Anda di halaman 1dari 2

Salah satu perubahan mendasar yang dilakukan oleh Undang-undang

Pajak Penghasilan baru adalah berubahnya tarif umum Pajak


Penghasilan yang diatur dalam Pasal 17. Baik tarif untuk Wajib Pajak
Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan, kedua-duanya mengalami
perubahan. Namun demikian, sifat perubahannya berbeda. Apabila
tarif PPh Orang Pribadi hanya berubah dalam hal tarif dan lapisan kena
pajaknya, tetapi perubahan tarif PPh badan lebih ke jenis tarifnya yaitu
dari tarif proporsional menjadi tarif tunggal (single tax).

Tarif PPh Orang Pribadi

Sampai dengan tahun pajak 2008, tarif PPh Orang Pribadi adalah
sebagai berikut :

1. Lapisan Penghasilan Kena Pajak s.d. Rp 25 Juta kena tarif 5%


2. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 25 Juta s.d. Rp 50 Juta kena
tarif 10%
3. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 100 Juta
kena tarif 15%
4. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 100 Juta s.d. Rp 200 Juta
kena tarif 25%
5. Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 200 Juta kena tarif
35%

Mulai tahun 2009, struktur tarifnya adalah sebagai berikut :

1. Lapisan Penghasilan Kena Pajak s.d. Rp 50 Juta kena tarif 5%


2. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 250 Juta
kena tarif 15%
3. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 250 Juta s.d. Rp 500 Juta
kena tarif 25%
4. Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 500 Juta kena tarif
30%

Dari struktur tarif di atas terlihat bahwa perubahannya terletak pada


pengurangan lapisan kena pajak, penurunan tarif tertinggi, dan
perubahan rentang lapisan kena pajak. Sistem pentarifannya masih
merupakan tarif proporsional. Namun demikian, secara umum bisa
dikatakan bahwa perubahan tarif pada Wajib Pajak Orang Pribadi ini
bersifat menurunkan tarif pajak. Hal ini berarti bisa kita baca sebagai
keuntungan bagi masyarakat Wajib Pajak dan adanya potensi
penurunan penerimaan pajak bagi negara.

Tarif PPh Badan

Sampai dengan tahun pajak 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan


menganut tarif proporsional dengan struktur sebagai berikut :

1. Lapisan Penghasilan Kena Pajak s.d. Rp 50 Juta kena tarif 10%


2. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 100 Juta
kena tarif 15%
3. Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 100 Juta kena tarif
30%

Mulai tahun pajak 2009, tarif PPh Badan menganut sistem tarif tunggal
atau single tax yaitu 28% dan akan menjadi 25% pada tahun 2010.
Jadi berapapun penghasilan kena pajaknya, tarif yang dikenakan
adalah satu yaitu 28% atau 25%. Khusus untuk perusahaan terbuka
yang memenuhi syarat tertentu, tarif PPh Badan nya adalah 5% lebih
rendah dari tarif umum.

Secara umum, perubahan tarif PPh Badan ini menguntungkan bagi


perusahaan-perushaan besar yang biasanya kena tarif lapisan tertinggi
30%. Namun bagi perusahaan-perusahaan kecil, yang biasanya kena
tarif dengan lapisan kena pajak rendah tentu saja akan merugikan
karena akan mengalami kenaikan tarif. Namun demikian, ada
ketentuan baru dalam Pasal 31E yang memberikan fasilitas
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif umum untuk Wajib Pajak
badan yang omzetnya tidak lebih dari Rp50 Milyar yang dikenakan
terhadap penghasilan kena pajak dari bagian omzet sampai dengan
Rp4,8 Milyar.

Anda mungkin juga menyukai