Anda di halaman 1dari 64

Bismillahirrahmaanirrahiem

SUPARDI LEE

Keajaiban Senyum Supardi Lee 2011, Penerbit Active Media, Bandung Hak Cipta dilindungi undang-undang Diterbitkan dalam bentuk e-book pertama kali oleh Penerbit Active Media 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) UU RI No. 7 tahun 1987 tentang Hak Cipta Terbitan Pertama : April 2011 Judul Keajaiban Senyum Penulis Supardi Lee Penerbit Penerbit Active Media Editor Eka Purwitasari Penyunting Akhir Syifa Fitricia Creative Desain Sampul Zezen Zaini Nurdin PENERBIT ACTIVE MEDIA Jl.Raya Ciparay-Pacet No.52 Bandung40385 Jawa Barat Telp./HP : 085222113354, 085222075108 Email: activemedia@rocketmail.com Weblog : www.penerbitactivemedia.blogspot.com Terbitan pertama, April 2011 M. All Right Reserved

Sinopsis e-book

TERSENYUM adalah suatu aktivitas sederhana yang berdampak luar biasa. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati Dapatkan efek yang luar biasa dengan membaca e-book Keajaiban Senyum ini. Anda akan meraih pencerahan dahsyat tentang keajaiban-keajaiban dibalik seulas senyum Anda. Dengan penuturan yang menarik dan ringan dibaca, Anda akan diajak memahami dengan hati esensi sebuah senyuman. Dan, hidup Anda pun akan lebih bahagia. Tak percaya? Buktikanlah!

Sekapur Sirih dari Penerbit


Segala puji bagi Rabb pemilik jagad raya ini, Allah Azza wa Jalla yang selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Sehingga, mata ini masih bisa berkedip, hidung masih mampu bernapas hingga bibir dapat tersenyum dengan bahagia. Tak lupa shalawat serta salam kami curahkan teruntuk baginda Rasululullah yang berkat jerih payah hingga semangatnya, umat Islam bisa mengenal nikmatnya ber-khalwat dengan Allah Swt. Sangat sedikit orang yang mengetahui manfaat dari aktivitas sederhana bernama tersenyum. Bahkan, adapula orang-orang disekitar kita yang malas dan membenci senyum. Sungguh ironi, jika sedemikian benci dan malasnya tersenyum, maka merugilah kita sebagai manusia. Mengapa? Karena dari sebuah senyuman, terselip hikmah yang sungguh luar biasa. Allhamdulillah penerbit Active Media mengucap syukur yang sebesar-besarnya atas terbitnya e-book karya Supardi Lee yang berjudul Keajaiban Senyum ini. Kami berharap, dengan terbitnya e-book yang penuh dengan esensi motivasi ini mampu menjadi oase bagi para pembaca. Sehingga, para pembaca memahami makna mendasar dan manfaat dari sebuah senyuman. Selamat membaca dan mengamalkan isi dari e-book ini! Salam sukses selalu!

Bandung, April 2011

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Kata Pengantar Pendahuluan Keajaiban-keajaiban dibalik senyuman 1. Senyum mencegah kemarahan 2. Senyum, pintu gerbang cinta 3. Senyum membawa kesabaran 4. Senyum tanda syukur 5. Senyum sumber semangat 6. Senyum membawa keikhlasan 7. Senyum bisa menyelesaikan masalah 8. Senyum sumber rezeki 9. Senyum untuk memaafkan 10. Senyum itu sehat dan resep awet muda 11. Senyum itu sedekah 12. Senyum mempermudah belajar 13. Senyum menambah khusyu shalat 14. Senyum pada Allah 15. Senyum meningkatkan kualitas makanan atau minuman Senyum setiap saat Tentang Penulis

7 9 11 12 15 17 21 24 27 31 35 39 43 47 50 23 58 60 62 63

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 6

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Kata Pengantar
SENYUM SEBAGAI INVESTASI KEHIDUPAN

Oleh: Ahmad Mukhlis Yusuf, Ph.D Direktur Utama LKBN Antara, Praktisi manajemen, Program Director MM in Business Management BINUS Business School dan Konsultan Senior pada Strategy Consulting (www.strategy.co.id) Di saat merasa paling tidak bahagia, percayalah bahwa ada sesuatu yang harus Anda lakukan di dunia. Sejauh Anda dapat membuat penderitaan orang lain menjadi lebih manis, hidup tidaklah sia-sia (Hellen keller). Hidup ini teramat indah. Indah bagi mereka yang dapat memaknai hidup sebagai kesempatan untuk berbisnis dengan Sang Pencipta untuk mendapatkan return baik dalam kehidupan di dunia maupun di kehidupan selanjutnya, di akhirat kelak. Praktek berbisnis dengan Allah Swt dapat berbentuk kenikmatan dalam menjalani semua kewajiban-kewajiban ilahiah secara ritual, maupun dalam kehidupan bermuamalah atau sosial. Sebagaimana telah kita yakini, kenikmatan menjalankan ibadah ritual dan sosial memiliki dimensi yang amat luas dalam aktifitas hidup kita sehari-hari, yang melekat pada setiap tarikan nafas, denyut nadi, dan semua perbuatan kita. Everything is count, kata para pebisnis sekarang. Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah mengatur semua sumberdaya yang dibutuhkan kita sebagai manusia; hamba-Nya; untuk melakukan segala sesuatu yang terbaik bagi masa depan kita sendiri. Semua aktifitas kehidupan sejatinya kita yakini merupakan investasi untuk kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya, yang pastinya abadi. Pertanyaan selanjutnya yang harus kita jawab adalah investasi apa saja yang telah dan akan kita pilih untuk mempersiapkan masa depan kita tersebut, padahal kita tidak pernah tahu sampai kapan kesempatan hidup ini kita nikmati. Sebagai seorang muslim, saya meyakini ajaran Islam yang menyatakan bahwa kelahiran, jodoh dan kematian adalah rahasia Illahi. Bila kita yakini semua yang kita lakukan sebagai investasi, maka kehidupan yang sedang kita jalani ini benar-benar merupakan momentum untuk memilih, dimana setiap pilihan memiliki

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 7

Keajaiban Senyum Supardi Lee

implikasi masing-masing, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pilihan-pilihan yang cerdas, sejalan dengan panggilan ruhani kita, akan menuai kebahagiaan di kemudian hari, demikian sebaliknya. Senyum, adalah aktifitas yang mungkin selama ini dianggap kecil, padahal ia merupakan aktifitas sederhana yang berimplikasi pada return jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, senyum menciptkan berbagai kebahagian baik buat diri maupun orang lain di dunia, menuai persahabatan, mengobati hati yang sedang gundah, maupun membangkitkan keyakinan bahwa selalu ada harapan di tengah setiap musibah apapun. Senyum yang tulus adalah ungkapan hati. Demikian juga, dalam jangka panjang, senyum menjadi amalan yang dapat mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang tak akan ada akhirnya, Insya Alloh kehidupan di akhirat kelak. Penulis buku ini, Supardi Lee, yang selalu memelihara senyumnya, saya kenal sejak ia menjalani hari-hari sebagai aktifis mahasiswa di IPB. Supardi yang tidak kenal lelah, selalu berusaha berbuat baik untuk orang lain. Dengan senyumnya yang tulus, Supardi telah banyak menuai persahabatan-persahabatan yang amat bernilai, mengantarkannnya pada berbagai aktifitas hidup yang bernilai saat ini. Tulisan-tulisan dalam buku ini adalah kisah-kisah universal, yang dapat dibaca dan menjadi bahan renungan bagi siapapun. Membaca berbagai kisah dalam buku ini telah membuktikan bahwa setiap perbuatan yang berasal dari keyakinan (beliefs) yang kuat, akan menuai sesuatu yang bernilai, baik bagi diri kita maupun orang lain. Dengan kata lain, senyum yang diyakini sebagai aktifitas ibadah akan mengantarkan kita pada nilai-nilai kehidupan yang amat mempesona. Ada pepatah bijak menyatakan bahwa hidup adalah perjalanan panjang menuju satu titik tujuan yang dimulai dengan langkah kecil. Senyum adalah langkah kecil yang bernilai besar. Senyumlah sebagai tanda syukur untuk nikmat dan karunia yang tak terhitung; yang telah Allah berikan kepada kita. Sebaliknya, senyumlah untuk ujian atau musibah yang sedang kita terima, karena keduanya hanyalah bentuk yang berbeda dari tanda sayang Allah kepada kita. Tidak mungkin naik kelas, bila kita tidak pernah mengalami ujian-ujian kehidupan. Subhanallah. Bandung, 31 Juli 2007

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 8

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Pendahuluan :
Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati. Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram. Kerutankerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengerut. Menyeramkan dan tampak garang. Duh... Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum bahkan tawa yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja. Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis. Wajah para remaja dan anakanak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu. Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah. Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bagian dari keindahan manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum. Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita. Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri. Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum? Dan bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum? Saudara, senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban. Setidaknya dari berbagai pengalaman dalam hidup saya. Yap, dalam hidup saya, saya menemui banyak keajaiban. Bentuknya macam-macam. Ada kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman. Sang senyum lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir. Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga. Ia seperti udara bagi yang tercekik. Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit. Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 9

Banyak wajah yang telah kehilangan senyum. Mari kembalikan keindahan itu kembali...

(Supardi Lee)

Keajaiban Senyum Supardi Lee

ngidam. Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan. Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan. Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya. Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya. Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang. Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban. Aturan Senyum Tulus Senyum tulus ada aturannya? Ya, ada. Aturan ini saya dapat dari dua orang guru saya. Pertama Pak Jamil Azzaini. Kedua, Pak Amir Tengku Ramly. Pertama sekali, saya belajar dari Pak Jamil, bahwa senyum itu harus 227. Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik. Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.
Tersenyum lah dengan aturan 127. Rasakan nikmat dan ketulusannya

(Supardi Lee) Aturan ini lalu disempurnakan oleh Pak Amir. Menurut Pak Amir, senyum itu harus 127. Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati. Hati yang memberi dan menerima senyum. Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7, maknanya sama dengan aturannya Pak Jamil.

Itulah senyum saudara... Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa. Ia kecil, tapi bermakna raksasa. Ia mudah, tapi sangat berharga. Karenanya.... Tersenyum lah Saudara Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup Anda. Dan... Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 10

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Keajaiban-keajaiban dibalik senyuman

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 11

Keajaiban Senyum Supardi Lee

1. Senyum mencegah kemarahan


Suatu malam, terus terang saja saya membutuhkan hubungan suami istri. Tapi, istri saya tertidur. Padahal, kami sudah janjian siang harinya akan melakukan ibadah yang satu itu. Saya pun berada di persimpangan jalan. Saya merasa kesal dan marah. Umi kan udah janji, kenapa sekarang malah tidur, eueuh. begitu pikiran saya. Pikiran ini mendorong saya untuk mencoba tidur dalam kemarahan itu. Tidak bisa. Mana bisa tidur kalau perasaan sedang kesal dan marah. Saya pun bertindak lain. Saya tersenyum dan berpikir: Mungkin Umi kecapean, tapi saya coba bangunin deh. Saya bangunkan istri saya. Ketika ia sudah bangun, saya tanya: Ngantuk banget ya, Mi? Mau tidur lagi? Istri saya menjawab: Ee... iya. Spontan saya bilang: Ya udah, tidur aja terus dengan nada marah dan menjauhinya. Istri saya pun cepat-cepat mendekati. Rupanya ia sadar apa yang sedang terjadi. Ia pun memeluk saya dari belakang. Saya diam aja. Istri saya bilang: Abi,... Umi sekarang udah nggak ngantuk lagi, nih... Saya diam aja. Istri saya pun terus membujuk. Saya tetap diam. Terus terang aja, saya menunggu ia minta maaf. Meski, dalam hati saya tersenyum. Senyum kecil pun tersungging di bibir saya. Tapi istri saya tidak lihat. Lampu kamar dimatikan. Hanya ada cahaya temaram dari lampu di luar kamar. Akhirnya istri saya bilang: Abi, maafin Umi ya,... Dalam hati saya bersyukur: Alhamdulillah. Saya pun berbalik, telentang menghadapnya. Saya tersenyum dan saya cium keningnya. Iya, nggak apa-apa, Mi Setelah itu, kami pun bisa beribadah dengan tenang dan bahagia. Dimulai dengan.... eh, bagian ini nggak usah diceritakan, ya. Bahaya. Dari kejadian ini, kami banyak mengambil pelajaran. Terutama tentang keajaiban sebuah senyuman. Bila saya memutuskan untuk terus marah, maka pasti dampaknya akan negatif. Mungkin tidak hanya malam itu, tapi juga berlanjut ke esok siangnya. Dan yang pasti, kebutuhan biologis saya tidak terpenuhi. Selain itu, saya dan istri saya pun akan menanggung dosa besar. Wah, rugi banget deh. Jadi, amarah yang memuncak itu ternyata bisa reda oleh sebuah senyuman di bibir kami masingmasing.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 12

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Saya jadi ingat isi sebuah buku. Judulnya Blink karangan Malcolm Gladwell. Salah satu bagian buku itu menerangkan tentang hubungan roman muka dengan emosi. Roman muka, otot muka mana yang ditarik atau dikendurkan akan menentukan emosi tertentu. Senyum adalah roman muka yang bertentangan dengan emosi marah. Tersenyum membuat emosi jadi lucu atau gembira, bukan marah. Roman muka marah akan membuat Anda merasa marah, bahkan tanpa ada alasan apapun untuk marah. Begitu kata buku tersebut. Dan hasil itu bukan karangan, melainkan hasil penelitian bertahun-tahun terhadap ribuan orang. Di lain waktu, anak saya Afzal (usianya 3 tahun, kami memanggilnya Abang) nangis. Ia ingin beli mainan baru. Padahal mainannya sudah banyak. Tangisannya membuat saya kesal. Saya sudah akan mencubitnya. Untung saya sadar. Saya pun tersenyum dan berpikir: Ah,... Abang kan masih kecil. Wajar aja kalau begitu. Saya gendong dia menuju sepeda motor kami. Kami pun berangkat ke pasar membeli mainan. Dan seperti biasa, Abang bingung milih mainannya.
Marah membuat masalah kecil jadi besar, masalah besar jadi bencana. Cegah dan redamlah kemarahan dengan senyum

(Supardi Lee)

Waktu nyampe rumah, saya berpikir: Gawat juga nih kalau Abang mau beli mainan terus. Kayaknya dia menggunakan menangis sebagai senjatanya. Semenjak saat itu, saya dan istri lebih sering proaktif mengajak Abang main, terutama main bola. Menurut saya membelikan anak mainan terus menerus tidak baik. Tapi mencegah hal itu dengan menyakiti sang anak (mencubit, memukul, memarahi, dsb) jelas lebih tidak baik lagi. Alhamdulillah, dengan senyum kemarahan dan menyakiti anak-anak kita bisa dicegah. Senyum pun membuka jalan bagi jalan keluar lain yang mendidik dan hemat biaya. Suatu ketika (lagi), saya naik KRL Bogor Jakarta. Ada pengamen anak-anak dituntun seorang ibuibu. Saya pikir ibu-ibu itu ibunya. Entah kenapa, tiba-tiba sang ibu menampar sang anak dengan sangat marah, padahal ia lagi nyanyi. Nyanyiannya pun berganti tangisan yang sangat keras. Tidak cukup begitu, sang anak diseret menuju gerbong lain. Para penumpang KRL kaget dan banyak yang teriak: Bu, yang bener aja dong. Masa anaknya ditampar. Saya lihat wajah ibunya. Terlihat sangat bengis. Amarah benar-benar tergambar di raut wajahnya. Mata saya sampai berkaca-kaca dan hati saya perih melihat kejadian itu. Ya Allah, koq tega banget sih dia mukul dan nyeret anaknya seperti itu. Dimana hati nuraninya? Saudara, itulah amarah yang tak terkendali. Ia merusak Anda dan orang lain. Bahkan tidak jarang, amarah merusak dunia ini. Berbagai perang yang terjadi, semuanya berawal dari kemarahan.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 13

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Amarah juga sumber perceraian. Sebagian besar pasangan suami istri yang bercerai dimulai dari amarah yang tak terkendali. Dengan marah, masalah kecil akan jadi besar, dan masalah besar akan jadi bencana. Kemesraan suami istri di awal pernikahan lenyap entah kemana karena dihilangkan oleh amarah yang menggunung. Jadi, bila Anda tidak ingin bercerai dengan suami / istri anda, jangan marah. Kendalikan amarah anda. Banyak-banyak lah tersenyum pada suami / istri Anda. Setelah tersenyum katakan lah : Aku sayang kamu. Ehm...

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 14

Keajaiban Senyum Supardi Lee

2. Senyum, pintu gerbang cinta

Di kantor saya, ada staf perempuan yang sangat murah senyum. Namanya Neneng. Ketika masuk menjadi karyawan, ia masih lajang. Sekarang, ia telah menikah. Suaminya staf di kantor saya juga, Mas Hasan. Sekarang, Neneng telah mengundurkan diri. Memang begitulah peraturan di kantor kami. Sesama karyawan tidak boleh ada hubungan keluarga. Sebelum keduanya menikah, Neneng menjadi pusat perhatian para karyawan bujangan. Bukan karena Neneng cantik sekali, tapi karena kepribadiannya menyenangkan. Salah satu yang istimewa darinya adalah murah senyumnya itu. Pada siapa saja ia senang tersenyum. Ia tidak membedabedakan orang. Maka, terjadilah pertempuran asmara antara para karyawan. Alhamdulillah pertempuran itu terjadi dengan baik. Para bujangan bertempur dengan baik dan sopan. Tidak main dukun, sogokan dan sebagainya. Mereka berlomba menjadi pribadi yang lebih baik. Terutama pada Neneng tentunya. Melihat situasinya seperti itu, saya bersyukur saja. Saya perhatikan pertempuran itu dari jauh saja sambil mengenang ketika saya sendiri bertempur untuk mendapatkan istri saya. Ah, berbagai usaha dilakukan. Berbagai trik diluncurkan. Alhamdulillah saya menang. Saudara, dalam permasalahan cinta seperti ini, penampilan memegang peranan penting. Dan penampilan terpenting adalah senyuman. Kenapa? Karena Anda bisa saja memakai pakaian mahal, modis dan sesuai dengan Anda. Anda bisa menggunakan accesoris yang bagus. Anda bisa mengendarai mobil mewah. Anda juga bisa mentraktir banyak orang. Tapi bila di wajah Anda tidak tersungging sebaris senyum, penampilan Anda jadi terlalu serius, terkesan sombong, sinis, bahkan mungkin menyeramkan. Jadi, busana, accesoris, kendaraan, dan traktiran mahal menjadi tak berarti, hanya karena Anda tidak melakukan sesuatu yang gratis, tersenyum.... Bagi Anda yang belum menikah, pengetahuan ini penting artinya. Di pengalaman saya, senyum adalah pintu gerbang cinta. Masih ingat peribahasa lama: Cinta itu, dari mata turun ke hati? Nah, pada kenyataannya, sesuatu yang dilihat oleh mata dan bisa menimbulkan cinta adalah senyuman. Itulah sebabnya kenapa senyum dikatakan sebagai pintu gerbang cinta. Dibalik senyuman ada cinta, begitulah kira-kira.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 15

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Sekarang bayangkan sebaliknya. Bila Anda melihat wajah orang yang jarang tersenyum. Biasanya alisnya saling bertemu dan ada kerutan di tengah-tengah kedua alis. Melihat wajah dengan roman begitu, bukan cinta yang akan timbul, tapi kesan sinis, sombong, masalah, dan sebagainya.

CINTA = Senyum + Penampilan baik + Kata Bermakna + Sikap ksatria

Jadi, mulailah terbiasa murah senyum. Sang senyum akan membawa (Supardi Lee) cinta pada diri Anda. Tentu saja karena senyum itu pintu gerbang cinta, maka Anda harus benar-benar serius menjadi pencinta, bukan hanya penikmat cinta sesaat. Tebar senyum kesana kemari menjerat mangsa. Wah, gawat itu. Bila itu yang Anda lakukan, bukan cinta yang ada dibalik senyum anda, melainkan nafsu dan niat buruk. Banyak orang yang kesulitan mendapat cinta sejatinya. Waktu saya SMP, ada seorang guru saya yang belum menikah. Padahal usianya telah di atas 35 tahun. Waktu itu sih saya dan teman-teman sering mengatakan: Beliau pantes aja belum nikah, abis jarang senyum sih, serem.... (Guruku, mohon maafkan kami...). Tersenyumlah dengan tulus. Anda akan mendapat balasan cinta yang luar biasa. Nikmat sekali rasanya melihat orang lain tersenyum pada kita, setelah kita memberinya senyum. Nah, dengan senyum tersungging di bibir, buatlah pula penampilan Anda bagus. Berpakaian rapi, bersih dan sesuai. Hal yang tidak kalah penting adalah kata-kata dan sikap mental. Senyum yang tulus adalah pintu gerbang. Dibalik pintu gerbang yang indah itu, harus ada hal-hal yang indah juga. Artinya, kata-kata Anda juga baik. Sikap Anda juga terpuji dan ksatria. Lalu, hati-hati juga dengan lingkungan Anda. Ilmu senyum ini telah banyak diketahui dan digunakan oleh orang-orang jahat. Mereka paham kalau senyum adalah awal komunikasi yang baik. Bila Anda tidak hati-hati, Anda bisa terjerat oleh niat dan tindakan jahat mereka. Lalu bagaimana membedakan apa yang ada di balik senyum itu? Pembedanya adalah kata-kata. Bila ada orang yang kata-katanya terlalu manis, hati-hati lah. Janjijanji yang terlalu muluk biasanya dusta. Kata-kata yang terlalu melangit biasanya menjebak. Bila Anda berhadapan dengan orang yang kata-katanya begini, mintalah bukti nyatanya. Pengecekan harus dilakukan untuk membuktikan sendiri kata-kata dan janji melangit tersebut. Nah Saudara, selamat tersenyum dan raihlah cinta sejati.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 16

Keajaiban Senyum Supardi Lee

3. Senyum membawa kesabaran

Sudah lama sekali saya bertanya pada diri sendiri dan banyak orang: Bagaimana menjadi orang yang sabar? Berbagai jawaban saya temukan. Dari pikiran diri ini, muncul beberapa. Dari beberapa orang teman pun muncul beberapa. Dari berbagai buku saya temukan beberapa cara. Alhamdulillah semuanya kandas.

Senyum menimbulkan hal positif dan membangun,.. kesabaran

Bukan kandas karena cara-cara menjadi sabar itu salah. Tapi kandas (Supardi Lee) karena ia rumit. Perlu latihan yang lama. Padahal dalam kehidupan nyata, saya diserbu berbagai kejadian yang membawa kejengkelan, kekecewaan, dan akhirnya bermuara pada kemarahan. Marah dan sabar jelas dua hal yang saling bertolak belakang, kan? Ketika Anda marah, Anda tidak mungkin bersabar. Dan ketika Anda bersabar, Anda otomatis dapat menahan kemarahan Pada keajaiban senyum nomor satu, kita sudah bahas bahwa senyum bisa mencegah kemarahan. Itu artinya sang senyum bisa mencegah sesuatu yang negatif dan merusak. Kabar baiknya, ternyata selain mencegah hal yang negatif dan merusak, sang senyum pun menimbulkan sesuatu yang positif dan membangun. Itulah yang namanya kesabaran. Saya beruntung mendapatkan pelajaran berharga tentang hal ini secara langsung. Bukan cerita teman, baca dari buku atau teori para ahli. Suatu ketika, saya berangkat kerja dari Bogor. Kantor saya di Jakarta. Saya pilih menggunakan KRL Bogor Jakarta kelas ekonomi karena saya memang harus turun di Stasiun Lenteng Agung. Bila menggunakan kereta ekspres, saya tidak bisa turun di stasiun tersebut. Paling turun di Cikini. Dari Cikini ke Lenteng Agung, tetap juga harus naik KRL ekonomi. Berangkat dari Bogor, kereta sudah sarat penumpang. Saya tidak dapat tempat duduk. Terpaksa harus berdiri. Setiap berhenti di satu stasiun, sang kereta makin padat penumpang. Setelah stasiun Citayam, saya sudah tidak bisa bergerak bebas lagi. Sekeliling saya ada penumpang lain. Benarbenar rapat. Udara mulai panas dan menyesakkan. Keringat pun mulai membasahi seluruh tubuh. Benar-benar mandi keringat. Para penumpang sudah mulai mengeluh satu sama lain. Ada yang malah sedikit teriak-teriak karena kakinya diinjak penumpang lain dan tubuhnya dihimpit dari segala arah.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 17

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Kondisi buruk itu rupanya belum sampai puncaknya. Sang puncak terjadi ketika tiba-tiba kereta berhenti di tengah jalan. Para penumpang teriak hu...... Rupanya kereta tersebut ada sedikit kerusakan. Lima menit berlalu belum ada tanda-tanda kereta akan jalan lagi. Dua puluh menit pun tiba. Tidak ada perubahan apa-apa. Sampailah setengah jam. Para penumpang banyak yang mengeluh dan kesal. Selain karena udara di dalam kereta makin panas, juga karena jadwal masuk kerja jelas terlewat. Wajah-wajah kesal dan marah nampak di seantero gerbong kereta. Tidak terkecuali saya. Saya benar-benar kesal dan gelisah. Beberapa penumpang memutuskan turun dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota. Ide masuk akal yang realistis. Sedetik sebelum saya memutuskan untuk juga turun kereta, saya kebetulan melihat seraut wajah yang berbeda dengan wajah-wajah kami. Wajah itu tersenyum. Terlihat tenang dan sabar. Sang pemilik wajah adalah seorang bapak yang masih muda. Usianya mungkin baru 40-an awal. Bajunya sudah basah keringat. Ia juga sangat kepanasan. Ia juga terimpit diantara tubuh-tubuh bermandikan keringat juga. Tapi kenapa ia bisa begitu tenang dan sabar? pikir saya. Apa karena ia tersenyum? dalam hati saya bertanya. Mungkin juga refleks pikiran saya menjawab pertanyaan itu. Sejurus kemudian saya pun sudah tersenyum. Perasaan yang berbeda langsung melanda saya. Saya pertahankan terus senyum di bibir saya. Perasaan tenang pun merayap memasuki dada saya. Saya tarik nafas panjang. Ah,... ketenangan pun melanda. Saya pun bisa merasakan kesabaran dalam menghadapi situasi itu. Saya tidak lagi gelisah. Kekesalan dalam hati lenyap. Momen beberapa detik itu telah memberi pelajaran sangat berharga tentang keajaiban senyum dalam menghadapi keadaan buruk dan menjengkelkan. Saya pun bergegas menuju pintu kereta untuk turun dan naik angkot atau ojek aja. Tapi, tiba-tiba kereta bergerak. Perlahan. Saya urungkan niat untuk turun. selanjutnya. Ternyata sang kereta bergerak makin cepat. Ia kembali melanjutkan perjalanan. Para penumpang berseru gembira. Raut wajah tegang kembali tenang. Apalagi penumpang kereta sudah tidak lagi padat. Banyak yang sudah turun. Jadi saudara, bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun, Anda dapat bersikap terbaik. Hasilnya, keadaan buruk itu menurun drastis keburukannya. Ia bahkan dapat mengeluarkan yang
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 18

Saya tunggu perkembangan

Bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, anda masih bisa bersikap terbaik.

(Supardi Lee)

Keajaiban Senyum Supardi Lee

terbaik dari dalam diri Anda. Bukankah sabar salah satu kualitas terbaik manusia yang luar biasa? Satu hal tentang kesabaran. Ia berbeda dengan pasrah. Sabar adalah menerima suatu keadaan buruk dengan sikap terbaik. Pasrah adalah sikap menyerah pada keadaan buruk itu. Pasrah membuat suatu keadaan buruk makin terasa pahit. Dalam kasus kereta mogok tadi, orang pasrah akan terus menggerutu. Biasanya menyalahkan berbagai pihak selain dirinya sendiri. Tapi, ia tidak bertindak untuk keluar dari keadaan buruk tersebut. Sebenarnya, orang pasrah juga merasa tersiksa. Tapi, ia memilih untuk terus menjadi korban. Jadi meski sang kereta mogok, udara pengap dan panas, keringat membanjir, masuk kerja terlambat, perasaan kesal dan marah, orang pasrah akan terus menunggu sampai kereta itu jalan kembali. Meskipun memerlukan waktu beberapa jam. Kecuali diumumkan kalau kereta memang tidak bisa berjalan lagi. Jadi, ada tiga perbedaan antara orang sabar dan orang pasrah. Pertama, dalam menyikapi keadaan buruk. Orang sabar bersikap positif, sehingga bisa menerima keadaan buruk dengan tenang. Sedang orang pasrah bersikap negatif. Akibatnya ia menerima keadaan buruk dengan gelisah, kesal dan marah. Kedua, orang sabar bertindak untuk keluar dari keadaan buruk tersebut. Ketenangan yang lahir dari kesabarannya membantu orang sabar untuk menemukan jalan keluar terbaik. Sedang orang pasrah memilih untuk terus menerima keadaan buruk tersebut. Mereka sering kali hanya menunggu orang lain memperbaiki keadaan buruk tersebut. Sesuatu yang jarang terjadi. Akibatnya orang pasrah menjadi terbiasa dengan keadaan buruk. Bahkan banyak yang menikmati keadaan buruk tersebut. Lebih parah lagi, banyak orang pasrah yang menerima, terbiasa, menikmati bahkan membanggakan keadaan buruk yang menimpa mereka. Mereka merasa menjadi orang hebat yang bisa menahan keadaan seburuk apapun.
Sabar berbeda dengan pasrah. Sabar bersikap terbaik pada keadaan terburuk. Pasrah bersikap buruk. Orang sabar sadar bahwa nasib buruk bisa dirubah. Orang pasrah menganggap nasib buruk tak bisa berubah Orang sabar berusaha keluar dari nasib buruk. Orang pasrah, diam saja (Supardi Lee)

Meskipun kalau ditanya, apakah mereka ingin keluar dari keadaan buruk tersebut, jawaban mereka pasti ingin. Tapi mereka sudah pasrah. Tidak mau berusaha mewujudkan keinginan tersebut. Atau sudah berusaha tapi gagal lalu trauma tidak mau mencoba lagi.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 19

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Ketiga, orang sabar memahami bahwa keadaan buruk adalah nasib yang bisa diubah. Itu sebabnya mereka berusaha untuk mengubah keadaan buruk tersebut. Sedang orang pasrah beranggapan bahwa keadaan buruk itu adalah nasib yang tidak bisa diubah. Karenanya, mereka tidak berusaha keluar dari keadaan buruk tersebut. Pernahkah Anda mendengar ada orang yang berkata:Nasib saya memang jadi orang miskin.

Orang sabar tak pernah menyerah

(Supardi Lee)

Dalam hidup, sabar adalah suatu keniscayaan. Ia harus Anda lakukan agar anda dapat menikmati indahnya hidup ini. Jadi, ketika anda harus antri, antri lah dengan sabar. Menyerobot antrian membuat orang lain kesal dan membuat Anda menyesal. Didiklah anak-anak Anda dengan kesabaran. Hal-hal terbaik dari diri anak Anda pun akan muncul. Anak yang dibesarkan dengan kesabaran akan menjadi anak yang berbakti. Mendidik anak dengan kemarahan membuat mereka menjadi anak-anak yang rendah diri dan menyimpan dendam pada orang tua mereka sendiri. Bersabarlah pada atasan, rekan kerja dan bawahan Anda di tempat kerja. Kalau pun ada sikap mereka yang buruk, kesabaran akan berhasil mengubah sikap buruk mereka itu. Sikap yang buruk akan bertambah buruk bila dihadapi dengan kemarahan atau kepasrahan. Bila Anda ingin meraih sukses, bersabar lah dalam berusaha. Jangan pernah menyerah. Orang sabar tidak pernah menyerah. Karena sabar itu tak berbatas. Banyak orang yang tidak sabar meraih sukses. Banyak yang menyerah padahal jarak mereka pada kesuksesan itu hanya selangkah lagi. Sayang sekali Dalam beribadah, bersabarlah pula. Ibadah itu hal baik yang banyak sekali godaannya. Tidak sabar membuat ibadah Anda tak sempurna dan tak bermakna. Memang, sepintas godaan itu menggiurkan dan nikmat. Itulah sebabnya kita harus bersabar dalam beribadah. Agar kita mendapat kenikmatan yang hakiki, bukan kenikmatan sepintas lalu saja. Nah, Anda mau jadi orang sabar atau orang pasrah? Saya yakin Anda mau jadi orang sabar. Karenanya, dalam menghadapi keadaan buruk, tersenyumlah. Kesabaran akan menyelimuti Anda. Jalan keluar pun terbuka lebar.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 20

Keajaiban Senyum Supardi Lee

4. Senyum tanda syukur


Suatu ketika, saya shalat zuhur di salah satu masjid di Cibinong, Bogor. Di pelataran masjid, saya bertemu dengan seorang pedagang baju anak-anak. Wajahnya kuyu. Ia terlihat sangat kelelahan. Baju dagangannya pun masih banyak. Saya menduga, sampai siang itu ia belum menjual banyak baju. Mukanya murung sekali. Saya hampiri sang pedagang itu. Saya tanya: Jualan apa, Pak? Ia menjawab singkat: Baju anakanak. Saya pun mengambil beberapa baju. Yang ini berapa, Pak? tanya saya. Satu stel sepuluh ribu jawabnya. Saya ambil satu stel ya. Ini uangnya. saya langsung membayar. Oh, iya. Makasih ya, Pak. kata sang bapak penjual baju anak itu. Sekilas saya lihat kilatan kegembiraan di mata beliau. Roman mukanya lebih santai dan tersenyum. Ia pun memasukkan uangnya ke saku celananya. Ketika saya masuk masjid, sekilas saya masih bisa lihat senyum kecilnya. Selesai shalat, saya berdoa. Saya ucapkan terima kasih pada Allah atas kejadian itu. Saya bersyukur saya diberi sedikit kelebihan rezeki. Dengan rezeki tersebut, saya bisa menjadi sumber kegembiraan orang lain. Dan saya pun senang luar biasa karena telah bisa membantu bapak penjual baju anak tadi. Saya pun tersenyum gembira sambil mendekatkan tangan ke wajah. Tak terasa, air mata saya meleleh. Ah, betapa hebatnya kejadian sederhana tadi. Terus terang, yang paling merasa senang adalah saya. Momen kilatan senyum sang bapak, meski sekilas, telah membekas di hati. Sering, saya senyum sendiri. Tak ada orang di sekitar saya yang saya kasih senyum. Senyum itu untuk Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Itulah salah satu wujud syukur saya pada-Nya. Ketika mengalaminya, perasaan saya membuncah bahagia. Ternyata, Salah satu sumber kebaikan syukur itu, kembali pada hamba yang melakukannya. kebahagiaan hakiki Itulah, Allah tidak membutuhkan syukur kita. Semua hambanya bersyukur atau tidak, tidak mempengaruhi apapun pada Allah. Kita lah, hamba-Nya yang membutuhkan bersyukur. Dan memang sudah sepantasnya kita bersyukur. Tidak ada secuil pun pada diri kita yang
adalah syukur.

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 21

Keajaiban Senyum Supardi Lee

bukan anugerah Allah. Pernah kah Anda mendapat hadiah dari orang lain? Entah waktu Anda ulang tahun, lulus sekolah, mendapat pekerjaan, menikah, meraih promosi, mencapai target penjualan dan sebagainya. Bagaimana perasaan Anda? Senang kan? Anda pun otomatis berterima kasih pada orang yang memberi hadiah tersebut. Iya, kan? Bayangkan apa yang akan terjadi bila Anda diberi hadiah dan Anda tidak berterima kasih. Tersenyum pun tidak. Mungkin yang memberi hadiah akan sakit hati dan tidak mau memberi Anda hadiah lagi. Bukan itu saja. Perasaan Anda pun pasti tidak senang. Jadi, kegembiraan yang lahir ketika mendapat hadiah adalah karena Anda berterima kasih. Itu berarti anda mengakui dan menghargai orang yang memberi hadiah tersebut beserta hadiahnya. Jadi, penentu kegembiraan itu adalah Anda sendiri. Ketika anda berterima kasih atau bersyukur, Anda pun otomatis membuka pintu kegembiraan lebar-lebar. Sang gembira segera menyeruak dalam rongga dada Anda. Bahkan ketika Anda menerima hadiah yang sederhana saja. Nah Saudara, banyak orang mencari bahagia. Mereka menduga bahagia itu ada pada uang yang berlimpah, harta yang tak terhitung, jabatan yang tinggi, popularitas yang luar biasa, istri yang cantik atau suami yang ganteng, badan yang langsing dan sehat, dan sebagainya. Tetapi, banyak orang yang telah mendapat hal-hal di atas, tapi bahagia tidak kunjung tiba. Apa yang salah? Kesalahannya terletak pada tidak bersyukur tadi. Uang, harta, jabatan, popularitas, istri/suami yang cakep, badan yang oke dan apapun jua tidak akan menjadi sumber bahagia, bila hal-hal itu tidak disyukuri. Sumber bahagia hakiki adalah syukur. Hal-hal fisik adalah jembatannya saja. Bagaimana bila hal-hal fisik itu tidak Anda miliki? Masih bisakah Anda bersyukur? Sangat bisa. Anda boleh tidak punya uang, harta, jabatan, popularitas dan sebagainya, tapi Anda masih punya hidup, tubuh, jiwa, agama, keyakinan, teman, udara, sinar matahari, suara kicauan burung, pandangan langit, dan sebagainya. Artinya, Anda masih punya banyak hal yang justru lebih hakiki daripada hal-hal fisik.
Kekayaan, kehebatan dan kelebihan yang tak disyukuri akan mendatangkan kesengsaraan, bukan kebahagiaan

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 22

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Syukurilah hal-hal hakiki tersebut. Kabar baiknya, hal-hal fisik seperti uang dan kekayaan akan datang. Orang yang bersyukur itu persis seperti magnet. Ia bisa menarik hal-hal terbaik dalam hidup manusia. Bersyukur lah. Syukur itu berarti Anda menggunakan anugerah yang ada pada diri Anda untuk kebaikan dan perbaikan. Tidak punya uang, Anda punya tenaga dan pikiran. Syukuri tenaga dan pikiran Anda itu dengan bekerja keras. Uang akan datang. Orang kaya harus bersyukur akan kekayaannya. Bagaimana dengan orang miskin? Banyak orang berpendapat: Apa yang mau disyukuri, lawong miskin? Wah, ini pendapat yang sesat dan menyesatkan.
Bersyukur adalah kewajiban setiap manusia. Baik kaya atau pun miskin

(Supardi Lee)

Bila Anda sekarang ini miskin, Anda memang tidak bisa bersyukur banyak akan harta. Tapi anda wajib bersyukur akan semua anugerah Allah pada Anda. Anda diberikan fisik, pikiran, tenaga, ide, kreatifitas dan sebagainya. Syukurilah semuanya itu. Dengan mensyukuri semua anugerah itu, Anda akan bahagia. Dan, harta pun akan tertarik pada Anda. Bila Anda sekarang miskin dan Anda tidak bersyukur, pasti kemiskinan Anda tidak akan berubah. Bahkan mungkin memburuk. Dari hari ke hari Anda makin miskin. Dengan bersyukur Anda sedang membuka pintu peluang berubah menjadi lebih baik. Orang miskin yang bersyukur, akan mendapat nikmat dan rezeki yang lebih banyak. Orang kaya yang bersyukur membuat kekayaannya berlipat ganda dan berkah. Jadi, syukur itu akan melipatgandakan rezeki Anda. Entah Anda miskin atau kaya. Senyum adalah tanda Anda bersyukur. Mungkinkah kita bersyukur tanpa tersenyum? Mungkin. Bila bersyukur Anda tak tersenyum, Anda pasti menangis. Dalam konteks bersyukur, menangis dan tersenyum sama-sama baik. Jadi, ...Bersyukurlah atas semua anugerah Allah pada Anda. Tersenyumlah.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 23

Keajaiban Senyum Supardi Lee

5. Senyum sumber semangat

Pak Pardi, bagaimana caranya agar saya terus bersemangat? Bila mengikuti seminar seperti sekarang, saya semangat. Tapi seminggu kemudian, saya loyo lagi. Apa yang harus saya lakukan?

Pertanyaan seperti itu banyak saya dapat waktu saya jadi pembicara di banyak seminar atau pelatihan. Pertanyaan wajar dan praktis. Karena memang setiap orang membutuhkan semangat dalam menjalani hidupnya. Tanpa semangat, setiap orang akan hidup dengan kelemahan, banyak masalah, tidak fokus, kinerja rendah dan tidak berprestasi. Bagaimana dengan semangat Snda? Apakah berkobar setiap hari, terus menurun, atau naik turun? Kebanyakan orang semangatnya naik turun. Di awal bulan, hidup penuh semangat. Maklum baru gajian. Tapi setelah minggu kedua, roman muka berubah suram. Uang di dompet menipis, sementara ada utang yang harus dilunasi. Di minggu terakhir, mulai semangat lagi karena mau gajian lagi. Itulah semangat gajian. Semangat Anda ditentukan oleh gaji Anda. Ada lagi yang semangatnya kalau hari Sabtu setiap minggunya. Maklum mau mengunjungi sang pacar malam harinya. Namanya semangat pacaran. Semangat Anda ditentukan oleh pacar Anda. Waktu pacar Anda ngambek, semangat Anda anjlok. Apalagi waktu pacar Anda memutuskan hubungan, dunia seperti mau kiamat. Anda bisa nangis dan uring-uringan. Karena itu, menurut saya, daripada pacaran, lebih baik nikah aja. Lebih wow rasanya... Saudara, kebanyakan orang semangatnya ditentukan oleh hal-hal dari luar dirinya. Mendapat gaji, penjualan meningkat, dapat order, meraih jabatan, mendapat promosi di perusahaan, diberi hadiah, dipuji orang lain, dan sebagainya. Nah, ketika hal-hal baik dari luar itu tidak ada, semangat pun lenyap entah kemana. Semangat dari luar saya sebut sebagai semangat sekunder. Ia bukanlah yang utama. Sifatnya pun sementara. Bahkan efeknya bisa hanya sekejap saja. Bila Anda ingin menjalani hidup dengan semangat setiap saat, Anda harus punya sumber semangat primer. Semangat primer adalah semangat yang berasal dari dalam diri Anda sendiri. Sifatnya permanen dan tak berbatas.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 24

Semangat primer bersumber dari dalam diri, permanen dan tak terbatas. Semangat sekunder bersumber dari luar diri, sementara dan terbatas.

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Semua orang sukses mempunyai semangat primer yang luar biasa. Bila Anda mau sukses juga, semangat Anda haruslah semangat primer, bukan semangat sekunder. Dengan semangat primer, Anda tidak punya uang, jabatan, dirundung banyak masalah dan kesulitan, dihalangi banyak orang, atau tertimpa bencana sekalipun, Anda akan tetap bertahan. Orang yang cepat menyerah adalah orang yang semangatnya sekunder.

Orang dengan semangat primer akan sukses luar biasa.

(Supardi Lee)

Saya belajar semangat primer dari guru saya, Pak Farid Poniman. Waktu itu, saya jadi office boy di salah satu kantor beliau, Islamic Centre Bogor. Setiap hari beliau ke kantor adalah saat yang saya tunggu-tunggu. Ia akan masuk kantor dengan cara jalan yang cepat dan tegap penuh semangat. Mata beliau menatap lurus ke depan, fokus. Roman mukanya cerah. Dan, sebaris senyum selalu hadir di bibirnya. Ia orang yang sangat bersemangat. Selama bekerja bersama beliau, saya tahu Pak Farid harus menghadapi berbagai masalah, termasuk dari saya. Tapi sikap beliau selalu sikap terbaik. Semangatnya tidak pernah kendur. Dengan kondisi semangat seperti itu, ia selalu berhasil mengatasi berbagai masalah. Dan bukan hanya itu, prestasi beliau pun terus melompat. Itulah bukti nyata hebatnya semangat primer. Bukti yang lain diberikan Bunda Eneng Nurcahyati. Beliau pendiri Pesantren Wirausaha Agribisnis Baitul Hamdi di Menes, Pandeglang, Banten. Bunda mendirikan pesantren itu, tadinya bersamasama saudara-saudaranya. Tapi belakangan, saudara-saudaranya mundur teratur. Kesibukan mereka tidak memungkinkan. Tapi Bunda terus maju dan tetap semangat. Didukung suami tercinta, Ayah Ari, beliau berdua berjuang. Berbagai masalah timbul. Dana investasi Bunda ditipu sampai Rp. 200 juta. Jarak Menes Jakarta adalah 5 jam perjalanan mobil. Akhir pekan mereka, yang harusnya digunakan untuk melepas lelah dan bersantai, justru harus digunakan untuk berjuang di Menes. Bunda sering curhat pada istri saya. Bahkan sampai menangis. Begitu berat beban yang harus beliau tanggung. Tapi, beliau tetap bertahan. Dan, seulas senyum manis selalu ada di bibir beliau. Kami yang bekerja membantu beliau sering heran, Bagaimana Bunda bisa tetap bertahan? Saya menyimpulkan, salah satu sumber semangat primer sebenarnya mudah dan sederhana. Sikap fisik. Terutama senyum. Tanpa senyum, berjalan cepat, tegap, dan pandangan mata fokus, akan mengesankan pribadi yang angker, atau mungkin stres. Semangat sejati justru berasal dari senyuman. Nah, kembali pada pertanyaan peserta seminar di awal tadi, maka bagi
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 25
Semangat primer bisa menghadapi masalah apapun.

(Supardi Lee)

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Anda yang ingin bisa semangat setiap saat, kuncinya ada pada senyum Anda sendiri. Itulah sumber semangat primer yang dahsyat. Bagaimana pun kondisi Anda, bila Anda tetap tersenyum, maka semangat Anda akan terjaga. Hal-hal dari luar bisa negatif. Faktanya, setiap hari kita disuguhi lebih banyak hal-hal negatif daripada hal-hal positif. Pendapatan yang terbatas, rumah bocor, taman berumput tinggi, pagar mulai keropos, got di depan rumah yang mampet, kemacetan lalu lintas, wajah-wajah yang stress, tekanan di tempat kerja, bisnis yang bermasalah, dan sebagainya. Semuanya itu bisa mengendurkan semangat dan meningkatkan kemarahan, kejengkelan dan kekecewaan. Bila semangat Anda bukan semangat primer, berbagai masalah itu akan menekan semangat Anda sampai ke titik nadir. Anda akan stress dan depresi juga. Sumber semangat primer, bukan hanya senyum. Senyum adalah sumber yang paling mudah untuk dilakukan. Beberapa sumber semangat primer yang lain diantaranya: a. b. c. d. e. Keyakinan kuat Tujuan hidup yang jelas. Nilai-nilai yang luhur. Ibadah yang teratur. Sedekah dengan ikhlas.

Nah, terlihat kan kalau sumber semangat primer yang lain lebih susah. Jadi, mulailah tersenyum. Dan, rasakanlah nikmatnya semangat setiap saat.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 26

Keajaiban Senyum Supardi Lee

6. Senyum membawa keikhlasan

Istri saya mengikuti Training ESQ selama tiga hari. Setelah training selesai, kami banyak berdiskusi. Ragam diskusi mengalir saja. Dari masalah teknis training, metoda yang digunakan, peserta yang sedikit bandel, trainernya yang ganteng (pas bagian ini saya minta dilewat aja, cemburu boleh kan), dan tentu saja materinya. Salah satu materi yang kami diskusikan panjang lebar adalah tentang ikhlas. Diskusi kami jadi rame karena kami kaitkan hal itu dengan contohcontoh dalam kehidupan sehari-hari.

Ikhlas mendatangkan kebahagiaan.

(Supardi Lee)

Misalnya dalam memberi sedekah. Apakah ikhlas, bila memberi sedekah dengan muka yang merengut? Apakah ikhlas memasak untuk suami sambil ngomel-ngomel? Apakah ikhlas mencari nafkah untuk keluarga sambil larak-lirik staf? Apakah ikhlas mengasuh anak-anak sambil marah-marah? Apakah ikhlas bekerja atau berbisnis hanya ingin dapat uang aja? Dan banyak lagi.

Wah, diskusi setelah shalat isya berjamaah itu pun jadi panjang. Tetapi nggak apa-apa. Saya sih seneng-seneng aja. Lawong diskusinya sambil pelukan dan istri saya emang istri yang cerdas. He... he... he... Salah satu kesimpulan dari diskusi kami adalah bahwa ikhlas mempunyai satu ciri utama. Yaitu, ketika melakukan sesuatu dengan ikhlas, kita merasa senang. Dan salah satu ciri kita senang itu adalah senyum. Jadi, bila kita melakukan sesuatu, dan kita bilang ikhlas, tapi kita tak tersenyum, maka sebenarnya kita tidak ikhlas. Jadi, karena ikhlas kita akan tersenyum. Dan, agar yang kita lakukan ikhlas, kita melakukannya dengan tersenyum. Jadi prosesnya bisa bolak balik. Ikhlas dulu, karenanya kita senyum. Dan supaya ikhlas, kita senyum dulu. Waktu saya menikah, saya meminjam uang pada kakak kelas saya. Tepatnya guru saya. Pak Mukhlis Yusuf. Waktu saya
Ikhlas membuat segala tindakan menjadi amal ibadah.

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 27

Keajaiban Senyum Supardi Lee

menerima uangnya, saya lihat Pak Mukhlis tersenyum. Saya merasakan, ia ikhlas meminjami saya uang. Kalau saya, tentu saja ikhlas dipinjami uang. Abis lagi butuh sih. Saya yakin, beliau senang melakukannya. Terlihat dari roman mukanya yang cerah. Dan, pernikahan saya pun berlangsung lancar. Ada banyak senyum waktu itu. Segala stres waktu persiapan, hilang sudah. Berganti kebahagiaan. Pak Mukhlis, terima kasih banyak. Semoga Allah membalas kebaikan dan keihklasan Bapak dan keluarga dengan balasan yang berlipat ganda. Amin. Saudara, kalau kita bicara spiritual, maka ikhlas adalah bagian yang sangat penting. Segala tindakan positif kita akan bernilai amal ibadah dan mendapat pahala, bila kita lakukan dengan ikhlas. Bahkan menyingkirkan duri dari jalan pun akan mendapat pahala bila dilakukan dengan ikhlas. Padahal tindakan itu sederhana dan mudah saja. Sebaliknya dengan membangun masjid. Tentu saja membangun masjid memerlukan pengorbanan dana, tenaga, dan pikiran yang banyak. Tapi, bila tidak dilakukan dengan ikhlas, maka pengorbanan besar itu menjadi tak berarti. Tidak berpahala sama sekali. Paling-paling mendapat pujian dari orang-orang dan predikat sebagai seorang dermawan. Tapi, imbalan pujian dan predikat itu, kecil sekali artinya dibanding pahala Allah. Selain itu, pujian dan predikat dermawan adalah sesuatu yang fana dan sementara saja. Kesenangan yang didapat dari situ pun sekejap mata akan hilang. Iya, kan? Jadi, jangan sepelekan ikhlas. Ia sederhana tapi menentukan. Ikhlas, juga harus ditumbuhkan sejak kecil. Jadikan memberi dan membantu orang lain sebagai kebiasaan dan kesenangan. Dengan begitu, ikhlas akan lebih mudah tumbuh dan berkembang. Ketika kemudian anak-anak kita dianugerahi banyak uang, harta, jabatan, dan popularitas maka mereka akan sangat mudah memberi dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dengan ikhlas tentunya. Ikhlas juga berarti tidak pandang bulu. mahasiswa. Saya banyak ikut diskusi. Saya jadi ingat waktu saya Diskusi-diskusi itu biasanya
Ikhlas membuat anda tidak pandang bulu

dilaksanakan malam hari. Selesai diskusi, kami yang laki-laki punya tugas untuk mengantar dan menjaga teman-teman yang perempuan untuk pulang ke rumah atau kostan. Dalam perjalanan pulang itu, diskusi biasanya berlanjut.

(Supardi Lee)

Nah, sebelum menentukan siapa mengantar siapa, terlihatlah level keikhlasan kami. Biasanya teman-teman yang perempuan pulang berkelompok. Dan, diantara anggota diskusi kami, ada beberapa yang sangat cantik. Teman-teman, termasuk saya juga waktu itu, sering kali memilih mengantar kelompok cantik ini. He..he..he...

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 28

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Ikhlas berarti tidak pandang bulu, baru saya pahami beberapa bulan kemudian. Setelah saya paham makna ikhlas sesungguhnya, saya senyum aja waktu mengenang masa itu. Wah, nggak ikhlas saya waktu itu. Saya pun berubah. Saya tidak lagi membedakan siapa yang saya antar. Mau cantik atau tidak, tidak masalah. Yang penting, tugas saya mengantar pulang bisa dilakukan sebaik-baiknya. Tapi, keajaiban terjadi. Anggota diskusi yang cantik-cantik itu justru jadi lebih banyak curhat sama saya. Saya menduga, mereka bisa melihat dan merasakan suatu keikhlasan. Terakhir sekali, saya menemukan makna ikhlas sebagai merasa tidak memiliki apapun. Semua benda yang seolah-olah anda miliki pada hakikatnya bukan milik Anda. Anda tidak memilikinya. Semua itu milik Allah. Bahkan diri Anda pun milik Allah. Dengan makna ikhlas seperti itu, maka ketika Anda memberi sesuatu pada orang lain, Anda senang-senang aja melakukannya. Kan yang Anda kasih bukan punya Anda. Mengapa juga Anda harus keberatan. Yang membuat berat dari memberi adalah karena Anda merasa memiliki benda-benda yang melekat pada diri Anda.
Anda ikhlas ketika merasa tidak memiliki apapun

(Supardi Lee)

Artinya juga Anda mendapat segala sesuatu di dunia ini dengan cara gratisan. Meskipun pada lahiriahnya Anda membeli. Mengapa begitu? Karena uang yang Anda gunakan untuk membeli itu kan bukan milik Anda. Uang itu milik Allah yang kebetulan ada pada Anda. Jadi, waktu kita beli baju, maka hakikatnya baju itu gratis. Sama juga ketika kita membeli makanan, rumah, kendaraan, dan sebagainya. Semuanya gratis. Saudara, hayatilah makna ikhlas ini. Ikhlaslah yang bisa membuat Anda merasa terhubungkan dengan Allah secara langsung. Anda jadi merasakan Allah berada dekat dengan Anda. Rasanya pasti nyaman dan tenang sekali. Tidak ada keraguan sedikitpun. Makna berikutnya adalah karena diri Anda bukan milik Anda, maka Anda harus bertindak sesuai dengan kemauan dan aturan pemilik diri Anda sesungguhnya. Kesadaran akan hal ini membuat Anda sangat mudah melakukan ajaran agama. Itu karena jiwa Anda sudah terhubung dengan Allah secara langsung melalui ikhlas. Mari hayati ikhlas ini dengan perumpamaan pesawat radio. Dalam konteks ini, Allah adalah stasiun radio dan Anda adalah pesawat radionya. Pesawat radio baru bisa menangkap siaran stasitun radio bila gelombang radio sesuai dengan gelombang stasiun radionya. Iya, kan? Nah, kesesuaian gelombang itu adalah ikhlas. Jadi, ketika Anda ikhlas, gelombang Anda sama dengan gelombang Allah.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 29
Anda ikhlas ketika merasa selalu terhubung dengan Allah

(Supardi Lee)

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Kalau sudah begini, maka acara-acara radio bisa Anda ikuti dengan baik. Dalam hidup, acara-acara radio adalah keinginan, aturan dan pemberian Allah pada Anda. Dengan ikhlas, Anda akan senang bila hidup Anda sesuai keinginan dan diatur oleh aturan Allah. Anda pun akan senang menerima apapun pemberian Allah pada anda. Lalu, pada stasiun radio Anda juga bisa memesan lagu kesukaan Anda dengan mengirim SMS atau telpon. Bila SMS atau telpon Anda tepat, maka lagu Anda akan diputar stasiun radio. Nah, dalam konteks ini, maka Anda bisa meminta sesuatu dari Allah melalui doa. Bila doa anda tepat, maka permintaan Anda akan dikabulkan. Karena itu, bila Anda ingin doa Anda dikabulkan, Anda harus ikhlas lebih dulu. Anda berada di gelombang yang sama dengan Allah. Bila Anda tidak ikhlas lalu berdoa, maka itu sama seperti Anda mematikan pesawat radio Anda, lalu mengirim SMS atau telpon untuk meminta lagu ke stasiun radio. Padahal sangat mungkin, program stasiun radio saat itu bukan program permintaan lagu. Kalau pun kemudian lagu permintaan Anda diputar, Anda tidak bisa menikmatinya. Pesawat radio Anda mati, kan? Lalu apa yang terjadi ketika Anda melakukan dosa? Hal itu sama dengan Anda ingin mendengar suatu program dari stasiun radio A, tapi pesawat radio Anda dipasang di gelombang stasiun radio B. Anda ingin mendapat pemberiaan dari Allah, tapi Anda tidak mau diatur oleh aturan-Nya. Nggak nyambung! Bukan kenikmatan yang Anda akan dapat, tetapi penderitaan. Dosa itu sama dengan mengundang hukuman Allah, kan? Nah, itulah sekilas tentang ikhlas. Keikhlasan, luar biasa kekuatan dan manfaatnya. Jadi, marilah kita ikhlas. Rasakan kebahagiaan muncul dari dalam diri Anda. Dan tanpa sadar, Anda pun tersenyum
Dosa adalah undangan pada bencana

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 30

Keajaiban Senyum Supardi Lee

7.

Senyum bisa menyelesaikan masalah

Heti Mulyati. Sekarang, ia dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Ia teman satu kelas saya waktu kuliah di Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB. Sampai sekarang, hubungan baik kami terus berlanjut. Ia menyayangi anak-anak saya seperti anaknya sendiri. Dan menganggap istri saya sebagai adiknya. Saya pun menganggapnya sebagai saudara saya sendiri. Berbagai suka dan duka kami bagi bersama. Dari sejak dulu waktu kami kuliah sampai sekarang. She is my best friend, ever. Persahabatan dan persaudaraan saya dengan Heti menjadi sedemikian erat salah satunya karena satu momen. Kami pernah marahan! Ceritanya begini. Saya, Heti, dan beberapa orang teman sama-sama menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bogor. Secara organisasional, kami termasuk di Komisariat Fakultas Teknologi Pertanian. Ketua Komisariat Fateta waktu itu Suherlan. Teman satu kelas kami juga. Hanya saja, Suhe masuk HMI duluan. Ia juga yang menjerumuskan kami ke HMI. Terjerumus ke HMI menjadi satu hal yang selalu kami syukuri. Suherlan lalu lengser. Ia menjadi pengurus cabang. Pemilihan Ketua Komisariat pun dilakukan. Calonnya, saya dan Ken (teman sekelas kami, sekarang sedang sekolah di Jerman). Saya terpilih menjadi ketua. Saya langsung membentuk pengurus. Heti menjadi Sekretaris Umum (Sekum). Ken menjadi salah seorang ketua bidang.
Keputusan berdasar amarah pasti melukai hati.

Kepengurusan pun berjalan. Berbagai program kami jalankan sebaikbaiknya. Kemana-mana saya bareng Heti. Kami kompak sekali. Sampaisampai teman-teman sekelas dan beberapa senior di HMI mengira kami pacaran. Kenyataannya, kami memang sama-sama mau. Heti mau sekali. Saya mau pingsan. (He..he..he... bercanda. Kami tidak pernah pacaran! Dilarang agama!) Sampai satu ketika, saya dan Heti berselisih paham tentang suatu hal. Heti tidak setuju dengan keputusan saya. Ngotot lagi. Akibatnya kami sama-sama emosi. Saya pun mengambil keputusan drastis. Kepengurusan saya reshuffle. Semua teman-teman sekelas saya ganti. Termasuk Heti. Saya angkat adik kelas kami menjadi Sekum. Heti marah besar. Saya dianggap otoriter dan seenaknya. Saya nggak peduli. Saya ketuanya. Saya berhak koq. Itu tindakan yang konstitusional (jadinya beneran otoriter ya? He...he.. he...). Ah, itulah keputusan yang berdasarkan amarah. Pasti ada yang dilukai.

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 31

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Nah, sejak saat itu kami marahan. Di kelas, kami nggak tegur sapa. Begitu juga di kantin, di jalan, dimana pun. Benar-benar marahan. Teman-teman sampai heran. Kami yang begitu kompak koq bisa marahan? Ya, bisa lah... Namanya juga anak muda. Ketika itu ada reshufle pengurus HMI Cabang Bogor. Saya diminta merekomendasikan anggota HMI Fateta untuk menjadi pengurus cabang. Dan secara spesifik, saya diminta merekomendasikan Heti oleh pengurus cabang. Heti akan menjadi wakil sekretaris umum Kohati (Korps HMI-Wati) tingkat cabang. Hal ini rupanya sudah juga diketahui Heti. Ya... pada akhirnya marahan kami memang harus berakhir. Di kantin, saya hampiri Heti. Sambil tersenyum, saya duduk di depannya. Heti pun tersenyum. Sekejap mata, perselisihan kami selesai. Secara resmi saya minta kesediaan Heti direkomendasikan menjadi pengurus cabang. Ia bersedia. Beberapa anggota HMI Fateta masuk. Rekomendasi pun beres. Dan yang lebih penting, marahan saya dan Heti pun beres. Kami bisa ngobrol lagi, bercanda lagi, kompak lagi. Pada tahun itu, Suherlan terpilih menjadi Ketua Umum HMI Cabang Bogor. Heti menjadi Ketua Umum Kohati Cabang Bogor. Dan saya menjadi Ketua Bidang Litbang. Itulah salah satu masa emas HMI Komisariat Fateta. Komisariat Fateta pun mendapat tambahan nama: HMI Komisariat Pendekar Muda Fateta. Wow... masa-masa itu tidak akan pernah bisa saya lupakan. Begitu banyak kenangan, pelajaran, hikmah, dan termasuk juga air mata di dalamnya. Saudara, pengalaman marahan dengan Heti itu selalu saya jadikan pelajaran. Saya belajar untuk tidak memutuskan sesuatu ketika saya sedang marah. Terakhir, bahkan bukan hanya tidak memutuskan, tapi saya juga berusaha untuk diam saja, tidak mengatakan apa-apa. Satu lagi pelajarannya. Ternyata masalah dapat diselesaikan dengan senyum. Bila saya menemui Heti tidak dengan senyuman, kemungkinan besar kami akan terus marahan. Komunikasi tentang rekomendasi itu akan menjadi komunikasi formal yang garing. Tidak mencairkan apapun. Alhamdulillah bukan itu yang tejadi. Sekarang, kalau saya, Heti dan teman-teman bertemu dan mengenang masa itu, maka bagian marahan itu pasti muncul. Indahnya... Dan terbahaklah kami semua.
Senyum adalah pintu gerbang penyelesaian masalah

Nah, apakah sekarang Anda sedang dirundung masalah dengan orang lain? Istri, suami, anak, ayah, ibu, tetangga, teman kerja, atasan, bawahan, atau siapapun, selesaikanlah. Temuilah dia. Dan ketika bertemu, pandanglah matanya lalu tersenyumlah padanya dengan tulus. Bicarakan dengan dewasa. Insya Allah masalah Anda dengannya akan selesai dengan baik. Saudara, tentu saja tidak semua masalah menjadi selesai karena Anda tersenyum. Banyak masalah yang harus diselesaikan dengan cara yang lebih
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com

(Supardi Lee)

32

Keajaiban Senyum Supardi Lee

rumit. Tapi percaya lah, cara rumit tersebut akan didapat bila diawali dengan senyum. Untuk masalah-masalah besar, senyum bukan solusi intinya, tapi ia adalah pintu gerbang solusi itu. Misalnya teman bisnis anda curang. Uang anda digelapkan. Senyum tidak akan mengembalikan uang Anda itu secara langsung. Dibutuhkan berbagai cara lain, misalnya bukti-bukti nyata, saksi, perbincangan dari hati ke hati, bahkan mungkin pengadilan. Tapi sekali lagi, percayalah. Dengan senyum, Anda akan mengarungi berbagai masalah itu dengan sikap terbaik. Hidup Anda mungkin dirundung banyak masalah. Begitu pun hidup saya. Nah, di pengalaman saya, berbagai masalah itu, beberapa bisa selesai dengan senyum. Sisa masalah yang lain membutuhkan senyum dan usaha yang lebih keras. Suatu kali saya tanya sekretaris saya, apakah proposal yang saya pesan kemarin sudah siap. Jawabannya ternyata belum. Saya pun beri dia senyum termanis yang saya bisa. Ia segera duduk di depan komputernya, ngetik lalu nge-print. Beberapa saat kemudian, ia datang lagi pada saya dan berkata: Ini proposalnya, Pak. Kembali, saya beri dia senyum manis dan ucapan: Terima kasih, ya. Ini proposal yang hebat. Ia pun tersenyum dan mohon pamit. Masalah selesai t anpa kekecewaan, kemarahan, apalagi bentakan dan tangisan. Tak ada hati yang tersakiti. Everybody happy. Ada lagi satu contoh bagus. Suatu ketika saya dan teman-teman kantor nonton bareng. Karena waktu maghrib sudah tiba, kami keluar bioskop dulu untuk shalat. Kebetulan film yang kami tonton pun bermasalah. Penayangan film dihentikan. Selesai shalat maghrib, kami berniat masuk lagi ke bioskop. Film yang tadi terhenti sudah dimulai lagi. Tapi penjaga film melarang. Saya sedikit ngotot. Ia juga mulai ngotot. Ah,... saya sadar cara itu tidak akan berhasil. Saya pun tersenyum. Dengan perlahan saya terangkan apa yang terjadi tadi, dan kami minta izin untuk terus menonton. Dengan senyum pula, sang petugas mempersilakan kami masuk lagi. Masalah selesai, kami bisa terus nonton. Film pun masuk ke bagian klimaks yang paling penting dan mengharukan. Tora Sudiro memutuskan untuk tetap mempertahankan makam keluarganya, alih-alih dibangun resort. Padahal Dedy Mizwar, sang ayah sudah mengizinkan. Kami pun sama-sama berurai air mata sekaligus tawa di akhir film. Nagabonar jadi 2 memang menguras tawa dan air mata. Iya, kan? Dalam film itu, berbagai masalah timbul. Para tokoh menghadapi berbagai masalah itu dengan cara mereka sendiri. Ketika masalah dihadapi dengan emosi dan marah, bukan solusi terbaik yang didapat, tapi malah kekecewaan. Tapi, waktu masalah dihadapi dengan kepala dingin, senyum, dan kreatifitas, hasilnya justru baik untuk semua.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 33

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Dari berbagai contoh kasus tadi, kita bisa belajar banyak. Masalah jelas membutuhkan jalan keluar. Ternyata, dalam hidup ini ada tiga jenis jalan keluar. Pertama, jalan keluar yang baik hanya untuk satu pihak, tapi tidak baik untuk pihak lain. Bila ini dilakukan, maka satu pihak akan senang dan puas, sedang pihak lain akan kecewa. Jelas, jalan ini bukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Kedua, jalan keluar yang justru buruk untuk semua pihak. Dalam hal ini tidak ada pihak yang diuntungkan dan puas. Semuanya rugi dan kecewa. Faktor pihak ketiga yang lebih berkuasa biasanya menjadi faktor penyebab jalan keluar seperti ini. Dalam jangka panjang, jalan keluar ini justru akan mendatangkan masalah yang lebih besar. Ketiga, Ada juga jalan keluar yang baik untuk semua pihak. Semua pihak senang dan puas. Nah, senyum adalah pintu gerbang jalan keluar ini. Jadi saudara, bila Anda dirundung banyak masalah, banyak-banyaklah tersenyum. Banyak solusi akan muncul. Pasti ! Bagian ini saya persembahkan untuk teman-teman HMI Bogor. Khusunya Heti Mulyati, Suherlan, Ummu Najiyah (alm), Ken Irawadi, Doni Yusri, Dewi Yufriati (Plis, kalian baekan lagi ya...), Abrar Novembra, Siti Nahdani Lubis, Dewi Fortuna Ayu, Tania, Ika, Syarief, Wahdat, Ucup, Ali, Ghozin, Cecep, Cepi, Katlia, dan Erni. (terima kasih untuk semua kenangan indah itu)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 34

Keajaiban Senyum Supardi Lee

8. Senyum sumber rezeki


Saya punya seorang teman, wanita pengusaha. Namanya Nikmah. Ia pengusaha konveksi sekaligus trainer motivasi. Setiap hari Rabu shubuh, ia siaran di Radio Trijaya Jakarta. Wanita yang luar biasa. Suatu ketika, Bu Nikmah harus pulang menggunakan angkot. Kendaraannya sedang diservis. Masuk angkot, seperti biasa Bu Nikmah menebar senyum pada seluruh penumpang. Ia memang seorang yang murah senyum. Seorang ibu membalas senyumnya. Perbincangan keduanya pun dimulai. Maklum ibu-ibu, kalau sudah ngobrol pasti rame. Dari ngobrol basa-basi, masalah keluarga, akhirnya sampai pada masalah bisnis. Ternyata sang ibu adalah pengurus sebuah koperasi. Perbincangan pun akhirnya menjurus pada pesanan seragam koperasi sang ibu. Bu Nikmah tentu saja senang. Perbincangan biasa itu telah membuka rezeki baginya. Keduanya pun bertukar alamat dan nomor telepon. Selain itu, mereka sepakat tentang satu hal. Sang ibu memesan 100 buah seragam pada Bu Nikmah. Masalah teknis akan dibicarakan kemudian. Angkot pun berhenti. Bu Nikmah harus turun. Ia turun dan membayar ongkosnya. Dengan hati senang, bibir tersenyum Bu Nikmah pulang. Ketiga anaknya sudah menunggu. Dan hari itu tanpa disangka-sangka, ia mendapatkan tambahan rezeki. Saya sering tanya Bu Nikmah tentang bisnisnya. Cerita-cerita menarik selalu meluncur deras. Berbagai hikmah selalu saya dapat dari cerita-cerita beliau. Beliau memang selalu berusaha menjalankan bisnis dengan prinsip-prinsip yang benar dan kuat. Kejujuran, tanggung jawab, pelayanan, dan profesionalisme adalah beberapa prinsip yang selalu beliau jaga. Suatu ketika ada konsumen Bu Nikmah yang kecewa. Pesanan jahitannya keliru. Bu Nikmah segera mendatangi sang konsumen. Senyum yang tulus di bibirnya membuat kemarahan dan kekecewaan sang konsumen mereda. Ia tunjukkan produk Bu Nikmah yang tidak sesuai pesanan. Dengan jujur, Bu Nikmah mengakui hal itu sebagai kesalahannya. Ia pun bertanggung jawab untuk mengganti produk yang keliru tadi dengan produk baru yang sesuai dengan pesanan. Tanpa ada biaya tambahan apa pun. Sang konsumen senang. Bu Nikmah pun senang. Rizki adalah salah Sang konsumen akhirnya menjadi pelanggan tetap Bu Nikmah. satu rahasia Allah Saudara, rezeki adalah salah satu rahasia Allah. Tapi rahasia itu bisa diungkap, salah satunya dengan senyum. Salah satu keajaiban senyum adalah membawa rezeki. Ini sudah dibuktikan oleh Bu Nikmah. Para sales juga pasti merasakan kehebatan senyum. Bila Anda sales tapi mahal

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 35

Keajaiban Senyum Supardi Lee

senyum, pasti akan sangat susah mencapai target penjualan Anda. Iya, kan? Nah, karena senyum sumber rezeki, maka beliau-beliau yang menjadi ujung tombak suatu bisnis, pasti diajarkan, dilatih dan diwajibkan untuk tersenyum. Para pramugari selalu tersenyum. Para pelayan di restoran melayani dengan tersenyum. Bahkan tukang ojek menawarkan jasanya dengan tersenyum. Termasuk para calon legislatif sibuk tersenyum kesana kesini. Setali tiga uang dengan para calon kepala pemerintahan. Senyum seakan menjadi syarat utama untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Senyum membuka pintu rezeki. Bagi Anda yang jarang tersenyum, siap-siap lah rezeki Anda tersendat. Anda yang pedagang, dan jarang senyum, maka calon konsumen Anda jadi enggan membeli. Anda yang karyawan dan jarang tersenyum, siap-siaplah untuk tidak mendapat kesempatan promosi dan kenaikan gaji. Anda yang artis dan jarang senyum, wah order Anda pasti seret. Anda yang dokter mutlak harus murah senyum. Pasien yang sedang sakit akan tambah sakit bila melihat Anda merengut. Saya pernah punya pengalaman seperti ini. Suatu ketika putra saya Afzal sakit. Saya dan istri membawanya ke klinik dekat rumah. Setelah disiapkan suster, dokter pun masuk. Afzal sudah didudukkan di ranjang. Sang dokter memintanya untuk tiduran. Afzal nggak mau. Ia malah nangis. Kami pun membujuknya untuk tiduran. Afzal tetap nggak mau. Tiba-tiba sang dokter mendorong dada Afzal dan memaksanya tiduran. Kami kaget. Saking kagetnya, kami tidak bicara apa-apa. Saya lihat wajahnya. Duh,... dokter anak koq nggak punya senyum di bibirnya? Pemeriksaan pun selesai. Dokter menulis resepnya. Kami tetap diam. Saya menggendong Afzal sambil kesal. Dalam hati saya katakan: Nggak boleh ke dokter itu lagi. Dokter atau monster? Saya benar-benar kesal. Kami pun keluar ruangan periksa, masih dengan kekesalan. Di luar ruang periksa, kami ketemu seorang tetangga kami, Pak Dodi, istri dan anaknya. Pak Dodi sedang bicara dengan dokter tadi. Pembicaraan mulanya biasa aja. Tapi, intonasi Pak Dodi dan sang dokter terus meningkat. Rupanya Pak Dodi complain pada klinik dan dokter tersebut. Sakit anaknya tidak sembuh-sembuh, padahal sudah beberapa kali diperiksa sang dokter. Pak Dodi akhirnya marah besar. Sementara sang dokter tetap pada pendiriannya kalau dirinya tak bersalah. Kami memilih pamit lebih dulu pada Pak Dodi dan mendoakan semoga putrinya cepat sembuh. Pak Dodi mendoakan hal yang sama untuk Afzal. Itulah sekilas contoh. Sampai sekarang, kalau anak-anak saya sakit, saya nggak pernah lagi membawanya pada dokter anak itu. Saya yakin Pak Dodi juga bersikap sama. Demikian pula dengan Anda kan? Anda juga pasti nggak mau membawa anak Anda pada dokter anak yang kasar seperti itu. Itu berarti beberapa pintu rezeki sang dokter tertutup. Padahal, mungkin saja ia dokter
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 36

Keajaiban Senyum Supardi Lee

dengan keahlian yang hebat. Bisa mendiagnosa penyakit anak dengan baik. Tapi, karena ia kasar dan mahal senyum, rezekinya yang sudah di depan mata, jadi menjauh. Sebaliknya dengan seorang dokter umum di dekat rumah mertua saya. Ia tidak praktek di rumah sakit. Ia hanya praktek di klinik umum saja. Padahal ia dokter yang sudah senior. Ketika istri saya tanya kenapa begitu pada susternya, ia menjawab: Dokter sudah nggak ada waktu lagi untuk praktek di tempat lain. Beliau praktek disini dari jam sembilan pagi sampai jam sembilan malam. Pasiennya nggak berhenti datang Penjelasan sang suster membuat kami penasaran. Kenapa bisa begitu? Jawabannya kami dapat, ketika kami menunggu sang dokter memeriksa seorang ibu. Setelah ibu tersebut, giliran putra kami. Dengan jelas kami bisa mendengarkan pembicaraan sang dokter dengan pasiennya. Pembicaraan yang seperti bukan antara dokter dengan pasiennya. Tapi lebih pada pembicaraan dua orang teman lama yang baru ketemu. Sang ibu dengan leluasa menerangkan keluhan penyakitnya. Pak dokter mendengarkan dan menanggapi. Tidak jarang, justru terdengar tawa dari keduanya. Saya dan istri saya terheran-heran. Koq pasien yang sedang sakit bisa ketawa lepas begitu? Rupanya Pak Dokter ini selain ahli sebagai dokter, juga punya sense of humor yang tinggi. Candanya bisa membuat pasien-pasiennya terhibur. Bukti berikutnya tidak hanya kami dengar, tapi kami rasakan sendiri waktu Pak Dokter memeriksa putra kami. Ia memeriksa teliti sekali. Senyum selalu tergaris di bibirnya. Ia terlihat bugar dan beberapa tahun lebih muda dari usianya. Ia tidak sedikitpun menyalahkan kami. Beberapa dokter biasanya begitu. Menyalahkan orang tua karena sakit anaknya. Meskipun hal itu ada benarnya, tapi menyalahkan orang tua pasien, jelas bukan pelayanan dokter yang baik. Pemerikasaan dan perbincangan dengan Pak Dokter hampir menyentuh durasi 15 menit. Kami memang bertanya banyak hal padanya. Dan ia selalu menjawab dengan jelas, sabar dan tersenyum. Wajahnya terlihat bersih dan bersinar. Enak sekali melihat wajahnya. Terasa damai dan tenteram. Tidak heran, kami harus menunggu hampir 30 menit ketika Pak Dokter memeriksa pasiennya yang ibu-ibu. Kami bayangkan, ibu tersebut memang betah berbincang sama Pak Dokter. Ketika menebus obat, kami tanya lagi pada suster. Kira-kira, satu hari ada berapa pasien yang bisa dilayani Pak Dokter. Suster tidak tahu persis jumlahnya. Tapi yang jelas, untuk obat saja, tidak kurang dari Rp.16 juta ditebus semua pasien dalam satu hari. Kami pun berhitung. Obat putra kami Rp. 200 ribu. Bila rata-rata segitu, berarti sehari kurang lebih ada 80 orang pasien. Jasa pemeriksaan Rp. 60 ribu. Berarti juga dalam sehari, Pak Dokter bisa punya pendapatan kurang lebih Rp. 5 juta. Sebulan beliau bisa dapat kurang lebih Rp. 100 juta untuk 20 hari kerja. Itu perhitungan finansial. Lebih dari itu, Pak Dokter bisa memberi manfaat pada
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 37

Keajaiban Senyum Supardi Lee

banyak orang. Tidak heran, di klinik beliau, bila Anda ingin diperiksa olehnya jam 10, Anda harus menelepon kurang lebih tiga jam sebelumnya untuk mendapatkan nomor antrian. Hal itu membuat kliniknya selalu penuh. Setiap hari. Saudara, setiap orang membutuhkan rezeki. Karena itu janganlah mahal tersenyum. Senyum tulus Anda bisa membuka pintu rezeki. Bahkan dari arah yang Anda tidak duga-duga. Selamat tersenyum,... Selamat banyak rezeki...

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 38

Keajaiban Senyum Supardi Lee

9. Senyum untuk memaafkan


Karena terburu-buru, saya memacu motor saya cukup kencang. Di depan ada pertigaan. Di tengah-tengah pertigaan itu ada seorang Bapak yang sedang mengatur arus lalu lintas. Ah, saya bisa antri tepat di depan nih saya pikir begitu. Karenanya, saya tambah kecepatan motor saya. Pas saya mau berhenti, dari arah samping kiri ada juga motor. Saya mengerem mendadak. Motor itu pun ngerem juga. Ternyata pengendaranya seorang ibu. Sang ibu melotot. Saya memang salah. Motor saya terlalu cepat. Melihat ibu itu melotot, spontan saya tersenyum dan mengangguk. Tidak lupa saya bilang Maaf ya, Bu. Dengan spontan juga sang ibu tersenyum dan mengangguk. Ia langsung melanjutkan perjalanannya. Kesalahan saya sudah ia maafkan rupanya. Banyak kejadian ketika saya berkendara yang mirip seperti kejadian di atas. Maklum kondisi lalu lintas di Indonesia. Semeraut dan rawan kecelakaan. Saya sempat stress ketika berkendaraan. Tapi semenjak ilmu senyum ini saya praktekkan, otomatis stress saya hilang. Ketika macet, tersenyumlah pada orang yang juga kena macet. Ketika diserobot orang, tersenyumlah dan doakan yang menyerobot itu. Ketika mobil Anda tergores motor, tersenyumlah dan tuntut penggores motor Anda dengan baik-baik. Ketika laju kendaraan Anda terhenti karena ada kendaraan lain yang akan balik arah, tersenyumlah. Dan perasaan Anda pun jadi lebih tenteram, karena Anda bisa memaafkan kesalahan orang lain yang sangat mungkin mereka tidak berniat begitu. Saudara, kesalahan Anda pada orang lain, atau kesalahan orang lain pada Anda, bisa dibagi menjadi dua. Pertama, kesalahan yang disengaja. Kedua, kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan disengaja pasti diawali dari niat yang kurang baik, atau bahkan jahat. Kesalahan ini memang ingin membuat Anda rugi, kesal atau menderita. Kesalahan tidak disengaja terjadi karena kealpaan seperti kurang hati-hati, kurang teliti atau kurang mampu. Kesalahan ini juga bisa karena kondisi lingkungan yang tidak bisa dikendalikan. Saya pernah melakukan suatu kesalahan yang saya sengaja waktu saya bekerja di Bogor. Suatu ketika, kantor saya mengagendakan rapat. Selasa jam 08.00. Pada hari Seninnya, saya diingatkan oleh atasan saya tentang rapat itu. Beliau mengingatkan saya berkali-kali. Saya jadi kesal. Dalam pikiran saya: Iya, udah tahu. Sekali aja cukup. Emangnya saya nggak bisa denger apa.. Kami pun pulang.
Senyum mencegah stress

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 39

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Malam harinya, saya sudah berniat untuk datang terlambat ke kantor. Biar pada nunggu lah. Saya bales. Biar pada kesel mereka. Esok harinya, saya jalankan niat itu. Saya datang jam 09.00. Anggota rapat yang lain harus menunggu satu jam. Mereka kesal dan marah-marah. Ada rasa puas dari diri saya ketika mereka kesal dan marah. Tapi hanya sesaat. Setelah itu, datanglah penyesalan luar biasa. Tindakan saya itu sangat bodoh dan keterlaluan. Saya telah merugikan banyak orang, perusahaan dan diri saya sendiri. Saya benar-benar sadar atas kesalahan saya itu. Saya mohon maaf pada seluruh anggota rapat, termasuk atasan saya. Atasan saya paham alasan saya melakukan kesengajaan itu. Tapi, itu tidak berarti mengurangi kesalahan saya. Atasan saya menerangkan dengan jelas dampak negatif dari tindakan saya itu. Beliau marah. Tapi tidak lama. Ia sudah bisa memaafkan dan kembali tersenyum. Saya salah, saya sadar, saya mohon maaf. Dan yang terpenting, saya belajar dari kesalahan saya itu dan sikap terbaik atasan saya. Pelajaran yang terus saya ingat sampai sekarang. Pelajaran itu membuat saya berusaha sekuat hati untuk tidak melakukan kesalahan yang disengaja lagi. Selain itu, saya juga belajar untuk memahami dan memaafkan kesalahan orang lain pada saya. Senyum menjadi bagian penting dari seluruh proses belajar itu. Karena kadang, saya gagal juga memaafkan kesalahan orang lain. Akibat buruknya adalah perasaan dendam yang menyakitkan diri saya sendiri. Senyum kembali membuktikan kehebatannya dengan melunturkan dendam dan rasa sakit itu. Karena itu saudara, jangan pernah melakukan kesalahan yang Anda sengaja. Akibatnya sangat buruk. Buruk untuk masa depan Anda. Buruk untuk lingkungan Anda. Buruk untuk hati Anda sendiri. Bila Anda pernah melakukannya, segera lah perbaiki. Segeralah mohon maaf pada orang yang Anda berbuat salah padanya. Mohonkan keikhlasannya dengan mengakui bahwa hal itu kesalahan Anda. Selain itu, Anda juga menyesal telah melakukannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Kesalahan disengaja adalah kesalahan terburuk

(Supardi Lee)

Kesalahan kedua adalah kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan ini jelas tidak ada niat buruk dari pelakunya. Sebab pertama adalah karena kurang hati-hati dan teliti. Hal ini banyak terjadi pada anak-anak kecil. Mereka bisa saja menyenggol gelas dan pecah. Bila hal ini terjadi, jangan lah marah. Gelas tersebut sudah pecah. Kemarahan justru bisa membuat hati sang anak jadi pecah juga. Anak-anak kecil itu jelas lebih bernilai dibanding sebuah gelas. Bila ini terjadi, peluk lah sang anak kecil. Katakan tidak apa-apa dan Anda sudah memaafkannya. Juga nasihati agar lain kali lebih berhati-hati.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 40

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Kesalahan karena kurang hati-hati dan teliti mungkin juga dilakukan oleh orang dewasa. Mungkin karena menganggap kecil suatu perkara, jadinya tidak hati-hati dan teliti. Bila ini terjadi, tetap maafkan mereka. Berikan pengertian untuk tidak menganggap kecil suatu hal. Selain itu, Anda pun bisa memberikan contoh pada mereka bagaimana melakukan suatu hal dengan baik, hati-hati dan teliti. Anda juga bisa membuat mereka berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

Sia-sia saja mengatakan kebenaran yang disertai kemarahan.

(Supardi Lee)

Kesalahan tidak disengaja bisa terjadi juga karena ketidakmampuan. Hal ini sering terjadi di rumah atau di tempat kerja. Dulu, istri saya belum bisa masak. Tapi, ia mencoba dengan sangat keras untuk bisa masak. Masakan percobaannya tentu ada saja kurang atau lebihnya. Kadang kurang garam. Kadang kurang ada rasanya. Kadang kurang manisnya. Kadang kala pula kelebihan. Kelebihan digoreng jadi gosong. Kue kelebihan terigu jadi bantat. Dan sebagainya. Ketika hal ini terjadi, saya senyum saja. Saya nikmati masakannya sepenuh hati. Saya tahu, ia telah berusaha sangat keras. Meski keasinan, tapi ada juga cinta di dalamnya. Saya katakan: Ehm...enak, pasti lain kali lebih enak lagi. Makasih, ya Umi Istri saya juga senyum dan meluk s aya dari belakang. Ehm....enak Di kantor, banyak sekali kesalahan tidak sengaja karena ketidakmampuan. Staf bikin suratnya keliru, salah ketik, atau terlambat. Ada juga yang sok bisa yang pada akhirnya justru menambah masalah. Ada juga yang terlalu semangat sampai lupa pada kemampuannya. Ada yang sebenarnya mampu, tapi kurang bersemangat karena sedang dirundung masalah. Ada juga yang terlalu banyak bertanya yang hampir-hampir membuat kekesalan meledak menjadi kemarahan. Dan lain sebagainya. Menghadapi berbagai masalah seperti ini harus lah bijak. Pertahankan senyum anda terus melengkung di bibir Anda. Sang senyum akan sangat membantu Anda. Kebijakan Anda akan terlatih karenanya. Dengan begitu anda dapat bersikap baik dan memaafkan. Selain itu, Anda juga bisa terus meningkatkan kemampuan staf, rekan kerja atau bahkan atasan Anda. Bila Anda marah, maka contoh sebaik apapun tidak akan bisa diterima dengan baik. Orang yang dimarahi biasanya menutup pikirannya dari masukan apapun, karena perasaannya terluka dan sakit. Kesalahan tak disengaja bisa juga terjadi karena lingkungan. Anda bisa saja sudah memperhitungkan macet di jalan. Tapi, bila tiba-tiba terjadi kecelakaan, anda tidak bisa berkutik. Anda mungkin harus terjebak macet berjam-jam. Akibatnya, Anda terlambat datang pada sebuah rapat penting. Bila ini yang terjadi, berusahalah untuk mencari cara lain. Anda bisa turun dari mobil dan naik ojek, sementara supir anda tetap melanjutkan perjalanan. Bila tak ada supir, maka segera lah beritahukan
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 41

Keajaiban Senyum Supardi Lee

kondisi anda pada anggota rapat yang lain, mohon maaf dan tetap fokus pada solusi. Bila hal ini dilakukan orang lain pada Anda, pahamilah situasinya tanpa berprasangka negatif. Setelah itu maafkanlah. Dan Anda pun harus tetap fokus pada solusi positif. Jadi, prinsipnya menghadapi kesalahan itu harus tenang. Jangan marah. Tersenyumlah dan maafkan kesalahan orang lain pada Anda. Bila Anda yang melakukan kesalahan, minta maaf lah. Dan yang terpenting, maafkanlah diri Anda sendiri.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 42

Keajaiban Senyum Supardi Lee

10.

Senyum itu sehat dan resep awet muda

Bapa Ucun. Begitu saya memanggil kakak ayah mertua saya. Bagi saya beliau sangat istimewa. Beliau masih tampak sehat dan awet muda. Usianya kira-kira 70 tahun-an. Meski semua rambutnya sudah putih, tapi wajahnya tetap bersinar dan bisa bergerak dengan lincah dan kuat. Bapa Ucun adalah tetangga saya di Menes Pandeglang, Banten. Setiap habis shalat shubuh, Bapa Ucun bebersih di sekitar rumahnya. Ia nyapu, membersihkan sampah, mencabut rumput dan sebagainya. Kadang-kadang, ia olahraga ringan juga. Tapi yang jelas, ia sudah beraktifitas setelah shalat shubuh dan tidak tidur lagi. Padahal banyak orang yang setelah shalat shubuh justru tidur lagi. Bapa Ucun kalau bicara pasti diselingi senyum atau tawa. Beliau pun sangat senang becanda. Jadi, sangat menyenangkan ngobrol dengan beliau. Selain menyenangkan, ia juga berisi. Artinya, banyak hikmah yang bisa saya dapat dari ngobrol dengan beliau. Berbagai pengalaman yang hebat sering beliau ceritakan. Bagian yang paling saya suka adalah berbagai cerita tentang Gus Dur. Kebetulan, Gus Dur adalah teman sekolah Bapa Ucun. Waktu Gus Dur jadi jadi presiden, Bapa Ucun termasuk salah seorang yang diundang Gus Dur untuk syukuran. Juga ketika Gus Dur diturunkan dari kedudukannya sebagai presiden. Saya lihat, kehidupan Bapa Ucun begitu damai. Ia tidak kaya, tidak juga miskin. Kendaraannya motor vespa lama. Setiap hari ia antar Umi, istrinya, pergi ke pasar. Umi berjualan sembako di pasar. Sore hari, ia jemput Umi dari pasar. Bapa Ucun sendiri adalah mantan guru dan kepala sekolah. Sekarang ia sudah pensiun dan punya penghasilan dari uang pensiun. Saudara, Anda mungkin juga punya tetangga, teman, saudara, atau kenalan yang hidupnya damai seperti Bapa Ucun. Tidak kaya, tapi hidupnya damai. Uangnya terbatas tapi kebutuhannya tercukupi. Dan yang jelas, tidak stress. Hubungannya dengan para tetangga juga baik. Beliau termasuk tokoh masyarakat yang dituakan. Bila ada masalah, banyak orang yang datang padanya meminta solusi. Bapa Ucun juga mempunyai beberapa orang anak angkat. Bila ada muridnya yang tidak mampu, ia angkat murid tersebut menjadi anak angkatnya. Tinggal di rumahnya, dididik dengan baik dan ia biayai sekolah. Tiga bulan sebelum saya menulis ini, ia menikahkan seorang anak angkatnya. Itulah salah satu kebahagiaan Bapa Ucun, Umi dan seluruh anggota keluarganya. Banyak mata pun yang kemudian berurai air mata bahagia.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 43

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Saudara, itulah Bapa Ucun. Hidupnya damai dan memberi manfaat bagi banyak orang. Bagaimana dengan hidup Anda? Bila damai juga, selamat ya... Tapi bila dipenuhi kekalutan, masalah, stress, dan kemarahan, mulailah untuk berdamai dengan diri sendiri terlebih dahulu.

Jiwa yang sehat adalah fondasi fisik yang sehat

Saudara, dari sisi fisik, orang yang sering kalut, bermasalah, stress dan (Supardi Lee) marah akan cepat tua. Lebih cepat dari usia sebenarnya. Kenapa? Karena aliran energi dalam tubuhnya negatif dan terhambat. Otot-ototnya pun terlalu bekerja keras dan tegang. Hal ini berkebalikan dengan orang yang hidupnya damai, ikhlas, sabar, dan bermanfaat. Aliran energi tubuhnya positif dan lancar. Otot-otot bisa rileks. Inilah resep awet muda yang murah dan mudah. Nah Saudara, di bagian lalu Anda sudah memahami bahwa senyum adalah pintu gerbang kondisi mental dan jiwa yang sehat. Senyum adalah awal ikhlas, sabar, syukur, dan mencegah marah. Kondisi mental dan jiwa ini adalah fondasi bagi kesehatan fisik. Anda yang mental dan jiwanya sehat, maka Anda akan terhindar dari banyak penyakit fisik. Saya punya teman yang mengalami hal ini. Ia orang yang semangat, ceria, dan senang belajar. Pada saat ini terjadi, kemampuannya meningkat terus. Berbagai seminar dan pelatihan ia ikuti. Bahkan ia pun mulai menjadi pembicara seminar dan pelatihan. Tapi, masa muram terjadi. Entah karena kejadian apa, ia mulai stress. Percaya dirinya menurun drastis. Bahkan ia jadi sering lupa. Promosi jabatan di pekerjaannya terlewat karena ia merasa tidak mampu. Keceriaan wajahnya perlahan mulai hilang. Ia bahkan sempat terlibat perselisihan serius dengan rekan kerjanya. Sang teman ini pun mulai sakit-sakitan. Dari sakit kepala, masuk angin, sakit perut, demam dan sebagainya. Ia pun jadi sering tidak masuk kerja. Prestasi kerjanya anjlok. Berbagai tugas jadi lama ia selesaikan. Rekan-rekan sekerjanya pun banyak mengeluh. Hidupnya jadi resah dan gelisah. Jadi, senyum itu mempunyai efek positif pada kondisi fisik Anda. Wajah anda secara fisik akan lebih enak dilihat. Otot-otot yang membentuk senyum pernah diteliti. Jumlahnya kurang lebih ada 15 otot. Berbeda dengan otot yang digunakan untuk merengut. Jumlah otot merengut kurang lebih ada 65 otot. Artinya senyum itu lebih mudah dilakukan dengan otot yang lebih sedikit dan manfaat yang lebih banyak. Salah satu manfaatnya kesehatan fisik. Saudara, kesehatan fisik kita dibentuk oleh beberapa hal. Diantara banyak faktor itu ada tiga hal yang paling penting. Pertama, aktifitas kimiawi tubuh. Kedua, aktifitas energi elektromagnetik tubuh.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 44
Kesehatan fisik ditentukan tiga hal penting: 1. Kimia Tubuh 2. Energi Tubuh 3. Kondisi lingkungan (Supardi Lee)

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Ketiga, kondisi lingkungan. Pertama tentang aktivitas kimiawi tubuh. Ini berkaitan dengan makanan dan minuman Anda. Bila komposisi makanan dan minuman Anda tidak seimbang, maka kimiawi tubuh Anda akan berubah. Misalnya Anda terlalu banyak makan karbohidrat dan lemak. Anda pun mengalami kegemukan. Lemak Anda menumpuk di beberapa bagian tubuh Anda. Tingkat kolesterol dan tekanan darah Anda lebih dari ambang batas normal. Akibatnya terjadi penyumbatan pembuluh darah. Maka muncullah penyakit jantung, darah tinggi dan sebagainya. Jadi, Anda bisa sakit karena kondisi kimia tubuh Anda tidak seimbang. Kedua, aktivitas elektromagnetik tubuh berkaitan dengan pikiran dan perasaan. Bila Anda sedang tertimpa masalah dan stress, maka Anda bisa pusing kepala. Bila dilihat dari sisi ini, hal ini terjadi karena energi tubuh Anda kacau atau tersumbat. Kondisi energi tubuh yang kacau membuat kimia tubuh Anda kacau juga. Anda jadi sakit. Anda pun minum obat sakit kepala. Setelah beberapa saat, sakit kepala Anda hilang. Tapi, bila masalah Anda tidak selesai dan Anda terus stress, maka Anda akan terus sakit kepala. Ini karena Anda mengobati sakit kepala Anda dengan cara yang kurang tepat. Yang salah adalah energi tubuh, bukan kimia tubuh. Kimia tubuh kacau adalah akibat energi tubuh yang kacau. Bila energi tubuhnya diperbaiki, kimia tubuh pun kembali baik dan secara fisik anda pun akan sehat. Kondisi lingkungan yang buruk bisa membuat Anda sakit. Kalau Anda orang gunung, lalu tiba-tiba Anda harus pindah ke pantai, maka Anda mengalami perubahan suhu lingkungan. Anda mungkin akan merasa tidak enak. Cepat pusing misalnya. Saudara, dari tiga faktor ini kimia tubuh, energi tubuh dan lingkungan ada faktor yang paling penting, yaitu energi tubuh. Ketika energi tubuh lancar, maka kimia tubuh Anda akan juga seimbang. Dan kondisi lingkungan seperti apapun lebih bisa Anda hadapi. Karena itu sangat penting menjaga energi tubuh Anda tetap positf dan lancar. Senyum, memegang peranan penting dalam menjaga energi tubuh tetap lancar dan positif. Kenapa? Karena kondisi pikiran dan perasaan Anda dipengaruhi oleh kondisi fisik Anda. Ketika anda cemberut, pikiran Anda akan negatif dan perasaan Anda akan jadi tidak enak. Dan itu terjadi secara otomatis. Demikian juga ketika Anda tersenyum. Pikiran Anda akan positif. Perasaan Anda lebih damai dan tenang. Pikiran yang positif dan perasaan yang damai dan tenang membuat energi tubuh Anda lancar dan tidak tersumbat. Berbagai masalah bisa Anda hadapi dengan jernih. Anda pun bisa mendapat solusi terbaik dari masalah Anda.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 45

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Nah, karena energi tubuh Anda lancar, secara fisik Anda pun jadi lebih sehat. Tentu akan lebih baik bila Anda juga mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Akan lebih baik lagi bila Anda juga berolahraga secara teratur. Wah, itu membuat energi tubuh Anda lancar dan banyak. Jadi, pertahankan senyum Anda. Anda pun akan lebih sehat dan awet muda.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 46

Keajaiban Senyum Supardi Lee

11.

Senyum itu sedekah

Ada momen yang selalu menggetarkan hati saya ketika saya naik kereta, bis, pesawat, atau angkot. Di kendaraan-kendaraan umum tadi, selalu saja ada orang yang ikhlas menebar senyum. Di tengah wajah-wajah yang cemberut, murung, menatap kosong, bahkan marah. Wajah senyum itu bagaikan oase di tengah padang pasir yang panas dan gersang. Ia begitu damai, sejuk, dan menggetarkan hati. Tak jarang wajah ini harus menunduk malu dan terharu. Dengan mata berkaca-kaca, ada rasa yang tak tergambarkan membuncah dalam dada.

Damai itu sederhana. Didapat dengan hal sederhana seperti senyum

(Supardi Lee)

Senyum itu bisa dari siapa saja. Bapak-bapak yang raut wajahnya mengguratkan kerja keras. Seorang ibu yang sudah tanggal beberapa buah giginya. Kakek-kakek yang masih tekun berjualan di pasar. Nenek-nenek yang mengantar cucunya ke rumah sakit, dan sebagainya. Kadang, senyum itu saya dapat dari karyawan dengan penampilan rapi dan jaim. Seorang siswi SMU yang setelah memberi sekilas senyum, kembali terpekur dengan bukunya. Atau seorang karyawati yang tersenyum malu karena harus menarik-narik roknya yang kependekan. Semua senyum itu, apapun sebab dan modelnya tetap saja menggetarkan hati. Berbagai rasa pun hadir. Semenjak senyum-senyum itu hadir, saya pun berlomba. Tersenyum tulus. Jadi, ketika naik berbagai kendaraan umum, saya langsung menebar senyum manis bagi para penumpang yang telah ada. Atau memberi senyum bagi penumpang yang baru masuk. Saya ingin mereka juga merasakan betapa tenang dan renyahnya mendapat senyum ketika hari panas dan lelah. Semoga, kedamaian hadir juga di hati mereka. Sama seperti damai yang saya rasakan ketika mendapat senyum tulus pula. Bukankah hidup damai itu menyenangkan? Ternyata, ia bisa didapat dengan hal mudah dan sederhana, senyum. Saudara, saya yakin Anda pernah mendapat hadiah waktu Anda kecil. Bahkan mungkin sampai sekarang. Bagaimana perasaan Anda ketika Anda mendapatkan berbagai hadiah itu? Pasti senang dan nikmat. Anda pun berterima kasih pada orang yang memberi hadiah pada anda itu. Itulah sopan santun yang harus dilakukan. Hal sama juga terjadi dengan beliau-beliau yang tidak mampu secara ekonomi. Ketika Anda atau siapapun memberikan bantuan, beliau-beliau itu pasti berterima kasih sekali. Masalah hidup yang menjadi bebannya, terasa lebih ringan. Ketika anak kita sakit, harus dibawa ke dokter, tapi tak ada uang,
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 47
Senyum adalah sedekah dan berpahala

Keajaiban Senyum Supardi Lee

pikiran pasti kalut. Kekalutan itu hilang ketika ada tetangga atau teman yang memberi bantuan dana. Betapa bersyukur dan berterima kasihnya kita. Itulah hebatnya sedekah. Ia menjadi solusi praktis dan efektif. Bicara sedekah, memang banyak manfaatnya. Bukan hanya bagi yang menerima tapi juga bagi yang memberi. Bahkan kalau ditilik lebih teliti, sedekah lebih banyak memberi manfaat bagi yang memberi daripada yang menerima. Sedekah membersihkan harta. Itu artinya, Anda terhindar dari dosa. Sedekah bisa memberi solusi bagi orang lain. Itu berarti Anda telah berhasil melaksanakn fungsi dan peran anda sebagai mahluk sosial. Sedekah juga menimbulkan kegembiraan di hati Anda. Itu berarti secara emosi Anda sehat. Dan jelas, sedekah itu berpahala. Itu berarti tabungan Anda untuk kehidupan akhirat makin menggunung. Selain itu, sedekah juga bisa mendatangkan rezeki tak terduga di dunia ini. Itu berarti keberuntungan secara finansial. Wow, banyak sekali kan manfaat sedekah bagi Anda yang melakukannya. Lalu bagaimana dengan orang yang justru kekurangan secara ekonomi. Bagaimana bisa sedekah? Mau sedekah, tapi tidak mampu. Nah, di sinilah Allah memberi solusi. Senyum terhitung juga sebagai sedekah. Ini berarti senyum itu bisa menjadi solusi dan menolong orang lain. Senyum juga bisa menghindarkan Anda dari dosa. Senyum bisa menyehatkan fisik, emosi, dan spiritual. Senyum bisa juga membuka rezeki. manfaatnnya. Itulah keistimewaan senyum. Ia adalah sedekah dengan berbagai

Karenanya, entah Anda miskin atau kaya, muda atau tua, perempuan atau pria, rakyat atau pejabat, karyawan atau pengusaha, bersedekahlah. Anda bisa sedekah harta, juga bisa sedekah senyum. Keduanya sedekah yang bagus. Bahkan bila Anda sedekah harta, tapi tidak diiringi sedekah senyum, maka sedekah harta Anda mungkin akan menurun kualitasnya. Pernahkah Anda dibantu atau membantu orang lain dengan muka cemberut karena tidak suka atau terpaksa? Bila Anda pernah mengalami kejadian itu, pasti tidak enak kan rasanya? Karenanya, baik Anda mau sedekah harta atau tidak, sedekah senyum harus anda lakukan. Dengan demikian, Anda menjadi pribadi yang senang memberi. Senyum itu sangat mudah diberikan. Gratis lagi, kan. Karenanya sering-seringlah sedekah senyum. Bila untuk sedekah yang sangat mudah, sederhana dan gratis saja Anda susah, bagaimana dengan sedekah yang sulit, rumit dan memerlukan pengorbanan harta? Akan sangat berat kan? Padahal, Anda juga tahu, sedekah mempunyai kedudukan yang mulia. Selain itu, pada hakikatnya, apa-apa yang Anda sedekahkan bukan lah milik Anda. Semua itu milik Yang Maha Kuasa. Bukankah diri Anda juga milik-Nya? Jadi, kenapa juga harus susah untuk sedekah harta dan senyum? Terus terang saja, saya sekarang sudah kecanduan tersenyum. Saya usahakan agar bibir saya selalu dalam keadaan tersenyum, meski hanya sekilas. Saya ingin, siapapun yang memandang wajah saya,
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 48

Keajaiban Senyum Supardi Lee

kebetulan atau tidak, bisa mendapat sedekah senyum dari saya. Di pengalaman saya, saya sering sekali mendapat sedekah senyum dari banyak orang. Bahkan dari orang yang berpapasan sekejap mata. Rasanya, wow keren... Saya jadi tambah semangat menjalani kesibukan sehari-hari. Betapa hebatnya sang senyum bagi hidup saya. Ingat, sedekah itu harus diawali dengan ikhlas. Ini penting. Bila Anda memberi senyum pada orang lain, ada kemungkinan senyum Anda tak berbalas. Orang yang Anda kasih senyum, justru cemberut. Bila ini terjadi, ikhlaslah. Anda memberinya senyum bukan karena ingin dibalas olehnya. Tapi karena Anda ingin melakukan kebaikan. Jadi, bila orang lain tak membalas, ya... nggak apa-apa. Anda masih bisa merasakan nikmatnya senyum itu untuk diri Anda sendiri. Dan yakin lah, setiap perbuatan baik akan mengundang kebaikan juga. Bahkan kebaikan yang datang akan lebih besar. Selamat sedekah... Selamat tersenyum...

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 49

Keajaiban Senyum Supardi Lee

12.

Senyum mempermudah belajar

Waktu saya di SD, saya punya saingan dalam prestasi belajar di kelas . Murid perempuan. Namanya Lina Herlina. Saingan dalam arti kami memang bersaing untuk menjadi ranking satu di kelas. Waktu itu, evaluasi belajar dilakukan setiap tiga bulan. Evaluasi triwulan namanya. Setiap triwulan, saya selalu deg-degan. Siapa yang bakal jadi ranking satu ya? Bagi saya pribadi waktu itu, menjadi ranking satu cukup penting. Itu berarti pujian, kebanggan dan hadiah. Ah,... sumur motivasi bagi anak-anak waktu SD. Dan waktu itu saya menikmatinya. Semua pujian, kebanggaan dan berbagai hadiah itu. Indah... Persaingan terjadi dengan sehat. Kami benar-benar belajar sebaik-baiknya. Dalam setiap pelajaran, kami selalu semangat mengikutinya. Hasil-hasil ujian mingguan kami berdua biasanya tertinggi di kelas. Kadang saya lebih unggul. Kadang Lina yang unggul. Suasana kelas juga jadi rame. Itu terjadi sampai kami kelas tiga. Di kelas empat situasi berubah. Saya selalu jadi nomor dua. Alasannya adalah karena wali kelas kami pilih kasih. Beliau menganakemaskan Lina. Saya pun selalu tertinggal. Setiap triwulan kita sudah tahu bagaimana ranking kelas kami. Lina ranking satu. Saya ranking dua. Bahkan, seingat saya, saya pernah juga jadi ranking lima. Itu karena saya dapat nilai lima untuk pelajaran olahraga. Kenapa? Salah satunya karena saya hanya kuat lari empat putaran mengelilingi lapangan olahraga SD kami, dari standar 20 putaran. Rupanya, di kelas empat kemampuan fisik benar-benar jadi standar pelajaran olahraga. Padahal, saya tidak kuat secara fisik. Jantung saya bocor. Saya tidak boleh terlalu lelah. Kalau terlalu lelah, muka saya membiru, nafas habis dan dada saya sakit. Apakah itu hanya alasan saya saja? Sejujurnya, saya harus bilang: Saya tidak tahu. Tapi yang jelas, sekarang saya bersyukur jantung saya bocor. Hal itu salah satu anugerah terindah dari Allah. Juga, karena hal itu membuat saya lebih berhati-hati menjaga kesehatan. Soal anak emas itu sebenarnya hanya perasaan saya aja waktu itu. Faktanya, saya memang lebih banyak main daripada belajar. Saya berpikir: Supardi ini anak cerdas. Belajar sebentar, juga pasti bisa. Tenang aja lah. Saya ingat, saya jadi lebih senang menjelajahi kota Bandung kota kelahiran saya dibanding belajar sepulang sekolah. Pernah, saya dan teman-teman jalan kaki menuju Bandara Husein Sastranegara. Kami tidak tahu sejauh mana itu. Kami hanya jalan. Sebelum nyampe karena memang jaraknya jauh banget dari lingkungan rumah kami kami kecapean. Kami pun pulang. Persaingan kembali terjadi di kelas lima dan kelas enam. Saya memacu prestasi kembali ke puncak. Berbagai perubahan saya lakukan. Saya jadi tidak banyak main sepulang sekolah. Terus terang,
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 50

Keajaiban Senyum Supardi Lee

saya menderita mengalami kemunduran prestasi belajar. kebanggaan, pujian dan berbagai hadiah itu. He... he.. he...

Terutama karena saya kehilangan

Saya jadi sangat memperhatikan cara Lina belajar. Di kelas, ternyata Lina sangat ceria. Ketika guru-guru kami menerangkan pelajaran, Lina selalu tersenyum. Begitu pun ketika ia mencatat, menjawab pertanyaan ujian dan sebagainya. Ia pun sangat aktif bertanya atau menjawab pertanyaan. Perlahan, saya ikuti keceriaan itu. Terutama selalu tersenyum. Untuk saya yang pendiam, ternyata hal itu agak sulit dilakukan. Tapi perlahan juga, saya merasakan bedanya. Belajar sambil tersenyum membuat pelajaran cepat dipahami. Sayangnya, setelah itu Lina pindah sekolah. Persaingan yang ingin saya nikmati lagi, hilang. Untuk sesaat, hanya sesaat, saya senang. Tak ada saingan. Saya nomor satu. Tapi, rasa senang itu dengan cepat hilang. Bagaimana pun saya kehilangan seorang teman. Teman yang hebat, pintar, baik, ceria, dan cantik. Yap, Lina itu cantik. Sesuatu yang baru saya sadari ketika ia sudah tak ada. Maklumlah. Saya masih SD waktu itu. Tapi, saya terus melakukan warisannya. Tersenyum ketika belajar. Saya pun terus berada di puncak. Saya terus ranking satu. Bukan hanya di kelas, tapi satu sekolah. Bahkan ketika ujian akhir, nilai saya tertinggi. Waktu itu namanya Nilai Ebtanas Murni (NEM). Saya pun bebas memilih SMP dengan nilai NEM setinggi itu. Semua SMP di Bandung akan mau menerima saya. Satu lagi kebanggaan. Dan untuk itu semua, saya harus berterima kasih pada teman baik saya, Lina Herlina. Bukan harus berterima kasih. Saya sangat ingin berterima kasih padanya. Lin, makasih banyak ya... Waktu saya di SMP, pelajaran tentang senyum ini berulang. Saya punya teman yang hebat, pintar dan selalu nomor satu di kelas. Namanya Gideon. Ilmu senyum Gideon lebih hebat dari Lina. Dalam berbagai aktifitasnya, Gideon selalu ceria dan tersenyum. Terus terang, lucu dan geli sekali melihat Gideon itu. Ya, ia lucu dan menyenangkan untuk dilihat. Ada lesung pipit di pipinya bila ia tersenyum. Sekarang, ketika saya menulis alinea ini, saya tersenyum, senang dan merasa geli. Oh, Gideon temanku.... Di SMA, saya tidak terlalu terobsesi menjadi ranking satu. Ada banyak hal lain yang menarik perhatian saya. Main malam-malam, begadang, naik gunung, camping, lebih menyenangkan daripada belajar dan menjadi nomor satu. Di kelas, saya tidak pernah ranking satu. Ranking satu selalu diraih teman-teman yang perempuan. Meski begitu, prestasi belajar saya selalu baik-baik saja. Ranking? Selalu berada di lima besar. Meski nggak serius belajar, saya toh cerdas. Cerdas sekali. Keyakinan bahwa saya cerdas itu sangat menolong.
Tanpa belajar, kemampuan anda akan menurun. Prestasi hanya akan menjadi mimpi.

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 51

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Saudara, itulah sekilas hidup saya dari SD sampai SMA. Bagaimana dengan hidup Anda sendiri? Apakah Anda selalu berada di puncak prestasi sekolah? Atau Anda selalu bisa melihat orang lain yang ada di puncak itu? Cobalah sekarang periksa. Bagaimana sikap para juara itu? Apakah mereka orang-orang yang pemurung atau ceria? Apakah mereka orang yang suka merengut atau tersenyum? Pasti jawabannya dua-duanya ada. Para juara memang ada yang pemurung dan ceria. Ada juga yang suka merengut dan suka tersenyum. Sekarang pertanyaannya adalah maukah Anda jadi juara? Bila mau, Anda mau jadi juara yang seperti apa? Juara yang pemurung atau juara yang ceria? Juara yang suka merengut atau juara yang suka tersenyum? Anda pasti tahu jawabannya. Anda kan sudah paham bagaimana hebatnya tersenyum itu. Ya... menjadi juara yang tersenyum dan ceria lebih asyik dan menyenangkan. Jawaban Anda tepat, saudara. Untuk apa Anda menjadi juara, tapi Anda tidak bisa menikmatinya. Sekarang, saya berikan satu rahasia. Banyak orang baru gembira ketika mereka mendapat kebaikan. Ketika anda dipromosi, Anda pasti senang kan? Itulah yang dilakukan banyak orang. Untuk sedikit orang, keadaannya terbalik. Mereka membuat diri mereka senang dulu, baru berusaha meraih prestasi. Hasilnya? Prestasi mereka lebih hebat! Itulah rahasia Lina dan Gideon. Sekarang, itu juga rahasia saya. Dan setelah sekarang, itu juga jadi rahasia Anda. Gunakan dengan baik, ya. Raihlah prestasi belajar, bekerja, berbisnis, berkeluarga dan sebagainya. Saudara, prestasi di raih dengan belajar. Tanpa belajar, anda tidak akan meraih prestasi apapun. Belajarlah yang membuat kemampuan Anda meningkat. Kemampuan itu lah yang sebenarnya mengantarkan Anda pada prestasi. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memiliki kemampuan belajar yang hebat. Kemampuan belajar yang hebat mendatangkan kemampuankemampuan lain yang juga hebat-hebat. Hasilnya? Prestasi hebat. Ingat saudara, tidak ada orang hebat yang bukan pembelajar yang hebat. Mereka sangat senang belajar. Mereka menikmati proses belajar. Belajar itu menjadi pilihan mereka, bukan keharusan. Sesuatu yang diharuskan sering kali memaksa. Iya, kan? Nah, Anda mau jadi orang hebat? Meraih prestasi hebat? Senangilah belajar. Bagaimana caranya? Tersenyumlah...

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 52

Keajaiban Senyum Supardi Lee

13.

Senyum menambah kekhusyuan shalat

Saya seorang muslim. Saya wajib mendirikan shalat lima waktu. Standar shalat ada beberapa. Ada standar fisik. Standar fisik meliputi kebersihan tubuh, pakaian, dan tempat shalat dari berbagai najis (kotoran yang membuat tidak suci). Ada standar makanan dan minuman. Bila seorang muslim

Mengingat dan merasakan kehadiran Allah adalah khusyu

mengonsumsi makanan haram, maka shalatnya tidak diterima sampai 40 hari. Karena itu, makanan dan minuman harus dijaga kehalalannya. Jangan makan (Supardi Lee) makanan haram atau makanan yang diperoleh dari cara dan alat yang haram. Sedikit saja makanan haram akan berdampak besar. Seperti pribahasa: Karena nila setititk, rusak susu sebelanga. Itu sebabnya, seorang muslim harus benar-benar menjaga makanan dan minumannya. Khusyu adalah standar hati dan pikiran. Ketika seorang muslim shalat, maka ia harus hanya mengingat dan merasakan kehadiran Allah. Banyak orang yang shalat, tapi pikirannya merantau kemana-mana. Waktu shalat, justru ingat harus membuat proposal. Padahal waktu sebelum shalat, proposal itu terlupakan. Akibatnya, shalatnya hanya ingat proposal. Meski semua gerakan dan bacaan shalatnya benar, tapi hati dan pikirannya tidak sedang shalat. Shalat seperti ini tidak khusyu. Sejauh pemahaman saya, khusyu adalah ruhnya shalat. Bila tidak khusyu berarti ruhnya hilang. Kita shalat seperti zombi saja. Bergerak tapi tidak sadar. Baca bacaan shalat tapi tidak menghayati. Shalat yang tidak khusyu membuat sang shalat tidak berfungsi. Apa fungsi shalat? Ia berfungsi sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar. Begitulah yang dikatakan kitab suci Al-Quran. Fakta tentang khusyu dalam shalat ini kemudian bisa menerangkan kenapa banyak orang yang melaksanakan shalat, tapi mereka juga korupsi. Ini jadi seperti lingkaran setan. Tidak khusyu dalam shalat membuat kita tidak memiliki tameng dari berbagai godaan hidup. Kita jadi mudah tergoda untuk berbuat dosa. Salah satunya korupsi. Korupsi adalah harta yang haram. Bila ia dimakan, maka shalat kita tidak diterima. Shalat kita pun jadi tidak khusyu. Kita kehilangan ruh shalat. Akibatnya, kita tak tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan keji dan mungkar menghasilkan hati tertutup noda hitam dosa. Akibatnya, tameng kita makin lemah. Tameng yang lemah membuat kita lebih mudah tergoda. Korupsi bisa jadi kebiasaan. Bahkan bisa jadi keharusan dan budaya. Akhirnya, diri kita pun berganti ruh. Dari ruh yang mulia menjadi ruh korup dan hina. Akibatnya, kehinaan pulalah yang kita lakukan. Lebih parah lagi, karena korupsi juga menzalimi orang lain.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 53

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Shalat itu banyak sekali manfaatnya. Bila umat agama lain mengenal meditasi, maka Islam menawarkan shalat. Shalat adalah meditasi tertinggi. Kenapa? Karena dengan shalat, kita bisa terhubung dengan yang Maha Tinggi. Meditasi biasa banyak yang bisa mengakses ke dunia spiritual. Tapi, sangat sedikit yang bisa menghubungkan kita pada Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Shalat yang benar bisa melakukannya. Nah, itu shalat dari sisi spiritual. Dari sisi emosional, shalat yang benar dan khusyu bisa mententeramkan hati dan perasaan yang gundah gulana. Bagaimana bisa? Saudara, kalau perasaan kita gundah, itu berarti kita mencemaskan sesuatu. Apakah masalah di rumah, di kantor, atau di jalan. Atau kondisi keuangan yang sedang morat marit, eh... kena PHK pula. Dunia seperti mau kiamat. Atau Anda yang sedang dilanda masalah asmara. Anda mencintai seseorang, tapi dia tidak mencintai Anda dan mencintai orang lain. Anda pun ditolaknya. Wah, sudah kecewa, malu pula. Eh... teman-teman menertawakan lagi. Bila kita gundah atau stress, gelombang otak kita berada di gelombang beta. Kita bisa merubah perasaan itu menjadi lebih tenang, bila kita bisa membuat gelombang otak menjadi alpha. Gelombang otak alpha adalah gelombang otak yang membuat Anda rileks. Masalah memang tidak selesai dengan berada di gelombang alpha. Tapi, ketenangan yang ditimbulkan gelombang alpha itu membuat Anda bisa bersikap yang terbaik menghadapi masalah. Selain itu, berbagai solusi dari masalah Anda akan muncul. Nah, shalat yang khusyu membuat otak kita memancarkan gelombang alpha. Sehingga, Anda yang shalatnya selalu khusyu, maka Anda akan hidup dengan berada di wilayah ikhlas, cerdas secara emosional dan spiritual. Anda akan tenang menghadapi berbagai situasi. Ketika datang musibah, Anda bisa bersabar menghadapinya dan kreatif mencari dan melaksanakan solusi terbaik. Ketika Anda mendapat berkah, Anda bisa bersyukur dan kreatif dalam membagi berkah itu untuk orang lain dan lingkungan Anda. Berikut ringkasan berbagai gelombang otak. Saya sadur dari buku Quantum Ikhlas karya Pak Erbe Sentanu. Buku ini saya rekomendasikan pada siapapun, termasuk Anda tentunya.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 54

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Empat Kategori Gelombang Otak. Kognitif, analitif, logika, konsentrasi, pemilahan, prasangka, prasangka pikiran 14 -100 sadar,aktif, cemas, was-was, khawatir, stress. Hz Beta Khusyu, rileks, meditasi, superlearning, akses nurani bawah sadar, ikhlas, nyaman, tenang, 8 - 13.9 santai, puas, segar, bahagia Hz Alpha Sangat khusyu, deep meditation, problem solving, mimpi, intuisi, nurani bawah sadar, 4 - 7,9 ikhlas, kreatif, imaginatif, hening Hz Theta Delta 0,1- 3,9 Hz Tidur lelap (tanpa mimpi), nurani bawah sadar kolektif, tidak ada pikiran dan perasaan,

Lalu diimana letak penting senyum? Senyum adalah salah satu kondisi fisik terbaik. Senyum adalah pintu gerbang gelombang alpha. Anda perhatikan pada keterangan gelombang Alpha di atas, terdapat kondisi tenang, santai, puas, segar, bahagia. Artinya, bila Anda tersenyum, maka kondisi-kondisi positif di atas bisa Anda alami dengan lebih mudah. Saudara, Anda pasti paham, ada hubungan yang langsung dan bolak balik antara tiga hal dalam diri kita. Tiga hal itu, yaitu: 1. Pikiran 2. Perasaan 3. Fisiologis (gerak fisik) Jadi, 1. Bila pikiran positif, maka perasaan juga terbantu untuk positif (merasa enak), dan fisiologis juga positif (yang paling utama tersenyum). 2. Bila perasaan positif, maka pikiran terbantu untuk positif dan fisiologis juga positif.
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 55

Keajaiban Senyum Supardi Lee

3. Bila fisiologis positif, maka pikiran dan perasaan terbantu untuk positif juga. Nah, sekarang mari kita bandingkan, hal apa yang paling mudah untuk positif. Apakah pikiran, perasaan atau fisiologis? Jawabannya adalah fisiologis. Yap, membuat fisiologis anda positif jauh lebih mudah dibanding membuat positif pikiran dan perasaan. Kuncinya ada di senyum. Otomatis waktu Anda tersenyum, kepala tegak, berjalan cepat, pandangan fokus ke depan, maka perasaan Anda pun akan berubah cepat jadi positif. Pikiran Anda pun tersiapkan untuk positif dan tajam. Khusyu dalam shalat, membutuhkan pikiran dan perasaan yang positif, tenang dan damai. Gelombang otak ada pada wilayah alpha. Nah, kondisi ini bisa cepat diraih dengan fisiologis yang positif. Bibir Anda tersenyum, bernafas pelan dan teratur, seluruh otot rileks, tubuh segar, pakaian bersih dan rapi. Selain itu, pikiran Anda berniat dengan fokus. Sadari bahwa Anda sedang akan menghadap pada Yang Maha Kuasa. Artinya, diri Anda harus disiapkan sesiap-siapnya. Mau ketemu calon mertua aja siap banget, apalagi menemui Yang Maha Kuasa. Harus lebih siap dong. Perasaan Anda dibuat sensitif untuk merasakan kehadiran Allah. Sebelum mulai, bacalah basmalah. Lalu bersyukurlah pada Allah akan segala nikmat yang telah anda nikmati. Ucapkanlah hamdalah. Setelah itu, berlindunglah dari-Nya akan godaan setan. Ucapkanlah taawudz. Bila Anda benar melakukannya, Anda akan merasakan kehadiran Allah. Ini ditandai dengan adanya sensasi fisik di sebagian atau seluruh tubuh Anda. Rasanya nyaman sekali. Mulailah shalat! Ucapkan takbiratul ihram. Selama shalat, pertahankan terus fisiologis positif Anda. Tetaplah tersenyum, bernafas lambat dan teratur serta rileks. Biasanya, di tengah-tengah shalat ada gangguan dari pikiran yang sibuk. Ya, pikiranlah yang sering membuat kita kehilangan khusyu. Pikiran memang terus bekerja. Ini berarti, sang pikiran sedang mau membawa kita ke wilayah gelombang otak beta. Wilayah sibuk. Bila ini yang terjadi, pikirkanlah satu hal: Anda sedang menghadap Yang Maha Kuasa. Dan untungnya, bila fisiologis Anda benar, gangguan ini bisa cepat diatasi. Anda kembali khusyu di wilayah alpha atau theta. Tapi ingat, jangan sampai kebablasan ke wilayah delta. Di gelombang delta Anda tidak khusyu. Anda tertidur. Untuk khusyu dalam shalat, Anda jelas harus belajar. Karena itu, lebih baik juga bila Anda baca buku-buku tentang shalat khusyu ini. Ikut berbagai seminar atau pelatihan shalat khusyu juga bagus. Inilah metode-metode belajar yang hebat. Selain tentu saja Anda terus berlatih tiap hari. Selesai shalat dievaluasi tingkat khusyunya. Lebih jauh, evaluasilah kualitas Anda dalam hidup. Apakah lebih banyak melakukan pahala atau dosa. Ingat, pahala sebanyak apapun mungkin tidak cukup. Dan dosa sekecil apapun, sudah terlalu besar. Bertaubatlah atas setiap dosa yang dilakukan. Dengan
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 56

Keajaiban Senyum Supardi Lee

demikian, Anda menjaga hati Anda tetap bersih dan cemerlang. Hanya hati yang cemerlang yang mudah untuk khusyu dan menerima berkah dari Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tersenyumlah,... Raihlah khusyu!

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 57

Keajaiban Senyum Supardi Lee

14.

Senyum pada Allah

Pertama kali saya senyum pada Allah waktu saya di Thailand. Tepatnya di kota Hat Yai. Sore hari saya dan teman-teman tiba di kota tersebut. Malam hari kami jalan-jalan. Kota itu rapi sekali. Setelah menempuh perjalanan darat yang melelahkan, enak rasanya bersantai. Nah, ketika berjalan-jalan itulah saya bersyukur akan nikmat Allah. Tak terasa, saya tersenyum. Timbul rasa yang nyaman di dada. Saya pun merasakan kehadiran Allah. Ehm,... nikmatnya.

Allah tersenyum melalui semua mahluk ciptaanNya.

(Supardi Lee)

Sekarang, jangan heran bila saya tiba-tiba tersenyum. Ya, itu berarti saya tersenyum pada Yang Maha Kuasa. Mengapa? Karena Allah selalu tersenyum pada saya, dan juga Anda, setiap saat. Ketika kita bangun, kita menghirup udara segar dan nampaklah kamar kita. Itulah senyum Allah pada kita. Kita memandang gunung, langit, awan, matahari, bulan, bintang, hujan, tumbuhan, binatang, dan semua yang ada di bumi ini. Semua itu adalah senyum Allah. Karenanya sudah sangat pantas bila kita pun membalas senyum Allah itu. Sombong sekali kita, bila kita tidak membalas senyum Allah. Kita tidak membalas senyum dari teman aja, sang teman sudah akan bilang kita angkuh. Apalagi bila kita justru merengut ketika Allah tersenyum. Tersenyum pada Allah membuat kita selalu bersama Allah. Kita pun terjaga dari berbuat salah dan dosa. Dan otomatis kita didorong untuk berbuat baik untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selalu bersama dengan Allah luar biasa pentingnya bagi kesuksesan hidup kita. Toh, kesuksesan itu pada hakikatnya berasal dari Allah. Iya, kan? Lawong semua hal berasal dari Allah. Semua hal yang kita inginkan sebagai tanda kesuksesan, mungkin berasal dari orang lain. Uang yang kita inginkan ada pada orang lain. Jabatan yang kita idamkan juga ditentukan orang lain. Cinta yang kita dambakan ada juga pada orang lain, kan. Pujian yang membuat perasaan kita berbunga-bunga juga berasal dari orang lain. Popularitas kita dapatkan Senyum pada karena banyak orang mengenal dan mengagumi kita. Banyak hal yang kita Allah inginkan berasal dari orang lain. Dan orang lain itu jelas ciptaan Allah. Kita bisa merasa bahagia dengan mengoptimalkan hati kita. Karena memang kebahagiaan berasal dan bersemayam dalam hati kita. Bukan pada hal-hal yang kita miliki. Jadi, bila kita bisa menempuh perjalanan ke dalam hati kita yang paling dalam, kita akan bertemu dengan kebahagiaan yang hakiki. Kebahagiaan yang abadi dan tak terikat dengan benda
mendatangkan kebahagiaan yang tak terkira

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 58

Keajaiban Senyum Supardi Lee

apapun atau siapapun. Pertanyaannya, siapakah pencipta hati, diri kita, dan kebahagiaan itu? Allah ! Allah Yang Maha Kuasa. Karenanya sudah sepantasnya kita berterima kasih, bersyukur, dan berbuat baik. Itulah yang diinginkan pencipta kita. Dan untungnya, semua itu akan kembali lagi demi kebaikan kita juga. Setiap kebaikan yang kita lakukan, akan kembali pada kita setelah dikali berkali-kali lipat. Sama seperti bola salju yang terus membesar. Itulah bola salju kebaikan. Suatu ketika, saya menerima berita duka. Teman baik saya, Ummu Najiyah meninggal dunia karena kecelakaan mobil di jalan tol. Waktu saya menjenguk ke rumahnya, saya bertemu dengan ayah Ummu, Pak Rais Ahmad. Ketika bertemu itu, saya kaget. Pak Rais justru bisa bersikap tetap tenang. Ada senyum tipis di bibirnya. Ia betul-betul bisa menerima kejadian duka tersebut dengan tenang. Padahal Ummu adalah putri kesayangan beliau. Nah saudara, hidup kita pasti ada naik turunnya. Kadang menerima suka. Kadang menerima duka. Berbagai kejadian baik atau buruk bila tidak disikapi dengan sikap terbaik bisa menjerumuskan kita. Kejadian baik bisa membuat kita takabur, sombong dan melupakan Allah. Kejadian buruk bisa membuat kita putus asa dan menyalahkan Allah. Semua itu sikap yang buruk. Nah, sikap buruk itu bisa dicegah dengan tersenyum pada Allah. Senyum pada Allah ketika kita mendapat kejadian baik, akan membuat kita bersyukur. Senyum pada Allah ketika kita mendapat kejadian buruk, akan membuat kita bersabar. Bersyukur dan bersabar adalah dua sikap terbaik. Jadi, marilah tersenyum pada Allah... Rasakan betapa nikmatnya senyum itu. Rasakan nikmatnya selalu ditemani Yang Maha Kuasa. Ya Allah, terimalah senyum kami....

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 59

Keajaiban Senyum Supardi Lee

15. Senyum meningkatkan kualitas makanan atau minuman

Bila ada waktu, lakukan beberapa percobaan berikut ini : 1. Ambil sepiring nasi. Letakkan di atas meja. Setelah itu, maki-makilah sang nasi tadi. Lakukan selama 5 10 menit. Setelah itu simpan sang nasi selama 6 jam. Amati keadaan nasi tadi. Basi atau tidak. 2. Ambil lagi sepiring nasi. Berilah sang nasi berbagai pujian. Setelah itu, makanlah nasi tadi sambil tersenyum, pelan-pelan. Rasakan betapa nikmatnya anda makan nasi tadi. Padahal Anda hanya makan nasi. Tanpa lauk apa-apa. 3. Siapkan makanan kesukaan Anda. Setelah siap, buatlah muka Anda merengut, mata menyipit dan rahang dikeraskan. Sama seperti waktu Anda marah. Setelah itu, mulailah memakan makanan kesukaan Anda itu. Bagaimana rasanya? Apakah seenak biasanya atau berubah? Saudara, tiga percobaan sederhana tadi untuk mencari hubungan antara kondisi pikiran, perasaan dan fisiologis Anda dengan makanan atau minuman yang Anda konsumsi. Anda sudah paham ada hubungan saling memengaruhi antara pikiran, perasaan dan fisiologis Anda. Nah, ternyata kondisi diri Anda juga bisa mempengaruhi makanan atau minuman. Ketika pikiran, perasaan dan fisiologis Anda negatif maka makanan dan minuman Anda pun jadi negatif. Lebih jauh lagi, makanan atau minuman itu jadi tidak enak. Kenapa bisa begitu? Saudara, sesungguhnya diri manusia dan setiap benda di dunia ini dibuat dari materi yang sama. Materi itu adalah energi. Buktinya, bila manusia atau benda apapun dibakar, maka dari pembakaran itu akan keluar energi dalam bentuk panas. Itulah perubahan materi menjadi energi asalnya. Nah, karena bahan pembuatnya sama, maka sesungguhnya setiap manusia dan setiap benda saling berhubungan. Tidak pada tingkat terlihat, tapi pada tingkat quantum yang tidak terlihat. Karena memang energi itu tidak terlihat. Panas itu hanya bisa dirasakan, tapi tidak bisa dilihat. Sama seperti angin. Angin bisa dirasakan, tapi tidak bisa dilihat. Iya, kan? Karenanya, bila pikiran, perasaan dan fisiologis Anda negatif, maka Anda sedang mengeluarkan energi negatif. Energi negatif itu pulalah yang diterima oleh makanan atau minuman Anda. Akibatnya, makanan dan minuman itu jadi tidak enak karena energinya berubah dari positif menjadi negatif. Meskipun pada dasarnya makanan atau minuman yang Anda
Diri yang gembira mengeluarkan energi positif

(Supardi Lee)

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 60

Keajaiban Senyum Supardi Lee

konsumsi itu enak. Hal kebalikannya pun terjadi. Bila pikiran, perasaan dan fisiologis Anda positif, maka makanan dan minuman Anda pun akan positif juga. Meski makanan atau minuman itu biasa-biasa saja. Rasanya pun akan enak. Mengapa? Karena sang makanan atau minuman menerima energi positif dari Anda. Dan Anda kemudian menikmati kembali energi positif tersebut. Suatu ketika waktu saya SMA, ada tetangga saya yang kesurupan. Ia dipegangi oleh para tetangga. Sang tetangga yang kesurupan ini teriak-teriak dengan keras sambil meronta-ronta. Ketika saya datang, eh... saya diminta untuk berdoa dengan segelas air. Saya pikir: Ah, saya coba aja. Nggak ada salahnya, kan? Saya pun berdoa sambil memegang segelas air. Saya berdoa benar-benar khusyu. Saya benar-benar terhubung dengan Allah. Saya mohonkan kesembuhan sang tetangga melalui doa dan segelas air itu sebagai obatnya. Saya pun membaca surat dalam Kitab Suci Al-Quran. Tak terasa, mata saya sampai berkaca-kaca dan berurai air mata. Setelah itu, segelas air itu diminumkan pada sang tetangga yang kesurupan. Kami pun terus berdoa. Hasilnya, sang tetangga berhasil tenang dan sembuh. Terus terang saja, kejadian itu mengagetkan saya. Waktu itu, saya ini bukan orang yang alim. Saya justru merasa punya banyak dosa. Ibadah saya pun biasa-biasa saja. Tidak istimewa. Sekarang, saya baru paham bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi. Rupanya waktu saya berdoa itu, saya dalam kondisi yang benar-benar positif. Sang air pun mengandung energi positif juga. Energi positif itu ternyata cukup kuat untuk bisa menyingkirkan energi negatif yang ada dalam tubuh sang tetangga. Maka terbebaslah dia dari kesurupan itu. Kesembuhan itu sungguh sangat membahagiakan saya dan para tetangga. Ada lagi cerita lain tentang hal ini. Mungkin Anda juga pernah mengalami hal ini. Pernahkah Anda meminum air mentah? Langsung dari keran, sumur, sungai atau danau? Lalu kenapa nggak sakit perut ya? Padahal di dalam air mentah terkandung berbagai macam kuman penyebab penyakit. Itu karena Anda meminumnya dengan senang hati. Perasaan gembira itu membuat sang air berenergi positif dan membuat kuman-kuman tak berkutik. Selain itu, sistem imun dalam tubuh kita berfungsi optimal. Jadinya, tak ada bagian dalam tubuh kita sekecil apapun yang bisa dilukai oleh kuman-kuman dalam air mentah itu. Para kuman itu hanya lewat saja dalam tubuh kita dan akhirnya terbuang bersama kotoran. Itulah hebatnya perasaan gembira yang tergambar sebagai senyum di bibir. Begitu Anda akan makan atau minum sesuatu, buatlah diri Anda gembira lebih
Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 61

Keajaiban Senyum Supardi Lee

dulu dengan tersenyum tulus. Itulah salah satu cara menjaga kesehatan. Karenanya tersenyum lah, bergembiralah.... Buatlah makanan dan minuman Anda lebih bermutu.

Senyum setiap saat

Saudara, Anda telah memahami berbagai keajaiban senyum.

Saran saya, agar Anda banyak

mendapat keajaiban, atau bahkan Anda menjadi keajaiban itu sendiri, silakan tersenyum setiap saat.

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 62

Keajaiban Senyum Supardi Lee

Tentang Penulis
Penulis e-book Keajaiban Senyum yang ada ditangan Anda ini adalah pria kelahiran 1976 yang akrab dikenal Supardi Lee. Pernah bersekolah di SMAN 4 Bandung dan pendiri Insitut Kemandirian dan Social Entrepreneurship Leader (SEL) Indonesia. Selain aktivitasnya di dunia kepenulisan hingga entrepreneur, pria yang beternak lele ini pun kerap mengisi acara The Power of Life di Radio Trijaya 104,6 FM setiap Kamis jam 05.00 - 06.00. Untuk sarana bersilaturahim, Anda bisa menghubungi penulis di: supardiku@yahoo.com

Penerbit Active Media www.penerbitactivemedia.blogspot.com 63

Anda mungkin juga menyukai