Anda di halaman 1dari 3

Simpang Ajal

SELESAI sudah tugas Montenero. Karenanya, kini ia tinggal bunuh diri. Bunuh diri! Itu saja. Betapa tidak! Ia telah membunuh tiga orang itu sekaligus. a, tiga orang. Santa, orang yang dengan serta!merta memenggal kepala bapaknya ketika bapaknya menolak menandatangani selembar kertas yang berisi surat perjanjian untuk terikat dengan sebuah partai. Lantas "enta, yang ketika pembunuhan itu terjadi berusaha membungkam mulut bapaknya agar tidak berteriak, serta Martineau yang mengikatkan tali pada tubuh bapaknya agar bapaknya tak bergerak sedikit pun menjelang kematiannya. Karena itu, sekarang, Montenero sendiri tinggal bunuh diri! #Selamat malam, Montenero. Sebaiknya kamu kubur dulu ketiga mayat itu baik!baik! Setelah itu, terserah!# u$ap batin Montenero, meronta. # a, kubur dulu! Lantas, selamat tinggal!# sisi kedirian batin Montenero yang lain menimpali. Sesungguhnya Montenero memang tidak perlu menjumput beragam kebijaksanaan untuk sesegera mungkin mengubur mayat!mayat itu. %oh memang, tugas pembantaiannya telah usai. "an dengan sendirinya, dendam yang bersemayam di dalam dirinya lunas terbalaskan. #%etapi, semestinya engkau mempunyai $ukup rasa kemanusiaan untuk tidak membiarkan mayat!mayat itu menggeletak begitu saja karena kau bunuh! Kasihan tubuh mereka menggeletak! Semestinya jika dengan $epat mereka menjadi makanan belatung! belatung menggiriskan di dalam tanah. Bukan menjadi makanan empuk bagi lalat!lalat hijau!# Belati, yang telah menikam dada Santa, "enta, dan Martineau masing!masing sebanyak enam kali, yang sepertinya sangat tahu berontak batin Montenero, ikut angkat bi$ara. Montenero menghela napas. Menggeliat. #Ah, benar. Sudah semestinya. Sekarang, engkau harus bisa membebaskan pikiranmu dari angan!angan tentang balas dendam. Ingat, ketiga mayat itu telah menjadi seonggok daging yang tak berarti. &arus dikubur! Engkau harus mengubah pola pikir yang begitu konyol itu, Montenero,# $e$ar sebilah 'edang, yang ren$ananya ia gunakan juga untuk membunuh, tetapi Santa, "enta, dan Martineau ternyata $ukup memilih mati $uma dengan sebilah Belati. #(h ya. a. Aku ingat lagi sekarang. Engkau harus mempersiapkan banyak keberanian agar kau menjadi tidak gagu dalam bersikap. )angan seperti ketika kau akan membunuh! Kau hunjamkan diriku ke dada ketiga mayat itu dengan gemetar. Sekarang, untuk menguburkan ketiga mayat itu, tak perlu ada denyut ragu yang berujung gemetaran badan, desah napas memburu, suara terengah!engah, dan keringat dingin yang keluar berleleran. Semua itu harus diubah. "engan segera!# Montenero melirik jam tangan. Kurang tiga puluhan menit kokok ayam bakalan meletup

kejut. Ia menghapus keringat dingin yang perlahan!lahan tapi pasti mulai membanjiri muka dan tangannya. #*epat lakukan! Keberanian telah datang dengan sendirinya. Lakukan!# Angin pagi mendesir. )am tangan terus berdetak. Montenero pu$at. Lunglai. Apa yang dikatakan oleh Belati dan 'edang itu ada benarnya. %ak ada kebijaksanaan lain menjelang pagi hari itu ke$uali penguburan. %entu saja, penguburan dengan segala kelayakannya. Ada dupa, bunga, kain pembungkus mayat, dan pastilah keberanian. +ntuk yang terakhir, soal keberanian itu memang sudah sedikit dimiliki Montenero. %etapi, untuk dupa, bunga, dan juga sesobek kain pembungkus mayat, Atau, pikiran tentang sesobek kain pembungkus mayat sungguh tak diperlukan lagi, #Ah, begitu banyak pertimbangan kau! Ambillah $angkul! -ali tanah yang $ukup untuk mengubur ketiga mayat itu sekaligus. *epat! %unggu apa lagi, ha,! Ayo, berikan kelayakan kematian kepada Santa, "enta, dan Martineau. Setidaknya, agar ruh mereka bisa sedikit terta.a di alam baka sana. *epat Montenero! /aktu tinggal sebentar! Masih ada tugas!tugas lain yang harus kau panggul untuk men$ipta sejarah. Sejarah, Montenero! )angan main!main! *epat! Ayo, dong. *epat!!!# Montenero diam. %erpaku. Ia sebenarnya memang tidak perlu mempertimbangkan apa! apa lagi ke$uali segera mengubur ketiga mayat itu serapi mungkin, agar paginya tidak sia!sia karena dikorek!korek anjing. Lantas, selesai! Sejarah baru tergores. Bapaknya yang mati sangat mengenaskan dengan kepala terpenggal dari tubuhnya, terbalas sudah. Meskipun kematian Santa, "enta, dan Martineau tidak sempurna seperti kematian bapaknya, tetapi setidaknya mati. Itu saja. Karena hanya sisa keberanian itulah yang dimilikinya. Kebetulan memang juga mati, bukan, %untaslah $erita ibunya yang selalu membekas dalam ingatan dan membuatnya selalu berpikir dan bersikap semirip orang sableng. Montenero memutuskan mengambil $angkul. Belati dan 'edang terta.a. Membuat Montenero kembali gundah, berada dalam sangkar kebingungan. Keringat berleleran lagi dari sekujur tubuhnya. %angannya kembali gemetar. "engan berteriak sekeras mungkin, Montenero membanting $angkul yang sudah tergenggam ken$ang di tangannya. Berarti keberaniannya sedikit hilang, bukan, Bahkan barangkali hilang sama sekali, Belati dan 'edang kebingungan. Keduanya pu$at pasi. Moti0asi apa yang mesti disuntikkan untuk membangkitkan kesadaran keberanian Montenero menjelang matahari terbit, #Aku tak mampu lagi melakukan apa!apa. Aku telah menuntaskan tugasku. Aku telah men$ipta1. +h1. Semestinya kau tak menghimpitku dengan hal!hal ke$il yang justru akan menjebakku pada rasa bersalah sema$am ini!# dengan suara penuh gemetar, seolah di$ekam oleh ketakutan entah apa, Montenero angkat bi$ara. #(1. Kau menganggapnya hal ke$il, Montenero, &arusnya aku tadi menolak untuk kau gunakan membunuh jika kau menganggap penguburan adalah sebagai hal yang ke$il, remeh. (1. aku bisa saja mogok untuk membunuh bila akhirnya kau malah bimbang sikap sema$am ini! Kau tahu, Montenero. Aku bisa balik mengubah keberanianmu untuk

membunuh. Aku bisa tiba!tiba saja menikam dadamu sendiri di depan Santa, "enta, dan Martineau. Bangsat! Anjing, kau!!!# Montenero terpaku. Suasana di sekitar tempat pembantaian itu merayap senyap. Montenero berulang!kali blingsatan. Montenero terus!menerus mengusap keringat yang berleleran membasahi sekujur .ajah. "an detik terus saja berdetak. Sesekali ia garuk! garuk kepala sembari berjalan mondar!mandir. Belati dan 'edang $uma memandangi saja. Bisa jadi, Belati dan 'edang memang sudah kehabisan kata!kata untuk memoti0asi Montenero. Sesekali dilihatnya mayat Santa yang terbujur kaku, "enta yang terkapar melingkar bagai ular, dan Martineau yang jika diperhatikan se$ara jeli ternyata malah tersenyum di pun$ak kenyerian kematiannya. #Bagaimana, Montenero, Bagaimana, Aku masih sanggup membikin keberanian buatmu. Belum terlambat, dan tak akan pernah terlambat. Aku masih bersabar bersama 'edang.# #Bagaimana,# Montenero mengusik tanya kepada dirinya sendiri. #%erserah!# #Bagaimana, Belati,# #%erserah! Bagaimana dengan kamu, Montenero, Masih sanggup kau mendengar kata! kataku, (k. Engkau masih bisa bekerja dengan $epat menanam ketiga mayat itu baik! baik. Ambillah $angkul itu. Keduklah tanah segera. Kuburkan mereka senyaman mungkin. Ah, bulan yang sebentar lagi bakalan angslup itu juga pasti merestui dan memandangimu dengan rasa puas. Barangkali, ia bakalan memberi u$apan selamat kepadamu. Kenapa engkau mesti terjebak pada rasa ragu, Ayo, aku senantiasa berada di belakangmu!# Aih, ayam telah berkokok bersahutan. Meskipun ayam baru berkokok, keadaan di sekitar tempat pembantaian itu sudah $erah. +dara meruapkan kesegaran. Montenero terlambat. Ia belumlah membuat perhitungan!perhitungan untuk bergegas menyuruh Belati agar mau menikamkan diri ke dada Montenero yang kini telah disesaki gebalau bingung, ketololan, amarah, dan entah apa lagi, juga entah ditujukan buat siapa lagi. Montenero betul!betul lunglai, lenyap keberanian, ter$ipta goresan sejarah yang entah baru entah tidak. 222

Anda mungkin juga menyukai