Anda di halaman 1dari 13

TEORI ORGANISASI #2

Sistem Perekonomian
NAMA NPM KELAS : RICKY ROHMAN : 16112294 : 2KA04

KATA PENGANTAR Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul macam dan type organisasi ini sebagai tugas dari mata kuliah soft skill teori organisasi tepat pada waktunya. Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini. Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkannya. Jakarta,11 maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI Kata pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... I Daftar isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..II BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . III 1.1 LatarBelakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.3 Tujuan Makalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV 2.1 Sistemperekonomian di dunia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.2 Sistem ekonomi indonesia.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3 Sistem ekonomi indonesia. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4 sistem perekonomian Negara berkembang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V 3.1 Simpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ....................... 3.4 Referensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . II

bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah organisasi besar yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Rumusan Masalah 1.2 Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Sistemperekonomian di dunia 2. Sistemperekonomian yang dianutoleh Indonesia 3. Sistemperekonomian Negara maju 4. Sistemperekonomiannegaranberkembangsecaraumum

1.3 Tujuan Makalah Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas soft skill teori organisasi sekaligus sebagai literatur tambahan bagi mahasiswa atau pembaca yang ingin menambah wawasan yang mencakup manusia sebagai makhluk budaya. III

Bab II 2.1. Sistemperekonomian di dunia Kata sistem berasal dari bahasa Latin ( systema ), dan bahasa Yunani ( sustema ). Pengertian sistem yaitu, suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam sistem perekonomian dunia terbagi atas 3 jenis sistem yaitu, sistem perekonomian pasar ( liberalis/kapitalis ) , sistem perekonomian perencanaan ( etatisme ) , dan sistem perekonomian campuran. Sistem Perekonomian Pasar ( liberalis/kapitalis ) => Pengertian : Suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada setiap individu untuk bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam sistem ini peranan pemilik modal sangat dominan. => Ciri-ciri : 1. Setiap individu bebas meiliki faktor-faktor produksi ( SDA , SDM , Sumber daya buatan = mesin-mesin , & enterpreneurship ). 2. Setiap individu bebas memilih pekerjaan. 3. Setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian. 4. Pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi. => Negara yang menganut : Jepang , Amerika Serikat , Australia , dan lain-lain. Sistem Perekonomian Perencanaan ( Etatisme ) => Pengertian : Suatu sistem ekonomi yang dipegang dan dikuasai penuh oleh negara. Adapun maksud pemerintah menguasai perekonomian ini yaitu untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. => Ciri-ciri :

1. Tidak adanya kebebasan bagi individu dalam berusaha. 2. Perekonomian dikuasai dan diatur oleh pemerintah. 3. Hak milik perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui. => Negara yang menganut : RRC , Polandia , Rumania , dan lain-lain. Sistem Perekonomian Campuran => Pengertian : Sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dan sosialisme. Dalam sistem ini yang berperan ada 2 sektor yaitu negara dan swasta. Sistem ini banyak dijumpai di negara-negara yang berkembang. => Ciri-ciri : 1. Pemerintah aktif dalam kegiatan ekonomi. 2. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. 3. Hak milik swasta atas alat-alat produksi. => Negara yang menganut : Indonesia, Mesir , Malaysia , dan lain-lain. > Perbedaan Antara Sistem Perekonomian Pasar , Sistem Perekonomian Etatisme , dan Sistem Perekonomian Campuran : Pasar Swasta Mekanisme Pasar Terbuka / Bebas Ada Etatisme/ Sosialisme Pemerintah Campuran Pemerintah dan swasta Pemerintah Pemerintah bisa mengintervensi Tertutup Terbuka bagi industri swasta Tidak ada ( sangat Ada

KEPEMILIKKAN SUMBER DAYA HARGA PERSAINGAN KEPEMILIKKAN

INDIVIDU

kecil )

Kesimpulannya dalam perekonomian di dunia adanya 3 sistem yaitu : sistem perekonomian pasar ( sistem yang bebas dalam melakukan kegiatan perekonomian di negaranya tanpa campur tangan dari pemerintah ) ,sistem perekonomian etatisme ( sistem yang dikuasai langsung oleh pemerintah di negara yang menganut sistem ini dan campur tangan ini dilakukan untuk mensejahterakan masyarakatnya ) , dan sistem perekonomian campuran ( sistem ini berlaku sekarang ini di negara kita Indonesia, dimana sistem ini percampuran antara liberalisme dan sosialisme yang maksudnya yaitu, di dalam negara yang menggunakan sistem ini terdapat 2 sektor yang berpengaruh yaitu swasta dan negara ). Jadi setiap negara yang mengunakan masing-masing sistem tersebut mempunyai dampak untuk negaranya masing-masing dan tentunya sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perekonomian dengan baik sesuai dengan sistem yang dipakai di negaranya masing-masing.

2.2. Sistem ekonomi indonesia Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis. Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi

yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang. 1. Sistem Ekonomi Demokrasi Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi. 1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. 4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula. 5) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal yang harus dihindarkan.

1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional. 2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

Pelaku Utama dalam Sistem Perekonomian Indonesia 1. Pemerintah (BUMN) a. Pemerintah sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi Peran pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi berarti pemerintah melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

b. Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi tidak hanya berperan sebagai salah satu pelaku ekonomi, akan tetapi pemerintah juga

berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan terhadap jalannya roda perekonomian demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. 2. Swasta (BUMS) BUMS adalah salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia. BUMS merupakan badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. BUMS didirikan dalam rangka ikut mengelola sumber daya alam Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan pemerintah dan UUD 1945. 3. Koperasi koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2.3 Sistem perekonomian Negara maju Sistem ekonomi kapitalis atau yang biasa disebut dengan Free Fight Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benarbenar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut juga dengan istilah laissez-faire.

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal, yaitu: 1) 2) Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan, Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta,

3)

Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.

Kebaikan dari sistem ekonomi liberal adalah: 1) 2) 3) Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi, Adanya persaingan usaha mendorong kemajuan berusaha, Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat, dan lain.

Keburukan dari sistem ekonomi liberal adalah : 1) 2) 3) Menimbulkan monopoli sehingga merugikan masyarakat, Menimbulkan penindasan terhadap manusia lain, Pengusaha yang bermodal kecil akan semakin tersisih, dan lain.

Contoh dunia yang menggunakan sistem ekonomi liberal: Blok Barat ( Inggris,Amerika Serikat, Kanada).

2.4 sistem perekonomian Negara berkembang Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita (per orang) (PDB), harapan hidup, tingkat melek aksara, dan lain-lain. PBB telah mengembangkan HDI, sebuah indikator statistik untuk mendorong tingkat pembangunan manusia di negara-negara yang terdata oleh PBB. Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat industrialisasi yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah ke rendah. Terdapat korelasikuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi. Istilah yang digunakan ketika membicarakan negara berkembang mengarah pada tujuan dan pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang digunakan adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju

(LEDC), "bangsa belum maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa nonindustri". Sebaliknya, ujung lain dari spektrum ini disebutnegara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC), bangsa Dunia Pertama dan "bangsa industri". Untuk mengurangi aspek eufemistik dari kata berkembang, organisasi internasional mulai memakai istilah negara ekonomi kurang maju (LEDC) untuk negara miskin yang dalam hal apapun tidak dapat disebut sebagai negara berkembang. LEDC adalah subset termiskin dari LDC. Penggunaan ini dapat menentang keyakinan bahwa seluruh dunia berkembang memiliki standar hidup yang sama. Konsep bangsa berkembang dapat ditemukan (dalam satu istilah atau lain) di berbagai sistem teoretis yang memiliki beragam orientasi misalnya, teori dekolonisasi, teologi pembebasan,Marxisme, anti-imperialisme, dan ekonomi politik.

Adapun kriteria yang seringkali digunakan untuk menentukan negara maju atau termasuk negara berkembang, di antaranya sebagai berikut. 1. Tingkat Perkembangan Ekonomi a. Struktur Mata Pencarian Penduduk b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2. Tingkat Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)

a. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja di Bidang Industri b. Tingkat Penggunaan Alat-Alat Hasil Industri terutama Logam dalam Bentuk Barang Jadi 3. Tingkat Kualitas Penduduk a. Tingkat Pendidikan b. Tingkat Kesehatan Penduduk c. Tingkat Pendapatan per Kapita Pendapatan per kapita adalah nilai atau angka yang didapat dari hasil bagi antara jumlah pendapatan nasional (GNP = Gross National Product) dengan jumlah

penduduk di suatu negara dalam jangka waktu satu tahun. Untuk mengetahui perbandingan pendapatan perkapita beberapa negara di dunia, Abdul Hakim (2002) mengelompokkannya menjadi tiga kelompok, seperti terlihat pada Tabel 6.2.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari proposal ini adalah: 1. Dilihat dari latar belakang sejarah, Indonesia menganut sistem Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan . 2. Dasar sistem ekonomi Indonesia dimuat dalam UUD 1945 pasal 33 3. Seiring perkembangan zaman, sistem ekonomi di Indonesia condong ke Barat 4. Perekonomian di Indonesia cenderung berubah-ubah dari setiap pemimpin yang memimpin Negara. 3.2 Saran 1. Sistem ekonomi di Indonesia harus bisa mensejahterakan rakyat 2. Indonesia tidak perlu berkiblat ke Negara barat. 3.3 referensi Hendrojogi, 2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada Tugas Kuliah, 16 April 2012

Anda mungkin juga menyukai