Anda di halaman 1dari 7

Shoesholic : When the Time Comes

Bagaimana dengan sepatu yang ini? (mengambil sepatu yang ditawarkan) Heels metallic mules ini sangatlah cantik dan pastinya terlihat pas di kaki anda. Sepasang heels berpalet metalik seperti ini sangat cocok jika anda pasangkan dengan gaun atau kebaya. Aku memang membutuhkan sepatu seperti ini. Saya sangat menyarankan anda memilih sepatu ini, detail batu-batuan berwarna pada heels ini memberikan kesan mewah, tentu saja itu akan membuat penampilan anda semakin elegan, nyonya. Ternyata sangat nyaman dipakai. Baiklah aku ambil heels ini. Baik. (sambil memberikan sepasang heels yang dipilih pembeli pada pegawai butiknya) Tolong kamu urus ya. Iya bu. Dian tersenyum puas sambil menghampiri calon pembeli yang lain. Ada yang bisa saya bantu, nyonya? Emm.. aku sedang mencari sepatu yang bisa aku gunakan untuk acara resmi tapi yang tidak berkesan terlalu formal. Dian memandang berkeliling, tatapannya jatuh pada dua buah sepatu yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia mengambil sepatu tersebut dari raknya dan menawarkannya pada pembeli tadi. Bagaimana dengan sepatu ini? Stiletto memungkinkan anda tampil lebih feminim. Model ini lebih pas bila digunakan ke pesta dengan memadukan dengan gaun malam. Stiletto juga dapat dipadukan dengan celana panjang agar kaki anda terlihat jenjang atau rok pensil. Memilih sepatu berhak stilettomemang

sedikit lebih rumit, tapi yang pasti, anda harus memastikan bahwa haknya kuat dan tidak mudah goyah agar Anda pun bisa berjalan dengan nyaman.Jika anda kurang suka dengan warnanya, kami punya beberapa pilihan warna dengan model yang sama. Mungkin ada baiknya aku coba dulu, apakah ada sepatu yang lain? Kami juga memiliki koleksi heels jenis peeptoe yang terbuat dari material satin. Design dari heels peeptoe ini memungkinkan sirkulasi darah di kaki, saat memakainya, kaki kita tetap bisa bernafas. Tidak terlalu formal, jadi anda bisa mengenakannya di berbagai kesempatan. (Pembeli mencoba-coba sepatu yang ditawarkan oleh Dian) Bagaimana? Kau memang benar-benar mengerti bagaimana selera pembelimu. Sepatu yang kau pilihkan tidak pernah mengecewakan. Aku ambil keduanya.(memberikan kedua sepatu yang baru saja dicobanya kepada Dian) Terima kasih nyonya, silahkan, anda bisa melakukan pembayaran di sana. Kau itu cantik dan pintar. Aku benar-benar yakin, kau pasti berusaha keras untuk membangun butik ini. Aku benar-benar tidak setuju dengan gosip-gosip itu. Semangat ya, Dian. Banyak yang mendukungmu. Emm iya Terima kasih nyonya. Percuma berpura-pura tidak mengerti, Dian tahu pasti apa maksud nyonya itu. Siapa yang tidak kenal dengan Diana Harso. Desainer muda berbakat dari Indonesia yang sudah sering kali mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri karena karya-karyanya yang memukau. Sejak kecil Dian memang bercita-cita untuk menjadi desainer, khususnya desainer sepatu. Dulu mamanya sering sekali membelikannya sepatu dengan model-model yang unik. Itulah sebabnya, Dian mulai menjadi pencinta sepatu, sampai-sampai ia bercita-cita suatu saat nanti ia akan membuat sendiri sepatunya dan membuat orang lain ikut memakai sepatu buatannya. Dian bekerja keras dari mulai bersekolah di jurusan design hingga terus berusaha membuat design-design sepatu yang mengusung karakter dan ciri khasnya sendiri. Hal itu ia lakukan untuk bisa mewujudkan impiannya membuka butik yang khusus menjual sepatu-sepatu rancangannya, dan kini impiannya

telah terwujud. Tidak hanya di Jakarta, Dian juga berhasil membuka butiknya di tempat-tempat lain. Sekarang, nama Diana Harso menjadi lebih dikenal masyarakat karena beredarnya gosip seputar kedekatannya dengan seorang aktor sekaligus penyanyi asal Korea yang memang masih keturunan Indonesia bernama Won Kang Hwi. Mereka memang sudah dekat sejak lama. Sejak sama-sama masih sekolah. Baik saat dulu Kang Hwi bersekolah di Indonesia maupun saat Dian mengambil sekolah design di Korea. Kedekatan mereka baru terekspose sekarang, karena beberapa bulan yang lalu tanpa sengaja mereka berdua tertangkap kamera sedang makan malam bersama di sebuah restoran. Saat itu Kang Hwi sedang dalam rangka tur promosi film terbarunya di Asia Tenggara termasuk di Indonesia yang kebetulan merupakan negara terakhir yang didatanginya. Entah siapa yang pertama kali menyadari keberadaan mereka berdua di restoran tersebut, yang Dian tahu, saat itu tiba-tiba saja sudah banyak berdatangan fans-fans Kang Hwi yang mayoritas remaja wanita dan wartawan-wartawan yang memaksa untuk mewawancarai mereka. Gosip miring yang beredar menyatakan, kesuksesan Dian sebagai shoes designer itukarena mendompleng nama Kang Hwi yang memang sudah lebih dulu terkenal. Gosip tersebut semakin menjadi-jadi karena saat itu mendadak Kang Hwi memutuskan untuk kembali ke Korea. Dian tahu Kang Hwi kembali ke Korea untuk menggarap album barunya, bukan untuk meninggalkannya. Untunglah Dian mulai bisa menerima adanya gosip-gosip tersebut karena itulah resiko menjadi seorang public figure. . Menikah? Iya sayang, ingat usiamu. Kariermu pun sudah mapan. Tidak ada salahnya sekarang kamu mulai memikirkan pernikahan. Dian masih belum ingin menikah sekarang ma. Jangan bilang karena kamu menunggu Kang Hwi. Menunggu sesuatu yang tidak pasti. Mama tidak akan memaksamu. Hanya saja mama ingin kamu bahagia.

Dian gelisah sepanjang hari karena nasehat mamanya malam itu. Haruskah ia menuruti kemauan mamanya. Sejauh ini Dian sama sekali tidak pernah memikirkan tentang pernikahan. Its not important, untuk saat ini. Begitulah yang ada di pikirannya. Hahhh tapi aku tidak boleh mengecewakan mama. Dian memandangi dirinya di kaca. Saat ia memandang kaca, terlihat olehnya seorang laki-laki yang masuk ke dalam butiknya. Laki-laki tersebut mengenakan jaket, topi dan kacamata sehingga wajahnya tidak terlihat jelas. Dian pun menoleh dan melangkah ke arah laki-laki tersebut untuk menyambutnya. Selamat datang di butik kami, ada yang bisa saya bantu tuan? Saya sedang mencari sepatu jenis nude pumps atau kitten heels untuk kekasih saya. Bisakah anda membantu saya untuk memilihkan, nona? Dian terdiam menatap laki-laki itu. Ia merasa seperti kenal dengan laki-laki itu. Sadar bahwa Dian terus memandanginya, laki-laki tersebut melepas kacamatanya. oppa??!! Sssstt Hello Dian. Nice to meet you, again. Dian tidak menyangka ia akan bertemu lagi dengan Kang Hwi. Secara mendadak seperti ini. Oppa, Kenapa kenapa kamu bisa ada di sini? tanya Dian terbata-bata. Sedikit panik, Dian melihat ke sekelilingnya, takut jika ada yang melihat kedatangan Kang Hwi di butiknya. Hahaha aku tidak menyangka kamu akan sangat terkejut. Kang Hwi tertawa dan berjalan ke arah Dian sambil mengenakan lagi kacamatanya. Kamu sendirian kemari? tanya Dian. Lihat saja sekelilingmu. jawab Kang Hwi. Dan benar saja, Dian melihatbodyguard-bodyguard Kang Hwi yang menyamar di luar butiknya.

Really, you looks so beautifull, Dian. I miss you. ucap Kang Hwi sambil memeluk Dian. Tanpa mereka sadari semua orang yang ada di butik menatap mereka. Sepertinya tidak baik berlama-lama di sini. Ayo kita pergi makan malam. Uvap Kang Hwi begitu melepaskan pelukannya, tanpa mempedulikan protes dari Dian, Kang Hwi langsung menariknya pergi. Mereka menuju sebuah restoran diamdiam. Dian ..aku di sini untuk membawamu. Membawaku? Ya, membawamu pulang ke Korea. hmmm ..tapi lupakan-lupakan. Kita bicarakan lain waktu saja. Ayo makan. Aku sangat lapar. Makanan yang aku dapat selama perjalanan membuatku tidak selera makan. Kamu kenapa cepat sekali tiba-tiba sudah kembali lagi ke Indonesia? Ada yang harus aku lakukan di sini. Lakukan? Apa? Iya, aku kemari bersama-sama dengan artis-artis JY Management yang lain. Tentu kamu tahu kan kami akan menyelenggarakan konser di sini? Hanya itu alasannya? Tentu saja aku tahu, tapi aku tidak menyangka kamu ambil bagian juga di konser itu. Nanti malam akan ada talkshow yang harus kami ikuti. Lalu? Baru besok lusa kami memulai konser. Datanglah ke konser kami. Aku akan meminta salah satu staf untuk menjemputmu. Aku benar-benar ingin kamu datang. Dian menatap Kang Hwi, Baiklah. Tentu saja aku akan datang. Mereka mengobrol banyak malam itu, sampai-sampai tidak sadar diam-diam ada kamera yang terus mengambil foto mereka.

Esok harinya Dian terbangun karena mamanya sangat heboh menyuruhnya untuk segera melihat berita di televisi. Saat itu sedang ditayangkan infotainment pagi, Isinya tentang talkshow para artis JY Management semalam. Dan lagi-lagi Dian benar-benar dibuat bangun karena melihat dirinya ada di berita infotainment tersebut. Dia ..dan Kang Hwi. Dengan foto-foto kebersamaan mereka kemarin. (suara percakapan di televisi) Tentu saja ini hal yang sangat ingin diketahui oleh fans-fansmu di sini, bisakah kau jelaskan, bagaimana sebenarnya hubunganmu dengan designerDiana Harso? tanya si pembawa acara pada Kang Hwi. Entah kenapa, hati Dian berdebar-debar menunggu jawaban Kang Hwi. Kang Hwi terdiam sejenak kemudian tersenyum. Dengan mantap ia menjawab, Diana Harso, she is my everything. Sebenarnya aku ingin menyatakan hal ini langsung di hadapannya secara pribadi. Tapi setelah aku pikir-pikir, malam ini adalah saat yang tepat untuk menyatakannya, setelah sekian lama kami selalu sembunyi-sembunyi, sekarang biar semua orang tahu yang sebenarnya, aku tidak ingin ada lagi kabar-kabar miring tentang kami berdua. Kira-kira apa yang ingin kau ungkapkan Kang Hwi? Sepertinya kali ini kau benar-benar serius, ya? tanya pembawa acara itu lagi. Ya, tentu saja. Semua orang yang menyaksikan ini akan menjadi saksi. Dian, you may never know how important you are to me or how much I care for you, but you are and you will always be. Bear in my mind that I couldnt afford to lose someone Ive learned to care about so much. Hanaman saranghanikka, hanamyeon chungbunhanikka. Jeoneun dangsineul sarang hamnida. Setelah Kang Hwi membuat pernyataan seperti itu, terlihat para penonton di studio yang memang kebanyakan fans-fans perempuannya berteriak histeris. Semua orang benar-benar tidak menyangka Kang Hwi akan membuat pernyataan seperti itu. Dian pun merasakan hal yang sama, ia benar-benar terkejut sekaligus terharu, sampai-sampai air matanya menetes. oppa ..

Dian terbangun dari tidurnya. Ia bermimpi. Mimpi? Apakah semua yang ia alami itu mimpi? Ia melihat ke sekeliling kamarnya. Di sudut ruangan ada tumpukan hadiah dari orang-orang terdekatnya. Juga sebuah gaun dan sepasang sepatu berwarna putih. Tok ..tok ..tok ..(ada yang mengetuk pintu) Sayang, kau sudah bangun? Sudah, ma. Kau baik-baik saja, nak? tanya mamanya karena melihat Dian duduk terdiam di atas tempat tidur. Dian tersenyum dan beranjak bangun. Kemudian memeluk mamanya. Tentu saja aku baik-baik saja, ma. Kan hari ini aku jadi pengantin. END.

Anda mungkin juga menyukai