Anda di halaman 1dari 3

LARINGITIS Gejala Klinis 1.

Gejala lokal seperti suara parau dimana digambarkan pasien sebagai suara yang kasar atau suara yang susah keluar atau suara dengan nada lebih rendah dari suara yang biasa/normal dimana terjadi gangguan getaran serta ketegangan dalam pendekatan kedua pita suara kiri dan kanan sehingga menimbulkan suara menjadi parau bahkan sampai tidak bersuara sama sekali (afoni). 2. Sesak napas dan stridor. 3. Nyeri tenggorokan seperti nyeri ketika menelan atau berbicara. 4. Gejala radang umum seperti deman, malaise. 5. Batuk kering yang lama kelamaan disertai dengan dahak kental. 6. Gejala common cold seperti bersin-bersin, nyeri tenggorokan hingga sulit menelan, sumbatan hidung, nyeri kepala, batuk dan demam dengan temperatur tidak lebih dari 38 derajat celcius. 7. Gejala Influenza seperti bersin-bersin, nyeri tenggorokan hingga sulit menelan, sumbatan hidung, nyeri kepala, batuk dan demam dengan temperatur lebih dari 38 derajat celcius, adanya rasa lemah, lemas yang disertai dengan nyeri diseluruh tubuh. 8. Pada pemeriksaan fisik akan tampak mukosa laring yang hiperemis, membengkak terutama dibagian atas dan bawah pita suara dan juga didapatkan tanda radang akut dihidung atau sinusparanasal atau paru. 9. Obstruksi jalan napas apabila ada udem laring diikuti udem subglotis yang terjadi dalam beberapa jam dan biasanya sering terjadi pada anak berupa anak menjadi gelisah, air hunger, sesak semakin bertambah berat, pemeriksaan fisik akan ditemukan retraksi suprasternal dan epigastrium yang dapat menyebabkan keadaan darurat medik yang dapat mengancam jiwa.

Pemeriksaan Penunjang 1. Foto rontgen leher AP: bisa tampak pembengkakan jaringan subglotis (Steeple sign). Tanda ini ditemukan pada 50% kasus. 2. Pemeriksaan laboratorium: gambaran darah dapat normal. Jika disertai infeksi sekunder, leukosit dapat meningkat.

3. Pada pemeriksaan laringoskopi indirek akan ditemukan mukosa laring yang sangat lembab, hiperemis dan tanpa membran serta tampak pembengkakan subglotis yaitu pembengkakan jaringan ikat pada konus elastikus yang akan tampak dibawah pita suara.

Diagnosis Banding 1. Benda asing pada laring 2. Faringitis 3. Bronkiolitis 4. Bronkitis 5. Pneumonia

Penatalaksanaan Umumnya penderita penyakit ini tidak perlu masuk rumah sakit, namun ada indikasi masuk rumah sakit apabila: Usia penderita dibawah 3 tahun Tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau exhausted Diagnosis penderita masih belum jelas Perawatan dirumah kurang memadai

Terapi : 1. Istirahat berbicara dan bersuara selama 2-3 hari. 2. Jika pasien sesak dapat diberikan O2 2 L/menit. 3. Istirahat 4. Menghirup uap hangat dan dapat ditetesi minyak atsiri/minyak mint bila ada muncul sumbatan di hidung atau penggunaan larutan garam fisiologis (saline 0,9%) yang dikemas dalam bentuk semprotan hidung atau nasal spray. 5. Medikamentosa: Parasetamol atau ibuprofen/antipiretik jika pasien ada demam, bila ada gejala pain killer dapat diberikan obat anti nyeri/analgetik, hidung tersumbat dapat diberikan dekongestan nasal seperti fenilpropanolamin (PPA), efedrin, pseudoefedrin, napasolin dapat diberikan dapat diberikan dalam bentuk oral ataupun spray. Pemberian antibiotika yang adekuat yakni: ampisilin 100 mg/kgBB/hari, intravena, terbagi 4 dosis atau kloramfenikol: 50 mg/kgBB/hari, intravena, terbagi dalam 4 dosis atau sefalosporin generasi 3 (sefotaksim dan

seftriakson) lalu dapat diberikan kortikosteroid intravena berupa deksametason dengan dosis 0,5 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis, diberikan selama 1-2 hari. 6. Pengisapan lendir dari tenggorokan atau laring, bila penatalaksanaan ini tidak berhasil maka dapat dilakukan endotrakeal atau trakeostomi bila sudah terjadi obstruksi jalan napas. 7. Pencegahan: Jangan merokok, hindari asap rokok karena rokok membuat tenggorokan kering dan mengakibatkan iritasi pada pita suara, minum banyak air karena cairan akan membantu menjaga agar lender yang terdapat pada tenggorokan tidak terlalu banyak dan mudah untuk dibersihkan, batasi penggunaan alcohol dan kafein untuk mencegah tenggorokan kering, jangan berdehem untuk membersihkan tenggorokan karena akan menyebabkan terjadinya vibrasi abnormal pada pita suara, meningkatkan pembengkakan, dan menyebabkan tenggorokan memproduksi lebih banyak lender.

Anda mungkin juga menyukai