(2)
Persamaan 1 dan 2 akan menghasilkan hubungan
Dengan menggunakan (4) maka persamaan diatas dapat diubah menjadi
)(
Dalam menyelesaikan persamaan diatas maka perlu penganggapan bahwa
XA rata-rata (lihat persamaan (7)), maka anggapan tersebut dapat
digunakan. Selanjutnya dengan mengabaikan perubahan total dari W sepanjang
kolom, mka integrasi persamaan diatas untuk Z = 0 sampai Z = L menghasilkan :
)(
)
Ruas kiri adalah definisi kg,l sedang ekspansi parsiil ruas kanan dapat dengan
mudah diintegrasikan
)
(
)
(
)
Dengan persamaan ini maka kg,l dapat ditentukan dari percobaan.
Korelasi impiiris dimensi dapat diketahui bahwa kg,l dipengaruhi oleh N
Re
N
Sc
dan factor geometris kolom (L/D). pengaruh factor tersebut dapat dinyatakan
sebagai berikut
)
N
Re
= bilangan Reynold untuk aliran gas
N
Sc
= bilangan Schmidt untuk fasa gas
L/D = perbandingan panjang kolom terhadap diameter kolom
Suatu porses dimana terjadi suatu perpindahan suatu unsur pokok dari
daerah yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dinamakan perpindahan
massa. Perpindahan massa yang terjadi dari suatu unsur yang berkonsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah dipengaruhi oleh ciri aliran liquid, seperti pada kasus
heat transfer, mekanisme perpindahan massa terjadi dengan cepat. Jika sejumlah
campuran gas yang terdiri dari dua jenis molekul atau lebih, di mana konsentrasi
masing-masing berbeda, maka masing-masing molekul ini cenderung menuju ke
komposisi yang sama. Proses ini terjadi secara alami. Perpindahan massa
makroskopis ini tidak tergantung pada konveksi dalam sistem. Proses ini
didefinisikan sebagai difusi molekul.
Pada persamaan perpindahan massa ditunjukkan hubungan antara flux dari
substant yang terdifusi dengan gradient konsentrasi.
J
A,Z
= -D
AB
dZ
d
A
t
Di mana J
A,Z
merupakan molar flux pada Z,
dZ
d
A
t
merupakan perubahan
konsentrasi serta D
AB
adalah difusitas massa atau koefisien difusitas komponen A
yang terdifusi melalui komponen B. Karena perpindahan massa atau difusi hanya
terjadi dalam campuran, maka pengaruh dari tiap komponen harus
diperhitungkan. Misalnya untuk mengetahui laju difusi dari setiap komponen
relatif terhadap kecepatan campuran. Kecepatan campuran harus dihitung dari
kecepatan rata-rata tiap komponen.
Persamaan di atas dikenal dengan persamaan Hukum Freks ,dimana D
AB
adalah koefisien difusivitas. Koefisien Difusivitas. Koefisien Difusivitas
tergantung pada:
1) Tekanan
2) Temperatur
3) Komposisi sistem
Koefisien Difusivitas masing-masing fase berbeda-beda. Koefisien
difusivitas untuk gas lebih tinggi, yaitu antara 5.10
-6
10
-5
m
2
/s ; untuk liquid 10
-
10
10
-9
m
2
/s dan untuk solid 10
-14
10
-10
m
2
/s.
Perpindahan massa konvektif termasuk perpindahan antara fluida yang
bergerak atau dua fluida yang bergerak yang tidak tercampur. Model ini
tergantung pada mekanisme perpindahan dan karakterisitk gerakan fluida.
Persamaan laju perpindahan massa konvektif sebagai berikut:
N
A
= k
t
. At
A
Di mana, N
A
= Perpindahan massa molar zat A
At
A
= Perbedaan konsentrasi antara permukaan dengan konsentrasi
rata-rata fluida.
k
t
= Koefisien perpindahan massa konvektif
Mekanisme perpindahan massa antara permukaan dan fluida termasuk
perpindahan massa molekul melalui lapisan tipis fluida stagnan dan aliran
laminer.
Beberapa operasi perpindahan massa yang termasuk difusi suatu komponen
gas ke suatu komponen yang tidak berdifusi antara lain adalah absorpsi dan
humidifikasi. Persamaan yang digunakan untuk menggambarkan koefisien
perpindahan massa konvektif adalah:
B
A A AB
Z A
LnP
P P
Z Z RT
P D
N
2 1
1 2
,
) (
.
=
Di mana:
N
AZ
= laju perpindahan molar
D
AB
= difusivitas
P = tekanan
R = konstanta gas
T = temperatur
Z = jarak
Persamaan ini diperoleh dari teori lapisan atau film theory, di mana gas
melewati permukaan liquid. Teori lapisan ini didasarkan pada model dimana
tahanan untuk berdifusi dari permukaan liquid ke aliran gas diasumsikan terjadi
dalam suatu stagnant film atau laminer film tebal .Dengan kata lain menunjukkan
tebal lapisan likuid.
1) Transfer Massa dari gas ke film falling liquid.
2) Transfer massa dalam wetted wall column
Kebanyakan data dari PM antara perm pipa dan aliran fluida telah
ditentukan dengan menggunakan wetted wall columns.Alasan mendasar untuk
menggunakan kolom-kolom ini untuk penyelidikan PM adalah untuk
mengkontakkan luas area antara 2 fase sehingga dapat dihitung dengan tepat.
Koefisien PM konvektif untuk jatuhnya liquid film dikorelasikan oleh
vivian dan peacemen dengan korelasi:
( ) ( )
4 , 0
6
1
2
3 2
2
1
Re 433 , 0
(
gZ
sc
D
Z K
AB
L
Di mana: Z = Panjang
D
AB
= Difusivitas massa antara komponen A dan B]
= Densitas liquid B
= Viskositas liquid B
g = Percepatan gravitasi
sc = Schmidt Number (dievaluasikan pada temp film liquid)
Re = Reynold number
Koefisien film liquid lebih rendah 10 sampai 20% daripada pers secara
teoritis untuk absorpsi dalam film laminer.
Pada wetted wall columns, liquid murni yang mudah menguap
dialirkan ke bawah di dalam permukaan pipa ciecular sementara itu gas
ditiupkan dari atas atau dari bawah melalui pusat inti pengukuran kelajuan
penguapan liquid ke dalam aliran gas diatas permukaan.
Untuk menghitung koefisien PM untuk fase gas, gunakan perbedaan
gas-gas dan liquid menghasilkan variasi untuk . Untuk itu, Sherwood dan
Gilland menetapkan nilai-nilai untuk Re dari 2000 sampai 35000, sc dari 0,6
sampai 2,5 dan tekanan gas 0,1 sampai 3 atm. Hubungan data-data tersebut
secara empirik adalah:
3
1
83 , 0
Re 023 , 0 sc sh
av
=
Di mana:
Sh = Sherwood number
Re = Reynold number
Sc = Schmidt number
Dalam beberapa operasi perpindahan massa, massa berubah antara dua
fase. Contohnya dalam peristiwa absorpsi. Salah satu alat yang digunakan
untuk mempelajari mekanisme yang terjadi dalam operasi perpindahan
massa adalah wetted wall column. Pada wettea-wall column, area kontak
antara dua fase dibuat sedemikian rupa. Dalam operasi ini aliran lapisan tipis
liquid ( Thin Liquid Film) sepanjang dinding kolom kontak dengan gas.
Dalam percobaan ini gas yang digunakan adalah udara biasa. Lama waktu
kontak dengan gas dan liquid ini relatif singkat selama operasinya normal.
Karena hanya sejumlah kecil massa yang terabsorpsi sedangkan liquid
diasumsikan konstant ( tidak berubah ). Kecepatan jatuhnya film
sebenarnya tidak dipengaruhi oleh proses difusi. Pada proses ini terjadi
perpindahan massa dan perpindahan momentum. Persamaan differensial
untuk perpindahan momentum:
0 = + g
dy
d
yx
t
Di mana:
t = shear stress
= density
g = gravitasi
y = jarak
Persamaan untuk profil kecepatan:
(
(
|
.
|
\
|
=
2
2
2
1
6 o
o y y g
V
x
Di mana:
V
x
= kecepatan arah x
o = tebal film
= viskositas
Kecepatan maksimum;
o
=
2
g
V
2
max
Di mana:
Vmax = kecepatan maximum
Absorpsi gas adalah operasi di mana campuran gas dikontakkan dengan
liquid untuk tujuan melewatkan suatu komposisi gas atau lebih dan menghasilkan
larutan gas dalam liguid. Pada operasi absorpsi gas terjadi perpindahan massa dari
fase gas ke liquid. Kecepatan larut gas dalam absorben liquid tergantung pada
kesetimbangan yang ada, karena itu diperlukan karakteristik kesetimbangan
sistem gas-liquid.
2. Teori Penetrasi
Teori penetrasi yang dinyatakan oleh Trey Ball menyatakan kontak 2 fluida.
Pada gambar (a) gelembung gas membesar melalui liquid yang mengabsorbsi gas.
Partikel liquid mula-mula berada di puncak gelembung dimana partikel liquid siap
sepanjang permukaan gelembung. Pada gambar (b) terlihat dimana liquid dengan
gerakan turbulen memperlihatkan arus eddy constant.
Mula-mula partikel gas terlarut tidak seragam dan mula-mula arus eddy
dianggap diam, jika arus eddy dibiarkan berkontak dengan gas pada
permukaannya, konsentrasi liquid permukaan gas Ca yang berada pada kelarutan
keseimbangan gas dari liquid selama partikel liquid menjadi penentu difusi
unsteady state atau penetrasi solute pada arah Z.
Untuk waktu yang pendek dan difusinya berlangsung pelan di dalam
molekul solute yang larut tidak pernah mencapai kedalaman Zp sesuai dengan
ketebalan arus eddy. Keadaan batas yang ada pada fenomena transfer massa
dalam dinding kolom yang dibasahi adalah:
CA
0
pada 9 = 0 , untuk semua Z
CA pada Z = 0 , 9 > 0
CA
0
pada Z = , untuk semua 9
3. Teori Film
Gambar di bawah ini memperlihatkan cairan yang sedang jatuh pada lapisan
(film) dengan aliran laminer ke bawah pada permukaan rotameter yang vertikal
berkontak dengan gas A yang larut ke dalam cairan dengan konsentrasi A yang
seragam C
A0
dari pada A pada puncaknya.
Gambar 3. Teori Film
Pada permukaan cairan, konsentrasi gas terlarut CA , yang berada dalam
keseimbangan dengan tekanan A pada fase gas karena CA > C
A0
gas terlarut ke
dalam cairan. Koefisien perpindahan massa Kgl dengan sejumlah gas terlarut
setelah liquid terjenuh sejauh L dan dihitung.
Masalah ini dapat dipecahkan dengan penyelesaian aimultan persamaan
kontinuitas. Untuk komponen A dengan persamaan yang menggambarkan liquid
yaitu persamaan laminer.
Persamaan simultan dan jumlah persamaan diferensial partikel menjadi
lebih mudah dengan beberapa asumsi:
1) Tidak ada reaksi kimia
2) Pada arah A kondisinya tidak berubah
3) Kondisinya steady state
4) Kecepatan adsorbsi gas sangat kecil
5) Difusi A pada arah yang diabaikan dibandingkan dengan gerakan ke bawah.
6) Sifat-sifat fisiknya konstan
4. Sistem Dua Komponen
Bila sejumlah gas tunggal dikontakkan dengan liquid yang tidak mudah
menguap, yang akan larut sampai tercapai keadaan setimbang. Konsentrasi gas
yang larut disebut kelarutan gas pada kondisi temperatur dan tekanan yang ada.
Pada T tetap, kelarutan gas akan bertambah bila P dinaikkan pada absorben yang
sama. Gas yang berbeda mempunyai kelarutan yang berbeda. Pada umumnya
kelarutan gas akan menurun bila T dinaikkan.
5. Sistem Multikomponen
Bila campuran gas dikontakkan dengan liquid pada kondisi tertentu,
kelarutan setimbang, gas tidak akan saling mempengaruhi kelarutan gas, yang
dinyatakan dalam tekanan parsiil dalam campuran gas. Bila dalam campuran gas
ada gas yang sukar larut maka kelarutan gas ini tidak mempengaruhi kelarutan gas
yang mudah larut. Pada beberapa komponen dalam campuran gas mudah larut
dalam liquid, kelarutan masing-masing gas tidak saling mempengaruhi bila gas
tidak dipengaruhi oleh sifat liquid. Ini hanya terjadi pada larutan ideal.
Karakteristik larutan ideal yaitu:
1) Gaya rata-rata tolak menolak dan tarik-menarik dalam larutan tidak berubah,
dalam campuran bahan, volume larutan berubah secara linear.
2) Pada pencampuran bahan tidak ada panas yang diserap maupun yang
dilepaskan.
3) Tekanan uap total larutan berubah secara linear dengan komposisi.
Suatu alat yang banyak digunakan dalam absorpsi gas dan beberapa operasi
lain ialah menara isian. Alat ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk sekunder atau
menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian
bawah, pemasukan zat cair dan distributornya pada bagian atas, sedang
pengeluaran gas dan zat cair masing-masing pada bagian atas dan bagian bawah
serta tower packing. Penyangga itu harus mempunyai fraksi ruang terbuka yang
cukup besar untuk mencegah terjadinya pembanjiran pada piring penyangga itu.
Zat cair yang masuk disebut weak liquor berupa pelarut murni atau larutan encer
zat terlarut di dalam pelarut, didistribusikan di atas isian itu dengan distributor,
sehingga pada operasi yang ideal membebaskan permukaan isian secara seragam.
Gas yang mengandung zat terlarut disebut fat gas, masuk ke ruang pendistribusian
yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas melalui celah-celah antara isian
berlawanan arah dengan aliran zat cair. Isian itu memberikan permukaan yang
luas untuk kontak zatcair dan gas serta membantu terjadinya kontak antara kedua
fase. Persyaratan pokok yang diperlukan untuk isian menara ialah:
1) Harus tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara
2) Harus kuat, tetapi tidak terlalu berat
3) Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu
banyak zat cair yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan
terlalu tinggi
4) Harus memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair
dengan gas.
5) Harus tidak terlalu mahal.
Prinsip-prinsip absorpsi tergantung pada banyaknya gas atau zat cair yang
akan diolah sifat-sifatnya, rasio antara kedua arus itu, tingkat perubahan
konsentrasi dan pada laju perpindahan massa persatuan volume isian. Laju
optimum zat cair untuk absorpsi didapatkan dengan menyeimbangkan biaya
operasi untuk kedua unit dan baiaya tetap untuk peralatan. Bila gas hanya
diumpankan ke dalam menara absorpsi, suhu di dalam menara itu berubah secara
menyolok dari dasar menara ke puncaknya. Kalor absorpsi zat terlarut
menyebabkan naiknya suhu larutan, penguapan pelarut cenderung menyebabkan
suhu turun. Efeknya secara menyeluruh ialah peningkatan suhu larutan, tetapi di
dekat dasar kolom suhu itu bisa sampai melewati maksimum. Bentuk profil suhu
bergantung pada laju penyerapan zat terlarut, penguapan dan kondensasi pelarut,
serta perpindahan kalor antara kedua fase.
Laju absorpsi dapat dinyatakan dengan 4 cara yang berbeda yaitu:
1. Menggunakan koefisien individual
2. Menggunakan koefisien menyeluruh atas dasar fase gas atau zat cair.
3. Menggunakan koefisien volumetrik.
4. Menggunakan koefisien persatuan luas.
Daftar Pustaka
Yudi, Anggi. (2013). Absorpsi. Diperoleh 2 Maret 2014, dari
http://chemeng2301.blogspot.com/2013/05/absorpsi.html
Alex. (2013). Laporan Operasi Teknik Kimia Absorpsi. Diperoleh 2 Maret 2014,
dari http://alexschemistry.blogspot.com/2013/03/laporan-operasi-teknik-
kimia-absorbsi.html
Kolom Stripper
Stripping adalah proses pemisahan fisik di mana satu atau lebih komponen
yang dihapus dari aliran cair dengan aliran uap. Dalam aplikasi industri aliran
cairan dan uap bisa berupa co-current atau aliran counter-current. Stripping
biasanya dilakukan dalam packed column atau tray column. Stripper adalah alat
yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya
menggunakan prinsip perbedaan titik didih dari campuran yang akan dipisahkan.
Pada operasi yang ideal disetiap stage akan terjadi kontak fase antara fase cair
dengan fase uap yang diikuti perpindahan panas.
Ada banyak variabel dan pertimbangan desain untuk pemilihan strippers.
Diantaranya adalah kondisi masuk, tingkat pemulihan dari zat terlarut yang
dibutuhkan, pemilihan agen strippers dan alirannya, kondisi operasi, jumlah
tahap, efek panas, jenis dan ukuran peralatan. Steam, udara, gas inert, dan gas
hidrokarbon sering digunakan sebagai agen stripping. Hal ini didasarkan pada
kelarutan, stabilitas, tingkat korosif, dan ketersediaan.
Gambar 1. Kolom Absorbsi dan Kolom Stripper
Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau
pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran
gas tersebut menyerap gas yang terdapat diliquid yang akan dipisahkan dari aliran
gasnya. Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung
Tugas Khusus
Dwi Sunu Permatahati
0311003098
sedikit atau bisa dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan, sebagai contoh
bila kita akan memisahkan oksigen dan air maka outletnya merupakan air yang
kandungan oksigen atau nilai DO nya sudah rendah atau dapat dikatakan oksigen
yang terkandung di dalam air sudah sedikit. Maka inilah salah satu peristiwa yang
dapat dikatakan sebagai pemisahan dengan menggunakan stripper.
Dalam perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting adalah
nilai koefisien transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan aliran
total gas dan cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk
menentukan aliran yang cocok per unit area yang melalui column. Aliran gas
dibatasi dengan tidak boleh melebihi kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil
drop jika kecepatan cairan sangat rendah. Hal ini sangat cocok untuk menguji
pengaruh kecepatan aliran gas dan cairan pada koefisien transfer. Pada
kenyataannya proses stripper juga dipengaruhi oleh beberapa variabel lain, seperti
temperature, tekanan dan diffusivity.
Stripping terutama dilakukan di tray towers (plate columns) dan packed
columns, dan jarang sekali di spray towers, bubble columns, dan centrifugal
contactors. Tray towers terdiri dari kolom vertikal dengan cairan yang mengalir di
bagian atas dan keluar bagian bawah dimana cairan dan gas dikontakan melalui
piringan-piringan yang disebut tray. Fasa uap masuk di bagian bawah kolom dan
keluar dari atas. Tray atau piringan membuat cairan mengalir bolak-balik
horizontal sedangkan gelembung uap mengalir ke atas melalui lubang di piringan.
Fungsi dari plate itu sendiri adalah untuk memperbesar kontak antara cairan dan
gas sehingga komponen dapat dipisahkan sesuai dengan rapat jenisnya, dalam
bentuk cairan ataupun gas. Jumlah tray dalam suatu kolom tergantung pada
tingginya kesulitan pemisahan zat yang akan dilakukan dan juga ditentukan
berdasarkan perhitungan neraca massa dan kesetimbangan.
A. Jenis-jenis Tray
a. Bubble Cup Tray
Bubble cup tray merupakan jenis tray yang paling tua dibandingkan
dengan jenis tray yang lain. Pada bubble cup tray cairan (feed) akan turun ke
bawah kolom melalui tray-tray, dengan adanya weir pada setiap tray maka cairan
yang turun akan mengisi tray dengan ketinggian tertentu dan cairan yang melebihi
weir ini akan tuurun melalui downcomer ke tray dibawahnya. Downcomer
terdapat pada semua aquilibrium stage-tray, yang berfungsi sebagai media untuk
mengalirkan cairan dari tray atas ke tray di bawahnya.
Uap naik ke atas melalui riser kemudian oleh bubble cup dibelokkan
melalui slot-slot dan menembus cairan. Aliran uap berfungsi untuk menurunkan
tekanan parsial senyawa hidrokarbon. Kelebihan bubble cup tray ini yaitu pada
penggunaan riser yang memastikan banyaknya cairan yang tertahan di tray adalah
tetap, berapapun kecepatan aliran uapnya.
b. Sieve Tray
Sieve ini merupakan tray yang paling sederhana. Terdiri dari plate datar
yang berlubang-lubang di tray dan cairan tertahan pada tray sehingga terjadi
kontak antara uap dan cairan. Kekurangan dari sieve tray adalah kurang fleksible
karena perubahan kecepatan akan mengurangi efisiensi tray. Lubang yang dilalui
uap dan cairan biasanya berupa lubang-lubang kecil, sering juga digunakan
lubang-lubang besar dan slot.
c. Valve Tray
Valve tray mempunyai design yang khusus. valve tray sama seperti sieve
tray tetapi diameter lubangnya lebih besar yang ditutupi oleh movable flaps yang
bergerak jika aliran uap meningkat. Valve tray dapat beroperasi lebih efisien pada
kecepatan aliran rendah daripada Sieve Tray.
Packed columns mirip dengan tray towers aliran cairan dan uap mengalir
masuk dan keluar dengan cara yang sama. Perbedaannya adalah dalam packed
columns tidak ada tray atau piringan. Sebaliknya, packing digunakan untuk
meningkatkan daerah kontak antara cairan dan uap fase. Ada berbagai jenis
packing yang digunakan dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada dasarnya prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan biasa,
pada temperatur tertentu fraksi ringan yang temperatur didihnya lebih rendah dari
temperatur top kolom akan menguap dan keluar melalui top kolom. Secara umum
untuk membantu penguapan dilakukan dengan injeksi steam atau dengan bantuan
alat penukar panas reboiler untuk menaikkan temperatur.
Ada dua macam jenis stripper yaitu :
Stripper dengan Injeksi Steam
Injeksi steam bertujuan untuk menurunkan tekanan partial diatas
permukaan cairan, sehingga fraksi ringan yang terikut ke dasar kolom stripper
akan lebih mudah menguap dan kembali ke kolom fraksinasi.
Stripper dengan Reboiler
Pemanasan kembali pada bottom solar stripper bertujuan agar terjadi
penguapan. Uap dalam reboiler mempunyai Specific Gravity (SG) yang lebih
rendah dari pada SG cairan di dasar stripper, cairan di dasar stripper akan
mendorong uap kembali ke stripper dan seterusnya menguap kembali ke kolom
fraksinasi. Stripper dengan reboiler ada dua macam :
1. Stripper dengan Dapur Reboiler
Reboiler jenis ini banyak digunakan. Bentuknya seperti dapur yang
berfungsi untuk memanaskan fluida cair dari dasar stripper yang masih banyak
mengandung fraksi fraksi ringan yang tidak dikehendaki. Dengan bantuan
pompa cairan dilewatkan melalui dapur dan dipanaskan sampai suhu tertentu,
sehingga fraksi ringan yang tidak dikehendaki didalam produk akan teruapkan
melalui puncak stripper. Dengan menguapkan fraksi ringan maka produk dari
dasar stripper flash pointnya akan naik.
2. Stripper dengan Thermosiphon Reboiler
Reboiler jenis ini berbentuk seperti alat penukar panas yang terdiri dari
shell and tube dan banyak digunakan pada unit yang mempunyai produk dengan
temperatur yang masih tinggi sehingga panasnya dimanfaatkan sebagai reboiler
stripper.
Prinsip kerja reboiler ini bekerja atas dasar perbedaan spesific Gravity
yaitu dengan adanya pemanasan dari media pemanas cairan yang ada pada dasar
stripper. Cairan yang lebih panas mempunyai Specific Gravity lebih kecil,
sehingga cairan pada dasar stripper mendesak cairan yang berbeda pada alat
penukar panas kembali ke stripper, sehingga terjadi aliran pada alat penukar panas
tersebut. Dengan adanya aliran tersebut, fraksi ringan yang masih terkandung
didasar stripper akan naik dan menguap melalui puncak stripper. Dengan
demikian produk yang diambil dari dasar stripper diharapkan sudah sesuai dengan
spesifikasinya.
Variabel-variabel yang mempengaruhi operasi kolom stripper adalah
sebagai berikut:
1. Temperatur umpan masuk kolom
Temperatur umpan mempengaruhi jumlah komponen yang teruapkan pada
flash zone, bila temperatur terlalu rendah, maka akan banyak fraksi ringan yang
jatuh ke produk bawah dan sebaliknya bila terlalu tinggi fraksi berat akan terikut
ke atas
2. Tekanan kolom
Tekanan kolom akan berpengaruh terhadap temperatur penguapan cairan,
bila tekanan kolom rendah maka temperatur yang dibutuhkan juga rendah.
3. Sifat fisik umpan
Semakin banyak fraksi berat pada umpan, maka dibutuhkan energi yang
lebih besar untuk memisahkannya.
B. Tipe Packing
1. Random Packing
Di dalam cooling tower, random packing dijatuhkan atau ditempatkan
secara acak di dalam menara, menara diisi air untuk mengurangi kecepatan
jatuhnya. Random packing umumnya digunakan di dalam kilang minyak, proses
gas, kimia dan proses industri lingkungan. Random packing mempunyai densitas
yang tinggi, panas yang sangat baik, tahan terhadap asam dan dapat menahan
korosi yang disebabkan oleh berbagai macam asam anorganik, asam organik dan
solven organic, kecuali asam hydrofluoric. Adapun jenis-jenis dari random
packing antara lain:
1.1. Rasching Ring
Rasching ring, generasi pertama random packing, biasanya terbuat dari
logam seperti baja karbon atau dari non-logam karbon hitam. Hal ini biasanya
lebih tebal daripada jenis random packing yang lainnya. jenis packing ini
menawarkan duarbility korosi tinggi.
Raschig ring yang dibuat khusus dari karbon grafit atau digunakan dalam
aplikasi khusus menuntut korosi baik dan thermal shock resistance. Mereka
paling tahan terhadap asam, alkalis dan sebagai pembersih pada temperatur tinggi
Raching ring memiliki penggunaan yang luas karena harganya yang murah
dan disediakan oleh vendor dalam berbagai ukuran dan bahan. Namun demikian,
akhir akhir ini penggunaan rasching ring secara bertahap mulai digantikan oleh
pall ring yang lebih efisien walaupun harganya lebih mahal.
1.2. Pall Ring
Pall ring merupakan tipe baru dari random packing. Pall ring mempunyai
efisiensi yang tinggi dan merupakan pengembangan dari raschig ring. Dohntec
pall ring menunjukkan bahwa pall ring mempunyai kapasitas yang lebih besar
dan pressure drop yang lebih kecil daripada random packing yang lain. Pada pall
ring mempunyai dinding silindris yang terbuka dan bagian dalam yang cenderung
menonjol keluar, sehingga pall ring dapat menerima kapasitas yang lebih besar
dan pressure drop yang lebih kecil daripada cylindrical rings. Desain cincin
terbuka pada pall ring dapat menjaga distribusi dan menahan tendensi saluran
dinding. Kontak pada permukaan bagian dalam dan bagian luar dari pall ring,
efektif untuk distribusi liquid dan gas, serta tahan terhadap penyumbatan.
1.3. Cascade Ring
Cascade ring adalah sebuah media packing yang didesain untuk
memperbesar kapasitas, meningkatkan efisiensi dan kekuatan mekanik lebih dari
pall ring. Rasio berat atau diameter packing adalah 0,5. karena aspek rasio ini,
ketika packing ini dimasukkan ke dalam tower, cascade ring cenderung untuk
struktur seperti bagian dalam yang lebih efisien. Semua ciri-ciri ini, mengurangi
pressure drop dan meningkatkan efisiensi transfer massa.
1.4. Berl Saddle
Berl saddle merupakan bentuk packing terbuka seperti sebuah saddle
tanpa bagian dalam dan bagian luar, bentuk dari berl saddle lebih baik bila
dibandingkan dengan raschig ring didalam aspek distribusi fluida dan tahanannya
rendah. Dan berl saddle membuat tekanan menjadi lebih rendah pada bagian
dalam tower.
1.5. Cross Partition Ring
Cros partition ring merupakan packing yang sangat tahan terhadap asam
dan panas. Cross partition packing juga tahan terhadap korosi yang disebabkan
oleh berbagai macam asam anorganik, asam organik, dan solven organic, kecuali
asam hydrofluoric. Oleh karena itu, cross partition ring digunakan secara luas.
Jenis packing ini digunakan pada dry tower, absorbing tower, cooling tower,
scrubbing tower dan actifier tower didalam industri kimia, industri metallurgi,
industri coal gas, dan industri yang memproduksi oksigen.
1.6. Intalox Saddle
Intalox saddle merupakan pengembangan dari saddle yang berbentuk
lengkung. Perubahan itu terdapat pada kedua permukaan lengkungan menjadi
permukaan persegi dan membuat jari-jari bagian dalam dan luar dari lengkungan
berbeda. Konstruksi ini menjadi dasar mengatasi masalah penyumbatan, ini
membuat porositas distribusi rata dan memperbaiki distribusi fluida, kapasitas
lebih besar dan pressure drop lebih rendah daripada rasching ring.
2. Regular Packing
Packing jenis ini menguntungkan karena pressure drop yang rendah dan
laju alir fluida yang makin lebih besar, namun packing jenis ini lebih mahal biaya
instalasinya dari packing yang jenis random. Regular Packing adalah elemen yang
dibentuk oleh lapisan yang condong deflecting element. The deflecting element
diatur dalam persimpangan berselang satu sama lain dan terus memberikan aliran
saluran yang buka di kedua berakhir. Jenis regular packing, yakni:
a. Rasching ring
b. Double spiral ring
c. Section through expanded metal lath packing
d. Wood grids
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2014). Stripping (Chemistry). Diperoleh 28 Februari 2014, dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Stripping_(chemistry)
Anonim. (2011). Stripper. Diakses 28 Februari 2014, dari
http://letslaern.blogspot.com/2011/07/stripper.html
Novanesk. (2010). Stripper. Diperoleh 28 Februari 2014, dari http://stripper-
novanesk.blogspot.com/