ITS Undergraduate 16514 2206100068 Presentation
ITS Undergraduate 16514 2206100068 Presentation
TENAGA UAP 1X3 MW DI ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO (STUDI KASUS PABRIK GULA ASEMBAGUS)
LATAR BELAKANG
Cadangan bahan bakar fosil yang semakin habis membuat pemerintah mengambil kebijakan program diversifikasi pembangkit dengan bahan bakar terbarukan. Melimpahnya energi biomassa ampas tebu di Indonesia dengan produksi tebu mencapai 34,5 juta ton / tahun bisa menghasilkan ampas tebu sebanyak 10,4 juta. Ampas tebu sisa yang tidak dipakai pabrik gula mencapai 279.332 ton / tahun sehingga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik
PERMASALAHAN
Seberapa besar potensi tebu di Kabupaten Situbondo yang dapat dioptimalkan sebagai sumber energi utama pada pembangkit listrik tenaga uap dan perbandingannya dengan batu bara Proses penyediaan ampas tebu untuk operasi PLTU dan sifat kontinyuitas dari PLTU berbahan bakar ampas tebu serta Peralatan yang digunakan dalam proses konversi ampas tebu sampai menjadi energi listrik Energi listrik yang dapat disalurkan ke PLN dari limbah ampas tebu tersebut untuk menambah pasokan listrik di Kecamatan Asembagus Biaya produksi dan investasi untuk pembangunan PLTU ampas tebu dan nilai keekonomisan bila dibandingkan PLTU dengan bahan bakar batu bara Dampak lingkungan akibat proses pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan bakar ampas tebu
Untuk mengidentifikasi jumlah produksi dan potensi perkebunan tebu di wilayah Situbondo Untuk mengetahui estimasi jumlah kebutuhan beban di Situbondo Untuk mengetahui prinsip kerja PLTU dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangkitan energi listrik dengan bahan bakar ampas tebu Untuk mengetahui efisiensi PLTU dan cara peningkatannya Untuk mengetahui dampak pembangunan PLTU terhadap lingkungan Untuk mengetahui kelayakan investasi pembangunan proyek pembangkit dari perspektif ekonomi Untuk mengetahui nilai keekonomisan PLTU berbahan bakar ampas tebu bila dibandingkan dengan PLTU Batu bara
TUJUAN
3500
3000
Tanggal
2500
2000
1500
1000
500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Proses penggilingan tebu yang menghasilkan limbah ampas tebu. 2. Proses konversi energi dari ampas tebu menjadi energi listrik.
BOILER
ELEVATOR
BAGGASE
ROLLING
BOILER
Boiler 1 Boiler merk Boiler type Made in Design Pressure Boiler working pressure Steam Temperature Feed Water Temperature Actual Steam Evaporation Fuel to be Used Efficiency Boiler 2 Boiler merk Boiler Type Made in Design Pressure Boiler working pressure Steam Temperature Feed Water Temperature Actual Steam Evaporation Fuel to be Used Efficiency : Stork : Fraser B/II Water Tube Boiler : Belanda, 1977 : 18 kg/cm2 : 18 kg/cm2 : 300C Superheated : Minimum 1050C : 20.000 kg/hr : Solid Fuel : 67%
: Takuma : Fraser B/II Water Tube Boiler : Jepang, 1980 : 18 kg/cm2 : 18 kg/cm2 : 300C Superheated : Minimum 1050C : 30.000 kg/hr : Solid Fuel : 67%
KAPASITAS PG ASEMBAGUS
No. 1 2 3 4 5 2006 Tebu 4,090,533.3 digiling (kw) Ampas Sisa 65,750 (Bal) Suplesi Residu 306,790 (Liter) Hari Giling 194 (Hari) Rata-rata ampas sisa per hari (kg) 2007 4,140,194.3 103,330 88,770 188 2008 2009 4,314,467.7 3,632,636 85,457 33,200 180 17,520 174,880 153
4744.85
7694.79
6646.66
1603.14
PERBANDINGAN
Uraian Jenis Bahan Bakar Kapasitas Life Time Biaya Modal Biaya Bahan Bakar Biaya O & M Biaya Pembangkitan Satuan MW Tahun PLTU Biomassa Ampas Tebu 2,2378 25 PLTU Batubara 2,2378 25 1,75074 2,179 0,45 4,3797 PLTU MFO 2,2378 25 1,75074 7,655 0,45 9,855
2.
3.
KESIMPULAN
1. Potensi Luas lahan tanaman tebu pada tahun 2009 di Kabupaten Situbondo adalah 7.039 ha dengan produksi tebu sebanyak 48.569 ton. Pabrik Gula yang terbesar di Kabupaten Situbondo adalah PG Asembagus. Dengan kapasitas giling yang mencapai 3000 TCD, membuat limbah ampas tebu yang dihasilkan pun juga semakin besar. Limbah ampas tebu ini dimanfaatkan oleh PG untuk pembakaran boiler karena ampas tebu ini mengandung cukup banyak energi, yaitu 1825 kkal. Adanya lima PG yang ada di Kabupaten Situbondo, dengan PG Asembagus yang terbesar, membuat kawasan Kabupaten Situbondo menjadi kawasan pengolahan tebu yang cukup besar. Hal ini membuat jumlah limbah ampas tebu yang dihasilkan dari kelima PG cukup melimpah. Dari PG Asembagus sendiri, dihasilkan ampas tebu sebanyak 790,2 ton per hari. Dengan melimpahnya ampas tebu yang dihasilkan dari kelima PG, maka akan dihasilkan ketersediaan energi yang cukup banyak di Kabupaten Situbondo. Dari PG Asembagus sendiri, dapat dihasilkan kelebihan energi listrik sebesar 37,7KWH-186,7\KWH.
2.
3.
Peralatan yang digunakan di PLTU Ampas tebu, tidak jauh Berbeda dengan PLTU Batu-Bara. Yang membedakan hanya pada sistem boiler yang digunakan karena pengaruh bahan bakarnya yang berbeda. Boiler yang digunakan ini menggunakan sistem grate. Grate ini digunakan untuk mengendalikan jumlah ampas tebu yang dimasukkan ke ruang pembakaran sehingga ampas tebu benar-benar terbakar sempurna sebelum dimasuk kan ampas tebu yang baru.
4.
PLTU Ampas tebu ini lebih ekonomis bila dibandingkan dengan PLTU Batu Bara dalam hal biaya modal dan biaya bahan bakar. Namun, lebih mahal bila dibandingkan dengan biaya operasional dan maintenance PLTU Batu Bara. Sehingga didapatkan, biaya pembangkitan total PLTU Ampas tebu ini adalah US$ 0,03253/ KWH lebih ekonomis bila dibandingkan dengan PLTU Batu bara, yaitu US$ 0,0425/ KWH. Selain itu, dengan harga jual Rp 795,00/ KWH, dengan suku bunga 6%, biaya modal untuk pembangunan PLTU Ampas tebu ini dapat kembali setelah 17 tahun
5.
PLTU ini menghasilkan limbah gas dan limbah padat yang bisa menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Limbah cair tidak dihasilkan dari PLTU ini karena uap panas yang dihasilkan setelah melewati turbin digunakan lagi untuk proses pengolahan gula sehingga tidak diperlukan air pendingin. Limbah gas yang dihasilkan hanya gas CO2.Namun, limbah gas CO2 yang dihasilkan bisa digunakan untuk proses pengolahan gula menggantikan gas SO2 sehingga Kadar pencemaran udaranya rendah. Limbah padat yang dihasilkan berupa abu pembakaran. Jumlah abu yang dihasilkan sebanyak 2,5%,jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan batu bara yang menghasilkan abu 10%. Abu yang dihasilkan sebagian ditimbun dan ada yang diolah untuk campuran pada semen, keramik atau beton.
Saran
1. Pemanfaatan Biomassa sebagai salah satu energi alternatif di Indonesia perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah karena potensi dari energi terbarukan ini sangat besar.salah satunya adalah potensi biomassa ampas tebu di Kabupaten Situbondo ini Perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk menganalisis energi yang bisa dimanfaatkan pada empat pabrik gula lain yang ada di Kecamatan Asembagus. Sehingga energi yang dihasilkan dari biomassa ampas tebu di Kabupaten Situbondo bisa dimaksimalkan. Perlu dilakukan pergantian boiler dan turbin generator pada PLTU Ampas tebu ini sehingga bisa meminimalisir losses energi dan menghasilkan efisiensi yang maksimal. Perlu dilakukan studi lebih lanjut bila bahan bakar yang digunakan diganti dengan bit gula. Dengan studi ini, diharapkan energi yang dihasilkan bisa lebih maksimal. 2.
3.
4.
Prof.Ontoseno Penangsang Efisiensi Rendah dari PLTU itu kenapa ? Yang sdr bahas disini apakah ada plusnya dan selanjutnya bagaimana ? Apa temuan sdr ? Selama ini kelebihan daya dimanfaatkan untuk apa ? Perbandingan dengan batubara apa maksudnya ?
Dr.Dedet Candra Riawan Biaya didasarkan Pembangunan PLTU baru ? Apa yang memotivasi Pembangunan PLTU baru ? Kalau kapasitas bahan baku (ampas tebu) tidak cukup untuk satu tahun ya dayanya dibuat kecil supaya cukup untuk satu tahun ! Supaya bisa bekerja setahun penuh pembangkit apa yang harus dilakukan ? Prof.Adi Supriyanto Jelaskan mengenai Perbandingan PLTU AMpas Tebu, batubara dan MFO ! Kapasitasnya berdasarkan apa ? AMpas Tebu yang lainnya mengikuti ? Batubara pakai jenis mana ? Biaya pembangunannya tidak mungkin sama ? Di lapangan tidak mungkin sama ! Tabel perbandingannya diperbaiki ! Jelaskan dan perbaiki Tabel perbandingan sdr !