dan permintaan di masa yang akan datang memegang peranan yang sangat penting dan menentukan. A.3. Cara dalam membuat perencanaan usaha : A.3.1. Persiapan dasar dalam membuat perencanaan usaha : Sebelum melangkah secara nyata menyusun perencanaan usaha, maka dalam pikiran kita sudah harus berkembang beberapa permasalahan di bidang usaha, misalnya sebagai berikut : - Masalah pribadi: - Bagaimana niat/keinginannya ? - Bagaimana kemampuan dan kesanggupannya dalam bekerja ? - Bagaimana sikap mental wirausahanya ? - Bagaimana keuletan dan ketangguhannya ? - Bagaimana kesabarannya ? - Bagaimana pengalamannya dalam berusaha ? - Bagaimana keberaniannya dalam mengambil keputusan ? - Bagaimana keberaniannya dalam menanggung resiko ?

11

- Bagaimana usianya ? - Bagaimana kepekaannya dalam menangkap peluang ? Masalah permodalan : - Berapa jumlah modal yang dibutuhkan ? - Bagaimana sumber modal lain dan bagaimana memperolehnya ? - Bagaimana cara dalam pengelolaan modal ? - Bagaimana cara dalam mengendalikan modal ? - Berapa besarnya biaya modal ? Masalah organisasi dan manajemen : - Bagaimana cara dalam pembagian kerja ? - Bagaimana cara dalam mengatur mekanisme kerja ? - Bagaimana rancangan struktur organisasinya ? - Bagaimana cara dalam mengendalikan organisasi ? - Bagaimana cara dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen ? Masalah kesempatan/peluang usaha : - Bagaimana cara dalam melihat peluang usaha ? - Bagaimana cara dalam mengantisipasi kemungkinan persaingan ? - Bagaimana cara dalam mengembangkan usaha ? - Bagaimana cara dalam mengendalikan usaha ? Masalah hukum dan perundan-undangan : - Bagaimana cara dalam memperoleh status badan hukum ? - Bagaimana cara dalam mengurus hak parent ? - Bagaimana cara dalam mengatasi adanya pemalsuan ? - Bagaimana cara dalam mengatasi kemungkinan tuntutan atau gugatan ? Masalah lingkungan : - Bagaimana cara dalam mengantisipasi dampak dari pengaruh lingkungan ? - Bagaimana cara dalam menanggapi berbagai kritikan ? - Bagaimana cara dalam mengatasi kemungkinan pencemaran ? - Bagaimana tanggung jawab terhadap masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan ?

A.3.2. Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan usaha : BAGAN PERENCANAAN USAHA No Faktor . 1 Bentuk perusahaan dan siapa penanggung jawab Jenis kegiatan a. perseorangan b. bersama-sama c. cabang /filial Keterangan Dalam mendirikan perusahaan baru ada izin yang diperlukan Kemungkinan apa saja yang ada untuk mencari tambahan modal,

Modal perusahaan

a. modal pendirian b. modal usaha c. modal

12

pengembanga n d. cadangan e. administrasi f. pengawasan

Jenis perusahaan

a. perdagangan b. jasa c. manufaktur

Organisasi

a. b. c. d. e. f. g. h. i. a. b. c. d.

Peraturan/perundan g-undangan yang harus diperhatikan

sarana fisik alat/mesin tenaga kerja keahlian administrasi pengawasan pemasaran bahan baku pengangkuta n izin usaha perlindungan hukum perpajakan asuransi

disamping itu juga pengawasan dalam menggunakan atau mengalokasikann ya Dari bidang usaha tersebut cabang usaha apa saja yang mungkin dipilih Masing-masing bidang usaha menuntut pengaturan organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan sifat dan tujuannya Himpunlah semua peraturan atau perundangundangan yang berkaitan dengan usaha

A.4. Contoh peluang usaha : - Usaha busana : a. Usaha busana yang bersifat komersiil, misalnya : - usaha batik - usaha kerajinan tangan - usaha perlengkapan busana b. Usaha busana yang bersifat semi komersiil, misalnya : - usaha menerima jahitan - usaha konveksi kecil - Usaha boga : a. Usaha boga yang bersifat komersiil, misalnya : - Usaha kafetaria - Usaha restoran - Usaha snack bar - Usaha canteen - Usaha coffee shop - Usaha catering b. Usaha boga yang bersifat semi komersiil, misalnya : - Usaha boga untuk asrama - Usaha boga untuk mess - Usaha boga untuk panti wreda - Usaha rumah tangga :

13

a. Usaha rumah tangga yang bersifat komersiil, misalnya : - Usaha cleaning service - Usaha penataan ruang - Usaha pengurusan rumah

b. Usaha rumah tangga yang bersifat semi komersiil, misalnya : - Usaha makanan kecil - Usaha merangkai bunga - Usaha binatu - Usaha penitipan anak Usaha agri bisnis : Misalnya : - usaha perikanan lele Bangkok - usaha peternakan lebah unggul - usaha penanaman timun Jepang - usaha budidaya bekicot - usaha penyewaan tanaman hias - usaha perikanan ikan hias - usaha penanaman jagung manis - usaha penanaman melon - usaha peternakan itik - usaha penanaman jahe gajah - usaha penangkaran burung - usaha kerajinan bunga kering - usaha peternakan burung walet - dan lain sebagainya

B.

Pemilihan bentuk perusahaan : Pemilihan bentuk perusahaan merupakan masalah yang timbul pada saat perusahaan dibentuk atau mungkin bahkan pada saat sebelumnya. Pemilihan bentuk perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan demi mencapai tujuan yang diidam-idamkan. Sebaliknya apabila bentuk perusahaan tidak dapat ditetapkan dengan tegas, maka akan selalu terjadi kesimpangsiuran dan keragu-raguan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Demikian pula dengan adanya bentuk badan hukum yang jelas akan mendorong perusahaan lebih berhati-hari di dalam melaksanakan kegiatannya. B.1. Pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan : Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar atau pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Jenis usaha yang dijalankan (bergerak dibidang : perdagangan, manufaktur, jasa dan lain sebagainya). b. Teba telaah usaha yang dilakukan c. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan perusahaan d. Besarnya kemungkinan resiko yang akan ditanggung

14

e. Batas-batas tanggung jawab pemilik/pengelola perusahaan terhadap pihak ke III f. Jumlah investasi yang ditanam g. Cara dalam pembagian keuntungan h. Jangka waktu pendirian perusahaan i. Peraturan atau ketentuan pemerintah j. Skala atau ukuran besar kecilnya perusahaan k. Tingkat penguasaan dari pemilik atau pengelolaannya l. Tingkat pengawasan dari pemilik atau pengelolaannya B.2. Penggolongan bentuk perusahaan : Pada hakekatnya bentuk perusahaan dapat digolongkan menjadi 5 ( lima ) yaitu sebagai berikut : B.2.1. Penggolongan perusahaan menurut organisasi pemilikan : Penggolongan ini lebih menitik beratkan pada siapa yang memiliki perusahaan dan siapa yang mengatur pemilikan di dalam perusahaan. Yang termasuk dalam penggolongan ini adalah : - Perusahaan swasta - Perusahaan negara - Perusahaan campuran - Perusahaan patungan B.2.2. Penggolongan perusahaan menurut jenis/spesifikasi : Penggolongan ini lebih menitik beratkan pada bidang usaha yang dipilih atau dikembangkan. Yang termasuk dalam penggolongan ini adalah : - Perusahaan dagang - Perusahaan perkebunan - Perusahaan transportasi - Perusahaan perbankan - Perusahaan perhotelan - Perusahaan asuransi - Perusahaan perikanan - Perusahaan kehutanan - Dan lain sebagainya. B.2.3. Penggolongan perusahaan menurut tekhnis ekonomi : Penggolongan ini lebih menitik beratkan pada kegunaan yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Yang termasuk dalam perusahaan ini adalah : - Perusahaan yang dapat menciptakan kegunaan dasar - Perusahaan yang dapat menciptakan kegunaan bentuk - Perusahaan yang dapat menciptakan kegunaan tempat - Perusahaan yang dapat menciptakan kegunaan waktu - Perusahaan yang dapat menciptakan kegunaan jasa B.2.4. Penggolongan perusahaan menurut cara/ proses produksi : Penggolongan ini lebih menitik beratkan pada bagaimana kegiatan proses produksi dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Yang termasuk dalam penggolongan ini adalah :

15

Perusahaan analytical Perusahaan synthetical Perusahaan fabrication Perusahaan intregate Perusahaan construksi

yang mempunyai proses produksi yang bersifat yang mempunyai proses produksi yang bersifat yang mempunyai proses produksi yang bersifat yang mempunyai proses produksi yang bersifat yang mempunyai proses produksi yang bersifat

B.2.5. Penggolongan perusahaan menurut yuridis ekonomi : Penggolongan ini lebih menitik beratkan pada hak dan kewajiban pemilik/pengelola perusahaan terhadap pihak III. Yang termasuk dalam penggolongan ini adalah : - Perusahaan perseorangan - Persekutuan firma - Persekutuan komanditer - Perseroan terbatas - Koperasi - Maskapai Indonesia Atas Saham - Perusahaan negara ( BUMN ) - Perusahaan daerah - Perusahaan multinasional C. Mengenal bentuk perusahaan menurut yuridis ekonomi : C.1. Mengenal Perusahaan Perseorangan Adalah bentuk perusahaan yang dipimpin oleh seseorang, dengan modal, tenaga, inisiatif dan resiko sendiri. Dimana hanya seorang pengusaha saja dengan seluruh harta kekayaannya bertanggung jawab atas segala hutang perusahaan dan berkuasa penuh atas pengendalian perusahaannya. C.2. Mengenal Persekutuan Firma Adalah bentuk perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih tanpa mengeluarkan surat-surat saham, melakukan usaha dengan menggunakan satu nama, berusaha pada bidang usaha tertentu secara permanen. C.3. Mengenal Persekutuan Komanditer Adalah bentuk perusahaan yang didirikan dengan cara mencari anggota pemilik perusahaan yang diam dan dapat dipercaya, bersedia memasukkan modal kedalam perusahaan yang sudah berdiri (apakah perusahaan yang dimaksud : berbentuk perusahaan perorangan ataupun persekutuan firma). C.4. Mengenal Perseroan Terbatas Adalah bentuk perusahaan yang menjalankan usaha tertentu dan mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa surat saham dengan harga atau nilai nominal yang sama besarnya dan pemiliknya

16

bertanggung jawab secara terbatas sampai sejumlah modal yang disetorkan atau sejumlah saham yang dimiliki. C.5. Mengenal Koperasi Adalah suatu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. C.6. Mengenal Maskapai Indonesia Atas Saham Adalah suatu bentuk perusahaan semacam PT yang pendiriannya diutamakan untuk golongan pribumi (orang Indonesia asli) MIAS tidak tunduk pada hukum perdata barat maupun KUHD akan tetapi tunduk pada hukum adat dimana MIAS tersebut didirikan. C.7. Mengenal Perusahan Negara (BUMN) Adalah suatu bentuk perusahaan dimana seluruh modalnya merupakan kekayaan dari negara Republik Indonesia, kecuali jika ditentukan lain berdasarkan undang-undang, C.8. Mengenal Perusahaan Daerah (P.D) Adalah suatu bentuk perusahaan, dimana modal maupun pengelolaan usaha sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah. C.9. Mengenal Perusahaan Multinasional (Transnasional) Adalah suatu bentuk usaha yang kegiatan pokoknya meliputi usahausaha pengolahan atau memberikan jasa dalam sedikitnya di dua negara. D. Perbedaan diantara masing-masing bentuk perusahaan : No : Dasar untuk membedakan : Cara dlm Alasan Jangka Permoda Bidang Sifat mendiri didirikan waktu lan usaha pimpi kan nya pendiri nan an 1. Perusahaan perseorangan 2. Persekutuan Firma 3. Persekutuan komanditer 4. Perseroan terbatas 5. Koperasi 6. Maskapai Indonesia atas saham 7. Perusahaan negara 8. Perusahaan

Dasar dalam penge lolaan

17

daerah 9. Perusahaan multinasional

E.

Kebaikan dan kelemahan masing-masing bentuk perusahaan : No. Kebaikan : Kelemahan : 1. Perusahaan perseorangan 2. Persekutuan firma 3. Persekutuan komanditer 4. Perseorangan terbatas 5. Koperasi 6. Maskapai Indonesia Atas Saham 7. Perusahaan Daerah 8. Perusahaan Multinasional

Anda mungkin juga menyukai