Anda di halaman 1dari 10

Simple Harmonic Motion 2

Superposition and Some Useful Mathematics Apriadi S. Adam M.Sc


Jurusan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

14 September 2013

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

1 / 23

Superposition in One Dimension

Superposition of Two Simple Harmonic Vibrations in One Dimension


Superposisi: Penjumlahan dua gelombang atau lebih dapat melintasi ruang yang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. Elastisitas medium akan mempengaruhi bentuk gelombang yang dihasilkan. (1) Getaran dengan frekuensi yang sama. Jika persamaan posisi dari osilasi pertama x1 = a1 cos( t + 1 ) dan osilasi kedua x2 = a2 cos( t + 2 )

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

4 / 23

Superposition in One Dimension

maka hasil perpindahan (posisi) amplitudo adalah R2 = (a1 + a2 cos )2 + (a2 sin )2
2 = a2 1 + a2 + 2a1 a2 cos

(1)

dengan = 2 1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 5 / 23

Superposition in One Dimension

Konstanta fase dari R yaitu tan = a1 sin 1 + a2 sin 2 a1 cos 1 + a2 cos 2 (2)

Jadi, gerak harmonis sistem memiliki perpindahan x = R cos( t + ) sebuah osilasi dgn frekuensi yang sama tapi memiliki amplitudo dan konstanta fase (3)

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

6 / 23

Superposition in One Dimension

(2) Getaran dengan frekuensi berbeda. Tinjau sebuah sistem yg terdiri dari dua getaran dengan dua frekuensi yang berbeda. Jika getaran yang pertama dituliskan sebagai x1 = a sin 1 t dan yang kedua x2 = a sin 2 t dimana 2 > 1 . Maka hasilnya adalah x = x1 + x2 = a(sin 1 t + sin 2 t) (2 1 )t (1 + 2 )t = 2a sin cos 2 2

(4)

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

7 / 23

Figure : Kurva cosinus membungkus kurva sinus antara nilai x = 2a

Superposition in One Dimension

Ketika dua getaran (suara) hampir sama frekuensinya terdengar (terjadi pengurangan/pertambahan amplitudo) maka disebut sebagai layangan (beat), yaitu 2 1 . Perbedaan antara frekuensi yang terpisah (bukan beda setengah) karena amplitudo maksimumnya 2a terjadi dua kali dalam setiap periode, terkait dengan frekuensi (2 1 )/2. Ini akan lebih jelas ketika kita membahas tentang ayunan tergandeng (coupled oscillator).

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

9 / 23

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

(1) Dua Getaran Dengan Frekuensi Yang Sama


Andaikan sebuah pertikel bergerak mengikuti dua getaran harmonik sederhana yang simultan, berfrekuensi sama, salah satunya sepanjang sumbu-x dan yang lain sepanjang tegak lurus sumbu-y. Bagaimana geraknya setelah itu? Persamaan posisi (perpindahan) dapat dituliskan x = a1 sin( t + 1 ) y = a2 sin( t + 2 ) Bentuk sinus (keduanya) dikembangkan menjadi x = sin t cos 1 + cos t sin 1 a1 y = sin t cos 2 + cos t sin 2 a2
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013

(5) (6)

(7) (8)
11 / 23

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

Saya bisa menuliskan bentuk metematis yang mana tidak merubah nilai, yaitu x y sin 2 sin 2 a1 a2
2

y x cos 1 cos 2 a2 a1

(9)

menghasilkan (Soal PR Nomor 1) x2 y2 2xy cos(2 1 ) = sin2 (2 1 ) + 2 2 a1 a2 a1 a2 yang merupakan persamaan umum untuk sebuah elips. Dalam banyak kasus umum, sumbu-sumbu elips miring terhadap sumbu x dan y, tetapi sumbu-sumbu ini akan menjadi penting ketika terjadi perbedaan fase 2 1 = 2
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 12 / 23

(10)

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

Persamaan (10) membawa ke bentuk yang familiar x2 y2 + 2 =1 a2 a2 1 yakni sebuah elips dengan setengah sumbu a1 dan a2 . Jika a1 = a2 = a menjadi bentuk lingkaran x2 + y2 = a2 Ketika 2 1 = 0, 2, 4, dll persamaan tersebut tersederhanakan menjadi y= a2 x a1

yang merupakan persamaan garis lurus yang melalui titik asal (origin) dengan gradien a2 /a1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 13 / 23

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

Untuk 2 1 = , 3, 5, dll, kita dapatkan y= a2 x a1

juga merupakan persamaan garis lurus tapi berlawanan gradiennya. Ketika 2 1 = 0, , 2, dll dan elips terdegenerasi menjadi garis lurus, hasil-hasil getaran berada seluruhnya dalam satu bidang dan osilasinya dikatakan bidang terpolarisasi (plane polarized).

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

14 / 23

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

(2) Dua Getaran, Frekuensi Yang Berbeda (Lissajous)

Ketika frekuensi dua buah GHS saling tegak lurus tidak sama, maka akan membentuk yang disebut Lissajous. Beda fase dituliskan sebagai = 2 1 = 0 = 2 Sebelah kiri Sebelah kanan (11) (12)

Jika amplitudo getaran adalah a dan b, hasil Lissajous akan selalu berada dalam segiempat dengan sisi 2a dan 2b.

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

16 / 23

Superposisi Dua Dimensi: Saling Tegak Lurus

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

17 / 23

Beberapa Penggunaan Matematika

Deret Eksponensial
Secara umum bisa dituliskan secara diferensial yaitu dN = dx N atau dN = dt N

dengan N adalah perubahan kuantitas, adalah konstanta dan tanda positif dan negatif menyatakan pertambahan dan pengurangan kuantitas. Hasil intergralnya menghasilkan N = N0 ex atau N = N0 et dimana N0 adalah nilai ketika x = 0 atau t = 0. Deret eksponensial didenisikan sebagai x2 x3 xn e =1+x+ + + ... + 2! 3! n!
x

(13)

Bentuk index dengan dasar e selalu tak-berdimensi. Maka ex tak-berdimensi dan harus berdiemnsi x1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 19 / 23

Beberapa Penggunaan Matematika

Bentuk ex bisa dituliskan dalam bentuk deret: e


x

(x)2 (x)3 = 1 + x + + + ... 2! 3!

22 33 2 d(ex ) =+ x+ x + ... dx 2! 3! = ex d2 (ex ) = 2 ex 2 dx Dengan mengambil bentuk logaritma-nya, dapat ditunjukkan dengan mudah bahwa ex ey = ex+y , karena loge (ex ey ) = loge ex + loge ey = x + y.
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 20 / 23

Notasi i = 1, Bilangan Kompleks


eix = cos x + i sin x x3 x5 x7 sin x = x + ... 3! 5! 7! x2 x4 x6 + ... cos x = 1 2! 4! 6! x3 x5 x2 x4 ix + + ... + i x + + ... e =1 2! 4! 3! 5! = cos x + i sin x d(eix ) = ieix = i cos x sin x dx z = x + iy = Rei
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Beberapa Penggunaan Matematika

(14)

dimana R = |z| , = arctan(y/x)


Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 21 / 23

Contoh Penerapan Konsep

Contoh Penerapan Konsep


1

x + 2 x = 0), cobalah solusi x = aeit ei ! Dalam persamaan GHS ( Buktikan bahwa: e +e


ix ix

eix eix

x2 x4 x6 =2 1 + + ... = 2 cos x 2! 4! 6! x3 x5 x7 = 2i x + + ... = 2i sin x 3! 5! 7!

3 4 5

Buktikan ei ei = ei(+ ) ! Nyatakan nilai cos 3 dan sin 3 dalam bentuk cos dan sin . Nyatakan i + 1 dan 8i dalam Rei .

A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga)

Simple Harmonic Motion 2

14 September 2013

23 / 23

Anda mungkin juga menyukai