Anda di halaman 1dari 1

SUCI VITRIANI 11108244018/5i PKn didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam.

Perkembangan PKn tidak hanya ditandai dengan adana fakta tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakekat PKn. Secara rinci hakekat PKn adalah sebagai berikut: 1. Kualitas yang berarti pada dasarnya konsep-konsep PKn selau dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. 2. Observasi dan eksperimen merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsepkonsep PKn secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. 3. Prediksi (ramalan) merupakan salah satu asumsi penting dalam PKn bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksi secara tepat. 4. Progresif dan komunikatif artinya PKn selalu berkembang ke arah yang lebih sempurna dan penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. 5. Universal yaitu kebenaran yang dikemukakan senantiasa berkalu secara umum. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hakekat PKn merupakan konsep-konsep yang diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudia diperoleh hasil (produk). Lampiran Permendikbud No. 65 th 2013 ttg Standar Proses menyebutkan bahwa sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Menurut Rusman (2012), pendekatan berbasis pemecahan masalah mendayagunakan kemampuan berpikir dalam sebuah proses kognitif yang melibatkan proses mental yang dihadapkan ada kompleksitas permasalahan di dunia nyata. Siswa dituntut memahami konsep dan prinsip dari suatu materi dimulai dari bekerja dan belajar terhadap situasi atau masalah yang diberikan melalui investigasi, inquiry, dan pemecahan masalah. Siswa membangun konsep atau prinsip dengan kemapuannya sendiri yang mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sudah dipahami sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai