OLEH: NOR AZLYZA BINTI AHMAD MOIN PEMBIMBING : DR. ASMARAHADI, S PKJ
KEPRIBADIAN
Totalitas dari ciri perilaku dan emosi yang
merupakan karakter atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi biasa yang bersifat stabil dan dapat diramalkan.
CIRI KEPERIBADIAN - bersifat fleksibel,gambaran klinis tidak memenuhi kriteria atau pedoman diagnostik dan bersifat lebih ringan dari gangguan kepribadian GANGGUAN KEPERIBADIAN - Ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subjektif. - Menunjukkan pola relasi dan persepsi terhadap lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta bersifat maladaptif.
bersifat sederhana, tanpa motivasi, baru stabil setelah anak berusia beberapa tahun.
Klasifikasi berdasarkan
ICD 10 PPDGJ III
GK Paranoid, GK Skizoid, GK Dissosial, GK Emosional Tak Stabil (tipe impulsif, tipe ambang), GK Histrionik, GK Anakastik, GK Cemas/Menghindar, GK Dependen, GK Khas lainnya, GK YTT
DSM V
Cluster A (Paranoid, Schizoid, Schizotypal) Cluster B (Antisosial, Borderline, Histrionic, Narcissistic) Cluster C (Avoidant, Dependent, ObsessiveCompulsive, Passive-Aggressive, Depressive)
budaya)
orang lain bahawa orang lain berniat buruk padanya. Bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam pelbagai konteks
menyalahartikan suatu tindakan netral 4. Mempertahankan dengan gigih hak peribadinya 5. Mempunya sikap menyangkut diri yang berlebihan
2. SKIZOTIPAL
definisi : pola defisit dalam hubungan
sosial dan interpersonal merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina hubungan akrab, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku yang eksentrik, bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam pelbagai konteks atau situasi .
mempertimbangkan dampaknya, afek atau emosi tidak stabil atau kurang pengendalian diri, dapat menjurus kepada ledakan kemarahan atau perilaku kekerasan
TIPE : IMPULSIF DAN AMBANG
4. ANTISOSIAL
DEFINISI : pola perilaku pengabaian dan
pelanggaran pelbagai hak orang lain, bersifat pervasif, berawal sejak dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks.
PEDOMAN DIAGNOSTIK: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tidak peduli dengan perasaan orang lain Secara menetap tidak bertanggungjawab terhadap norma, peraturan dan kewajiban sosial Tidak mampu mempertahankan hubungan interpersonal walaupun tidak ada kesulitan Mudah frustrasi dan bertindak agresif atau kekerasan Tidak mampu menerima kesalahan atau belajar dari pengalaman atau hukuman Bila mengalami konflik sosial, cenderung menyalahkan orang lain, atau memberikan rasionalisasi dari perbuatannya
5. SKIZOID
DEFINISI : pola perilaku berupa pelepasan diri dari
hubungan sosial disertai kemampuan ekspresi emosi yang terbatas dalam hubungan interpersonal. Bersifat pervasif, berawal sejak dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks
PEDOMAN DIAGNOSTIK : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Hanya sedikit aktivitas yang memberinya kebahgiaan Emosinya dingin, afek datar Kurang mampu menyatakan kehangatan, kelembutan atau kemarahan pada orang lain Tidak peduli terhadap pujian atau kecaman Kurang tertarik untuk menjalin pengalaman seksual dengan orang lain Memiliki aktivitas yang menyendiri Dirundung fantasi dan introspeksi yang berlebihan Tidak ada keinginan mempunyai teman dekat atau akrab Tidak sensitif terhadap norma atau kebiasaan sosial yang berlaku
6. OBSESIF-KONVULSIF/ ANANKASTIK
DEFINISI: pola perilaku berupa preokupasi dengan
keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol mental dan hub. Interpersonal, dengan menyampingkan : fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi. Bersifat pervasif,awitan dewasa muda, nyata dalam pelbagai konteks
PEDOMAN DIAGNOSTIK: 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8.
Perasaan ragu dan hati-hati berlebihan Terpaku pada rincian, peraturan, daftar, perintah, organisasi, jadual Perfeksionis yang menghambat penyelasaian tugas Teliti, berhati-hati berlebihan dan lebih mengutamakan produktivitas sehingga mengenyampingkan hubungan interpersonal Terpaku dan terikat secara berlebihan pada norma sosial Kaku dan keras kepala Memaksakan kehendak orang lain melakukan sesuatu menurut caranya Instuksi pikiran atau impuls yang tidak dikehendaki
7. HISTRIONIK
DEFINISI; pola perilaku berupa emosionalitas
berlebihan dan menarik perhatian, bersifat pervasif, awitan dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks
2.
3. 4.
5. 6.
treatrikal dan dibesar-besarkan Bersifat mudah disugesti atau dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan Afek dangkal dan labil Terus mencari kegairahan, apresiasi orang lain dan aktivitas disaat ia menjadi pusat perhatian Bersifat seduktif dalam penampilan atau perilaku Sangat mementingkan daya tarik fizik
8. CEMAS
DEFINISI : pola perasaan tidak nyaman serta
keengganan untuk bergaul secara sosial, rasa rendah diri, hipersensitif terhadap evaluasi negatif. Bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam pelbagai konteks
PEDOMAN DIAGNOSTIK : 1. 2.
3.
4.
5.
6.
Rasa tegang atau takut yang menetap dan pervasif Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain Khuatir yang berlebihan terhadap kritikan dan penolakan dalam situasi sosial Enggan untuk terlibat dengan orang lain, kecuali merasa yakin akan disukai Membatasi gaya hidup dengan alasan bahaya fizik Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal sebab takut dikritik, tidak didukung atau ditolak
9. DEPENDEN
DEFINISI: suatu pola perilaku berupa kebutuhan berlebihan agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan seorang individu berperilaku submisif, bergantung pada orang lain dan ketakutan akan perpisahan dengan orang tempat ia bergantung. Bersifat pervasif, awitan dewasa muda dan nyata dalam pelbagai situasi
PEDOMAN DIAGNOSTIK : 1. Mendorong membiarkan orang lain mengambil (sebahagian besar) keputusan penting bagi dirinya 2. Menomorduakan kebutuhan dirinya terhadap kebutuhan orang lain tempat ia bergantung dan secara berlebihan menuruti apa saja kemahuan orang itu 3. Enggan mengajukan tuntutan yang layak kepada orang tempat ia bergantung 4. Rasa tidak enak atau tidak berdaya bila berada sendiri 5. Ketakutan berlebihan bahawa ia tidak dapat menjaga dirinya sendiri 6. Kemampuan terbatas untuk mengambil keputusan seharihari tanpa mendapat nasihat berlebihan dan jaminan dari orang lain
10. NARSISTIK
DEFINISI: terdapatnya pola rasa kebesaran diri
(dalam fantasi atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi atau disanjung, kurang mampu berempati. Bersifat pervasif , berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam pelbagai konteks.
penting (melebihkan bakat atau prestasinya, mengharap dikenal sebagai orang yang superior) 2. Berpreokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan, kehebatan, kecantikan atau kekasih ideal. 3. Merasa dirinya sebagai orang spesial dan unik yang hanya dapat dimengerti atau perlu berhubungan dengan orang lain atau institusi yang spesial atau berkedudukan lebih tinggi 4. Membutuhkan pemujaan berlebihan
5. Merasa dirinya mempunyai hak istimewa ( menuntut agar ia mendapatkan perlakuan khusus atau orang lain harus menurut kehendaknya) 6. Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif, menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya 7. Kurang atau tidak mampu berempati 8. Sering iri hati dengan orang lain atau merasa orang lain iri hati terhadap dirinya 9. Bersifat sombong
Diagnosis
-Gangguan kepribadian dikategorikan dalam
aksis II dari V aksis klasifikasi diagnostik DSM V TR. -Dapat membutuhkan beberapa sesi pertemuan dengan pasien agar dapat secara akurat mengetahui patologi karakter yang berlangsung lama dan pervasif. -Harus dilakukan pemeriksaan fisik rutin terhadap semua pasien yang diduga memiliki kelainan kepribadian
Tatalaksana Biopsikososial
Farmakoterapi
Overview Semua rekomendasi penanganan dengan medikasi merupakan off-label use. Paranoid : antipsikotik dosis rendah dapat mengurangi kecemasan dan kecenderungan paranoid Dependent: antidepresan dengan dosis lebih tinggi digunakan untuk kelainan komorbid cemas atau depresi. Antisosial: tidak menggunakan medikasi psikitarik
Psikoterapi
Intervensi psikososial
Sedapat mungkin melibatkan keluarga pasien dan adanya sistem dukungan dalam rencana terapi.
Terimakasih