Anda di halaman 1dari 7

VIII. REFLEKTOR A. Pendahuluan 1.

Latar Belakang Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat (waktu yang pendek) dan pada tempat tertentu. Sedangkan iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah. Karakteristik iklim pada permukaan bumi akan berbeda dari tempat ke tempat. Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil yang setinggi-tingginya. Iklim merupakan faktor yang dinamis berpengaruh dalam proses kehidupan. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertanian. Sebab dalam proses pembentukkan hasil pertanian sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan disekitar tanaman tumbuh. Cuaca dan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, tetapi juga dalam hal tempat tinggal, makanan dan kebudayaan serta dalam aspek kehidupan yang lain. Intensitas cahaya matahari yang diperoleh oleh tanaman akan mempengaruhi proses pertumbuhan serta perkembangan tanaman tersebut. Hal tersebut berkait dengan penggunaan cahaya matahari bagi tanaman, dimana cahaya matahari menjadi salah satu faktor dalam proses fotosintesis. Sehingga pengetahuan seberapa besar kebutuhan tanaman haruslah diketahui terlebih dahulu sebelum bertanam. Hal ini berkait dengan keadaan lingkungan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Kesesuaian diantaranya mutlak diperlukan untuk menghasilkan produk pertanian terbaik. Reflektor merupakan alat untuk memaksimalkan cahaya matahari yang ditangkap daun. Manfaat reflektor sebenarnya mirip dengan kegunaan mulsa perak, karena kebanyakan stomata pada tanaman yang di darat berada di permukaan bawah daun. Jadi reflektor yang dipasang itu tidak lebih

101

102

tinggi dari tanamannya. Lalu reflektor juga dipasang dengan kemiringan yang disesuaikan dengan arah datangnya matahari. Biar pemantulan cahaya ke daun lebih optimal. 2. Tujuan Praktikum Acara reflektor ini dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa

mengetahui cara meningkatkan pemanfaatan cahaya matahari dengan menggunakan reflektor. 3. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum Agroklimatologi acara Reflektor ini dilaksanakan selama satu bulan pada tanggal 22 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 18 November 2012 bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Tinjauan Pustaka Matahari merupakan pengatur iklim yang sangat penting dan sebagai sumber energy utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut. Energy matahari dipancarkan kesegala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran matahari sangat tergantung dari kondisi keawanan. Jika di udara banyak terdapat awan khususnya awan-awan yang mendatangkan hujan maka keberadaan awan akan menghalangi pancaran sinar matahari yang sampai kebumi. Tetapi sebaliknya jika di udara tidak ada awan, langit tampak biru bersih dan pancaran energy matahari yang kuat (Firman, 2009). Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup misalnya pada manusia dan hewan. Juga akan berpengaruh pada metabolisme yang berlangsung pada tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi tumbuha tersebut untuk memanfaatkanya melalui proses fotosintesis. Pergeseran garis edar matahari menyebabkan peruban panjang hari (lama penyinaran) yang diterima pada lokasi-lokasi di permukaan bumi. Perubahan panjang hari tidak begitu besar pada daerah tropis yang dekat dengan garis

103

ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator maka fluktuasi lama penyinaran akan semakin besar (Lakitan, 2004). Penyinaran matahari sampai kepermukaan bumi tidak hanya dipengaruhi oleh keawanan, tetapi sudut yang dibentuk oleh matahari dan bumi khususnya besarnya energy matahari yang diterima matahari. Sudut yang dibentuk antara bumi dan matahari disebabkan adanya rotasi bumi. Penangkisan dan penyerapan radiasi bias terjadi di segala lapisan atmosfer, yang paling sering lapisan bawah dimana massa atmosfer lebih terkonsentrasi. Radiasi yang tidak tertangkis maupun terserap oleh atmosfer sampai kepermukaan bumi. Karena bumi sangat padat maka reaksi ini buka ditangkis melainkan dikembalikan satu arah ke atmosfer (proses ini biasa disebut refleksi walaupun sebenarnya sama aja dengan tangkisan). Es dan salju merefleksikan hamper kebanyakan dari radiasi solar yang sampai kepermukaan bumi. Sedangkan laut merefleksikan sangat sedikit. Radiasi yang sampai kepermukaan bumi yang tidak direfleksi akan diserap oleh bumi. Di lautan penyerapan ini sampai pada puluhan meter dari permukaan laut, sedangkan di daratanhanya pada level yang lebih tipis (Karmini, 2008). Intensitas cahaya merupakan pancaran energi yang berasal dari proses termonuklir yang terjadi di matahari, atau dapat dikatakan sumber utama untuk proses-proses fisika atmosfer yang menentukan keadaan cuaca dan iklim di atmosfe rbumi. Radiasi surya memegang peranan penting dari berbagai sumber energy lain yang dimanfaat oleh manusia. Cahaya bias dikatakan sebagai suatu bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.Untuk mendukung teknik pencahayaan buatan yang benar, tentu saja perlu diketahui seberapa besar intensitas cahaya yang dibutuhkan pada suatu tempat. Maka untuk mengetahui seberapa besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan suatu alat ukur cahaya yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya cahaya dalam satuan lux. Ada beberapa radiasi solar yang terpening :radiasi elekromagnetik (yang berhubungan dengan listrik dan magnet) (Hoesin, 2004). Radiasi surya terdiri dari spectra ultraviolet (panjang gelombang kurang dari 0.38 mikron) yang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat

104

tinggi, spectra photosynthetically Active Radiation (PAR) yang berperan membangkitan proses fotosintesis dan spectra inframerah (lebih dari 0.74 mikron) yang merupakan pengatur suhu udara. Spectra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita-pita spectrum yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata spectrum biru memberikan sumbangan yang paling potensial dalam fotosintesis (Kartasapoetra, 2004). Umumnya di nusantara sinar matahari terdapat dalam jumlah yang cukup. Penyinaran yang terlalu kuat dapat merangsang proses pembungaan dan buahnya terlalu lebat dan karenanya hanya dapat memberi hasil yang baik untuk beberapa tahun saja. Terlalu banyak matahari juga dapat mengakibatkan terlalu cepat merosotnya keadaan tanah. Penghancuran humus di daerah-daerah tropis yang lebih rendah juga sudah berjalan dengan sangat cepat. Maka pada dasarnya semua hal yang ada di alam ini harus dipergunakan secara bijak tidak perlu dieksploitasi sedemikian rupa (Vink, 1984). C. Alat, Bahan dan Cara Kerja 1. Alat dan Bahan a. Tanaman kelengkeng (Euphoria longana (Lour.) Steud.) b. Plastik sebagai reflektor 2. Cara Kerja a. Empat baris tanaman dengan jarak baris 50 cm, diantara barisan dipasang 2 buah reflektor b. Empat baris tanaman degan jarak baris 50 cm, tanpa reflektor c. Amati setiap hari besarnya intensitas cahaya matahari diantara barisan tanaman, pada kedua perlakuan d. Amati tinggi tanaman seminggu sekali, samapi 4 kali pengamatan e. Bandingkan kedua perlakuan

105

D. Hasil Pengamatan Tabel 8.1 Hasil Pengamatan Reflektor


Hari Senin (22 Okt 2012) Selasa (23 Okt 2012) Rabu (24 Okt 2012) Kamis (25 Okt 2012) Jumat (26 Okt 2012) Sabtu (27 Okt 2012) Minggu (28 Okt 2012) Senin (29 Okt 2012) Selasa (30 Okt 2012) Rabu (31 Okt 2012) Kamis (1 Nov 2012) Jumat (2 Nov 2012) Sabtu (3 Nov 2012) Minggu (4 Nov 2012) Senin (5 Nov 2012) Selasa (6 Nov 2012) Rabu (7 Nov 2012) Kamis (8 Nov 2012) Jumat (9 N0v 2012) Sabtu (10 Nov 2012) Minggu (11 Nov 2012) Senin (12 Nov 2012) Selasa (13 Nov 2012) Rabu (14 Nov 2012) Kamis (15 Nov 2012) Jumat (16 Nov 2012) Sabtu (17 Nov 2012) Minggu (18 Nov 2012) R1 8120 9730 10300 8670 9250 10280 8230 8550 8540 10640 9710 10460 11150 8950 9370 10030 8600 9740 9120 8660 8550 9170 7530 9710 8670 8900 7570 9900 R2 8040 9200 9780 8930 8330 9720 8540 7850 4750 10360 9240 10420 9800 9240 9410 10240 8500 9270 9130 7410 8350 8740 8670 10860 9780 9590 8130 9810 Intensitas Cahaya (FC) per nomor tanaman R3 R4 TR5 TR6 8810 8890 8100 8120 9800 9540 7650 6330 9450 9710 9110 9200 8640 9700 8120 8720 8670 9110 8230 7950 9440 9030 8600 8970 8190 8780 7860 7690 8130 7890 7630 8110 8480 8410 5030 5030 10430 9860 9420 9400 9780 9510 9220 9330 10630 10300 9520 9630 8000 9770 5850 9000 8950 8540 7950 7920 7710 6660 5630 5320 10210 9900 9530 9370 8520 8620 7980 8270 7220 9650 9150 8520 9140 8120 8880 8220 8610 8620 7430 7430 9750 10580 9980 9940 8230 8220 6900 7700 8210 8180 7580 7140 10370 8650 8390 8220 8480 7630 8120 8430 10490 7560 8250 8340 8480 9110 7610 6530 10290 9840 9420 9750 TR7 7900 7890 8960 8050 8240 9100 7710 7490 5030 9510 9500 9230 7350 67500 5270 9280 8380 9190 9040 7430 5030 6890 7320 9100 7080 8120 8270 7500 TR8 7820 8420 8830 7980 8120 8630 7990 7370 5030 9520 9370 9330 9120 7650 5310 9410 8320 9120 9050 7430 6910 7420 7010 8740 7670 8470 7390 9030

Sumber: Laporan Sementara Tabel 8.2 Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Kelengkeng
Tanaman R1 R2 R3 R4 TR5 TR6 TR7 TR8 Minggu ke 1 40 52,4 45,8 46,2 48,9 38,7 36,4 38,9 Tinggi Tanaman (cm) Minggu ke 2 Minggu ke 3 42 44,5 55 55,6 48 49 48 50,3 49,5 51,2 39,5 40,6 37 38,7 40,5 41 Minggu ke 4 46 56,2 50,1 52 51,9 41,5 39,6 42,1

Sumber: Laporan Sementara Keterangan R1 R2 : Tanaman dengan reflektor 1/Tanaman 1 : Tanaman dengan reflektor 2/ Tanaman 2

106

R3 R4

: Tanaman dengan reflektor 3/ Tanaman 3 : Tanaman dengan reflektor 4/ Tanaman 4

TR5 : Tanaman tanpa reflektor 5/ Tanaman 5 TR6 : Tanaman tanpa reflektor 6/ Tanaman 6 TR7 : Tanaman tanpa reflektor 7/ Tanaman 7 TR 8 : Tanaman tanpa reflektor 8/ Tanaman 8 E. Pembahasan Reflektor merupakan alat untuk memaksimalkan cahaya matahari yang ditangkap daun. Manfaat reflektor sebenarnya mirip dengan kegunaan mulsa perak, karena kebanyakan stomata pada tanaman yang di darat berada di permukaan bawah daun. Jadi reflektor yang dipasang itu tidak lebih tinggi dari tanamannya. Lalu reflektor juga dipasang dengan kemiringan yang disesuaikan dengan arah datangnya matahari. Biar pemantulan cahaya ke daun lebih optimal. Dari data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa tanaman akan mengalami peningkatan laju pertumbuhan jika mempunyai intensitas cahaya yang diperoleh cukup, tidak berlebih ataupun kurang guna untuk

memaksimalkan fotosintesis. Dalam hal ini kemiringan reflektor yang tepat pada dibawah daun menjadi salah satu faktor, (biasanya yang bagus pada sudut 30) untuk memaksimalkan fotosintesis pada tumbuhan tersebut. Untuk mengetahui perbedaan tinggi kita dapat mengetahuinya dari tingkat pertumbuhan tanaman sampai minggu keempat agar dapat mengambil kesimpulan yang tepat. Perlakuan tanaman ditempat yang teduh ataupun yang terang dapat mengurangi ataupun melebihkan intensitas cahaya matahari, sehingga kurang memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Dari data diatas menyebutkan bahwa tanaman dengan reflektor dengan sudut 30 dapat memaksimalkan

pertumbuhan tanaman daripada tunaman tanpa reflektor ataupun dengan reflector dengan kemiringan selain 30.

107

F. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan praktikum Agroklimatologi acara reflektor dapat disimpulkan bahwa: a. Pengaruh kerja reflektor yang utama tergantung pada intesitas dan kemiringan reflektor. b. Kemampuan tanaman menyerap sinar matahari menjadi salah satu faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman. c. Laju pertumbuhan tanaman yang menggunakan reflektor lebih cepat dibandingkann dengan yang tidak terdapat reflektor. d. Intensitas cahaya yang optimal dapat meningkatkan laju fotosintesis. 2. Saran Sebaiknya persiapan praktikum dilaksanakan dengan baik. Sebelum praktikum dilaksanakan sebaiknya ada penjelasan lebih lanjut tentang tujuan serta tata cara praktikum yang akan dilakukan agar praktikan lebih paham dengan apa yang akan mereka lakukan.

Anda mungkin juga menyukai