Anda di halaman 1dari 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Motorik Halus 1. Kemampuan Motorik a. Motorik Kasar Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa.Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak.Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otototot yang lebih besar.Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan dengan satu kaki.Bahkan, ada juga anak yang dapat melakukan hal-hal yang lebih sulit, seperti jungkir balik dan bermain sepatu roda.Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak.Gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi.Berbagai gerakan motorik kasar yang dicapai anak tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak.Misalnya, anak dibiasakan untuk terampil berlari atau memanjat jika iasudah lebih besar ia akan senang berolahraga. Bambang !ujiono, "##$ %&#'. (ntuk melatih gerakan motorik kasar anak dapat dilakukan misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. )ika anak kurang terampil berdiri di atas satu kakinya, berarti penguasaan kemampuan lain seperti berlari akan terpengaruh karena berarti anak tersebut masih belum dapat mengontrol keseimbangan tubuhnya. *alam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu daripada motorik halus. +al ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum is dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce. Pada masa anak kecil
&

perkembangan ,isik berada pada suatu tingkatan dimana secara organis telah memungkinkan untuk melakukan beberapa gerakan motorik dasar dengan beberapa variasinya.(kuran ,isik yang semakin tinggi dan semakin besar dan peningkatan jaringan otot yang cepat telah memungkinkan anak lebih mampu menjelajahi ruang yang lebih luas dan menjangkau obyek-obyek yang berada di sekitarnya. M!. !umantri, "##$ % -&'. Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak manusia, sedangkan psikomotorik khusus digunakan pada perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia.)adi motorik ruang lingkupnya lebih luas daripada psikomotorik.Meskipun secara umum sinonim digunakan dengan istilah motorik.!ebenarnya psikomotorik mengacu pada gerakan-gerakan yang dinamakan alihgerakan elektrolit dan pusat otot besar. .udha M. !aputra, /udyanto, "##$% &&0'. b. Pengertian Motorik Halus Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagianbagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. !emakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi seperti % melipat kertas, menggunting kertas, mewarnai, menyatukan dua lembar kertas, menganyam kertas. 1amun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini. *alam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan ketrampilan ,isik lain serta kematangan mental. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 0 tiga' tahun, namun demikian kemampuan seorang anak untuk melakukan gerak motorik tertentu tidak akan sama dengan anak lain walaupun usia mereka sama. Bambang !ujiono, dkk "##$ % &&' dalam bukunya Metode Pengembangan 2isik'.
"

3ktivitas gerak-gerak kecil motorik halus' dibatasi dalam bentuk menulis dengan pensil, mewarnai gambar-gambar bentuk atau mengikuti ceramah terstruktur.*alam pandangan saat ini, strategi pendidikan yangdilakukan mestinya memberi banyak kesempatan kepada anak-anak untuk menggunakan otot-ototnya seluas-luasnya.Misalnya melalui berlari, melompat, meloncat, menjaga kesehatan.3ktivitas anak di luar ruangan direncanakan setiap hari sehingga anak berkesempatan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan motorik kasarnya.3nak-anak berkesempatan mempelajari lingkungan dan mengekspresikan dirinya secara bebas di luar kelas. *alam hal pengembangan motorik halus, anak-anak berkesempatan untuk melakukan aktivitas seperti bermain pada papan keseimbangan, bermain pu44le, menggambar, melukis, menggunting dan aktivitas serupa lainnya. 5riyono "##$ % &6&-&6"'. 7emampuan dalam ketrampilan motorik yang berbeda memainkan peranan yang berbeda pula dalam menyesuaikan sosial dan pribadi anak.!ebagai contoh ketrampilan ber,ungsi membantu anak untuk memperoleh kemandiriannya, sedangkan sebagian lainnya ber,ungsi untuk mendapatkan penerimaan sosial.7etrampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jarijemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dengan tangan, ketrampilan yang mencakup peman,aatan dengan alat-alat untuk bekerja dan obyek yang kecil dan atau pengontrolan terhadap mesin misalnya mengetik, menjahit dan lain-lain M!. !umantri "##$% &80'. c. erakan Motorik Halus Gerakan motorik halus adalah bila gerakan hanya melibatkan bagianbagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.7arena koordinasi antara mata dan tangan sudah semakin baik maka anak sudah dapat mengurus diri sendiri dengan pengawasan orang yang lebih tua. Gerakan
0

motorik halus yang terlihat saat usia 57, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat giginya, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu. !emakin baiknya gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. 1amun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama. *alam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan ketrampilan ,isik lain serta kematangan mental, misalnya ketrampilan membuat gambar. *alam membuat gambar, selain anak memerlukan ketrampilan menggerakkan pergelangan dan jari-jari tangan, anak juga memerlukan kemampuan kogniti, yang memungkinkan terbentuknya sebuah gambar. Misalnya, untuk menggambar lingkaran, anak perlu memahami konsep lingkaran terlebih dahulu sebelum menerjemahkannya dalam bentuk gambar. 9ontoh lain, saat anak berlatih bermain balok dengan menumpuk balok-balok kayu atau lego, anak memerlukan ketrampilan mengambil balok, dan anak hams mengetahui apa yang akan diperbuatnya dengan balok-balok itu. Bambang !ujiono, "##$ % &&'. Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kirakira 0 tahun. *i usia itu, anak dapat meniru cam ayahnya memegang pensil. 1amun, posisi jari-jarinya masih belum cukup jauh dan mata pensil. 1amun, saat anak berusia 8 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna atau crayon untuk menggambar. Gerakan motorik halus, seperti menulis dan menggambar akan diperlukan anak saat ia bersekolah nanti. 1amun demikian, kemampuan seorang anak untuk melakukan gerak motorik tertentu tak akan sama dengan anak lain walaupun usia mereka sama. Misalnya, 3ni seorang anak berusia 8 tahun, sudah dapat membuka baju sendiri, sedangkan *ede yang juga berusia 8 tahun masih memerlukan bantuan untuk melepas bajunya jika ia akan mandi atau 3di seorang anak berusia $ tahun masih belum dapat menangkap bola yang dilemparkan padanya, padahal 3nto teman sebayanya sudah sangat terampil
8

melakukan kegiatan lempar dan tangkap bola bersama teman-temannya. 7eadaan tersebut menunjukkan ada anak-anak yang masih kurang menguasai gerakan motorik halus atau kasarnya. M!. !umantri, "##$% &80'. Perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada perkembangan motorik anak 57. 3nak perempuan lebih sering melatih ketrampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompati tali skipping', atau melompat-lompat dengan bola besar hoping'.!edangkan anak laki-laki lebih senang melatih ketrampilan melempar, menangkap dan menendang bola atau berperilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan.3nak laki-laki juga lebih senang berpartisipasi pada kegiatan yang melatih ketrampilan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih suka pada ketrampilan motorik halus.3da beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya aktivitas berjalan di atas papan, olahraga melompat tali, renang, sepak bola, bulu tangkis, senam, bersepeda', menari atau bermain drama.7egiatankegiatan tersebut selain menyenangkan untuk anak-anak juga dapat melatih rasa percaya diri anak.!elain perkembangan motorik kasar yang meningkatkan perkembangan motorik halus juga meningkat. Pada usia ini koordinasi mata, tangan anak semakin baik. 3nak sudah dapat menggunakan kemampuan untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa.3nak dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan baju, membuka dan memakai sepatu, melipat, meronce, dan lain-lain.7elenturan tangannya juga semakin baik.3nakdapat menggunakan tangannya untuk berkreasi. 2aktor-,aktor pendukung dalam meningkatkan perkembangan motorik kasar maupun motorik halus antara lain adalah mainan atau lingkungan yang memungkinkan anak untuk melatih ketrampilan motoriknya. /ita :ka ;44aty, "##$ % $$'.

!. Prinsip"Prinsip Perkembangan Motorik 3da $ lima' prinsip utama perkembangan motorik yaitu %kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan praktek.

&. 7ematangan
7emampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syara, yang mengatur gerakan tersebut.

". (rutan
Pada usia $ tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersi,at kompleks yaitu kemampuan yang mengkoordinasikan gerakan motorik tangan seimbang.

0. Motivasi
7ematangan motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas, hal ini dapat dilihat berikut ini %

3ktivitas ,isik yang meningkat dengan tajam. 3nak seakan tidak mau berhenti melakukan aktivitas ,isik menggunakan
otot kasar dan halus.
8. Pengalaman

Perkembangan gerakan dasar bagi perkembangan berikutnya.


$. Praktek

Beberapa kebutuhan anak usia 57 yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktekkan anak dengan bimbingan guru. B : 2. Montolalu, "##$ % 8.&&'.

<

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik ,isik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya.Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh gi4i, status kesehatan dan perlakuan motorik yang sesuai dengan masa perkembangannya. 1ilai-nilai yang didapat dan perkembangan motorik pada anak antara lain mendapatkan pengalaman yang berarti, hak dan kesempatan beraktivitas, keseimbangan jiwa dan raga serta mampu berperan menjadi dirinya sendiri. 5ujuan dan ,ungsi perkembangan motorik adalah penguasaan ketrampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu.7ualitas motorik terlihat dan seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu.)ika tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas motorik tinggi, berarti motorik yang dilakukan e,ekti, dan e,isiensi. .udha M. !aputra, /udyanto, "##$ % &&8. *alam Garis-Garis Besar Program 7egiatan Belajar GBP7B' tahun &==8 pengembangan ketrampilan di 57 bertujuan mengembangkan motorichalus anak dalam berolah tangan dengan menggunakan alat, media kreati,, seperti % kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat dan lain-lain dengan menggunakan media tersebut anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan sehingga anak memperoleh ketrampilan yang berguna untuk perkembangan selanjutnya. *engan mempethatikan kemampuan-kemampuan yang telah ditetapkan dalam GBP7B 57 &==8 maka pengembangan ketrampilan ber,ungsi antara lain %
&.sebagai alat untuk melatih ketelitian dan kerapian, ".sebagai alat untuk mengembangkan ,antasi dan kreativitas, 0.sebagai alat untuk melatih motorik halus anak, 8.sebagai sarana memupuk pengamatan, pendengaran dan daya pikir,
-

$.sebagai alat untuk mengembangkan perasaan estetis, <.sebagai alat untuk melatih daya ingat, -.sebagai alat untuk mengembangkan imajinasi, 6.sebagai alat untuk mengenalkan cara mengekspresikan diri melalui

ciptaannya dengan menggunakan teknik yang telah dikuasai,


=.sebagai alat untuk melatih kerja sama dan tenggang rasa dengan teman.

Metodik 7husus Pengembangan 7etrampilan di 57, *epdikbud &==-%"' B. Melipat Kertas 1. Pengertian Melipat Melipat atau origami adalah suatu teknik berkarya seni > kerajinan tangan yang umumnya dibuat dan bahan kertas dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk mainan, hiasan, benda ,ungsional, alat peraga dan kreasi lainnya. Bagi anak usia 5aman 7anak-7anak, melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreati, yang menarik dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini dapat mengembangkan kompetensi pikir, imajinasi, rasa seni dan ketrampilan anak.!ecara khusus kegiatan melipat bertujuan untuk melatih daya ingatan, pengamatan, ketrampilan tangan, mengembangkan daya ,antasi, kreasi, ketelitian, kerapian dan perasaan keindahan. Melipat dilakukan dengan cara mengubah lembaran kertas berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang, atau segitiga menurut arah atau pola lipatan yang diinginkan. 3dapun kreativitas melipat yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan berlatih membuat sesuatu bentuk > model lipatan yang hasilnya bisa ditempelkan pada kertas gambar.+asil dan lipatan yang ditempel ditambahkan hiasan dan guntingan dapat pula dijadikan hiasan gantung dengan ditambahkan tali > benang dan di,ungsikan sebagai mainan. !umanto, "##$ % ==-&##'.
6

Melipat pada hakikatnya merupakan kegiatan ketrampilan tangan untuk menciptakan bentuk-bentuk tertentu tanpa menggunakan bahan perekat lem'. 7etrampilan ini membutuhkan ketrampilan koordinasi tangan,ketelitian dan kerapian serta kreativitas kegiatan melipat jika disajikan sesuai dengan minat anak akan memberikan keasyikan dan kegembiraan serta kepuasan bagi anak. M!. !umantri, "##$ % &$# Model Pengembangan Ketrampilan Motorik Anak Usia Dini). Melipat merupakan kegiatan yang dapat melatih daya ingatan, pengamatan dan melatih otot-otot tangan > jari, otot-otot mata termasuk koordinasinya dan ketrampilan tangan. Melipat juga dapat mengembangkan daya ,antasi dan daya kreasi.*alam hal ini ,antasi anak tetap dikembangkan karena anak tetap berimajinasi terhadap hasil lipatan. Bidang Pengembangan *aya 9ipta di 57, &=66 % 0"'. ". ?angkah-?angkah Pelaksanaan
a.Guru membagikan kertas kepada anak. b.Guru memperlihatkan contoh dan menerangkan bentuk lipatan yang

akandibuat.
c.Guru memberi contoh cara melipat. d.3nak-anak diberi kesempatan untuk melipat menurut contoh yang sudah

jadi.
e.3nak diberi petunjuk dan bimbingan apabila diperlukan. ,.Guru menghargai dan memberi pujian dan nilai hasil karya anak.

Pedoman Guru, Bidang Pengembangan *aya 9ipta di 57, &=66 % 0"'.

#. Meto$e Pemberian Tugas 1. Pengertian metode pemberian tugas Metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak 57 yang hams dilaksanakan dengan baik. 5ugas itu diberikan untuk memberi kesempatan kepada anak 57 untuk menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dan guru yang sudah dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dan awal sampai tuntas.5ugas yang diberikan kepada anak dapat secara perorangan atau kelompok. 7urikulum 5aman 7anak-7anak, &=6< % &#'. Pemberian tugas itu hams jelas dan penentuan batas yang tepat yang diberikan benar-benar nyata. Pemberian penentuan batasan tugas merupakan pm syarat yang sangat penting yang hams dapat perhatian gum 57. Banyak anak yang mengalami kesulitan untuk memperoleh kemajuan belajar karena tidak menentunya batas tugas yang diberikan gum yang hams diselesaikan. !iswa hams mendapat kejelasan mengapa is hams mengerjakan tugas itu. 3nak hams tahu apa yang menjadi tujuan dan tugas yang diberikan gum. 7ejelasan penentuan batas tugas yang hams diselesaikan anak akanmemperkecil kemungkinan anak membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu kegiatan yang tidak membutuhkan hasil dan tidak bermakna bagi anak. )adi bagaimana agar batas tugas itu dapat dipahami anak@ 3da beberapa ,aktor berpengaruh dalam penentuan batas tugas bagi anak 57 antara lain %
5ugas itu hams cukup jelas rinciannya agar tugas tidak membingungkan. 5ugas yang diberikan guru hams jelas kaitannya dengan hal-hal konkret

yang dihadapi anak sehari-hari.

&#

Pemberian tugas secara lisan hams singkat tetapi rinci agar tiap anak

memahami tugas yang hams diselesaikan.


Pemberian

tugas

kepada

anak

57

hendaknya

mempethatikan

pengembangan aspek-aspek pribadi anak. Moeslichatoen, "##8% &6&'. Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh gum. Pedoman Pembelajaran di 5aman 7anak-7anak, "##$% &8'. Metode pemberian tugas juga merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh gum sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan secara tuntas. 5ugas dapat diberikan secara berkelompok maupun individual Petunjuk Pelaksanaan 7egiatan Belajar Mengajar, Penilaian Pembuatan *an Penggunaan !arana Mat Peraga' di 5aman 7anak-7anak, "##$% &8'. ". Man,aat Penggunaan Metode Pemberian 5ugas Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan cam belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan perolehan hasil belajar.Pemberiantugas merupakan tahap yang paling penting dalam mengajar.7arena dengan pemberian tugas itu guru 57 memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil belajar anak.+asil pemberian tugas yang diberikan secara cepat dan menjadi kemampuan pm syarat anak untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas, tinggi dan kompleks. Moeslichatoen, "##8% &68'. Pemberian tugas bila dirancang secara tepat dan proposional akandapat meningkatkan bagaimana cara belajar yang benar. *alam melaksanakan tugas itu anak dibimbing menyelesaikan tugas untuk memperoleh pemantapan penguasaan,
&&

memperbaiki kesalahan cara belajar. *engan demikian, dampak pemberian tugas merupakan penyempumaan cara belajar yang sudah dikuasai. Melalui pemberian tugas anak semakin terampil mengerjakan, semakin lancar, semakin pasti, semakin terarah ke pencapaian tujuan. Pemberian tugas yang diberikan secara teratur, berkala, dan ajeg akanmenanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positi, yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri, berlatih sendiri, mempelajari kembali sendiri. Pemberian tugas secara tepat dan dirancang secara seksama dapat menghasilkan prestasi belajar optimal. Prestasi belajar optimal akanmenjadi landasan yang kuat dalam memasuki kegiatan belajar lebih lanjut, yang merupakan peningkatan penguasaan kemampuan yang sudah dimiliki itu. Bila pemberian tugas itu menggunakan bahan yang bervariasi, dan sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, maka memberikan arti yang besar bagianak 57 tersebut. Penggunaan materi secara bervariasi itu banyak alternati,nya antara lain % menggunakan bahan yang sama dengan cam yang berbeda-beda, atau menggunakan bahan yang memang betul-betul barn. 3lternati,-alternati, tersebut dapat membangkitkan minat anak terhadap tugas yang akan diberikan berikutnya. !etiap akan menerima tugas dan guru anak menunggu penuh rasa ingin tahu, penuh semangat dan siap untuk mengerjakan. Moeslichatoen, "##8% &6$'. Bila pemberian tugas kepada anak dengan memperhitungkan waktu dan kesempatan yang tersedia, maka pemberian tugas itu merupakan pengalaman belajar yang dapat dirasakan man,aatnya bagi anak. Banyak waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tugas itu tidak sama. 3da beberapa ,aktor yang berpengaruh pada aplikasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan sesuatu tugas %
a. 3pakah tugas itu untuk melatih ketepatan atau ketrampilan, atau untuk melatih

ingatan, atau untuk melatih penalaran.

&"

b. /entangan kecepatan belajar anak 57 dalam kelas itu. 3da anak yang cepat

dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga ada anak yang lambat dalam menyelesaikan tugas.
c. 3pakah kondisi kelas pada saat tugas dilaksanakan itu menyenangkan.

Oleh karena itu, guru dalam memberikan tugas perlu menyediakan waktu yang cukup yang dibutuhkan oleh masing-masing anak. Moeslichatoen, "##8% &6<'. 0. 5ujuan 7egiatan Pemberian 5ugas Bagi 3nak 57 !esuai dengan man,aat penggunaan metode pemberian tugas bagi anak 57 sebagaimana telah dibahas di atas, kegiatan pemberian tugas merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar agar anak memperoleh penguasaan materi yang diajarkan lebih baik.Melalui pemberian tugas anak memperoleh pemantapan materi yang telah diajarkan.Pemantapan materi tersebut merupakan pra syarat untuk mempelajari materi yang lebih sulit atau yang lebih kompleks dengan mudah karena pm syarat kemampuan untuk mempelajari materi tersebut sudah dikuasai. Moeslichatoen, "##8 % &6<-&6-'. 5ujuan pemberian tugas antara lain %
Memperoleh pemantapan cara mempelajari materi pelajaran lebih e,ekti, Pemberian

pengalaman belajar yang cocok untuk mengembangkan

ketrampilan motorik
Memperoleh pengalaman belajar untuk memperbaiki cara belajar yang lebih

baik
Meningkatkan ketrampilan berpikir Meningkatkan kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan

masalah
Memperoleh pengalaman belajar
&0

Memperoleh penguasaan materi lebih baik.

8. 7ebaikan Metode Pemberian 5ugas 7ebaikan metode pemberian tugas antara lain %
Memberikan pengalaman belajar, Penyempumaan cara belajar yang dikuasai, Menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang mandiri, Mengembangkan kegiatan belajar sendiri, 3nak semakin trampil dan semakin lancar dalam pencapaian tujuan, Meningkatkan ketrampilan ber,ikir Moeslichatoen, "##8% &66'.

$. 7ekurangan Metode Pemberian 5ugas 7ekurangan metode pemberian tugas antara lain %
Aaktu kegiatan lama Banyak anak yang lambat dalam menyelesaikan tugas. Moeslichatoen,

"##8% &66'. <. (ntuk mengatasi kekurangan metode pemberian tugas maka dalam pembelajaran ini peneliti > gum akan mengambil tindakan sebagai berikut %
Guru dengan sabar menjelaskan tugas yang akan diberikan secara berulang-

ulang,
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya sebanyak-

banyaknya,
Guru menerangkan cam melipat dengan contoh kertas secara urut, 3nak diberi tugas secara berulang-ulang sampai benar-benar anak paham.
&8

%. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus $engan Meto$e Pemberian Tugas Melipat Kertas. 7egiatan motorik halus merupakan komponen yang mendukung pengembangan lainnya seperti pengembangan kogniti,, sosial dan emosional anak. Pengembangan kemampuan motorik halus ditunjukkan dalam masalah mendukung kemampuan kogniti, anak yaitu % ditunjukkan dengan kemampuan, mengenali, membandingkan, menghubungkan, menyelesaikan sederhana dan mempunyai banyak gagasan tentang berbagai konsep dan gejala sederhana yang ada di lingkungannya. Peningkatan kemampuan motorik halus dengan metode pemberian tugas melipat kertas pada siswa antara lain %
Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan

dengan ketrampilan gerak kedua tangan


Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-

jemari
Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.

&. Hipotesis +ipotesis yang diajukan dalam Penelitian 5indakan 7elas ini adalah %metode pemberian tugas melipat kertas dapat meningkatkan kemampuan motorichalus melipat kertas pada siswa 7elompok B 57 2lamboyan 7alimantan 5imur .

15

'. &(aluasi &. Pengertian :valuasi adalah suatu proses deskripsi tingkah laku siswa secara kualitati,. Pengertian evaluasi sering berkaitan dengan pengertian pengukuran measurement'.Perbedaannya terletak dalam si,atnya dimana evaluasi lebih luas dan bersi,at kualitati,, sedangkan pengukuran bersi,at kuantitati,. *an titik pandangan pengajaran, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu proses sistematis untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. !alah satu kegiatan yang hams dilakukan guru dalam melaksanakan tugas dan peranannya adalah kegiatan evaluasi. :valuasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dan kegiatan pendidikan pada umumnya dan terutama dalam keseluruhan kegiatan-kegiatan interaksi belajar mengajar.Berhasil tidaknya suatu program pendidikan akan banyak bergantung kepada kegiatan evaluasi yang dilakukan. *engan demikian evaluasi merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian yang besar baik mengenai tujuan, ,ungsi, maupun teknik-tekniknya Moh.!urya, &=6$ % &&=-&"#'. ". 5eknik > Metode 5eknik > metode penilaian yang dilakukan peneliti pada siswa menggunakan tanda ceklis'. 3spek-aspek penilaian dengan indikator sebagai berikut %
9ara memegang kertas lipat 9ara melipat kertas 7erapian dalam melipat +asil melipat.

16

0. !istem Penilaian !istem penilaian yang dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan aspekaspek di atas pada masing-masing siswa adalah %
5idak berhasil Berhasil dengan bantuan Berhasil dengan mandiri

No & " 0 8 $ < 6 = &# && &" &0 &8

Nama ?u,i +yCal *uta /akha Bondan +arits 3ndri *idik 1ida /i4al /e4a Bagas +endrik 7risna

Ti$ak Ber)asil Ber)asil %engan Ber)asil %engan Bantuan Man$iri * + B B B B B B B B B B B B B B -

7eterangan % 5anda # tidak berhasil

berhasil dengan mandiri

17

Anda mungkin juga menyukai