Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENYULUHAN BAHAYA ROKOK PADA ANAK-ANAK (RW V DUSUN BLIMBING, DESA PAREREJO, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PASURUAN

TAHUN 2013)

A. PENDAHULUAN

Menurut laporan WHO terakhir mengenai konsumsi tembakau dunia, angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu di antara yang tertinggi di dunia, dengan 46,8 persen laki-laki dan 3,1 persen perempuan usia 10 tahun ke atas yang diklasifikasikan sebagai perokok (WHO, 2011). Jumlah perokok mencapai 62,8 juta, 40 persen di antaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah. Meskipun faktanya kebiasaan merokok menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan menyebabkan lebih dari 200.000 (Barber dkk., 2008) kematian per tahunnya, Indonesia merupakan satu-satunya negara di wilayah Asia Pasifik yang belum menandatangani Kerangka Konvensi WHO tentang Pengendalian Tembakau. Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia telah melakukan beberapa survei mengenai kebiasaan merokok. Salah satu survey pada 2011 menemukan angka prevalensi merokok di kalangan penduduk usia 20 tahun ke atas di Jakarta dan Sukabumi mencapai 68 persen di kalangan laki-laki dan 8 persen perempuan (Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, 2001). Sebuah survei tentang pengaruh tulisan peringatan kesehatan di kemasan rokok terhadap kebiasaan merokok menemukan bahwa 90 persen responden membaca peringatan tersebut tetapi hanya 42,5 persen responden tidak percaya bahwa masalah kesehatan akan berdampak pada diri mereka. Lebih dari seperempat perokok menyatakan bahwa mereka sudah mulai berfikir untuk berhenti merokok dan 25,8 persen sama sekali tidak peduli (Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, 2007). Asap rokok terdiri dari kurang lebih 250 bahan toksik kimia, termasuk di lebih dari 50 yang dapat menyebabkan terjadinya kanker pada manusia dan hewan. Para perokok pasif yang terekspose oleh asap rokok tersebut memiliki kenaikan kemungkinan untuk terkena kanker paru dari 20% menjadi 30%. Menghirup asap rokok tersebut

memiliki efek merugikan untuk sistem kardiovaskular dan meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung. Bahan kimia yang ditemukan pada asap rokok tersebut merupakan bahan kimia yang sama yang dihirup oleh perokok aktif. Namun, karena pembakaran yang tidak sempurna, konsentrasinya menjadi 100 kali lebih tinggi. Asap rokok tersebut mengantung nikotin enam kali lebih banyak, tar tiga kali lebih banyak, dan amoniak tujuh puluh tiga lebih banyak daripada yang dihirup oleh perokok. Asap rokok tersebut dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorok, menyebabkan sakit kepala, pusing dan mual, memperburuk gejala dan mempercepat terjadinya penyakit paru, menurunkan level dari kolesterol protektif di darah, dan meningkatnya resiko terjadinya infeksi respiratori, seperti misalnya pilek, flu, bronchitis, dan pneumonia. Paparan dari asap rokok tersebut menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru pada orang dewasa yang tidak merokok. Anak-anak dan wanita hamil adalah kelompok yang memiliki resiko paling tinggi untuk terkena paparan dari asap rokok tersebut. Asap rokok tersebut mengakibatkan efek buruk bagi anak-anak yang memiliki orang tua perokok, yaitu antara lain penyakit inflamasi usus eksaserbasi, meningkatnya resiko penyakit saluran pernapasan (contohnya bronkiolitis, pneumonia, tonsillitis, asma), juga dapat menyebabkan kematian mendadak bayi dan komplikasi lain. Hal ini dapat menyebabkan gangguan respiratori pada anakanak, menyebabkan terhambatnya pertumbuhan paru-paru, menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, gangguan pendengaran, dan serangan asma berulang yang parah pada anak-anak. Ibu hamil yang terekspose memiliki resiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, dan fungsi paru bayinya menurun.

B. DASAR PELAKSANAAN Salah satu kegiatan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Latkesmas) Murnajati Periode 27 Mei 1 Juni 2013 dalam rangka memenuhi tugas sebagai Dokter Muda Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan (IKM-KP), Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Dalam kesempatan ini kami mengambil tema tentang Hubungan Asap Rokok di Dalam Rumah Dengan Gangguan Pernapasan Pada Balita sebagai materi penyuluhan kami.

C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Memberikan pengetahuan mengenai bahaya asap rokok bagi lingkungan sekitar perokok, dalam hal ini terutama untuk balita, juga mengenai aspek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan cara-cara pencegahan bahaya menghirup asap rokok dari segi individu maupun lingkungan dari perokok. 2. Tujuan Khusus a. Memberikan informasi kesehatan mengenai asap rokok b. Memberikan informasi kesehatan mengenai bahaya asap rokok terutama untuk balita c. Memberikan informasi kesehatan mengenai aspek PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) d. Memberikan informasi kesehatan mengenai cara pencegahan bahaya menghirup asap rokok dari segi individu maupun lingkungan dari perokok

D. PELAKSANAAN PENYULUHAN 1. Peserta Sasaran penyuluhan dengan tema Hubungan Asap Rokok di Dalam Rumah Dengan Gangguan Pernapasan Pada Balita ini adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang memiliki balita di rumah mereka, di RW V dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. 2. Fasilitator/Narasumber Narasumber dalam penyuluhan ini adalah Ivanna Alimsardjono, S.Ked, Yovita Citra Eka D.D., S.Ked, Denisa Nugrahita, S.Ked, Feby Ellena Putri, S.Ked, Ersa Bayung Maulidan, S.Ked, dan Muhammad Azzam, S.Ked. 3. Waktu dan Tempat Hari/tanggal Tempat Waktu Tema : Kamis/ 30 Mei 2013 : : : Bahaya Asap Rokok Bagi Balita

4. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pembimbing Operasional Pembimbing Akademik : Priyo Raharjo, S.KM, M.Psi : Budiono, dr., M.Kes

Penyaji

: Ivanna Alimsardjono, S.Ked, Yovita Citra Eka D.D., S.Ked, Denisa Nugrahita, S.Ked, Feby Ellena Putri, S.Ked, Ersa Bayung Maulidan, S.Ked, dan Muhammad Azzam, S.Ked

Master of Ceremony Notulen Konsumsi dan Registrasi Dokumentasi Perlengkapan 5. Materi 6. Metode dan Proses

: : : : :

Metode penyuluhan dilakukan dengan pembukaan di awal acara oleh dokter muda, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan selama 30 menit dan diakhiri dengan sesi Tanya jawab selama 15 menit. Penyuluhan disampaikan dengan metode ceramah dari dokter muda dan dilakukan diskusi interaktif antara peserta dan penyaji. 7. Alat Bantu Penyuluhan Alat bantu penyuluhan berupa proyektor sebagai media penyampaian informasi yang lengkap tentang topik penyuluhan. 8. Hasil KIE E. PEMBAHASAN F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Penyuluhan ini berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran penyuluhan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana materi dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh peserta. Tidak ada kendala berarti yang kami temukan sejak persiapan sampai dengan pelaksanaan penyuluhan, dimana hal ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari pihak perangkat desa dari Desa Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Peserta dengan baik dan serius menerima informasi yang diberikan, dan sangat antusias menerima penyuluhan dari pihak penyaji. Peserta juga terlihat menikmati dan memperhatikan materi penyuluhan yang diberikan, dilihat dari aktifnya peserta menjawab pertanyaan dari penyaji. 2. Saran Penyuluhan kesehatan semacam ini hendaknya bisa diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan dalam upaya mencegah kejadian dan penyakit-penyakit akibat paparan

asap rokok bagi individu maupun lingkungan perokok, khususnya dalam hal ini balita. Selain itu perlu diinformasikan kepada masyarakat tentang pola hidup sehat sesuai dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang khususnya dalam hal ini terkait dengan pentingnya tidak merokok di dalam rumah dengan penjelasan tentang bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan akibat paparan asap rokok yang terus-menerus terhadap lingkungan, khususnya dalam hal ini adalah balita.

DAFTAR PUSTAKA

Barber S., Adioetomo S.M., Ahsan A., Setynoaluri D., 2008. Tobacco economics in Indonesia. Paris: International Union Against Tuberculosis and Lung Disease. http://www.tobaccofreeunion.org/assets/ Technical%20Resources/Economic%20Reports/Tobacco%20Economics%20in%20Indonesia%2 0-%20EN.pdf. Accessed 29 Mei, 2013.

Centre for Health Research, University of Indonesia, 2007. Smoking Health Warning and its Impact. Centre for health research, Uniersity of Indonesia, Depok, West Java.

WHO (World Health Organisation), 2011. WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2011. http://www. who.int/tobacco/global_report/2011/en/index.html. Accessed 27 December, 2011.

Anda mungkin juga menyukai