LAGU DI INDONESIA A. Pengertian Musik dan Lagu Ada istilah yang mengatakan bahwa musik tumbuh seiring dengan kebudayaan manusia. Istilah ini amat tepat untuk menggambarkan keberadaan musik didunia ini. Musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Musik merupakan salah satu dari anugrah tuhan yang diberikan kepada manusia sebagai mahluk yang berakal budi. Dengan demikian jelaslah bahwa musik merupakan bagian dari daya intelektualitas seseorang. Secara lebih luas musik dianggap sebagai perwujudan perasaan seseorang. Namun apakah sebenarya pengertian dari musik tersebut? Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia musik merupakan ilmu atau menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan, selain itu musik juga dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi tersebut). 1 Pengertian musik sering kali dibedakan dengan pengertian lagu. Menurut kamus Besar Indonesia lagu merupakan
1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1995), hal. 602. ragam suara yang berirama (dalam bercakap-cakap, bernyanyi, membaca, dan lain-lain), atau nyanyian. 2 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa musik dan lagu merupakan dua hal yang berkaitan erat satu sama lain. Pengertian musik lebih luas dari pada pengertian lagu. Ada yang berpendapat bahwa lagu merupakan bagian dari suatu karya musik, yaitu karya musik sendiri meliputi karya musik yang menggunakan lirik maupun karya musik tanpa lirik (instrumentalia). B. Unsur-unsur Pembentuk Musik dan Lagu Dari paparan diatas, maka dapat terlihat bahwa suatu karya musik terdiri dari unsur-unsur tertentu sebagai pembentuknya yang mempunyai kaitan yang erat satu dengan yang lain. Oleh karena itu jika kita membicarakan suatu karya musik, maka tidak terlepas dari unsur-unsur pembentuknya tersebut. Unsur-unsur pembentuk suatu karya musik yang utama adalah : 1. Nada 2. Irama 3. Lirik/Syair 4. Aransemen Nada atau suara, sebagai faktor pembentuk musik yang pertama disusun, atau kombinasi sehingga menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
2 Ibid, hal. 486. Nada atau suara tersebut dihasilkan oleh notasi musik sebagai seperangkat atau sistem lambang (tanda) yang menggambarkan suatu nada. 3 Dalam proses penyusunan nada atau suara menjadi suatu karya musik, maka juga diperlukan unsur-unsur yang lain seperti irama atau ritme. Irama atau ritme terdiri dari tempo dan dinamika. Tempo merupakan ukuran waktu, tempo menentukan turun naiknya, atau cepat lambatnya suatu lagu. 4 Adakalanya suatu lagu mempunyai irama yang lambat pada awalnya, dan menjadi cepat saat bagian reffrain/pengulangannya atau sebaliknya. Sementara itu dinamika merupakan ukuran keras lemahnya suatu lagu. Contohnya lagu-lagu perjuangan rata-rata mempunyai dinamika yang keras. Sedangkan lagu-lagu pop rata-rata mempunyai dinamika yang lemah. Apabila karya musik yang dihasilkan bukan merupakan karya instrumental, maka juga dibutuhkan lirik. Lirik merupakan bagian dari suatu karya sastra. Lirik merupakan susunan kata dari sebuah nyanyian yang merupakan curahan perasaan pribadi dari pengarangnya. 5 Dengan melihat hal ini, maka amatlah tepat pendapat yang mengatakan bahwa suatu karya musik lebih luas dari suatu karya sastra, karena karya musik memadukan unsur karya sastra dengan unsur-unsur yang lainnya menjadi suatu kesatuan yang harmonis. Unsur nada, irama, dan lirik kemudian dikombinasikan menjadi suatu kesatuan yang harmonis dalam aranseman musik. Aransemen musik mempunyai peran yang
3 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1995), hal. 618. 4 Ibid, hal. 338. 5 Ibid, hal. 528. besar dalam mengatur dan mengkombinasikan unsur-unsur suatu karya musik dan lagu yang ada. C. Proses Pembentukan Musik dan Lagu Proses pembentukan suatu karya musik atau lagu, dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pencarian Ide dan Penentuan Tema Lagu Pada awalnya seseorang komponis atau pencipta lagu melakukan pencarian ide, dan menentukan tema dari karya musikal yang akan diciptakannya. Ide dan tema dari lagu tersebut dapat merupakan hasil pengalaman pribadi sang pencipta lagu, atau dari hasil pemikirannya. Pada tahap ini dapat ditentukan judul dari karya musik tersebut, namun penentuan judul dapat juga dilakukan setelah seluruh proses penciptaannya selesai. b. Pembuatan Syair/lirik lagu Apabila ingin menciptakan suatu karya musik dengan lirik, maka ada pencipta lagu yang memilih untuk membuat syair atau lirik dari lagunya terlebih dahulu, baru kemudian membuat komposisi musiknya. Namun ada juga pencipta lagu yang memilih untuk membuat komposisi musiknya terlebih dahulu, baru kemudian membuat syair atau liriknya. Hal ini sesuai dengan selera atau kebiasaan pencipta lagu tersebut. Sebenarnya lebih baik apabila dalam proses penciptaan lagu seorang pencipta lagu membuat syair/lirik lagu terlebih dahulu baru kemudian komposisi musiknya. Bila pencipta lagu memutuskan untuk membuat lirik atau syair lagu terlebih dahulu, maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Syair yang dipilih adalah syair yang baik susunannya memikat hati, dan yang mengandung arti didalamnya. 6 Dalam suatu komposisi vokal (yang menggunakan lirik) seorang komponis harus selalu memperhitungkan suara penyanyi. Ia harus mengelakkan teknik yang pelik, mengingat suara manusia ada yang tinggi dan rendah, suara laki-laki dan perempuan. Ia harus mengingat batas-batas wilayah luasnya. 7 Wilayah suara manusia pada dasarnya dapat dibagi sebagai berikut : 8 a. Wilayah Suara Anak-anak : Tinggi : dari nada dasar c-f Rendah : dari nada dasar a-d b. Wilayah Suara Dewasa : Suara wanita tinggi (sopran) : dari nada dasar c-a Suara wanita sedang (mezzo sopran) : dari nada dasar a-f. Suara wanita rendah (alto) : dari nada dasar f-d Suara pria tinggi (tenor) : dari nada dasar c-a Suara pria sedang (baritone) : dari nada dasar a-f Suara pria rendah (bas) : dari nada dasar f-d Seorang komponis juga harus memperhitungkan testitur, yaitu register suara yang paling baik letaknya dan indah warna cemerlang dan
6 Amir Pasaribu, Analisis Musik Indonesia, cet. I, (Jakarta, PT. Pantja Simpati, 1986), hal. 38. 7 Ibid 8 Tim Kertakes SLTP, Kerajinan Tangan dan Kesenian, (Jakarta, PT. Galaxi Puspa Mega, 2000), hal. 114. ekspresif. Begitu pula memperhitungkan saat-saat berhenti untuk bernafas, seperti misalnya pembagian penggesekan keatas atau kebawah pada biola atau cello. 9 Disini fantasi seorang komponis atau pencipta lagu dengan dibatasi oleh syair dan teks. Syair sejak semula menyalurkan pikiran dan fantasi seorang pencipta lagu kejalan/arah tertentu. Syair/lirik tidak selalu menjadi pembatas/pengekang, namun juga memberi bantuan oleh irama dan tekanan kalimat-kalimat, dan lebih-lebih oleh keseluruhan isi syair, dan mutu estetisnya. Syair menjadi pendorong bagi jalannya inspirasi. 10 Deklamasi syair yang sempurna dan wajar, sangat penting bagi seorang komponis, disamping sentiment syair, aksentuasi, dan infeksi yang terdapat didalamnya. Mengingat bagaimana watak irama dan birama syair yang dihadapinya supaya tidak terjadi konflik antara birama atau metrum dan aksentuasi kalimat-kalimat. Aksen suku kata hendaknya cocok dengan aksen musik (berat atau ringan), dan infeksi suara resitasinya tercermin pada naik turunnya lagu. 11 Hal penting yang kurang diperhatikan oleh pengarang lagu Indonesia adalah menomorsatukan syair, dimana musikalisasi baru ada kemudian setelah syair dibuat. Jadi tidak melodi dibuat dahulu baru kemudian kata-katanya. Akibat yang terjadi dari pembuatan melodi terlebih dahulu baru kata-katanya adalah syair/lirik yang dihasilkan tidak
9 Pasaribu, op. cit, hal. 39. 10 Ibid 11 Ibid spontan, tidak lancar atau wajar, dan tidak menjadi satu kesatuan dengan lagunya. 12 Adakalanya seorang pencipta lagu mewujudkan atau menuangkan syair/lirik yang dibuat oleh seorang pujangga/penyair. Dengan demikian harus ada kerjasama yang erat diantara keduanya. Disini pencipta lagu mencoba menuangkan apa yang menjadi isi dari syair yang dibuat penyair tersebut dan sekaligus menuangkan perasaan yang terkandung dalam syair tersebut kedalam suatu karya musik. Contohnya suatu syair yang sedih atau lirih akan lebih terungkap dengan irama lagu yang lambat/medium. Dengan demikian tampak adanya harmonisasi atau kesatuan antara syair dengan nada, atau secara luas dapat dikatakan bahwa terdapat kerjasama yang erat antara musik dan sastra. c. Pembuatan Komposisi Musik Suatu karya musik dapat berupa karya musik yang dihasilkan oleh suara manusia yang dinamakan musik vokal atau yang dihasilkan oleh instrument musik yang dinamakan musik instrumental. Untuk suatu karya instrumental, maka sang pencipta lagu langsung membuat komposisi musiknya. Ada beberapa unsur penting sebagai pembentuk suatu komposisi musik yang harus diperhatikan oleh seorang pencipta lagu sebagai berikut: a. Nada
12 Pasaribu, op. cit, hal. 40. Nada merupakan suara yang teratur panjang pendeknya, keras lembutnya, serta tinggi rendahnya. 13 Nada mempunyai empat unsure: 14 1. Frekuensi : Frekuensi adalah jumlah getaran dalam setiap menit. Semakin besar frekuensinya, maka akan semakin tinggi nadanya. 2. Amplitudo : Amplitudo adalah ukuran lebar dari getaran benda. Amplitudo akan menentukan keras lembutnya nada. 3. Panjang pendeknya nada tergantung pada lamanya bergetar. Semakin lama benda itu bergetar akan semakin panjang suara atau nada tersebut. 4. Timbre atau warna suara : Timbre atau warna suara tergantung pada bahan benda (kayu, logam, kulit, dan lain-lain), bentuk benda (tabung, kotak, balok, dan lain-lain), dan cara memainkan (ditiup, dipetik, dipukul, dan lain-lain). b. Notasi Nada sebagai unsur pembentukan musik yang utama diwujudkan dalam bentuk notasi musik. Notasi musik merupakan tanda-tanda yang berupa lambang atau angka yang berfungsi untuk menyatakan tinggi rendahnya, serta panjang pendeknya nada. 15 Notasi musik dibedakan menjadi dua sistem penulisan : 16
13 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 21. 14 Ibid 15 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 21 1. Notasi balok : Yaitu penulisan musik dengan menggunakan lambang- lambang pada balok-balok berupa jajaran garis. Notasi balok dituliskan pada sebuah teks yang berisi lambang-lambang dan tanda-tanda yang menjadi petunjuk mengenai nada apa yang harus dimainkan, berapa lama dimainkan, seberapa kuat atau lemahnya harus dibunyikan, dan sebagainya. 17 Istilah not balok dalam bahasa Indonesia berasal dari pengaruh bahasa Belanda Noten Balk, yaitu notasi musik yang menggunakan lima garis horizontal untuk menepatkan titi-titi nada. Titi-titi nada digambarkan dengan lambang dan ditulis dengan huruf A, B, C, D, E, F, G, namun dengan urutan C, D, E, F, G, A, B, C. 18 Not-not yang digunakan dalam balok ini disebut not mutlak. Disebut mutlak karena tinggi rendah dan jarak not-not tersebut sudah pasti, meski dimainkan dengan alat yang berbeda. Misalnya nada G pada gitar mempunyai tinggi yang sama dengan nada G pada suling. Kepastian nada itu disepakati secara internasional oleh Academi Francaire dan disahkan dalam kongres musik di Wina (Austria) pada tahun 1958. nada A dengan getaran
16 Ibid, hal. 22. 17 Ibid, hal. 23 18 Ibid 435 perdetik, ditetapkan sebagai standar atau pitch untuk menentukan nada-nada yang lain. 19 Dari segi penulisan, notasi balok lebih sulit daripada penulisan notasi angka. Namun bagi pemain musik atau penyanyi membaca dan memainkan notasi balok dirasa lebih mudah, dari pada membaca dan memainkan notasi angka. Hal ini karena pada notasi balok secara visual mudah dilihat jarak naik dan turunnya nada, sedangkan pada notasi angka hal tersebut tidak terlihat. Suatu notasi balok dituliskan dalam media yang dinamakan garis pranada. Garis pranada merupakan lima garis sejajar mendatar yang disusun dengan jarak yang teratur. Garis pranada sering disebut juga sangkar nada, balok not, slave, atau titian nada. Garis pranada dihitung dari bawah, dan diantara garis tersebut ada suatu bidang yang disebut spasi. Untuk dapat mengetahui nada apa yang dilambangkan oleh suatu not balok, maka kita harus mengetahui tanda kunci pada awal pranada sebagai nada dasar lagu tersebut. Ada 3 (tiga) macam kunci not yang digunakan pada pranada yaitu : 20 Kunci G : sering disebut kunci biola, karena sering digunakan untuk menuliskan nada-nada yang tinggi (untuk biola). Bentuknya melingkar dan berhenti pada garis 2 (dua), karena pada garis itulah terletak nada G.
19 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 24. 20 Ibid, hal. 28. Kunci F : sering disebut kunci bas, karena biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada yang rendah, misalnya pada lagu- lagu yang dinyanyikan pria. Penulisannya dimulai dari garis 4 (empat) karena nada F terletak disana. Kunci C : dapat ditempatkan dimana saja. Biasanya dengan melihat letaknya, seorang penyanyi akan segera mengetahui untuk jenis suara apa lagu tersebut ditulis. 2. Notasi angka : Yaitu penulisan musik dengan menggunakan angka sebagai not-notnya. Angka yang digunakan yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. untuk menuliskan nada kedelapan (oktaf), nada pertama diulang, namun dinyanyikan lebih tinggi. Demikian juga dengan nada-nada berikutnya merupakan pengulangan dari keenam nada berikutnya. Cara penulisan semacam ini biasa disebut dengan istilah solmisasi. Angka-angka diatas dibaca do, re, mi, fa, sol, la, si. Penggunaan notasi angka ini dimulai sejak tahun 1030, berasal dari tulisan seorang biarawan benedictin bernama guido dArezzo (Itali). Tulisan tersebut berupa lagu yang berjudul Hymne Sancto Ioanes (Himne Santo Yohanes). Setelah mengalami perkembangan, solmisasai ini mengalami perubahan hingga menjadi seperti yang kita gunakan sekarang. Keseluruhan solmisasi ini membentuk satu Oktaf, yaitu urutan delapan nada (bahasa latin, octo = delapan). c. Birama Birama adalah ketukan atau tekanan yang berulang-ulang secara teratur pada suatu lagu. Birama sering disebut juga dengan sukat, mietrum, maat, atau bar. 21 Setiap pranada biasanya terbagi oleh garis-garis tegak lurus. Garis tegak lurus ini membatasi jumlah not yang dinyanyikan dalam setiap ruasnya. Garis yang digunakan sebagai pembatas itu disebut garis birama, sedangkan ruas-ruas yang dihasilkan oleh garis tersebut disebut ruas birama. Tanda birama berbentuk pecahan yang mempunyai pembilangan dan penyebut, pembilang menyatakan jumlah ketukan pada setiap ruas birama, sedangkan penyebut menyatakan satuan nilai not dalam setiap ketukan. Contoh : 2/4, birama ini menyatakan bahwa dalam tiap ruas birama jumlah ketukan adalah 2 (dua) ketuk, dan nilai satuan notnya 1/4. 22 d. Tangga Nada Susunan nada-nada dalam suatu karya musik sering disebut sebagai tangga nada. Tangga nada merupakan susunan nada-nada pokok secara berurutan dalam sistem nada, dari nada rendah (dasar), sampai nada tinggi atau oktafnya. 23 Ada bermacam-macam tangga nada dalam musik, yang mempunyai karakternya sendiri, karena terpengaruh unsur-unsur nada pembentuknya. Suatu tangga nada, jenisnya ditentukan oleh interval nilai (jarak) dari tangga nada tersebut.
21 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 30 22 Ibid 23 Ibid, hal. 75. Secara umum tangga nada yang paling utama dan paling sering digunakan adalah tangga nada diatonis, dan tangga nada yang petatonis. Tangga nada diatonis merupakan tangga nada yang mempunyai dua interval nilai. Tangga nada diatonis terbagi menjadi tangga nada diatonis mayor dan tangga nada ditonis minor. Tangga nada ditonis mayor merupakan tangga nada yang dimulai pada nada dasar do = C, dan mempunyai interval nilai/jarak nada 1-1-1/2-1-1-1- 1/2. sementara tangga nada diatonis minor merupakan tangga nada yang dimulai pada nada dasar do = 1a/A, dan mempunyai interval nilai/jarak nada 1-1/2-1-1-1/2-1-1. Tangga nada pentatonic merupakan tangga nada yang hanya terdiri dari lima nada. Tangga nada pentatonic juga dapat dibagi menjadi tangga nada pentatonic mayor dan tangga nada pentatonic minor, dengan menghilangkan nada fa (nada keempat) dan nada si (nada ketujuh) dari tangga nada diatonis mayor/minor. e. Irama Irama merupakan ukuran waktu atau tempo atau gerakan berturut-turut secara teratur, turun naik lagu (bunyi dsb) yang beraturan, ritme. 24 Di dalam irama lagu terkandung unsur tempo serta dinamika lagu. Tempo merupakan cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan atau dibunyikan. 25 Tempo suatu lagu dapat diukur karena pada dasarnya suatu musik terdiri dari ketukan-ketukan. Alat
24 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, op.cit, hal. 338. 25 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 32. mengukur tempo suatu musik dinamakan Metronome. Metronome diciptakan oleh johan. N Maelzel (1770-1838). Dalam suatu tulisan musik cepat atau lambatnya lagu dilambangkan dengan tanda tempo. Tanda/ukuran tempo bagi suatu lagu yang diakui secara internasional adalah M.M. yang merupakan singkatan dari Metronoe Maelzel. Sehingga bila suatu lagu ditulis berkecepatan M.M. = 108-116, berarti lagu tersebut harus dinyanyikan atau dimainkan dengan ketukan 108- 116 per menit. 26 Tempo lagu dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu cepat, sedang, dan lambat : 1. Tempo cepat a. Allegretto = agak cepat dan ringan (M.M. = 108-116). b. Allegro = cepat, ringan dan hidup (M.M. = 132-138). c. Vivace = hidup, riang (M.M. = 160-176). d. Presto = cepat (M.M. = 184-200). 2. Tempo sedang a. Larghetto = lebih cepat dari largo (M.M. = 60-63) b. Andante = secepat orang berjalan (M.M. = 72-76). c. Adantino = lebih cepat dari adante (M.M. = 80-84). d. Maestoso = agung dan mulia (M.M. = 88-92) 3. Tempo lambat a. Grave = sangat lambat dan khidmat (M.M. = 40-46)
26 Ibid b. Largo = lambat dan agung (M.M. = 46-46) c. Adagio = sedikit lebih cepat dari Largo (M.M. = 52-54) d. Lento = lambat (M.M. = 56-58) Sementara dinamika merupakan kuat lemahnya suatu lagu dinyanyikan. 27 Dalam suatu tulisan musik, dinamika suatu lagu dilambangkan dengan tanda dinamika. Dengan adanya tanda dinamika, kita dapat mengetahui seberapa kuat/lemahnya suatu lagu harus dinyanyikan. Tanda dinamika biasanya ditampilkan dengan menggunakan singkatan atau dengan tanda tertentu. Tanda- tanda dinamika tersebut antara lain : 28 a. f = forte (keras). b. ff = fortissimo = (keras sekali) c. fff = fortissimo asai (sekeras-kerasnya). d. fp = forte piano (keras segera lembut). e. mf = mezzo forte (setengah keras). f. p = piano (lembut). g. Pp = pianissimo (lembut sekali). h. Ppp = pianissimo posibile (selembut-lembutnya). i. Mp = mezzo piano (setengah lembut). Selain tandatanda dinamika yang disebutkan diatas, ada tanda-tanda dinamika lainnya yang sering dipergunakan dalam
27 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 33. 28 Ibid. suatu lagu yaitu crescendo dan decrescendo. 29 Crescendo berarti semakin mengeras atau berangsur-angsur keras. Sedangkan decrescendo berarti melembut atau berangsur-angsur menjadi lembut. f. Aransemen Musik Dalam pembuatan komposisi musik, aransemen suatu karya musik dan lagu mempunyai peran yang amat besar bagi terciptanya lagu tersebut. Aransemen musik menentukan nada dasar dari lagu tersebut, irama apakah yang lebih tepat untuk digunakan, berapa birama lagu tersebut akan dinyanyikan, dan sebagaian. Intinya aransemen musik merupakan pengaturan, dan penggabungan dari semua unsur pembentuk karya musik dan lagu, dan menyatukan kedalam suatu yang harmonis. D. Bagian-Bagian Musik dan lagu Pada umumnya suatu musik dan lagu dapat dibagi menjadi beberapa bagian besar sebagai berikut : a. Intro Intro merupakan bagian awal suatu lagu dimana biasanya hanya terdiri dari musik instrumental, dan merupakan pengiring sebelum penyanyi menyanyikan lirik lagu tersebut.
29 Tim Kertakes SLTP, op. cit, hal. 33. b. Bait Bait merupakan bagian dimana penyanyi menyanyikan lirik lagu, dan merupakan pengantar sebelum masuknya refrain. c. Refrain Refrain sering dikatakan sebagai bagian terpenting dari suatu lagu. Bagian ini merupakan inti dari cerita dari suatu lagu. Para pendengar/penikmat musik biasanya terkesan oleh bagian refrain dari suatu lagu. sehingga hendaknya bagian refrain yang diciptakan mudah dicerna oleh pendengar/penikmat musik, dan mempunyai lirik yang baik/indah pula. Setelah refrain bisanya kembali pada bagian bait, yang dinyanyikan dengan nada yang sama, namun dengan lirik/syair yang berbeda. d. Solo bagian solo merupakan bagian penghubung antara refrain dan bait dimana dalam bagian ini ada satu atau beberapa instrument musik yang ditonjolkan, baik gitar, piano, drum, atau alat musik gesek (string section). e. Pengakhiran/ending/coda Bagian ini merupakan bagian akhir dari suatu lagu, sebagai pengantar sebelum suatu lagu berakhir. Bagian ini biasanya dimainkan/dinyanyikan setelah melakukan pengulangan beberapa kali atas bagian refrain. Susunan diatas juga berlaku bagi karya musik instrumental/tanpa lirik, dimana dalam karya musik instrumental ada satu atau beberapa alat musik yang ditonjolkan untuk menggantikan fungsi penyanyi dalam karya musik yang menggunakan lirik. Dengan melihat susunan suatu karya musik diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa karya musik mempunyai kesamaan dengan suatu karya sastra, dimana karya musik juga mempunyai pola bagian tertentu. Contohnya pola A-B-C-A (pola bait - refrain - solo kemudian kembali ke bait lagi). E. Jenis-Jenis Aliran Musik Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya seperti yang telah disebutkan diatas, suatu karya musik dapat dikatagorikan dalam jenis aliran tertentu. Pengkatagorian ini sifatnya subyektif, karena didasarkan pada penilaian dari kalangan pengamat musik, dan masyarakat atas bentuk, irama, lirik, nada, maupun harmonisasi dari sebuah lagu. Beberapa aliran musik yang ada di dunia antara lain adalah : 1. Musik Klasik Aliran ini dinamakan musik klasik karena mengacu pada musik yang ada pada abad pertengahan, dimana keindahan dan keagungan menjadi ciri utama dari aliran musik ini. Tokoh-tokoh yang terkenal dari aliran musik ini antara lain Johan Sebastian Bach (1685-1750), Wlfgang Amadeus Mozart (1756-1791), Ludwig Van Bethoven (1770-1827), dan Addie M.S. sebagai tokoh musik klasik di Negara kita. 30 2. Musik Jazz Musik Jazz dianggap sebagai musik pembebasan jiwa. Musik ini timbul sekitar tahun 1920-an dikalangan warga kulit hitam Amerika
30 Tim Pendidikan Seni SMU, Pendidikan Seni untuk SMU kelas 1, (Jakarta, PT. Galaxy Puspa Mega, 2000), hal. 128. Serikat yang terikat oleh perbudakan. Musik Jazz sarat akan improvisasi baik vokal maupun instrument musik. 31 Ada bermacam-macam aliran Jazz seperti Swing, Be-bop, Acid jazz, etno jazz, dan techno jazz. Tokoh Jazz yang terkenal antara lain Louis Amstrong, dan Jack Lesmana sebagai pelopor Jazz di Negara kita. 3. Musik Blues Musik Blues lahir dikalangan budak-budak Afrika yang dipaksa dibawa ke Amerika Serikat. Sehingga nada bait-baitnya selalu terdengar seperti rintihan atau seperti orang yang sedang berkeluh kesah. 32 Tokoh musik blues yang terkenal antara lain Jimmy Hendrix, dan Stevie Ray Vaughan. 4. Musik Rock Musik Rock awalnya berasal dari musik rocknroll yang merupakan pengembangan dari musik blues, yang popular pada tahun 1960-an. 33 Sekitar tahun 1970-an musik rock mulai berkembang menjadi lebih keras dan dinamis, dan melahirkan aliran-aliran musik rock baru, yang hanya merupakan pengembangan dari musik rock yang sudah ada sebelumnya, dengan mengubah tempo, maupun dinamika lagu yang ada. Contohnya adalah : hard rock, slow rock, pop-rock (digabungkan dengan musik pop), progressive rock, metal, thrash metal, speed metal, death metal, hip-metal (digabungkan dengan musik rap/hip-hop), grunge, dll.
31 Tim Pendidikan Seni SMU, Pendidikan Seni untuk SMU kelas 1, (Jakarta, PT. Galaxy Puspa Mega, 2000), hal. 134 32 Ibid 33 Ibid, hal. 135. Tokoh musik rock yang terkenal antara lain : Led Zeppelin, Deep Pruple, atau di Negara kita God Bless dan Gong 2000. 5. Musik Pop Istilah musik pop berasal dari kata popular yang digunakan untuk musik yang menarik banyak orang. Sejak tahun 1945 istilah tersebut digunakan terutama oleh para kaum muda. 34 Tokoh yang terkenal dari musik pop adalah Michael Jackson. 6. Musik Country Perkembangan musik ini seiring dengan perkembangan musik jazz, namun ia lahir dari lingkungan keluarga petani di Amerika Selatan. Tokoh musik country yang terkenal adalah Grath Brooks, Fleetwood Mac, Shania Twain, dan dari Negara kita Tantowi yahya. 35 7. Musik Reggae Musik reggae berasal dari Jamaica. Musik ini mempunyai ciri khas, dimana tekanannya jatuh pada ketukan kedua dan keempat, tidak seperti musik lainnya yang memiliki tekanan pada ketukan pertama dan ketiga. 36 Musik reggae menjadi cikal bakal munculnya musik ska. Tokoh musik reggae yang terkenal adalah Bob Marley. 8. Musik Rap Musik rap berkembang seiring perkembangan tarian yang dinamakan Break-dance yang amat popular pada tahun 1980an. Musik rap
34 Tim Pendidikan Seni SMU, Pendidikan Seni untuk SMU kelas 1, (Jakarta, PT. Galaxy Puspa Mega, 2000), hal. 136 35 Ibid 36 Ibid, hal. 137. berakar pada musik hitam lainnya seperti blues, jazz maupun Rhythm and Blues yang disingkat R&B. musik rap dinyanyikan dengan cara bercakap- cakap dan dianggap sebagai salah satu bentuk musik yang bersifat pembebasan. 37 Tokoh musik rap yang terkenal antara lain Run DMC, Eminem, Beastie Boys, dan dari Negara kita rap dipopularkan oleh Iwa K. 9. Musik Acappela Kata a cappela berasal dari tradisi Gereja Katolik yang berarti di Kapel. 38 Nyanyian tersebut dinamakan acappela karena dinyanyikan didalam Kapel yang tidak memiliki alat musik. Jadi musik acappela merupakan musik yang mengandalkan harmonisasi vokal tanpa diiringi oleh instrument musik apapun. Kelompok musik acappela yang terkenal adalah Jamaican Cafe, dan Snada. 10. Musik Konterporer Musik kontemporer sering disebut sebagai musik eksperimen karena ditampilkan dengan menggunakan baik instrumen musik dan instrument lain yang mampu menghasilkan bunyi yang unik dan mengetarkan jiwa. 39 F. Pertumbuhan dan Perkembangan Industri Musik Indonesia Pertumbuhan dan perkembangan musik di Indonesia sampai menjadi sebuah industri yang mapan tidak berlangsung dalam waktu singkat, namun
37 Tim Pendidikan Seni SMU, Pendidikan Seni untuk SMU kelas 1, (Jakarta, PT. Galaxy Puspa Mega, 2000), hal. 137 38 Ibid, hal.138. 39 Ibid melalui proses yang berlangsung selama puluhan, bahkan ratusan tahun. Pertumbuhan dan perkembangan musik Indonesia dapat dibagi kedalam dua masa yaitu musik sebelum masa penjajahan, sampai setelah penjajahan berakhir, dan musik pasca masa penjajahan. 1. Musik Sebelum Masa Penjajahan, Sampai Setelah Penjajahan Berakhir Sebelum masa penjajahan Belanda, masyarakat telah mengenal musik yang disebut sebagai musik rakyat. 40 Musik rakyat merupakan musik yang tumbuh dan berkembang dikalangan rakyat jelata dan mempunyai sifat sebagai berikut : belum terpengaruh oleh pengaruh luar, tidak diketahui siapa penciptanya, tidak tertulis sehingga penyebarannya dilakukan dari orang ke orang. 41 Saat itu musik hanya dianggap sebagai sarana hiburan biasa, yang diperdengarkan pada pesta-pesta rakyat, dan disenandungkan saat melakukan pekerjaan tertentu. Pada masa penjajahan Belanda, pengaruh musik luar negri mulai masuk ke negeri kita. Pelat-pelat gramphone mulai diperkenalkan, dan pertunjukan musik diruangan terbuka, gedung-gedung pertunjukan, maupun melalui siaran radio mulai digalakan. Pada masa itu ada beberapa jenis aliran musik yang terkenal yaitu : a. Keroncong Keroncong merupakan asimilasi dari tarian moreska yang
40 Pasaribu, op. cit, hal. 92. 41 Ibid, hal. 94. Berasal dari Portugis. 42 sekitar tahun 1930-an tokoh musik keroncong yang amat terkenal adalah Miss Roekiah. Ia mengeluarkan beberapa single rekaman piringan hitam antara lain lagu Terang Bulan, Boenga Mawar, dan keroncong Fatima. 43 b. Stambul Stambul hampir sama dengan keroncong. Perbedaan diantara keduanya terletak pada masalah harmonisasi. Stambul dapat terbagi menjadi tiga : 44 1. Stambul I yang dimulai dengan akor tonika contohnya pada lagu Terang Bulan, Potong Padi dan O Ina Nikeke. 2. Sementara stambul II dimulai dengan akor sub-dominan. Contohnya lagu kole-kole. 3. Stambul III merupakan campuran antara keroncong dan Stambul. Contohnya pada lagu Sarina dan Keroncong Kemayoran. c. Gambang Gaya Gambang lebih dikenal dari lagu Jali-jali yang banyak disukai oleh orang Indonesia maupun oleh peranakanTionghoa. 45 d. Gambus Gambus merupakan musik yang berakar pada musik Arab atau Mesir dan erat dengan kebudayaan Islam. Yang banyak disukai orang adalah yang bercorak Gambus Arab seperti yang dinyanyikan oleh
42 Pasaribu, op. cit, hal. 59. 43 Achmad Khadafi Munir, Tinjauan Yuridis Suatu Perjanjian Dalam Industri Musik Rekaman di Indonesia, (Skripsi Sarjana Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 1998), hal. 14. 44 Pasaribu, op. cit, hal. 59. 45 Ibid, hal. 60. Awardah-Mochtar Lutfi atau Alwaton Alaydrus, dan Gambus Melayu. 46 Musik Gambus merupakan cikal bakal dari musik dangdut yang ada saat ini. e. Joget Joget terdapat dalam corak Sumatra, Melayu, dan Betawi (Jakarta). Terdapat pula irama joget modern yaitu joget samba atau rhumba, yang kirimkan dari Singapura dalam bentuk pelat-pelat Gramaphone. f. Langgam Langgam merupakan jenis musik yang terpengaruh oleh musik dari Hawai, dan irama Broadway Tin-Pan Allay. 47 Irama Langgam lebih dinamis dari pada keroncong atau stambul, sehingga sering disebut dengan istilah keroncong foxtrot, keroncong rhumba, keroncong tango, atau joget keroncong. Permainan musik langgam lebih terorganisasi karena berdasarkan atas suatu aransemen, dan tidak didasarkan pada improvisasi belak seperti pada musik keroncong. 48 Contoh Langgam adalah lagu Melati di Tapal Batas. g. Hawaiian Sekitar tahun 1930-an musik Hawaiian mulai digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta. Tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan musik Hawaiian ini adalah Tjoh Sinsu, dan Emil Shinsu. Mereka pulalah yang pertama kali
46 Pasaribu, op. cit, hal. 60 47 Ibid, hal. 61. 48 Ibid, hal. 62 mendirikan group band Hawaiian dengan nama Hawaiian Synkopators. 49 h. Jazz Sekitar tahun 1950-an setelah Indonesia Merdeka, musik jazz menjadi amat popular, dan amat digemari oleh masyarakat khususnya generasi muda. 50 Musik jazz juga dianggap sebagai musik pendobrak dimasa itu. Musik Jazz mulai menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda. Kalangan pengamat musik waktu itu beranggapan bahwa musik jazz merupakan musik amatiran, karena hanya mengandalkan improvisasi, tanpa kemampuan membaca partitur musik atau tanpa menempuh pendidikan formal musik. 51 2. Musik Pasca Masa Penjajahan Masa pasca penjajahan Belanda dan Jepang dapat dikatakan sebagai saat mulai tumbuh dan berkembangnya industri musik rekaman Indonesia. Sekitar tahun 1953 seorang Komodor Udara yang bernama Suyoso Karsono atau yang biasa disapa Mas Yos mendirikan sebuah Studio rekaman sederhana di bilangan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta, dengan dibantu dua orang sahabatnya yaitu budi Chen, dan Nick Mamahit, yang dikenal sebagai tokoh pelopor musik jazz Indonesia. 52 Studio rekaman dua track ini merupakan studio rekaman pertama di Indonesia.
49 Pasaribu, op. cit, hal. 72 50 Ibid, hal. 70. 51 Ibid, hal. 71. 52 Ahmad Khadafi Munir, op. cit, hal. 15. Walaupun sederhana, namun studio tanpa nama ini mampu menghasilkan album rekaman Bing Slamet, Sam Saimun, Nien Lesmana, dengan iringan Nick Mamahit. Lagu Kopral Djono yang legendaris ciptaan Ismail Marjuki untuk Nien Lesmana juga direkam di Studio ini. Mas Yos kemudian mendirikan studio rekaman permanen di Jl. Cikini raya yang diberi nama Irama Music Company. Ditempat ini lahir sejumlah artis terkenal seperti Titiek Puspa, Marini, Lilies Suryani, Ivo Nilakresna, Rahmat Kartolo, dan Koes Bersaudara. Irama juga memproduksi rekaman penyanyi keroncong dan lagu-lagu daerah, seperti rekaman Waljinah, Eny Kusini, dan Elly Kasim, juga menghasilkan rekaman monumental dari Orkes Gumarang. 53 Pada akhir tahun 1960-an dikota Solo lahir pula perusahaan rekaman yang bernama Lokananta. Perusahaan ini hanya merekam musik- musik tradisional. 54 Di awal tahun 1970-an Dick Tamimi mendirikan perusahaan rekaman yang bernama Dimita. Perusahaan ini menghasilkan rekaman beberapa artis terkenal dimasa itu seperti Koes Bersaudar, Dara Puspita, dan Panbers. Perkembangan Industri Musik Indonesia semakin semarak setelah didirikannya Perusahaan Rekaman Remaco oleh Eugene Timothy. Pada saat itu publikasi karya rekaman lebih diperhatikan. Studio rekaman yang digunakanpun juga semakin maju teknologinya. Sehingga saat itu hasil rekaman tidak hanya dicetak dalam bentuk piringan hitam, namun mulai
53 Bens Leo, Industri Musik Indonesia Diawali dari Garasi, Artikel Anugrah Musik Indonesia, 1998, hal. 1. 54 Ahmad Khadafi Munir, op. cit, hal. 16. berbentuk kaset. Perusahaan rekaman ini menghasilkan karya rekaman dari Koes Plus ( yang berasal dari Koes Bersaudara), DLloyd, Bimbo, The Rollies, The Mercys, dan lain-lain. Pada awal tahun 1970-an juga didirikan sebuah perusahaan rekaman yang tidak saja bertindak sebagai produser eksekutif atau penyandang dana, namun juga bertindak sebagai distributor sekaligus sebagai pencari bakat. Perusahaan tersebut awalnya bernama Metropolitan, kemudian berganti nama menjadi Musica Studios. 55 Pada periode 1980 - 1990-an perkembangan industri musik Indonesia semakin semarak, dengan munculnya berbagai perusahaan rekaman seperti Aquarius Musikindo, HP Record, Purnama Record, Suara Sentral Sejati, Union Artist, Jackson Record, Wins Record, Virgo Ramayana, Cepee Production, dan lain-lain. Pada priode ini musik pop amat mendominasi pasar, dengan disertai munculnya jenis musik baru seperti rap. Setelah tahun 1990-an Industri musik kita mulai dirambah oleh perusahaan rekaman asing yang menanamkan modalnya di Indonesia seperti Sony Music Indonesia tempat bernaung Group Band dan penyanyi terkenal seperti Padi, Sheila on-7, Cokelat, The Groove, /Rif, dan Rio Febrian. Selain Sony Music perusahaan rekaman asing lainnya yang masuk ke Negara kita antara lain Warner Music Indonesia tempat bernaung group band Jikustik, dan EMI Indonesia tempat bernaung group
55 Ahmad Khadafi Munir, op. cit, hal. 17 band BIP, dan Shelomita. Pada periode ini diwarnai juga dengan fenomena munculnya Independent Label, yaitu suatu usaha dari seorang musisi atau band untuk memproduseri, dan mendistribusikan sendiri album mereka tanpa bantuan dari suatu perusahaan rekaman. Usaha yang lebih dikenal dengan istilah Indie Label ini, dipelopori oleh PAS Band, suatu band dari kota bandung. Band-band dan artis Indie Label atau Independen ini belakangan ada yang hijrah ke perusahaan rekaman besar atau melakuakan sistem titip edar kepada perusahaan rekamaan besar untuk mendistribusikan album mereka. Pada periode ini musik yang dihasilkan mulai beragam dan mulai berani untuk memunculkan inovasi baru dalam bermusik, seperti munculnya musik ska, Thrash Metal, hip-metal, punk, british pop (brit-pop), Industrial, electronica/Techno, dan lain-lain. Kerja keras insan musik Indonesia juga turut mendapatkan penghargaan dengan diadakannya beberapa acara pemberian penghargaan terhadap prestasi musik Indonesia seperti acara Anugrah Musik Indonesia, Anugrah Musik Dangdut, dan acara Video Musik Indonesia. G. Originalitas Sebagai Faktor Utama Pembentukan Suatu Karya Musik dan Lagu Pada dasarnya faktor utama dalam proses penciptaan suatu karya musik adalah Originalitas. Original disini berarti karya musik yang diciptakan merupakan karya asli dari pencipta lagu tersebut, dan bukan tiruan dari karya musikal lainnya yang sudah ada. Karya musik yang original atau asli tersebut juga mencerminkan kreatifitas dari penciptanya. Keaslian suatu karya musikal mencakup keaslian ide, nada, lirik, dan unsur-unsur pembentuk lagu lainnya seperti yang telah dibahas dimuka. Komoditas utama dalam suatu Industri rekaman adalah Hak Cipta. Hak Cipta merupakan perngkat hukum yang memberikan perlindungan bagi suatu karya musik, dan memberikan pengaturan bagi penggunanya. Faktor originalitas sebagai faktor utama dalam pembentukan musik dan lagu juga sejalan dengan persyaratan dasar untuk mendapatkan Hak Cipta, maka ciptaan tersebut harus original. 56 Dengan demikian secara a contario, maka suatu peniruan dan pembajakan terhadap karya musik lain yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap Hak Cipta yang dimiliki oleh pihak lain. A. Peran Pemerintah dan Organisasi Yang Berkaitan Dengan Industri Musik Dalam Pengembangan Industri Musik Nasional Dalam suatu industri musik tentu banyak pihak yang terlibat didalamnya. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah Pemerintah, Organisasi atau asosiasi yang bergerak dibidang musik, perusahaan rekaman, produser, pencipta lagu, penyanyi, distributor, dan lain-lain. Pihak-pihak ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan Industri Musik Nasional, dan senantiasa bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut.
56 Ita Gambiro, op.cit, hal. 4. 1. Peran Pemerintah Dalam Perkembangan Industri Musik Nasional Peran Pemerintah disini, lebih sebagai administrator, atau pengatur bagi berjalannya Industri Musik Nasional. Fungsi pengaturan yang dilakuakn pemerintah tampak pada penyelenggaraan administrasi Hak Cipta sesuai amanat UUHC No. 19 tahun 2002. fungsi administrasi bagi Hak Cipta termasuk bagi Hak Cipta karya musik dan lagu diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI), khususnya Direktorat Hak Cipta yang berada dibawah Departemen Hukum dan HAM Indonesia. Fungsi Administrasi yang dilakukan meliputi pendaftaran ciptaan lagu, pencatatan, lisensi, penghapusan ciptaan, dan lain-lain. 2. Peranan Perusahaan Rekaman, Produser, Pencipta Lagu, Penyanyi, dan Distributor, Dalam Perkembangan Industri Musik Nasional Kerjasama dan koordinasi antara Perusahaan rekaman, produser, pencipta lagu, penyanyi, dan distributor amat diperlukan. Karena merekalah sebenarnya pemain utama dalam suatu industri musik. Dari mereka pulalah lahir organisasi atau asosiasi yang berkenaan dengan musik. a. Pencipta Lagu Pencipta lagu merupakan seorang atau beberapa orang secara bersamasama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan kedalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 57 Setelah menciptakan lagu, biasanya pencipta lagu tersebut menawarkan lagunya kepada Perusahaan rekaman atau produser dalam bentuk Demo kaset dengan harapan mereka tertarik pada lagu-lagu yang telah diciptakan, dan membeli hak penggandaan lagu tersebut dari penciptanya. Setelah demo kaset tersebut diterima dan disetujui oleh pihak perusahaan rekaman atau produser rekaman, maka dibuatlah perjanjian pengalihan Hak Cipta antara Pencipta lagu dengan perusahaan/produser rekaman tersebut. Dengan demikian Hak Cipta atas lagu-lagu tersebut telah berada ditangan perusahaan/produser rekaman, tanpa mengurangi hak moral, dan hak sang pencipta untuk mendapatkan pembayaran royalti. b. Perusahaan/Produser Rekaman Perusahaan rekaman merupakan badan hukum yang mempunyai kegiatan utama menghasilkan rekaman suara, menjadi produser, melakukan promosi, distribusi, dan lain sebagainya. Sementara, produser rekaman suara adalah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perekaman suara atau perakaman bunyi baik perekaman dari suatu pertunjukan maupun perekaman suara atau perekaman bunyi lainnya. 58 Produser rekaman belum tentu mempunyai perusahaan rekaman sendiri. Sementara suatu perusahaan rekaman pasti dapat
57 Undang-Undang Hak Cipta, op. cit, Pasal. 1 (1) 58 Ibid, Pasal. 1 (19) menjadi produser dalam produksi suatu album tertentu. Dengan demikian pengertian perusahan rekaman lebih luas dari produser rekaman. Sebagai produser dari suatu proyek rekaman, maka perusahaan rekaman/produser rekaman berhak melakukan kegiatan-kegiatan seperti memilih penyanyi yang akan menyanyikan lagu tersebut, memilih penata rekaman, musisi pendukung, melakukan promosi, dan menyediakan sarana-sarana lainnya untuk menghasilkan sebuah master rekaman. 59 Adakalanya suatu perusahaan rekaman juga, sekaligus menjadi distributor bagi karya rekaman suara yang dihasilkan. Dengan selesai dibuatnya master rekaman atas suatu lagu, maka perusahaan/produser rekaman mempunyai hak baru yang dinamakan hak atas karya rekaman suara (Saund Recording Rights). c. Distributor Distributor merupakan pihak yang melakukan penyaluran hasil karya rekaman suara kepada masyarakat atau konsumen. 3. Peranan Organisasi Yang Berkaitan Dengan Musik Organisasi atau asosiasi tersebut didirikan oleh para pihak yang memang berkecimpung dalam industri musik berdasarkan tujuan tertentu. Saat ini ada beberapa organisasi/asosiasi yang didirikan dan berkaitan dengan musik sebagai berikut :
59 Ahmad Khadafi Munir, op. cit, hal. 21. a. Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) YKCI merupakan suatu Performing Rights Socity yaitu suatu lembaga yang didirikan untuk melakukan pengawasan, dan penagihan atas pelaksanaan performing rights di Indonesia, khususnya penggunaan lagu-lagu para anggotanya yang dimainkan di Kafe, pub, panggung, restoran, hotel, dan lain-lain. YKCI didirikan oleh Chandra Darusman, Rinto Harahap, dan beberapa rekannya yang akan digunakan dalam film, iklan, dan lain-lain. YKCI memberikan royalty setiap tahunnya kepada para anggotanya. Yovie Widianto, Eros Sheila On-7, dan Melly Goeslaw, merupakan artis yang pernah merasakan dinobatkan sebagai penerima royalty tertinggi dari YKCI. b. Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) ASIRI merupakan asosiasi atau gabungan dari perusahaan rekaman dan produser rekaman Suara. c. Persatuan Artis dan Penata Rekaman Seluruh Indonesia (PAPPRI) PAPPRI beranggotakan baik dari kalangan pencipta lagu sampai penata rekaman suara. PAPPRI merupakan wadah bagi para pencipta lagu, artis, dan penata rekaman untuk memperjuangkan hak mereka. PAPPRI didirikan oleh T.B. Sadikin Zuchra, dan rekan- rekannya.