MEMAKNAI KETELADANAN RASULULLAH SAW. (Oleh :HM. Shafwan S. Ali, M.HI)
Sidang Jumat Rahimakumullah Marilah kita tingkatkan semangat dan tekad kita untuk melaksanakan segala perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan-Nya, seraya menegakkan amar maruf dan nahi munkar dengan senantiasa memelihara diri, keluarga dan masyarakat dari berbagai perbuatan kejahatan dan kemaksiatan. Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
2 Shalawat dan salam atas junjungan Muhammad Saw. semoga senantiasa kita haturkan kepadanya, keluarganya, sahabat-sahabatnya. Semoga kita semua beroleh syafaat darinya pada hari kiamat kelak. Dengan memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. marilah kita kaji sepintas hikmah dibalik makna-makna yang terkandung dalam Q.S. Al-Fath, ayat 29 :
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. "
Muhammad itu adalah Rasul Allah. Dia adalah sosok manusia biasa, sama halnya dengan manusia pada umumnya. Perbedaannya - dia mendapat hidayah Allah untuk menjadi tauladan dalam prilaku hidupnya dan panutan dalam ajaran risalahnya. Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
3 Mencermati ayat ini, setidaknya ada 4 ciri yang nampak pada pengikut Muhammad Saw., yaitu :
1. ASYIDDA-U 'ALAL-KUFFAR, maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu adalah orang-orang yang senantiasa keras pendirian dan tegas kebijakannya terhadap orang-orang kafir. Ungkapan kata KAFIR adalah melekat pada sifat, yang sama halnya dengan kata MUKMIN dan MUNAFIK - bukan pada benda atau simbol suatu keyakinan seperti agama. Jadi bisa saja ada orang yang beragama Islam tetapi memiliki sifat kafir atau munafik.
2. RUHAMA-U BAINAHUM, maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu saling mengasihi. Dalam teks ayat-ayat al-Quran, Allah Swt. menyebutkan untuk hubungan yang baik itu dengan kata RAHIMA yang artinya kasih sayang bukan dengan kata HUBBUN yang berarti cinta, karena cinta itu pasti pilih hati dan dapat saja ditinggalkan. Akan tetapi kasih sayang harus senantiasa dipelihara dan wajib hukumnya bagi setiap makhluk Allah. Sungguh, cinta itu hanya sampai pada hubungan persahabatan saja, sedangkan kasih sayang sampai pada hubungan persaudaraan. Cinta lebih dekat dengan nafsu, sedangkan kasih sayang sangat dekat dengan pengabdian, kepedulian, dan toleransi. Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
4 3. TARA-HUM RUKKA'AN SUJJADA, maksudnya bahwa pengikut Muhammad itu senantiasa ruku dan sujud dalam artian tunduk dan taat terhadap aturan Allah Swt. dengan menyembah kepadaNya. Perbuatan tunduk, taat dan menyembah itu dilakukan oleh pengikut Muhammad untuk mengharapkan ridha Allah Swt. semata.
4. SIIMA-HUM FI-WUJU-HIHIM MIN ATSARIS-SUJUUD, maksudnya bahwa nampak pada air muka orang-orang yang mengikuti Muhammad itu adalah keteguhan iman, kesucian hati dan kearifan berfikir.
Sidang Jumat Rahimakumullah Keempat cirri sifat pengikut Rasulullah Saw. tersebut di atas apabila kita pandang dengan kondisi kita saat ini, maka kita dapat merenungkan kembali akan diri kita masing-masing. Dalam hal bersikap keras dan tegas terhadap orang- orang kafir bukan diwujudkan dalam bentuk perang atau tindakan anarkis dan merusak kehidupan mereka. Sikap keras ini haruslah kembali pada hakekatnya, yaitu mengikuti sifat dan suri tauladan yang telah di contohkan Rasulullah Saw. Ketentuan Allah dalam al-Quran sangatlah jelas menyatakan bahwa : perangilah mereka di jalan Allah jika Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
5 mereka memerangimu secara pisik dan apabila mereka menyerangmu dari sisi keyakinan, maka katakanlah kepada mereka, bahwa bagimu apa yang engkau yakini dan bagiku apa yang aku yakini. Ini sudah cukup sebagai tolo ukur bagi kita untuk bertindak terhadap sesama makhluk Allah Swt. Dalam hal mengamalkan sifat saling mengasihi antara sesama pengikut Rasulullah Saw. haruslah dilakukan dengan penuh kesadaran karena pada hakekatnya sifat ini merupakan kodrat dari Allah Swt. sebagaimana telah dinyatakan dalam firmanNya bahwa sesungguhnya orang-orang yang mengimani Allah dan RasulNya itu adalah bersaudara, yang satu dengan lainnya senantiasa saling memperbaiki diantara mereka Sikap saling mengasihi sepantasnya diwujudkan dengan bentuk kebersamaan dalam bingkai ukhuwah insaniyah, bukan dengan cara-cara yang merusak tatanan persaudaraan antar sesama umat Islam.
Jamaah Jumat Rahimakumullah Dalam hal mengamalkan ruku dan sujud bagi pengikut Rasulullah Saw. selayaknya dilakukan sampai pada tataran implementasi makna ruku dan sujud tersebut. Ruku dan sujud senantiasa membentuk pribadi pengikut Rasulullah Saw. menjadi sosok yang taat pada peraturan Allah Swt. Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
6 Implementasinya harus tercermin dalam sikap keseharian para pengikut Rasulullah Saw. baik dalam rumah tangga, bermasyarakat dan bernegara. Cermin sikap pribadi yang taat tersebut nampak pada air muka atau wajah mereka bekas sosok orang yang senantiasa sujud, sehingga menyejukkan dalam pandangan, teduh dalam berucap kata, dan bijaksana dalam bertindak.
Jamaah Jumat Rahimakumullah Diakhir khubah ini marilah kita pertanyakan kembali : sudahkah kita menjadi orang yang dapat digolongkan sebagai pengikut Rasulullah Saw. atau belum, atau bahkan bertentangan dengan sifat dan sikapnya ?. Inilah yang mungkin patut untuk kita renungkan masing-masing. Siapapun kita dan apapun profesi atau pekerjaan kita, masih terbuka bagi kita untuk merubah pola pikir dan pola tindak kita untuk mencoba mengikuti jejak para pengikut Rasulullah Saw. yang telah mendahului kita. Demikian uraian khutbah ini dengan harapan agar kita senantiasa tergugah dengan sentuhan ayat-ayat Allah Swt. dan berusaha merubah pola hidup kita, menjadi sosok yang mau mengikuti sifat dan sikap Rasulullah Saw. Khutbah Jumat Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo
7 Akhirnya hanya kepada Allah kita mengabdikan diri dan hanya kepada-Nya pulalah kita memohon pertolongan.