Anda di halaman 1dari 5

Nunun Hilyatul Masun_ 131100094

Sejarah Perkembangan Quality Method


Tahun 1700-1900 Pada awalnya ( tahun 1700-1900) kualitas ditentukan oleh produsen. Namun pada perkembangan selanjutnya kualitas produk ditentukan oleh pembeli. Produsen mengetahui bahwa produk itu berkualitas bagus dan dapat dijual karena produk tersebut dibutuhkan oleh pembeli, bukan menjual produk yang dapat diproduksi. Eli Whitney (1800) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat dibongkar pasang yang diperoleh melalui standardisasi dan pengendalian kualitas. Ia berhasil memenagkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dapat dibongkar pasang. Tahun 1875 Frederick W. Taylor menyumbangkan ilmu seleksi pekerja, perencanaan, dan penjadwalan, studi gerak serta ergonomi. Satu kontribusi terbesarnya adalah keyakinannya bahwa manajemen dapat dibuat lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Taylor dan rekannya, Henry L. Gantt serta Frank dan Lilian Gilbreth, termasuk orangorang pertama yang secara sistematis mencari cara terbaik untuk memproduksi barang. Tahun 1900-1920 Tahun 1900-1930 Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mengenai komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengemasan daging dan industri pemesanan lewat surat, serta menambahkan konsep baru pada lini produksi dimana para pekerja berdiri di tempat sementara bahannya bergerak. Laboratorium standar pertama didirikan di Inggris pada tahun 1901. Kemudian sekitar tahun 1907-1908, AT & T memulai inspeksi sistematis dan pengujian produk dan bahan. Pada tahun 1908 W. S. Gosset (dikenal sebagai " Student " ) memperkenalkan distribusi T yang merupakan hasil dari karyanya pada pengendalian kualitas di Guinness Brewery. Tahun 1915-1919 WWI- pemerintah Inggris memulai program sertifikasi pemasok. Tahun 1919 Technical Inspection Association didirikan di Inggris dan kemudian berubah menjadi Institute of Quality Assurance.

Nunun Hilyatul Masun_ 131100094

Tahun 1920-1940 (Inspeksi) Pada masa ini, kelompok kualitas yang utama adalah inspeksi. Para inspektor mengukur hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Pada masa ini ditemukannya konsep statistik dalam hal pengendalian variabel-variabel produk, seperti panjang, lebar, berat, tinggi dan pengambilan sampel untuk menguji penerimaan. Tahun sekitar tahun 1920-an, AT & T Bell Laboratories membentuk departemen kualitas yang menekankan kualitas, inspeksi danpengujian, serta keandalan produk. Pada masa ini pula B. P. Dudding di General Electric Inggris menggunakan metode statistik untuk mengontrol kualitas lampu listrik. Sekitar tahun 1922-1923 R. A. Fisher menerbitkan serangkaian karya tulis mengenai eksperimen desain dan aplikasinya dalam bidang pertanian. Tahun 1924 W. A. Shewhart memperkenalkan konsep Control Chart di Bell Laboratory. Shewhart memadukan kemampuan statistikanya uktuk keperluan pengendalian kualitas serta menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan kualitas. Dan pada tahun 1928 metode Acceptance Sampling dikembangkan dan disempurnakan oleh HF Dodge dan HG Romig di Bell Laboratory. Kemudian pada tahun 1931, W. A. Shewhart menerbitkan buku yang berjudul Economic Control of Quality of Manufactured Product yang menguraikan metode statistik menggunakan control chart. Satu tahun kemudian ia memberi ceramah tentang metode tersebut di University of London. Industri tekstil dan wol Inggris serta industri kimia Jerman mulai merancang percobaan untuk pengembangan proses produksi pada tahun 1932-1933. Kemudian pada tahun 1933 para statistikawan elit membentuk suatu bagian penelitian untuk Industri dan pertanian. Tahun 1940-1985 ( Quality Control dan Quality assurance) Pada periode ini, kelompok inspeksi berkembang menjadi pengendalian kualitas. Tanggung jawab kualitas dialihkan ke bagian quality control independen. Pada tahun 1938 W. E. Deming mengundang Shewhart dalam seminar tentang control chart di US Department of Agriculture Graduate School. Lalu tahun 1940 Departemen pertahanan AS menerbitkan panduan penggunaan control chart untuk menganalisis data. kemudian, pada tahun 1940-1943 Bell Labs mengembangkan perencanaan dan sebagai pelopor standarisasi sampling militer angkatan darat Amerika Serikat.
2

Nunun Hilyatul Masun_ 131100094

Di Inggris terbentuk Kementerianthe Ministry of Supply Advising Service on Statistical Methods and Quality Control pada 1942. Lalu pada ahun 1942-1946 dilakukan pelatihan quality control pada industri, dan hasilnya lebih dari 15 masyarakat berkualitas terbentuk di Amerika Utara. Kemudian pada 1944 Industrial Quality Control mulai dipublikasikan. Tahun 1946, The American Society for Quality Control (ASQC) tebentuk yang terdiri dari kumpulan dari masyarakat yang berkualitas. Di tahun ini pula berdiri The International Standards Organization (ISO). Di tahun yang sama, Deming diundang ke Jepang untuk membantu membangun kembali perindustrian Jepang, kemudian terbentuklah The Japanese Union of Scientist and Engineers (JUSE). Kemudian padatahun 1946 sampai 1949 Deming diundang untuk memberikan seminar tentang quality control di perindustrian Jepang. Padatahun 1948 G. Taguchi mulai mempelajari dan mengaplikasikan eksperimen desain. Pada tahun 1950 Deming memulai pendidikan managerial perindustrian Jepang , selanjutnya penggunaan Statistical Quality Control semakin meluas di Jepang. Ditahun yang sama, K. Ishikawa mengenalkan diagram sebab-akibat. Pada sekitar tahun 1950s Muncul teks classic tentang Statistical Quality Control oleh Eugene Grant dan A.J. Duncan. Pada tahun 1951 A.V. Feigenbaum mempublikasikan edisi pertama bukunya Total QualityControl dan pada tahun yang sama JUSE memberikan penghargaan kepada Deming ataspencapaian yang signifikan pada quality control dan quality methodology. Diawal tahun 1951 G.E.P. Box dan K.B. Wilson mempublikasikan dasar kerja dengan menggunakan designed experiments and response surface methodology untuk proses optimasi. Pada saat itu aplikasi designed experiments fokus pada industri kimia dan terus berkembang seterusnya. Padatahun 1954 Joseph M. Juran diundang untuk memberikan pengajaran Manajemen Pengendalian Kualitas dan British Statistican E.S. Page mengenalkan cumulative sum (CUSUM) control chart. Selanjutnya pada tahun 1957 J.M. Juran dan F.M. Gryna menerbitkan buku Quality Control . Pada tahun 1959 Technometrics (jurnal tentang statistika, fisika, kimia, dan engineering) diterbitkan. S. Roberts juga mengenalkan eksponentially weighted moving average (EWMA) Control Chart di tahun 1959.
3

Nunun Hilyatul Masun_ 131100094

Pada tahun1960 G.E.P Box kembali mencetaksejarah, kali ini beliau bersama J.S. Hunter menulis karya tulis 2k-p factorial dan di tahun yang sama konsep quality control circle diperkenalkan di Jepang oleh K. Ishikawa. Padatahun1960-an pelatihan Statistical Quality Control tersebarluas hingga menjadi programTeknikIndustri dan tahun1961 National Council untuk kualitas dan produktivitas dibentuk di Inggris sebagai bagian dari British Productivity Council. Pada tahun1969 Industrial Quality Control digantikan dengan Quality Progress dan Jurnal Quality of Technology yang ditulis oleh Lloyd S. Nelson-founding editor JQT). Kemudian tahun1970-an NCQP dan Institute Quality Assurance bergabung denganThe British Quality Association. Setelah itu buku tentang designed experiments semakin bermunculan. Ketertarikan tersebut dimulai dari negara-negara di Amreika Utara sekitar tahun 1975-1978. Pada tahun 1980-an metode eksperimen desain diperkenalkan dan banyak diadopsi oleh beberapa organisasi dibidang elektronik, aerospace, semikonduktor, dan industriotomotif. Tahun 1984 The American Statistical Association (ASA) mendirikankomisi Ad Hoc untuk Kualitas dan Produktivitas, yang selanjutnya menjadi bagian dari ASA. Padatahun tersebut Jurnal Quality and Reliability Engineering International diterbitkan. Tahun 1985-1990 ( Total Quality Management ) Padatahun 1986, Box dan lainnya mengunjungi Jepang untuk mengamati penggunaan designed experiments dan metode statistik lainnya. Lalu pada tahun berikutnya ISO menerbitkan standarisasi sistem kualitas yang pertama dan pada tahun itu juga inisiatif sixsigma Motorola dimulai. Pada tahun 1988 The Malcolm Baldrige National Quality Award terbentuk dari hasil Kongres U.S . lalu pada tahun 1988 pula The European Foundation for Quality Management mendirikan dan menangani European Quality Award. Tahun 1989 muncul jurnal yang berjudul Quality Engineerin. Kemudian pada tahun 1990-an ISO 9000 tersertifikasi dan meningkat kalangan industri. Banyak negara yang mensponsori quality awards berdasarkan kriteria Baldrige. Di tahun1995 banyak lulusan sarjana mengikuti pelatihan statistik yang fokus pada metode dasar karakteristik proses dan pengendalian.
4

Nunun Hilyatul Masun_ 131100094

Setelah inisiatif sig-sigma Motorola dimulaipadatahun1987, maka pada tahun 1997 pendekatan six sigma Motorola tersebar dikalangan industri. Kemudian pada tahun1998 The American Society for Quality Control diubahmenjadi The American Society Quality, untukmenunjukkan bidang yang lebih luas dari aspek kualitas. Lalu pada tahun 2000an Standarisasi ISO 9000:2000 mulai diisukan. Bahasan mengenai Supply chain Management dankualitas supplier menjadi faktor yang kritis dari suksesnya sebuah bisnis. Kegiatan pengendalian kualitas memperluas peluang industri tradisional mengatur banyak bidang. Tahun 2000-sekarang Tahun 2000, ISO/IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001:1989 kedua standar tersebut disempurnakan menjadi ISO/IEC 17025:2000. ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian/kalibrasi. Jika dibandingkan dengan ISO/IEC Guide 25:1990, maka ISO/IEC 17025 : 2000 lebih teratur. Pada tahun 2005, ISO/IEC 17025 : 2000 dirivisi menjadi ISO/IEC 17025 : 2005 dengan menambah satu elemen manajemen yaitu elemen peningkatan. Dengan demikian ISO 17025 terdiri dari 15 elemen manajemen dan 10 elemen teknis. Indonesia mengadopsi ISO/IEC 17025:2005 menjadi SNI 19-17025:2005 melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN). Kepala Badan Standarisasi Nasional selaku Ketua Komite Akreditasi Nasional memutuskan bahwa SNI 19-17025:2005 tentang persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi, sebagai persyaratan akreditasi laboratorium yang berlaku mulai tahun 2005. Tahun 2008 ISO 9001:2000 disempurnakan menjadi ISO 9001:2008. Organisasi yang telah disertifikasi menggunakan standard ISO 9001:2000 dapat diperbaharui sertifikatnya dengan menggunakan standard ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 juga merupakan persyaratan standard sistem manajemen mutu, memberikan 2 manfaat yaitu eksternal dan internal. Peningkatan performance, penetrasi pasar dan kepuasaan pelanggan (customer satisfaction) merupakan beberapa manfaat eksternal. Sedangkan peningkatan efisiensi dan kinerja adalah beberapa manfaat internal.

Anda mungkin juga menyukai