Anda di halaman 1dari 27

ASMA

Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya seperti sel mast, eosinofil, limfosit T, makrofag, neutrofil, dan sel epitel. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

Inflamasi Akut 1. Reaksi Asma Tipe Cepat

Alergen akan terikat pada IgE yang menempel pada sel mast dan terjadi degranulasi sel mast tersebut. Degranulasi tersebut mengeluarkan mediator seperti histamin, protease dan newly generated mediator seperti leukotrin, prostaglandin dan PAF yang menyebabkan kontraksi otot polos bronkus, sekresi mukus dan vasodilatasi. 2. Reaksi Fase Lambat Reaksi ini timbul antara 6-9 jam setelah provokasi alergen dan melibatkan pengerahan serta aktivasi eosinofil, sel T CD4+, neutrofil dan makrofag. Inflamasi Kronik Berbagai sel terlibat dan teraktivasi pada inflamasi kronik. Sel tersebut ialah limfosit T, eosinofil, makrofag , sel mast, sel epitel, fibroblast dan otot polos bronkus.

Bersifat episodik
Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
Gejala ini bisa lebih sering terjadi sewaktu melakukan aktifitas fisik, akan tetapi dapat terjadi sewaktu-waktu secara spontan atau setelah terpapar allergen

Faktor genetik:
genetik asma, alergik (atopi) , hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras.

Faktor lingkungan
alergen, sensitisasi, lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosioekonomi
Faktor genetik
Faktor lingkungan Asimptomatik atau asma dini

Manifestasi Klinis Asma (Perubahan ireversibel pada struktur dan fungsi jalan napas)

K L A S I F I K A S I

Gejala klasik asma kronis: episode nafas pendek-pendek, Pasien juga mengeluhkan sesak nafas, rongga dada terasa terikat, dan batuk (terutama pada malam hari), nafas mengeluarkan bunyi (mengi), Interval munculnya gejala dapat sekali sehari, seminggu, sebulan atau setahun. Pasien dapat mengalami symptom ringan berulang yang tidak membutuhkan pengobatan atau hanya memerlukan inhalasi shortacting 2agonis gejala asma kronis yang parah meskipun telah mendapatkan terapi dengan kombinasi pengobatan

Gejala tidak terkontrol seperti kesulitan bernafas, nafas tersengal (pendek), sesak pada rongga dada atau rasa terbakar, hanya mampu mengucapkan satu kata dalam tiap tarikan nafas, terdengarnya suara pada saat menarik dan menghembusan nafas, batuk kering, takikardi (meningkatnya frekeuensi denyut jantung), kulit pucat atau mempunyai kecenderungan mengalami sianosis, masuknya udara secara besarbesaran ketika pasien berusaha menarik dan menahan nafas. Tidak bisa diatasi oleh terapi bronkodilator biasa.

Tujuan: 1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma 2. Mencegah eksaserbasi akut 3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin 4. Mengupayakan aktivitas normal termasuk exercise 5. Menghindari efek samping obat 6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel 7. Mencegah kematian karena asma

Edukasi pasien dan mengajarkan kemampuan untuk menangani sendiri (self-manangement skills) meningkatkan kepatuhan terhadap manajemen terapi, meningkatkan kemampuan dalam memberikan pertolongan pada diri sendiri ketika terjadi serangan dan penggunaan peralatan untuk pengobatan Menghindari allergen yang telah diketahui dapat memicu peningkatan gejala Pola hidup sehat

Salbutamol (Ventolin) dan terbutalin (Bricasma)

Salmeterol (Seretide)

Prednison

Ipratropium bromide (Combivent, Farbivent) dan tiotropium bromide (Spiriva)

Theophylline (Euphyllin retard mite), Aminophyllin

Bentuk sediaan 1. Tablet: 2 dan 4 mg 2. Aerosol 200 g/semprot Cara pakai 1. Tablet: 2-4 mg 3-4xsehari, ditelan, p.c 2. Aerosol: 100-200 g jika sesak, tidak boleh > 4xsehari, dihirup melalui mulut Penyimpanan Simpan dalam suhu <30C, hindarkan dari cahaya matahari langsung Aerosol: Pasang kembali penutup mouthpiece seperti semula dan rapat Jangka waktu pengobatan 2-6 minggu, jika perlu Aktivitas, makanan yang dihindari Penggunaan bersamaan dengan blocker

Bentuk sediaan: Aerosol 50 g Cara pakai: 1 semprot, 2xsehari, hirup lewat mulut Penyimpanan: Jangan disimpan pada ruangan > 30C Jangka waktu pemakaian: 4-6 minggu tergantung derajat keparahan Aktivitas, makanan yang dihindari: blocker dan MAO inhibitor

Bentuk sediaan: Tablet 5 mg Cara pakai Akut: 40-60 mg per hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi, ditelan, p.c Pemeliharaan: 7,5-60 mg sehari dalam dosis tunggal, pagi hari atau 4xsehari, ditelan, p.C Penyimpanan: Jangan disimpan pada ruangan > 30C Jangka waktu pemakaian: Pemakaian akut 3-10 hari Aktivitas, makanan yang dihindari: OHO

Bentuk sediaan: Aerosol 17 g/semprot Cara pakai: 48 semprot jika perlu tiap 24 jam, hisap lewat mulut Penyimpanan: Jangan disimpan pada ruangan > 30C Jangka waktu pemakaian: jika perlu Aktivitas, makanan yang dihindari: makanan yang mengandung kedelai

Bentuk sediaan: Tablet lepas lambat 125 mg Cara pakai: 10 mg/kg/hari sampai dengan 300 mg/hari, jika dalam 3 hari dapat ditoleransi dapat ditingkatkan menjadi 400 mg/hari, sebelum makan Penyimpanan: Simpan pada suhu 25 C Jangka waktu pemakaian: jika perlu Aktivitas, makanan yang dihindari:

DEFINISI
Suatu kondisi penyakit yang dikarakterisasi oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial

FAKTOR

ASMA

PPOK

Faktor lingkungan Faktor pejamu (host)


Usia Gejala

Paparan alergen Atopy


Anak-anak dan remaja Mengi, dyspnea, batuk kering

Merokok Alpha-1 antitrypsin deficiency


Dewasa Kronik dypsnea, batuk produktif

Spirometri
Tomography

Reversibel
Penebalan bronkus

Ireversibel
Emfisema (kelainan anatomis paru disertai pelebaran rongga udara) pada lobular sentral Neutrofil dan CD8

Nature inflamation

Eosinofil dan CD4

Gambar A pada pasien asma dengan penebalan dinding bronkus Gambar B pada pasien PPOK dengan pelebaran rongga udara

Perlu diedukasikan cara pemakaian obat terutama aerosol pada pasien Perlu perhatikan 7 benar agar tidak terjadi kesalahan: 1. Benar pasien 2. Benar etiket 3. Benar resep 4. Benar cara pakai 5. Benar cara penyimpanan 6. Benar indikasi 7. Benar dokumentasi

How to Use an Inhaler.mp4 How To Use Your Turbuhaler.mp4

Anda mungkin juga menyukai