Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Suatu respons mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam. Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan & memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman (baik fisik maupun psikologik). Cemas pada umumnya terjadi sebagai reaksi sementara terhadap stress kehidupan seharihari.
Kecemasan : Fisiologis Suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, perubahan, dan pengalaman baru yang belum dicoba.
Patologis Respon yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada intensitasnya atau durasinya. Dapat menimbulkan gejala-gejala hiperaktivitas otonom yang mengenai sistem muskuloskeletal, kardiovaskuler, gastrointestinal dan bahkan genitourinarius.
ganggua n panik
munculnya mendadak tanpa faktor pencetus kecemasan atau ketakutan terhadap ganggua n fobik situasi atau obyek tertentu (spesifik)
ganggua n stress pasca trauma kecemasan yang timbul setelah penderita mengalami peristiwa yang sangat menegangkan.
kecemasan yang mendorong penderita secara menetap untuk mengulangi pikiran atau perilaku tertentu.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi
Neurofisiologi Asal kecemasan : pada amigdala Sistem Noradrenergik Sentral. Badan sel pada sistem noradrenergik terutama berlokasi di lokus sereleus di pons rostral, mengeluarkan aksonnya ke korteks serebral, sistem limbik, batang otak, dan medulla spinalis. Stimulasi pada lokus sereleus menghasilkan serangan panik, begitupun sebaliknya. Neuron Gamma-aminobutyric acid (GABA) dari sistem limbik, terutama pada septohippocampal area, memodulasi terjadinya gangguan cemas menyeluruh, ketakutan, dan kewaspadaan. Kosentrasi GABA yang sangat tinggi pada reseptornya, dengan pengikatan oleh struktur benzodiazepin dapat menurunkan status kewaspadaan yang tinggi. Sistem Serotonergik dan Neuropeptida Pelepasan serotonin menyebabkan peningkatan kecemasan.
25/03/2014
Anorexia Mual Muntah Nyeri perut Berdebar Berkeringat Mulut kering Sesak nafas Ketegangan otot Nyeri kepala
Kecemasan memicu
perilaku untuk
mengurangi ataupun
menghindari
Diagnosis
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari
Terapi
farmakoterapi
Terapi
psikoterapi
Benzodiazepin Diazepam, Chlordiazepoxide, Lorazepam, Clobazam, Bromazepam, Oxazolam, Clorazepate, Alprazolam, Prazepam. Merupakan pilihan obat pertama. Dimulai dengan pemberian dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Lama pengobatan rata-rata 2-6minggu Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
PSIKOTERAPI
Terapi kognitif perilaku
- Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung: mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung - teknik pada pendekatan behavioral : relaksasi dan biofeedback.
Terapi suportif - Pasien diberikan reassurance dan kenyamanan, - Digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak, didukung egonya agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.