Anda di halaman 1dari 16

BAB V

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Soekanto
1. Sejarah Rumah Sakit.
Profil Rumah Sakit kepolisian Pusat Raden Said Soekanto akan
diuraikan sebagai berikut :
Bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah
mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat dalam bidang
keamanan dan ketertiban masyarakat serta sebagai alat penegak hukum.
Dalam tugas mendukung tugas operasional kepolisian tersebut
dibutuhkan sebuah unit pelayanan kesehatan guna memelihara kesempatan
serta kesehatan bagi seluruh personel Polri baik di pusat maupun di
kewilayahan. Pusat kedokteran dan kesehatan Polri selaku pengemban
fungsi pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit kepolisian Pusat sebagai
rumah sakit rujukan tertinggi yang handal dan kredibel diperlukan upaya
maksimal untuk pemberdayaan sumber daya rumah sakit baik sumber
daya manusia, sarana dan prasarana maupun sumber daya keuangan.
Rumah Sakit senantiasa harus meningkatkan mutu pelayanan dengan
berorientasi pada pelanggan, baik pelanggan dari masyarakat Polri
maupun masyarakat umum sebagai bentuk dari Comunity Policing.
2. Falsafah, Tujuan, Visi dan Misi
a. Falsafah
Falsafah Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Soekanto adalah dengan
Iman dan taqwa berdasarkan Pancasila kita tingkatkan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia.
b. Tujuan
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
2) Meningkatkan kualitas hidup anggota dan masyarakat Polri
sehingga mampu mendukung tugas operasional Polri
3) Mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, optimal
dan senantiasa mampu meningkatkan citra positif Rumah Sakit
Kepolisian Pusat RS Soekanto di mata masyarakat Polri dan
umum.
4) Menunjang pelaksanaan Pelayanan Kedokteran Kepolisian
(yandokpol)
5) Mewujudkan eksistensi Rumah Sakit dalam kerja sama lintas
sektoral.
c. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Soekanto, sebagai
Rumah Sakit rujukan tertinggi Polri yang handal dan kredibel
d. Misi
1) Memberikan pelayanan prima yang berbasis kepada
profesionalisme
2) Menjadi pusat rujukan tertinggi bagi Rumah Sakit Bhayangkari
3) Memberi dukungan kedokteran kepolisian sesuai kebutuhan
operasional Polri
4) Menjadi pusat pelayanan penanganan kasus trauma.
5) Sebagai pusat pelatihan, pendidikan SDM, penelitian dan
pengembangan kesehatan dan kedokteran kepolisian.
6) Menjadi Rumkit Polpus RS Soekanto yang terakreditasi secara
nasional.
3. Azas, Motto dan Nilai.
a. Azas
Azas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden
Said Soekanto adalah mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan
perlindungan dan keselamatan pasien.
b. Motto
Suksesku adalah kepuasan pasien.
c. Nilai
Nilai-nilai yang dianut dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto adalah :
1) Keterbukaan
Keterbukaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan senantiasa
mengutamakan sifat jujur, iklas, terbuka, berpikir postitif dalam
bekerja sama serta selalu menerima pendapat orang lain.
2) Pembelajaran
Sebagai ilmuwan dengan keterbatasan dalam melaksanakan tugas
akan selalu belajar untuk pengembangan diri dan terus menerus
melakukan perbaikan untuk kemajuan rumah sakit.
3) Kebersamaan
Dalam melaksanakan tugas senantiasa melalui kerja sama tim yang
kompak untuk kepentingan dan kemajuan rumah sakit.
4) Kerja keras dan Profesional
Setiap tugas dilaksanakan dengan mengutamakan dedikasi, kerja
keras, disiplin, profesionalisme, bertanggung jawab dan tanggung
gugat serta selalu berorientasi kepada kepuasan pasien dan
keluarganya.
5) Empati
Dalam melaksanakan tugas senantiasa berjiwa besar, tanggap,
sebar, rendah hati, ramah dan mengerti harapan pasien.
4. Ketenagaan Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto
Tenaga kerja di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto
terdiri dari beberapa golongan yaitu anggota kepolisian Republik
Indonesia (POLRI), pegawai negeri sipil (PNS), baik PNS POLRI dan
PNS Depkes, Pegawai Harian Lepas (PHL) serta pegawai magang.
Berdasarkan laporan kegiatan SDM tentang data keadaan ketenagaan
Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto berjumlah 752 orang
dan dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu tenaga medis (dokter, tenaga
penunjang medis keperawatan, tenaga penunjang medis non keperawatan
dan tenaga non medis). Jumlah tenaga keperawatan seluruhnya berjumlah
400 orang, dengan perincian tenaga keperawatan di rawat inap berjumlah
286 orang, perkantoran 8 orang, dan di rawat jalan berjumlah 106 orang.
Pendidikan perawat Rumah Sakit Raden Said Sukanto adalah mayoritas
SPK yaitu berjumlah 203 orang, DIII berjumlah 183 orang, S1 berjumlah
12 orang, dan S2 berjumlah 1 orang.
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said
Soekanto
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said
Soekanto dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Fasilitas Diagnostik, seperti :
1) CT-Scan
2) USG
3) Echo Kardiografi dan EEG (Echo Ensefalografi)
4) Tread Mill
5) Hemodialisis Ginjal
6) Laboratorium Klinik/Patologi Anatomi/Uji Narkotika
7) Forensik Patologi/Forensik Klinik
b. Fasilitas Pelayanan, seperti :
1) UGD 24 jam dan Traumatic Center
2) Rawat Inap (308 tempat tidur)
3) Rawat Jalan
Fasilitas rawat jalan didukung oleh poliklinik umum, 18 poliklinik
spesialis dan 11 fasilitas yang menunjang perawatan dan medis.
4) ICU/NICU
ICU mempunyai 8 kapasitas tempat tidur dengan dukungan
peralatan canggih, 9 ventilator dewasa dan 6 baby ventilator, serta
beberapa monitor kardiovascular, serta 1 set analisa gas darah.
5) Unit Medical Check Up
6) Kompartemen Kedokteran Kepolisian
7) Unit Gizi
8) Unit Pengolahan Limbah.
Sistem pengolahan air limbah dengan sistem kombinasi Aerasi dan
Sedimentasi. Hasil akhir dari pengolahan air limbah cair secara
periodik dikontrol baik jumlah maupun bakteri oksigen demand
(BOD) nya
Fasilitas pelayanan rawat inap dan rawat jalan pasien umum demi
keamanan dan kenyamanan di pisahkan pada area dan bangunan yang
terpisah sama sekali dengan pasien tahanan dan pasien korban
narkotika.
c. Keadaan lingkungan Rumkit Polpus Raden Said Soekanto
Dekat dengan daerah asrama Polri, kompleks perumahan Depkes,
pasar tradisional Kramat Jati dan Tol Jagorawi
1) Luas Wilayah : 13.200 m2
2) Batas Utara : Jln. RS Polri
3) Batas Timur : Jln. Tol Cawang
4) Batas Selatan : Pemukiman Penduduk
5) Batas Barat : Kompleks Perumahan Depkes.
B. Hasil Penelitian Univariat
Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang diperoleh dari 85
responden di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto. Hasil
pengumpulan data dari 85 responden yang telah mengisi kuisioner, semua
responden memenuhi syarat dalam analisa yaitu perawat yang bekerja di ruang
rawat inap khususnya bagian bedah.
Analisis data dilakukan secara deskriptif yang bertujuan untuk
melukiskan atau menggambarkan secara sistematis fakta atau bidang tertentu
secara faktual dan cermat. Analisis dari variable-variabel dalam penelitian ini
meliputi variable usia, tingkat pendidikan dan masa bekerja di rumah sakit,
tingkat pengetahuan perawat mengenai infeksi nosokomial dan upaya pencegahan
infeksi nosokomial yang dilakukan oleh perawat.
Selain itu, disajikan juga analisis variable-variabel diatas yang telah
melalui proses pengkatagorian. Hasil analisis disajikan dalam tabel dengan
presentasenya.
1. Demografi Responden
Tabel berikut adalah gambaran umum perawat di Rumah Sakit
Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto yang menjadi responden dalam
penelitian.
a. Usia Perawat
TABEL 5.1
Distribusi Responden Menurut Usia
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Tahun 2009
Kategori Frekwensi Persen (%)
31 tahun 27 orang 32%
30 tahun 58 orang 68%
Total 85 orang 100%
Berdasarkan disteribusi umur, responden yang berusia 30 tahun
sebanyak 68%, sedangkan responden yang berusia 31 tahun adalah adalah
sebanyak 32%
b. Tingkat Pendidikan Perawat
TABEL 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Perawat
di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Tahun 2009
Kategori Frekwensi Persen (%)
Pendidikan Tinggi 54 orang 63,5%
Pendidikan Rendah 31 orang 36,5%
Total 85 orang 100%
Berdasarkan tingkat pendidikan perawat, sebanyak 63,5% perawat
adalah lulusan AKPER dan S1 Keperawatan dan sisanya sebanyak 36,5%
adalah lulusan SPK
c. Masa Bekerja di Rumah Sakit.
TABEL 5.3
Distribusi Responden Menurut Masa Kerja
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Tahun 2009
Kategori Frekwensi Persen (%)
5 tahun 50 orang 58,8%
4 tahun 35 orang 41,2%
Total 85 orang 100%
Berdasarkan lama perawat bekerja di Rumah Sakit, sebanyak 58,8%
perawat memiliki masa bekerja yang lama sedangkan sisanya 41,2% baru
bekerja di Rumah Sakit..
d. Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Infeksi Nosokomial di Rumah
Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Soekanto.
TABEL 5.4
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Perawat
di RumkitPolpus R.S Soekanto
Tahun 2009
Kategori Frekwensi Persen (%)
Pengetahuan tinggi 48 orang 56,5%
Pengetahuan rendah 37 orang 43,5%
Total 85 orang 100%
Berdasarkan tingkat pengetahuan, sebanyak 56,5% perawat memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai infeksi nosokomial sedangkan
sisanya sebanyak 43,5% belum memahami infeksi nosokomial dengan baik.
e. Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Kepolisian Pusat
R.S Soekanto
TABEL 5.5
Distribusi Responden Menurut Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Tahun 2009
Kategori Frekwensi Persen (%)
Upaya Pencegahan Tinggi 46 orang 54,1%
Upaya Pencegahan Rendah 39 orang 45,9%
Total 85 orang 100%
Berdasarkan upaya pencegahan infeksi nosokomial, sebanyak 54,1%
perawat telah melakukan upaya pencegahan infeksi nosokomial secara
maksimal, sedangkan sisanya 45,9% belum melakukan upaya pencegahan
infeksi nosokomial secara maksimal.
C. Hasil Penelitian Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Sebagai variabel independen
adalah pendidikan, masa kerja, dan pengetahuan tentang infeksi nosokomial
sedangkan variabel dependen adalah upaya pencegahan infeksi nosokomial.
1. Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Dengan Upaya
Pencegahan Infeksi Nosokomial
Tabel 5.6
Distribusi Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan
Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Pencegahan Pendidikan
Rendah Tinggi
Total P value OR
(95%
CI)
Rendah
(SPK)
20
(64,5%)
11
(35,5%)
31
(100%)
Tinggi
(AKPER dan S1
Keperawatan)
19
(35,2%)
35
(64,8%)
54
(100%)
Total 39
(45,9%)
46
(54,1%)
85
(100%)
0,017 3,349
1,3-8,4
Proporsi pendidikan perawat dengan pendidikan SPK, diantaranya
64,5% masih rendah dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial,
sedangkan 35,5% sudah maksimal dalam melakukan upaya pencegahan
infeksi nosokomial. Sedangkan perawat dengan tingkat pendidikan
AKPER dan S1 Keperawatan sebanyak 64,8% sudah melakukan upaya
pencegahan infeksi nosokomial secara maksimal, sisanya 35,2% masih
rendah dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Dari hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
tingkat pendidikan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial
(P = 0,017 dengan 5%). Perawat yang memiliki pendidikan rendah
berpeluang 3,349 kali untuk melakukan upaya pencegahan infeksi
nosokomial yang tidak maksimal dibandingkan perawat dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi (95% CI: 1,3 ; 8,4)
2. Hubungan Masa Bekerja Responden Dengan Upaya Pencegahan
Infeksi Nosokomial
Tabel 5.7
Distribusi Hubungan Masa Kerja Dengan
Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Pencegahan Masa Kerja
Rendah Tinggi
Total P value OR
(95%
CI)
Baru
( 4 tahun)
23
(65,7%)
12
(34,3%)
35
(100%)
Lama
( 5 tahun)
16
(32,0%)
34
(68,0%)
50
(100%)
0,004 4,073
1,6-10,2
Total 39
(45,9%)
46
(54,1%)
85
(100%)
Proporsi masa bekerja perawat dengan masa kerja baru ( 4 tahun),
sebanyak 65,7% masih rendah dalam upaya pencegahan infeksi
nosokomial, sedangkan 34,3% sudah maksimal dalam melakukan upaya
pencegahan infeksi nosokomial. Sedangkan perawat dengan masa bekerja
yang lama ( 5 tahun) sebanyak 68,0% sudah melakukan upaya
pencegahan infeksi nosokomial secara maksimal, sisanya 32,0% masih
rendah dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Dari hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
tingkat pendidikan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial
(P = 0,004 dengan 5%). Perawat yang baru bekerja di Rumah Sakit
berpeluang 4,073 kali untuk melakukan upaya pencegahan infeksi
nosokomial yang tidak maksimal dibandingkan perawat yang telah lama
bekerja di Rumah Sakit. (95% CI: 1,6 ; 10,2)
3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden Dengan Upaya
Pencegahan Infeksi Nosokomial
Tabel 5.8
Distribusi Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial
Di Rumkit Polpus R.S Soekanto
Pencegahan Tingkat
Pengetahuan Rendah Tinggi
Total P value OR
(95%
CI)
Rendah 24
(64,9%)
13
(35,1%)
37
(100%)
0,004 4,062
1,6-10,1
Tinggi 15
(31,3%)
33
(68,8%)
48
(100%)
Total 39
(45,9%)
46
(54,1%)
85
(100%)
Proporsi tingkat pengetahuan perawat yang belum memahami infeksi
nosokomial, sebanyak 64,9% masih rendah dalam upaya pencegahan
infeksi nosokomial, sedangkan 35,1% sudah maksimal dalam melakukan
upaya pencegahan infeksi nosokomial. Sedangkan perawat yang memiliki
tingkat pengetahuan tinggi mengenai infeksi nosokomial sebanyak 68,8%
sudah melakukan upaya pencegahan infeksi nosokomial secara maksimal,
sisanya 31,3% masih rendah dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Dari hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
tingkat pendidikan perawat dengan upaya pencegahan infeksi nosokomial
(P = 0,004 dengan 5%). Perawat yang kurang memahami infeksi
nosokomial berpeluang 4,062 kali untuk melakukan upaya pencegahan
infeksi nosokomial yang tidak maksimal dibandingkan perawat yang
memiliki tingkat pengetahuan tinggi mengenai infeksi nosokomial. (95%
CI: 1,6 ; 10,1)

Anda mungkin juga menyukai

  • Infeksi PDF
    Infeksi PDF
    Dokumen23 halaman
    Infeksi PDF
    Scott Hendricks
    100% (3)
  • Latihan Soal Ukom
    Latihan Soal Ukom
    Dokumen26 halaman
    Latihan Soal Ukom
    Tri Harya
    80% (5)
  • Pathway Post Operasi SC
    Pathway Post Operasi SC
    Dokumen1 halaman
    Pathway Post Operasi SC
    Cara Cepat Kaya
    50% (8)
  • LP Peb
    LP Peb
    Dokumen25 halaman
    LP Peb
    Ferra Febriani
    80% (5)
  • Perjalanan Darah Dalam Sistim Sirkulasi
    Perjalanan Darah Dalam Sistim Sirkulasi
    Dokumen3 halaman
    Perjalanan Darah Dalam Sistim Sirkulasi
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Sistem Vaskuler
    Sistem Vaskuler
    Dokumen28 halaman
    Sistem Vaskuler
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Wifi
    Wifi
    Dokumen1 halaman
    Wifi
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Pathway Peritonitis
    Pathway Peritonitis
    Dokumen2 halaman
    Pathway Peritonitis
    SwaRhy Lope
    100% (3)
  • Pathways CA Ovari
    Pathways CA Ovari
    Dokumen1 halaman
    Pathways CA Ovari
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen13 halaman
    Bab 6
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ispa
    Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ispa
    Dokumen19 halaman
    Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Ispa
    ZuhdiSyuhadaSejatiy
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 2
    Lampiran 2
    Dokumen1 halaman
    Lampiran 2
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 3
    Lampiran 3
    Dokumen1 halaman
    Lampiran 3
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Pathways CA Ovarium
    Pathways CA Ovarium
    Dokumen1 halaman
    Pathways CA Ovarium
    Prastiwi Suhartin Pongrekun
    100% (1)
  • Pathways PPOK
    Pathways PPOK
    Dokumen2 halaman
    Pathways PPOK
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen1 halaman
    Lampiran 1
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Kafer LP
    Kafer LP
    Dokumen1 halaman
    Kafer LP
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Persalinan Normal
    Laporan Pendahuluan Persalinan Normal
    Dokumen12 halaman
    Laporan Pendahuluan Persalinan Normal
    ELo Oneheart
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen13 halaman
    Bab 6
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab3 PDF
    Bab3 PDF
    Dokumen5 halaman
    Bab3 PDF
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen8 halaman
    Bab 7
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen15 halaman
    Bab 5
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen5 halaman
    Bab 3
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen3 halaman
    Bab 7
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen29 halaman
    Bab 2
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen12 halaman
    Bab 4
    クスナイデイ
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen0 halaman
    Bab 2
    Dhystika Zahrah Septania
    Belum ada peringkat