Anda di halaman 1dari 7

The Badboys Comunity With Love Oleh: AGUS DEDI PUTRAWAN

Cerita ini terilhami dari kisah-kisah persahabatan yang pernah ku baca, entah apa judulnya, namun yang terpenting dari semuanya adalah nilai yang disampaikan itu. Isnt It? Oke aku mulai dari. Mmmmm... Mmmmm .... dan... Mmmmmmmmm.. Oke bingung. aku bingung.. aku bingung harus mulai dari mana!.. terus terang aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata.... atau orator demonstran yang bernyanyi Darah Juang karya Jhon Tobing1 stiap kali BBM naik. Kenalin. aku, Agus, pria yang serba tak pasti (versi On The Spot). Yah... aku ngibaratin diriku semacam Bunglon2 yang tidak pernah bisa tegar terhadap pendirianku sendiri. Malam minggu kelabu, petir mengelagar, kilat menyambar, hujan bak paku menghujam kulitku kala hendak berlari menuju tempat persembunyianku... iyah, semacam tempat persembunyian Shopie dalam Dunia Shopie3 karya Jostein Gaarber, tapi bedanya tempat persembunyianku ini semacam bukit, luas, penuh semak-semak belukar. Tak ada pedagang kaki lima, tak ada pengamen jalanan apalagi dangdut oplosan, tak ada pengmis, tak ada komunitas funk Udayana dan tak ada kebisingan kota Mataram.4 aku bersembunyi tepatnya melarikan diri untuk menenangkan pikiran dari Controversi hatiku, menerawang masuk kedalam dunia ide ala plato dan bersembunyi di dalamnya, hingga pagi menjelma. Namun yang menarik, dari sana kamu dapat melihat pemandangan terhampar di depanmu, di pagi hari kamu akan dimanjakan Sunrise dan di sore hari air liurmu keluar ketika melihat Sunset yang memberikan orgasme tersendiri... maha karya yang di ciptakan Allah yang tak semua orang pernah melihat.. pokoknya Amazing dah.
1 2

Pencipta lagu darah juang, lagu andalan kaum demonstran Binatang yang dapat berubah warna kulit sesuai tempat di mana dia hinggap. 3 Novel filsafal yang fenomenal, juga terdapat film yang menceritakan perjalanan seorang gadis ABG yang belajar filsafat. 4 Ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Malam itu aku bimbang, seeee-bimbang-bimbangnya, terombang-ambing bak pelaut yang kesasar kehilangan kompas yang terbuat dari emas, keberanianku seakan kempes tertusuk duri kenyataan, kehilangan peta bak Pirates kehilangan Black Perl-nya, bagai Rousseau yang dikejarkejar rasa takut yang menyedihkan. aku bukan Serlhoke Homes yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya What Next Dud? gumamku dalam hati. aku pertimbangin niat melanjutkan study ke Yogyakarta ... kenapa endak ke luar negeri? Biar ceritanya lebih menarik!, ke Mesir kayak ketika Cinta Bertasbih misalnya! Atau ke Amrik atau malah di Francis (love in Paris). endak ah aku harus Realistis secara Labil Ekonomi dan Controversi hatiku terkudeta perasaan berbohong. Iya aku sudah wisuda sebulan yang lalu tepatnya bulan April, wisuda tercepat versi On The Spot, mendapat gelar S.Sos.I. Namun capasitasku, capabilitasku masih minim, masih perlu, dan hasratku haus untuk mencari dan mencari ilmu, Aku kira ketika wisuda, aku bakalan puas bak horny di malam hari, namun aku malah semakin merasa bodoh se bodoh, bodohnya. aku haus di tengah gurun Sahara tanpa Oase, di atas Gunung Rinjani tanpa Danau Segara Anak atau malah di Barsoom tempat aneh yang di sambangi Jhon Carter. Oke oke oke Gue nyerah ku turuti apa mau hati ini. bukan berarti aku ini males kerja atau apalah istilah yang di utarakan temen-temenku. fuck off dud!!!5 ...hidup tak semudah katakata Mario Teguh kata temen kosku dulu. Selamat tinggal Lombok i love you pulau seribu masjid dan seribu mallllling6. (Ets... jangan negatif thinking dulu. Maling dalam bahasa masyarakatku adalah membawa lari pasangan untuk menikah namun setelah mendapat restu dari kedua orang tua si Wecek, eh cewek alias perempuan). Akhirnya ku tinggalin pulau itu, untuk sementara.....

5 6

Artinya: diam kawan Proses mencuri dan di curi sebagai tahapan menuju akad nikah. Di kalangan masyarakat Lombok tanpa status prosesi melaiq dan sorong serah adalah tradisi turun temurun.

Pulau para Rasta Mania, berkumpul dan beroyang di iringi lagu rege Jo De Wine dan Amternar, the Virgin Island and the hidden paradise ungkap teman Buleqku Imigran gelap yang pernah ku antar ke Jakarta dari Afganistan pada akhira 2005 lalu... Aku bayangin pantai Surfing: Kuta dan Bangko-Bangko, surganya diving, pantai pink, Senggigi, tanjung Aan, the three gilis: Gili Trawangan dkk, surganya para pemancing mania di the other gilis of Sekotong yakni Gili Gede. Ah aku nggak bisa hitung betapa banyak lokasi pariwisata di pulau itu, the hidden paradise kata orang Australia, bidadari pantai berambut pirang. if you want acount the tasty of Allah you cant count it! begitu kata ustadzku di kampung. Pulau para santri, pulaunya para ulama.7 Bila waktu magrib tiba, aku harus ngaji Thajuid dari Ustadz, meskipun ngajiku terbata-bata namun aku bangga jadi orang yang merasa bodoh sehingga mau belajar lagi, inilah lombok, The Little Island, pulau di mana berkumpulnya segala komunitas, namun dalam satu wadah yaitu the Sasakness.8 CiiiiiiiiE. Barang-barang udah beres, aku tinggal salam sana dan salam sini, cipika (cipok pipi kanan) sana cipiki (cipok pipi kiri) sini ke keluarga biar proses pencarian jati diri ini berjalan lancar. Waktu udah tinggal Eksekusi doooot, doooot, tooooot, toooot bunyi Clakson kapal Ferry pelabuhan Lembar bak kentut Manusia Raksasa mengejar gadis kecil yang bernama Mentimun dalam cerita rakyat yang melegenda. Langsung saja ku putar lagu kebagsaan komunitasku sambil menyanyikannya: Sinar mentari pagi, bangunkanku dari mimpi, butir embun putiiiiiih bagai mutiara di dauuuuuun yaaaang hijaaaaaaaaau, buih ombak putiiiiiiiih hiasi lautmu, yang birunya bagai hatiiiiii seiring sunset tenggelaaaaaam diiiiiie pantaaaaaai ...........................9 Oke oke aku lanjutin ceritanya. ASTAGA NAGA sumpeh mampues Gue tiket,..... tiketnya mana? Lagu Amtenar, Jo De Wine, barang-barang, teman, sahabat, pulau seribu masjid, Small Island, dan kawan-kawannya segala

Terdapat begitu banyak pondok pesantren di soentoro lombok, dari sudut barat hingga timur. Dan begitu banyak pula tuan guru di sana. 8 Nama suku di pulau lombok. 9 Lagu Amtenar beraliran rege.

utangpun hilang bak Eternet10 tiba-tiba mati lampu, dan file-file tak bisaku selamatkan garagara lupa teken CTRL + S. (silent) sesaat aku tak sadarkan diri, bagaikan terhipnotis Uya Kuya. pingsan satu detik...eeeeeekz..! Dan sialnya lagi, aku baru nyadar, aku tak perlu beli tiket, karena temen-temenku bejubel di pelabuhan Lembar. Cukup bermodalkan whats up broooooow dan sebatang rokok. Thats it. Berada di pelabuhan, merasakan Atmosfer seakan aku ngerasa reonian bareng temen-temenku satu abad yang lalu, kami pernah berjuang bersama-sama melewati hari demi hari yang cerah di dunia persilatan, di mana sejarah berjalan dengan logikanya sendiri, di mana angka-angka sebelas keluar masuk dari selah-selah lubang hidung mereka. Donyok, Alan, Adi, Panji sambil ngemut Es Cream begitu berirama dengan angka sebelas itu balap balapan laksana Pedrosa dan Rossi. hai brooowww long time no see! kata Donyok.11 hai semeton12 lo udah nggak lagi......? tanyaku. udah enggak apa broww? tanya Donyok. Sambil cengir-cengir aku jawab udah endak ingusan lagi sontak kami tertawa terpingkalpingkal. kwaakwaakwaakwaakwaakkwa ketawa sampai ingusan. Sekali lagi aku lolos tanpa tiket. Senang bertemu mereka, senang juga lampu Eternet dinyalakan. Hingga cerita ini dapat terus di baca. Sebenarnya aku tak terlalu mengharap ceritaku ini dibaca sampai habis, karena aku sadar betul budaya kita. Budaya Indonesia, bukan budaya membaca namun budaya tidur, korupsi dan jam karet. Budaya yang diwariskan oleh kolonial. Aku tidak mau sebut nama negaranya karena aku adalah salah satu penggemar bintang sepak bolanya yaitu Robben dan Van Persie. Nah lo?

10

Tempat gue biasa ngenet seharian, facebook, twitter, hunting film, dan hanya sekedar bertemu Amir: teman SMA gue dulu, yang kebetulan penjaga warnet. 11 Donyok adalah nama panggilan dari Lalu Iskandar Dinata, padahal tak ada korelasi yang jelas. Namun itulah adanya. 12 Artinya Saudara dalam bahasa sasak.

Back to topic.! Singkat cerita aku tiba di Yogyakarta the Destination Study kota pelajar, kota budaya. Setelah melewati pulau Dewata Bali menggunakan sepeda motor dan menggunakan kereta dari Banyuwangi ke Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. loh ko bisa?. Iya motornya aku paketin, jadi setelah sampai Stasiun Lempuyangan tinggalku pakai, oh begono!.... Lambaian tangan Seniorku13, waktu di pergerakan. Beliau menjemputku di stasiun bagai lambaian Mis World yang belum lama ini terselenggara di Bali, senyum simpul tampak seperti baru dapat beasiswa dari orang tuanya. Pelan dan pelan tangan itu melambai bak pohon padi hijau di kampungku, menandakan musim orang merarik14 telah tiba. Tangan itu menepuk pundakku, dan sontak akupun terbangun dari tidur pulas ber-abad-abad lamanya. ku buka lembaran kertas lusuh seperti surat cinta jaman 70an bertuliskan alamat kos-kosan, tujuanku yang sebelumnya sudahku booking Sapen GK 1 505 RT/RW 28/08 Yogyakarta dekat kampus Uin Sunan Kalijaga kos-kosan bapak Sugeng lantai dua ada sedikit keraguan dalam hatiku, jangan-jangan alamat palsu sebagaimana yang dialami Ayu Ting-Ting yang tersesat sampai sekarang. duh kasihan! Tanganku sudah Ready untuk pakai motor, namun di jalan ada sedikit masalah. (kita jalan kemana?) Bagaimana tidak, setiapku tanya ditengah perjalanan selalu jawabannya maaf mas saya pendatang juga di Jogja! akhirnya aku putuskan bertanya kepada BeCakman alias tukang becak Ko Kene Mlaku Lurus, Ngko Ketemu Lampu Merah Belok Kiri, Lurus Wae Mentok Belok Nganan, Lurus Ketemu Tukang Becak Nakon Meneh15!. aku nggak ngerti!!. Lantas kujawab Oooooo, Oooooo,Oooo. makasih ya pak!!!. kebingungan yang berujung kesesatan di tengah lapangan Alun-Alun Utara.

13

Sukur, Miftahul Rido, Saprin, Alwat, Anto adalah Senior PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) kecuali Mr. Anto, beliau ini adalah senior waktu di ESC (English Study Club) di IAIN Mataram. 14 Merarik artinya menikah dalam bahasa sasak. 15 Dari sini jalan lurus, nanti ketemu lampu merah belok kiri, lurus mentok belok kanan, lurus ketemu tukang becak tanya lagi!.

permisi mas!, tahu alamat ini nggak? aku bertanya kepada sosok pria bertubuh kekar. ya sebelas-dua belas dengan Aderai, yah kayak pinang di belah kapak lah. lebur, oon. Mmmmm... Mmmmmm.... Mmmm... dari NTB ya mas? sambil melirik plat motorku dia balik bertanya. Seakan pertanyaan ku Delay sebentar. uuuh iya, Gue dari lombok Island, pulau imut kayak marmut, bertabur mutiara timur, emang kamu orang timur? gumamku dalam hati. ku jawab dengan nada kesal iya mas Aku orang NTB, emangnya napa?. alla semeton, mbe eleqm? Kaye, Kabupaten mbe Lombok tengah, lombok timur ato16......? kata pria kekar itu kegirangan. Ingin sekali aku milih kata ato karena tidak ada jawaban yang tersedia pada multiple choice yang ia sodorkan . tiang leman Lombok Baret meton17 aku berinisiatif menjawab demikian. Singkat cerita dia pun mengajakku makan di Angkringan, ia menceritakan bagaimana Angkringan berasal dari dua kata Ang dan Kringan. Ang artinya Grobak dan kringan artinya bunyi yang berulang-ulang jadi angkringan berarti gerobak yang berdering. Entah dari mana filosofi itu dia pelajari, aku sampai terkagum-kagum hingga menyimpulkan luar biasa bodohnya orang ini!. dia melanjutkan, Angkringan menjadi Destination Favourite para pendatang, terkadang ia menyebutnya dengan restoran berjalan versi On The Spot. Yang pertama, selain harga nasinya seribu sampai seribu lima ratus, juga menyelamatkan mahasiswa dari labil ekonomi. Yah, sambil menunggu beasiswa dari orang tua, katanya. Yang kedua, selain cabangnya ada di mana-mana, dapat ditemukan di seluruh sudut kota Yogyakarta juga ketika makan, kamu tidak akan puas hanya satu bungkus saja, kamu akan selalu ketagihan bak Rasta di malam hari. Yang terakhir, selain Service-nya mantap dengan mengutamakan senyum simpul Mis Indonesia juga ketika kamu duduk di bangku Angkringan maka kamu akan ngerasa barada

16

Artinya: oh saudaraku anda dari mana? Kabupaten mana, Apakah dari lombok tengah, lombok timur atau... 17 Artinya: saya berasal dari kabupaten lombok barat.

di atas perahu menuju Gili Trawangan cooooat caaaaet, cooooat caaaet bunyi tempat duduk, saking ramainya... oh iya shop, nama kamu ciapah?. namaku Agus, Agus Dedi Putrawan kalo Gue Udin, Udin Sedunia berpelukaaaaaaan Gue bayangiiiiiiiiiiin. Aseeem-Aseeem udah kayak Teletubies. najis loah, lo kira Gue laki-laki murahan?. Sampailah kami di tempat tujuan, kos-kosan pak Sugeng. Tempat di mana aku bertemu dengan teman dan sahabat baruku: ada Mr. Anto, Abdullah, Abduh, Fadil dan Zulkifli. Di sinilah awal mula cerita ini akan dimulai, ceritaku, dan cerita kami, cerita tentang persahabatan, penuh dengan drama komedi, cinta dan tragedi ciiie maaf yang di atas tadi cuman prolog yang bosan angkat kaki!... insyaAllah bersambung....

Anda mungkin juga menyukai