Anda di halaman 1dari 13

DPRD Anggarkan Beli Heli *Titik di Sumatera Meningkat PEKANBARU (VOKAL)- Badan Anggaran DPRD Riau sudah berencana

untuk menganggarkan dana membeli satu unit helikopter pada APBD Perubahan 2014. Menurut Ketua Komisi C DPRD Riau Aziz Zainal, pembelian itu mengingat pentingnya untuk pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bencana Karhutla di Riau merupakan bencana langganan daerah di 12 kabupaten/kota setiap tahunnya. Oleh karena itu sudah layak Riau memiliki helikopter sendiri untuk membantu pemadaman titik api di Riau. Helikopter direncanakan yang berkapasitas angkutan air 5 ton. Maka mampu membantu dalam upaya pemadaman Karhutla di wilayah Riau. "Selian itu, helikopter itu juga bisa digunakan bagi pejabat berwenang di Riau untuk memantau banjir atau kegiatan lainnya. Oleh karenanya dalam APBD Perubahan nanti akan dialokasikan anggaran pembelian berkisar Rp 5 miliar sampai Rp 30 miliar," kata Azis, Rabu (19/3). Untuk satu musim pemadaman Karhutla, menurut Aziz, dapat menghabiskan anggaran sekitar Rp 8 miliar. Sehingga bila satu tahun dua kali musim Karhutla maka dalam jangka satu tahun sudah terbayar anggaran untuk membali helikopter itu dengan anggaran yang dikeluarkan untuk pemdaman Karhutla. Alat pemadaman juga disiapkan seperti mesin pompa air, selang dan kelengkapan pemadam lainnya, katanya. Aziz menjelaskan, selain heli untuk menimalisir harus ada setiap desa tower untuk memantau asap di desa yang rawan Karhutla, berikut tenaga tenaga honor yang memantau. Meski sekarang sudah ada, tetapi satu orang dianggap belum maksimal. Idealnya tiga orang dengan honor Rp 300 ribu perbulan. Ini tahapan yang bisa kita terapkan untuk mengatasi karhutla. Dalam APBD perubahan sudah dimasukan dan tinggal pembahasan," ujar aziz.

Meningkat
Sementara berdasarkan rilis penelitian yang dikeluarkan oleh Global Forest Watch terhadap pantauan titik api yang terjadi di Sumatera, mengatakan bahwa titik api di tahun 2014 ini telah melampaui jumlah titik api pada tahun 2013 yang lalu. Ini berdasarkan Data Titik Api Aktif dari NASA. Jika selama periode 13-30 Juni 2013, tercatat 2.643 jumlah peringatan titik api; pada periode 20 Februari - 11 Maret 2014 saja telah terdeteksi 3.101 titik api. Pemantauan sendiri dilakukan dengan satelit MODIS NASA yang melewati garis khatulistiwa dua kali setiap harinya dan dapat langsung dimonitoring 3 jam setelah deteksi dilakukan. Dengan teknologi canggih, dalam kondisi ideal satelit ini mampu untuk mendeteksi kobaran api hingga radius sekecil 50 meter persegi. Sama seperti kejadian tahun sebelumnya, jumlah titik api terbanyak berada wilayah Sumatera bagian tengah, dimana untuk periode 4-11 Maret 2014 ini, Provinsi Riau telah menyumbangkan 87 persen dari seluruh titik api yang ada di Sumatera. Adapun setengah dari peringatan titik api terletak di lahan yang dikelola oleh konsesi kelapa sawit, hutan tanaman industri dan hak pengelolaan hutan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar. Kebakaran di Provinsi Riau paling banyak terjadi di wilayah gambut. Kekeringan yang masif di tanah gambut akibat pembukaan area akan memudahkan sulutan api, tidak saja di permukaan tetapi juga menyebabkan penjalaran bara api yang berada di bawah permukaan tanah.(Ind)

Jabatan Eselon I dan II Dilelang *Menghilangkan Faktor Like and Dislike JAKARTA (VOKAL)- Pemerintah berencana akan melelang jabatan eselon I dan II. Lelang tersebut dilakukan tidak hanya untuk tingkat nasional, tapi juga sampai ke level pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Azwar Abubakar, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan, lelang jabatan atau promosi terbuka ini dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan kompetisi yang sehat antar aparatur negara. Sehingga nantinya, aparatur negara bisa bekerja lebih profesional dan maksimal.

"Selain itu lelang ini juga dilakukan agar faktor like and dislike dalam promosi jabatan nanti bisa dihilangkan," kata Azwar, Rabu (19/3) pagi. Azwar mengatakan, rencana lelang jabatan terhadap posisi eselon I dan II yang akan dilakukan oleh pemerintah ini merupakan pengembangan lelang jabatan yang telah dilakukan oleh 32 daerah beberapa waktu lalu. Untuk menunjang pelaksanaan lelang jabatan tersebut, dalam dua tiga hari ini dirinya akan segera mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Namun sayangnya, Azwar tidak menjelaskan secara detail mengenai isi peraturan menteri yang akan dikeluarkannya tersebut. Dia hanya mengatakan, peraturan menteri tersebut merupakan tindaklanjut dari surat edaran menteri yang telah dikeluarkannya pada Juli 2012 lalu. Peraturan menteri yang akan dikeluarkan tersebut, sebagaimana dilansir kompas.com, sampai saat ini juga masih dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri. (ymg)

Kami Sudah Cukup Menderita! *Warga Kesal Pertamina Tolak Relokasi Warga *DPRD Riau Minta Wako Memfasilitasi KEKESALAN warga Tanjung Palas dan Jaya Mukti semakin memuncak setelah mengetahui tuntutan relokasi ditolak. Pertamina dianggap telah merampas rasa aman sejak puluhan tahun lalu. Laporan Yusrel dan Indra

DUMAI (VOKAL)- Khalifah Evi, tak bisa membendung emosinya ketika mengetahui bahwa Pertamina menolak tuntutan warga Tanjung Palas dan Jaya Mukti agar direlokasi dari lokasi kilang. "Mana respek Pertamina terhadap keluhan yang dirasakan warga selama ini. Kami tidak puas dengan apa yang disampaikan itu. Kami mau Pertamina mengembalikan rasa aman dengan solusi melakukan relokasi warga ketempat yang lebih aman, tegas Khalifah Evi saat Rapat Koordinasi dengan Pertamina dan Pemerintah Dumai, Rabu (19/3). Dikatakan, Pertamina sudah merampas rasa aman warga sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Menurutnya, apabila Pertamina tidak juga memberikan jawaban pasti, warga tetap komitmen dan melakukan aksi demo secara besar-besaran di depan kilang dan perumahan Pertamina Bukit Datuk. "Warga yang pindah atau Pertamina yang pindah. Kami tidak mau bertele-tele lagi, tapi mau jawaban pasti. Kami sudah cukup menderita, rasa aman kami sudah hilang dirampas oleh Pertamina," katanya dengan nada tinggi. Apapun bunyi jawaban yang diberikan pihak Pertamina ini, kata Khalifah Evi, akan disampaikan apa adanya kepada warga. kita akan mengadakan rapat dengan warga, apabila jawaban ini membuat warga semakin marah atau bagaimana, kita lihat saja perkembangan besok. "Apakah kami melakukan aksi demo sebagaimana yang direncanakan, kita tunggu saja besok. Kita tidak main-main dengan tuntutan warga ini," tegasnya. Ditolak Penolakan Pertamina Pusat itu sendiri, disampaikan GM Kilang Pertamina Renefery Unit (RU) II Dumai Nyoman Sukadana, pada Rapat Koordinasi dengan sejumlah masyarakat Tanjung Palas, di Ruang Rapat Anggrek Kompleks Perkantoran Pertamina RU II Dumai. Rakor juga dihadiri Walikota Dumai H Khairul Anwar, Kapolres Dumai AKBP Yudi Kurniawan, dan Waka Polres Dumai Kompol Hardian, Ketua Komisi I DPRD Dumai Timo Kipda, Kepala Seksi Satuan Bangsa dan Pertahanan Kesbangpol

Harnando, serta Camat dan Lurah Tanjung Palas dan Jaya Mukti Dumai Timur. Dipimpin Kapolsek Dumai Timur Kompol Bayu Wicaksono. Nyoman mengatakan, sesuai isi surat keputusan Pertamina Pusat, jarak lokasi kilang dengan perumahan warga tanjung Palas berada di daerah yang aman sebab memiliki jarak 60 meter dari unit yang ada didalam seperti dibatasi kantor , tembok, parit dan jalan. "Lokasi kilang dengan pemukiman berada dizona aman, Semua sudah sesuai prosedur yang ditentukan,"katanya. Bahkan ini mengacu dari berbagai aspek, di antaranya Pembangunan Kilang pada Tahun 1982 sudah dilengkapi dokumen AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup,kedua Dokumen RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan PRL (Rencana Pemantauan Lingkungan) telah mendapat persetujuan dari Komisi Pusat AMDAL Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1995. Ketiga (3), jarak aman peralatan kilang adalah jarak batas antara peralatan kilang terhadap pemukiman warga dengan mempertimbangkan potensi bebas bahan kimia, topografis, dinilai masih memenuhi jarak aman dengan masyarakat Tanjung Palas. Keempat (4), semua peralatan masih memenuhi standar dan layak dioperasionalkan. Kelima (5), hasil pemantauan lingkungan telah memenuhi baku mutu lingkungan (BML). Keenam (6), berdasarkan beberapa penjelasan diatas tidak cukup alasan untuk memindahkan warga sekitar. Nyoman Sukadana juga menyampaikan, bahwa selama ini pihak Pertamina Dumai tetap komitmen untuk membantu mensejahterakan masyarakat melalui program CSR baik dibidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan penghijauan. "Sebagai bentuk kepedulian kami, Pertamina RU II Dumai mempunyai otorisasi yang siap membantu masyarakat melalui program CSR, seperti pembangunan gedung serba guna, pembangunan ruang sekolah, pemberian modal usaha, pengaspalan Jalan Parit Paman, dan juga sedang kami rencanakan pembangunan poliklinik, agar lebih dekat melayani masyarakat," tuturnya.

Fasilitasi Bagus Santoso yang melihat semakin meruncingnya hubungan Pertamina dan warga sekitar, menyarankan Pemko Dumai memfasilitasi permaslahan agar bisa cepat selesai. Bagus menjelaskan, bahwa masyarakat tinggal dirumahnya butuh ketenangan dan kenyamatanan. Tampa ada yang mengkahwatirkan atau mengancam keselamatan hidup. "Maka tidak salah masyarakat menuntut kepada Pertamina untuk dapat direlokasi ketempat baru. Supaya mendapatkan ketengan dan kenyamanan berlingkungan masyarakat," kata Bagus. Supaya jangan terjadi hal yang tidak diinginkan, Pemko harus segera memanggil kedua belah pihak. Untuk mendudukkan pokok permasalahan tersebut, sehingga dapat jalan keluar dengan baik. Diakui, daerah pemukiman masyarakat di lingkungan kilang milik Pertamina. Namun karena sekarang pemukiman sudah defenitif, maksudnya sudah ada Surat keputusan (SK) dari pemerintah, maka daerah itu tidak lagi hak Pertamina. Untuk itu masyarakat wajar protes demi keselamatannya. Cara relokasi ini bisa dicarikan tempat yang baru atau dilakukan ganti rugi tanah dan bangunan. Sehingga masyarakat bisa pindah meninggalkan lingkungan Pertamina yang rawan kebakaran atau dibanjiri minyak dari tangki pertamina. "Tujuan Pemko Memfasilitasi kedua belah pihak ini pasti pengurusan surat-surat. sehingga kesepakatan yang diambil dalam pertemuan memiliki dasar hukum. Sehingga masyarakat merasa tenang, Pertamina tidak cemas lagi didemo warga," ujarnya. Walikota Dumai H Khairul Anwar saat dikonfirmasi mengatakan, Pertamina harus mencari solusi dan menberi jalan terbaik atas tuntutan warga tersebut. "Jangan di gantung-gantungkan harapan masyarakat. Cari jalan penyelesaiannya dengan baik," pinta Wako. Selain itu, Walikota perpesan kepada masyarakat khususnya warga Tanjung Palas, jika melakukan aksi demo, jangan sampai merusak aset negara. Apalagi

Pertamina merupakan Objek vital nasional, sangat berbahaya kalau dirusakan. "Berbuatlah yang wajar-wajar saja," pesannya Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hari ini warga dua kelurahan akan melakukan demo besar-besaran dan mengancam akan menduduki perumahan di Bukit Datuk jika seandainya tuntutan relokasi tidak dipenuhi. Demo itu sendiri, setelah warga merasa tak nyaman tinggal di lingkungan Pertamina karena sudah tiga kali terbakar dan meledak keras. Warga tak mampu menahan keinginannya untuk direlokasi setelah kembali terbakar dan meledaknya kilang pada Februari 2014.*** DPRD Sudah Ingatkan Distamben *Lakukan Lelang PJU Sesuai Prosedur PEKANBARU (VOKAL)- DPRD Riau pernah mengingatkan agar Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Riau tidak melaksanakan proses lelang proyek Penerangan Jalan Umum (PJU). Peringatan tersebut karena waktu lelang dan pelaksanaan memiliki waktu pendek dan hampir pelaksanaan PON XVIII Riau tahun 2012, ujar Noviwaldi Jusman, Wakil Ketua DPRD Riau. Tapi dalam rapat dengar pendapat tersebut, Distamben ngotot. Kini apa yang menjadi keraguan dan kekhawatiran sekarang menjadi masalah hukum. Memang dewan menyetujui pelelangan tersebut. Karena Distamben ngotot bahwa tidak akan terjadi masalah hukum nantinya. Namun ternyata mereka memilih perusahaan baru yang diduga belum memiliki Kemampuan Dasar, katanya. Karena sekarang permasalahannya sudah sampai keranah hukum, maka Dewan menyerahkan saja permasalahan ini kepada pihak hukum. Karena Distamben tidak melaksanakan proyek dan penunjukkan kontraktor sesuai prosedur berlaku.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, R Adnan, Direktur Eksekutif LSM IMD telah melapor kasus dugaan korupsi pada pekerjaan PJU paket III yang bersumber APBD Perubahan Riau tahun 2012, dengan nilai kontrak Rp 6,7 miliar. Dugaan korupsi tersebut, kata Raja Adnan, setelah dilakukan peninjauan lapangan pada titik-titik pemasangan PJU yang dikerjakan oleh PT Aledino Cahaya Syafira. Menurut Adnan, ada tiga pelanggaran sehingga bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi dan perlu dilakukan pengusutan secara hukum oleh aparat berwenang. Ketiga hal tersebut, katanya, pertama adalah pelanggaran hukumnya, dimana perusahaan pemenang atau melaksanakan pekerjaan, tidak memenuhi persyaratan karena tidak memiliki Kemampuan Dasar (KD), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010, tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. Selain itu, kontraktor juga tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana waktu pelaksanaan dalam kontrak serta tidak dilaksanakannya jumlah volume pekerjaan sebagaimana tertera dalam RAB. Kedua, kerugian negara. Yakni dugaan mark up Rp 577.932.500 karena ada perusahaan yang menawar lebih renda dari PT Aledino Cahaya Syafira, kelebihan pembayaran bobot yang tidak dilaksasanakan berupa tiang sebanyak 29 unit sebesar Rp 493.000.000, serta denda keterlambatan dan pencairan jaminan pelaksanaan yang tidak dilakukan sebesar Rp 678.580.050, sehingga potensi kerugian negara mencapai Rp 1.749.512.550. Ketiga, yang diduga menikmati kerugian negara ini adalah oknum pejabat serta panitia pengadaan barang/jasa Distamben ketika itu, dan Direktur Utama PT Aledino Cahaya Syafira.(ind)

Surat Terbuka Putri Pilot Malaysia Airlines... KUALA LUMPUR (VOKAL)- Hilangnya pesawat milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370, Sabtu (8/3/2014), telah menjadi topik yang mengguncang dunia. Bagi anak-anak pilot di maskapai Malaysia Airlines, guncangan yang dirasakan tak kalah besarnya. Sebuah surat ditulis oleh Dr Nur Nadia Abd Rahim, menggambarkan guncangan tersebut, dimuat New Straits Times pada Senin (17/3/2014). Nur adalah putri Kapten Abd Rahim Harun, salah satu pilot maskapai Malaysia Airlines meski bukan pilot dari pesawat yang hilang itu. Berikut ini adalah terjemahan bebas dari surat Nur tersebut.

Sopir Terbang Catatan ini sudah terlambat dan seharusnya sudah kutulis lama sebelum ini, untuk memberitahu ayahku betapa bangganya aku pada dia. Aku bangga dengan apa yang dia kerjakan, meskipun dia tak berada bersamaku selama setengah umurku. Aku sangat menyesal karena malu memberitahu teman-temanku bahwa ayah adalah pilot. Pilot yang baik. Aku sangat menyesal sekarang karena dulu memberitahu teman-temanku bahwa ayah hanyalah sopir. Aku tak ingin tampil sebagai anak yang istimewa. Kami hidup biasa-biasa saja. Aku adalah bagian dari keluarga besar Malaysia Airlines. Aku sudah terbang bersama mereka sejak aku bayi. Perjalanan pertama favoritku bersama ayah, pilot favoritku, adalah ke Kota Kinabalu. Rupanya aku disebut anak yang nakal (tapi menggemaskan?).

Meski demikian aku mencintai bandara dan penerbangan. Ayahku, seperti halnya kapten pilot pesawat yang hilang, telah bekerja untuk Malaysia Airlines sejak lulus sekolah. Kami sudah berulang kali mendesaknya pindah ke maskapai lain, tetapi dia menolak karena ingin berada dekat dengan keluarga, sesering mungkin. Kami seharusnya bisa menikmati fasilitas yang ditawarkan - pendidikan gratis di sekolah, sekolah internasional, semua biaya hidup ditanggung, dan sopir yang mengantar kami ke mana-mana, bila dia menerima tawaran pekerjaan dari maskapai lain. Itu adalah fasilitas yang banyak dicari pilot MAS. Menjadi seorang putri pilot, kamu harus terbiasa hanya ke mana-mana bersama ibu saja, mulai dari hari pertama sekolah, penyerahan penghargaan dalam upacara sekolah, ajang olahraga, ulang tahun, bahkan hari raya. Insiden terburuk adalah ketika ayah tak ada ketika rumah kami dirampok oleh tiga orang penjahat bertopeng. Lebih daripada itu, ibu yang hamil 7 bulan pun harus mengatasi segalanya sendirian tanpa ayah. Dia menolak menelepon ayah dan membuat ayah khawatir, sampai ayah kembali ke Kuala Lumpur keesokan harinya. Ibuku memahami beban yang harus ayah tanggung di pundaknya, fokusnya saat terbang adalah tanggung jawab atas ratusan nyawa dan bukan cuma keluarganya di rumah. Aku ingat sedang tersedak air mata ketika dosen Bahasa Inggris kami di perguruan tinggi meminta kami satu per satu, "Apa yang paling Anda ingat tentang ayahmu?"

Aku berdiri dan menjawab, "Aku ingat bahwa ia tidak ada bersamaku dalam separuh umurku." (Tapi) dia jelas bukan seorang ayah yang buruk. Dia hanya bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami. Kami sudah terbiasa menerima keadaan itu, terutama ketika orang bertanya kepada kami, "Ayah mana?" Aku akan menjawab mereka, "Entah, (dia) di suatu tempat di seluruh dunia. Tidak yakin. Harus memeriksa daftar itu." Sepanjang hidupnya, kehadirannya ditentukan oleh selembar kertas yang dia bagikan kepada kami pada setiap awal bulan. Dia kadang-kadang akan kesal ketika aku bertanya kepadanya tentang lokasinya. Karena itu, aku harus memeriksa daftar terlebih dulu sebelum bertanya kepadanya. Sebelum dia berangkat kerja, kami akan mengantar, melihat mobil penjemputnya datang dan membawanya pergi. Kadang-kadang pada dini hari, lain kali di tengah malam. Kami akan mengirimkan "salam" untuknya terlebih dahulu sebelum tidur. Dan setiap kali dia pulang kerja, semua orang di rumah akan berdiri menyambut di depan pintu. Aku tak menyadari betapa pentingnya ritual itu sampai terjadi insiden MH370. Setiap kali ia berangkat kerja, ia bertanggung jawab untuk ratusan nyawa, bertanggung jawab menghubungkan keluarga untuk berkumpul lagi, bertanggung jawab membantu pengusaha membuat kesepakatan, bertanggung jawab mewujudkan impian berkelana para wisatawan. Aku ingat sekali, seorang penumpang yang sangat tua dengan kursi roda menunggu Ayah untuk bertemu dengannya secara pribadi setelah penerbangan London - KL. Dia memberi Ayah jempol dan berkata, "Apakah kau Kapten? Kita mendarat sangat halus.

Terima kasih!" Diam-diam, aku tersenyum bangga mendengarnya. Tetapi, jauh di lubuk hati, keluarga kami tahu setiap kali ia berangkat kerja selalu ada kemungkinan mendapatkan panggilan telepon yang menentukan itu, kemungkinan dia tidak pernah pulang ke rumah. Kami telah menerima itu sebagai bagian dari kehidupan kami, setiap hari. Ia menjalani latihan keras untuk berada di posisinya sekarang. Dia menjalani pemeriksaan kesehatan tahunan untuk memastikan apakah dia fit untuk terbang. Dia menghadapi ujian, seperti anak sekolahan. Buku manual penerbangannya setebal buku medisku. Dia "OCD" (teliti, seperti istilah orang-orang) seperti yang Anda inginkan ada pada setiap pilot sebelum penerbangan Anda, memastikan semuanya tepat. Bahkan soal ketepatan waktu, bukan karena terlambat satu menit atau akan datang beberapa menit lebih awal ketika mengatakan akan sampai di suatu tempat dalam waktu tertentu. "Aku akan sampai di sana tujuh menit lagi. Bersiaplah...." Surat ini adalah potongan kehidupan keluarga awak kabin. Kru kabin banyak berkorban hanya supaya mereka bisa membantu dunia terhubung dari titik A ke titik B. Mari kita dukung keluarga terkait penerbangan MH370 dengan dukungan dan doa. Sebelum Anda menghakimi, mengacungkan jari tengah, atau menyebarkan teori dan spekulasi, ingat bahwa Anda tak hanya menyakiti keluarga awak kabin dari pesawat yang hilang itu, tetapi juga menyakiti perasaan kami sebagai keluarga besar MAS. Di mana pun kau berada, MH370, kami berdoa kau kembali.

(Dikutip dari kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai