Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN TUGAS MANDIRI

Nama NPM Jurusan Judul : Teguh Samudra Firdaus : 1306369636 : Teknik Elektro : Masyarakat dan Kebudayaan

Data Publikasi : Buku Ajar II MPKT A Universitas Indonesia

Menurut situs

Wikipedia,

Masyarakat adalah

sekelompok orang yang membentuk

sebuah sistem, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitasentitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Kebudayaan adalah suatu kebiasaan yang dilakukan sekelompok manusia secara berulangulang. Kebiasaan tersebut selalu terlihat pada keseharian manusia itu. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai tindakan dan perilaku manusia yang dilakukan secara berulang-ulang sebagai hasil pemikiran. Manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, fungsi masyarakat bagi individu adalah sebagai wadah bagi individu-individu berkumpul dan berinteraksi. Selain itu sebagai tempat di mana individu dapat menunjukkan eksistensinya dan menemukan makna dalam kehidupannya, termasuk untuk melakukan reproduksi dan regenerasi, dan juga sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi mengembangkan kebudayaan. Ada dua pandangan mengenai terbentuknya masyarakat yaitu Kolektivisme dan Individualisme. Dalam pandangan kolektivisme masyarakat lebih penting daripada individu, sehingga kepentingan masyarakat berada diatas kepentingan individu. Berbeda halnya dengan pandangan individualisme. Dalam pandangan individualisme, individu menjadi elemen penting dalam pembentukan masyarakat. Baik buruknya suatu masyarakat di tentukan oleh individuindividu yang ada dalam masyarakat itu. Sehingga dalam pandangan ini individulah yang menyebabkan perubahan yang terjadi pada masyarakat. Ada berbagai macam penggolongan dalam menentukan bentuk masyarakat. Berdasarkan mata pencahariannya, berdasarkan lingkungannya, dan berdasarkan taraf kemoderenannya.

Untuk penggolongan berdasarkan mata pencahariannya seorang ahli yang menggolongkan masyarakat ke dalam bentuk masyarakat berburu dan meramu, holtikultura, agraria, industri, dan pascaindustri, berdasarkan teknologi yang digunakannya (Gerhard Lenski, 2010, seperti yang dikutip Diniari di dalam Singgih, dkk., 2011:72-73)

1. Masyarakat Berburu dan Meramu (Hunting and gathering societies) Masyarakat ini sangat bergantung kepada alam. Mereka hidup nomaden (berpindah-pindah), masih berada dalam kelompok kecil dan belum ada sistem pembagian kerja. Para laki-laki melakukan perburuan sedangkan wanita melakukan kegiata meramu. 2. Masyarakat Berladang dan Beternak (Horticulturalist & Pastoralist) Pada masyarakat ini, meraka sudah dapat mengolah tanah secara sederhana untuk berladang. Mereka juga sudah dapat memelihara hewan ternak. Namun pada masyarakat ini mereka masih hidup nomaden. 3. Masyarakat Pertanian (Intensive Agriculturalists) Masyarakat agraria sudah dapat melakukan kegiatan bercocok tanam di suatu tempat dengan melakukan pengolahan tanah yang intensif dan menggunakan irigasi (pengairan). Sehingga mereka tidak terlalu bergantung kepada alam. Mereka sudah tinggal menetap. Pada masyarakat ini terjadi kemajuan peradaban yang signifikan. 4. Masyarakat Industri Kemajuan teknologi menyebabkan revolusi industri yang berakibat pada meningkatnya kemajuan dalam perekonomian dan kemakmuran masyarakat. Pada masyarakat ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu masyarakat lama yang terbentuk dari masyarakat agraris, yang bercirikan masyarakat tradisional dan masyarakat baru yang muncul akibat industrialisasi, yang bercirikan modernitas. 5. Masyarakat Post-Industri Masyarakat menekankan pascaindustri merupakan kelanjutan dari masyarakat industri. Namun, kemajuan pada teknologi berbasis informasi. Jumlah populasi manusia

semakin meningkat dan pembagian kerja yang semakin kompleks. Jaringan informasi dunia menghubungkan masyarakat di seluruh dunia dan memunculkan masyarakat dengan kebudayaan global. Masyarakat berdasarkan letak geografis dan pengaruh lingkungannya secara kasar dikategorikan ke dalam tiga bentuk besar: masyarakat agraris, masyarakat maritim, dan masyarakat pedalaman.

1.

Masyarakat Agraris Masyarakat agraris sebagian besar bercocok tanam. Hal ini dikarenakan cuaca dan curah hujan yang teratur mendukung untuk bercocok tanam.

2.

Masyarakat Maritim Masyarakat ini mengandalakan hasil laut sebagai sumber kegiatan ekonomi meraka.

3.

Masyarakat Pedalaman Masyarakat ini berada di suatu tempat yang terisolasi dan jauh dari peradaban. Masyarakat ini sangat memertahankan tradisi-tradisi nenek moyang mereka.

Masyarakat berdasarkan taraf kemoderenannya terbagi menjadi dua: 1. Masyarakat Tradisional Masyarakat ini masih memegang erat kebudayaan lama mereka. 2. Masyarakat Modern Masyarakat yang sudah menerima perubahan zaman dan juga menerima kebudayaan baru yang bersifat fleksibel.

Menurut, Mutakin, dkk. (2004:27) menjelaskan bahwa memahami pengertian, fungsi dan bentuk-bentuk masyarakat bagi individu dapat membangun sikap-sikap individu sebagai berikut: 1) membangun rasa senasib sepenanggungan di antara sesama manusia; perasaan inilah yang menjadi salah satu faktor pemersatu terbentuknya masyarakat bangsa Indonesia, yang merupakan integrasi dari berratus-ratus suku bangsa. 2) menanamkan kesadaran saling ketergantungan (interdepensi) antaranggota masyarakat sehingga tercipta harmonisasi di dalam masyarakat. 3) menanamkan rasa toleransi; karena memahami bahwa terdapat keanekaragaman masyarakat di seluruh dunia. 4) mengukur keberartian individu; karena seorang individu mempunyai makna ketika ia menjadi bagian integral dalam kelompok atau masyarakat 5) menanamkan nilai demokrasi; dengan memperhatikan keberagaman dan mengembangkan toleransi terhadap keberagaman itu. Dengan memahami diri sebagai individu dan sekaligus makhluk sosial, akan memupuk semangat untuk menjadi individu yang peka terhadap masalah sosial dan berupaya mengambil peran sebagai agen perubahan yang dapat membawa kemajuan bagi sekitar kita, bangsa, dan dunia.

Anda mungkin juga menyukai