Anda di halaman 1dari 14

ALS2012_Airway

AIRWAY + C-Spine Control


BREATHING + Cegah Terjadinya Tension
I$ ne!"othora#s EN%AH&'&AN Pengelolaan airway dan breathing mempertahankan oksigenasi otak dan bagian tubuh lainnya merupakan bagian terpenting dalam penanganan penderita. Tanpa ini, penderita akan meninggal dengan epat. Sistem !espiratorik "emiliki 2 #ungsi $tama % erta"a % Sistim ini ber&ungsi menyediakan oksigen bagi sel darah merah yang kemudian akan membawa oksigen tersebut ke seluruh tubuh. 'alam proses metabolisme aerobik, sel tubuh menggunakan oksigen sebagai bahan bakar dan akan memproduksi karbon dioksida sebagai hasil sampingan. (ed!a % Pelepasan karbon dioksida dari tubuh ini merupakan tugas kedua bagi sistem respiratorik. (etidakmampuan sistem respiratorik dalam menyediakan oksigen bagi sel baru melepaskan karbon dioksida, akan menimbulkan kematian. (ematian karena masalah airway dan )entilasi adalah prioritas pertama. A. (egagalan dalam mengenal airway yang tersumbat sebagian * atau ketidakmampuan penderita untuk ber)entilasi dengan ukup. +abungan o)str!#si jalan napas dengan #etida#*!#!pan +entilasi dapat menyebabkan hipoksia yang mengan am nyawa. (ombinasi ini mungkin terlupakan bila ditemukan perlukan yang nampaknya lebih serius. Ingat , air-ay dan +entilasi adalah prioritas !ta"a$ ,. Adanya kesulitan teknis dalam men-aga -alan napas dan * atau membantu )entilasi. .ntubasi yang salah dan masuk ke oeso&agus akan memperburuk )entilasi dan dengan epat dapat mengakibatkan kematian bila tidak dikenali se ara dini. /. Aspirasi isi gaster. II$ ANAT./I Sistem respiratorik terdiri dari -alan napas atas, -alan napas bawah dan paru. Setiap bagian dari sistem ini memainkan peranan yang penting dalam men-amin ter-adinya pertukaran gas, yaitu suatu proses dimana oksigen dapat masuk kealiran darah dan karbon dioksida dapat dilepaskan. a$ 0alan Napas Atas

2|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway 0alan napas atas merupakan suatu saluran terbuka yang memungkinkan udara atmos&er masuk melalui hidung, mulut, dan bronkus hingga ke al)eoli. 0alan napas atas terdiri dari rongga hidung, mulut, laring, tra hea, sampai per abangan bronkus. $dara yang masuk melalui rongga hidung akan mengalami proses penghangatan, pelembaban, dan penyaringan dari segala kotoran. Setelah rongga hidung, dapat di-umpai daerah &aring mulai dari bagian belakang 1 palatum mole sampai u-ung bagian atas dari aeso&agus &aring terbagi men-adi tiga yaitu % 1$ Naso2aring 2bagian atas3, di belakang hidung 3$ .ro2aring 2bagian tengah3, dapat dilihat saat membuka mulut 4$ Hipo2aring 2bagian akhir3, sebelum men-adi laring 'ibawa &aring terletak oeso&agus dan Trakhea laring yang merupakan permulaan -alan napas bawah. 'i dalam laring ada pita suara dan otot1otot yang dapat Pita Suara membuatnya beker-a, serta tersusun atas tulang rawan yang kuat. Pita suara merupakan suatu lipat yang -aringan Epiglotis yang terdekat di garis tengah. Tepat diatas laring, terdapat struktur yang berbentuk daun yang disebut epiglottis. 4piglottis ini ber&ungsi sebagai pintu gerbang yang akan menghantarkan udara yang menu-u trakea, sedangkan benda padat dan airan akan dihantarkan menu-u oeso&agus. 'ibawah laring, -alan na&as akan men-adi tra hea, yang terdiri dari /in in1 in in tulang rawan. )$ 0alan Napas Bagian Ba-ah 0alan napas bawah terdiri dari bronkus dan per abangannya serta paru1paru. Pada saat inspirasi, udara ber-alan melalui -alan napas atas menu-u -alan napas bawah sebelum men apai paru1paru. Trakea terbagi dua abang, yaitu bronkus utama kanan dan bronkus utama kiri. "asing1masing bronkus utama terbagi lagi men-adi beberapa bronkus primer dan kemudian terbagi lagi men-adi bronkiolus. III$ 5ISI.'.GI (etika udara atmos&er men apai al)eoli, oksigen akan bergerak dari al)eoli melintasi membrane al)eolar1kapiler dan menu-u sel darah merah. Sistem

3|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway sirkulasi kemudian akan membawa oksigen yang telah berikatan dengan sel darah merah ini menu-u -aringan tubuh, dimana oksigen akan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses metabolisme. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pada membran al)eolar kapiler dikenal dengan istilah di&usi pulmonal. Setelah proses pertukaran gas selesai, maka sel darah merah yang telah teroksigenasi dengan kadar karbon dioksida yang rendah ini akan menu-u sisi kiri -antung, dan akan dipompakan ke seluruh sel dalam tubuh. Saat men apai -aringan, sel darah merah yang teroksigenasi ini akan melepaskan ikatannya dengan oksigen dan oksigen tersebut akan digunakan untuk bahan bakar metabolisme. 0uga karbon dioksida akan masuk sel darah merah. Sel darah merah yang rendah oksigen dan tinggi karbon dioksida ini akan menu-u sisi kanan -antung untuk kemudian dipompakan ke paru1 paru. 5al yang sangat penting dalam proses ini adalah al+eoli har!s ter!s "ener!s "engala"i pengisian dengan !dara segar yang "engand!ng o#sigen dala" j!"lah ade#!at$ Proses pernapasan sendiri ada 2 % inspirasi 2menghirup3 dan ekspirasi 2mengeluarkan na&as3. .nspirasi dilakukan oleh 2 -enis otot % 1$ .tot inter#ostal, antara iga1iga. Pernapasan ini dikenal sebagai pernapasan torakal. Tentu sa-a otot harus dipersyara&, dan ini dilakukan melalui ner)us interkostalis 2Th 11123. 3$ .tot dia2rag"a, bila konstraksi dia&ragma akan turun. .ni dikenal sebagai pernapasan abdominal, dan persyaratan adalah melalui 6. #renikus yang berasal dari / 71819. Pusat perna&asan ada di batang otak, yang mendapatkan rangsangan melalui baroreseptor yang terdapat di aorta dan a.karotis melalui 6.#renikus dan nn.interkostalis akan ter-adi perna&asan abdor ino torakol 2pada bayi torakol abdominal3. 'alam keadaan normal, maka ada )olume tertentu yang kita hirup saat berna&as. .ni dikenal sebagai tidal )olume. ,ila membutuhkan oksigen lebih banyak, maka akan dilakukan penambahan )olume perna&asan melalui pemakaian otot1otot 0ika tidal )olume adalah :1; *kg ,,, maka pada penderita dengan berat <0 kg., tidal )olume akan 8901900 . dengan &rekuensi napas per menit 12120 kali, maka )olume per menit 900 = 18 > <000 *menit. ,ila pernapasan le)ih dari 67 89"enit: "a#a penderita har!s dianggap "engala"i hiper+entilasi ;napasnya dang#al3. ,ila &rekuensi napas maupun kedalaman napas harus dipertimbangkan saat menge)aluasi pernapasan. (esalahan yang sering ter-adi adalah anggapan bahwa penderita dengan &rekuensi napas yang epat berarti mengalami hiper)entilasi.

4|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway

I<$ AIRWAY + C-S INE C.NTR.' ato2isiologi Pada penderita trauma kemampuan sistem respiratorik dalam menyediakan oksigen yang adekuat dan pelepasan karbon dioksida akan terganggu kemungkinan karena % a. 5ipo)entilasi akibat hilangnya penggerak usaha bernapas, yang biasanya disebabkan oleh penurunan &ungsi neurologis. b. 5ipo)entilasi akibat adanya obstruksi aliran udara pada -alan napas atas dan bawah. . 5ipo)entilasi akibat penurunan kemampuan paru untuk mengambang. d. 5ipoksia akibat penurunan absorbsi oksigen melalui membrane al)eolar ? kapiler. e. 5ipoksia akibat penurunan aliran darah ke al)eoli. &. 5ipoksia akibat ketidak mampuan udara untuk men apai al)eolus, biasanya karena terisi oleh air atau debris. g. 5ipoksia pada tingkat seluler akibat penurunan aliran darah ke sel -aringan. Tiga komponen pertama diatas merupakan keadaan hipo)entilasi akibat penurunan )olume per menit. 0ika tidak ditangani, maka hipo)entilasi akan mengakibatkan penumpukan karbon dioksida, asidosis, metabolisme anaerobi , dan kemudian kerusakan sel, dan dapat berakhir dengan kematian. Pengelolaan yang harus diberikan meliputi usaha memperbaiki &rekuensi dan kedalaman pernapasan penderita, yaitu dengan mengoreksi semua masalah yang ada pada -alan napas dan pemberian bantuan napas. 1$ engenalan Gangg!an 0alan Napas Terganggunya -alan napas dapat se ara tiba1tiba dan komplit, atau perlahan, parsial dan progresi& atau * dan rekuen. Ta hypnea walaupun dapat disebabkan nyeri atau ketakutan, namun harus selalu diingat kemungkinan gangguan -alan napas yang dini. (arena itu penilaian -alan napas serta pernapasan sangat penting. Penderita dengan kesadaran menurun mempunyai resiko tinggi untuk gangguan -alan napas karena % Selalu akan timbul airan dan re&leks menelan hilang !e&leks batuk hilang dengan akibat aspirasi dan obstruksi airway (eadaan ini kerap kali memerlukan -alan napas de&initi&.

5|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway Penderita tidak sadar, intoksikasi alkohol atau perlukan intra toraks kemungkinan terganggu breathing 2pernapasan3. Pada penderita seperti ini -alan napas de&initi& ditu-ukan untuk % 13 "emberi -alan napas, 23 'apat memberikan oksigen tambahan, 73 "embantu )entilasi, 83 "en egah aspirasi. /enjaga o#sigenasi serta "en*egah hiper#ar)ia sangat penting pada tra!"a #apitis$ Petugas harus antisipasi kemungkinan muntah pada semua penderita trauma. Adanya airan gaster di oro&aring menandakan kemungkinan aspirasi yang dapat ter-adi se ara mendadak. Trauma pada wa-ah merupakan keadaan lain yang memerlukan perhatian segera. "ekanisme perlukan biasanya adalah penumpang mobil yang tanpa sabuk pengaman dan kemudian terlempar ke ka a depan saat tubrukan. Trauma pada bagian tengah wa-ah 2mid &a e3 dapat menyebabkan &raktur dislokasi yang dapat mengganggu oro atau naso1&aring. #raktur tulang wa-ah dapat menyebabkan perdarahan, sekresi yang meningkat serta o)ulasi gigi yang menambah masalah pada -alan masalah. #raktur ramus mandibula, terutama bilateral, dapat menyebabkan lidah -atuh ke belakang dan gangguan -alan napas pada posisi terlentang. Penderita yang menolak untuk berbaring mungkin ada gangguan -alan napas. Perlukaan daerah leher mungkin ada gangguan -alan napas karena rusaknya laring atau trakea atau karena perdarahan dalam -aringan lunak yang menekan -alan napas. Pada saat penilaian awal, ini 2untuk sementara3 men-amin adanya airway yang baik. (arena itu, tindakan paling pertama adalah berusaha berbi ara dengan penderita. 0awaban yang adekuat men-amin airway yang baik, pernapasan yang baik serta per&usi ke otak yang baik. +angguan dalam men-awab pertanyaan menun-ukkan gangguan kesadaran, gangguan -alan napas atau gangguan pada pernapasan. 2. Tanda Objektif : Obstruksi Jalan Napas a$ 'oo# Lihat apakah penderita kesadaran berubah. ,ila penderita gelisah, kemungkinan paling besar adalah hipoksia. Pada trauma kapitis maka penderita gelisah disebabkan % a3 5ipoksia b3 ,uli1buli penuh 3 6yeri dari tempat lain 2&raktur dsb3 d3 Trauma kapitisnya sendiri Sianosis dapat dilihat pada buku dan sekitar mulut. Perhatikan adanya penggunaan otot perna&asan tambahan. )$ 'isten Pernapasan yang berbunyi adalah pernapasan yang ter1obstruksi > "engorok 2Snoring3 % Lidah -atuh ke belakang > ,unyi airan 2gurgling3 % 'arah atau airan 6|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway > Stridor* /rowing disebabkan obstruksi parsial &aring atau laring *$ 5eel !asakan pergerakan udara ekspirasi, dan tentukan apakah trakea terletak di garis tengah.

Panggil bantuan And FeelA

+erak se ara simultan @ Look Listen

7. Teknik Pen-aga 0alan 6apas Pada penderita, tidak sadar -atuh kebelakang dan kemudian menyebabkan obstruksi -alan napas. hal ini dapat diatasi dengan hin li&t atau -aw thrust, untuk kemudian dipasang oropharyngeal atau naso1pharyngeal airway. CARA /E/BEBAS(AN 0A'AN NA5AS TAN A A'AT , a$ Head Tilt /ara : Letakkan 1 telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah, sehingga kepala men-adi tengadah dan penyangga lidah tegang akhirnya lidah terangkat ke depan.

)$ Chin 'i2t "emakai -ari1-ari dua tangan yang diletakkan dibawah mandibula untuk kemudian mendorong dagu ke anterior. .bu -ari tangan yang sama sedikit menekan bibir bawah untuk menekan mulut. ,ila diperlukan ibu -ari dapat diletakkan dalam mulut di belakang gigi seri untuk mengangkat dagu. Tindakan hin li&t ini tidak boleh mengakibatkan hipere=tensi leher. Tindakan hin li&t ini berman&aat pada penderita trauma karena tidak mengakibatkan kelumpuhan bila ada &raktur ser)ikal. 7|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway *$ 0a- Thr!st Tindakan ini dilakukan memakai dua tangan masing1masing satu tangan di belakang angulus mandibula dan menarik rahang ke depan. ,ila tindakan ini dilakukan memakai &a e1mask akan di apai penutupan sempurna dari mulut sehingga dapat dilakukan )entilasi yang baik. CARA /E/BEBAS(AN 0A'AN NA5AS %ENGAN A'AT , d$ .ro2aringeal Air-ay ;=G!edel>9 /ayo T!)e? Bropharyngeal airway dimasukkan ke dalam mulut dan diletakkan di belakang lidah. /ara terbaik adalah dengan menekan lidah memakai tong spatel dan masukkan alat ke arah posterior. Alat tidak boleh mendorong lidah ke belakang dan malah menyumbat &aring. Alat ini tidak boleh dipakai pada penderita sadar karena akan menyebabkan muntah dan kemudian aspirasi. /ara lain adalah dengan memasukkan alat se ara terbaik sampai menyentuh platum molle, lalu alat diputar 1;0 dera-at dan diletakkan di belakang lidah. Teknik ini tidak boleh dipakai pada anak ke il karena mungkin mematahkan gigi. e$ Naso-pharyngeal air-ay Alat ini dimasukkan salah satu lubang hidung lalu se ara perlahan dimasukkan salah satu lubang hidung lalu se ara perlahan dimasukkan sehingga u-ungnya terletak di &aring. Alat ini lebih baik daripada oro1pharyngeal airway pada penderita sadar karena tidak akan menyebabkan muntah dan lebih ditolerir penderita. Alat ini harus dilumas dengan baik dan dimasukkan ke dalam lubang hidung yang tampak tidak tersumbat. ,ila pada saat pemasangan ditemukan hambatan, berhenti dan pindah ke lubang hidung yang lain. ,ila u-ung alat ini tampak di oro&aring, mungkin akan dapat dipasang nasogastri tube 26+T3 pada penderita dengan &raktur tulang wa-ah. 2$ 0alan Napas %e2initi2 0alan napas de&initi& adalah suatu pipa dalam tra hea dengan balon yang berkembang dan biasanya memerlukan suatu bentuk )entilasi bantuan dengan 8|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway -uga memakai oksigen. Ada tiga -enis airway de&initi& yakni naso-tra*hea: orotra*heal atau s!rgi*al ;Cri*o-throido"i ata! tra*heosto"y?$ Indikasi untuk pemasangan jalan napas definitif adalah : Apnoe Kegagalan menjaga jalan napas dengan cara lain. Proteksi jalan napas terhadap aspirasi darah atau muntahan. Kemungkinan terganggunya jalan napas karena perlukaannya sendiri seperti luka bakar inhalasi, fraktur tulang atau kejangkejang. Trauma kapitis yang memerlukan hiper entilasi. Kegagalan memberikan cukup oksigen melalui face-mask. $rgensi dan keadaan saat itu menentukan pilihan airway. Centilasi assisted dapat dibantu sedasi, analgesia atau mus le rela=ant. Pemakaian pulse o=ymeter dapat membantu dalam menentukan indikasi -alan napas de&initi& yang tersering dipakai adalah naso1tra heal dan oro1tra heal. (emungkinan adanya &raktur ser)ikal

merupakan perhatian utama. g$ Int!)asi .ro Tra*heal Pada setiap penderita tidak sadar dengan trauma kapitis tentukanlah perlunya intubasi INGAT , (.NTR.' SER<I(A' %&'& A%A TRA&/A @@@ ,ila penderita dalam keadaan apnue, intubasi dilakukan oleh dua orang, dengan satu petugas melakukan imobilisasi segaris. Setelah pemasangan oro1tra heal tube, balon dikembangkan dan dimulai )entilasi assisted. Penempatan 4TT yang tepat dapat diperiksa dengan auskultasi kedua paru. ,ila terdengar bunyi pernapasan pada kedua paru tanpa borborigmi, 9|dr. Joko Murdiyanto,Sp.An

ALS2012_Airway dapat diduga bahwa penempatan 4TT sudah benar. Terdengarnya suara dalam daerah lambung terutama pada inspirasi, memperkuat dugaan bahwa 4TT terpasang dalam oesopagus dan menuntut intubasi ulang. h$ Int!)asi oro-tra*heal .ntubasi naso1tra heal berman&aat pada &raktur ser)ikal, atatan % disini dimaksudkan =)lind naso-tra*heal int!)ationsA apnoe adalah kontra indikasi yang lain adalah &raktur tulang wa-ah yang berat atau &raktur basis ranii anterior. Perhatian akan adanya &raktul ser)ikal adalah sama seperti pada intubasi oro1tra heal. Pemilihan -enis intubasi terutama tergantung pada pengalaman dokter. (edua ara di atas aman bila dilaksanakan dengan benar. Penutupan kartilago krikoid oleh seorang asisten berman&aat untuk men egah ter-adinya aspirasi dan )isualisasi -alan napas yang lebih -elas 2disebut sebagai selli k maneu)er3. "alposisi 4TT harus dipertimbangkan pada semua penderita yang datang dengan sudah terpasang 4TT. "alposisi dapat dengan 4TT terdorong lebih -auh masuk ke bron hus, atau ter abut selama transportasi. (embungnya daerah epigastrium harus diwaspadai akan kemungkinan malposisi 4TT. #oto toraks dapat membantu diagnosis letak 4TT yang benar, namun tidak menyingkirkan kemungkinan intubasi oese&agus.

10 | d r . J o k o M u r d i y a n t o , S p . A n

ALS2012_Airway

,ila keadaan penderita memungkinkan dapat dipakai teknik endoskopi &iberoptik dalam pemasangan 4TT. .ni terutama di1indikasi pada &raktur maksilo&asial dan &raktur ser)ikal dan penderita dengan leher pendek. ,ila keadaan1keadaan di atas menghambat intubasi oro atau naso1tra heal dokter dapat langsung ke surgi al ri o1thiroidotomy.

i.

Airway Surgi al (etidakmampuan intubasi tra hea adalah indikasi -elas

11 | d r . J o k o M u r d i y a n t o , S p . A n

ALS2012_Airway untuk surgi al Airway. ,ila edema glottis, &raktur laring atau perdarahan oro pharyngeal airway yang berat menghambat intubasi tra hea dapat dipertimbangkan surgi al airway. Pemasangan -arum 2needle ri othyroidotomy3 merupakan ara sementara untuk dalam keadaan emergen y memberikan oksigen sampai dapat dipasang surgi al airway. a! Jet "nsufflation 0et insu&&lation dapat memberikan 89 menit tambahan menunggu intubasi dilakukan. 0et insu&&lation dilakukan memakai -arum ukuran 12118 2anak no. 1:*1;3 melalui membrana ri othyroid. 0arum kemudian dihubungkan dengan oksigen pada &low 19 liter * menit 280190 psi3 dengan suatu y1 onne tor, atau dengan tube yang dilubangi pada sisinya. (emudian dilakukan insu&&lation, 1 detik tutup 8 detik buka dengan memakai ibu -ari. Penderita hanya dapat dilakukan oksigenisasi ukup dengan ara ini untuk hanya 70189 menit, karena /B2 akan terakumulasi se ara perlahan 2yang akan berbahaya, terutama pada penderita trauma kapitis3. 0et insu&&lation harus berhati1hati bila ada obstruksi total glottis oleh benda asing. Wala!p!n ada #e"!ng#inan )enda asing terdorong #el!ar oleh te#anan o#sigen: na"!n ada #e"!ng#inan lain ya#ni rupture paru dengan penumotoraks. 'alam keadaan ini &low oksigen hanya 91< liter * menit. b3 Surgi al ri othyroidotomy Surgi al needle ri othyroidotomy dilakukan oleh dokter. <$ BREATHING + CEGAH TER0A%INYA TENSI.N NE&/.TH.RA(S (e epatan pernapasan. Danita berna&as lebih epat daripada pria. (alau bernapas se ara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. .nspirasi1ekspirasi1istirahat, pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik dan urutannya men-adi % inspirasi istirahat1ekspirasi. 5al ini disebut pernapasan terbalik. (e epatan Perna&asan normal setiap menit Bayi )ar! lahir$$$$47 A 67 89"enit 13 )!lan$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$47 89"enit %ari 3 A B tah!n$$$$$$$$$36 89"enit .rang de-asa$$$$13 A 37 89"enit A. Pengenalan "asalah Centilasi Penentuan adanya -alan napas yang baik barulah langkah yang pertam yang penting, langkah kedua adalah memastikan bahwa )entilasi ukup. Centilasi dapat terganggu karena sumbatan -alan napas, tetapi -uga dapat terganggu oleh mekanika pernapasan atau depresi susunan sara& pusat 2SPP3. ,ila pernapasan tidak bertambah baik dengan perbaikan -alan napas, penyebab lain dari gangguan )entilasi harus di ari. Trauma langsung ke thora= dapat mematahkan iga, dan 12 | d r . J o k o M u r d i y a n t o , S p . A n

ALS2012_Airway menyebabkan rasa nyeri pada saat bernapas, sehingga pernapasan men-adi dangkal dan selan-utnya, hipoksemia. /edera ser)ikal rendah dapat menyebabkan pernapasan dia&ragma sehingga dibutuhkan bantuan )entilasi. ,. Tanda Bb-ekti& "asalah Centilasi 1. Look % Perhatikan peran-akan thora= simetris atau tidak. ,ila asimetris pikirkan kelainan intra1torakal atau &lail hest. Setiap pernapasan yang sesak harus dianggap sebagai an aman terhadap oksigenisasi. 2. Listen % Auskultasi kedua paru. ,ising napas yang berkurang atau menghilang pada satu atau kedua hemi thora= menun-ukkan kelainan intra torakal. ,erhati1hatilah terhadap ta hypneu karena mungkin disebabkan hipoksia. 7. #eel % Lakukan perkusi, seharusnya sonor dan sama ke12 lapang paru. ,ila hipersonor )erarti ada pne!"otora#s, bila pe#a# ada darah hematotoraks3.

/. Pengelolaan Penilaian patensi -alan napas serta ukupnya )entilasi harus dilakukan dengan epat dan tepat. ,ila ditemukan atau di urigai gangguan -alan napas atau )entilasi harus segera diambil tindakan untuk memperbaiki oksigenisasi dan mengurangi resiko penurunan keadaan. Tindakan ini meliputi teknik men-aga -alan napas, -alan napas de&initi& 2termasuk surgi al airway3 dan ara untuk membantu )entilasi. (arena semua tindakan diatas akan menyebabkan gerakan pada leher, harus diberikan proteksi ser)ikal, terutama bila di urigai atau diketahui adanya &raktur ser)ikal. #roteksi ser$ikal ini %arus diperta%ankan sa&pai keadaan foto ser$ikal Pemberian oksigen harus memberikan sebelum dan setelah tindakan mengatasi masalah airway. Su tion selalu harus tersedia, dan sebaiknya dengan u-ung penghisap yang kaku. '. Centilasi dan Bksigenisasi Tu-uan utama dari )entilasi adalah mendapatkan oksigenisasi sel yang ukup dengan ara memberikan oksigen dan )entilasi yang ukup. 1$ .#sigenisasi Bksigenisasi sebaiknya diberikan melalui suatu masker yang terpasang baik dengan &low 10112 liter * menit. /ara memberikan oksigen lain 2nasal keteter, kanul dan sebagainya3 dapat memperbaiki oksigenisasi. 13 | d r . J o k o M u r d i y a n t o , S p . A n

ALS2012_Airway (arena perubahan kadar oksigen darah dapat berubah epat, dan tidak mungkin dikenali se ara klinis, maka harus dipertimbangkan pemakai pulse oksimeter bila di duga ada masalah intubasi atau )entilasi. .ni termasuk pada saat transport penderita luka parah. 6ilai normal saturasi B2 adalah lebih dari E9F. 3$ <entilasi Centilasi yang ukup dapat ter apai dengan teknik mouth to &a e atau bag1)al)e1&a e1 mask. Seringkali hanya satu petugas tersedia, namun hanya lebih e&ekti& bila ada petugas kedua yang memegang &a e mask.

.ntubasi mungkin memerlukan beberapa kali usaha dan tidak boleh mengganggu oksigenisasi. 'engan demikian lebih baik pada saat mulai intubasi petugas menarik napas dalam dan menghentikan usaha pada saat petugas harus inspirasi. ,ila sudah intubasi, )entilasi dapat dibantu dengan bagging, atau lebih baik memakai respirator. 'okter harus selalu waspada terhadap baro trauma 2akibat positi)e pressure )entilation3 yang dapat mengakibatkan pneumo1thora= atau malah tension pneumo1thora= akibat @baggingA yang terlalu bersemangat. 1end1

14 | d r . J o k o M u r d i y a n t o , S p . A n

Anda mungkin juga menyukai