AKNE VULGARIS

PENDAHULUAN

AKNE

Peradangan, Multifaktorial

Komedo Papul Pustul Nodus Kista

Usia remaja

Hiperproliferasi folikel epidermis Peningkatan produksi sebum Bakteri Propionibacterium acnes Inflamasi

DEFINISI
Penyakit peradangan folikel pilosebasea Akne vulgaris Non-Inflamasi dan Inflamasi

Lokasi : Wajah, dada, punggung, dan lengan atas

Efloresensi : Papul, pustul, nodus, kista miliar sampai

lentikular merata pada seluruh regio Gejala lokal Nyeri/nyeri tekan Dapat sembuh sendiri

EPIDEMIOLOGI
Hampir setiap orang pernah mengalami fisiologis 20% kasus dapat menjadi berat Umumnya terjadi pada usia remaja (14-19 tahun) lesi

dominan komedo dan papul

ETIOLOGI
Genetik

Endokrin
Aktivitas kelenjar sebasea Infeksi

Faktor psikis
Faktor makanan Kosmetik dan bahan kimia

PATOFISIOLOGI
Hiperproliferasi folikel epidermis

Stimulasi androgen Penurunan asam linoleat Peningkatan aktivitas IL-1

PATOFISIOLOGI
Peningkatan produksi sebum
Glandula sebasea

Sebum

Trigliserida

Asam lemak bebas

Kolonisasi

Inflamasi

Komedogenik

PATOFISIOLOGI

Propionibacterium acne

Jumlah P. acne tinggi

Dinding bakteri antigen stimulasi antibodi Meningkatkan respon inflamasi + mengaktifkan komplemen

Kaskade pro-inflamasi

PATOFISIOLOGI
Inflamasi

Inflamasi dermal

Mikrokomedo

Keratin, sebum, kolonisasi

Inflamasi

Ekstruksi ke dermis

Distensi Ruptur dinding folikular

GEJALA KLINIS
Komedo lesi primer

Papul, pustul, nodul, kista miliar-lentikular Umumnya tidak terdapat gejala sistemik

Open comedone & closed comedone

Predileksi : Wajah, dada, punggung, dan lengan atas

GRADE

DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Tes Laboratorium

TATALAKSANA

Preventif Kuratif

TATALAKSANA
Sistemik
Antibiotik sistemik (tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin)
Hormonal (spironolakton)

Topikal

Retinoid topikal (adapalene, tazarotene, tretionin)

Antibiotik topikal (clindamycin, kombinasi dengan benzoyl

peroxide) Benzoyl peroxide