Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN HEMOSTASIS A.

MASA TROMBOPLASTIN PARSIAL TERAKTIVASI (MTPT) atau ACTIVED PARTIALTHROMBOPLASTINE TIME (APTT) Definisi APTT adalah pemeriksaan laboratorium unutk mengukur kemampuan faktor koagulasi jalur intristik dan bersama yang ada dalam plasma untuk membentuk koagulasi fibrin. APTT adalah test penyaring koagulasi yang sederhana, cepat, dan reproducible, menyerupai test masa rekalsifikasi dengan tambahan : - Adanya kontak permukaan yang aktif - Fosfolipid (PF3)
6

I.

Kedua-duanya dipengaruhi oleh tambahan activator kuat terhadap faktor celite, ellagic acid, dan silica II.

XU , yaitu : kaolin,

Tujuan 1. Defesiensi faktor koogulasi jalur intrinsik 2. Bersama PT (Protrombin Time) mendeteksi aktivitas faktor koagulasi bersama 3. Inhibitor terhadap faktor intrinsik 4. Monitor terapi antikoagulan 5. Penyakit hati 6. DIC

III. Prinsip Pemeriksaan Ion Ca++ dalam darah diikat oleh anti koagulen untuk menghambat pembekuan. Plasma yang mengandung semua faktor koagulasi intrinsic kecuali Ca ++ dan trombosit, ditambah dengan Ca++ dan fosfolipid dan membentuk jendalan. Waktu yang diperlukan untuk pembentukan jendalan dinyatakan sebagai Actinated Partial Tromboplastin Time (APTT). IV. Alat, Bahan dan Reagensia Alat : - Waterbath - Cetrifuge - Tabung serologi trank - Tabung reaksi - Dispenser dan yellow tipe Bahan pemeriksaaan - Plasma control miskin trombosit - Plasma penderita miskin trombosit Reagensia - Natrium citrate 3,8 % - CaCl2 0,025 M - Tromboplastin - Kaolin - Alkohol 70 %

Stopwatch Pipet tetes Spuit Kapas kering Tissue

V.

Prosedur Kerja a. Pembuatan plasma miskin trombosit 1. Masukan 0,3 ml larutan Na citrate 3,8 % ke dalam tabung reaksi. Lakukan fungsi vena dan masukan ke dalam tabung yang berisi Na citrate 2,7 ml darah (1 bagian Na citrate : 9 bagian darah) 2. Campur sampai homogen kemudian di centrifuge selama 20 menuit dengan kecepatan 3000 rpm yang menyebabkan plasma hanya mengandung sedikit trombosit (plasma rendah trombosit) 3. Masukkan plasma ke dalam tabung reaksi, kemudian inkubasi pada waterbath 37 oC b. Penetapan Activated Partial Protrombin Time (APTT) 1. Tromboplastin dicampur dengan kaolin, hal ini dimaksudkan untuk membuat reagen partial tromboplastin 2. Inkubasi semua reagen dan alat yang akan digunakan pada waterbath suhu 37 oC selama 5 menit 3. Pipet 0,2 ml (200 l) plasma kontrol (atau plasma penderita) dan letakan pada waterbath selama 2 menit 4. Tambah 0,2 ml (200 l) reagen partial tromboplastin (yang mengandung activator) ke dalam tabung uji yang mengandung control (atau plasma pasien) dan inkubasi selama 2 menit Setelah tepat 2 menit, pipet 0,2 ml CaCl2 yang telah dihangatkan ke dalam tabung dan nyalakan stopwatch bersamaan Campurkan tabung segera setelah ditambahkan CaCl2. Biarkan tabung uji tetap di dalam waterbath sambil menggoyang tabung perlahan setiap 5 detik Setelah 20 detik, keluarkan tabung uji dari waterbath. Bersihkan bagian luar tabung uji. Goyangkan tabung uji perlahan hingga munculnya bekuan dan pada saat yang sama perhitungan waktu dihentikan Sebaiknya test dilakukan in duplo dan dilaporkan hasil rata-rata. Laporkan juga hasil test control

5. 6. 7.

8.

VI. Harga Normal Normal Meragukan Abnormal

: 35 45 detik : 45 50 detik : diatas 50 detik

APTT

INVITRO

INVITRO

+ antikoagulan
(Na sitrat)

darah + Mengandung semua faktor koagulasi kec. Ca dan mengikat trombosit

Ca

Ditambah Ca, fosfolipid, aktivator

Terjadi jendalan

Dideteksi sbg

VII. Kegunaan APTT telah banyak menggantikan test masa pembekuan (darah lengkap) dan masa rekalsifikasi yang dianggap kurang rentan untuk mendeteksi kelainan koagulasi ringan dan sedang. APTT berguna untuk mendeteksi kelainan kadar atau kegiatan faktor pembekuan dari jalur intrinsic, yaitu F XII,F XI, F IX, dan F VIII. Hal ini disebabkan karena proses aktivasi faktor-faktor tersebut berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan aktivasi faktor-faktor dalam jalur bersama (F X, V, protrombin dan fibrinogen). VIII. Catatan 1. Reagen partial tromboplastin dapat diencerkan 2 kali dengan buffer dari Owren. Dapat bertahan cukup lama di dalam lemari es.

2.

3. 4. 5.

Hasil patologik : apabila berbeda lebih dari 7 sekon/detik dengan control Untuk pemeriksaan penyaringan terhadap faktor kontak test APTT dilakukan 2 kali masing-masing dengan masa inkubasi 1 menit dan 5 menit Beberapa faktor kontak dapat menunjukan otokoreksi Perlu diingat bahwa faktor VII tidak tersangkut dalam test APTT (jalur ekstrinsik) Apabila hasil berbeda 4 detik dapat diduga adanya kelainan koagulasi Nilai normal bervariasi tergantung metode pemeriksaan dan reagensia.

B. I.

Waktu Trombin (TT) Dasar Teori Ini adalah test dari konversi akir fibrinogen terhadap fibrin dan meminta system intrinsic dan ekstrinsik karena trombin ditambahkan pada system test. Trombin yang diencerkan ditambahkan ke plasma sitrat dalam suatu konsentrasi yang akan membekukan plasma normal dalam 10-15 detik. Suatu pemanjangan waktu disebabkan oleh : Defisiensi substrat hipofibrinogenemia Defek substrat disfibrinogenemia Inhibitor kerja antitrombin dari heparin ; inhibisi polimerasifibrin akibat FDP, kadar inhibitor protease yang tinggi dalam reaksi fase akut Sensitivitas test ini diatur dengan mengubah pengenceran dari trombin. dengan trombin yang lebih encer, test akan menjadi sangat sensitive terhadap heparin dan akan mendeteksi perubahan minor polimerisasi fibrin yang tidak jelas secara klinis (terutama dalam penyakit hati). Ada beberapa teknik yang tersedia dalam melakukan test unutk menguji adanya heparin sebagai penyebab dari pemanjangan TT, mencakup pembalikan protamin sulfat atau waktu reptilase. Reptilase adalah racun ular yang dapat membekukan fibrinogen meskipun ada heparin, memastikan bahwa hipofibrinogenemia bukan merupakan penyebab dari pemanjangan TT.

II.

Prinsip : Pemeriksaan ini berdasarkan kenyataan bahwa trombin bisa menggunpalkan fibrinogen. Jumlah trombin yang telah diketahui ditambahkan pada plasma, waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya bekuan tergantung pada jumlah dan kualitas fibrinogen.

III. Alat dan Reagensia Trombin Saline Plasma control Tabung Pipet 1 ml Antikoagulen, Na citrate IV. Prosedur Kerja : Plasma penderita, plasma control dan trombin diinkubasi pada waterbath 37 oC. Tempatkan untuk tabung pada waterbath 37oC dan isi masing-masing dengan 0,1 ml saline Tabung diisi dengan 0,1 ml plasma degiadasi produk (F.D.P) Masing-masing tabung diisi dengan plasma degradasi produk dengan suatu clumping

V.

Masukan 0,1 ml larutan trombin yang terdapat dalam serum Kemudian jalankan stopwatchWaktu terjadinya bekuan dicatat Ulangi prosedur tersebut untuk tabung 2 plasma Kerjakan juga untuk plasma pengontrol Hasil control dan penderita kemudian dibandingkan

Nilai normal : Bila terjadi waktu pembekuan TES PEMBENDUNGAN Tujuan Untuk menguji ketahanan kapiler darah atau mengukur kekuatan dinding kapiler darah dalam usaha mencegah perdarahan. Prinsip Darah dibendung dengan pemasangan spignomanometer pada tekanan antara sistolik dan diastolic pada lengan bagian atas kemudian dilihat timbul atau tidaknya pathecia paa kulit lengan selama 10 menit

C. I.

II.

III. Dasar Teori Percobaan ini bermaksud menguji kapiler darah dengan cara menggunakan pembendungan kepada vena-vena sehingga darah menekan kepada dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat akan rusak oleh pembendungan itu, darah dari dalam kapiler itu keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak bercak merak kecil (pathecia) pada permukaan kulit IV. Alat-alat 1. Spignimanometer 2. Stopwatch

V.

Prosedur Kerja 1. Pasanglah ikatan spignomanometer pada lengan atas dan pompalah sampai tekanan 100 mmHg (jika tekanan sistolik kurang dari 100 mmHg. Pompalah sampai tekanan ditengahtengah nilai sistolik dan diastolic) 2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit 3. Lepaskan ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah lenyap lagi. Stasis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung tadi mendapat lagi warna kulit lengan yang tidak dibendung 4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechie yang timbul dalam lingkaran bergaris tengah 5 cm, kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti

VI. Nilai Normal Normal : Maksimal 10 petechie Abnormal : Lebih dari 10 petechie Interpretasi Hasil : Negatif ( - ) : Tidak didapatkan petechie

Positif 1 ( + ) Positif 2 ( ++ ) Positif 3 ( +++ ) Positif 4 ( ++++ )

: Timbul beberapa petechie dipermukaan pangkal lengan : Timbul banyak petechie :Timbul banyak petechie diseluruh permukaan lengan, telapak tangan dari muka dan belakang :Banyak sekali petechie diseluruh permukaan lengan, telapak tangan, jari muka dan belakang

D.

MASA PROTROMBIN (MP) atau PLASMA PROTROMBINE TIME (PPT) Definisi Pemeriksaan faktor koagulasi untuk mengukur kemampuan faktor koagulasi ekstrinsik dan bersama yang ada dalam plasma untuk membentuk koagulasi fibrin Cara ini digunakan untuk menguji adanya gangguan faktor pembekuan darah pada jalur ekstrinsik, yaitu kekurangan faktor pembekuan VII, X, protrombin dan fibrinogen. Jika dianggap bahwa faktor lain-lain dalam prose itu normal, maka masa protrombin ini menjadi ukuran untuk aktivitas protrombin. Dasar percobaan plasma diberi sejumlah tromboplastin dan ion calcium yang optimal dan lamanya waktu untuk menyusun fibrin diukur. Indikasi - Definisi faktor koagulasi jalur ekstrinsik - Bersama APTT mendeteksi aktivitas faktor koagulasi bersama - Inhibitor terhadap faktor ekstrinsik - Monitor terapi antikoagulan oral - Penyakit hati - DIC

I.

II.

III. Prinsip Ion Ca2+ dalam darah diikat oleh antikoagulan untuk menghambat pembekuan.Plasma yang mengandung semua faktor koagulasi ekstrinsik kecuali Ca2+ ditambah dengan tromboplastin akan membentuk jendalan Proses pembentukan jendalan dideteksi secara optikal (clop detection ) oleh fotodetektor. Waktu yang diperlukan untuk pembentukan jendalan dinyatakan sebagai plasma prothrombine time ( PPT ) IV. Prosedur Tahap Tunggal menurut Quick a. Membuat plasma 1. Masukkan 0,5 ml larutan Natrium Sitrat 3,8 %Ke dalam tabung sentrifuge yang bergaris. 2. Lakukan fungsi vena dan masukkan ke dalam tabung sentrifuge tadi 4,5 ml darah itu. 3. Pusingkan selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm, pisahkanlah plasma dari sel-sel darah. Bila plasma itu tidak segera diperiksa, simpanlah dalam lemari es, tapi meskipun disimpan pada suhu rndah, pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu 2 jam setelah darah diambil. b. Penetapan masa protrombin 1. Masukkanlah tabung serologi ; 13 x 10 mm ke dalam air bersuhu 37C

2. Masukkanlah 0,1 ml plasma ke dalam tabung dan tunggulah beberapa lama hingga plasma bersuhu 37C pula. 3. Tambahkan 0,1 ml tromboplastin, kemudian campur. 4. Lalu kepada campuran itu diberi 0,1 ml larutan CaCl2 0,22 % ( 0,02 M ) jalankan stopwatch tepat pada saat larutan Calciumchlorida itu dimasukkan. campur baik-baik 5. Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan berkali-kali memancing memakai kaitan logam dalam campuran tadi. 6. Hentikan stopwcth pada saat adanya fibrin ; lamanya yang ditunjukkan ialah masa protrombin plasma.

V.

Catatan Pemeriksaan ini bukan satu penetapan kuantitatif, dalam arti kata sebenarnya; hasil ikut dipengaruhi oleh kualitas tromboplastin yang dipakai dan oleh tekhnik pengerjaannya. Oleh karena itu, pemeriksaan ini selalu harus dilakukan in duplo dan harus juga disertai control dengan plasma normal. Normal antara 11-15 detik. Bila control lebih lama dari 16 detik, percobaan batal karena mungkin tromboplastin telah menjadi kurang aktif. Tromboplastin dapat dibeli atau boleh juga dibuat sendiri dari otak kelinci; dianjurkan untuk memakai yang diperdagangkan saja, karena sering tromboplastin buatan sendiri kurang aktif. Jika memekai tromboplastin belian, ikutilah instruksi cara melakukan tes masa protrombin dengan seksama, intruksi itu menyertai tiap batch tromboplastin. Larutan tromboplastin tidak tahan lama, harus disimpan dalam lemari es dan aktivitasnya harus tiap kali diuji dengan plasma normal. Larutan Calciumchlorida 0,22% juga tidak tahan lama, oleh karena itu sebaiknya membuat larutan pokok 2,22% ( 0,2M ). Laporan masa protrombin selalu harus menyebut masa protrombin control juga, keduaduanya disebut dengan detik. Cara yang lebih bagus menyebut aktivitas protrombin dengan % ( dari normal ). Cara itu menghendaki agar terlebih dahulu dibuat grafik aktifitas memakai campuran dari tromboplastin yang dipakai dan plasma normal, campuran itu diencerkan berderet dengan plasma lain yang tidak mengandung protrombin. Grafik aktivitas protrombin memperlibatkan garis lengkung.

Alat-alat yang khusus dibuat untuk penetapan masa protrombin dan untuk test-test lain yang berakhir dengan terjadi bekuan dalam plasma memberi hasil penetapan yang sangat reproducible sampai 1/10 detik ketelitian. Dalam keadaan darurat masa protrombin dapat dilakukan dengan darah kapiler dan kaca objek sebagai berikut : 1. Letakkan setetes tromboplastin diatas objek glass yang kering dan bersih. 2. Tusukkan kulit untuk mendapat darah kapiler yang leluasa keluar, jalankan stopwatch pada saat darah mulai keluar dari luka 3. Segeralah campur darah dengan tromboplastin dengan menggunakan lidi atau jarum 4. Biarkan sampai detik ke 10 pada stopwatch 5. Periksalah tiap detik dengan ujung jarum apakah telah terjadi fibrindalam campuran itu. Catatan : Cara kasar ini memerlukan dilakukannya control dengan darah normal dan harus dijalankan beberapa kali berturut-turut pada setiap pasien. Sadarilah bahwa cara ini merupakan cara darurat saja dan tidak dianjurkan dipakai sebagai pemeriksaan rutin.

E. I.

MASA PERDARAHAN ( BLEEDING TIME / BT ) Tujuan Menilai trombosit dan reaksi pembuluh darah terhadap luka ; kemampuan membentuk sumbat trombosit yang efektif. Prinsip Manset tekanan darah dipasang di lengan pasien di atas siku, tekanan dinaikkan & dipertahankan konstan sesuai prosedur. Satu (atau dua) insisi standard dibuat di permukaan volar lengan bawah. Lama waktu yang dibutuhkan untukberhentinya perdarahan dicatat sebagai masa perdarahan (Bleeding Time ).

II.

III. Metode 1. Cara Duke 2. Cara Ivy IV. Prosedur Kerja 1. Metode Duke - Pijatlah terlebih dahulu bagian anak daun telinga yang akan ditusuk - Bersihkan daerah anak daun telinga dengan kapas alcohol - Pencetlah bagian yang akan ditusuk, baru kemudian ditusuk dengan menggunakan lanset. - Tiap 30 detik darah dihisap dengan kertas saring - Catatlah waktu yang diperlukan saat darah mulai keluar hingga darah berhenti keluar. 2. Metode Ivy

V.

Harga / Nilai Normal - Metode Duke : 1-3 menit - Metode Ivy : 1-6 menit

VI. Catatan BT memanjang: 1. Tusukan sp ke permukaan vena 2. Efek aspirin atau obat anti-inflamasi 3. Trombositopenia 4. Defek kualitas trombosit BT memendek 1. Kertas saring menyentuh luka, mengakibatkan induksi agregasi trombosit

10

2. Insisi terlalu kecil (Ivy method), tekanan kurang (template method)

F. I.

MASA PEMBEKUAN CARA LEE & WHITE Tujuan Untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Hasil yang didapat menjadi ukuran aktivitas faktor koagulasi darah. Prinsip Mengukur waktu yang diperlukan mulai dari perdarahan hingga terbentuknya lisis (clott).

II.

III. Prosedur kerja 1. Ambil darah 4 ml Pada saat darah mulai nampak dalam semprit, jalankan stopwatch. 2. Lepaskan jarum dari semprit dan masukkan darah ke dalam 4 tabung terbagi rata. 3. Angkat tabung pertama dari rak dan miringkan sedikit untuk melihat apakah darah sudah membeku. Ulang tindakan ini tiap 30 detik kemudian. 4. Setelah darah pada tabung pertama membeku, tunggu 30 detik untuk melihat tabung ke dua dengan cara yang sama. 5. Lanjutkan hingga pada semua tabung terdapat pembekuan darah 6. Laporkan hasil rata-rata tabung nomer 2,3 dan 4. Hasil dibulatkan sampai 30 detik. IV. Nilai Normal - Normal : 6-12 menit - Meragukan : 12-15 menit - Patologis : diatas 15 menit

G. I.

MASA REKALSIFIKASI PLASMA Tujuan Untuk mencari adanya kekurangan faktor-faktor pembekuan darah pada jalur intrinsic yaitu faktor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, protrombin dan fibrinogen. Prinsip Plasma citrate yang miskin trombosit dicampur dengan Calsium chloride dalam jumlah tertentu sehingga daya anticoagulansia dinetralisir. Masa pembekuan yang terjadi, dicatat.

II.

III. Dasar teori Dasar dari pemeriksaan ini adalah pada plasma rendah trombosit yang tidak mengandung ion Ca ditambahkan sejumlah CaCl2, lamanya waktu untuk menyusun fibrin adalah masa rekalsifikasi. Selain oleh faktor-faktor pembekuan, masa rekalsifikasi juga dipengaruhi oleh jumlah trombosit. Makin banyak trombosit, makin singkat masa rekalsifikasinya. Untuk menyingkirkan pengaruh trombosit dianjurkan memakai plasma rendah trombosit. Oleh karena itu, pada pemeriksaan ini dilakukan pembuatan plasma miskin trombosit.

11

IV.

Alat, Reagensia dan Bahan o Alat 1. Tabung serologi 2. Waterbath 3. Stopwatch 4. Dispenser 5. Spuit 6. Centrifuge 7. Pipet tetes 8. Tissue 9. Kapas alkohol o Reagensia 1. Calcium Chlorida 0,025 M - CaCl2 1,38 gram - Aquadest 500 ml 2. Larutan NaCl 0,85 % o Bahan Calcium Citrat miskin trombosit

VII. Prosedur Kerja A. Pembuatan Plasma miskin Trombosit 1. Masukkan 0,3 ml larutan Na. Citrat 3,8 % kedalam tabung 2. Lakukan fungsi vena dan masukkan kedalam tabung yang telah berisi Na. Citrat dengan perbandingan 1 bagian Na.Citrat : 9 Bagian darah, campur dengan baik. 3. Pusingkan dengan centrifuge selama 20 menit dengan kecepatan 1000 rpm terlebih dahulu, lalu dinaikkan menjadi 2000 baru kemudian 3000 rpm, dan pisahkan plasma dari sel-sel darah. B. Penetapan Masa Rekalsifikasi 1. Siapkan tabung yang masing-masing berisi : - Plasma penderita yang miskin trombosit - Plasma control yang miskin trombosit - CaCl 0,025 M - NaCl 0,05 % 2. Masing-masing diinkubasi pada suhu 37C selama 2-3 menit 3. Dengan dispenser masukkan 0,1 ml (100 ), larutan NaCl 0,85% dan 0,1 ml plasma penderita, dicampur dan biarkan dalam waterbath 4. Tambahkan 0,1 ml larutan CaCl2 0,025 M, campur dan pada saat yang bersamaan jalankan stopwatch. 5. Catat waktu sampai terjadinya bekuan, hentikan stopwatch VI. Harga Normal Harga Normal : 90 150 detik

H.

RETRAKSI BEKUAN

12

I.

Tujuan Untuk mengetahui fungsi trombosit Prinsip Setelah darah membeku, bekuan darah mengkerut dan pada proses pengerutan itu sejumlah serum diperas keluar dari bekuan sehingga ia menjadi kenyal dan proses ini ditentukan oleh jumlah trombosit pervolume darah dan oleh fungsi trombosit.

II.

III. Alat dan Bahan o Alat - Spuit - Tabung sentrifuge - Kapas alkohol - Stiweng - Rak tabung - Lidi o Bahan - Darah IV. Prosedur Kerja - Siapkan tabung centrifuge bergaris yang telah diberi lidi dengan ujung lidi sedikit dipatahkan - Ambil darah sebanyak 5 cc, kemudian masukkan kedalam tabung centrifuge - Biarkan pada suhu kamar selama 2 jam atau semalam dalam lemari es - Pembacaan : Tarik lidi secara perlahan. Bekuan darah terikat pada lidi, untuk dinilai konsistensinya apakah lembek atau kenyal Perhitungkan berapa jumlah cairan yang telah diperas keluar dalam persentase. Contoh : Serum yang tertinggal dalam tabung : 2 ml 2 / 5 x 100 % = 40 % - Sifat dan konsistensi bekuan juga perlu dilaporkan. Pada keadaan normal : utuh dan kenyal V. Harga Normal Volume serum yang dikeluarkan secara spontan dari bekuan menjadi ukuran bagi retraksi bekuan yang terjadi. Normal : 40 60 % Patologis : Kurang dari 40 %

I. I.

VOLUME CAIRAN BEKUAN Tujuan Untuk mengetahui jumlah sebenarnya serum yang ada dalam bekuan. Prinsip Mengukur dalam persentase jumlah serum yang masih ketinggalan dalam bekuan darah setelah waktu tertentu.

II.

13

III. Alat dan Bahan o Alat - Tabung kapiler - Mikrocentrifuge - Malem o Bahan - Darah IV. Cara Kerja - Lakukan test retraksi bekuan - Menentukan nilai hematokrit dari darah yang diperiksa Isi tabung kapiler dengan darah sebanyak 2/3 3/4 panjang tabung, lalu sumbat dengan malem Dicentrifuge dengan mikrocentrifuge dengan kecepatan 15.000 rpm selama 3 menit. Baca hasilnya pada skala - Pembacaan Volume bekuan darah dikurangi nilai hematokrit Contoh : Hasil test retraksi bekuan : 2 ml serum diperas keluar = 40 % Volume bekuan : 5 2 = 3 ml atau 60 % Hasil test hematokrit : 25 % Hasil test cairan tertinggal : 60 % - 25 % = 35 % V. Nilai Normal Normal : 0 - 20 % Patologis : Lebih dari 20 %

J. I.

MENCAIRNYA BEKUAN ( CLOT LYSIS ) Tujuan Untuk mengetahui fungsi trombosit Prinsip Hasil dari retraksi bekuan di inkubasi pada waktu tertentu dan dicatat waktu yang diperlukan.

II.

III. Alat dan Bahan o Alat - Tabung reaksi - Kapas o Bahan - Darah hasil dari retraksi bekuan IV. Prosedur Kerja - Bekuan yang telah diangkat dengan lidi dipindahkan ke dalam tabung yang - Catat waktu yang diperlukan hingga darah tersebut lisis

steril

14

V.

Harga Normal Darah lisis lewat dari 72 jam ( 3 hari 3 malam )

K. I.

Masa Protrombin Serum (SPT) Prinsip : Bila serum (+) fibrinogen (absorbed plasma), suspensi tromboplastin dan calcium maka akan terbentuk bekuan. Waktu bekuan yang memanjang menandakan adanya sisa protrombin dalam serum yang sdikit, sebaliknya bila terjadi pemendekan terbentuknya bekuan menandakan adanya gangguan pembentukan protrombin activator. Defisiensi faktor XII, IX, X, XI, VIII, dan V Nilai normal : > 30 detik (diatas 30 detik) Patologi : < 30 detik (kurang dari 30 detik) Alat dan Reagensia o Alat-alat : 1. Waterbath 2. Stopwatch 3. Tabung Serologi 4. Tabung Centrifuge 5. Pipet 1 ml 6. Centrifuge o Reagensia : 1. Calcium chloride 0.025 M 2. Barium Sulfat 0.2 M 3. Tromboplastin

II.

III. Prosedur Kerja : A. Persiapan Pemeriksaan : 1. Siapkan serum penderita dan serum control 2. ambil darah penderita dan serum control 3. biarkan membeku pada suhu 37C sehingga keluar serumnya 4. Kemudian pusingkan dan pisahkan serumnya 5. Buat larutan fibrinogen 6. Buatlah plasma seperti pemeriksaan PPT pada orang sehat 7. Tambahkan kurang lebih 10 ml larutan BaSO4 ke dalam tabung centrifuge dan putar sehingga supernata jernih 8. Supernatan dibuang, kemudian ke dalam tabung ini dimasukkan 2 ml plasma. Aduk sampai tercampur benar dan tunggu 10 menit, kemudian putar sampai supernatannya jernih 9. Supernata dipisahkan ke dalam tabung lain 10. supernata ini disebut absorbed plasma dan merupakan fibrinogen 11. Semua alat dan reagensia diinkubasi pada suhu 37C di waterbath B. Kerja : Sebelum pemeriksaan dimulai perlu dilakukan pemeriksaan terhadap absorbed plasma, apakah boleh digunakan atau tidak caranya yaitu sebagai berikut :

15

1. Masukkan ke dalam tabung 0,1 ml absorbed plasma 2. Kemudian 0,1 tromboplastin, kemudian 0,1 ml CaCl sambil stopwatch dijalankan 3. catat waktunya, bila lebih dari 1 menit maka absorbed plasma boleh digunakan. Kemudian dikerjakan pemeriksaan SPT sebagai berikut : 1. Ke dalam tabung masukkan masing-masing 0,1 ml serum penderita, 0,1 ml absorbed plasma, 0,1 ml tromboplastin, 0,1 ml CaCl. Pada waktu penambahan CaCl stopwatch dijalankan 2. Waktu pembekuan dicatat, kerjakan pula pada serum control IV. Nilai Normal Normal Pathologis

: 30 detik ke atas : di bawah 30 detik

L. I.

Hitung Trombosit Prinsip Metode Rees-Ecker Darah diencerkan dengan larutan Briliant Cresyl Blue sehingga trombosit terwarnai biru tenang. Kemudian trombosit dihitung dengan hemositometer. Hasil penghitungan dikonfirmasi dengan pemeriksaan trombosit pada apusan darah tepi yang dicat Wright / Giemsa.

16

II.

Pemeriksaan Jumlah (Hitung) Trombosit Manual Prosedur Kerja : 1. Pipetlah darah dengan pipet eritrosit sampai tanda 0.5 dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda 101 (pengenceran 200x) 2. Mulai saat ini trombosit harus selesai dihitung dalam waktu 30 menit agar tidak terjadi disintegrasi sel sel trombosit 3. kocoklah pipet tersebut 3 5 menit.

17

Bersihkan bilik hitung 4. Siapkan cawan Petri, bagian dalam dasar dan tutupnya ditempeli kertas yang ukurannya sama dan sebelumnya telah dibasahi air. 5. Setelah pipet tersebut dikicok, buanglah 4 tetes pertama dan tetesan ke 5 isikan ke dalam bilik hitung. Masukkan bilik hitung tersebut ke dalam cawan Petri yang telah disiapkan tadi. Biarkan selama 15 menit, agar trombosit mengendap dan tidak terjadi penguapan. 6. Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x obyektif dan kemudian perbesaran 40x, trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. 7. hitunglah semua trombosit dalam kedua kotak besar pada sudut bilik. Catatan : Untuk Metode Tabung, pipet diganti dengan tabung. Pengenceran sama. Bilik Hitung Improved Neubauer

Jumlah sel yang dihitung N =


______________________________

200

(2 x 1 x 1 x 0,1)

18

III. Perhitungan Hitung trombosit / mmk jumlah sel yang yang ditung = _______________________ x PENGENCERAN Volume kotak yang diitung = Jumlah sel yang dihitung _____________________ x 200 2 x 1 x 1 x 0,1

= Jumlah sel yang dihitung x 1000/mmk IV. Trombosit pada Apusan Darah Tepi yang Dicat Wright / Giemsa

Trombosit

19

Perkiraan hitung trombosit dengan metode Indirect (Apusan Darah Tepi) = Jumlah trombosit pada 20 lapangan pandang dengan imersi dikalikan 1000. Cara Penghitungan Jumlah Trombosit Metode Apusan Darah Tepi Hitung Jumlah Trombosit dalam 20 lapangan pandang dikalikan 1

Trombosit = n dalam 20 lapangan pandang dikalikan 1000

Cara Penghitungan Jumlah Trombosit Metode Apusan Darah Tepi

Lp

1 5

2 6

3 4

4 6

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 8 9 7 8 9 5 8 9 6 7 8 6 9 N = 5+6+4+6+8+9+7+8+9+5+8+9+6+7+8+6+9+8+9+7 = 144

18 8

19 9

20 7

Jumlah Trombosit = 144 x 1000 = 144.000/mmk

20

1. 2. 3. 4.

Daftar Pustaka Guyton dan Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. 1996. EGC Kedokteran. Jakarta. Subrata, Ganda R. Penuntun Laboratorium Klinik. 1991. Dian Rakyat. Jakarta. Iman Supandiman, Prof. dr. DSPD. H. Hematologi Klinik. 1997. Penerbit Alumni. Bandung. Penuntun Praktikum Hematologi Klinik. 1984. Bandung.

21

Anda mungkin juga menyukai