Anda di halaman 1dari 48

Geometrik Jalan | Teknik Sipil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi utama yang dapat meningkatkan taraf kehidupan di bidang ekonomi. Dasar manusia yang ingin selalu berkomunikasi membuat kita terdorong untuk membuat sebuah sarana transportasi yang dapat memudahkan dalam melakukan interaksi yaitu jalan. Sejak dahulu jalan sudah ada, dengan adanya fakta tersebut menyatakan bahwa jalan berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Sejarah perkembangan jalan di Indonesia adalah dengan adanya pembangunan jalan Daendles pada zaman penjajajahan Belanda, dengan system kerja rodi yang dibangun dari Anyer Banten! hingga "anarukan Banyuwangi, Jawa #imur!. Dengan perkiraan men$apai panjang %&&& 'm. "embangunan jalan ini bertujuan untuk kepentingan strategi dan di masa tanam paksa untuk memudahkan pengangukatan hasil bumi. Jalan Daendels ini belum diren$anakan se$ara teknis baik geometri$ maupun perkerasaannya. 'onstruksi perkerasan berkembang pesat pada zaman kejayaan (omawi. )amun pada abad %* seakan terhenti dengan runtuhnya kekuasaan (omawi. Di abad %* juga para ahli dari "eran$is, Skotlandia menemukan bentuk perkerasan yang sampai saat ini banyak diaplikasikan dan se$ara umum digunakan di Indonesia. Di antaranya + konstruksi perkerasan batu belah #elford! di$iptakan oleh #homas #elford %,-,.%*/0! dan perkerasan 1a$adam di$iptakan seorang berkebangsaan Skotlandia 2onder 1a$adam %,-3.%*/3!. "ada tahun 34- S1 di kota Babylon pertama kali ditemukannya perkerasan jalan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat, akan tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang hingga ditemukannya kendaraan bermotor oleh 5offlieb Daimler dank 'arl Benz pada tahun %**&. Dan mulai tahun %64& sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat. Di Indonesia perkembangan perkerasan aspal dimulai pada tahap awal yang berupa konstruksi #elford dan 1a$adam yang kemudian diberi lapisan aus

Universitas Pendidikan

yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar yang kemudian berkembang menjadi lapisan penetrasi 2apisan, Brutu, Burda, Buras!. #ahun %6*& diperkenalkan perkerasan jalan dengan aspal emulsi dan butas terdapat permasalahan dalam hal 7ariasi kadar aspalnya. Sejak tahun %66& adanya penyempurnaan melalui teknologi beton masti$ dan tahun %6,- berkembangnya konstruksi perkerasan jalan menggunakan aspal panas hot mi8!, disusul dengan jenis aspal beton, dan lain.lain. #ahun %6*4 di 2ondon ditemukan perkersan menggunakan semen, tetapi baru berkembang awal tahun %6&&. Awal tahun %6,& di jalan tol "rof. Sediyatmo konstruksi perkerasan dengan menggunakan semen digunakan di Indonesia. Sejak tahun %6,& di Indonesia mulai berkembang konstruksi perkerasan jalan dengan dimulai diperkenalkannya pembangunan perkerasan jalan sesuai dengan fungsinya. "erkembangan geometri$ jalan mulai dikenal sekitar pertengahan tahun %63& dan berkembang pesat sejak tahun %6*&. Sebagai pengetahuan bahwa jalan raya pertama yang dibuat di Indonesia berada di Jakarta yaitu Jalan yang menghubungkan 9ililitan dengan #anjung "riok. 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Makalah Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut + %. :ntuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah 5eometrik Jalan. 4. Supaya mampu memahami konsep mengenai klasifikasi dan spesifikasi jalan dan kendaraan serta keselamatan berlalu lintas. $on$rete pa7ement!

BAB II KLA I!IKA I DAN PE I!IKA I "ALAN 2.1 Pendahuluan "engklasifikasian dan spesifikasi jalan dari tahun ke tahun terjadi perubahan. "erubahan ini dibuat untuk meningkatkan kualitas jalan raya. Jalan raya diklasifikasikan dari berbagai perspektif supaya mudah dalam pengaturan dan penentuan kebijakan. 1enurut saya, klasifikasi jalan raya membuat semua pihak lebih mudah dalam tata kelola jalan raya dari hal peren$anaan, pembuatan, dan perawatan. Sedangkan dalam hal spesifikasi jalan, menurut saya tiap tahun mengalami perubahan dan menunjukan sebuah kemajuan demi ter$apainya jalan yang aman, nyaman, dan ekonomis. 2.2 Pengertian "alan #a$a

Sebagai sarana ; prasarana di darat jalan raya berfungsi untuk melayani kelan$aran arus lalu lintas. Di mana jalan raya merupakan lajur tanah yang disediakan khusus, sedangkan lalu lintas didefinisikan sebagai semua gerakan jenis pemakai jalan yang terdiri dari manusia pejalan kaki, dan semua alat pengangkut yang digerakan oleh manusia dan hewan.

Adapun dalam undang.undang jalan raya no. %/% tahun %6*& bahwa jalan adalah + %. Suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas. 4. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum. /. Jalan khusus adalah jalan selain daripada yang termasuk di atas. 0. Jalan tol adalah jakan umum yang kepada para pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol. 2ebar jalan dan jumlah jalur yang menjadi tolok ukur dari kempampuan pelayanan yang dapat diberikan oleh setiap bagian jalan raya dan merupakan faktor penentu dari kelan$aran lalu lintas di jalan raya. Agar terdapat kesesuaian antara kepadatan lalu lintas dengan tingkat pelayanan jalan maka ditetapkan klasifikasi dan spesifikasi suatu jalan raya. <al ini berfungsi untuk memberikan informasi dan kejelasan dari kepadatan lintas yang perlu dilayani oleh setiap bagian.bagian jalan. 2.% Ele&en Peren'anaan "alan #a$a "eren$anaan geometrik jalan merupakan bagian dari peren$anaan yang dititik beratkan pada peren$anaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah.rumah. Di dalam peren$anaan geometrik tidak termasuk peren$anaan tebal perkerasan jalan, meski dimensi dari perkerasan adalah bagian dari peren$anaan geometrik sebagai bagian dari peren$anaan jalan seutuhnya. Begitu juga pada drainase jalan. Sebagai dasar peren$anaan geometrik adalah sifat gerakan dan ukuran kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, dan karakteristik arus lalu lintas. 1aka hal.hal ini yang harus dipertimbangkan dalam peren$anaan geometrik dan akan dihasilkan bentuk dan ukuran jalan serta ruang gerak kendaraan yang mememnuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Adapun elemen dari peren$anaan geometrik jalan adalah sebagai berikut + lalu

1. Alinyemen horizontal / trase jala, terutama di titik beraratkan pada perencanaan sumbu jalan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus, lengkung berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk busur lingkaran. Dalam peren$anaan geometri$ jalanterfokus pada pemilihan letak dan panjang dari bagian.bagian ini, sesuai denagan kondisi medan yanga ada sehingga dapat terpenuhi kebutuhan akan pengoperasian lalu lintas, keamanan ditinjau dari jarak pandangan dan sifat mengemudiakn kendaraan di tikungan!. 2. Alinyemen vertical / penampang memanjang jalan. "ada peren$anaan ini dipertimabangkan bagaimana meletakan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan memperhatikan sifat operasi kendaraan,keamanan, jarak pandangan dan fungsi jalan. Ini berakitan dengan pekerjaaan tanah yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang haru dilakukan. 3. Penampang melintang jalan Bagian.bagian dari jalan seperti lebar dan jumlah lajur, ada atau tidaknya median,drainase permukaan,kelandaian lereng tebing galian dan timbunan, serta bangunan pelengkap lainnya. 2.( Klasi)ikasi "alan #a$a Berkembangnya angkutan darat, terutama kendaraan bermotor yang meliputi jenis ukuran dan jumlah maka timbul masalah kelan$araan lalu lintas keamanan, kenyamanan, dan daya dukung dari perkerasan jalan harus menjadi perhatian oleh karena itu perlu adanya pembatasan.pembatasan. 1enurut ".". )o. 43 + jalan.jalan di lingkungan perkotaan terbagi dalam jaringan primer dan jalan sekunder. Jalan.jalan sekunder dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada lalu lintas dalam kota, jadi peren$anaan dari jalan.jalan sekunder harus disesuaikan dengan ren$ana induk tata ruang kota yang bersangkutan. Ditinjau dari sudut pandang yang lain, seluruh jalan di perkotaan mempunyai kesamaan dalam satu hal yaitu kurangnya lahan untuk pengembanagan jalan tersebut. Dan dampak terhadap lingkungan di sekitarnya harus diperhatikan dan diingat bahwa

jalan kota itu sendiri harus melayani berbagai kepentingan umum seperti taman. taman perkotaan. %6,& + 'lasifisikasi jalan berdasarkan "eraturan Dirjen Bina 1arga )o. %/ #ahun

a. Kelas jalan &enurut )ungsi %. Jalan "rimer :tama atau Arteri!, berperan sebagai urat nadi perekonomian bangsa. =aitu jalan.jalan yang melayani lalu lintas yang tinggi antara kota. kota penting, Jalan.jalan dalam golongan ini harus diren$anakan untuk dapat melayani lalu lintas yang $epat dan berat. Adapun $iri.$irinya sebagai berikut> Dilalui oleh kendaraan berat ? %& ton, %& ton adalah beban ganda. Dilalui oleh kendaraan dengan ke$epatan tinggi "(! ? *& km;jam. "elayanan jalan primer pada tingkat )asioanal karena menghubungkan simpul.simpul jasa distribusi penting meliputi + a. Jalan raya dalam satu kota satuan wilayah pengembangan yang menghubungkan se$ara menerus Ibu 'ota "ropinsi, Ibu 'ota 'abupaten ; 'ota, 'ota.'ota 'e$amatan, dan 'ota.'ota yang lebih ke$il pada jenjang bawahnya. b. 1enghubungkan antar Ibu 'ota "ropinsi yang satu dengan Ibu 'ota yang lainnya. 4. Jalan Sekunder 'olektor atau "emabagi!, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota. =aitu jalan.jalan yang melayani lalu lintas yang $ukup tinggi anatara kota.kota penting dan kota.kota yang lebih ke$il, serta melayani daerah.daerah di sekitarnya. Adapun $irinya sebagai berikut> 'endaraan yang melaluinya yaitu kendaraan ringan %& ton km;jam! /. Jalan "enghubung Dilalui oleh kendaraan dengan ke$epatan sedang 0&.*&

=aitu jalan.jalan untuk keperluan aktifitas daerah yang juda dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan.jalan dari golongan yang sama atau berlainan. *. Kelas jalan &enurut +engel,la %. Jalan Arteri =aitu jalan.jalan yang terletak di luar pusat perdaganagan out lying business distri$t!, terdiri dari + a. Jalan Arteri "rimer, yaitu jalan yang menghubungkan antar Ibu 'oyta "ropinsi atau menghubungkan Ibu 'ota "ropinsi dengan Ibu 'ota kabupaten; 'ota. b. Jalan Arteri sekunder, yaitu jalan yang menghubungkan antara daerah;kawasan primer dengan daerah;kawasan sekunder, dapat pula menghubungkan antara sesame daerah;kawasan sekunder atau daerah;kawasan sekunder dengan kawasan persil di bawahnya. 4. Jalan 'olektor =aitu jalan.jalan yang terletak di pusat perdagangan $entral business distri$t!, terdiri dari + a. 'olektor "rimer + yaitu jaringan jalan yang menghubungkan antar kota, 'abupaten;'ota atau menghubungkan kota 'abupaten dengan kota 'e$amatan. b. 'olektor Sekunder + yaitu jalan yangmenghubungkan antara kawasan sekunder ke I, atau jalan yang menghubungkan antara kawasan sekunder ke II dengan kawasan sekunder ke II. /. Jalan 2okal =aitu jalan.jalan yang terletak di daerah perumahan, terdiri dari + a. Jalan 2okal "rimer + yaitu jalan yang menghubungkan antara kota 'e$amatan, antar kota 'e$amatan dengan kota pada jenjang bawahnya sampai persil. b. Jalan 2okal Sekunder +yaitu jalan.jalan yang menghubungkan antara kawasansekunder I, kawasan sekunder ke II dan ke III masing.masing dengan kawasan pemukiman;perumahan.

'. Kelas jalan &enurut tekanan gandar 1enurut tekanan gandar kelas jalan dibagi menjadi beberapa kelas,sebagai berikut +

Kelas "alan I II III A III B I.

Tekanan -andar ,,&& ton -,&& ton /,-& ton 4,,- ton %,-& ton

d. Kelas jalan &enurut *esarn$a /,lu&e dan si)at0si)at lalu lintas %. Jalan 'elas I Jalan ini men$akup semua jalan utama yang melayani lalu lintas $epat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tidak terdapat kendaraan yang tidak bermuatan . Jalan.jalan ini kelas ini mempunyai jalur yang banyak. 4. Jalan 'elas II Jalan ini men$akup semua jalan Sekunder walau komposisi lalu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Jalan kelas II ini berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintas. 'elas jalan ini, selanjutnya berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya, dibagi dalam tiga kelas, yaitu + IIA, IIB dan II9. @ 'elas IIA Adalah jalan.jalan raya sekuder dua jalur atau lebih dengan konlstruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton hot mi8! atau yang setaraf, di mana dalam komposisi lalu lihtasnya terdapat kendaraan

lambat tapi, tanpa kendaraan tanpa kendaraan yang tak bermotor. :ntuk lalu lintas lambat, harus disediakan jalur t$rsendiri. @ 'elas IIB Adalah jalan.jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf di mana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat, tapi tanpa kendaraan yang tak bermotor. @ 'elas II9 Adalah jalan.jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal di mana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dari kendaraan tak bermotor. /. Jalam 'elas III Jalan ini men$akup jalan.jalan penghubung dan merupakan konstruksi jalan berjalur tunggal atau dua. 'onstruksi permukaan jalan ynag paling tinggi adalah penebaran dengan aspal. 2.1 Klasi)ikasi "alan Menurut !ungsi2Peranan Menurut PP #e+u*lik Berdasarkan "eraturan "emerintah (epublik Indonesia )o+ /0 tahun 4&&3 tentang jalan, klasifikasi jalan menurut fungsinya terbagi menjadi empat jalan yaitu+ %. Jalan Arteri Jalan Arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan $iri perjalanannya jarak jauh, dengan ke$epatan rata.rata tinggi, danjumlah jalan masuk ke jalan ini sangat dibatasi se$ara berdaya guna. 4. Jalan 'olektor Jalan 'olektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan dengan $iri.$iri perjalanan jarak sedang, ke$epatan rata.rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. /. Jalan 2okal

Ind,nesia Tahun 2334

Jalan 2okal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan $iri.$iri perjalanan jarak pendek, ke$epatan rata.rata rendah, dan jalan masuk tidak dibatasi. 0. Jalan 2ingkungan. Jalan 2ingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan $iri.$iri perjalanan jarak pendek, ke$epatan rata.rata rendah, dan jalan masuk dibatasi. A. iste& "aringan "alan Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiridari sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun dengan menga$u pada ren$ana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan;atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan pedesaan. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. %. Sistem Jaringan Jalan "rimer Sistem jaringan jalan primer adalah sistem jaringan jalan yang disusun berdasarkan ren$ana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat.pusat kegiatan sebagai berikut+ a. menghubungkan se$ara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan> b. menghubungkan antarpusat kegiatan nasional. i! Jalan Arteri "rimer Jalan arteri primer adalah jalan yang se$ara efisien menghubungkan antara pusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan ! "ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah 3& km;jam. b. 2ebar badan jalan paling rendah %% meter. $. 'apasitas lebih besar dari pada 7olume lalu lintas rata.rata.

d. 2alu lintas jarak jauh tidak terganggu oleh lalu lintas ulang.alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal. e. Jumlah jalan masuk dibatasi se$ara efisien jarak antar jalan masuk;akses langsung minimum -&& meter!, agar ke$epatan dan kapasitas dapat terpenuhi. f. "ersimpangan dengan jalan lain dilakukan pengaturan tertentu, sehingga tidak mengurangi ke$epatan ren$ana dan kapasitas jalan. g. #idak terputus walaupun memasuki kawasan perkotaan dan;atau kawasan pengembangan perkotaan. ii! Jalan 'olektor "rimer Jalan kolektor primer adalah jalan yang se$ara efisien

menghubungkanantara pusat kegiatan wilayah atau menghubungkan antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lokal. #entang Jalan ! "ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah 0& km;jam. b. 2ebar badan jalan paling rendah 6 meter. $. 'apasitas lebih besar dari pada 7olume lalu lintas rata.rata. d. Jumlah jalan masuk dibatasi dan diren$anakan sehingga tidak mengurangi ke$epatan ren$ana dan kapasitas jalan jarak antar jalan masuk;akses langsung minimum 0&& meter!. e. "ersimpangan dengan jalan lain dilakukan pengaturan tertentu, sehingga tidak mengurangi ke$epatan ren$ana dan kapasitas jalan. f. #idak terputus walaupun memasuki kawasan perkotaan dan;atau kawasan pengembangan perkotaan. g. "ersyaratan teknis jalan masuk dan persimpangan ditetapkan oleh 1enteri. iii! Jalan 2okal "rimer Jalan lokal primer adalah jalan menghubungkan pusat kegiatan nasionaldengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan lokal dengan "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3

pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan. "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan ! "ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah 4& km;jam. b. 2ebar badan jalan paling rendah ,,- meter. $. #idak terputus walaupun memasuki desa. i7! Jalan 2ingkungan "rimer

"eraturan

Jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di dalam lingkungan kawasan perdesaan. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. "ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah %- km;jam. b. 2ebar badan jalan paling rendah 3,- meter. $. Bila tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda / tiga! atau lebih, lebar badan jalan paling rendah /,- meter. 4. Sistem Jaringan Jalan Sekunder Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan ren$ana tata ruangwilayah kabupaten;kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan se$ara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. Sistem jaringan jalan sekunder terdiri atas jalan arteri sekunder, jalan kolektor sekunder, dan jalan lokal sekunder. i!. Jalan Arteri Sekunder Jalan arteri sekunder adalah jalan yang menghubungkan antara kawasanprimer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. "eraturan "emerintah (I

"ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah /& km;jam dengan lebar badan jalan minimal %% meter. b. 'apasitas lebih besar dari 7olume lalu lintas rata.rata. $. 2alu lintas $epat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat. ii!. Jalan 'olektor Sekunder Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang menghubungkan

kawasansekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. "ersyaratan minimum untuk desain + a. 'e$epatan ren$ana Ar! paling rendah 4& km;jam dengan lebar badan jalan minimal 6 meter. b. 'apasitas lebih besar dari 7olume lalu lintas rata.rata. $. 2alu lintas $epat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat. iii!. Jalan 2okal Sekunder Jalan lokal sekunder adalah jalan yang menghubungkan kawasan sekunderkesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. "ersyaratan minimum untuk desain yaitu ke$epatan ren$ana Ar! paling rendah %& km;jam dengan lebar badan jalan minimal ,,- meter. #ahun 4&&3 #entang Jalan !. i7! Jalan 2ingkungan Sekunder Jalan lingkungan sekunder adalah jalan menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan. "ersyaratan minimum untuk desain yaitu ke$epatan ren$ana Ar! paling rendah %& km;jam dengan lebar badan jalan minimal 3,- meter. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. B. Klasi)ikasi "alan Menurut tatus "alan "eraturan "emerintah (I )o./0

Jaringan jalan menurut status jalan dikelompokan menjadi jalan nasional, jalan pro7insi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa. "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. %. Jalan )asional Jalan )asional terdiri atas + a. Jalan arteri primer, b. Jalan kolektor primer yang menghubungkan anar ibukota pro7insi, $. Jalan tol, d. Jalan strategis nasional. 4. Jalan "ro7insi Jalan pro7insi terdiri atas+ a. Jalan kolektor primer yang mengubungkan ibukota pro7insi dengan ibu kota kabupaten atau kota, b. Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten dan kota $. Jalan strategis pro7insi, /. Jalan 'abupaten Jalan kabupaten terdiri atas + a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan pro7insi, b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota ke$amatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota ke$amatan, ibukota ke$amatan dengan desa, dan antardesa, $. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan pro7insi dan jalan sekunder dalam kota, d. Jalan strategis kabupaten. 0. Jalan 'ota Jalan kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekuder di dalam kota. -. Jalan Desa

Jalan desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk 2.4 jalan kabupaten, Kelas "alan dan merupakan jalan +esi)ikasi umum yang menghubungkankawasan dan;atau antarpemukiman di dalam desa. Klasi)ikasi Berdasarkan Pen$ediaan Prasarana "alan 'lasifikasi kelas jalan dikelompokkan berdasarkan penggunaan jalan dan kelan$aran lalu lintas dan angkutan jalan, serta spesifikasi penyediaan prasarana jalan. 'elas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalandikelompokkan atas jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalanke$il. . "eraturan "emerintah (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan !. %. Jalan Bebas <ambatan ree!ay !

Spesifikasi untuk jalan bebas hambatan "ree!ay ! sebagaimana dimakasud dalam "" (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan adalah sebagai berikut+ a. 1erupakan jalan untuk lalu lintas umum, b. "engendalian jalan masuk se$ara penuh, $. #idak ada persimpangan sebidang, d. Dilengkapi pagar ruang milik jalan dan median, e. "aling sedikit mempunyai 4 dua! lajur setiap arah, f. 2ebar paling sedikit /,- meter. 4. Jalan (aya #igh!ay ! Spesifikasi untuk jalan raya high!ay !sebagaimana dimakasud dalam "" (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan adalah sebagai berikut+ a. 1erupakan jalan untuk lalu lintas umum untuk lalu lintas se$ara menerus b. "engendalian jalan masuk se$ara terbatas, $. Dilengkapi dengan median, d. "aling sedikit 4 dua! lajur setiap arah, e. 2ebar lajur paling sedikit /,- meter. /. Jalan Sedang $oad !

Spesifikasi untuk jalan sedang

road !sebagaimana dimakasud dalam "" (I

)o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan adalah sebagai berikut+ a. 1erupakan jalan untuk lalu lintas umum, b. :ntuk lalu lintas jarak sedang dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 4 dua! lajur untuk 4 dua! arah, $. 2ebar jalur paling sedikit , meter. 0. Jalan 'e$il %treet ! Spesifikasi untuk jalan ke$il street !sebagaimana dimakasud dalam "" (I )o./0 #ahun 4&&3 #entang Jalan adalah sebagai berikut+ a. 1erupakan jalan untuk lalu lintas umum untuk lalu lintas setempat, b. "aling sedikit 4 dua! lajur untuk 4 dua! arah, $. 2ebar jalur paling sedikit -,- meter. 5. Klasi)ikasi Peren'anaan Berdasarkan jenis hambatannya jalan.jalan perkotaan dibagi dalam dua tipe, dengan dasar klasifikasi peren$anaan sebagai berikut + #ipe I + "engaturan jalan masuk se$ara penuh #ipe II + Sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk #ipe I, kelas % + Adalah jalan dengan standar tertinggi dalam melayani lalu lintas $epat antar regional atau antar kota dengan pengaturan jalanmasuk se$ara penuh. #ipe I, kelas 4 + Adalah jalan dengan standar tertinggi dalam melayani lalu lintas $epat antar regional atau di dalam kota.kota metropolitan dengan sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk. #ipe II, kelas % + Adalah standar tertinggi bagi jalan.jalan dengan 0 lajur atau lebih, memberikan pelayanan angkutan $epat bagi angkutan angkutan antar kota atau dalam kota, dengan kontrol. antar kota bagi

#ipe II, kelas 4 + Adalah standar tertinggi bagi jalan.jalan dengan 4 atau 0 lajur dalam melayani angkutan $epat antar kota dan dalam kota, persimpangan tanpa lampu lalu lintas. #ipe II, kelas / + Adalah standar menengah bagi jalan dengan 4 jalur untuk melayani angkutan dalam distrik dengan ke$epatan sedang, untuk persimpanngan tanpa lampu lalu lintas. #ipe II, kelas 0 + Adalah standar terendah bagi jalan satu arah yang melayani hubungan dengan jalan.jalan lingkungan. terutama untuk

"ada peraturan pemerintah tahun 4&&3 ini, klasifikasi jalan dibuat lebih detail, agar semakin ekonomis dan tepat guna dalam mendasain jalan raya, banyak perbaikan yang di tambahkan pada peraturan pemerintah yang mengatur mengenai klasifikasi jalan raya pada "" tahun 4&&3 ini.

2.1

+esi)ikasi "alan #a$a Spesifikasi jalan raya di Indonesia ditetapkan oleh pemerintah. "eraturan

spesifikasi jalan menga$u pada Standar )asional Indonesia S)I!. S)I ini merupakan pedoman bagi seorang insinyur untuk meran$ang jalan raya. "enentuan S)I ini didapatkan berdasarkan penelitian yang berkelanjutan, sehingga jalan yang dibuat bisa memenuhi standar kenyamanan dan keamanan. 1. 6 NI 3%02(1401771 8 1etode "engujian 2endutan "erkerasan 2entur Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini digunakan untuk mendapatkan data lapangan yang akan digunakan dalam penilaian struktur perkerasan, peramalan perwujudan perkerasan, peren$anaan teknik perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan 2. 6 NI 3%0((2901779 8 1etode "engujian 'ekesatan "ermukaan "erkerasan Jalan dengan Alat "endulum Judul dire7isi menjadi + 9ara :ji 'ekesatan "ermukaan "erkerasan 1enggunakan Alat British "endulum #ester B"#! Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + (e7isi Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau angka kekesatan permukaan perkerasan beraspal atau perkerasan beton semen yang sudah dipadatkan. Standar ini menetapkan prosedur untuk mengukur kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat British "endulum

dengan Alat Benkelman Beam

Skid (esistan$e #ester B"#!, termasuk prosedur untuk mengkalibrasi alat uji %. 6 NI 3%049(:02332 8 1etode pengujian kekesatan permukaan jalan dengan 1:.meter Judul dire7isi menjadi + 9ara :ji 'ekesatan "ada "ermukaan "erkerasan 1enggunakan Alat 1:.meter Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + (e7isi Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini meliputi ketentuan teknik peralatan, dan $ara pengujian perkerasan jalan beraspal, baik $ampuran panas atau dingin, dan perkerasan beton semen dalam keadaan basah. Standar ini menetapkan $ara pengukuran kekesatan the side for$e fri$tion! permukaan perkerasan menggunakan alat yang biasanya disebut 1u.meter (. 6 NI 3%0491202332 8 1etode "engujian 'adar Air Dan 'adar Braksi Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini membahas ketentuan persiapan dan tata $ara pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan dalam $ampuran perkerasan beraspal. 1. 6 NI 3%0491%02332 8 1etode "engujian "engaruh Air #erhadap 'uat #ekan 9ampuran Beraspal =ang Dipadatkan Judul dire7isi menjadi + 9ara :ji 'etahanan 9ampuran Beraspal #erhadap 'erusakan Akibat (endaman Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + (e7isi Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan (ingan Dalam 9ampuran "erkerasan Beraspal.

1etode ini berisi $ara pengukuran penurunan kuat tekan yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena pengaruh air pada $ampuran beraspal yang telah dipadatkan 4. 6 NI 3%0491(02332 8 1etode "engujian (ongga :dara Dalam 9ampuran "erkerasan Beraspal 5radasi (apat Dan #erbuka =ang Dipadatkan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini meliputi metode pengukuran penurunan kuat tekan yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena pengaruh air pada $ampuran beraspal yang telah dipadatkan 9. 6 NI 3%0491102332 8 1etode "engujian Berat Jenis )yata 9ampuran Beraspal =ang Dipadatkan Dengan 1enggunakan Benda :ji Berlapiskan "arafin Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode ini meliputi penentuan berat jenis nyata $ampuran beraspal yang dipadatkan dan harus digunakan untuk benda uji yang mempunyai rongga udara terbuka atau saling berhubungan, atau mempunyai penyerapan air lebih dari 4 C terhadap isi. Berat jenis nyata dari $ampuran beraspal yang dipadatkan mungkin digunakan untuk menghitung satuan berat dari $ampuran itu :. 6 NI 3%0491402332 8 1etode "engujian untuk 1enentukan #ingkat Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap 'epadatan "erkerasan Beraspal

Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode pengujian ini untuk menentukan tingkat kepadatan

perkerasan beraspal yang dibandingkan terhadap benda uji standar dari material yang sama dan berada dalam toleransi peren$anaan $ampuran 7. 6 NI 3%0491902332 8 1etode "engujian Berat Jenis )yata 9ampuran Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis nyata $ampuran beraspal dipadatkan, prosedur dan untuk digunakan dalam menghitung berat 7olume $ampuran 13. 6 NI 3%0491:02332 8 1etode "engujian 'uat #ekan 9ampuran Beraspal Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan 1etode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan $ampuran aspal panas yang digunakan untuk 2apis permukaan dan lapis "ondasi Jalan 11. 6 NI 3%04::(02332 8 1etode pengujian analisis saringan bahan pengisi untuk perkerasan jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan Beraspal di "adatkan 1enggunakan Benda :ji 'ering "ermukaan Jenuh

1etode ini meliputi ketentuan.ketentuan, $ara uji dan laporan hasil uji dari analisis saringan bahan pengisi untuk perkerasan jalan. 2ingkup pengujian men$akup + %! persiapan benda uji, 4! persiapan peralatan, /! $ara uji, dan 0! pelaporan 12. 6 NI 3%0(:1(0177: 8 Spesifikasi Bahan "enutup Sambungan Beton #ipe Dlastis #uang "anas Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutup sambungan beton tipe elastis tuang panas yang digunakan untuk menutup $elah sambungan pada jalan beton, jembatan, dan bangunan lainnya 1%. 6 NI 3%0(:110177: 8 Spesifikasi "engisi Siar 1uai Siap "akai :ntuk Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siap pakai, ukuran dan toleransi, dan sifat fisik. 1(. 6 NI 3%0491102332 8 Spesifikasi Bahan 2apis "enetrasi 1akadam Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + (e7isi Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan "erkerasan Dan Bangunan Beton

Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal dan mutu agregat 11. 6 yang akan digunakan yang bertujuan untuk menjamin keseragaman kekuatan dan keawetan lapis penetrasi makadam. NI 3%019%2017:7 8 #ata 9ara "eren$anaan #ebal "erkerasan 2entur Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata 9ara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya 14. 6 NI 3%02(3%01771 8 #ata 9ara "emasangan Blok Beton #erkun$i untuk "ermukaan Jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini bertujuan untuk menda.patkan hasil lapis perkerasan blok beton terkun$i yang memenuhi syarat sebagai lapis perkerasan 19. 6 NI 3%0%(210177( 8 #ata 9ara "elaksanaan 2apis #ipis Beton Aspal Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini bertujuan menyeragamkan $ara pelaksanaan 2ataston serta menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan 1:. 6 NI 3%0%(240177( 8 #ata 9ara Sur7ai 'erataan "ermukaan "erkerasan Jalan dengan Alat :kur 'erataan )AAS(A untuk Jalan (aya Jalan (aya dengan Analisa 1etode 'omponen

Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan untuk pelaksanaan sur7ai permukaan

perkerasan jalan dengan alat ukur )AAS(A untuk mendapatkan keseragaman nilai kerataan 17. 6 NI 3%0%(%90177( 8 #ata 9ara "embuatan (en$ana Stabilisasi #anah dengan 'apur untuk Jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata 9ara ini digunakan dalam pembuatan ren$ana komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 23. 6 NI 3%0%(%:0177( 8 #ata 9ara "embuatan (en$ana Stabilisasi #anah dengan Semen "ortland Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan dalam pembuatan ren$ana komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan semen sesuai dengan ketentuan yang berlaku 21. 6 NI 3%0%(%70177( 8 #ata 9ara "elaksanaan Stabilisasi #anah dengan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap kapur untuk Jalan

Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan

stabilisasi tanah dengan kapur di lapangan yang sesuai dengan peren$anaan 22. 6 NI 3%0%((30177( 8 #ata 9ara "elaksanaan Stabili.sasi #anah dengan Semen "ortland untuk Jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen di lapangan yang sesuai dengan peren$anaan 2%. 6 NI 3%0%79:01771 8 #ata 9ara "elaksanaan Beton Aspal 9ampuran Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan untuk menyeragamkan $ara pelaksanaan $ampuran dingin dengan aspal emulsi agar diperoleh lapis perkerasan yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta dapat menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan 2(. 6 NI 3%0%79701771 8 #ata 9ara "elaksanaan 2aburan Aspal Satu 2apis Burtu! untuk "ermukaan Jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, Dingin dengan Aspal Dmulsi untuk "erkerasan Jalan

sub bidang + "erkerasan Jalan #ata 9ara ini digunakan untuk meyeragamkan pelaksanaan

pelapisan perkerasan jalan dengan laburan aspal Satu 2apis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan. 21. NI 3%0%7:301771 8 #ata 9ara "elaksanaan 2aburan Aspal Dua 2apis Burda! untuk "ermukaan Jalan Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata 9ara ini digunakan untuk meyeragam.kan pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan laburan aspal Dua 2apis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan. 24. 6 NI3%02:1%01772 8 #ata 9ara "elaksanaan 2apis "ondasi Jalan dengan Batu "e$ah Jenis + Standar, tipe + 1etode :ji. Status + #etap Bidang + Jalan Dan Jembatan, sub bidang + "erkerasan Jalan #ata $ara ini digunakan untuk menda.patkan lapis pondasi jalan menggunakan batu pe$ah yang memenuhi syarat sebagai lapis pondasi. 2.4 K,&entar dan Kajian Berdasarkan perbandingan yang telah dijelaskan diatas, pada dasarnya pembagian klasifikasi jalan tidaklah berbeda. )amun, pembaruan yang dilakukan disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan penggunaan jalan. 'lasifikasi jalan yang baru semakin jelas dan lebih spesifik sehingga lebih jelas dari pengklasifikasian sebelumnya.

BAB III KLA I!IKA I DAN PE I!IKA I KENDA#AAN %.1 Pendahuluan 'lasifikasi dan spesifikasi kendaraan ditujukan untuk memudahkan pengelompokan kendaraan dan pengaturan kendaraan. #ujuannya adalah supaya menyeimbangkan dengan jalan raya. Dengan adanya spesifikasi dan klasifikasi kendaraan, maka hubungan antara jalan raya dan kendaraan akan berkesinambungan. Dengan begitu, muaranya akan ada efisiensi yang maksimal dari penggunaan jalan raya. 1enurut saya, kaitannya dengan pengklasifikasian kendaraan sangatlah penting. 1eskipun dari tahun ke tahun ada perubahan mengenai peraturan pengklasifikasian, namun itu semua dibuat demi memudahkan pengaturan kendaraan yang bisa berkesinambungan dengan pembangunan jalan raya. "erubahan ini sangatlah penting menurut saya. Dengan adanya perubahan ini, maka pengklasifikasian kendaraan menjadi lebih spesifik dan efeknya adalah fungsi jalan menjadi optimal. %.2 Pengertian Kendaraan

'endaraan merupakan salah satu pengguna jalan. 'endaraan adalah sebuah alat;teknologi yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Ada berbagai jenis kendaraan yang ada di Indonesia, mulai dari kendaraan roda dua sampai kendaraan roda empat. Sejak dimulai dengan adanya kendaraan, perekonomian menjadi meningkat dan waktu yang ditempuh semakin $epat. Sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi kendaraan semakin maju. Semakin modern kendaraan meningkat dalam hal ke$epatan, kenyamanan, dan keamanan. %.% Klasi)ikasi Kendaraan 'endaraan yang ada di Indonesia sangatlah banyak. )amun, jika kita kategorikan dari berbagai perspektif yang berbeda.beda, pengelompokannya makin mengeru$ut. Kendaraan Darat

'endaraan darat adalah alat transportasi yang berada di darat dan hanya bisa digunakan di darat. 'endaraan darat ini paling banyak digunakan, hampir semua orang dapat menggunaan kendaraan darat. 9ontoh kendaraan darat adalah mobil dan motor. Kendaraan Laut 'endaraan laut adalah alat transportasi yang berada di air khususnya laut!. 'endaraan ini mampu mengangkut penumpang sangat banyak karena biasanya digunakan sebagai sarana transportasi antar pulau. #ak sembarang orang bisa menggunakan kendaraan ini, butuh keahlian khusus untuk menggunakannya. 9ontoh kendaraan laut adalah kapal laut. Kendaraan Udara 'endaraan udara adalah alat transportasi yang berada di udara. 'endaraan ini sangat terbatas dalam hal mengangkut penumpang karena jika berlebihan akan membahayakan pengguna. 'endaraan ini membutuhkan keahlian khusus dalam hal pengemudi pilot!. 9ontoh kendaraan udara adalah pesawat terbang.

Dalam kaitannya dengan mata kuliah 5eometrik Jalan (aya adalah pengembangan jalan yang digunakan oleh alat transpportasi darat. Eleh karena itu, pembahasan kendaraan transportasi darat yang akan diutamakan. Berdasarkan Bahan Bakar ;ang Digunakann$a 'endaraan dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe tenaga penggerak sebagai berikut + < Kendaraan &esin *ensin 'endaraan tipe ini berjalan dengan mesin berbahan bakar bensin. 'arena mesin bensin menghasilkan tenaga tinggi dengan ukuran mesin yang ke$il, maka mesin berbahan bakar bensin umum digunakan pada kendaraan penumpang. 1esin yang serupa juga digunakan pada mesin 9)5, mesin 2"5 dan mesin alkohol, yang menggunakan bahan bakar dengan tipe berbeda. 9)5+ 9ompressed )atural 5as 2"5+ 2iFuefied "etroleum 5as < Kendaraan &esin diesel 'endaraan tipe ini berjalan dengan mesin berbahan bakar diesel. 'arena mesin diesel menghasilkan torsi yang besar dan menawarkan keekonomisan bahan bakar, maka mesin tersebut umum digunakan untuk truk dan S:A Sports :tility Aehi$le! < Kendaraan h$*rid 'endaraan tipe ini dilengkapi dengan tenaga penggerak yang memiliki tipe yang berbeda, seperti mesin bensin dan motor listrik. 'arena mesin bensin membangkitkan listrik, kendaraan tipe ini tidak memerlukan sumber luar untuk mengisi ulang baterai. Sistem penggerak roda menggunakan tegangan 4,&A, dan arus listrik %4A.

Sebagai $ontoh+ selama start, kendaraan tersebut menggunakan motor listrik yang menghasilkan tenaga tinggi meskipun ke$epatannya rendah. Saat ke$epatan kendaraan naik, maka akan mengoperasikan mesin bensin yang lebih efisien sifatnya pada ke$epatan yang lebih tinggi. Dengan $ara menggunakan sebaik.baiknya ke dua tipe tenaga penggerak ini, maka gas buang dapat dikurangi dan bahan bakar dapat lebih ekonomis. < Kendaraan listrik 'endaraan ini menggunakan tenaga baterai untuk mengoperasikan motor listrik. #idak seperti bahan bakar, baterai memerlukan pengisian ulang. 'endaraan tersebut menawarkan banyak manfaat, termasuk tidak adanya gas buang dan suara yang rendah selama pengoperasian. Sistem penggerak rodanya menggunakan tegangan 46&A, sedangkan arus listrik %4A. < Kendaraan *er*ahan *akar 'ell h$*rid =!uel 'ell h$*rid /ehi'le> 'endaraan listrik ini menggunakan energi listrik yang di$iptakan saat bahan bakar hidrogen bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk air. 'arena hanya mengeluarkan air, maka kendaraan ini dianggap sebagai kendaraan dengan tingkat polusi yang paling rendah, dan diperkirakan akan menjadi tenaga penggerak bagi generasi di masa datang. "enis Kendaraan Ber&,t,r Berdasarkan Peraturan Pe&erintah #I Jenis 'endaraan bermotor menurut "D(A#:(A) "D1D(I)#A< (D":B2I' I)DE)DSIA )omor 00 #ahun %66/ tentang 'D)DA(AA) DA) "D)5D1:DI #anggal %0 Juli %66/ yang merupakan turunan dari :ndang. undang )omor %0 #ahun %664 tentang 2alu 2intas dan Angkutan Jalan + %. 4. Sepeda 1otor 1obil "enumpang termasuk juga dari jenis 1obil 'eluarga Ideal #erbaik Indonesia! /. 1obil Bus

0. -.

1obil Barang 'endaraan 'husus. 5olongan jenis kendaraan bermotor pada jalan tol berdasarkan keputusan

"residen (epublik Indonesia nomor + /3 tahun 4&&/, tanggal + %& juni 4&&/ %. 5olongan I + Sedan, Jip, "i$k :p, Bus 'e$il, #ruk 'e$il /;0!, dan Bus Sedang. :mumnya termasuk jenis 1obil 'eluarga Ideal #erbaik Indonesia 4. /. 0. 5olongan I :mum + Bus 'e$il dan Bus Sedang. 5olongan IIA + #ruk Besar dan Bus Besar, dengan 4 dua! gandar. 5olongan IIA :mum + Bus Besar dengan 4 dua! gandar.

-. 5olongan IIB + #ruk Besar dan Bus Besar, dengan / tiga! gandar atau lebih. 'eterangan + 5andar G Sumbu atau As (oda "enggolongan ; "engklasifikasian 'endaraan berdasarkan S)I &6.%*4-. 4&&4 sebagai re7isi "enggolongan ; "engklasifikasian 'endaraan S)I &6.%*4-. %66&. "enggolongan ; "engklasifikasian 'endaraan disusun oleh "anitia #eknik 'endaraan 4&AE Bermotor, "usat Standardisasi kepada dan Akreditasi (D./ Departemen #(A)SA;; "erindustrian dan "erdagangan, dan ditulis sesuai pedoman BS) )o.* #ahun penulisan S)l menga$u D9D ".46l,6l(DA.%;A1D)D.4, #anggal %3 April %666, 9onsolidated (esolution on #he 9onstru$tion of Aehi$les (.D./! KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I L yaitu kendaraan beroda kurang dari empat. 'endaraan kategori 2 dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu +

%. 'ategori 2% yaitu kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas silinder mesin tidak lebih dari -& $mH dan dengan desain ke$epatan maksimum tidak lebih dari -& km;jam apapun jenis tenaga penggeraknya 4. 'ategori 24 yaitu kendaraan bermotor beroda tiga dengan susunan roda sembarang dengan kapasitas silinder mesin tidak lebih dari -& $m/ dan dengan desain ke$epatan maksimum tidak lebih dari -& km;jam apapun jenis tenaga penggeraknya /. 'ategori 2/ yaitu kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas silinder lebih dari -& $m/ atau dengan desain ke$epatan maksimum lebih dari -& km;jam apapun jenis tenaga penggeraknya 0. 'ategori 20 yaitu kendaraan bermotor beroda tiga dengan susunan roda simetris dengan kapasitas silinder mesin lebih dari -& $m/ atau dengan desain ke$epatan maksimum lebih dari -& km;jam apapun jenis tenaga penggeraknya sepeda motor dengan kereta! -. 'ategori 2- yaitu kendaraan bermotor beroda tiga dengan susunan roda simetris dengan kapasitas silinder mesin lebih dari -& $m/ atau dengan desain ke$epatan maksimum lebih dari -& km;jam apapun jenis tenaga penggeraknya. KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I M yaitu kendaraan bermotor beroda empat atau lebih dan digunakan untuk angkutan orang. 'endaraan kategori 1 dibagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu + %. 1ategori 1% yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan orang dan mempunyai tidak lebih dari delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi 4. 'ategori 14 yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan orang dan mempunyai lebih dari delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi dan mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan 5AI! sampai dengan - ton

/. 'ategori 1/ yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan orang dan mempunyai lebih dari delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi dan mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan 5AJAf lebih dari - ton 'ategori 14 dan 1/ dibagi atas + %. 'elas I yaitu kendaraan bermotor yang dikonstruksi untuk penumpang berdiri dan bergerak bebas 4. 'elas ll yaitu kendaraan bermotor yang pada prinsipnya dikonstruksi membawa penumpang duduk dan di desain untuk membawa penumpang berdiri di gang dan atau di daerah yang sudah disediakan tetapi luasnya tidak boleh lebih dari dua baris tempat duduk untuk dua orang /. 'elas lll yaitu kendaraan bermotor yang di desain khusus untuk membawa penumpang duduk 0. 'elas A yaitu kendaraan bermotor di desain untuk membawa penumpang berdiri, kendaraan pada kelas ini memiliki tempat duduk dan memungkinkan penumpang berdiri -. 'elas B yaitu kendaraan bermotor tidak di desain untuk membawa penumpang berdiri, kendaraan pada kelas ini tidak diijinkan adanya penumpang berdiri KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I N yaitu kendaraan bermotor beroda empat atau lebih dan digunakan untuk angkutan barang. 'endaraan kategori ) dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu + %. 'ategori )% yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan barang dan mempunyai jumrah berat yang diperbolehkan 5AI! sampai dengan /,ton.

4. 'ategori )4 yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang dan mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan 5AI! lebih dari /,- ton tetapi tidak lebih dari %4 ton. /. 'ategori )/ yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang dan mempunyai jumlah berat yang diperbolehkan 5AI! tebih dari %4 ton. KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I ? yaitu kendaraan bermotor penarik untuk gandengan atau tempel. 'endaraan kategori E dibagi laagi menjadi beberapa kategori, diantaranya + %. 'ategori E% yaitu kendaraan bermotor penarik dengan jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan 5AI! tidak lebih dari &,,- ton 4. 'ategori E4 yaitu kendaraan bermotor penarik dengan jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan 5AI! lebih dari &,,- ton tetapi tidak lebih dari /,- ton /. 'ategori E/ yaitu kendaraan bermotor penarik dengan jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan 5AI! lebih dari /,- ton tetapi tidak tebih dari %& ton 0. 'ategori &0 yaitu kendaraan bermotor penarik dengan jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan 5AI! lebih dari %& ton 'endaraan bermotor penarik untuk kategori &4, &/ dan dibedakan menjadi tiga tipe sebagai berikut + %. #empelan semi trailer! yaitu kendaraan bermotor yang ditarik dengan sumbu roda dapat lebih dari satu! terletak dibelakang pusat gra7itasi kendaraan terbebani merata! dan dilengkapi dengan alat penghubung yang meneruskan tenaga horisontal dan 7ertikal yari dibebankan ke kendaraan penarik. Satu atau lebih dari sumbu roda digerakkan oleh kendaraan penarik

4. 5andengan full trailer! yaitu kendaraan bermotor yang ditarik yang mempunyai sedikitnya dua sumbu roda dan dilengkapi dengan alat penarik yang dapat bergerak 7ertikal terhadap kereta gandengan! dan mengontrol arah sumbu roda depan gandengan tetapi tidak membebani kendaraan penarik /. 5andengan sumbu tengah 9entre.e8le trailer! yaitu kendaraan bermotor yang ditarik yang dilengkapi dengan alat penarik yang tidak dapat bergerak 7ertikal terhadap kereta gandengan! dan sumbu roda dapat lebih dari satu! terletak dekat dengan pusat gra7itasi kendaraan terbebani merata!, beban 7ertikal statis ke$il, tidak lebih dari %&C berat maksimum kereta gandengan, atau beban tidak lebih dari %&.&&& ) dibebankan pada kendaraan penarik. Satu atau lebih dari sumbu roda digerakkan oleh kendaraan penarik KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I KHU U yaitu kendaraan

bermotor khusus dari pengembangan atau modifikasi kategori kendaraan bermotor kategori 1, ) atau E untuk angkutan penumpang atau barang dan diperlukan pembuatan bodi khusus dan ; atau perlengkapannya untuk menunjang fungsi khusus tersebut. %. 'endaraan bermotor kara7an yaitu kendaraan bermotor khusus kategori 1% dengan ruangan akomodasi yang sekurang.kurangnya terdapat perlengkapan + . meja dan kursi, . tempat tidur, yang terbentuk dari susunan kursi, . peralatan memasak, . fasilitas penyimpanan. "erlengkapan ini seharusnya terpasang tetap pada kompartemen tinggal, walaupun demikian mejanya dapat dilipat atau dipindahkan.

4. 'endaraan lapis baja yaitu kendaraan bermotor untuk perlindungan, untuk mengangkut penumpang dan ; atau barang dan dilengkapi dengan pelat lapis baja anti peluru /. Ambulan yaitu kendaraan bermotor kategori 1 yang digunakan untuk mengangkut orang sakit atau ke$elakaan dan mempunyai perlengkapan khusus untuk tujuan tersebut 0. 'endaraan jenazah yaitu kendaraan bermotor yang digunakan untuk mengangkut orang meninggal dan mempunyai perlengkapan khusus untuk tujuan tersebut KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I T yaitu kendaraan bermotor baik beroda maupun menggunakan roda rantai mempunyai paling sedikit dua sumbu roda, yang mempunyai fungsi pokok sebagai tenaga penarik, yaitu untuk menarik, menekan atau menggerakkan peralatan khusus, mesin atau gandengan untuk keperluan pertanian atau kehutanan. KENDA#AAN BE#M?T?# KATE-?#I - yaitu kendaraan bermotor off road merupakan pengembangan atau modifikasi kendaraan yang termasuk dalam kategori 1 dan ) yang memenuhi persyaratan tertentu. Jika diperhatikan dengan seksama, maka penggolongan atau

pengklasifikasian atau pengketagorian jenis kendaraan bermotor di Indonesia dikeluarkan oleh / instansi terkait yang semuanya berbeda.beda yaitu 'epolisian Samsat!, Departemen "erindustrian dan "erdagangan serta Departemen "erhubungan. %.( +esi)ikasi Kendaraan Spesifikasi kendaraan tidak dapat dijelaskan se$ara rin$i karena banyaknya jenis;tipe kendaraan yang beredar di Indonesia. 1aing.masing memiliki kualifikasi dan spesifikasi yang berbeda.beda tergantung pabrikan yang memproduksinya. Bahkan dalam satu produk kendaraan, setiap tipe mempunyai spesifikasi yang berbeda.beda.

Se$ara umum dapat dijelaskan bahwa spesifikasi kendaraan yang baik harus memenuhi standar kendaraan untuk diproduksi. Dalam hal ini pemerintah harus membuat peraturan standar dalam pembuatan kendaraan pabrikan dengan mengatur S)I.nya. #etapi, dalam kenyataannya setiap pabrikan kendaraan mempunyai standar masing.masing dan pada beberapa merk tertentu sudah memiliki standar yang diatas rata.rata, artinya standar yang digunakan lebih baik dari standar yang biasa. 'endaraan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut + 1emenuhi syarat kenyamanan 1emenuhi syarat keamanan bagi pengguna

'edua syarat tersebut menjadi penentu apakah layak atau tidak kendaraan tersebut diproduksi. #entunya dengan adanya syarat tersebut, maka akan mun$ul spesifikasi yang lebih khusus untuk masing.masing jenis kendaraan. %.1 K,&entar dan Kajian "engklasifikasian kendaraan yang terbaru semakin jelas. Dengan perkembangan teknologi tentunya mempengaruhi klasifikasi kendaraan yang ada. 'lasifikasi ini penting untuk kepentingan berbagai pihak. 'endaraan jika diklasifikasikan se$ara jelas dan lebih spesifik akan memudahkan dalam penggolongan kendaraan. "embagian kelas jalan akan lebih efektif karena kendaraan yang diklasifikasikan semakin jelas.

BAB I. KE ELAMATAN LALU LINTA (.1 Pendahuluan 'eselamatan lalu lintas menjadi penting karena akhir.akhir ini banyak terjadi ke$elakaan lalu lintas yang sebagian besar diakibatkan oleh kelalaian pengemudi yang mengendarai kendaraan. Dalam ke$elakaan lalu lintas ada tiga pihak yang bertanggung jawab diantaranya adalah "ihak "ekerjaan :mum dalam hal peren$ana jalan, pihak Jasa 1arga atau Departemen "erhubungan yang kaitannya dengan pemberian izin dan tata kelola penggunaan jalan, serta pihak kepolisian yang bertanggung jawab atas keamanan dan pengaturan prilaku pengguna kendaraan. 1enurut saya, ketiga pihak tersebut sudah berupaya maksimal dalam peningkatan keselamatan lalu lintas. namun pada kenyataannya ada beberapa oknum yang KmempolitisasiL kebijakan yang mengatasnamakan keselamatan lalu lintas. Ada beberapa kebijakan dalam hal keselamatan lalu lintas yang kurang saya setujui, diantaranya adalah pengguna kendaraan roda dua motor! wajib menyalakan lampu setiap saat. 1enurut saya, kebijakan tersebut kurang KpasL digunakan di Indonesia. Saran yang saya berikan adalah lebih baik meningkatkan kinerja dalam ketegasan seperti $ontoh + pihak kepolisian dengan tegas menilang kendaraan yang melanggar rambu lalu lintas tanpa pandang bulu. Dengan begitu akan ada efek jera bagi masyarakat yang pernah ditilang tersebut. 1eskipun kebijakan ini kurang populer, tapi kita wajib mendukung kebijakan tersebut supaya kita tahu dan merasakan manfaat dari kebijakan tersebut. Dengan begitu jika sudah di$oba dan kebijakan tersebut kurang tepat, maka kebijakan tersebut bisa ditinjau ulang. 1enurut saya, faktor utama untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas adalah dengan membangun budaya berkendara yang santun. Setiap orang saling menghargai dengan pengendara yang lain dan tidak saling egois. Dengan begitu lalu lintas akan menjadi lebih tertib dan nyaman untuk dilalui.

(.2

Pengertian Kesela&atan Lalu Lintas

1asalah keselamatan lalu lintas dewasa ini menjadi salah satu isu utama dalam peren$anaan transportasi. 'etidak.efektifan pengoprasian lalu lintas dapat dilihat dari seberapa jauh tingkat kongesi dan ke$elakaan lalu lintas yang terjadi di suatu sistem jaringan yang ada. 'eselamatan lalu lintas mun$ul karena tidak tertibnya pengendara kendaraan bermotor dan meningkatnya ke$elakaan lalu lintas. 'e$elakaan terjadi pada dasarnya merupakan resultan dari pengemudi, kendaraan, dan lingkungan jalan. Dlemen.elemen tersebut baik se$ara indi7idual maupun kombinasi dapat menyebabkan ke$elakaan. (.% Peraturan Kesela&atan Lalu Lintas 1enurut buku :ndang.:ndang (epublik Indonesia )omor %0 #ahun %664 #entang 2alu 2intas dan Angkutan Jalan Beserta "eraturan "elaksanaannya "" )omor 0%, 04, 0/ dan 00 #ahun %66/ dikutip dari halaman %,0 pada "eraturan "emerintah (epublik Indonesia )omor 0/ #entang "rasarana 2alu 2intas!, ke$elakaan lalu lintas adalah + Suatu peristiwa di jalan yang tidak ada disangka.

sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraaan atau pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban jiwa atau kerugian lainnya. Di dalam buku tersebut, korban ke$elakaan lalu lintas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu + %. 'orban meninggal 'orban meninggal adalah korban yang sudah dipastikan meninggal sebagai akibat ke$elakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama tiga hari setelah ke$elakaan tersebut. 4. 'orban luka berat 'orban luka berat adalah korban yang karena luka.lukanya menderita $a$at tetap atau dirawat dalam jangka waktu lebih dari tiga puluh hari sejak terjadinya ke$elakaan. /. 'orban luka ringan 'orban luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam pengertian korban meninggal dan korban luka berat. A. "enis dan Bentuk Ke'elakaan 'e$elakaan 2alu lintas dapat digolongkan atas tiga jenis menurut akibat dari ke$elakaan tersebut, yaitu + %. 'e$elakaan dengan korban meninggal 4. 'e$elakaan dengan korban luka.luka /. 'e$elakaan dengan kerugian dan kerusakan kendaraan Sedangkan pelanggaran antara kendaraan bermotor dapat diklasifikasikan menurut bentuk kejadian ke$elakaannya, yaitu + %. #abrakan depan yaitu dua kendaraan yang tabrakan dengan berlawanan arah. 4. #abrakan sudut atau samping yaitu tabrakan antara dua kendaraan yang bergerak dalam dua arah yang berbeda dan bukan berlawanan. /. #abrakan depanbelakang yaitu tabrakan yang terjadi pada dua buah kendaraan yang sedang berjalan pada arah yang sama. 0. #abrakan sisi yaitu sebuah kendaraan yang dilanggar oleh kendaraan lain dari samping pada waktu bejalan di jalan yang sama atau berlawanan, biasanya terjadi pada jalur yang berbeda.

-. #abrakan belakang yaitu kendaraan yang mundur sehingga menabrak kendaraan yang ada di belakangnya. B. !akt,r Pen$e*a* Ke'elakaan Lalu Lintas "ada umumnya ke$elakaan lalu lintas diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor pendukung antara lain, yaitu + %. Baktor 1anusia "elanggaran atau tindakan yang berbahaya oleh pengemudi, seperti ugal. ugalan, pengemudi dalam kondisi tidak sadar atau terpengaruh alkohol, karena pejalan kaki, seperti menyeberang jalan tidak hati.hat i. 4. Baktor 'endaraan 'endaraan yang digunakan tidak memenuhi standar kendaraan yang baik seperti tanpa rem yang baik, tanpa lampu penerangan, tanpa lampu tangan tanda berbahaya. /. Baktor Jalan Jalan yang dilalui kendaraan kurang baik seperti kurangnya lebar badan jalan sehingga kendaraan melewati jalur lawan, jalan li$in. 0. Baktor $ua$a 9ua$a yang buruk seperti hujan, kabut dan angin ken$ang. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa ke$elakaan lalu.lintas merupakan wujud kegagalan dalam interaksi perjalanan dari pengemudi, pejalan kaki, kendaraan, jalan dan $ua$a. 5. Ke@aji*an $ang Harus Ditaati ,leh Penge&udi Kendaraan Ber&,t,r lain + wajib + a. 1enghentikan kendaraannya, b. 1enolong orang yang menjadi korban ke$elakaan dan $. 1elaporkan ke$elakaan tersebut kepada "ejabat "olisi )egara (epublik 'ewjiban yang harus ditaati oleh pengemudi kendaraan bermotor antara

%. "enggemudi kendaraan bermotor yang terlibat peristiwa ke$elakaan lalu lintas

Indonesia terdekat. 4. Apabila pengemudi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada no.% oleh karena keadaan memaksa tidak dapat melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksudkan pada no.% huruf a dan b, kepadanya tetap diwajibkan segera melaporkan diri kepada "ejabat "olisi (epublik Indonesia terdekat. /. "engemudi kendaraan bermotor bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang atau pemilik barang atau pihak ketiga, yang timbul karena kelalaian atas kesalahan pengemudi dalam mengemudikan kendaraan bermotor, dikutip dari :ndang.:ndang (epublik Indonesia )omor %0 #ahu %664 #entang 2alu.2intas dan Angkutan Jalan Beserta "eraturan "elaksanaannya "" )o.0%, 04,0/ dan 00 tahun %66/ halaman %&.%%!. (.( Met,de Penanggulangan Ke'elakaan 1etode penanggulangan keselamatan se$ara garis besar meliputi + a! 1etode pre.emptif penangkalan!, b! 1etode pre7entif pen$egahan!, dan $! 1etode represif penanggulangan! "engelompokan / jenis metode tersebut merupakan kerangka pola penanggulangan keselamatan yang didasarkan kepada pokok pemikiran bahwa setiap ke$elakaan yang terjadi merupakan resultan dari dalam bentuk apa pun!, pada hakikatnya korelasi antara berbagai faktor.faktor adanya

penyebabnya, se$ara ekskalasi mulai dari tingkatan yang paling dini sampai dengan faktor penyebab terjadinya peristiwa ke$elakaan. #erhadap ketiga faktor penyebab ke$elakaan tersebut, maka metode penanggulangannya se$ara singkat adalah sebagai berikut + a! 1etode pre.emptif, diarahkan untuk mengeliminasi B'' agar tidak berkembang menjadi "< atau bahkan AB b! 1etode pre7entif, diarahkan untuk mengamankan kondisi "< yang sudah sangat rawan;potensial terhadap terjadinya gangguan! $! 1etode represif, berupa penindakan terhadap setiap bentuk yang terjadi.

Met,de Pre0E&+ti) 1etode pre.emptif sebagai upaya penangkalan di dalam menanggulangi ke$elakaan lalu lintas, pada dasarnya meliputi perekayasaan berbagai bidang yang berkaitan dengan masalah transportasi, yang dilaksanakan melalui koordinasi yang baik antar instansi terkait, maka kita akan lebih mampu mengantisipasi dan mengeliminasi se$ara dini dampak.dampak negatif yang mungkin akan timbul. 1etode pre.emptif dalam menanggulangi ke$elakan lalu lintas se$ara arbitrasi dapat diimplementasikan melalui tindakan terpadu di dalam + %! "eren$anaan pengembangan kota. 4! "eren$anaan tata guna lahan. /! "eren$anaan pengembangan transportasi. 0! "eren$anaan pengembangan angkitan umum, yang meliputi+ @ "eren$anaan jenis, ukuran, kapasitas kendaraan.kendaraan bermotor yang sesuai dan serasi dengan tingkat kebutuhan masyarakat, kondisi daerah.daerah yang akan dilayani, jaringan jalan, serta peren$anaan proyeksi kebutuhan transportasi di masa mendatang. @ "eren$anaan pengembangan angkutan umum yang berorientasi kepada pemakaian ruas jalan dengan mempertimbangkan dampak sosial, dampak lingkungan dan tingkat keselamatannya. @ "eren$anaan pengembangan industri kendaraan bermotor yang layak untuk menunjang peren$anaan angkutan umum se$ara lebih efisien dan efektif. -! "eren$anaan yang menyangkut komponen.komponen sistem lalu lintas. Met,de Pre/enti) 1etode pre7entif adalah upaya.upaya yang ditujukan untuk men$egah terjadinya ke$elakaan lalu lintas, yang dalam bentuk konkretnya berupa kegiatan. kegiatan pengaturan lalu lintas, penjagaan tempat.tempat rawan, patroli, pengawalan dan lain sebagainya. 1engingat bahwa ke$elakaan lalu lintas itu dapat terjadi karena faktor jalan, faktor manusia, dan faktor lingkungan se$ara simultan dalam satu sistem, yaitu sistem lalu lintas! maka upaya.upaya pen$egahannya pun dapat ditujukan

kepada pengaturan komponen.komponen lalu lintas tersebut serta sistem lalu lintasnya sendiri. Se$ara garis besar, upaya.upaya tersebut diuraikan sebagai berikut + %! :paya pengaturan faktor jalan a! 'arakteristik prasarana jalan akan mempengaruhi intensitas dan kualitas ke$elakaan lalu lintas, maka dalam pembangunan setiap jaringan jalan harus disesuaikan dengan pola tingkah laku dan kebiasaan pemakai jalannya. b! 2ebar jalan yang $ukup, permukaan yang nyaman dan aman, ran$angan yang tepat untuk persimpangan dengan jarak pandang yang $ukup aman, dilengkapi dengan rambu.rambu, marka jalan dan tanda jalan yang $ukup banyak dan $ukup jelas dapat dilihat informatif!, lampu penerangan jalan yang baik, serta koefisien gesekan permukaan jalan yang sesuai dengan standar geometrik. 4! :paya pengaturan faktor kendaraan a! Baktor karakteristik kendaraan juga sering membawa dampak tingginya intensitas dan kualitas ke$elakaan lalu lintas, kendaraan harus diran$ang, dilengkapi dan dirawat sebaik.baiknya. 'e$elakaan lalu lintas dapat dihindari apabila kondisi kendaraan prima, stabil. b! 'epakeman rem dan berfungsinya lampu.lampu adalah erat kaitannya dengan perawatan. 'arena itu perlu pemeriksaan rutin melalui pengujian berkala yang dilaksanakan tanpa ada toleransi. /! :paya pengaturan faktor manusia a! Baktor pemakai jalan merupakan elemen yang paling kritis dalam sistem lalu lintas, karena kesalahan pejalan itu sendiri yang pada umumnya lengah, ketidakpatuhan pada peraturan, dan mengabaikan sopan santun berlalu lintas. b! 1etode yang diterapkan dalam meningkatkan unjuk kerja pengemudi adalah dengan tes kesehatan fisik dan psikis, dengan pendidikan dan latihan. $! "endidikan dan latihan harus men$akup pelajaran tentang sopan santun berlalu lintas. "enelitian tentang penyebab ke$elakaan adalah mereka yang berpendidikan Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah 1enengah Atas. Bakta ini menunjukan adanya hubungan yang erat antara usia dan tingkat pendidikan dengan ke$elakaan lalu lintas di jalan.

d! Informasi tentang situasi lalu lintas dan keselamatan lalu lintas melalui bentuk kegiatan olah raga, eksibisi maupun melalui media massa. e! "enegakan hukum, pengawasan dan pemberian sanksi hukuman harus tetap terapkan seefektif mungkin agar pemakai jalan selalu menaati peraturan. 0! :paya pengaturan lingkungan a! "eningkatan pajak kendaraan, retribusi parkir mungkin akan dapat mengurangi beroperasinya kendaraan pribadi dan akan menggiring untuk memakai saranan transportasi umum. b! 'e$elakaan lalu lintas dapat ditekan apabila tata guna tanah dikontrol dan dikendalikan dengan memperpendek jarak perjalanan serat mempromosikan sarana transportasi umum yang aman. $! "embangunan daerah pemukiman akan dapat mengurangi perjalanan perorangan, sehingga akan dapat mengurangi ke$elakaan lalu lintas. -! :paya pengaturan sistem lalu lintas #ujuan dibuatnya peraturan lalu lintas adalah untuk kepentingan pengendalian umum kepada pemakai jalan, kendaraan dan prasarana jalan serta interaksinya di dalam sistem lalu lintas. Sebagaimana yang diatur di dalam :: )o %0;%664 adalah masalah prasarana, kendaraan, pengemudi dan pejalan kaki serta tata $ara berlalu lintas. 3! :paya pengaturan pertolongan pertama pada gawat darurat "eningkatan pelayanan gawat darurat melalui penataan organisasi, penyediaan fasilitas, kemudahan kontak serta tersedianya tenaga para medis, akan sangat berperan dalam upaya penanggulangan ke$elakaan lalu lintas. Met,de #e+resi) #indakan represif dilakukan terhadap setiap jenis pelanggaran lalu lintas atau bentuk penanganan kasus ke$elakaan lalu lintas yang terjadi. "enegakan hukum yang dilakukan se$ara efektif dan intensif, pada hakekatnya bukan semata.mata ditujukan untuk memberikan pelajaran se$ara paksa atau untuk menghukum kepada setiap pelanggar yang bertindak, namun juga dimaksudkan untuk menimbulkan kejeraan bagi yang bersangkutan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

(.1

Tugas dan Peran Instansi Terkait #ugas dan kewajiban masing.masing instansi dapat diuraikan sebagai

berikut + a. Instansi Pe&*ina LLA" Sebagai koordinator, instansi ini berkewajiban untuk + %! 1elakukan identifikasi, diagnosis, dan analisis 4! 1enyampaikan hasil kegiatan butir %! terkait yaitu kepada "E2(I dan instansi yang bertanggung jawab dalam pembinaan jalan. /! 1embahas alternatif.alternatif upaya penanggulangan dengan "E2(I dan instansi yang bertanggung jawab dalam bidang pembinaan jalan dan usulan program penanggulangan terpadu. 0! 1elakukan e7aluasi bersama atas pelaksanaan program penanggulangan ke$elakaan lalu lintas. *. P?L#I Dalam rangka koordinasi penanggulangan ke$elakaan lalu lintas, "E2(I berkewajiban + %! 1engisi laporan ke$elakaan lalu lintas dan menghimpun laporan ke$elakaan lalu lintas yang diisi oleh instansi pembina 22AJ dan instansi pembina jalan. 4! 1erekam data laporan ke$elakaan lalu lintas dalam media yang disepakati dan menyampaikan kepada instansi yang bertanggung jawab dalam bidang 22AJ. /! 1enyampaikan data pelanggaran lalu lintas dan pelaksanaan penegakan hukum kepada instansi yang bertanggung jawab dalam bidang 22AJ. '. Instansi Pe&*ina "alan Dalam rangka koordinasi penanggulangan ke$elakaan lalu lintas, instansi pembina jalan berkewajiban + %! menyampaikan laporan hasil penelitian ke$elakaan yang menjadi tanggung jawabnya kepada "E2(I. 4! menyampaikan data keadaan jaringan jalan dan lingkungannya kepada Instansi pembina 22AJ

(.4

K,&entar dan Kajian Berdasarkan penjelasan diatas, se$ara hukum keselamatan berlalulintas

belum bisa menjamin pengemudi akan selamat dalam berkendara. 'ondisi budaya berkendara yang buruk menyebabkan banyaknya ke$elakaan yang terjadi di Indonesia. Dilihat dari asuransi pun masih murah. K<argaL nyawa di Indonesia masih murah, terbukti jika ada ke$elakaan santunan yang diberikan oleh pihak pemerintah masih ke$il. "eraturan 'eselamatan lalu lintas harus dibuat se$ara jelas dan setiap warga negara harus mengetahui aturan tersebut. 'erjasama antara Instansi yang berkaitan harus dipererat. Sebagai $ontoh pihak kepolisian harus mampu mengendalikan kebiasaan buruk berkendara masyarakat Indonesia. #api, dalam beberapa kebijakan menurut saya ada yang patut diperbaharui. 9ontoh kebijakan yang menurut saya tidak populer yaitu kendaraan roda dua motor! yang harus menyalakan lampu utama setiap saat. 'ebijakan tersebut tentunya bertentangan dengan aspek lingkungan. Dengan dinyalakannya lampu utama pada siang hari, maka suhu udara makin meningkat. Sejauh ini, aturan yang dibuat pemerintah kurang efektif dikarenakan kurang adanya tindakan yang tegas mengenai pelanggaran rambu.rambu lalu lintas. Saya berharap semoga permasalah dalam keselamatan dapat $epat diselesaikan dan tentunya semua orang harus mendukung program pemerintah tentang keselamatan lalu lintas.

BAB . PENUTUP

1.1

i&+ulan 'lasifikasi dan Spesifikasi jalan raya dan kendaraan, serta keselmatan

berlalu lintas mempunyai hubungan yang sangat erat satu dengan yang lainnya. Jalan yang dibuat harus digunakan oleh kendaraan tertentu yang layak untuk menggunakan sesuai dengan klasifikasi jalan dan kendaraan. Setelah itu terpenuhi, maka harus ada peraturan yang mengatur supaya pengendara kendaraan dan jalan raya tidak seenaknya menggunakan jalan, ini dilakukan demi adanya keselamatan dalam berlalu lintas. 'etiga elemen tersebut harus di dukung oleh masyarakat. 1asyarakat harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam menggunakan jalan, harus santun dalam berkendara supaya keselamatan lalu lintas dapat terealisasi. 'eselamatan berlalu lintas merupakan akibat dari baiknya sistem pengklasifikasian dan spesifikasi jalan dan kendaraan, yang banyak menyebabkan ke$elakaan lalu lintas sebagian besar adalah faktor Khuman errorL. 1.2 aran Dalam perkembangan ilmu rekayasa sipil khususnya di bidang transportasi membuat banyak kemajuan dalam keselamatan lalu lintas. #entunya semua pihak harus mendukung perkembangan ilmu ini dengan $ara mentaati peraturan yang dibuat supaya penggunaan jalan menjadi optimal.

Anda mungkin juga menyukai