14 September 2013
14 September 2013
1 / 23
14 September 2013
4 / 23
maka hasil perpindahan (posisi) amplitudo adalah R2 = (a1 + a2 cos )2 + (a2 sin )2
2 = a2 1 + a2 + 2a1 a2 cos
(1)
dengan = 2 1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 5 / 23
Konstanta fase dari R yaitu tan = a1 sin 1 + a2 sin 2 a1 cos 1 + a2 cos 2 (2)
Jadi, gerak harmonis sistem memiliki perpindahan x = R cos( t + ) sebuah osilasi dgn frekuensi yang sama tapi memiliki amplitudo dan konstanta fase (3)
14 September 2013
6 / 23
(2) Getaran dengan frekuensi berbeda. Tinjau sebuah sistem yg terdiri dari dua getaran dengan dua frekuensi yang berbeda. Jika getaran yang pertama dituliskan sebagai x1 = a sin 1 t dan yang kedua x2 = a sin 2 t dimana 2 > 1 . Maka hasilnya adalah x = x1 + x2 = a(sin 1 t + sin 2 t) (2 1 )t (1 + 2 )t = 2a sin cos 2 2
(4)
14 September 2013
7 / 23
Ketika dua getaran (suara) hampir sama frekuensinya terdengar (terjadi pengurangan/pertambahan amplitudo) maka disebut sebagai layangan (beat), yaitu 2 1 . Perbedaan antara frekuensi yang terpisah (bukan beda setengah) karena amplitudo maksimumnya 2a terjadi dua kali dalam setiap periode, terkait dengan frekuensi (2 1 )/2. Ini akan lebih jelas ketika kita membahas tentang ayunan tergandeng (coupled oscillator).
14 September 2013
9 / 23
(5) (6)
(7) (8)
11 / 23
Saya bisa menuliskan bentuk metematis yang mana tidak merubah nilai, yaitu x y sin 2 sin 2 a1 a2
2
y x cos 1 cos 2 a2 a1
(9)
menghasilkan (Soal PR Nomor 1) x2 y2 2xy cos(2 1 ) = sin2 (2 1 ) + 2 2 a1 a2 a1 a2 yang merupakan persamaan umum untuk sebuah elips. Dalam banyak kasus umum, sumbu-sumbu elips miring terhadap sumbu x dan y, tetapi sumbu-sumbu ini akan menjadi penting ketika terjadi perbedaan fase 2 1 = 2
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 12 / 23
(10)
Persamaan (10) membawa ke bentuk yang familiar x2 y2 + 2 =1 a2 a2 1 yakni sebuah elips dengan setengah sumbu a1 dan a2 . Jika a1 = a2 = a menjadi bentuk lingkaran x2 + y2 = a2 Ketika 2 1 = 0, 2, 4, dll persamaan tersebut tersederhanakan menjadi y= a2 x a1
yang merupakan persamaan garis lurus yang melalui titik asal (origin) dengan gradien a2 /a1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 13 / 23
juga merupakan persamaan garis lurus tapi berlawanan gradiennya. Ketika 2 1 = 0, , 2, dll dan elips terdegenerasi menjadi garis lurus, hasil-hasil getaran berada seluruhnya dalam satu bidang dan osilasinya dikatakan bidang terpolarisasi (plane polarized).
14 September 2013
14 / 23
Ketika frekuensi dua buah GHS saling tegak lurus tidak sama, maka akan membentuk yang disebut Lissajous. Beda fase dituliskan sebagai = 2 1 = 0 = 2 Sebelah kiri Sebelah kanan (11) (12)
Jika amplitudo getaran adalah a dan b, hasil Lissajous akan selalu berada dalam segiempat dengan sisi 2a dan 2b.
14 September 2013
16 / 23
14 September 2013
17 / 23
Deret Eksponensial
Secara umum bisa dituliskan secara diferensial yaitu dN = dx N atau dN = dt N
dengan N adalah perubahan kuantitas, adalah konstanta dan tanda positif dan negatif menyatakan pertambahan dan pengurangan kuantitas. Hasil intergralnya menghasilkan N = N0 ex atau N = N0 et dimana N0 adalah nilai ketika x = 0 atau t = 0. Deret eksponensial didenisikan sebagai x2 x3 xn e =1+x+ + + ... + 2! 3! n!
x
(13)
Bentuk index dengan dasar e selalu tak-berdimensi. Maka ex tak-berdimensi dan harus berdiemnsi x1 .
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 19 / 23
22 33 2 d(ex ) =+ x+ x + ... dx 2! 3! = ex d2 (ex ) = 2 ex 2 dx Dengan mengambil bentuk logaritma-nya, dapat ditunjukkan dengan mudah bahwa ex ey = ex+y , karena loge (ex ey ) = loge ex + loge ey = x + y.
A.S. Adam (UIN Sunan Kalijaga) Simple Harmonic Motion 2 14 September 2013 20 / 23
(14)
eix eix
3 4 5
Buktikan ei ei = ei(+ ) ! Nyatakan nilai cos 3 dan sin 3 dalam bentuk cos dan sin . Nyatakan i + 1 dan 8i dalam Rei .
14 September 2013
23 / 23