PT Semen Padang - Company Case Study (Bahasa Indonesia)
PT Semen Padang - Company Case Study (Bahasa Indonesia)
PTSEMENPADANG
DISKRIPSIPERUSAHAAN
PT. Semen Padang didirikan pada tahun 1910 dan merupakan pabrik semen tertua di Indonesia. Pabrik berlokasi di Indarung, Padang, Sumatra Barat, Indonesia sekitar 200 meter diatas permukaan laut (dpl) dan kurang lebih 13 kilometer dari pelabuhan Teluk Bayur,Padang.PT.SemenPadangmemilikilimapabrikdengantotalkapasitas5.240.000 ton per tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 2.376 orang terhitung pada bulan April2003.
DESKRIPSIPROSES
Proses utama di pabrik semen terdiri dari tiga tahapan proses: proses produksi campuran bahan baku, proses produksi klinker dan proses produksi semen. Ketiga prosestersebutditerangkandibawahini. Proses produksi campuran bahan baku: Proses produksi campuran bahan baku memerlukan mill tegak atau mill jenis tabung sebagai mesin utama untuk grinding dan pengeringan. Bahan baku yang dimasukkan terdiri dari batu kapur, batu silika, tanah liat, slag(kerak) tembaga dengan komposisinya masingmasing dan produknya adalah campuran bahan baku. Energi listrik digunakan untuk grinding dan gas panas (gas buang kiln) digunakan untuk pengeringan. Proses ini menghasilkan debu yang ditampungdenganelectrostaticprecipitator. Produksi klinker: Alat utama untuk produksi klinker adalah Kiln. Proses terdiri dari kalsinasi,pembentukanklinkerpadatemperature1400derajatCelsiusdanpendinginan. Bahan yang dimasukkan adalah campuran bahan baku dan batu bara sebagai bahan bakar. Proses ini mengeluarkan debu klinker yang ditampung dalam electrostatic precipitatorsdanudarapanasdibuang. Produksi semen: Alat utama untuk produksi semen adalah mill bentuk tabung untuk menghaluskan klinker dan gypsum. Sistem ini menggunakan listrik untuk menjalankan alat.Prosesinimengeluarkandebusemenyangditampungolehelectrostaticprecipitators.
PedomanEfisiensiEnergiuntukIndustridiAsiawww.energyefficiencyasia.org
Gambar.1.DiagramalirprosesPT.SemenPadang
Lime stone
COAL MILL
Silica stone
KILN
RAW MEAL SILO CLINKER SILO
RP
RAW MILL
Coal
CEMENT MILL
Gypsum
Clay
CEMENT SILO
PENERAPAN METODOLOGI
Konsep Metodologi Efisiensi Energi perusahaan digunakan sebagai dasar pengkajian pabrikdalammengidentifikasidanmenerapkanopsiuntukpenguranganenergi,bahan bahanlainnyadanlimbah.Beberapapengalamanyangmenarikadalah: Tugas1aPertemuandenganmanajemenpuncak. Melalui proyek GERIAP, manajemen puncak dapat bertemu dengan tim, BPPT (fasilitator dari luar untuk proyek di Indonesia) dan konsultan internasional pada saat kunjungan. Hal ini menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap proyek dan efisiensi energisecaraumum,sertamemberikaninspirasimotivasiyangbesarpadatim. Halyangdipelajari:Kesediaanmanajemenpuncakuntuk bertemudenganTimsecara berkalamerupakanfaktormotivasiyangpenting. Tugas1bPembentukandanmenginformasikanpadastaf. Manajemen puncak menunjuk Direktur Produksi sebagai ketua tim. Sebagai tambahan untuk pengkajian energi pada tingkat pusat, dibentuk tim kecil yang terpisah di ke empat pabrik (dinamakan II, III, IV dan V). Struktur ini mempermudah pelaksanaan pengkajianenergipadaareafokusyangberbeda. Hal yang dipelajari: Pembentukan tim kecil sangat berguna untuk mengefektifkan pelaksanaanpengkajianenergipadaareafokusatauunitkerjayangberbeda.
RP
Copper slag
RAW MILL
CEMENT MILL
PedomanEfisiensiEnergiuntukIndustridiAsiawww.energyefficiencyasia.org
PTSemenPadang:StudiKasusPerusahaan